Sunday, July 12, 2015

Sinopsis Oh My Ghost Episode 2 Part 2

Selesai urusan dengan ibunya, Sun Woo pergi dengan So Hyung yang menelponnya. Menghibur diri, Sun Woo berkata ia punya banyak waktu luang sekarang. So Hyung tak percaya, menurutnya Sun Woo hanya berpura-pura baik-baik saja. Sun Woo bersikeras ia baik-baik saja, semua akan berlalu dan selama ini ia terlalu sibuk. So Hyung mengiyakan saja, dan menyuruhnya ikut programnya, syutingnya minggu depan.

So Hyung merasa ini cara terbaik di saat seperti ini, Sun Woo harus keluar dengan percaya diri, bahkan bisa mengklarifikasinya kalau mau. Kalau Sun Woo bersembunyi, orang akan berpikir ia melakukan sesuatu yang salah. Program ini bagus untuk imagenya, dan juga Sun Woo pintar bicara. Sun Woo mengiyakan saja, ia memang sangat menghibur. Mereka sudah mengcasting chef lain untuk program itu, tapi levelnya masih di bawah Sun Woo. Kalau Sun Woo mau, So Hyung bisa membatalkannya dengan mudah. Dan Sun Woo diberi satu hari lagi untuk berpikir.

Mereka sampai di tempat orang yang mereka kunjungi, tempat peristirahatan terakhir Chang Kyu, orang terdekat mereka berdua. So Hyung menyapanya dan berkata ia membawa Sun Woo karena tau Chang Kyu merindukannya. Sun Woo malah berkata kalau ia membencinya sampai mati. So Hyung mengeluhkan Sun Woo yang begitu lagi, lalu berkata ada lirik lagu yang ‘Baiklah padanya selagi ia masih bersamamu’ dan mendadak membuat So Hyung sedih. Di situ tertera Chang Kyu lahir pada tahun 1983 dan meninggal pada 2004, udah lama banget dong ya?

Restoran masih saja sepi sampai semua bisa bersantai di meja tamu. Kekuatan internet benar-benar mengerikan, Sun Woo sekarang bahkan mendapat julukan ‘Gangster Chef’. Menurut Min Soo, orang-orang itu tak punya hiburan apapun untuk melepaskan stress sampai berkomentar buruk tentang bos mereka. Itu aneh sampai semua memandang Min Soo curiga. Min Soo buru-buru menyangkal, ia bukan salah satu dari orang-orang itu.

Tapi Bong Sun malah setuju dengan orang yang memberi julukan itu, gangster. Dia benar-benar ahli menyakiti orang dengan kata-katanya.

Sun Woo datang dan semua bubar. Bong Sun sempat menghalangi langkahnya lalu bertanya apa ia boleh menggunakan kamar mandi? Katanya apapun yang ia lakukan harus mendapat ijin. Sun Woo menyuruh Bong Sun melakukan apapun yang dimau, dan jangan pernah bicara padanya.

Min Soo mendekati Sun Woo dan berkata kalau temannya yang bekerja pada Chef Marco beranggapan Sun Woo menolak program itu karena malu. Sun Woo tak suka mendengarnya, saat Min Soo berkata penampilan Chef Marco kurang, Sun Woo menambahkan kalau kemampuan memasaknya juga sama, kurang.

Tapi omongan itu rupanya berhasil, karena Sun Woo langsung panas dan menelpon So Hyung, meski pura-pura ia salah menekan speed dial, haha. Sun Woo lalu turun ke dapur (Bong Sun buru-buru pergi dari sana), dan memberitahu kalau ia akan ikut program itu minggu depan. Katanya ia tak tertarik, tapi temannya yang memintanya dan ia menunjuk Min Soo jadi chef kedua. Min Soo tentu saja menerimanya dengan girang. Semua menyelamati Min Soo untuk TV debutnya.

Ahjumma Shaman pulang kelelahan tanpa hasil, ia masih belum bisa menemukan Soon Ae. Dan lampu rumahnya tiba-tiba mati, pertanda kalau ia harus segera menemukan Soon Ae. Sedang kesal karena Soon Ae merepotkannya, ponselnya berdering, Ibu Sun Woo yang minum sendirian di pojangmacha menelponnya. Ia mendapat nomor Ahjumma Shaman dari temannya, dan memintanya datang karena Suhbingo-dong terlalu jauh dari tempatnya. Ahjumma Shaman sih mau saja, asal ada ongkos jalannya. Terpaksalah ibu menuruti dan menutup telponnya.

Karena terbiasa berurusan dengan shaman, ibu berpikiran Ahjumma Shaman memang bagus karena ia meminta banyak uang.

Melihat ibu sendirian, penjaga pojangmacha bertanya dimana pria yang bersamanya terakhir kali? “Oh, mantan pacarku? Kami putus 2 bulan lalu,” jawab ibu. Karena tak berkencan dengan siapapun sekarang makanya ibu merasa kesepian dan selalu mengkhawatirkan putranya. Ia bercerita kalau putranya akan punya keberuntungan yang buruk tahun ini, tapi ia sama sekali tak tau betapa ia mengkhawatirkannya.

Ibu mengakui ia sudah gagal sebagai ibu, ia hamil tanpa sengaja di umur 19 dan melahirkan, hidup dengan seorang pria, dan punya anak perempuan kemudian. Ia meminta bibinya merawat anak perempuannya agar ia bisa kuliah, jadi ia bahkan tak pernah membuatkan mereka makanan enak. Ia juga tak pernah datang ke kelulusan putranya. Sun Woo pasti sangat kesepian, semua karena ia dilahirkan oleh ibu yang buruk. Ibu yang merasa bersalah sampai menangis.  

Sun Woo dan Eun Hee baru mau meninggalkan restoran saat ibu mereka yang mabuk datang dan memanggil Sun Woo, gangster! Ia minta diambilkan wine, tapi Sun Woo malah memapahnya keluar. Di luar, ibu yang mabuk memberitahu Eun Hee kalau Sun Woo mengiriminya uang yang selama ini tak pernah ia lakukan. Sun Woo membawa ibunya masuk ke mobil dan mengantarnya pulang.

Di jalan pulang dari rumah ibunya, seekor anjing liar mengikutinya. Sun Woo berkata pada si anjing kalau ia tak suka anjing dan ia juga bukan tipe yang memberi makan anjing liar. Tapi anjing itu terus saja mengikutinya.

Mau tak mau Sun Woo memberi anjing itu makan juga. Tapi ia memberi makan dan membiarkannya tidur di sini hanya untuk hari ini, ia tak akan melakukannya lagi besok. Anjing itu tentu tak merespon dan tetap sibuk dengan makanannya.

Soon Ae dalam tubuh Bong Sun mengeluhkan dirinya yang harusnya menggoda pria saat berada di tubuh orang dalam waktu lama begini. Tapi bagaimana bisa ia terjebak di tubuh yang bagian depan dan belakangnya sama begini? Makanya keputusan dalam hitungan detik itu penting, tak peduli kau manusia atau hantu, haha.

Di sebuah apartemen yang Bong Sun lewati ada orang-orang berkerumun dan tempat itu dijaga polisi. Ada Sung Jae di sana, dan begitu melihatnya Bong Sun merasa familiar, apa ia pernah menggodanya sebelumnya? Tapi ia tak yakin. Begitu polisi lain membawa mayat keluar dari apartemen itu, Sung Jae menutup mata anak kecil di depannya. Bong Sun melihatnya dan memuji polisi itu benar-benar hot. Bong Sun suka, pria itu tipenya.

Di rumah makan ayah Soon Ae, seorang pelanggan protes harga di sana kemahalan untuk rasa yang tak enak, dan lagi makanan pendampingnya cuma kimchi lama. Kyung Mo emosi mendengarnya, kenapa baru bilang setelah selesai makan? Ayah bingung dan menyuruh si pelanggan pergi tanpa membayar. Tapi saat itu Sung Jae masuk dan bertanya apa ada masalah? Tak mau kena masalah, pelanggan itu buru-buru membayar dan pergi, meski sambil bergumam kalau ia tak akan datang lagi.

Kyung Mo tak suka ayahnya begitu, bagaimana bisa mereka mendapatkan uang kalau menjualnya secara gratis? Ayah hanya merasa yang orang itu katakan tak sepenuhnya salah dan menyuruh Sung Jae duduk. Di meja mereka, temannya berbisik kalau seharusnya mereka tak datang kesini. Sung Jae hanya senyum dan menyadari ada kotoran di gelasnya dan membersihkannya diam-diam.

Sun Woo sudah di set syuting bersama So Hyung dan Chef Marco. Chef Marco minta agar dibolehkan membawa 2 pengawal di belakangnya, ia takut kenapa-kenapa. Sun Woo dengar, “Jangan khawatir, aku tak melawan seseorang yang lebih besar dariku.”

Min Soo sedang menyiapkan peralatan dan sadar ada sesuatu yang kurang. Ia beralasan kebelet ke toilet dan ijin keluar pada Sun Woo. Di luar ia menelpon Bong Sun dan memintanya membawakan pisau Chef. Bong Sun yang di restoran mengeceknya, dan benar di sana pisau dengan inisial K.S.W tertinggal.

“Kang Sun Woo, lahir di tahun guihai,” Ahjumma Shaman berusaha meramal Sun Woo tapi baru sampai tahun lahirnya saja ia sudah heran, berapa umur ibu Sun Woo sampai anaknya sudah lebih dari 30 tahun? Ibu hanya tertawa tak enak. Ahjumma shaman bisa melihat keberuntungan Sun Woo yang sangat kuat. Ibu langsung membenarkan, ia punya kekuatan di dua tangan dan jadi pintu gerbang para hantu.

“Itulah kenapa kau memberinya banyak jimat?” tanya Ahjumma Shaman. Ibu terkejut Ahjumma Shaman tau itu, tapi tak ada gunanya, berapapun yang ia berikan pasti dirobek. Ahjumma shaman tak bisa melakukannya begini saja, ia harus melihat wajah Sun Woo. Dan melihat wajah ibunya, ia bisa menebak kalau ibu bisa melakukan apapun yang ia mau meskipun hidup sulit kan? Dan ia tau kalau ibu tak bisa hidup tanpa pria.

Ibu tentu terkejut ia bisa dibaca hanya dengan melihat wajahnya, jadi ia mengajaknya ke restoran untuk melihat anaknya langsung. Ahjumma Shaman meniup-niup amplopnya, ia harus pergi jauh lagi, berarti bayarannya harus naik 4 kali lipat. Ibu kembali senyum tak enak, mungkin batinnya ini ahjumma matre amat ya? Hahaa.

Mereka sampai di Sun Restoran. Bong Sun yang baru mau keluar kaget melihat si Ahjumma dan buru-buru pergi sambil pura-pura tak lihat. Itu membuat dirinya mendapat pandangan heran dari ibu dan Ahjumma shaman karena pergi tanpa menyapa sedikitpun.

Bong Sun sampai dan langsung muncul di ruang rias Sun Woo yang langsung heran melihatnya, kenapa kau di sini? Dengan polos Bong Sun menjawab kalau ia datang karena Min Soo memintanya membawakan pisau Sun Woo. Sun Woo jadi kesal dan bertanya di mana dia setelah membuat kekacauan?

Min Soo rupanya ada di luar. Tak bisa masuk karena visitor pass dan ponselnya ketinggalan di dalam.  Ia sudah berusaha menyogok, menerobos masuk, tapi tetap saja dicegah masuk oleh penjaganya, haha. Sun Woo menelponnya dari tadi dan tak ada jawaban, padahal mereka sudah mau syuting. Tak ada waktu lagi, So Hyung minta Sun Woo mengajak Bong Sun saja. Terpaksa Sun Woo mengajak Bong Sun sambil mewanti-wantinya untuk tak melakukan apapun.

Syuting dimulai. Mereka diminta untuk mengatakan sepatah kata dulu. Tak banyak yang ingin dikatakan Sun Woo, hanya berkata kalau tangannya tak digunakan untuk menyakiti orang, tapi tangan yang digunakan untuk memasak. Secara tak langsung Sun Woo berusaha memberikan penjelasan untuk situasinya. Sun Woo tersenyum, dan berkata lagi kalau semua yang dilihat itu selalu benar. MC masih penasaran, tapi mereka akan membahasnya lain kali dan memulai acaranya.

Misi kali ini adalah menyiapkan sarapan pagi yang enak seperti yang seorang ibu siapkan untuk putranya yang mabuk malam sebelumnya. Ekspresi Sun Woo langsung mengeras. Tapi duel tetaplah duel dan Sun Woo mulai bersiap dengan bahan-bahannya. Seperti tugasnya di restoran, Bong Sun hanya berkutat di bak cuci piring sementara Sun Woo sibuk sendiri.

Sepuluh menit lagi. Chef Marco tinggal menata makanannya, sementara nasi yang dimasak Sun Woo malah gosong. Bong Sun mengambil alih dan membuat burnt rice pollack soup.

Menu itulah yang ditanyakan pelanggan lama restoran ayah Soon Ae, tapi menu itu sudah lama tak ada.. sejak anaknya pergi.

Masakan mereka selesai. Chef Marco membuat full set menu nasi beserta lauk pendampingnya, sementara dari kubu Sun Woo adalah burnt rice pollack soup dan sepiring makanan pendamping. MC menyebut masakan Sun Woo sangat nyaman dan menghangatkan selagi para juri mencicipinya. Selanjutnya para chef dipersilahkan saling mencicipi. Meski tak suka nasi, ia cicipi juga masakan kreasi Bong Sun dan tampak terkejut. Oh i’m kinda sad for him, he never get a warm meal before..

Hasilnya, Sun Woo yang menang. So Hyung senang meski ia sempat khawatir dengan misinya, ia tau Sun Woo tak suka nasi. Sun Woo berdalih hanya karena ia tak suka bukan berarti ia tak bisa memasaknya. Saat itu barulah Min Soo berhasil masuk dan langsung kena semprot Sun Woo. So Hyung menahan Sun Woo yang marah dan berkata sepertinya Bong Sun yang harus lanjut ikut di acaranya, agar berkelanjutan mereka tak bisa mengganti asistennya.

Min Soo tentu tak terima, Bong Sun tak berkualifikasi untuk itu dan mengangkut-angkut peralatan itu sangat berat, ia terlalu lemah untuk melakukan semua itu. Tepat saat itu Bong Sun lewat dengan membawa semua peralatan mereka.

Min Soo berusaha membujuk Sun Woo, tapi Sun Woo tak bisa melakukan apapun. Bong Sun sudah menaruh peralatan di mobil dan akan pergi saat Sun Woo memanggilnya, berkata ia boleh kembali ke dapur mulai besok. Bong Sun kaget sedikit, tapi sambil memegang lengan Sun Woo dengan ceria Bong Sun berkata kalau Sun Woo pasti berterimakasih padanya karena syuting hari ini. Sun Woo tentu menepis tangan Bong Sun, menyangkal, lalu pergi.

Sambil jalan pulang, Bong Sun senang dengan hari ini. Meski penasaran bagaimana bisa ide menakjubkan itu muncul pada saat yang tepat? Apa itu masakan kesukaannya?

Bong Sun melihat seorang pria super mabuk terkapar sendirian di pinggir jalan. Bong Sun sudah berusaha membantu dengan menelpon ayah pria itu, tapi tak ada jawaban. Ia sudah melangkah pergi, tapi nuraninya tak tega dan Bong Sun akhirnya susah payah membawa pria yang dipanggilnya ahjussi itu ke kantor polisi.

Sung Jae yang ada di sana ternyata mengenal pria yang dibawa Bong Sun, juga Bong Sun. Sung Jae langsung menelpon ayah pria yang ternyata bernama Kyung Mo itu, menjelaskan kalau anaknya tidur di jalanan dan seorang wanita muda berbaik hati membawanya. Selesai menelpon Bong Sun diminta untuk menunggu sebentar karena ayah Kyung Mo ingin berterimakasih. Bong Sun merasa tak perlu, tapi lalu duduk dan menunggu.

Karena Sung Jae mengenalnya, Bong Sun tentu senang, kalau saja ia bukan polisi, ia pasti langsung... Gumaman itu berhenti saat ayah Kyung Mo datang dan berusaha membangunkan putranya. Kepala Bong Sun langsung terasa sakit, ia mengingat sesuatu. Itu persis ayahnya membangunkan adiknya tapi tak pernah berhasil, dan ia akan turun tangan memukul adiknya sampai terbangun.

Ingatannya kembali. Ahjussi itu adalah ayahnya, dan pria itu adiknya, Shin Kyung Mo. Bong Sun alias Soon Ae tertegun. Dulu, restoran ayahnya selalu ramai karena dirinya.


Tanpa sadar Bong Sun menangis. Di telinganya terngiang ayahnya yang selalu memanggil namanya, ‘Soon Ae-ya.. Soon Ae-ya.. Soon Ae-ya.’ 


Note;
Sebenernya aku bingung mau nyebut Bong Sun jadi Soon Ae atau Bong Sun. Di dalam sih Soon Ae, tapi semua orang liatnya dia sebagai Bong Sun, jadilah aku pake sebutan Bong Sun aja. Untuk itungan first week, this drama has something and i love the vibe. Di episode 2 ingatan Soon Ae udah kembali aja, mendadak jadi sedih..

No comments:

Post a Comment