Setelah dua tahun berturut-turut
nonton MotoGP di Sepang, dan tahun ini insya Allah move on ke Motegi, langsung
berasa kalau mau nonton MotoGP emang paling enak di Sepang.
Sebagai WNI (warga negara
Indonesia.red) yang MotoGP masih belum jelas nasibnya di negara sendiri, kita
punya 3 pilihan terdekat yang masih wilayah Asia. Sepang, Malaysia. Motegi,
Jepang. Dan Phillip Island, Australia. Dan yang jadi pilihan sebagian besar
penggila MotoGP nggak lain dan nggak bukan.. Sepang, Malaysia. Alasannya
simpel, karena itu yang terdekat dan relatif terjangkau. Tanpa persiapan khusus
juga bisa. Kalau dibandingkan sama Jepang dan Australia yang jauh, mahal, dan
butuh visa.. jelas kenapa orang-orang lebih milih Sepang.
Coba kita jabarkan satu-satu
alasannya.
Murah
Bisa dibilang ini alasan
utamanya. Tiket pesawat murah. Tiket race murah (FYI, main grandstand Sepang
sekitar 700 ribuan, sementara tiket di rumput-rumput Motegi yang paling murah
hampir sejuta). Akomodasi relatif murah. Transport murah. Makan juga murah.
Cost total untuk sekitar 5 hari antara 3 – 5 juta gaya backpacker (meskipun
tetep bakalan variatif). Bandingkan dengan cost total ke Jepang yang angkanya
bikin sesak napas, karena sekalian liburan.
Nggak perlu visa
Malaysia masuk negara ASEAN,
jadi asal kamu punya paspor yang masa berlakunya sampai enam bulan ke depan,
tinggal lenggang kangkung aja keluar imigrasi tanpa perlu visa. Belum punya
paspor? Buruan gih urus, sekalian yang e-passport lebih oke, biar kalau mau
move on ke Motegi tinggal urus visa waiver dan nggak perlu bayar visa lagi.
Tiket race murah
View Main Grandstand, garasi Dani di depan mata! |
Untuk tahun 2016, harga normal
tiket Main Grandstand 212 RM, Marc Marquez tribune 265 RM, VR46 tribune169,6
RM, K1 Grandstand 116,6 RM, F Grandstand 84,8 RM, C2 Hillstand 42,4 RM (beli
pas early bird bisa lebih murah). Anggap aja 1 RM = Rp 3.400,- berarti tiket
Main Grandstand Cuma sekitar Rp 720.000,-. Murah kaan? Itu tribun yang persis
di depan start/finish lho, bisa liat pembalap kesayangan langsung di depan
mata! Belinya pun relatif gampang, bisa via online di situs macam
motogp.com, sepangcircuit.com, gpticketshop.com. Mau lebih gampang? Cari di travel
agent di kota besar, macam tx travel karena bebas ribet dan kita sudah pegang
tiket fisik sebelum berangkat ke Sepang.
Tiket pesawat murah
Meskipun pilihannya nggak cuma
satu, thanks to AirAsia yang bikin perjalanan ke luar negeri jauh lebih
terjangkau daripada rute dalam negeri. Kalau lagi promo, sekian ratus ribu udah
dapet tiket PP Kuala Lumpur. Kalaupun nggak lagi promo, harganya bisa dibilang
masih masuk akal. Dan lagi banyak kota besar di Indonesia yang punya rute
langsung ke Kuala Lumpur. Enak, nggak perlu transit segala. Sementara kalau ke
Jepang, perlu hoki gede untuk dapat tiket maskapai budget di bawah 3 juta, dan
full service di harga 5 juta. Ke Australia jelas lebih mahal lagi.
Akomodasi banyak dan tinggal pilih
Sepang memang letaknya di
pinggiran Kuala Lumpur, tapi transportnya yang gampang memudahkan kita bebas
mau nginep di daerah mana pun yang dimau. Mau deket sirkuit? Bisaa! Bisa nginep
deket bandara yang jaraknya cuma 10 – 15 menit ke sirkuit. Bisa nginep di
daerah Enstek atau Nilai juga. Tapi saran, jangan mepet cari-carinya karena
peminat hotel dekat sirkut lebih banyak, jadi cepet naik harga dan full booked.
Nah, kalau mau sekalian jalan-jalan keliling Kuala Lumpur, mending ambil daerah
pusat kota yang pilihannya super banyak dan bervariasi berapapun budget yang kalian
mau, plus nggak perlu takut kehabisan. Kebanyakan orang akan pilih daerah KL
Sentral atau Bukit Bintang. Posisi shuttle bis ke SIC yang di KL Sentral
mungkin bisa jadi pertimbangan untuk sedikit menghemat ongkos LRT kalau kita
nginep di daerah KL Sentral. Meskipun kalau mau milih daerah Bukit Bintang yang
selalu ramai pun nggak masalah.
Transportasi gampang
Harus diakui transportasi massa
kita masih kalah banget dibandingkan Kuala Lumpur. KL punya LRT, KTM Komuter,
RapidKL, Aerobus, dan lain-lain.. yang intinya gampang banget mau kemana-mana!
Tinggal menclok di KL Sentral, pusat transportasinya KL, gampang deh mau kemana
juga. Ke sirkuit yang jaraknya sekitar 1 jam 15 menit dari KL Sentral juga
gampang. Shuttle bis ke SIC ready setiap 30 menit, one way 18 RM, return 30 RM.
Males nunggu dan kebetulan banyak duit? Naik taksi aja kalo gitu.
Pitlane walk gratis
Hah, gratis? Emang ada pitlane
walk yang bayar? Oh, ada! Di Motegi kalau mau ikutan pitlane walk kudu bayar
2100 yen, lumayan itu sekitar Rp 250.000. Jadi bersyukurlah buat yang ke Sepang
karena pitlane walk-nya gratis. Pitlane walk MotoGP Sepang biasanya diadakan
hari Jum’at sore, setelah Free Practice 2 buat 1000 orang pertama. Jangan lupa
sedia payung sebelum gosong, eh, sebelum hujan ya.
Rider’s Autograph session nggak ribet
Di Sepang, untuk ikut sesi
Rider’s Autograph yang biasanya diadakan Sabtu siang setelah Free Practice 3,
kita tinggal datang sepagi mungkin biar dapat antrian depan, terus nunggu deh
sampe sesinya dimulai. Agak lama memang nunggunya, tapi begitu mulai, kira-kira
10 rider sekaligus akan duduk berderet per sesi (ada 2 sesi) dan kita akan
dapat tandatangan semua rider. Memang nggak boleh foto bareng, dan cuma boleh
satu barang untuk ditandatangani mengingat antrian yang super panjang, tapi
liat pebalap kesayangan duduk persis di depan mata kayaknya lebih dari cukup.
Apalagi pake bonus disenyumin, bisa nggak tidur semaleman!
Coba bandingkan dengan Motegi,
kita harus sangat sangat beruntung untuk bisa ikutan dan berjodoh dengan
pebalap kesayangan. Di sana sistemnya lotre, kita nggak tau bisa ikut atau
nggak dan kita nggak tau pebalap mana yang bakalan kita temui nanti yang
sedihnya cuma seorang. Seribu orang yang beruntung akan dibagi jadi beberapa
antrian, dan masing-masing antrian akan ketemu satu pebalap yang bisa jadi
bukan pebalap kesayangan, tanpa bisa milih. It’s purely depends on your luck!
Bikin kzl kan?
Makanan halal banyak dan murah
Enaknya pergi ke Malaysia yang
penduduknya juga mayoritas muslim, kita nggak usah bingung soal makan karena
kebanyakan halal dan harga relatif terjangkau. Makan di pinggir jalan, 5 RM
juga udah kenyang plus minum. Cari makan di sirkuit juga nggak usah bingung,
harganya emang agak mahal, tapi masih masuk akal lah.
Rame!
Wait, kita kan ke sirkuit.. ya
jelas rame lah? Iyaa, tapi rame di sini adalah kita akan ketemu beraneka macam
fans dari belahan dunia yang berbeda. Muka-muka Asia (terutama Indonesia)
memang paling mendominasi, tapi bule juga banyak. Dan ketemu sesama fans, mau
itu dari Indonesia atau negara lain, rasanya menyenangkan! Dan yang buat
ragu-ragu mau pergi karena nggak ada temennya, yakin deh nggak akan ada
masalah, karena di sirkuit kita akan ketemu banyak! Atau cari kenalan sesama
fansclub buat meet up di sana juga oke.
Informasi bertebaran
Sama sekali nggak sulit
mengumpulkan informasi soal MotoGP Sepang, browsing sedikit sudah muncul
berbagai macam cerita mereka-mereka yang pernah nonton MotoGP di Sepang
(meskipun banyak juga yang nongol promo paketan tur :p). Orang Indonesia yang
pernah kesana banyaaaak dan yang rajin ngeblog juga lumayan. Beda cerita soal
Motegi, susaaaah banget cari informasi, kayak orang Indonesia yang pernah
kesana cuma seorang doang. Lebih parah lagi Australia, sampe sekarang belom
nemu postingan soal itu sama sekali.
Jadi gimana, kira-kira enak
nggak nonton MotoGP di Sepang?
Menurutku, minus panasnya yang
nggak karuan dan gosongnya yang tak terhindarkan, nonton MotoGP di Sepang is
the best option. Meskipun terbang nggak nyampe 3 jam juga nyampe, feel keluar
negerinya dapet (yaiyalah, kan emang keluar negeri haha).
Pokoknya buat first timer,
Sepang ini udah jadi pilihan yang paling enak. Buat yang pernah pun, dijamin pengen
balik lagi dan lagi (seriusan, Sepang ini nagih).
Yuk ah, yang udah punya niat
buruan dieksekusi! Denger raungan mesin MotoGP, ketemu pebalap kesayangan
langsung di depan mata, hebohnya atmosfer pas race bakalan jadi pengalaman tak
terlupakan! So, why would you wait?