Peluang Vettel untuk jadi juara
dunia keempat kalinya berturut-turut semakin besar menyusul kemenangan Vettel
di Suzuka 2 minggu lalu. Sebenernya Vettel punya kans untuk mengunci gelar
juara dunia di Jepang, tapi dengan syarat Vettel finish pertama dan Alonso
finish nggak lebih baik dari posisi 8. Honestly, aku berfikir kalo Jepang bukan
tempatnya. Dan bener aja, Vettel memang menang, tapi Alonso finish di posisi 4,
belum memenuhi persyaratan. Meski selisih poin mereka sudah 90 dan hampir
mustahil bagi Alonso untuk mendekat sekalipun.
Feelingku Vettel akan mengunci
gelar di GP selanjutnya, di Buddh International Circuit, India. Meskipun aku
nggak tau hitung-hitungannya, peluang Vettel untuk jadi juara di India katanya
91%, wow! Keunggulan poin Vettel saat ini 90 poin dari Alonso dan perlu 75
selisih poin untuk memenangkan titel di India. Syaratnya:
·
Alonso DNF atau finish ketiga atau lebih rendah,
Vettel juara nggak peduli hasil yang didapatnya di race.
·
Alonso finish kedua dan Vettel finish kedelapan
atau lebih tinggi, Vettel juara.
·
Vettel finish kelima atau lebih tinggi, Vettel
juara tanpa peduli Alonso finish keberapa.
Honestly, aku beneran nggak
ngerti itu itung-itungannya gimana, huhuu, am i that bad at math? Tapi banyak
sumber menyebutkan kalo kemungkinannya seperti itu, jadi mari kita percaya saja
:p *malas mikir.com*. I really can’t wait for Indian GP this weekend!
Tahun ini sepertinya jadi tahun
yang menyenangkan untuk Vettel, “Hungry Heidi”nya sulit terkejar terutama
setelah summer break. Vettel memenangi 5 race setelah summer break
berturut-turut, Spa Belgia, Monza Italia, Marina Bay Singapura, Yeongam Korea,
dan terakhir Suzuka Jepang. Di paro musim pertama pun Vettel sudah mengoleksi 4
kemenangan di Sepang Malaysia (very controversial one, Multi 21 mode :p), Sakhir
Bahrain, Montreal Kanada, dan Hungaroring Jerman. Jadi 9 kemenangan di musim
ini sudah di tangan Vettel dan masih sangat mungkin nambah lagi di 4 race
tersisa.
Dengan 9 kemenangan dari 15 race
yang sudah berlangsung, tampak kalau Vettel dan Red Bull tentunya,
sangat-sangat dominan musim ini. Dan seperti sesuatu yang tak tertulis di
angkasa raya ini, semakin tinggi pohon akan semakin kencang angin yang menerpa.
Ya, dominasi Vettel dan Red Bull mulai mendapat tanggapan miring dari buanyak
pihak. Banyak sekali yang berkomentar kalau mereka seperti kembali ke era
Shumacher, F1 jadi membosankan karena pemenangnya sudah ketauan. Banyak juga
yang meragukan kemampuan Vettel dan merasa kalau ini berkat Red Bullnya yang
superior, dan berandai-andai kalau Vettel ditempatkan di posisi Alonso,
Hamilton, atau Raikkonen apa Vettel akan sesukses ini. Well, aku sih
ngakak-ngakak aja baca perdebatan orang-orang itu, karena sedari awal aku sudah
menyimpulkan kalo Vettel dan Red Bull is a great driver in a great car. Vettel
sesukses ini berkat Red Bull dan Red Bull sesukses ini berkat Vettel. Sebelum Vettel
join di Red Bull tahun 2009, Red Bull belum pernah mengoleksi kemenangan
sekalipun. Dan Adrian Newey yang diagung-agungkan sebagai jenius di balik kesuksesan
Red Bull saat ini, sudah join sejak 2006, tapi ya itu Red Bull nyatanya baru
bisa menang setelah Vettel masuk. So, i think they grow together, and achieved
the tittle together. Driver and constructor’s championship for 2010, 2011,
2012, and 2013-to-be are the result for their hardwork.
As a person, i’m adoring his passion,
his desire to win, his natural talent, his hardwork, his maturity to takes easy
all the negatives. He’s not always be a
protagonist, but yeah nobody’s perfect. I remember clearly how i were started
liking him, semua gara-gara berita di kolom olahraga di koran Jawa Pos, tulisan
Azrul Ananda. Di berita itu ditulis betapa berbakatnya Vettel, saat itu Vettel belum
jadi juara dunia kayaknya, bakat alami dimana Vettel bahkan bisa mengamati
bulir keringatnya yang ada di visor helmya saat race. Saat race lhoo! Keren amat
yak ini orang, pikirku saat itu. Dan belum lama ini, race di Korea kalo nggak
salah, setelah melintasi finish pertama kalinya Vettel malah komplain tentang
selang minumnya yang nggak bekerja pas race, Christian Horner sampe
terheran-heran. So i’m not liking him because he’s a triple world champion or a
fourth-world-champion-to-be. He deserves it because his very hardwork.
Dear Vettel, biarin aja haters
ngomong sesuka mereka, you know what you have to do. Let’s grab the fourth,
fifth, sixth and many mooore titles and record breaking. Stay on fire, Seb! Really can't wait for Indian GP!
No comments:
Post a Comment