Sunday, October 19, 2014

Sinopsis Plus Nine Boys Episode 14 (Final) Part 2


Kwang Soo duduk berdua dengan Da In. “Da In-ah, kau baik-baik saja? Kau tak sakit atau semacamnya?” tanya Kwang Soo khawatir. Da In minta maaf. Kwang Soo sangat khawatir Da In menghilang lagi. Da In janji tak akan melakukannya lagi, ia tak mau menyesal seperti dulu. Kwang Soo setuju, itu kebiasaan buruk. “Tapi kenapa kau melakukan itu? Aku sangat terburu-buru dan itu membuatmu sangat stress ya? Atau apa kakakku menahanmu pergi?”


Da In berkata tak seperti itu, ia hanya ingin kenangan indah. Menurutnya Kwang Soo belum dewasa, tapi Da In sudah pernah menikah dan punya Eun Suh. Da In tak menyesali itu, tapi kenyataan berbeda dengan apa yang ia inginkan. Ada banyak kesalahpahaman dan ia tak ingin memberi Kwang Soo masalah, Da In hanya ingin memberi kenangan indah.

“Joo Da In, kau benar-benar suka salah paham. Kau pikir kau indah di ingatanku? Kau lebih cantik sekarang.”


Kwang Soo tak ingin hanya punya kenangan indah dan menyuruh Da In melihatnya. Ia dan celana pendeknya sama sekali tak indah, tapi mereka baik-baik saja. Setelah 39 tahun, Kwang Soo mengerti, hal terbaik adalah seseorang yang membuatmu nyaman, seseorang yang seperti teman yang menerima baik burukmu. Itu yang akan membuat bahagia. Da In tersenyum.


“Dan kaulah orang itu untukku,” lanjut Kwang Soo. Kwang Soo tak mengajak Da In menikah sekarang, ia tak terburu-buru, tapi pikirkan saja siapa orang yang ingin kau habiskan waktumu bersamanya? Da In bisa memikirkannya seumur hidup, Kwang Soo akan menunggu sampai Da In datang padanya. Da In senyum dan berterimakasih. Kwang Soo juga berterimakasih karena Da In sudah kembali.


Min Gu yang galau karaoke sendirian. Ia menyanyikan lagu Standing Egg yang pernah ia nyanyikan untuk Soo Ah dulu. Soo Ah mendengarnya dari luar dan tersenyum.


Min Gu dan Soo Ah duduk berdua. Soo Ah menanyakan kabar Min Gu, kau baik-baik saja? Min Gu mengiyakan dan bertanya kenapa Soo Ah pergi begitu saja. “Karena kau sedang kesusahan,” jawab Soo Ah. Min Gu menyangkal, aku Kang Min Gu! Soo Ah tertawa, lalu apa yang akan kau lakukan soal sekolah? Min Gu belum tau dan malah menyalahkan Dong Shik.

 

Soo Ah tertawa lagi, itu bukan salahnya, kau saja yang tak berlatih keras. Min Gu menyangkal, tapi Soo ah tak percaya karena Min Gu selalu sibuk mengikutinya. Perkataan Soo Ah 100% benar karena Min Gu lalu bergumam apa ia harus ikut ujian?

“Apa yang ingin kau lakukan?”

“Aku? Judo dan pergi ke Yongin.”

“Kalau begitu berusahalah lebih keras lagi. Aku mendengar di radio kalau kau punya tiga kesempatan besar dalam hidup. Kita akan frustasi seperti dunia berakhir kalau kehilangan itu. Tapi sebenarnya ada lebih dari 300 kesempatan dalam hidup. Gagal di Yongin bukan akhir dunia.”


Min Gu mendengus, kau juga sedang belajar masuk perguruan tinggi. Soo Ah bercanda dan mengancam Min Gu, berani-beraninya kau pada Noona-mu. Soo Ah merasa dengan keadaannya sekarang ia harus belajar lagi tahun depan, dan sebenarnya ia tak ingin kuliah. Min Gu heran, kenapa? Soo Ah berkata tak ada yang ingin ia pelajari dan lagi ada hal lain yang ingin ia lakukan.


Min Gu penasaran dengan apa yang ingin Soo Ah lakukan, tapi Soo Ah tak mau memberitahu, itu rahasia. Soo Ah sudah memikirkannya dan minta Min Gu melakukannya juga, pikirkan apa yang benar-benar ingin kau lakukan dan jangan hanya mengikuti arus. Soo Ah menyuruh Min Gu mendengarkannya, ia sudah merasakan kegagalan 2 tahun lebih awal dari Min Gu.


“Saat pertama aku bertemu denganmu, kupikir kau aneh. Tapi aku menyadari kau anak baik. Aku ingin kau sukses,” ujar Soo Ah menahan tangis lalu bangkit pergi. Min Gu menahannya. Ia tau maksud Soo Ah, tapi menanyakannya juga, “Apa kita benar-benar putus?”


Soo Ah ingin Min Gu menemukan apa yang ingin dilakukannya dulu, dan saat mereka bisa jadi pasangan yang cocok nanti, mereka bisa bertemu lagi. “Noona,” Min Gu menahan Soo Ah yang berbalik pergi. Soo Ah ingin berpisah dengan keren seperti di film, ia menyetelkan lagu yang dinyanyikan Min Gu untuknya dulu. Soo Ah tak akan melupakan itu dan menyuruh Min Gu menutup matanya.

 

Meski berat, Min Gu menutup matanya juga. Soo Ah menyuruh Min Gu memikirkan dengan hati-hati apa yang ingin dilakukannya sampai lagunya berakhir. Dan, Soo Ah pun pergi sambil menangis. Saat Min Gu membuka mata, tak ada lagi Soo Ah di sana.


Sinopsis Plus Nine Boys Episode 14 (Final) Part 1

 

Jin Gu mengejar Se Young dan menenangkannya, kita sudah tau ini akan terjadi. Se Young merasa tak seharusnya melakukan ini. Jin Gu tak percaya, ini tak masuk akal. Se Young minta maaf, ia tak bisa berpikir atau mengatakan sesuatu sekarang, lalu masuk ke rumahnya. Jin Gu hanya bisa termenung di depan pintu yang tertutup.

 

Kwang Soo menerima pesan Da In dan langsung panik. Ia mencari Da In ke rumahnya, tapi tak ada jawaban. Da In yang sedih bersama Eun Suh di mobilnya, pergi ke suatu tempat.

[Putus paling menyakitkan bagi pria, tapi saat ini.. saat anak laki-laki menjadi pria.]

Episode 14. Boys to Men


Min Gu lega sekaligus senang melihat Soo Ah datang melihatnya bertanding. Lawannya masih sama kali ini, Dong Shik. Terakhir kali ia kalah karena insiden pup di celana, tapi kali ini Min Gu yakin akan mengalahkannya dalam satu pukulan. Min Gu berusaha keras, tapi ia tampak kepayahan dan malah Dong Shik yang berhasil menjatuhkannya lebih dulu. Min Gu yang kalah melihat ke arah penonton, tak ada lagi Soo Ah di situ.

 

[Aku tak bisa memenuhi dua tujuanku.. Han Bong Sook dan Yongin.]

 

Kwang Soo mencari Da In ke cafenya, tapi cafe itu tutup. Kwang Soo mencari ke sekolah Eun Suh, tapi Eun Suh juga tak masuk sekolah. Kwang Soo mengirimi Da In pesan, ‘Da In-ah, kau bilang kau merasa bersalah sudah menghilang dulu. Bagaimana bisa kau melakukan ini lagi? Telpon aku, aku mengkhawatirkanmu.


Friday, October 17, 2014

Sinopsis Plus Nine Boys Episode 13 Part 2


Da In sampai rumah dan mengajak Kwang Soo masuk. Kwang Soo sedikit ragu, ini pertama kalinya Da In membiarkannya masuk. Tapi Kwang Soo masuk juga dan memuji rumah Da In yang sangat bersih. Da In sudah berubah banyak karena 10 tahun lalu Kwang Soo yang membersihkan rumah untuk Da In. Da In hanya tersenyum dan mulai menyiapkan makan malam mereka. Kwang Soo ingin membantu, tapi Da In menyuruhnya main bersama Eun Suh saja.

 

Sementara Da In memasak, Kwang Soo juga bermain masak-masakan dengan Eun Suh. Tak lama masakan Da In siap, dan Kwang Soo langsung semangat mencobanya. Ia memuji masakan Da In yang seperti seorang pro, padahal dulu Da In bahkan tak bisa membuat kimbap. Da In tersenyum, ia seorang ibu jadi itu muncul secara natural. Kwang Soo makan dengan lahap sambil terus mengajak ngobrol Eun Suh.


Eun Suh sudah tertidur. Kwang Soo senang karena berarti hanya tinggal mereka berdua, apalagi Da In bertanya apa dia capek? Kwang Soo sudah berharap, tapi Da In ternyata mengajaknya keluar menghirup udara segar. Meski sedikit kecewa, Kwang Soo setuju saja.

 

Di luar, Da In berkata ia bersenang-senang tadi dan tak akan melupakan hari ini. “Ada apa? Setiap hari akan seperti ini,” sahut Kwang Soo. Kwang Soo bisa mencium sesuatu terjadi dan menebak itu karena kakaknya. Da In menggeleng, hanya saja melihatmu dan Eun Suh bersama sepanjang hari membuatku menginginkan lebih. Kwang Soo senang karena Da In menginginkan lebih. Tapi Da In merasa seharusnya ia tak seperti itu.

“Apa yang salah? Kau bisa menginginkan sebanyak yang kau inginkan. Apa yang kau takutkan?”

Semuanya, jawab Da In. Ia tak bisa hanya memikirkan dirinya dan menyebabkan masalah bagi Kwang Soo. Tapi semua perkataan Da In terdengar seperti ‘i love you’ di telinga Kwang Soo. Sangat sulit bagi Kwang Soo untuk bisa menggenggam tangan Da In lagi, jadi ia tak mau melepaskannya. Kwang Soo minta Da In tak mengkhawatirkan kakaknya, ia yang akan mengurusnya. Dan Eun Suh? Kwang Soo sudah menganggap Eun Suh anaknya, semua orang bilang Eun Suh mirip dengannya, meski ia yakin Eun Suh tak suka dibilang seperti itu, hahaa.


“Oppa, tapi ini..” potong Da In. Kwang Soo tak ingin Da In melanjutkan kata-katanya dan memintanya bersandar saja padanya.

 

Di kamarnya, Kwang Soo memandangi sepasang cincin yang sudah ia siapkan untuknya dan Da In. Ia tampak khawatir dan mengirim pesan pada Da In, mengajaknya bertemu di cafe di Samcheongdong, ada sesuatu yang ingin ia berikan. Dan pesan Kwang Soo itu membuat Da In yang sudah bimbang, makin bimbang.


Min Gu mempersiapkan baju untuk pertandingannya besok, dan ia memutuskan menelpon Soo Ah. Tak ada jawaban. Jadi Min Gu mengiriminya pesan, ingin Soo Ah datang ke pertandingan besok. Ia memanggil Soo Ah dengan sebutan ‘Noona’.

 

Pagi harinya, Min Gu segera mengecek ponselnya yang berbunyi, berharap itu dari Soo Ah. Tapi ternyata ibunya yang lagi-lagi mengiriminya gambar jimat. Min Gu kesal. Ibu menyuruh Min Gu menyimpannya agar berhasil memenangkan medali, kau akan pup di celana lagi kalau menghapusnya, hahaa. Min Gu tak percaya, kalau jimat ini benar-benar bekerja, ia pasti sudah ikut olimpiade sekarang. Jin Gu, yang biasanya juga tak percaya jimat, kali ini minta dikirimkan juga untuknya.

 

Ibu kaget, apa sesuatu terjadi di kantor? Jin Gu menyangkal, hanya bisa saja itu akan berhasil. Ibu mengangguk, ia akan memintanya ke peramal. Ibu memastikan Min Gu tak menghapusnya, karena hari ini ia harus mengantar Dong Gu audisi, jadi tak bisa melihat pertandingannya. Dong Gu yang merasa menang malah menggoda kakaknya. Dan tak berhasil, karena Min Gu memang tak ingin ibunya datang.


Min Gu memandangi gambar jimat di ponselnya, [Yang kubutuhkan adalah orang yang kucintai untuk datang mendukungku.]


Thursday, October 16, 2014

Sinopsis Plus Nine Boys Episode 13 Part 1


 

Kwang Soo menemani Eun Suh bermain di playground apartemen mereka dan Da In duduk sambil senyum mengamati mereka. Da In melihat sekeliling, sepertinya sudah semakin sore, jadi Da In mengajak Eun Suh pulang, sudah waktunya makan. Tapi Eun Suh melepaskan tangan Da In, ia lebih memilih bersama Kwang Soo. “Paman sedang sibuk, nanti ibu akan bermain denganmu,” bujuk Da In. Kwang Soo berkata ia tak sibuk dan mengajak Eun Suh bermain sebentar lagi.


Ibu melihat mereka dan langsung teriak memanggil adiknya. Da In tampak tak enak, tapi Kwang Soo cuek saja dan tetap main dengan Eun Suh.

[Alasan kami bisa melalui waktu sulit adalah karena kami mencintai orang itu.]

Track 13. Because I Love You


Pagi hari di lift kantor, Jin Gu kesal mendengar karyawan lain yang memuji-muji Miss Piggy-nya, menurut mereka Se Young lebih cantik sekarang dan ingin mengajaknya berkencan. Tapi pas sampai di mejanya, ia senyum-senyum melihat Se Young yang tersenyum menyambutnya.


Kepala Kim menawari Se Young kencan buta. Temannya jatuh cinta saat melihat foto Se Young dan dia dermatologis terkenal di Gangnam. Kepala Kim menunjukkan fotonya, dia tinggi dan tampan. Jin Gu langsung batuk-batuk. Bo Sun nimbrung dan berkata ini benar-benar jackpot, Se Young bisa dapat perawatan kulit gratis seumur hidup. Se Young menolak halus, ia tak tertarik kencan buta, lain kali saja.


Jawaban itu malah menguatkan kecurigaan kepala Kim kalau Se Young punya pacar, si ‘idiot’ atau apalah itu. Se Young menyangkal. Kepala Kim dan Bo Sun berusaha meyakinkan kalau ini tangkapan bagus, dan menurut Bo Sun ia benar-benar calon suami ideal, 50 kali lebih baik darimu.

Jin Gu tak bisa menahan diri dan berkata Se Young 50.000 kali lebih baik. Kepala Kim jadi heran kenapa Jin Gu sampai segitunya, apa kau pacarnya? Jin Gu diam. Bo Sun sampai menepuk dada berkali-kali saking tak tahannya ingin mengatakan yang sebenarnya. Kepala Kim hanya menganggap Jin Gu aneh dan terus membujuk Se Young.

 

“Idiot itu adalah aku!” teriak Jin Gu tak tahan, aku pacar Ma Se Young. Semua kaget, Se Young apalagi, meski Bo Sun malah tertawa lega karena tak lagi harus menjaga rahasia. Melihat Bo Sun yang sudah tau, Kepala Kim kesal karena ia satu-satunya yang tak tau di antara mereka.


Se Young menarik Jin Gu ke tangga darurat dan memukulinya kesal. Jin Gu membela diri, ia jengkel dengan mereka, padahal Miss Piggynya sangat cantik. Se Young mengeluh ia tak bisa bekerja dengan damai lagi karena Jin Gu, rumor pasti sudah menyebar. Jin Gu tak peduli, mereka toh bukan selingkuh. Se Young berkata Jin Gu tak tau beratnya ini untuk wanita. Jin Gu tau, Se Young tak mau jadi tak nyaman kalau mereka putus kan? Jin Gu minta Se Young tak khawatir, karena ia tak akan putus dengan Se Young. Jadi jangan pernah berpikir untuk resign atau semacamnya setelah mereka putus. “Miss Piggy, kau pacar terakhirku.”


Se Young tak percaya dan merasa Jin Gu terlalu banyak menonton film. Jin Gu malah ingin memasang iklan kalau mereka pacaran, ia benar-benar ingin menyombongkan Se Young. Se Young tetap kesal, bagaimana bisa Jin Gu mengatakannya saat ada Go Eun di situ? Bukannya khawatir soal Go Eun, Jin Gu malah senang mereka tak perlu datang diam-diam ke tangga darurat lagi dan merentangkan tangannya, ia akan memberikan pelukan untuk merayakan terakhir kalinya mereka ke sini. Se Young tak meladeni dan malah menyuruh Jin Gu menghitung sampai 10 sebelum menyusulnya pergi. Jin Gu cuma bisa berteriak kesal.

 

Jin Gu hendak mengcopy sesuatu dan bertemu Go Eun di sana. Jin Gu memanggilnya, tapi Go Eun hanya mengangguk sekilas, tak ingin bicara dengan Jin Gu. Go Eun baru menoleh di panggilan kedua. Jin Gu mengajak Go Eun minum kopi, ada yang ingin ia bicarakan. “Sunbae, aku pernah bilang kalau tersenyum adalah kebiasaanku, tapi itu sangat berat saat ini,” ujar Go Eun lalu pergi.