Banyak kata yang bisa dipilih
untuk menggambarkan race MotoGP Phillip Island kemarin. Eventful. Chaotic. Thrilling.
Weird. Disaster. Nightmare. Dangerous. Dumb. Silly. Semuanya senada, not in a
good way. Atypical race kalo kata Dani, yah benar-benar nggak umum.
Mari kita urutkan kejadiannya.
Pertama, Phillip Island baru aja diaspal ulang, pasti akan ada perubahan efek
trek pada ban. Bridgestone selaku supplier tunggal MotoGP masih memakai data
lama, tanpa melakukan tes sama sekali sebelumnya, dan menyediakan 2 macam ban
yang biasa dipake di Phillip Island sebelumnya. Saat sesi latihan, pembalap
merasa kalau grip lebih baik, tapi baru diketahui kalo trek bikin buoros ban.
Semakin banyak sesi latihan, ketahanan ban benar-benar diragukan. Sampai
akhirnya hari Sabtu setelah sesi kualifikasi ada perubahan jumlah lap yang
semula 27 lap dipangkas jadi 26 lap dan pembalap diwajibkan untuk pitstop
dengan ban baru (bike swap) satu kali atau flag to flag race. Entrance dan exit
line pitlane juga diperpanjang. Race Moto2 yang beda supplier ban, Dunlop,
malah dipangkas jadi cuma 13 lap. Oke, ini mulai geje.
Hari Minggu atau race day, saat
warm up para pembalap sibuk melakukan simulasi bike swap, yang agak rempong
juga ternyata, kudu lompat dari motor 1 ke motor satunya secepat mungkin *beresiko
keseleo >.<*.
Nah, pas race Moto3 ada
perubahan lagi. Jumlah lap kembali dipangkas jadi 19 lap dan pembalap
diwajibkan untuk pitstop dengan ketentuan maksimal 10 lap dengan motor pertama dan
menjalani lap sisanya dengan motor kedua. Perubahan yang cuma beberapa jam
sebelum race ini karena Bridgestone benar-benar nggak bisa menjamin kalo ban
mereka mampu bertahan lebih dari 10 lap. Yak, semakin geje.
Epic battle trio Spaniard |
Puncak kegejean akhirnya
berlangsung waktu race. Posisi grid terdepan dipegang Lorenzo, Marquez, dan
Rossi, sementara Dani start di grid kedua di posisi 5. Race start, Lorenzo
mampu mempertahankan posisi terdepannya, diikuti Marquez dan Dani yang langsung
menyodok ke posisi 3. Segalanya masih berjalan normal di lap-lap awal,
rombongan pertama seperti biasa trio Spaniard, Lorenzo – Marquez – Dani
bersaing memperebutkan posisi terdepan. Dan rombongan kedua, juga seperti biasa
Rossi – Crutchlow – Bautista, minus Stefan Bradl yang harus absen race karena
cidera. Semua masih berjalan seperti race-race MotoGP yang selalu mudah
ditebak, sampai akhirnya drama dimulai saat masuk ke lap 9. Dani Pedrosa jadi
pembalap pertama yang masuk pit di akhir lap 9, bike swap berjalan mulus.
Dani
memilih mengikuti instingnya dibanding strategi untuk masuk pit lebih awal saat
pembalap di depannya masih stay on track, jadi no traffic at pitlane. Oho, my
Dani is so smart! Beberapa pembalap ikut masuk pit di lap 9 di belakang Dani
dan beberapa sisanya masuk pit di akhir lap 10, termasuk Lorenzo. Tapi waktu
Lorenzo melipir masuk pit, Marquez yang tepat di belakangnya memilih tetap di
track. O ow! Komentator TV langsung ribut dan bingung karena Marquez nggak
masuk pit di lap yang udah ditentukan race director, tim Marquez juga katanya
bingung. Oke, jadi yang error siapa ni?? Marquez baru masuk pit di akhir lap
11. Ini drama pertama.
Drama kedua. Marquez keluar
pitlane tepat saat Lorenzo dan Dani masuk tikungan pertama dengan kecepatan
tinggi. Marquez dan Lorenzo sampe senggolan, mengerikan! Untung nggak ada
satupun yang celaka. Formasi setelah itu, Lorenzo – Dani – Marquez.
Drama ketiga. Di 7 lap terakhir
Dani dapat hukuman penalti 1 posisi, awalnya katanya karena speeding in the
pitlane, tapi setelah ditelusuri lagi karena Dani melintasi garis putih di
akhir exit line. Dani yang sedang di P2 melambat dan memberikan posisinya ke
Marquez yang tepat di belakangnya. Dani jadi ke P3 dan sudah melakukan
hukumannya.
Drama keempat. Satu lap setelah
Dani memberikan posisinya ke Marquez, tiba-tiba muncul black flag dan no.93,
big o ow! Marquez didiskualifikasi dari race karena mengabaikan perintah race
direction dan masuk pit 1 lap lebih lambat dari yang diwajibkan. Haha, this is
a funny show! Aku sudah memprediksi kalo Marquez belum akan mengunci gelar di
Phillip Island, tapi nggak dengan cara aneh semacam ini. Dan ternyata nggak
cuma Marquez yang dapet black flag, Staring dan Cudlin juga, dengan alasan yang
sama.
Sisa race akhirnya berlanjut
dengan Lorenzo yang perlahan menjauh dari Dani dan posisi ketiga yang lowong
karena 1 dari trio Spaniard out, diperebutkan oleh Rossi, Crutchlow, dan
Bautista. Checquered flag, Lorenzo finish pertama, diikuti Dani dan Rossi yang
akhirnya berhasil memenangi duel dengan Crutchlow dan Bautista yang akhirnya
finish berturut-turut di belakangnya.
Phew, what a weird race! Jarak
Marquez – Lorenzo di klasemen pembalap yang tadinya 43 poin sekarang jadi
tinggal selisih 18 poin gara-gara Lorenzo menang dan Marquez didiskualifikasi.
Championship is still alive, in a very weird way! Entah siapa yang harus
disalahkan di race yang rasanya kacau sekali ini, Bridgestone? Dorna? Race
direction? Why is Dani not dropped his position to Rossi? And who’s the culprit
for Marquez’s DQ, Marquez himself? Or his team? Belum lagi soal senggolan
Marquez – Lorenzo. Semua berdebat soal ini, wow, baru ini race MotoGP dramanya
ngalah-ngalahin F1.
Baca postingan @motomatters soal
ini, penyebab semua kekacauan ini tak lain dan tak bukan adalah Bridgestone,
entah itu Bridgestone sendiri atau dengan Dorna selaku penyelenggara MotoGP.
Kalau Bridgestone sudah melakukan tes dan bisa menyediakan ban yang sesuai,
maka kita akan menikmati normal MotoGP race. Gara-gara ternyata ban yang mereka
sediakan sama sekali nggak bisa bertahan dengan kondisi trek sekarang,
muncullah skenario flag to flag dari race direction. Masalahnya, aturan yang
race direction buat berubah setiap 5 menit, tapi rider dan tim nggak
dikumpulkan untuk diberi kejelasan peraturan dan konsekuensi penalti yang
mungkin terjadi, cuma dikasih pengumuman di selembar kertas. It’s confusing,
right?
Hasilnya beginilah, disaster
kalo kata Stoner! Drama yang melibatkan Dani sepertinya karena Dani terlalu
bingung dengan race yang geje ini. Di press conference after the race malah
Dani bilang kalau dia hanya mengingat sedikit yang terjadi di race, “Everything happened so quickly and it was
new, but it was a lot of stress from Saturday to know which tyres and how many
laps, with the rules changing every five minutes”. Soal penaltinya, Dani
berpikir kalo dia masuk pit pertama kali maka dia akan jadi yang terakhir saat
keluar pitlane, jadi Dani merasa nggak perlu noleh ke belakang dan Dani
menyentuh garis putih sedikit. That was all, jelas Dani. Saat race, Dani sudah
melakukan penaltinya dan turun 1 posisi dari P2 ke P3, a.k.a membiarkan Marquez
lewat, dan itu sebelum Marquez didiskualifikasi. Jadi, Dani udah bener dan
posisi akhir di podium 2, bukan dropped 1 position on podium after the race di
belakang Rossi.
Drama senggolan Marquez –
Lorenzo bener-bener mengerikan! Marquez noleh 2x di pitlane exit, pertama track
kosong, tapi waktu noleh kedua kali udah keliatan Lorenzo sama Dani ngebut
menuju first corner. Lorenzo bener-bener tampak menuju Marquez, dan Marquez
menuju racing line dengan kecepatan yang jauh lebih rendah. Yak, bener aja
mereka senggolan! Mereka bertiga beruntung nggak terjadi insiden serius
gara-gara ini. Race direction juga beruntung lolos dari masalah kalau hal buruk
terjadi, safety rider benar-benar dipertanyakan karena exit pitlane yang malah
diperpanjang, yang berarti batas kecepatan 60 km/jam diperpanjang mendekati
racing line. Kalo di F1, pembalap nggak bisa sembarangan keluar dari pit, harus
seaman mungkin dari pembalap lain yang melewati track. Menurutku Marquez –
Lorenzo sama-sama salah karena nggak mereka nggak memilih the safest way.
Dan drama terbesar soal black flag
Marquez, aku nggak tau siapa yang dudul disini. Tapi Marquez dan HRC tampak so
silly di kejadian ini. Entah kenapa akhir-akhir ini HRC sering sekali bikin
error dan malah memperkecil kesempatan pembalapnya di championship. Big example
di Aragon lalu, gara-gara kabel kontrol traksi yang sama sekali tak
terlindungi, Dani terlempar dari motornya, DNF, terlempar dari persaingan
posisi pertama di championship, dan harus melewati sepanjang minggu menahan
nyeri *untung nggak cedera*, termasuk pas race Sepang. Dan masih minggu lalu di
free practicePhillip Island, mounting bolt di RCV Dani tiba-tiba lepas karena
dipasangnya kurang kenceng, untung Dani cepet nyadar dan melipir ke pinggir
track sebelum something bad happen. Why oh why, HRC, oh i mean Repsol Honda
Team?
But somehow sepertinya ini
hukuman sesungguhnya buat Marquez gara-gara selalu membahayakan rider lain, Marquez didiskualifikasi lagi aja di Motegi sama Valencia, race direction? :p
And what will happen only in a
few days at Motegi?? We’ll see. Semoga Dani bisa mengakhiri musim di posisi
kedua klasemen.. :)
No comments:
Post a Comment