NOTE: Bacanya ntar aja ya, postingan ini belum selesai, tapi episode selanjutnya udah keburu dibuat.. :p
Suara aneh di lantai bawah
restorannya membuat Sun Woo penasaran. Hantu yang dilawan Bong Sun mendadak
menghilang karena kedatangan Sun Woo. Bong Sun juga buru-buru sembunyi di bawah
meja. Sekeliling restoran sudah disenteri Sun Woo, tapi tak ada yang aneh. Bong
Sun yang lega keluar dari persembunyiannya, tapi Sun Woo yang baru mau naik
melihat dan menangkap basah dirinya.
Berusaha tampak menyedihkan,
Bong Sun beralasan ia butuh tempat untuk tidur malam ini. Ia diusir dan tak ada
tempat lain untuk pergi. Bong Sun tak punya uang, tak punya teman, tak bisa
pergi ke motel sendirian tanpa seorang pria. Jadi Bong Sun berusaha membujuk
Sun Woo dengan cute-nya agar diijinkan tidur di hall restoran sehari saja. Sun
Woo yang dari awal sudah menolak, malah makin menolak dengan marah gara-gara
aegyo Bong Sun. Jadilah Bong Sun terusir dari restoran dengan segerombol barang
bawaan dan pedang besar pengusir hantu, tengah malam.
Setelah cap cip cup untuk
menentukan arah kemana harus pergi, Bong Sun berjalan dan melewati restoran
ayah Soon Ae. Di dalam, ayah sedang minum soju sendirian. Bong Sun ingin masuk,
tapi urung karena bawaannya terlalu banyak dan khawatir merepotkan.
Akhirnya Bong Sun ke sauna atau
jimjilbang. Di sana Bong Sun malah bisa enak makan lalu tau-tau menyelinap
tidur di dekat pria yang berbaring sendirian. Sayang, nggak lama pacar pria itu
datang dan mereka pergi meninggalkan Bong Sun yang terpaksa terus pura-pura
tidur. Hahaa.
Di sauna yang sama terjadi
sebuah kehebohan, seorang gadis makan telur banyak sekali sampai menarik
perhatian orang-orang. Bong Sun ikut melihat, dan langsung tau penyebab
keanehan gadis itu. Ia sedang dirasuki temannya yang bertengkar dengannya saat
mereka berkumpul terakhir kali. Isyarat dari Bong Sun membuat temannya terpaksa
keluar dari tubuh gadis itu dan mengikutinya.
Mereka bicara berdua di ruang
uap sauna yang tertutup. Bong Sun alias Soon Ae menyindir temannya yang sama
saja sepertinya, suka merasuki orang lain. Temannya beralasan ia tak punya
pilihan lain, makanan jamuan untuk mereka yang sudah mati makin jarang dan
masih harus bersaing dengan hantu-hantu lain. Jadi terpaksa ia melakukannya
karena lapar.
Tapi temannya tertawa karena
Soon Ae keadaannya tidak lebih baik, yang disambut erangan Soon Ae kalau ia
terjebak di tubuh itu. Temannya terkejut dan memperingatkan kemungkinan
terburuk Soon Ae tak bisa keluar selamanya. Soon Ae tau itu, tapi kembali
menjadi manusia untuk sesaat rasanya menyenangkan. Ia bertemu lagi dengan
ayahnya dan sebagian besar memorinya telah kembali.
Temannya tetap khawatir kalau
Soon Ae menginginkan tubuh itu selamanya. Soon Ae menyangkal, ia sudah tau
kalau setelah 3 tahun ia akan jadi roh jahat. Tapi ia harus menyelesaikan dulu
dendam menjadi perawannya agar bisa pergi dengan tenang. Sayangnya menemukan
pria penuh vitalitas itu seperti meminta bulan alias sulit sekali.
Soon Ae masih asik bicara berdua
tanpa sadar di luar orang-orang berkerumun memperhatikannya yang bicara sendiri
sejak 2 jam lalu. Jelas saja Bong Sun dikatai gila, haha.
Masih pagi sekali saat Bong Sun
menuju restoran dengan gembolan barang bawaannya. Ia mengeluh tak bisa tidur
nyenyak karena pasangan yang ada di dekatnya. Sedang mengomel sendiri, Sung Jae
yang pulang dari shift malam menyapanya. Tentu Sung Jae heran melihat
barang-barang yang dibawanya, jadi Bong Sun berdalih ia mendapatkannya dari
mesin permainan. Sung Jae yang baik hati membantu membawakan barang-barang itu
dan berjalan ke arah yang berlawanan dengan tujuannya tadi. Bong Sun jelas
kegirangan.
Mereka mampir makan ramen di
minimarket karena Sung Jae tak bisa makan itu di rumah. Eun Hee tak suka
melihatnya makan ramen, jadi ia mengajak Bong Sun makan diam-diam seperti ini.
Mendengar Eun Hee disebut, Bong Sun tak bisa menahan diri untuk bertanya soal
Sung Jae dan istrinya, apa Sung Jae mencintainya? Siapa yang mengejar terlebih
dahulu? Sung Jae yang tak menyangka ditanya begitu menjawab dengan kurang
meyakinkan. Ia menanyakan apa Eun Hee yang dimaksud sebelum berkata ‘sepertinya’
ia mencintainya, sambil menambahkan kalau tentu saja ia yang mengejar duluan.
*well, ini mencurigakan, sampe pada berspekulasi kalo Sung Jae kerasukan juga,
tapi masa iya sih?*
Bong Sun tampak kecewa sampai
mengacak-acak rambutnya. Melihat rambut Bong Sun yang berantakan, Sung Jae
malah berinisiatif merapikannya. Bong Sun sampai membatin kalau begini caranya
bagaimana bisa ia melupakannya?
Di restoran, Eun Hee menyetel
lagu klasik dan itu mengingatkannya akan masa-masa menjadi balerina, saat ia
masih sehat. Bong Sun baru sampai dan langsung melihat Eun Hee dengan wajah
bete. Padahal Eun Hee tak bertanya apapun, tapi Bong Sun menjelaskan dengan
ketus kalau pedang besar itu ia dapatkan dari mesin permainan. Belum lagi ia
masih mengomel soal ramen. Ramen tetap saja makanan, dan orang yang biasa
dengan makanan organik malah gampang sakit. Omelan Bong Sun membuat Eun Hee
yang tak tau apa-apa jelas jadi bingung.
Min Soo terlalu banyak minum
semalam sampai ia rasanya mau muntah terus dan bau alkohol masih menyengat dari
mulutnya. Bong Sun baru bergabung dan minta maaf ia sedikit terlambat. Karena
Min Soo mengomelinya tak disiplin, Bong Sun langsung bermuka manis dan
memanggilnya Oppa. Min Soo tentu tak suka, kapan ibunya melahirkan Bong Sun? Ia
tak percaya pernah menyuruh Bong Sun memanggilnya Oppa, perkataan orang mabuk
harusnya tak dianggap serius.
Sun Woo bergabung, disambut muka
cemberut Bong Sun yang membuat Sun Woo sengaja menghindarinya. Haha, dendam
gara-gara nggak dibolehin nginep.
Sun Woo akhirnya mendekati Eun
Hee yang tertawa-tawa melihat foto bayi temannya di ponsel. Sun Woo tak suka
bayi atau binatang, tapi Eun Hee yakin kakaknya akan sayang sekali pada
keponakannya nanti. Eun Hee sangat menginginkan bayi, dan itu membuatnya
berpikir karena itu ia belum diberi sampai sekarang.
Sun Woo mau mengambilkan kopi
untuk Eun Hee saat So Hyung menelponnya, memintanya datang ke stasiun TV untuk
membuat preview, dan Bong Sun juga harus diajak. Sun Woo enggan, tapi Bong Sun
yang mendengar namanya tau-tau muncul dan menunjuk-nunjuk dirinya kesenangan.
Terpaksalah Sun Woo mengajaknya.
Di mobil, Bong Sun bergumam kalau ia tidur di sauna semalam, tapi ia tak tahan
karena terlalu banyak pasangan. Sun Woo balas bergumam kalau ia tak tanya,
hahaha. Bong Sun yang kesal lalu mengungkit soal burnt rice pollack-nya dan semua orang yang berpikir kalau itu ide
Sun Woo. Sun Woo yang tau arah pembicaraan langsung berkata Bong Sun tak bisa
menggunakannya untuk mengancamnya agar boleh tidur di restorannya, karena semua
sudah selesai. Jelaslah Bong Sun makin kesal.
Di stasiun TV, So Hyung
menjelaskan soal teknis syuting hari ini dengan hanya Sun Woo yang
memperhatikan, sementara Bong Sun tampak bosan dan sibuk sendiri.
No comments:
Post a Comment