Welcome to Iceland!
Jam 4 sore, pesawat Icelandair
yang ditumpangi three stones mendarat dengan mulus di bandara Iceland. Turun
dari pesawat, jelas-jelas ada tanda ‘arrival’
yang nunjukin harusnya mereka belok kiri ke area kedatangan, eeh mereka jalan
terus aja dong. Seolah-olah tanda itu nggak ada, padahal posisinya persis di
tengah jalan! Hahahahaha, sumpah nggak ngerti!
Ternyata oh ternyata, mereka
lebih milih mampir ke food court dulu sambil berkali-kali bergumam, “Hotdog..
Hotdog..” Mereka lalu pesen 3 hotdog seharga 17 Euro.
Sementara itu, waktu sudah
menunjukkan pukul 4.20 sore. Iceland sudah mulai gelap, gerimis, dan kru
sepertinya udah ada yang nunggu di luar bandara. Dan yang ditunggu masih santai
di food court.
Sambil nunggu pesenan datang,
dengan nervous dan bahasa Inggris yang terbata-bata, Jung Suk nelpon hotel yang
tadi dia pesan. Sebenernya lumayan kok Inggrisnya uri Chef, tapi nggak pede aja
dia atau malah mungkin terlalu perfeksionis. Trash Oppa liat Jung Suk nggak pede
malah ngerecokin, “Bed 1, 2, 3 ok? Bed bed, room bed.” Hahaa, jadi sebenernya
Jung Suk mau nanya kamar yang dia pesen buat dua apa tiga orang?
“The studio is only for two
peoples,” jawab mbak-mbak hotel. DHUAAR! Dan parahnya lagi saat itu sudah fully
book jadi nggak bisa ganti kamar, kecuali ada yang reservasinya batal, tapi
mbaknya juga nggak bisa janji. Jung Suk langsung stress dan merasa bersalah.
Sementara itu, the other two
stones punya masalahnya sendiri. Mereka pesen makanan, tapi nggak ngerti sama
sekali mbak-mbak yang di counter food court ngomong apa. Sampe mbaknya
ketawa-ketawa nyerah. But finally, they
got three hot dogs in hand.
Kelar makan, mereka lanjut meeting
nyari hotel buat malam itu. Agak lama, karena kebanyakan buat dua orang, tapi untunglah
akhirnya dapat pencerahan dan mereka mutusin buat langsung pergi ke hotel yang
sudah terlanjur dibooking. Akhirnyaaaaa mereka bergerak juga dari bandara ya
Allah!
Saat itu udah jam 6 sore, tapi
bis ke tempat tujuan mereka baru jalan nanti jam 7.20 yang artinya.. nunggu
lagi. PD Na sampe muncul di layar mungkin karena saking gerigitannya, mendarat
udah dari jam 4 sore kok ya betah amat di bandara? Bandara udah sampe sepi
banget, dan cuma orang-orang bodoh yang tertinggal di belakang, haha.
Jung Suk yang keliatan masih
agak stress dihibur sama Sang Hoon hyung, dia dikasih semacam permen yupi yang
ditaro di jarinya Jung Suk-ie, pura-puranya cincin. Gimana Jung Suk nggak
ketawa? Hahahaha.
Sambil nunggu, Sang Hoon hyung
yang nggak bisa diem ngajak ngobrol keluarga bule yang duduk deket mereka. Anak
mereka digangguin dengan cutenya, haha. Anak cowok itu umurnya 5 tahun, dan
Sang Hoon hyung nunjukin foto anaknya yang umurnya 3 tahun, uwaa! Mereka
ngobrol-ngobrol nanyain destinasi favorit di Iceland. Kata kuncinya Sang Hoon
hyung, ‘’you see wow, that’s great!’.
Maksudnya yang bikin si bule takjub banget, hahaha. Si bule nyebut satu tempat favoritnya, plus
foto-fotonya. Cuma liat fotonya aja udah bikin mereka takjub.
Then finally mereka naik bis
menuju pusat kota Reykjavik. Dari Keflavik International Airport ke Reykjavik
yang merupakan ibukota Iceland jaraknya kira-kira 50 km. Dan begitu sampai Reykjavik
perjalanan masih dilanjutkan naik shuttle bis ke tempat tujuan mereka. Ada satu
kejadian lucu, shuttle bis udah mulai jalan, tapi ternyata pintu belakang masih
kebuka.
“No, no, no.. Open the door!”
teriak Jung Woo.
Wait what, open the door??
HUAHAHAA, Jung Woo rupanya menyadari kebodohannya, dan langsung meralat, close
the door. Semua otomatis ngakak! Hahaa, untung supirnya ngerti dan nutup pintu
sebelum lanjut jalan lagi.
Three stones diturunkan persis
di depan Rejkyavik Residence, calon hotel mereka malam itu. Jung Suk udah
nervous waktu nyebutin reservasinya yang cuma buat 2 orang. Dan mereka makin
gugup waktu resepsionis hotel menunjukkan wajah seperti nggak bisa bantu. But no,
untunglah resepsionis hotel menawarkan kamar lebih besar buat 3 orang, seharga
125 Euro, yay!
Good deal banget, kamarnya lumayan luas dengan satu bed utama,
satu bed ekstra, dapur lengkap, dan meja makan mini. Legaaaa! Akhirnya uri Jung
Suk-ie bisa senyum.
Aman urusan hotel, mereka jalan
keluar dengan girangnya, dan literally teriak-teriak heboh di pinggir jalan
kayak anak kecil, “ICELAAAAAND!” Mereka seneng banget akhirnya sampe di Iceland
yang cantik!
And we got many glimpses of
Iceland at night yang super duper cantik.. uwaaa!
Mereka belanja di minimarket,
dan balik ke hotel. Entahlah saat itu jam berapa, tapi begitu sampe hotel Jung
Woo langsung masak makan malem. Wait, tadi bukannya udah makan hotdog? Hahaa,
pasti udah laper lagi.
Jung Woo masak ramen dan entah
apa lagi, tapi dari reaksi Sang Hoon hyung sepertinya masakannya enaak!
Sudah kenyang waktunya siap-siap
tidur. Dan mulailah Jung Suk dengan ritualnya, lepas contact lens dan ganti
kacamata jadul model Harry Potter. Dan semuaa adegan Jung Suk lepas contact
lens sepanjang trip diputar (backsoundnya dari OST Oh My Ghost pula!). Hahaha, kayaknya
PD-nim suka ngeliatin Jung Suk kegantengannya berkurang pas pake kacamata Harry
Potternya. Sayangnya PD-nim, uri Chef tetap terlihat ganteng dalam segala
suasana *fans buta, haha*.
Btw ingat kalo Jung Woo pengen
beli celana tidur di Amsterdam tapi nggak jadi? Sang Hoon hyung pasti nyesel
nggak mau beli, soalnya mereka terpaksa pake handuk doang buat tidur. Iyaaaa,
handuk doang dengan kaki yang terekspos kemana-mana. Kocaknya Sang Hoon hyung
malah gaya ala-ala girlband yang nunjukin kaki seksi mereka. HUAHAHAA. Tuh kan,
makanya belii celana tidur!
Paginya begitu kelar siap-siap
dan sarapan (iya, mereka sarapan hotdog), Jung Suk keluar hotel duluan dan cari
ide kemana dulu enaknya mereka pagi itu, cari hotel buat nanti malem atau cari
mobil rental? Yap, mereka mau nyetir sendiri ke tujuan mereka hari itu, Gulfoss
waterfall.
Sewa mobil di Iceland jadi
pilihan paling reasonable karena transportasi umum di sana ribet dan nggak
semua menjangkau tempat-tempat wisata. Atau kalau mau ikut paket tur juga bisa,
tapi mahal dan nggak bisa suka-suka mereka.
Procar, rental mobil yang mereka
cari ketemu and they walk in happily. Meskipun begitu sampe counter mereka
bingung sendiri, mau pinjem mobil bilangnya gimana? Jung Woo dong dia ngomong
aja pake bahasa Korea, berharap si bule yang jaga counter ngerti, which is
nggak mungkin, hahaa. Intinya mereka mau sewa mobil buat seminggu. Jung Suk-ie
berhasil menyampaikan maksudnya meskipun terbata-bata banget, dan si bule
ngomongnya cepet banget. And they got a car for 7 days for 500 Euro. Jauh lebih
murah dari perkiraan mereka yang sampe 1000 Euro (gila aja, sepertiga sangu
mereka dong itu?)
Btw, jauh-jauh ke Iceland,
dapetnya mobil Korea juga, KIA nggak tau seri apa (aah, cobanya KIA Sportage
putih keren kayak punya uri Chef). Setelah ngecek kondisi mobil, they’re ready
to go! Trash Oppa bilang makasih ke Jung Suk karena akhirnya mereka dapet mobil
juga, sambil ngeluh bule rental mobil tadi ngomongnya cepet banget!
“No, kita aja yang bodoh,”
sangkal Jung Suk-ie. HAHAHA, epic!
But they happy enough to get a
car with half priced than they expected. GPS dinyalakan, dan mereka mulai meluncur
ke Gulfoss dengan Jung Woo yang duduk di balik kemudi. Baru jalan bentar mereka
udah terdistraksi sama antrian di kedai hotdog pinggir jalan.
Hotdog lagi??
Yep, mereka dengan happy
berhenti dan ikut antri. Jung Suk excited nyobain app translator di handphonenya,
minta diterjemahin, “Tolong tiga hotdog.”
“Please hotdog world,” respon mbak-mbak translator.
Jung Suk bingung tapi terus
ketawa, ekspresi mukanya lucu banget! Rupanya, bahasa Korea ‘three’ sama ‘world’ itu pengucapannya mirip. Masih penasaran, Jung Suk nyoba
lebih jelas ngomongnya dan menekankan di kata ‘three’, tapi hasilnya tetap sama.. “Please hotdog world.”
HUAHAHAA, aplikasi nggak
berguna! Mereka tetap dapet tiga hotdog dengan icelandic mustard dan
berkali-kali bilang enak waktu makan. Jadi ya, malem hotdog, pagi hotdog, siang
hotdog lagi. Entah karena enak atau cuma itu makanan paling murah di Iceland,
hahaa. Tapi semoga 10 hari di Iceland makannya nggak hotdog terus ya Allah,
bisa-bisa pulang hipertensi haha.
Puas dapet hotdog enak, mereka
melanjutkan perjalanan. Tapi makin meninggalkan kota kok cuaca makin nggak oke,
makin berkabut, dan jalanan yang bersalju makin nggak keliatan. “Gimana ini?”
tanya Jung Suk dramatis. Mereka akhirnya menepikan mobil dan bicara sama staf.
So, mereka lanjut apa nggak?
Kita lihat minggu depan. Daan,
di episode selanjutnya Ha Neul-ie mulai muncul, say yay for our four stones!!
Note:
Thank yoooouu ya yang udah mampir baca. Lama-lama frustasi sih karena sama sekali nggak ngerti mereka ngomong apa dan sedih banget aku nggak bisa nonton di Channel M. Tapi yang penting puas liat uri Chef dan puas ngakak! Mereka bener-bener three stones! Babooooo, hahahaa.