Ibu sudah berpikir tentang apa
yang nenek katakan kemarin. Nenek siap menerima apapun keputusan ibu. Baru ibu
mau membuka mulut, ayah datang dan gembira mengabarkan kalau ia terpilih
menjadi presiden universitasnya. Ayah tertawa-tawa senang, tapi tak ada yang menanggapi
sampai ayah bingung, apa kalian tak akan mengucapkan selamat padaku?
Ibu bilang harusnya ayah yang
mengucapkan selamat padanya. Tentu saja, jawab ayah, aku berutang padamu. Ayah
menggenggam tangan ibu dan berterimakasih. Ibu ingin sesuatu sebagai balasannya.
Ayah setuju, ia akan memberikan apapun yang ibu inginkan. Tapi langsung kaget
saat ibu minta cerai.
Nenek minta ayah melepaskan ibu,
kita sudah selesai mendiskusikannya. Ibu akan memberikan kebebasan pada ayah,
tapi sebagai gantinya rumah ini untuknya. Ayah makin kaget. Nenek lagi-lagi
membela ibu, dia sangat layak mendapatkannya. Ayah bingung, lalu nenek
bagaimana? Ibu berkata ia yang akan merawatnya. Gantian nenek yang kaget.
“Aku akan hidup dengan kalian
berdua sebagai teman, bukan menantu. Tentu saja jika kau tak keberatan aku
menganggu kehidupanmu,” ujar ibu. Ayah tak rela, tak bisa sesederhana itu,
tempat ini mahal. Tapi tak ada yang mempedulikannya, ibu malah memeluk nenek
dan bibi yang terharu dengan bahagia. Kasian deh ayah dicuekin, lagian siih..
Ki Tae datang ke cafe saat Hoon
Dong dan chef Uhm sibuk maskeran. Hoon Dong juga akan membuat chef Uhm jadi
pria tampan agar bisa sesukses Jang Mi. Chef Uhm melepas maskernya kesal,
padahal ia yang mengajari Yeo Reum memasak, lalu masuk ke dapur. Ki Tae berkata
Hyun Hee pandai menghasilkan uang, tutup saja tempat ini. Hoon Dong ikutan
melepas maskernya kesal, istrinya bahkan tak mau menunjukkan rekening bank, aku
yakin dia menghasilkan uang yang banyak. “Buatlah keuangan yang transparan
sebelum menikah atau kau akan menyesal,” saran Hoon Dong.
Ki Tae tak peduli dengan uang
milik Jang Mi dan bukankah seharusnya kau mengelola keuanganmu sendiri? Hoon
Dong hanya berkata sinis seberapa lama Ki Tae bisa tak peduli, lalu bertanya
bagaimana keadaan ibu Jang Mi. Operasinya sukses, jawab Ki Tae, dia akan pulang
besok. Hoon Dong ikut lega, tapi apa kau mendapatkan persetujuan untuk menikah?
Di RS, ibu membaca koran dan
ayah menyuapinya apel. Ibu menyodorkan buku tabungan, minta ayah mengambil
bayaran untuk memotong apel. Tentu ayah tak mau, ia sudah memberikannya pada
ibu. Ibu berkata operasinya sukses dan ia bisa hidup selama bertahun-tahun.
Ayah tak menanggapi dan memberitahu rencananya untuk membuka delivery pizza.
“Pizza? Dari ayam ke pizza?
Benar-benar peningkatan,” komentar ibu. Ayah melakukannya agar ibu tak perlu
menjual minuman keras lagi. Ibu menegaskan kalau ia masih membenci ayah, ia
memilih bersama ayah agar tak membebani Jang Mi. Ibu akan menggunakan uang di
tabungan itu untuk pernikahan Jang Mi kelak. Ayah tak mengerti, kenapa
menggunakannya untuk anakmu? Gunakan untuk dirimu sendiri, dan lagi kau
benar-benar menentang pernikahan mereka. “Aku hanya benci bagaimana penyihir
itu memperlakukanku,” gumam ibu.
“Maksudmu aku?” tanya ibu Ki Tae
yang ternyata ada di belakang mereka. Haha, ayah ibu Jang Mi langsung shock.
Ibu refleks memanggilnya besan, tapi lalu canggung, ia tak tau harus memanggil
ibu Ki Tae dengan sebutan apa. Ibu Ki Tae hanya tersenyum.
Mereka bicara berdua. Ibu Ki Tae
minta maaf soal waktu itu. Ibu Jang Mi menolak, waktu itu ia yang sedang tak
waras, jadi ia jauh lebih berhati-hati kali ini. Ibu Ki Tae justru memutuskan
sebaliknya, ia akan merestui mereka kali ini. Mereka sudah melewati banyak hal
sampai sejauh ini, ibu Ki Tae tak ingin memberi mereka kesulitan. Ia ingin
pernikahan mereka menjadi milik mereka.
Ibu Jang Mi tak yakin,
“Entahlah, kau punya keluarga yang hebat, bagaimana bisa tidak ikut campur?
Maksudku kau akan membuat dia memasak untuk ritual keluarga?”
“Jangan khawatir, setidaknya aku
tak akan membuatnya melakukan itu. Aku bukan lagi anggota keluarga Gong. Aku
bercerai,” jawab ibu Ki Tae tersenyum. Ibu Jang Mi kaget, tapi kalian berdua
tampak saling menyayangi? Lalu kelepasan bertanya soal harta gono gini. Ibu Ki
Tae tersenyum maklum, ia dapat rumah yang mereka tempati. Ibu Jang Mi makin
kaget, bukankah itu mahal dan bertanya apa rahasianya sampai ibu Ki Tae bisa mendapatkannya.
Ibu Ki Tae lega, dipikirnya ibu
Jang Mi akan memarahinya. Tidak mungkin, jawab ibu Jang Mi, aku harus
mengucapkan selamat padamu. Tapi ibu Jang Mi super penasaran, bagaimana kau
mendapatkannya?
“Jadi kau akan mengijinkan
anak-anak menikah?” tanya ibu Ki Tae. Ibu Jang Mi mengangguk mengerti, jadi
begitu caramu membuat kesepakatan. Mereka lalu tertawa.
Jang Mi: [Semuanya berjalan lancar. Kita tak bisa membiarkan masalah datang.]