Wednesday, December 31, 2014

Bye 2014!

 Dalam beberapa jam lagi, 2014 akan berlalu dan akan berganti tahun yang baru. Lembaran baru, cerita baru. Tanpa terasa 2014 berlari begitu cepat. Sudah terengah-engah pun rasanya kita nggak mampu mengejar berjalannya waktu. Mungkin banyak hal yang kita lewatkan. Mungkin banyak keinginan yang belum terkabul. Mungkin banyak mimpi yang belum tercapai.

Tapi tetap banyak hal yang perlu disyukuri. Tahun ini, dua bucket list utamaku terpenuhi. Umroh dan ketemu Dani Pedrosa langsung. Kontras banget ya? Satunya urusan ibadah dengan yang di atas, satunya urusan duniawi banget. Persamaannya, sampe sekarang dua-duanya masih berasa seperti mimpi.

Aku suka masih nggak percaya akhirnya bulan Mei kemarin aku menginjakkan kaki di tanah suci. Bisa sholat di Masjid Nabawi yang menenangkan. Bisa sholat di Masjidil Haram yang megah. Bisa lihat langsung Ka’bah dengan mata kepala sendiri. Impian sebagian besar umat muslim di dunia ini. Kalau masih dikasih rejeki lebih dan nikmat sehat, pengen banget bisa kembali ke sana segera.

Aku juga masih nggak percaya kalau Oktober lalu aku ketemu langsung sama Dani Pedrosa. Idola yang selama ini cuma bisa liat di tv, dia yang rasanya amat sangat jauh dan tak tergapai. And i have a chance to stand besides him, take a picture with him. Oh, please pinch me on the cheek! I really don’t think thats real.


But yes, dreams take you anywhere! And i hope my dreams will take me to another wonderful journey next year. Dan yang terpenting, semoga mimpi terbesarku kesampaian tahun depan. Apa itu? Rahasia. Bantu mengaminkan saja ya..

Itazura Na Kiss Love In Tokyo Season 2: Not as Expected


Kemarin aku berniat donlot episode 5 yang tayang Senin kemarin, tapi aku baca komen yang bener-bener menyuarakan pikiranku dan akhirnya, aku urung mendonlot sampe sekarang. Komen itu menyesalkan itakiss yang jadi begini. Feelnya nggak kerasa dan kurang ditunjukkan perjuangan/usaha untuk mendapatkan sesuatu. Itu banget yang aku rasain. Sebenernya aku udah berasa nggak sreg dari episode 1, dan makin lama makin berasa ini drama ada yang kurang. Terlebih di episode 4 kemaren, tau-tau Chris udah mau balik ke Inggris aja padahal episode 3 Chrisnya baru mulai muncul. Sama sekali nggak ditunjukin gimana perjuangan Chris buat dapetin Kin-chan. Kotoko yang mau pindah jurusan ke keperawatan juga tau-tau langsung lulus ujian aja.

Buat yang belom pernah nonton jelas ini plot hole, dan buatku yang udah tau cerita dari versi-versi lain, rasanya ini drama terlalu fast paced. Alurnya terlalu cepat, sampe jalan ceritanya nggak ada. Kita dikasih start, terus tau-tau langsung finish. Tanpa tau apa yang terjadi di antaranya. Terus terang ini mengecewakan, sampe aku harus berpikir ulang buat ngabisin kuota donlot drama ini.

Itakiss season 2 is my highly anticipated drama. Sejak pengumuman sekuelnya tahun lalu, aku udah nggak sabar nunggu kabar kapan drama ini mulai diproduksi. Sejak syuting di bulan Februari, aku nggak sabar nunggu bulan Mei karena gosipnya bakalan tayang di bulan itu. Tapi sampai selesai syuting di bulan Juni, masih nggak ada kabar jelas kapan tayangnya. Berbulan-bulan kemudian, baru tayang episode 1, spesial waktu honeymoon Naoki – Kotoko. Episode 2 baru tayang 2 bulan kemudian, di bulan November. Itu juga ada selang beberapa minggu dramanya nggak tayang.

Dari yang excited banget sampe udahlah pasrah mau tayang kapan juga bodo amat. Capek diPHP mulu. Aku nggak tau ada masalah apa di drama ini, sampe mundurnya lama banget. Kebanyakan yang tadinya excited nungguin lama-lama juga pada capek. Dan nggak cuma satu dua yang bilang ada yang kurang sama sekuel itakiss ini, rasanya feelnya kurang dapet.

Sayang banget, padahal itakiss season 1 favoritku banget. Naoki Kotoko tetep cute di kehidupan pernikahan mereka, tapi entahlah... semua terasa flat. Apa karena ganti tim produksi ya? Timnya sama season 1 beda. Aduuuh, coba tetep aja biar tetep greget nontonnya. Aku yang semangat banget mau bikin sinopsisnya sejak PMAI tamat sampe akhirnya kehilangan minat dan membatalkan niat. Kalaupun aku terus lanjut donlot, semua demi Naoki.


Dan ungkapan ini benar adanya, “Jangan berharap ketinggian, nanti kalau jatuh sakit”.


Hiks, aku sedih.

Review K-Drama: Smile, You (2009)


Bisa dibilang aku nemu drama ini kebetulan banget dan semua gara-gara Shin Ha Kyun di Mr. Back. Minggu lalu aku sempat take a look Mr. Back karena ya ada ahjussi favorit di situ, tapi pas nonton rasanya pairing Shin Ha Kyun sama Jang Na Ra agak gimana gitu, malah bikin kangen sama All About My Romance. Drama yang nggak pernah bosen ku rerun karena chems Shin Ha Kyun ahjussi sama Lee Min Jung oke banget di situ. Karena kangen aku buka-buka youtube, nonton MV All About My Romance, tapi takdir malah membawaku ke MV drama jadulnya Lee Min Jung.. Smile, You. Drama yang namanya aja nggak pernah denger, entah ceritanya apa, tapi MVnya bener-bener bikin tertarik. Lee Min Jung sama main leadnya cute dan cocok banget!


Baru ini aku tertarik sama drama gara-gara kebetulan liat MVnya. Browsing-browsing, ternyata ini drama weekend alias drama keluarga yang berepisode banyaak, which is 45 episodes. Untungnya, dramabeans bikin recapsnya. Dan kalo dramabeans aja bikin recapsnya, drama ini pasti emang oke kan? Jadilah aku bela-belain ke warnet lagi buat ngopi drama ini, lama lagi saking gede filenya, haha.


Dan setelah ditonton, drama ini beneran jadi hiburan yang menyenangkan. Aku baru sepertiga jalan, atau baru sampe episode 15 dari 45 episode, tapi aku bahkan udah jatuh cinta sama main couple Jung In – Hyun Soo dari episode 1. Aku yang udah berbulan-bulan nggak tertarik sama drama Korea apapun, malah naksir sama family drama jadul. Meskipun episodenya banyaak, tapi nggak ada tokoh antagonis di drama ini, itu yang bikin betah nonton. Dan chemistry Lee Min Jung (as Seo Jung In) sama Jung Kyung Ho (as Kang Hyun Soo) ampun deh, mereka hobinya berantem tapi cocok bin cute banget. Ahjussi Shin Ha Kyun, maaf ya kalo aku berpaling sementara ke Soo – In couple, muehehe.


Karena ini drama keluarga, tokohnya pun segambreng. Ada keluarga Seo di kubu kiri, dan keluarga Kang di kubu kanan. Keluarga Kang awalnya kaya raya, tapi karena si ayah Seo Jung Gil nggak hati-hati dalam berbisnis, mereka bangkrut. Gara-gara kebangkrutan itu, Jung In yang baru aja nikah sama Lee Han Se dengan alasan bisnis, ditinggalin begitu aja sama Han Se di jalan tol. Bangkrut, rumah disita, nggak punya uang sepeser pun, Kang Man Bok, supir keluarga Seo yang sudah mengabdi lama berbaik hati menampung mereka, meskipun Seo Jung Gil udah mecat kakek Kang yang emang udah tua.

Dua keluarga yang berbeda 180 derajat tinggal bareng dalam satu rumah pasti keadaan langsung kacau. Kakek Kang berusaha mengubah keluarga Seo yang biasa hidup dalam gelimang harta, jadi mau berusaha untuk diri atau keluarganya sendiri. Biar nggak manja lagi. Tema ini klise ya, tapi i don’t mind, selama ceritanya asik buat ditonton. Dan karakter masing-masing tokohnya aku suka. Kujabarkan sedikit ya..

Main Cast:
·         Seo Jung In – Putri kedua keluarga Seo. Childish, suka teriak, kalo ngomong suka nggak dipikir, tapi cantik dan cute. Pernikahannya dengan Lee Han Se gagal gara-gara keluarganya bangkrut. Dan sebelum pindah ke rumah kakek Man Bok, Jung In udah berkali-kali ketemu Kang Hyun Soo, dan nggak pernah akur.
·         Kang Hyun Soo – Putra tunggal keluarga Seo (cucu kakek Man Bok). Tipe beta male, nggak tegaan, canggung, suka cegukan kalo lagi gugup. Baru pulang dari luar negeri dan langsung ketemu Jung In bahkan sebelum sampe rumah. First impression waktu ketemu Jung In sama sekali nggak bagus. Punya long awaited crush sama kakaknya Jung In, Seo Jung Kyung selama 8 tahun.

Keluarga Kang:
·         Kang Man Bok – supir yang sudah lama mengabdi di keluarga Seo. Pemilik Seung Ri Auto Shop. Sosok yang paling ditakuti anak, menantu, dan cucunya.
·         Kang Sang Hoon – ayah Hyun Soo. Like father like son, suka cegukan pas gugup, apalagi pas ketemu lagi sama cinta pertamanya.
·         Baek Geum Ja – ibu Hyun Soo yang manjain anak semata wayangnya banget. Takut sama kakek Man Bok, tapi kalo ada apa-apa ngadunya ya sama kakek.

Keluarga Seo
·         Seo Jung Gil – kepala keluarga yang nggak bisa diandalkan. Dia yang bikin bangkrut, tapi nggak ada usaha buat memperbaiki kondisi keluarganya. Malah kadang kekanakan.
·         Go Jo Hee – istri sekaligus ibu yang manja dan cengeng. Kukunya rusak sedikit aja nangis. Nggak bisa ngapa-ngapain. Suka pake baju berlebihan (kayak gaun pesta), meski cuma di rumah. Cinta pertamanya ayah Hyun Soo.
·         Seo Sung Joon – kakak tertua Jung In. Baru pulang dari Amerika, katanya mau jadi pegolf pro, tapi malah ngabisin aset keluarganya buat judi. Sama kayak ayahnya, nggak bisa diandalkan.
·         Seo Jung Kyung – kakak perempuan Jung In, sekaligus saingan Jung In buat dapetin Hyun Soo. Jae Kyung satu-satunya yang punya pekerjaan bener, dia residen neurology di RS. Punya hubungan dengan kepala departemen RSnya, tapi anak si kepala departemen menentang mereka.

Selain mereka masih ada Lee Han Se yang malah ngejar-ngejar Jung In lagi buat balikan. Ji Soo yang sepertinya punya background preman yang akhirnya sama Sung Joon, oppanya Jung In. Masing-masing tokoh punya ceritanya sendiri, dan mereka yang bikin bertahan sama jumlah episode yang banyak bener. Perjalanan masih panjang, 30 episodes to go. But i’m sure this will be a joyful journey. Dan yang jelas, aku udah naksir sama Hyun Soo oppa, kebanyakan liat mukanya sih, hahaa..

Sunday, December 21, 2014

Flying With Bombardier CRJ1000 Garuda Indonesia


Pernah liat atau malah naik pesawat Bombardier nggak? Pesawatnya ramping, bentuknya lucu dengan nama yang terdengar keren plus bonus mirip jet pribadi. Bombardier, produsen pesawat asal Kanada ini memang nggak sepopuler Boeing atau Airbus. Di Indonesia cuma Garuda Indonesia yang mengoperasikan pesawat jenis ini, jadi wajar sih kalau banyak yang nggak familiar sama pesawat ini.


Bombardier yang bodinya kecil paling hanya mampu menampung sekitar 100 penumpang, dan biasanya dipakai untuk rute-rute jarak dekat. Tapi jangan salah, kecil-kecil gitu maximum speednya lebih kenceng dari tipe pesawat yang biasanya dipakai maskapai. Meskipun harusnya untuk rute jarak dekat, si Bombardier ini jadi langganan rute Balikpapan – Jogja pp. Mungkin karena pangsa pasar yang nggak begitu besar, jadi cukup dengan pesawat kecil.


Karena ini pesawat kecil, kita nggak bisa naik dari garbarata. Di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, turun dari gate kita harus diantar bis ke pesawat yang parkir di luar area garbarata. Pintu sekaligus tangga naik pesawat cuma ada satu di bagian depan pesawat, kalau mau naik harus sabar satu-satu. Formasi tempat duduk 2 – 2, dan rasanya cukup lapang, setidaknya buatku yang badannya kecil. Cuma karena pesawatnya pendek, yang badannya tinggi bisa-bisa kejedot kabin kalo berdiri nggak hati-hati.

 

Meski pesawat kecil, hati ini nggak ikut jadi kecil tiap naik. Aku pernah naik pesawat kecil punya Wings Air yang masih berbaling-baling dan rasanya deg-degan, beda sama naik Bombardier ini. Faktor pesawat ini dioperasikan Garuda Indonesia mungkin berpengaruh besar, tapi Bombardier ini memang nyaman. Nggak ada entertainment in flight, tapi untuk penerbangan yang cuma 1,5 jam rasanya tv di masing-masing tempat duduk nggak penting-penting amat. Mau nonton film juga nanggung, baru separo jalan pesawat udah mau mendarat. Dan enaknya, pesawat seringkali mendarat lebih cepat dari jadwal (asal nggak ada antrian buat mendarat) karena speed pesawat yang memang lebih kenceng.



Naik pesawat dengan nama sekeren Bombardier yang dioperasikan five stars airlines kebanggaan kita, Garuda Indonesia, siapa juga yang nggak suka? Dengan tagline "Explore-jet" ayo kita mengeksplor Indonesia, sambil nyobain enaknya naik Bombardier.