Aku baru tau kalo Seb berteman
akrab sama Kimi Raikkonen. Wow menakjubkan, Kimi kan kayaknya orangnya yang
nggak peduli sekitarnya gitu, kok bisa yaa? Kimi malah pernah bilang kalo di
F1, satun-satunya driver yang dia tau cuma Seb, Kimi nggak tau soal driver lain
atau apa yang mereka lakukan dan dia nggak tertarik untuk mencari tau soal itu.
Aww, so Seb is your only one, Kimi? Hahaa. Padahal kepribadian mereka
keliatannya bertolak belakang gitu ya? :o
Aku baru tau kalo Seb tinggal di
Ellighausen, Switzerland dan bukan di kota asalnya Heppenheim, Jerman. Jadi Seb
tinggal senegara sama Dani doong? Tapi mah Dani di Geneva, dan Seb (kayaknya) di
Zurich dan kelihatannya itu jauh di peta. Zurich lebih dekat ke Jerman, jadi
kalo mau mudik deket, ya kan Seb? Nah, Seb ternyata tetanggaan sama Raikkonen. Makanya
mereka semakin akrab dan sering main badminton bareng, tapi katanya Kimi mulu
yang menang. Hahaa, ternyata Seb punya kelemahan, badminton! Tapi kata Kimi sekarang
Seb udah pindah agak jauhan, jadi mereka terakhir main badminton akhir tahun
kemaren, huhu, kayaknya Kimi sedih gitu L
Aku baru tau kalo di paddock Seb
selalu bareng sama personal trainernya, Heikki Houvinen. Yah, kayak Dani sama
Raul Jara gitu lah. Saking deketnya Seb sama Heikki, aku jadi berpikir
jangan-jangan mereka pacaran lagi. Hahaa, ngaco abis! Bukan, bukaan seperti
itu! Seb masih normal, hoho.
Karna nggak lama setelah itu aku
baru tau kalo Seb punya pacar, namanya Hanna Prater. Mau tau mereka mulai
pacaran dari kapan? Dari SMA! Anggap aja itu dari tahun 2004 ya, jadi sampe
sekarang mereka udah pacaran 9 tahun, hampir 10 tahun malah. Dan jelas Seb
masih baik-baik aja sama Hanna, karena Seb mendedikasikan titel juara dunia
keempatnya buat Hanna, yang selalu mendukung di setiap up and down. Aww, how
sweet! Jadi, Dani sama Seb ini orangnya sama-sama setia gitu :’). Dan mereka
bukan tipe yang suka memamerkan pacarnya di muka umum. Makanya Hanna jarang
banget keliatan di paddock. They keep their private live stay private.
Dan aku juga baru tau kalo Seb
itu orang yang menyenangkan. He’s funny dan kadang bandel, keliatan abis
direprimand FIA gara-gara donat di India, eeh di Abu Dhabi doi bikin donat
lagi, tapi kali ini mobilnya sampai dengan selamat di parc ferme, jadi aman
katanya, haha. He’s stay humble, meskipun nama Sebastian Vettel sudah
disandingkan dengan pembalap-pembalap terhebat sepanjang masa. He’s praises his
rivals well, meskipun pembalap lain ada yang berkomentar negatif soal doi, doi
nggak pernah menjelek-jelekkan rivalnya, kalaupun rivalnya ternyata lebih baik,
doi nggak segan memuji. He’s down to earth, meskipun statusnya sebagai pembalap
F1, world champions lagi, yang kesannya glamour, Seb nggak pernah minta
keistimewaan. Pernah waktu ada jurnalis yang barengan Seb antri imigrasi di
Shanghai dan Seb diminta petugas untuk lewat jalur VIP (or yang cepetnya lah),
Seb memilih tetap di tempatnya, alias tetep antri, meskipun akhirnya terpaksa
ikut si petugas. Dan Seb, nggak seperti pembalap-pembalap top lain, doi nggak
punya manager, jadi Seb mengatur sendiri semua jadwalnya. Misalnya, waktu
undangan gala dinner, Seb cukup diberi tau waktu dan tempatnya, dan dia sendiri
yang akan mengatur semuanya (sementara pembalap lain minta disediakan
macem-macem) dan Seb akan tinggal sampai akhir acara untuk menghormati si
pengudang. Dan Seb orangnya sangat ringan tangan, waktu Seb berhasil mengunci
gelar keempatnya di GP India bulan lalu, Seb nggak segan membantu timnya untuk
packing dan beres-beres garasi supaya mereka bisa cepet pergi ke pesta.
But, one thing that i adore so
much from him is his hard work. His effort to understanding his car and make
the best out is outstanding! Yes, he has natural talent, but his hard work that
makes him on this stage right now, a youngest quadruple world champion ever. He’s
ambitious, yang ada di pikirannya gimana caranya biar menang, menang, dan
menang (sesuatu yang nggak aku liat di Dani). He doesn’t like look backward,
and not too far think about the future. Pas ditanya apa target berikutnya, Seb
langsung jawab, next race! Dan aku suka kata-kata Seb waktu post qualifying GP
Jepang, “i’m not a big fan of thinking
that without this, with this, if this, you know... it’s always unknown”. Ya,
dia bukan tipe yang suka mengeluhkan problemnya, berapapun hasil yang didapat,
yaudah dia terima tanpa banyak alasan.
Kalo kata Christian Horner, Seb
ini kayak sponge, informasi apapun diserapnya dan dari awal om Horner udah
terkesan sama ketertarikan Seb di dunia balap. Duluu, waktu baru dapet SIM, Seb
langsung nyetir sendiri dari rumahnya di Jerman ke Milton Keynes dan jadi
satu-satunya driver dari junior program RedBull yang berinisiatif
memperkenalkan dirinya sendiri ke factory. Dan kata Helmut Marko, Seb jarang
membuat kesalahan yang sama dua kali, karena berikutnya dia pasti udah belajar
dari kesalahan. Syukurlah, dia bukan keledai! :p
Dan hasil dari fangirling ini
adalah i’m adoring him much more! Yah, Seb memang nggak bisa bikin heboh dan
terpesona kayak tiap liat Dani, tapi his big passion and his hard work was
attracted me! Nggak salah deh dukung Seb dari dahulu kala..
#10HariNgeblog #Day4
No comments:
Post a Comment