Belum puas menikmati keindahan
Skogafoss dari bawah, four stones pun memutuskan naik ke observatorium yang ada
di sebelah kanan air terjun. Tapi begitu mendongak dan lihat observatoriumnya
yang tinggi dan jauh banget, mereka langsung ketawa nggak enak, “Kita mendaki
lagi hari ini?” Hahaha.
Tapi mereka tetap naik. Menurut
Ha Neul, Iceland ini hebat. Jung Suk setuju, ini tempat yang harus didatangi
sekali seumur hidup (I will, Chef! I will!). Jalan sama Ha Neul di tempat
seindah Iceland bikin Jung Suk merasa lucu, waktu mereka pentas bareng dulu,
dia nggak pernah membayangkan mereka bakalan pergi bareng dan rekaman acara
begini.
“Oh, annyeonghaseyo, kalian dari
Korea?” tanya Jung Suk tiba-tiba ke dua cewek yang jalan turun. Yang lain ikut
nyapa ramah dan semangat, nggak nyangka ketemu orang Korea di tempat sejauh
ini. Dua cewek tadi cuma senyum malu dan menjawab seperlunya, sampai Ha Neul
tanya apa mereka ganggu perjalanan mereka? Waaaait, mereka tau nggak sih empat
orang yang nyapa mereka itu siapa? Reaksinya itu lhooo datar banget, mereka
senyum malu-malu doang. Jung Woo juga dong yang nawarin mereka foto bareng, pan
kebalik, hahaa.
Mereka pun foto bareng dengan
kamera bagus yang dibawa salah satu cewek. Selesai foto, dua cewek tadi
malu-malu salaman lalu lanjut turun. Ih ya ampuun kalo aku yang ketemu mereka
pasti udah jerit-jerit nggak jelas, dan rela jalan naik lagi, hahaha.
Four stones yang seneng ketemu
orang Korea di Iceland pun lanjut naik dengan semangat. “Syukurlah ada tangga
ini,” ujar Jung Woo. Apalagi dibandingkan perjalanan kemaren yang jalur naiknya
aja nggak jelas.
Tapi, beberapa waktu kemudian..
Napas mereka mulai
terengah-engah dan suasana hening, tak ada satupun yang bicara. “Kita cenderung
diam saat lelah,” gumam Sang Hoon hyung yang merasa kakinya mau copot. Tapi mereka
terus naik (di Hveragerði aja mereka nggak nyerah, nggak mungkin dong di sini
mau nyerah). Perlahan tapi pasti mereka mendekati observatorium yang ternyata
dibangun di ujung tebing. And you know what? Lantai observatorium ternyata
transparan dan pemandangan di bawah kaki mereka kelihatan jelas banget.
Nggak ada satupun yang maju
duluan, mereka udah ketakutan begitu liat bawah, hahahaha. Jadi mereka
gandengan tangan dan memberanikan diri maju bareng. “Kita tiba di Skogafoss!”
teriak mereka begitu sampai. And they keep saying, ‘WUAAAH!’ Pemandangan dari
atas bikin mereka kehabisan kata-kata.
Mereka kagum, pemandangan di
depan mata benar-benar sulit dipercaya. Air terjun yang mengalir deras dan
tinggi sekali, dan di sisi lain mereka bisa lihat ujung cakrawala. Pemandangan yang
bikin Ha Neul merasa semua kecemasannya di Korea jadi nggak berarti. Pemandangan
yang bikin lupa semua masalah, dan bikin mereka kangen keluarga tentunya.
Mereka nggak lama ada di atas. Pertama
karena dingin. Kedua, mereka serem liat bawah. Ketiga, mereka harus ke tempat
lain. Mereka berencana menyusuri ringroad Iceland hari ini, yang sudah dimulai
dari Reykjavik, Skogafoss, dan setelah ini mereka mau lanjut ke Reynisfjara.
Four stones pun turun dari
tempat yang membuat mereka percaya kalau peri itu ada (wow, perumpamaan mereka
boleh juga!). Begitu sampai bawah mereka nggak buru-buru pergi. Seorang kru
ngasih tau kalau air yang ngalir dari air terjunnya itu hangat. Dengan polosnya
Sang Hoon hyung pergi memastikan. Jung Suk udah berusaha mencegah, “Hyung,
jangan..”
Tapi Sang Hoon hyung tetep
nyelupin tangannya ke air, dan hasilnya.. tangannya hampir beku. Jung Suk
langsung ketawa ngakak, hahahahaha. Lagi-lagi
aku suka interaksi mereka, duo paling nggak penting, haha. Kali ini mereka
saingan muter di es ala-ala balet.
Jung Suk baru sekali udah mau
kepleset. Sang Hoon hyung nyoba muter dua kali sekaligus, tapi baru sekali udah
mau kehilangan keseimbangan. Jung Suk ngakak lagi liat kelakuan hyungnya yang
kayak mau bikin 10 putaran sekaligus, dan captionnya, ‘Jung Suk yang lebih
bodoh hormat pada si bodoh Sang Hoon’, huahahaha.
Oh belum puas tanding balet,
mereka lanjut ronde kedua. Mereka berandai-andai air terjun Seogwipo di Korea
kalau datang ke sini bisa kena pukul. Jung Suk ketawa, kalo gitu dia jadi
Seogwipo, Sang Hoon hyung jadi Skogafoss, dan pura-puranya mereka baru ketemu.
“Kau mau lihat air?” tantang
Skogafoss.
Seogwipo nggak takut, “Tunjukkan
padaku!” Dan Sang Hoon hyung pun langsung nyemburin air dari mulut (haha, ini
air terjun apa naga sih?). Jung Suk yang jadi Seogwipo pun kalah dan teriak
minta maaf.
“Kamu punya pelanginya?” tantang
Skogafoss lagi. “Kadang ada...” jawab Seogwipo takut-takut. Dan Sang Hoon hyung
langsung ngeluarin pelangi dari tangannya berkali-kali sampe Jung Suk
ngakak-ngakak.
Belum selesai sampai di situ,
mereka pun berduel dan kali ini Sang Hoon hyung berhasil dijatuhkan Jung Suk. Barulah
Sang Hoon hyung ngaku kalah, “Aku kalah pada air terjun di Korea, tak peduli
betapa indahnya, Korea tetap yang terbaik.” Hahahaha.
Setelah dua ronde apa kerandoman
mereka akan berakhir? Beluuuuuum!
Sang Hoon hyung kagum lihat
bayangannya sendiri yang panjaang sekali, dan mulai bikin gerakan aneh seolah
dia alien berkaki panjang. Jung Suk pun menyerang si monster bayangan. Jung Woo
dan Ha Neul ikut bergabung, dan mereka semua main-main persis kayak anak kecil!
Tapi untunglah habis itu mereka bubar dan kembali ke mobil, akhirnyaaaa... Mereka
ini tipe yang dilempar ke planet lain sekalipun nggak akan mati gaya kayanya,
hahaha, aku ngakak nggak kelar-kelar ini!
Ha Neul yang tampak sedikit
gugup menyetir dengan kecepatan 60 km/jam, dan karena mereka jalan menuju
matahari, sulit untuk melihat jalanan di depan dengan baik. Entah kenapa
perjalanan ini nggak seperti biasanya, mereka semua diam (biasanya ribut lho),
mungkin nggak ada yang mau ganggu konsentrasi Ha Neul menyetir.
Begitu mereka belok kiri dan
nggak lagi jalan ke arah matahari, Ha Neul mulai kelihatan lebih santai. Lihat
mobil-mobil yang papasan dengan mereka, Jung Suk komentar kalau mobil-mobil di
sini tampak besar dan mengerikan. Setelah itu suasana kembali hening, sampai
kemudian terdengar suara BUK keras dari kaca mobil di samping Ha Neul.
Semua kaget, “ OH MY GOD! Apa
itu? Apa yang terjadi?”
Dan semua khawatir pada Ha Neul,
sampai berkali-kali tanya apa Ha Neul baik-baik saja? Rupanya ada batu yang
terlempar saat ada mobil yang papasan dengan mereka, dan kena kaca mobil sampai
pecah. Untunglah batu itu nggak tembus masuk dan kena Ha Neul.
Ha Neul yang
tampak tenang mengurangi kecepatan dan menyalakan lampu hazard sampai ketemu
tempat untuk berhenti sesuai instruksi hyungnya, dengan Jung Woo yang naruh
jaketnya di deket kepala Ha Neul biar Ha Neul nggak kena pecahan kaca.
Mobil mereka pun berhenti, dan
Ha Neul turun hati-hati. Jung Suk menceritakan kronologisnya sama kru yang
langsung memastikan Ha Neul baik-baik aja kan? He’s fine, but kaca mobilnya
nggak. Retak parah dan didorong pake jari aja pecahannya langsung jatuh dan
jendelanya bolong makin gede. But since they’re in the middle of nowhere, dan
sulit buat cari bantuan, mereka inisiatif nutup jendela yang pecah dengan
lakban, dan plastik transparan biar spion tetep keliatan. Vik juga cuma sekitar
10 – 12 menit lagi.
Jung Suk bilang dia aja yang
lanjut nyetir. Jung Woo masih tanya lagi kalau Ha Neul baik-baik aja kan? Dan
Sang Hoon hyung lega Ha Neul nggak terluka. Begitu urusan lakban melakban selesai
dan mobil mereka lanjut jalan pun, mereka ngulang kalimat yang sama. Jung Woo
khawatir Ha Neul ketakutan dan berkali-kali nengok ke jok belakang, memastikan
Ha Neul baik-baik saja. Aaaaaaaww, those lovely hyuuungs!
Since he’s really fine (nggak
tampak takut atau apa), mereka mulai bingung gimana ini mobilnya? Pasti harus
dibenerin, tapi gimana caranya ngomong ke rental mobilnya? Untunglaaah, Sang
Hoon hyung dari awal mereka berangkat ke Iceland udah sadar kalau asuransi
selama perjalanan itu penting, dan di rental mobil juga udah memastikan harga
yang mereka bayar sudah termasuk asuransi.
Jadi, karena cuaca yang sering
berubah-ubah dan sering terjadi kecelakaan, di Iceland ada asuransi wajib
terhadap kerikil, juga pasir dan abu (asuransi untuk goresan akibat kerikil,
pasir atau abu yang terbawa angin). Kru yang menghubungi pihak rental mobil
ngasih tau lewat walky talky kalau asuransi kerikil mereka bisa dipake dan
pihak rental akan bawa mobil pengganti ke hotel mereka selanjutnya. Semua
langsung lega. Pfiuuuuuh, untung Sang Hoon hyung aware soal asuransi, kalo pake
acara ganti kaca mobil mereka mau nggembel dimana ntar? Hahaa.
Jung Suk udah mikir mau
mengandalkan app translatornya lagi dan jelaskan situasinya dalam tulisan.
Hahaha, mereka semua udah bingung gimana cara jelasin kejadiannya dalam bahasa
Inggris. Kata Sang Hoon hyung, “Window broken, ... lalu apa?” Hahaha.
Mereka pun semangat lagi dan
mulai bisa bercandain Sang Hoon hyung yang reaksinya paling lebay karena tadi
teriak, ‘OH MY GOD!’ Pas mobil mereka kejebak di es kemarin juga Sang Hoon
hyung yang paling heboh ngasih instruksi, “Jung Suk-ah, gas! Mundur!”
“Putar setirnya ke kanan! Tidak,
arah sebaliknya!”
“Kemari! Kesana!”
“Bukan kesana! Terus!”
“Dorong! Dorong! Satu.. Dua..
Tiga!”
HUAHAHAHA, Sang Hoon hyung cuma
bisa ikut ngakak (plus malu) karena mereka bertiga gantian meragain hebohnya
Sang Hoon.
Nggak lama mereka sampai di
Reynisfjara. Tempat yang lagi-lagi susah mereka sebut, “Re.. rey.. renisjara..”
Haha semua tempat di Iceland ini emang susah bener disebutnya. Jung Woo seperti
biasa nyapa siapapun yang lewat. Dan kali ini ada hal nggak biasa terjadi,
seorang ibu-ibu ngajak mereka foto bareng sama anaknya. Dan surprisenya, si ibu
bilang ke Jung Woo kalau dia nonton dramanya, apalagi kalo bukan Reply 1994.
Jung Woo speechless dan cuma
bisa senyum bingung, sementara yang lain langsung ‘WUAAAH!’ ternyata Jung Woo
terkenal di Iceland dan mereka godain terus. Oppaya sih berusaha tampak cool,
tapi yakin deh itu bajunya pasti sesak, hahaha. Salah tingkah, Oppaya nyapa
orang lewat seperti biasa, dan seperti biasa dicuekin. “Mereka tidak
mengenaliku,” gumam Jung Woo yang terlanjur berharap dia memang terkenal di
Iceland. HAHAHA.
Btw, Reynisfjara adalah pantai
berpasir hitam dan berombak besar yang tampak keren sekali. Sebagai anak pantai
selatan yang biasa main ke Parangtritis dan biasa liat pasir pantai model
begitu, kenapa rasanya Reynisfjara ini berkal-kali lipat ya cakepnya? Apa
karena apapun yang ada di Iceland emang tampak mesmerizing?
Four stones tentu saja excited
lihat pantai berombak besar di depan mereka dan berlari semangat ke bibir
pantai. Ombak sebesar ini tak pernah mereka lihat sebelumnya. Mereka
berbinar-binar banget lihat setiap ombak yang terbentuk, tapi begitu ombaknya
mendekat dan hampir kena kaki mereka pasti buru-buru ngacir, hahaha.
The scenery is just WOW! Mereka
bener-bener cuma berdiri dan memandang kagum setiap ombak yang datang. Btw, Ha
Neul yang penasaran airnya hangat apa nggak mendekat ke pantai. Jung Suk udah
bilang jangan, airnya dingin. Tapi Ha Neul tetep pegang, dan beneran dingin.
Huahaha, Sang Hoon hyung kedua!
Mereka menyusuri pantai, dan
lari semangat begitu lihat ada gua di sisi lain pantai dan di dekatnya penuh
deretan tiang batu yang tampak menakjubkan. Batu-batu yang menurut Sang Hoon
hyung kayak ditempel. Btw, selagi Sang Hoon hyung, Jung Suk, dan Ha Neul
terkagum-kagum sama gua dan tiang batu, Jung Woo dong pandangannya malah ke
langit dan kagum sama gerombolan burung camar yang terbang di atas pantai,
hahaa, Oppaya ini emang lain sendiri.
Sang Hoon hyung, satu-satunya
yang kadang baca buku tentang Iceland, nunjuk batu yang tampak seperti gajah di
lautan sana, namanya Dyrholaey. Dasar aktor musikal, apa-apa Sang Hoon hyung
nyanyiin, kali ini dia nyanyi lagu tentang Dyrholaey yang tentu aja improvisasi.
Captionnya, ‘Di depan pemandangan indah
wajib menyanyikan lagu.’ Semua ngakak nggak karuan denger lagunya Sang Hoon
hyung, haha.
Capek dengerin Sang Hoon hyung
nyanyi, mereka pun foto-foto. Jung Suk bilang, rasanya mereka bukan di luar
negeri, tapi di planet yang berbeda. Dan menurut Sang Hoon hyung, traveling itu
bukan hanya seru, tapi juga membuat mereka rendah hati. Mereka bukan pemilik
alam, tapi bagian dari alam. Woow, hyuung!
Ha Neul girang menemukan batu
berbentuk hati, dan dengan baik hatinya batu itu dikasihkan ke Jung Woo yang
memintanya (ada seseorang yang mau dikasih, uhukk). Ha Neul bahkan bilang kalau
Jung Woo harus bilang dia yang menemukannya, dan batu itu muncul tepat di depan
matanya. Aaaaww, uri maknae is so sweeeet!
Mereka pun lanjut jalan masih
dengan Jung Suk yang duduk di balik kemudi. They leave happily, pemandangan
tadi bikin mereka lupa soal jendela pecah. “Mau beli samgyeopsal di perjalanan
pulang?” tanya Jung Woo. Semua setuju dan mulai membayangkan samgyeopsal yang
dimakan sama soju, nyaaamm.
Nggak lama, terlihat lampu-lampu
di kejauhan yang artinya mereka hampir sampai Vik, kota kecil di selatan
Iceland yang populasinya cuma 300 orang. Menurut Ha Neul agenda mereka hari ini
menyenangkan, mereka pergi ke dua tempat dan berhasil kembali ke hotel sebelum
benar-benar gelap. Tapi tetap saja Jung Suk merasa kalau siangnya terlalu
pendek. Well, di Iceland pas musim dingin jam 4 aja udah mulai gelap lho, dan
mulai terang baru jam 10-an kayaknya. Pantes aja tiap mereka pergi rasanya
kayak cepet amat udah gelap aja.
“Kita sampai!” teriak mereka
girang waktu sampai di... supermarket. Haha, mereka udah nggak sabar mau cari
samgyeopsal. Sang Hoon hyung, Jung Woo, dan Jung Suk sudah merencanakan
sesuatu, mereka mau ngerjain Ha Neul ala-ala hidden camera. Temanya adalah..
pilihan Kang Ha Neul!
Skenarionya, Jung Woo dan Sang
Hoon hyung akan berdebat soal beli samgyeopsal, dan Jung Suk akan bergantian
memihak, lalu Ha Neul akan membela siapa?
Ha Neul yang nggak tau apa-apa
sibuk mencari samgyeopsal, tapi tak ada apapun yang mirip di sini. Orang
Iceland lebih sering makan domba, dan mereka nggak doyan. Zooonk, skenario
berdebat dengan samgyeopsal pun gagal! Dan akhirnya Jung Woo mulai mengganti
bahan perdebatan dengan... permen jeli. Wait, what? Hahaha.
Jung Woo pengen permen jeli,
maunya sih Sang Hoon hyung nggak setuju. Tapi Sang Hoon hyung malah bilang
ambil aja kalo mau. Jung Woo yang mulai drama merasa kalau nada Sang Hoon hyung
nggak bener-bener ngebolehin. “Ambil saja, ambiil,” sahut Sang Hoon hyung. Jung
Suk minta mereka berbaikan, jangan seperti ini. Ha Neul mulai bingung lihat mereka.
Jung Woo si aktor handal mulai
dong akting sedih sampe beneran ngeluarin air mata. HUAHAHAA, berlebihaaan!
Jung Suk yang nggak sanggup nahan ketawa melipir dulu, Sang Hoon hyung bengong
(mungkin batinnya ini Jung Woo lebay amat sik) dan Ha Neul yang bingung ke sisi
Jung Woo, berusaha mengibur.
Di mobil, gantian Ha Neul
menenangkan Sang Hoon hyung karena situasi beneran jadi nggak enak (menurut Ha
Neul doang, hahaha).
Perdebatan (baca: akting) pun
dilanjutkan di kamar hotel. Jung Woo tetep pengen makan samgyeopsal atau
setidaknya daging sapi, dan Sang Hoon hyung pengen makan seafood karena mereka
ada di dekat pantai. Ha Neul disuruh milih, “Daging atau seafood?”
Ha Neul speechless, dia
binguuung dan mulai cari jalan tengah, mereka harus cari restoran yang jual
daging dan seafood sekaligus. Mereka bisa makan di restoran yang sama, bukankah
itu lebih baik? Gantian Sang Hoon hyung yang speechless, hidden camera mereka
gagal karena Ha Neul bisa mengindar dan malah membuat mereka kelihatan jahat.
Sang Hoon hyung udah nyerah,
semua percuma karena Ha Neul sama sekali nggak terjebak dan cukup pintar untuk
nggak memihak siapapun. Dan lagi dia bingung kenapa Jung Woo milih berdebat
soal permen jeli?? HUAHAHAA!
Ha Neul terdiam, nggak percaya
dia dikerjain begini. Dia sama sekali nggak sadar kalau mereka semua cuma
akting. Nggak, tapi dia nggak kesel kok. Menurutnya saat sahabat baik traveling
bareng, dalam 3 – 4 hari pasti ada bertengkarnya, tapi mereka adem ayem aja
saking kompaknya. They’re getting along too well sampe drama pun harus
dibuat-buat, hahaha. Yang jelas Ha Neul bahagiaa banget bisa pergi bareng
hyung-hyungnya, sampe nggak terima mereka dibilangin bodoh, aww!
Ha Neul emang nggak kesel, tapi
dia nggak habis pikir bisa-bisanya percaya sama perdebatan soal permen jeli.
Oppaya tolong ya lain kali improvisasinya lebih oke! Hahaha.
Btw, di malam kelima mereka di
Iceland, di kota kecil bernama Vik, mereka akhirnya makan di luar untuk pertama
kalinya di restoran dekat hotel. Pertama kalinya setelah pergi ke supermarket
Bonus setiap malam, haha. Baru masuk ke restoran aja mereka udah excited. Menu
dibagikan, pas teman-temannya masih asik milih menunya, Jung Woo dong matanya
udah kemana-mana ngeliatin pesenan meja sebelah. Haha, Jung Woo ini kayaknya
yang paling gampang terdistraksi.
Biar gampang Jung Woo minta
pilihkan mbak waitressnya 3 menu terbaik a.k.a recommended. Mbaknya ngasih
pilihan salmon sama domba, tapi karena mereka nggak doyan domba, akhirnya pesen
salmon, quesadilla, kari ayam, sama sandwich steak. “And we like rice.. rice many many,” tambah Jung Suk. Mbaknya
ngerti, dan akan ngasih satu nasi ekstra per orang.
Dan waktu mbaknya nawarin air,
saat yang lain sudah setuju, Jung Woo masih bingung, gratis nggak? Pas mbaknya
bilang gratis, baru Jung Woo lega, “I
water.. We are the water!” HUAHAHA, their English is hilariously funny!
Mereka nggak sabar nunggu
makanannya datang. Sisi positif makan di luar, mereka nggak perlu cuci piring,
setelah makan mereka akan pulang ke hotel, tidur, tapi gantian meriksa aurora.
Haha, that night plan sounds good! Sambil nunggu mereka ngobrol dan selfiee
dengan muka-muka bahagia. Sang Hoon hyung yang suka banget sama Iceland sampe
bilang, kalo dia nggak keliatan di Korea, cari saja dia di sini.
“Di Reykjavik atau Vik?” tanya
Jung Suk, karena sebelumnya Sang Hoon hyung bilang suka Reykjavik.
Sang Hoon hyung bingung, “Di
sini.. Aku suka di sini.” Hahaha.
Dan begitu makanan dateng, tau
mereka ngapain? Mereka pamerin makanan mereka dengan gaya super cheesy ala-ala
iklan budget minim, hahaha. I LOOOOVE THEM ALL! THEY JUST HAPPILY PLAY WITH
ANYTHING!
Meja mereka pun penuh makanan.
Rice many many yang tadi diminta Jung Suk jadi bahan ketawaan Sang Hoon hyung,
karena susunannya ngingetin sama... gundukan kuburan. Haha, semua langsung
ngakak!
Menu yang mereka pesan semuanya
enak, tapi highlight-nya justru di
kari ayam yang kata Sang Hoon hyung lebih enak dari karinya (kari sosis yang
pake saus pasta itu? Haha). Semua setuju karinya enak banget, dan ekspresi Jung
Suk dong juara banget, dia sampe speechless di suapan pertama saking enaknya.
Makan malam di luar pertama yang
benar-benar memuaskan. Sang Hoon hyung bilang kesamaan terbesar mereka
adalah... mereka hemat. Tak seorangpun pemilih, tak ada yang cerewet, jadi
pertama kali makan enak di luar begini rasanya luar biasa. Hahaha, mereka lho 5
hari makan hotdog terus happy-happy aja.
Kenyang makan, Sang Hoon hyung
sama Ha Neul-ie duet nyanyi lagu natal, tapi karena liriknya bahasa Inggris,
mereka berhenti nyanyi di tengah jalan, hahaa. Mereka terus main niruin suara
orang, dan Jung Suk rupanya jago banget, Sang Hoon hyung kalaah. Sementara itu
Jung Woo lalu sibuk dengan satu gundukan kuburan yang tersisa (read: nasi) yang
dimakannya dengan kari enak tadi. Hahaa, Jung Woo ini paling banyak makannya
kayaknya, yang laen lho udah pada selesai makan. Suasana enak, makanan enak,
musiknya juga enak, dan mereka puas ketawa-ketawa. It’s just a perfect night in
Vik!
‘Tidak masalah apa yang kita makan dan apa rasanya, selama kita bisa
tertawa bersama entah di manapun itu.’
Bersambung ke Part 2
Note:
Yang pengen nonton pake sub Indo ada tu linknya di idws, udah sampe episode 5. Dan gara-gara bikin recap pake sub, tulisan jadi panjaaang banget nggak kelar2, hahaha.
ga papa biar br 10 mnt ckp menghbr tlsn nya kok
ReplyDeleteDownload dri mana yah yg ada eng sub ny..bisa minta linkny??
ReplyDeleteThanks
Enter your comment...suka suka... Cuman bca tp tetap ngakak.. D tnggu part 2x.. Slm knl dri aq..
ReplyDeleteLinknya dong di idws
ReplyDeleteYou're so awesome like them mbak dif^^
ReplyDeleteThank you so much...
Sumpah.. pas mbak difa ngegambarin jung woo mpe nangis segala buat ngerjain ha neul.. q ngakak mpe nangis.. bukde yg liat mpe heran.. mungkin mikir ni ponakan satu kenapa?
ReplyDeletegak papa panjang recapnya. tp menghibur bngt.. gomawo kak Difa 😊
ReplyDeleteminta linknya dong buat sub indonya
ReplyDelete