Sunday, July 12, 2015

Sinopsis Oh My Ghost Episode 2 Part 1

Bong Sun yang membanting Sun Woo ke lantai membuat semuanya kaget sekaligus heran. Min Soo mengatainya gila, kau boleh saja keluar, tapi ini tak benar.

Apa ini? Apa aku membuat kesalahan?’ Soon Ae yang ada di dalam tubuh Bong Sun kebingungan. Saat disuruh minta maaf pada Chef, ia malah makin bingung, ‘Namanya Chef? Tapi dia bukan orang asing’. Sun Woo minta semua berhenti, dan minta Bong Sun menyerahkan kuncinya. Penasaran, Bong Sun merogoh sakunya, dan benar kunci itu ada di sana.

Sun Woo langsung pergi dengan kunci itu, dan yang lain malah merubungnya. Semua merasa dirinya aneh. Soon Ae tau ini tak akan berhasil lalu berusaha keluar dari tubuh Bong Sun. Tapi sekuat apapun ia mencoba, ia tak bisa keluar. Ahjumma Shaman pernah memperingatkannya kalau ia masuk ke tubuh seseorang yang frekuensinya cocok dengan sempurna, ia akan terjebak dan tak akan bisa keluar.

“Sial..” erang Soon Ae saat sadar dirinya terjebak di tubuh Bong Sun. Ia benar-benar tak mau dan berusaha keras agar bisa keluar, tapi bukannya berhasil dirinya malah pingsan dan membuat semuanya panik. Bong Sun dibaringkan ke meja. Mereka tak tau ia benar-benar pingsan atau hanya akting. Seo Joon khawatir, haruskah kita menelpon 911? Dong Chul merasa tak perlu, dari nafasnya sepertinya Bong Sun baik-baik saja. Mereka menduga-duga, apa Bong Sun sakit? Atau karena insomnia yang dideritanya?

Selagi dikelilingi pria-pria itu, Bong Sun sebenarnya sudah sadar, tapi ia ragu harus membuka mata atau tidak? Akhirnya ia membuka mata sedikit, dan pandangannya persis mengarah ke celana pria-pria itu. Karena ini Soon Ae, tentu saja ia suka pemandangan seperti itu, haha. Min Soo melihat matanya terbuka sedikit dan menyuruh Bong Sun segera bangun. Terpaksa Bong Sun membuka mata.

Sun Woo yang tak ada di sana ternyata sedang diobati lukanya oleh Eun Hee. Luka itu tak seberapa, ia hanya merasa malu. Eun Hee tanya lalu apa yang akan Sun Woo lakukan pada Bong Sun? Sun Woo berkata Bong Sun sudah membuat surat itu sendiri dan pergi, jadi ia akan mengantar Bong Sun pergi saat ia sudah bangun. Eun Hee yakin itu bukan sepenuhnya keinginan Bong Sun, bukankah setengahnya ia didorong untuk keluar? Jika Sun Woo menekan orang sebelum ia siap, orang yang lemah seperti dirinya dan Bong Sun tak akan bisa bertahan.

Sementara itu, Bong Sun didorong ke sana untuk minta maaf. Eun Hee senang melihat Bong Sun baik-baik saja dan meninggalkan mereka untuk  bicara. Sun Woo agak keberatan, tapi akhirnya berbasa-basi apa Bong Sun ini seorang atlet atau semacamnya? Tapi ia bertanya juga apa Bong Sun baik-baik saja?

Setengah terpaksa, Bong Sun berkata sepertinya ia membuat kesalahan. “Apa? Sepertinya aku membuat kesalahan?” tanya Sun Woo heran. Bong Sun meralat kalau ia minta maaf, ia sedang agak kacau sekarang dan ia berharap Sun Woo bisa membiarkannya sekali ini.

Sun Woo menyuruh Bong Sun duduk, “Na Bong Sun, mungkin tak mudah bagimu untuk meninggalkan tempat ini kan? Saat kau memintaku membiarkanmu pergi, apa kau bilang kau belum siap untuk itu? Apa kau bilang kau ingin tinggal?” Bong Sun mengiyakan, meski tak sepenuhnya yakin.

“Lalu kenapa kau pergi? Karena apa yang kukatakan?”

Bong Sun bingung,  tapi ia iyakan saja. Sun Woo akhirnya memberi kesempatan lagi, Bong Sun ia beri satu bulan, dan dalam waktu itu Bong Sun harus membuat keputusan, apakah ia akan mengabdikan hidupnya di dapur atau tidak. Kali ini Bong Sun mengiyakan tanpa ragu. Ia bahkan langsung menjabat tangan Sun Woo, dan mengajak melakukan yang terbaik karena mereka sudah berbaikan. Sun Woo langsung menarik tangannya, yakin kalau Bong Sun sedang kacau pikirannya lalu pergi.

Setelah Sun Woo pergi barulah Bong Sun ngedumel sendiri soal bosnya yang kejam, meskipun wajahnya enak dilihat. Tapi ia benar-benar bingung, lalu apa yang harus ia lakukan sebagai gadis ini?

Bong Sun sudah berganti baju dan melihat-lihat dapur, anehnya, ia tak merasa asing berada di dapur. Ia mengagumi dan mencoba banyak hal, termasuk menyalakan api di kompor yang merupakan area Min Soo. Min Soo datang dan menyuruh Bong Sun pindah ke areanya sendiri. Bong Sun tentu saja bingung, sampai Min Soo berteriak kalau tempatnya di depan bak cuci piring. Barulah Bong Sun beringsut malas ke tempatnya.

Sun Woo bertanya soal bahan yang mereka simpan, tapi karena jawabannya tak memuaskan, ia harus mengingatkan anak buahnya lagi. Sebagai chef kedua yang cuma berani saat Sun Woo tak ada, Min Soo menyuruh Bong Sun menghitung jumlah seafood yang mereka punya di kulkas. Bong Sun tak mau, bukankah ia menyuruhmu?

Semua berbalik heran. Min Soo sampai berteriak kalau Bong Sun pasti sudah kehilangan pikirannya. Bong Sun yang kaget malah balas berteriak. Min Soo sampai stress, apa kau benar-benar gila? Sadar semua benar-benar bingung dengannya, barulah Bong Sun tertawa canggung dan berkata dirinya belum  kembali ke dirinya sendiri sepenuhnya, lalu kabur ke toilet.

Bong Sun keluar toilet dengan kesal karena ia benar-benar tak punya ide karakternya yang sebenarnya. Ia melihat Sun Woo sedang membetulkan tali sepatu adiknya dan bergumam kalau ia pikir Sun Woo bajingan tapi ternyata ia baik pada adiknya, sepertinya ia tak seburuk itu. Sun Woo sadar Bong Sun memperhatikannya, tapi bukannya panik, Bong Sun malah melambaikan tangannya. Hadiahnya tentu omelan Sun Woo, mereka sedang sibuk tapi ia malah santai-santai berdiri di situ, hahaha.

Omelan itu membuat Bong Sun berubah pikiran,’Dia pasti juga bukan pria baik. Aku harus menjaga jarak dengannya’.

Restoran sibuk, dan itu membuat Bong Sun terus mengeluh. Berapa banyak pun piring yang ia cuci tak ada habisnya. Saking sibuknya Seo Joon sampai kepanasan dan mengibas-ibaskan bajunya. Bong Sun malah terpana dan memandangi badan Seo Joon. Bahkan saat Seo Joon memintanya minggir sedikit, ia tak mau dan malah tertawa girang saat terpaksa Joon mengambil sesuatu melewati tubuhnya. Joon ternyata mengambil serbet untuk mengelap keringat, dan itu membuat Bong Sun makin kesenangan, hahaha.

Sun Woo menyuruh Bong Sun mengepel lantai dapur, yang langsung dituruti Bong Sun. Tapi Sun Woo malah hampir terpleset dan berteriak kesal memanggil Bong Sun. “Tak bisakah kau menyuruhku sekaligus? Apalagi sekarang?” jawab Bong Sun tak kalah kesal.

Sun Woo: “Apa kau tak tau seharusnya mengepel lantai dengan pel kering? Apa ini bagian dari balas dendam? Apa kau sengaja membuatku jatuh?” Bong Sun tentu menyangkal, kalau ia mau balas dendam, setidaknya ia harus mematahkan beberapa tulang. Sun Woo heran, apa kau merusak otakmu atau semacamnya? Bong Sun hanya beralasan ia sibuk dan kembali ke tempatnya.

Masih shock karena Bong Sun, Sun Woo sudah mendapat telpon dari kantor polisi. Tentu saja karena masalah dengan food blogger kemarin. Sun Woo bersikeras ia tak melakukan kekerasan, ia hanya mendorongnya sedikit agar ia pergi. Tapi masalahnya, wanita itu mengajukan tuntutan dan berkata ia harus dirawat 3 minggu di RS. Sun Woo tertawa, itu omong kosong.

Sung Jae datang menemui kakak iparnya. Saat ditanya apa yang terjadi, Sun Woo cuma bisa tertawa miris.

Masalah Sun Woo jadi pembicaraan anak buahnya di restoran. Min Soo berkata ini akibat kesombongan Sun Woo. Sementara Dong Chul khawatir karena kekerasan itu bukan tuduhan main-main, orang Seoul benar-benar mengerikan. Bong Sun dengan sok asiknya bertanya, apa dia benar-benar memukul seseorang? Semua diam memandang Bong Sun. “Hello, kau-lah yang menyebabkan itu,” sahut Min Soo.

Bong Sun mengiyakan dan berdalih kesehatannya memang agak naik turun akhir-akhir ini. Ia bicara sambil memegang-megang tangan Seo Joon. Makin lah semua memperhatikannya. Buru-buru Bong Sun melepas tangannya dan beralasan ia begini karena kurang perhatian. Semua makin bengong menatapnya. Salah tingkah, Bong Sun malah bertingkah makin aneh dengan menghebohkan sesuatu di dinding.

Saking anehnya, mereka sampai berkumpul di belakang restoran membicarakan Bong Sun. Dia bukan seperti Bong Sun, tapi seperti Bong Sun. Yang paling aneh adalah caranya bicara, tak terdengar seperti Bong Sun. Bahkan orang yang tak peduli terhadap orang lain bisa melihat perbedaannya. Semua bingung, apa yang salah dengannya? Apa dia trauma karena kemarin atau semacamnya? Dan karena kebanyakan nonton TV, mereka menebak ada yang salah dengan kepribadian Bong Sun.

Orang yang paling tertekan adalah yang paling berpotensi menjadi psikopat, kata Dong Chul. Menurut teorinya, setelah mendapat perlakuan buruk dari bosnya terus menerus, mereka akan meledak. Jika ia belum melupakan semuanya, pasti ia ingin membunuh mereka semua. Semua ragu.

Tapi saat kembali ke dapur, Bong Sun sedang mencoba pisau yang menurutnya sangat mengagumkan, sambil mengacung-acungkan pisaunya. Semua otomatis ketakutan dan minta Bong menurunkan pisaunya dulu baru bicara. Bukannya menurut, Bong Sun malah bertanya apa pisau itu bisa membunuh seseorang? Haha, kali ini semuanya langsung kabur.

Sun Woo keluar kantor polisi dengan super kesal. Sung Jae memberitahu kalau blogger itu bukan wanita biasa dan dia tak akan mau berdamai begitu saja, karena itu ia minta Sun Woo berpikir ini seperti digigit anjing rabies saja dan minta maaf. Sun Woo jelas tak mau, digigit anjing sudah menyebalkan, kenapa ia harus minta maaf? Ia tak peduli meski dianggap figur publik, kalau harus ke pengadilan, ia akan pergi. Sung Jae berusaha membujuk Sun Woo agar tak emosional, tapi tetap saja Sun Woo tak mau dengar.

Semua sedang mandi saat Bong Sun dengan (tak) sengaja membuka pintu kamar mandi. Semua langsung teriak heboh sambil menutupi yang bisa ditutupi. Tapi kepala Bong Sun masih muncul di pintu sambil bertanya kalau begitu dimana ia harus mandi? Bong Sun tak tampak ingin segera pergi, tapi pergi juga karena semua terus teriak mengusirnya. Huahahaa, paraah!

Bong Sun tentu saja kesenangan. Saat mereka selesai dan Min Soo mengomelinya, pandangannya malah tertuju ke celana Min Soo sambil geleng-geleng. Ia menepuk pundak Min Soo, menyemangatinya kalau ia akan baik-baik saja, sekarang orang tak peduli dengan yang seperti itu. Ekspresi Min Soo langsung berubah, dan berteriak, “Itu karena kau hanya melihatnya sekilas!” Hahaha.

Bong Sun dengan ceria menyusul Seo Joon yang berjalan pulang. Kelakuan Bong seharian ini benar-benar aneh menurut Seo Joon, apa karena kau keluar dan kembali lagi? Apa kau memutuskan untuk berubah sepenuhnya karena tak mau lagi menjadi korban? Bong Sun mengiyakan saja, tapi karena tak enak bicara sambil berdiri begini, ia mengajak Joon pergi ke suatu tempat untuk minum bir. Joon menurut saja.

Mereka sudah mabuk. Dan Joon sama sekali tak mau meski Bong Sun berusaha menariknya ke hotel. Bong Sun janji tak akan menyentuh, tapi Joon cuma ingin pulang dan tidur di rumah. Begitu ada taksi, lewat ia langsung masuk dan meninggalkan Bong Sun yang kesal. Baru ini ia ditolak tanpa alasan, dia terlalu mabuk atau tak melihatku sebagai wanita?

Setelah melihat dirinya di kaca mobil, barulah ia sadar kenapa tak bisa menggoda pria. Bagaimana bisa ia masuk di tubuh seseorang yang tubuhnya seperti ini. Dan Bong Sun makin kesal karena tak tau dimana tempatnya tinggal. Untunglah pemilik asrama menelponnya, meski hanya untuk mengusirnya keluar.

Begitu sampai di kamarnya, Bong Sun tak habis pikir sendiri, hidup seperti ini tak lebih baik dari hidup sebagai hantu. Belum lagi ada hantu anak kecil di pojokan kamar. Bong Sun mengambil kesimpulan kalau tubuh yang dirasukinya ini menarik segala macam hantu.

Sun Woo masih super kesal saat sampai di kamarnya. Ia langsung mengecek blog wanita itu yang ternyata mengatainya tak punya etika dalam pelayanan maupun makanannya, menyalahgunakan kepopulerannya dan melakukan kekerasan. Sun Woo mengomel sendiri kalau mereka punya novelis baru sekarang. Jadilah ia menulis komen di sana untuk membela dirinya sendiri, dengan berbagai ID samaran.

So Hyung baru tau soal kasus yang menimpa Sun Woo saat diingatkan untuk tak mengcasting Sun Woo untuk program barunya.

Kasus itu benar-benar membuat Sun Woo repot. Eun Hee bahkan membujuk kakaknya untuk berdamai saja. Sun Woo tentu tak mau. Anak buahnya sampai khawatir kalau semua makin memburuk, mereka akan kena getahnya. Baru serius bicara, Bong Sun datang dan menyapa mereka super ceria. Semua sampai bengong. Apalagi dengan beraninya ia menyuruh mereka semua pergi karena ia mau ganti baju.

Kasus Sun Woo benar-benar berdampak ke restoran yang jadi sepi. Sun Woo malah jadi makin cerewet sampai semua meninggalkan dapur untuk mengerjakan yang diperintahkannya. Tersisa Bong Sun yang harus menghadapi pelanggan yang ingin pastanya dipanaskan lagi agar tak terlalu berair. Belum lagi diprotes karena kerangnya terlalu sedikit. Bong Sun tak setuju, ia sampai menghitung jumlah kerangnya. Tapi pelanggan itu tak mau tau dan membawa-bawa masalah Sun Woo. Terpaksa Bong Sun tersenyum dan menurut.

Di dapur, Bong Sun melakukannya sambil mengomel sendiri. Ia melakukannya karena pemilik restoran sedang dalam situasi sulit. Sun Woo datang dan marah dengan yang Bong Sun lakukan, ia sampai membuang makanan beserta pancinya ke tempat sampah. Kalau Bong Sun menambahkan gochujang pastanya akan melebar dan tak berasa. Ia marah karena Bong Sun berani menyentuh makanannya, “Apa kau Chef? Apa kau pemiliknya?”

Bong Sun minta maaf dan mengaku salah, tapi pelanggan itu yang mengungkit-ungkit soal kekerasan chef terhadap seseorang, makanya ia melakukan itu. Sun Woo tak peduli, memangnya siapa kau melakukan itu? Bong Sun jadi kesal, tak bisakah ia memikirkannya? Kalau seseorang punya maksud baik terima saja.

Sun Woo benar-benar pusing, melihat bagaimana Bong Sun bertingkah kemarin dan hari ini, sepertinya peringatannya disalahartikan. Mulai sekarang Bong Sun dilarang masuk ke dapur. Bong Sun super kesal, Sun Woo benar-benar kejam.

Pelanggan yang minta makanannya dipanaskan tadi akhirnya pergi tanpa dihiraukan Sun Woo. Eun Hee mengeluhkan kakaknya yang seharusnya berusaha melayani mereka, kondisi mereka sedang tak bagus sekarang. Sun Woo yang egonya besar berkata tak ada yang perlu dikhawatirkan. Karena pelanggan sedikit, rasanya menyenangkan punya waktu luang. Tapi polisi menelponnya, memberitahu kalau kasusnya sudah selesai. Ibunya datang ke blogger itu, meminta maaf dan memberikan uang damai.

Sun Woo yang kesal buru-buru mendatangi ibunya di kampus. Ibu cuma khawatir anaknya diam saja dan perlahan jatuh ke dasar jurang, bagaimana bisa ia tak melakukan apapun sebagai ibu? Mendengar itu setengah menyindir Sun Woo berkata ia terharu, ibunya bahkan tak pernah memasakkan sesuatu yang layak, tak pulang sampai dini hari dan meninggalkannya yang kedinginan dan menangis. Dan sekarang ibunya bicara tentang menjadi ibu? Ia sudah 33 tahun, ia sudah tak memerlukan ibunya lagi. Harusnya ibunya ada saat ia butuh dulu.

Ibu sempat speechless, tapi lalu membenarkan, dulu ia terlalu muda dan sibuk mencoba untuk belajar, makan, dan hidup. Makanya ia merasa bersalah sudah menjadi ibu yang buruk dan berusaha memperbaikinya. Tapi Sun Woo malah berkata ia dibesarkan dengan cara yang salah dan membuat ibunya meledak agar mereka hidup masing-masing saja sekarang. Sun Woo setuju lalu pergi.

Baru beberapa langkah keluar dari ruangan, ibu sudah menyusul Sun Woo dan memukulinya dengan berbagai kata makian. Tak peduli sebanyak apapun kesalahannya, tetap saja ia ibunya. Itulah kenapa semua orang berkata kau kejam dan tak punya sopan santun, omel ibunya. Sedang mengomel begitu, mahasiswanya lewat dan menyapanya. Barulah ibu berhenti, sambil berkata kalau pria di sampingnya itu anaknya, bukan pacar.


Ibu ingat soal jimat dan tanya apa Sun Woo membawanya? Ia sudah bilang tahun ini akan berat bagi Sun Woo, hal buruk seperti ini terjadi karena Sun Woo tak mau mendengarkan ibunya. Terlanjur kesal, ibunya minta Sun Woo mengirim uang damainya sebesar 5 juta won. Sun Woo kaget, sebesar itu? Tapi ia minta ibunya memberitahu nomor rekeningnya, nanti akan ia kirim, lalu pergi. Baru keluar gedung, sms berisi nomor rekeningnya sudah sampai. Kesal, Sun Woo mau langsung mengirim uangnya, tapi ternyata uangnya sedang menipis. Jadilah ia menelpon minta diskon, haha. 


Bersambung ke Part 2

No comments:

Post a Comment