Today’s Menu: Squid sashimi
(fresh from the sea) and a warm greeting Chinese food.
Menu 1: Squid sashimi
|
Dae Young protes karena cumi segarnya mau direbus |
|
"Enak banget ya sashiminya, Shiksha-nim?" |
|
Dae Young: "Iya dong, DELICIOUS!" |
Dae Young sampe bela-belain mabuk laut naik kapal penangkap ikan biar bisa makan cumi segar yang baruu aja ditangkap, fresh from the sea!
Menu 2: Expensive Chinese food
|
Lobster! |
|
Shark's fin a.k.a sirip hiu |
|
A table of heaven |
|
They eat happily! |
|
But no one as happy as this girl |
|
Padahal niatnya nggak makan, malah jadi yang paling lahap |
Makan malam di Restoran Cina pilihan Soo Ji ini malah jadi senjata makan tuan. Niatnya cuma ngerjain Dae Young, eh malah dia jadi makan buanyaaaaak banget. Apa kabar diet, Baek Soo Ji-ssi?
Some backstory
Goo Dae Young (Yoon Doo Joon)
memutuskan untuk pindah ke kota Sejong untuk suasana baru. Dari cerita
Pengacara Oh dan Manajer Choi, sejak putus dari Lee Soo Kyung, Dae Young
berturut-turut terkena sial. Pertama saat ia mereview buruk sebuah restoran dan
pemiliknya menuntut. Restorannya jadi sepi, padahal Dae Young jujur karena di
sana makanannya tak enak. Akibatnya Dae Young harus merelakan uang deposit
rumahnya sebagai ganti rugi. Kesialan lainnya ia diduga sebagai selingkuhan
ahjumma genit padahal ia cuma berusaha menawarkan asuransi dengan sewajarnya.
Alasan Dae Young putus dengan
Soo Kyung? Tadinya Manajer Choi mau memberitahu Pengacara Oh yang penasaran,
tapi sayang sekali telepon istrinya menginterupsi dan kita nggak pernah tau
alasan sebenarnya. Yaaah, penonton kecewa! Tapi ya kalo boleh jujur, loveline
Dae Young sama Soo Kyung di season 1 menurutku cuma tempelan aja. I mean, i
didn’t see this will coming, jadi ya kaget aja soalnya drama begini nggak ada
loveline juga nggak masalah.
Begitu sampai kota Sejong dengan
Mercedes Benz putihnya, Dae Young langsung mencari tempat tinggal. Langkahnya
membawanya ke Ahjumma Kim Mi Ran, si agen real estate yang membawa Dae Young ke
apartemen miliknya sendiri. Dae Young mememilih untuk tak jadi pemilih karena dananya
juga terbatas, meski sayang usahanya agar sewa bulanan diturunkan tak berhasil.
Ahjumma pemilik membanggakan apartemennya yang sudah lengkap perabot dan sangat
tenang. Hanya ada dua penghuni lain, seorang nenek di lantai bawah dan seorang
penulis wanita di lantai yang sama dengan Dae Young. Padahal menurut Dae Young
perabot lengkap itu sudah seharusnya, dan kalau begitu tenang, ia sendirian
dong yang terdengar berisik? Hahaa.
Agar bisa tinggal dengan nyaman,
Dae Young berusaha menaklukkan dua wanita yang menjadi tetangganya. Target
pertama, Nenek Lee Jeom Yi, yang dengan akrabnya Dae Young panggil Le Jeom
Yi-ssi. Si nenek awalnya tak ramah dan pergi begitu saja saat Dae Young yang
baru pindahan menyapanya. Tapi bukan Dae Young kalau tak bisa membuat wanita
luluh padanya. Dengan perhatiannya ia mengunjungi Nenek dengan membawa rice
cake, membantu mengangkat barang berat, juga mendengarkan cerita si Nenek.
Nenek Lee Jeom Yi memilih untuk
tinggal sendirian karena ia bosan harus menyiapkan makan 3 kali sehari selama
70 tahun. Tinggal sendiri menurut nenek lebih menyenangkan. Ia hanya memasak
jika ingin, dan saat malas tinggal pergi makan di luar. Nenek suka pakai topi
agar tampak sedikit lebih muda. Sampai Dae Young menggodanya yang tampak
seperti pacarnya dan bisa-bisa membuat calon istri masa depannya menjauh.
Muahaha, Dae Young bisaa banget dah!
Target kedua jauh lebih sulit ditaklukkan. Baek Soo Ji,
penulis freelancer yang ternyata teman SD Dae Young. Soo Ji mengenali Dae Young
begitu saja sejak pertama kali Dae Young
mengetuk pintunya untuk berkenalan. Tentu Dae Young tak ingat, jadi ia heran
karena Soo Ji sama sekali tak membiarkannya tenang sedikitpun. Soo Ji menutup
pintunya begitu saja saat Dae Young dengan sopannya memperkenalkan diri sebagai
tetangga baru.
Soo Ji memanggilnya turun karena
tak memisahkan sampahnya dengan benar, padahal cuma gara-gara tutup botol dan
staples dari kardus yang dibuang Dae Young. Soo Ji juga memaksa Dae Young
memindahkan mobilnya yang lewat se-inchi dari batas parkir. Dae Young menurut
dan memundurkan mobilnya sedikiiiit. Dae Young pikir Soo Ji mau parkir, tapi
dengan cueknya Soo Ji bilang kalau ia tak punya mobil, hahahaa.
Waktu Dae Young baru asik-asik
mandi sambil humming lagu BEAST, Soo Ji dengan hebohnya menyuruhnya keluar. Kirain
kenapa, ternyata menurut Soo Ji nyanyian Dae Young terlalu berisik. Dae Young
tak habis pikir, suara TV nenek Lee Jeom Yi lebih berisik, tapi kenapa ia yang
diprotes? Masih dengan cueknya Soo Ji berkata kalau nenek pendengarannya sudah
kurang, dan menyuruh Dae Young berhenti menyanyi saat mandi. Dae Young kesal
sendiri, kenapa Soo Ji memperlakukannya seperti ini? Dan dengan geernya Dae Young
berpikir kalau Soo Ji menyukainya. Hahaa.
Soo Ji sudah lama tinggal
sendiri. Ia punya aturan diet sendiri, hanya boleh makan sekali dalam sehari. Karena
itu waktu makan jadi saat paling berharganya, dan harus seenak mungkin. Penciuman
Soo Ji sangat tajam, ia tau apa yang dimasak tetangganya hanya dari baunya. Pekerjaan
freelancernya membuat ia bisa sering-sering bertemu dengan pujaan hatinya, Lee
Sang Woo, seorang PNS di kantor pemerintahan. Tempat incaran Dae Young untuk
menawarkan asuransi, tapi sayang ia selalu diusir tiap melangkahkan kaki ke
sana.
Sang Woo ini ganteng dan imut
sampai Soo Ji selalu terdoki-doki setiap melihatnya. Tapi Soo Ji cuma bisa
tersenyum kecut karena Sang Woo salah memanggil namanya! Padahal sudah sering
ketemu, tapi Sang Woo memanggilnya ‘Penulis Park’, bukannya ‘Penulis Baek’.
Muahahaa, kasian Soo Ji.
Belum cukup kasihan karena Sang
Woo tak bisa mengingat namanya, ia yang harusnya gajian dari pekerjaannya
sebelumnya lagi-lagi harus kesal. Bukannya dibayar dengan uang, ia malah diberi
sekotak rumput laut. Terpaksa ia makan siang cuma dengan nasi bungkus rumput
laut sambil menangis.. sendirian.
Sang Woo sepertinya juga sama
kesepiannya. Di rumahnya yang besar, temannya cuma sebuah vacuum cleaner,
ngook! Dia tak suka pulang ke rumah yang terlalu sepi. Jadi begitu ganti baju,
ia langsung keluar lagi dengan sepedanya. Oh ya, Sang Woo ini kebalikannya Soo
Ji. Kalau Soo Ji menganggap makan adalah waktu paling berharganya, Sang Woo
malah menganggap makan itu buang-buang waktu. Ckck.
Sebagai pendatang baru yang
baik, Dae Young mentraktir tetangganya makan malam. Nenek Lee Jeom Yi, Ahjumma
pemilik dan anaknya, dan Baek Soo Ji. Soo Ji awalnya malas, tapi begitu dengar
kalau Dae Young yang mentraktir, dengan semangatnya ia memilih restoran Cina
yang mahal. Dae Young langsung ketar ketir begitu masuk restoran, apalagi Soo
Ji memilih banyaak menu dan semuanya mahal-mahal.
Tapi beruntungnya Dae Young,
saat perut mereka hampir meletus kekenyangan dan bill 670.000 won membuat
kepalanya nyaris meledak, ternyata semua makanan itu gratis. Restoran yang
sedang berulangtahun menggratiskan makanan buat pengunjung ke 100 mereka. Dan
Dae Young lah pengunjung ke 100 itu. Dae Young tertawa lega, dompetnya selamat.
Soo Ji langsung kesal, ia bermaksud balas dendam dengan membuat Dae Young
bangkrut, tapi malah semuanya gratis.
Balas dendam? Memangnya kenapa
Soo Ji ingin balas dendam ke Dae Young?
Jadi rupanya mereka dulu teman
SD. Dae Young nggak ingat karena dulu Soo Ji gendut banget sampe dipanggil Baek
Dwe Ji (pig). Soo Ji kecil naksir Dae Young karena cuma Dae Young yang belain
dia dari anak-anak lain yang gangguin dia di sekolah. Sampe Soo Ji dengan
senang hati makan belasan piring ddukboki dari kedai mamanya Dae Young. Tapi ternyata
Dae Young memang baik dengan semua temannya biar mereka mau mampir makan di
tempat mamanya, belum lagi Dae Young mau pindah. Soo Ji yang nggak sengaja
dengar langsung sakit hati. Saking sedihnya, dia melampiaskan ke makanan sampai
makin dan makin gendut.
Sampai usia 20-an, Soo Ji masih
super gendut dan terus mengurung diri di rumahnya. Entah diet macam apa yang
membuat Soo Ji bisa mendapatkan bentuk badannya yang ideal sekarang. Tapi yang
jelas dia masih benci Dae Young sampe sekarang, juga ddukboki yang jadi korban.
Bau ddukboki selalu membuat Soo Ji mual dan ingin muntah.
Dae Young senang bisa ketemu
teman lama dan malah memeluk Soo Ji. Dae Young berdalih tak bisa mengenali Soo
Ji yang makin cantik, meski dulu juga cute. Soo Ji cuma mendengus mendengarnya,
hubungan mereka tak sedekat itu. Soo Ji menyuruh Dae Young berhati-hati karena
ia akan balas dendam.
Sampai rumah Soo Ji yang
kekenyangan menghitung kalori makanan yang ia makan. Totalnya 5438 Kcal. Yak,
Soo Ji langsung shock dan menyambar tali skippingnya. Langsung olahraga sambil
ngedumel, ia sudah makan seperti babi tapi Dae Young tak membayar sama sekali.
Dae Young yang mendengar Soo Ji
yang sibuk bicara sendiri melongok dari jendelanya. Sekarang ia tau rahasia Soo
Ji bisa sekurus ini, sampai malam-malam pun Soo Ji masih olahraga. Dan ia juga
tau kalau tadi Soo Ji sengaja memilih tempat makan yang mahal. Dae Young malah
tertawa dan menawarkan asuransinya karena Soo Ji terlalu keras berolahraga. Soo
Ji kesal dan menyuruh Dae Young menghilang saja (“Get lost!” trademarknya So Ji
Sub di Master’s Sun, haha).
Soo Ji melempar tali skippingnya
ke arah Dae Young, tapi sialnya tali itu malah mengenainya, dua kali. Dae Young
makin tertawa-tawa, dan Soo Ji makin kesal. Hahaa.
Komentar:
Semakin dilihat rasanya karakter Soo Ji makin menarik. Jujur aku masih nggak bisa lepas dari season 1 yang menurutku lebih lucu dan cara makan Lee Soo Kyung yang lebih appealing. Tapi, nggak ada yang salah dengan Baek Soo Ji atau cast lainnya selain Dae Young. Semoga makin lama aku bisa "in" sama ceritanya. Because i do feel Baek Soo Ji is cute and urri Goo Dae Young adorable as ever! Ceritanya mereka sih nggak ada loveline, but teman tapi musuh. Cara makan yang beda aja sampe berantem. Dan kasian urri Shiksha-nim, perannya makin tergeser gara-gara Soo Ji terus aja mendebatnya.
Btw, aku pengen banget liat Soo Ji akhirnya bisa sama Sang Woo, meski mereka bagai bumi dan langit. Nggak tega euy liat Sang Woo kesepian begitu, sini aku aja yang gantiin si vacuum cleaner? :p
|
Anjing liar yang mirip Barassi |
Oh yaa, kabar baik buat yang suka Barassi. Di season ini ada anjing lucu yang pintarnya mirip Barassi. Pertama sih dengan soknya dia kayak nyuruh Dae Young beresin sampahnya, tapi udahannya disuruh apa-apa nurut. Hahaa, super cute! Jangan-jangan ini Barassi yang bulunya agak dicukur lagi? :p
Sekedar informasi, mungkin aku akan menulis dengan format begini setiap episodenya (kalo mood lanjut tapi :p). Episode lengkap bisa dibaca di tempat Irfa atau mbak Mumu yaa..