Pagi pertama di Iceland. Tujuan
hari ini, Gullfoss waterfall yang jaraknya cuma 1,5 jam dan seharusnya mereka
sudah sampai lagi sebelum gelap. Kira-kira begitu rencana mereka.
Three stones baru saja
meninggalkan pusat kota Reykjavik menuju Gullfoss waktu cuaca mulai berubah.
Entah hujan es atau hujan salju, yang jelas makin lama jalanan makin berkabut.
Trash Oppa yang biasanya nyengir nggak jelas wajahnya berubah datar begitu lihat
jalanan di depan mereka makin tertutup kabut putih dari salju. Ekspresi Sang
Hoon hyung dan Jung Suk-ie juga berubah.
“Gimana.. ini?” tanya Jung Suk dramatis
sambil ketawa gugup. Trash Oppa sama Sang Hoon hyung cuma bisa ikut ketawa
khawatir. Tapi mereka ketawa-ketawa sambil penasaran reaksi PD Na di mobil
belakang.
Jung Woo: “Bukannya aku takut,
tapi situasi ini me.. menakutkan kan?”
Wait, mereka ini ketakutan tapi
masih bisa ketawa-ketawa kayak nggak ada yang terjadi lho, hahaa. Mereka
akhirnya menepi dan diskusi dengan kru. Turun mobil langsung keliatan kalau
ternyata memang badai salju dan kenceng banget, itu dinginnya kayak apa yaa?
Brrr.
Sebelum berhenti mereka berdebat dulu tadi, Jung Suk udah bilang mereka
berhenti aja, tapi Jung Woo nggak mau, soalnya itu melukai harga dirinya. Tapi
mereka akhirnya berhenti, pulang hidup hidup jauh lebih penting daripada
mempertahankan harga diri. Hahaa, dan mereka langsung girang banget begitu kru
setuju mereka putar balik ke kota.
Untungnya mereka semua easy
going, namanya traveling memang nggak semua bisa berjalan sesuai plan.
Yaiyalaah, badai salju begitu masa mau diterusin, aku masih mau liat dramanya
uri Cheeef, hahaha.
Mereka kembali ke Reykjavik
dengan bantuan GPS. Sang Hoon hyung yang berusaha bantu, minta GPS menunjukkan
arah ke rumah, tapi si GPS nggak tau di mana rumah itu. HAHAHAA, YA IYALAAH!
Mereka mulai ngakak, kalo GPS nggak bisa diandalkan masa iya sepanjang trip di
kota terus, makan hotdog, hahaha. Btw itu mereka ngakak-ngakak pas belum lepas
dari badai salju lho, daebaak!
Finally mereka sampai kota juga.
Berbekal peta, mereka menuju ke gereja terbesar di Reykjavik, Hallgrimskirkja.
Gereja yang Sang Hoon hyung
nyebut namanya susaaaaaah banget, “Ha.. ha.. hajime.. maskim.. kaja.”
“Hajime masite!” celetuk Jung
Woo sambil ngakak kenceng. Hahahaha.
Berhubung gereja ini bangunan
terbesar dan paling mencolok di seantero kota Reykjavik, mudah banget
nemuinnya. Arsitekturnya dari luar udah keren dan iconic banget, dan begitu
masuk mereka langsung yang, ‘Waaaah.’
Masuk gereja bikin mereka yang pecicilan
jadi anteng sedikit. Three stones lalu duduk anteng dan khusyuk doa. Tapi kelar
doa langsung doong mereka foto-foto banyak banget dari segala angle dan segala
pose. Jung Suk sampe terpaksa ngikik pelan karena pose hyungnya yang emang
bikin ngakak, haha.
Mereka lalu naik lift ke atas
buat menikmati pemandangan kota Reykjavik yang cantiiiiiiik banget. Atap-atap
rumah yang semuanya tertutup salju. Jalanan yang basah karena hujan. Literally
winter wonderland! Dan apa mereka berhenti foto-foto begitu sampe atas? Oh
tentu tidaak, mungkin begitu cabut dari sana galeri foto nyaris penuh dan
baterai handphone nyaris habis, haha.
Jung Suk baca-baca papan
informasi soal Hallgrimskirkja, dan tanya di mana Copenhagen?
“Copenhagen? Kenapa aku nggak
pernah dengar sama sekali soal Copenhagen?” tanya Sang Hoon hyung bingung lalu
ketawa. Hahaha, Jung Suk langsung ngakak, hyungnya ini bener-bener paraah!
Puas main di gereja yang namanya
ditulis aja susah banget, mereka balik ke Reykjavik Residence tempat mereka
nginep semalem buat ambil ransel mereka. The next thing to do? Cari tempat
nginep buat nanti malam. Wait, harus ya pindah-pindah hotel tiap malem? Well,
sepertinya aplikasi Hotel Combined yang selalu mereka pake buat browsing ini
sepertinya sponsor, jadi yaa biar sering-sering kesyut mereka harus
sering-sering buka appnya kan? Which is mereka harus sering ganti tempet
nginep. Rempong yee?
Btw, three stones lamaaa banget
milihnya. Kebanyakan one bedroom apartment, yang mereka pikir itu artinya cuma
ada satu bed dalam satu apartemen. Padahal jelas-jelas ada gambar 3 orang lho
masa mereka nggak ngeh? *cry*
Mereka akhirnya mutusin buat
booking di tempat biar nggak salah (lagi), tapi ya Allah mereka nemuin
tempatnya susah banget nggak ketemu-ketemu dan muter-muter di tempat yang sama dari tadi. But finally, mereka masuk ke tempat
yang benar juga, Rey Apartment. Tapi karena mereka belum reservasi, mas-mas
bule yang di sana bilang kalo mereka lagi penuh. Tapi ada sisa satu one bedroom
apartment dan nunjukkin tempatnya.
It turns out that one bedroom
apartment terdiri dari satu kamar tidur (DENGAN 3 BED DI DALAMNYA), ruang duduk
dan dapur yang tampak cozy, lengkap dengan kursi balkon kalo mau duduk-duduk di
luar dan membeku. Hahahaha, tuh kan! Semoga akhirnya mereka ngerti konsep one bedroom
apartment ya Allah.
Tapi kayaknya mereka sama sekali
nggak berkontemplasi soal itu dan dengan girang jalan ke supermarket. Tapi,
pintunya kok nggak mau buka? Mereka berdiri aja nunggu pintunya kebuka, pas ada
orang lewat bilang baru mereka nyadar pintu masuknya di sebelah sananya lagi.
Padahal ada tanda merah gede yang nunjukkin arah pintunya lhooo, hahahaa,
paraah!
Kelar belanja mereka pulang, dan
waktunya Sang Hoon the cook beraksi! Sang Hoon hyung masak ayam sama kentang
pake saus tomat, plus nasi yang agak gagal juga dimasukin ke situ. Jung Woo
kebagian tugas cicip-cicip, dan Jung Suk-ie cuma nimbrung ngeliatin aja (haha,
kayaknya uri Chef-nim ini beneran nggak bisa masak!).
Dan kelihatannya enaak! Kata
Sang Hoon hyung nama masakannya, ‘Chicken Rice’ hahaha. Sepanci penuh habis
buat bertiga, dan Jung Woo berkali-kali tepuk tangan saking enaknya. Wuaaah,
untung mereka punya koki macam Sang Hoon hyung sama Jung Woo, kalo Jung Suk
kayaknya nggak bisa diharapkan *ups*.
Karena kalah suit, Trash Oppa
kebagian cuci piring. Habis itu mereka santai-santai di ruang tengah. Jung Suk
baru tau kalo app translatornya bisa langsung ngubah bahasa Korea ke Icelandic
dan dengan semangat nyobain. Jung Suk nyoba berkali-kali dengan kalimat yang
makin lama makin panjang, tapi karena kepanjangan appnya malah bingung, hahaha.
Dan bener apa nggaknya itu si translator dari tadi nggak ada juga yang tau,
haha.
Bosan di apartemen, three stones
pun jalan keluar dan nongkrong di bar. Jung Woo yang naluri nyapa orangnya tinggi,
nyapa cewek-cewek bule yang duduk di meja seberang. Cewek-cewek bule itu
rupanya penasaran karena mereka bawa-bawa kamera buat shooting. Dengan bahasa
Inggris yang sepotong-sepotong mereka berusaha menjelaskan.
Jung Woo: “Documentary..”
Sang Hoon: “Film.. Film..
Handycam..”
Jung Suk: “Korea film..”
Jung Woo: “Variety show..”
Karena cewek-cewek bule itu
tampak nggak paham, dengan baik hatinya Jung Woo mendekat, “Korea programe..
va-ri-ety show! Kkot-bo-da-chung-choon!”
Cewek bule makin bingung: “What
is kobodachachoo?”
Jung Woo: “No speak Englishy!”
HUAHAHAHAA, Trash Oppa nyerah
dan kembali ke mejanya. Mereka lanjut minum, dan balik ke apartemen masih minum
aja doong! Mereka ngobrol soal betapa mudahnya mereka tidur di tempat baru.
Pas diinterview Jung Woo bilang
kalo dia susah tidur di tempat baru. Tapi kenyataannya dia tidur dimanapun
gampang dan pules banget.
Jung Woo bilang dia nggak minum
banyak, tapi kenyataannya kapanpun dimanapun dia minum wine.
Jung Woo bilang dia nggak suka
selca, tapi kenyataannya he did a loooooooooot of selca! PD Na sampe bilang
Jung Woo ini full of reversal, yang dia bilang sama kenyataannya berbanding
terbalik, ahahaha. But Jung Woo is such a huggy bear, dia peluk Jung Suk, dia
peluk Sang Hoon hyung, dia peluk Ha Neul-ie dan semuanya tampak cute and
adorable. Oh, dia juga perhatian! Sang Hoon hyung yang milih tidur di depan tv
malem-malem diselimutin dong sama Trash Oppa, aww!
Sementara itu nun jauh di Korea
sana, tim Youth Over Flowers membaur dengan para paparazzi di Blue Dragon Award
and the target is.. Kim Ha Neul. Sayangnya Ha Neul nggak menang, dan begitu
acara kelar dia dicegat wawancara sama reporter yang tentu saja dari tim Youth
Over Flowers. PD Na rupanya masih penasaran dan sebelumnya minta managemen Ha
Neul mikirin cara biar Ha Neul tetap bisa ikut programnya.
Saat interview, mereka bohong
soal program baru dan ngasih tau Ha Neul kalau dia terpilih sebagai artis nomor
satu yang paling ingin ditemui PD Na Young Seok. Ha Neul ketawa nggak percaya.
Dia dikasih surat yang ditulis tangan langsung PD Na dan disuruh baca
keras-keras.
Ha Neul nurut dan mulai baca
keras-keras. PD Na memperkenalkan diri dan bilang kalau dia sekarang sedang di
Iceland untuk syuting Youth Over Flowers. PD Na, “Apa mungkin kau berminat ikut trip ini? Kalau iya, buka amplop kedua,
dan kalau tidak, sobek surat ini. Jika kau menyobeknya, rekaman ini akan
dimusnahkan dan tak akan pernah ditayangkan, jadi jangan khawatir. Dan semoga
saja ini bisa membantu mengambil keputusan, aku menyertakan foto yang biasa di
Iceland.”
Yap, tentu aja itu foto the
magical aurora borealis.
Ha Neul speechless. Dia ketawa
nggak percaya, “Tapi.. benar-benar harus begini?” Ha Neul minta amplop yang
kedua, tapi PD memastikan, beneran mau pergi nggak?
Ha Neul ketawa lagi, “emang
perginya kapan?” PD cuma mau ngasih amplopnya kalau Ha Neul pasti pergi. Ha
Neul memastikan lagi, dia pergi sama Jung Suk-hyung, Jung Woo-hyung, sama Sang
Hoon-hyung kan? Kalo gitu OKE!
Barulah amplop kedua diserahkan.
Ha Neul langsung deg-degan sebelum buka amplop yang ternyata isinya tiket
pesawat. Ha Neul serius baca terus ketawa nggak percaya, kita pergi 2 jam
lagi?? Tapi besok dia harus pergi ke Norway buat pemotretan. PD bilang kalau
itu cuma akal-akalan mereka a.k.a tipu tipuuu, hahaha.
Barulah dia sadar kalo
bener-bener dibohongin manajernya yang muncul dan passportnya yang udah di tim
YOF. Ha Neul ketawa pasrah pas masuk mobil yang mau nganter ke bandara. Dia
berkali-kali tanya, dia pergi begini aja nih? Pake tuxedo? Hyung-hyungnya gimana
kemaren? Dan dijawab, “Ya begitu itu.” Makin ngakak lah si Ha Neul, dia udah
beli koper baru buat tripnya ke Norway, but ended up bringing nothing, hahahaa.
Di airport Ha Neul sempet mampir
minimarket buat beli barang-barang yang penting, dan buru-buru jalan ke
boarding gate sambil nenteng jaket dan dua tas kresek belanjaannya. Sumpah
nggak matching, udah rapi jali pake tuxedo eeh tentengannya tas kresek doang,
mau ke Iceland lagi?? Wkwkwk.
*Iceland*
Pagi yang bersalju di Iceland.
Mobil three stones yang parkir di luar apartemen sampe tertutup salju lumayan
tebal. Sambil manasin mobil, Sang Hoon hyung bersihin saljunya pake.. kertas
koran. Yaampuun, apa nggak dingin? Jelas dingiin, Sang Hoon hyung aja sampe
nyerah dan bersihin salju di kaca mobilnya aja, haha.
Jung Suk-ie dan Trash Oppa yang
dateng belakangan setelah beberes check out ngasih applause atas kerja keras
Sang Hoon hyung bersihin saljunya, plok plok plok!
Mereka ngasih tanda ke PD Na
kalo siap berangkat, dan mobil pun mulai melaju. Kemana? Gullfoss waterfall
yang kemaren gagal. Sebelumya Jung Suk udah cari-cari hotel buat nanti malem dari
app di handphonenya dan mau kesana dulu sebelum jalan ke Gullfoss. Mobil mereka melaju sedang di
jalanan yang bersalju, dengan rumah-rumah di kanan kiri dan mobil-mobil yang
tertutup salju terparkir di depannya. Makin lama rumah-rumah itu hilang
digantikan jalanan lebar yang makin lama makin sepi.
Sang Hoon hyung dan Jung Woo
mulai bingung, “Kau sudah nyalakan GPSnya? Kemana?”
“Sudah,” angguk Jung Suk yakin, “Ke
Gullfoss.”
“Tapi kan kita mau cari hotel
dulu,” mereka ngingetin. Muka Jung Suk langsung berubah pucet, “Yang bener?”
Yaaaak dia lupa aja dong, HUAHAHAHA! Padahal lhooo pas mobil mulai jalan mereka
baru ngobrolin ituu..
Jung Suk langsung merasa
bersalah dan minta maaf. Untungnya travelmatesnya easy going semua dan nggak
ada yang masalahin. Baru deh Jung Suk bisa ketawa lagi dan perjalanan ke
Gullfoss pun lanjuuuut!
Btw bener-bener ya pemandangan
Iceland ini surreal banget, kayak kita lagi di planet lain! Makanya sering
dipake syuting film yang butuh lokasi somewhere out of the world. Cuma nyusuri
jalanan yang sepi aja mereka sampe berdecak kagum berkali-kali. Dan aku yang cuma
nonton aja berkali-kali refleks bilang, ‘uwaaa, daebaak!’Iceland pas winter
bener-bener cantik, a big land that covered in white.
First stop mereka adalah geyser
yang dari jauh aja udah keliatan saking tinggi semburannya. Tadinya mereka jalan
gandengan tangan dengan happynya, tapi begitu si geyser udah deket langsung deh
lari-larian excited takut keburu abis geysernya. Padahal itu nyembur tiap
beberapa menit sekali, hahaa.
Mereka masuk ke kerumunan orang
yang mengelilingi si geyser yang bernama Strokkur. Dengan nggak sabar mereka
nunggu si geyser muncul ke permukaan. Dan begitu si geyser menyembur tinggiii
banget mereka langsung teriak heboh sambil jingkrak-jingkrak kegirangan, “WUAAAAH!
WUAAAAAH!!”
Btw, cuma mereka bertiga lhooo
yang heboh, orang-orang lain kok adem ayem aja ya? Hahaa. Jung Suk bilang ini
kayak ada yang kentut dari dalam tanah, dan langsung diperagakan sama Sang Hoon
hyung, huahahaa.
Begitu si geyser nyembur lagi,
mereka kompak teriak heboh dengan dua tangan terangkat ke udara. Persis anak
kecil. Like they’re seeing the coolest thing EVER! Bahkan anak kecil aja ketawa
heran liat mereka. Iyalaah, cuma mereka BERTIGA yang heboh banget di antara
ratusan orang lainnya.
Hahaa, our three stones is just
... too adorable.
Bersambung ke Part 2
Kak doanload subsny dmn ya? Susah bener nyarinya
ReplyDeletedi tunggu part selanjutnya kk…
ReplyDeletealhamdulilah nemu sinopsis YOF Iceland disini. gomawo kak Difa. mian spertinya saya br baca skrg karna penasaran sm Jung Suk oppa yg ya ampun deh potongan rambutnya itu hahaa ��..
ReplyDelete