Kwang Soo duduk berdua dengan Da In. “Da In-ah, kau baik-baik saja? Kau tak sakit atau semacamnya?” tanya Kwang Soo khawatir. Da In minta maaf. Kwang Soo sangat khawatir Da In menghilang lagi. Da In janji tak akan melakukannya lagi, ia tak mau menyesal seperti dulu. Kwang Soo setuju, itu kebiasaan buruk. “Tapi kenapa kau melakukan itu? Aku sangat terburu-buru dan itu membuatmu sangat stress ya? Atau apa kakakku menahanmu pergi?”
Da In berkata tak seperti itu,
ia hanya ingin kenangan indah. Menurutnya Kwang Soo belum dewasa, tapi Da In
sudah pernah menikah dan punya Eun Suh. Da In tak menyesali itu, tapi kenyataan
berbeda dengan apa yang ia inginkan. Ada banyak kesalahpahaman dan ia tak ingin
memberi Kwang Soo masalah, Da In hanya ingin memberi kenangan indah.
“Joo Da In, kau benar-benar suka
salah paham. Kau pikir kau indah di ingatanku? Kau lebih cantik sekarang.”
Kwang Soo tak ingin hanya punya
kenangan indah dan menyuruh Da In melihatnya. Ia dan celana pendeknya sama
sekali tak indah, tapi mereka baik-baik saja. Setelah 39 tahun, Kwang Soo
mengerti, hal terbaik adalah seseorang yang membuatmu nyaman, seseorang yang
seperti teman yang menerima baik burukmu. Itu yang akan membuat bahagia. Da In
tersenyum.
“Dan kaulah orang itu untukku,”
lanjut Kwang Soo. Kwang Soo tak mengajak Da In menikah sekarang, ia tak
terburu-buru, tapi pikirkan saja siapa orang yang ingin kau habiskan waktumu
bersamanya? Da In bisa memikirkannya seumur hidup, Kwang Soo akan menunggu
sampai Da In datang padanya. Da In senyum dan berterimakasih. Kwang Soo juga
berterimakasih karena Da In sudah kembali.
Min Gu yang galau karaoke
sendirian. Ia menyanyikan lagu Standing Egg yang pernah ia nyanyikan untuk Soo
Ah dulu. Soo Ah mendengarnya dari luar dan tersenyum.
Min Gu dan Soo Ah duduk berdua.
Soo Ah menanyakan kabar Min Gu, kau baik-baik saja? Min Gu mengiyakan dan
bertanya kenapa Soo Ah pergi begitu saja. “Karena kau sedang kesusahan,” jawab
Soo Ah. Min Gu menyangkal, aku Kang Min Gu! Soo Ah tertawa, lalu apa yang akan
kau lakukan soal sekolah? Min Gu belum tau dan malah menyalahkan Dong Shik.
Soo Ah tertawa lagi, itu bukan
salahnya, kau saja yang tak berlatih keras. Min Gu menyangkal, tapi Soo ah tak
percaya karena Min Gu selalu sibuk mengikutinya. Perkataan Soo Ah 100% benar
karena Min Gu lalu bergumam apa ia harus ikut ujian?
“Apa yang ingin kau lakukan?”
“Aku? Judo dan pergi ke Yongin.”
“Kalau begitu berusahalah lebih
keras lagi. Aku mendengar di radio kalau kau punya tiga kesempatan besar dalam
hidup. Kita akan frustasi seperti dunia berakhir kalau kehilangan itu. Tapi sebenarnya
ada lebih dari 300 kesempatan dalam hidup. Gagal di Yongin bukan akhir dunia.”
Min Gu mendengus, kau juga
sedang belajar masuk perguruan tinggi. Soo Ah bercanda dan mengancam Min Gu,
berani-beraninya kau pada Noona-mu. Soo Ah merasa dengan keadaannya sekarang ia
harus belajar lagi tahun depan, dan sebenarnya ia tak ingin kuliah. Min Gu
heran, kenapa? Soo Ah berkata tak ada yang ingin ia pelajari dan lagi ada hal
lain yang ingin ia lakukan.
Min Gu penasaran dengan apa yang
ingin Soo Ah lakukan, tapi Soo Ah tak mau memberitahu, itu rahasia. Soo Ah
sudah memikirkannya dan minta Min Gu melakukannya juga, pikirkan apa yang
benar-benar ingin kau lakukan dan jangan hanya mengikuti arus. Soo Ah menyuruh
Min Gu mendengarkannya, ia sudah merasakan kegagalan 2 tahun lebih awal dari
Min Gu.
“Saat pertama aku bertemu
denganmu, kupikir kau aneh. Tapi aku menyadari kau anak baik. Aku ingin kau
sukses,” ujar Soo Ah menahan tangis lalu bangkit pergi. Min Gu menahannya. Ia tau
maksud Soo Ah, tapi menanyakannya juga, “Apa kita benar-benar putus?”
Soo Ah ingin Min Gu menemukan
apa yang ingin dilakukannya dulu, dan saat mereka bisa jadi pasangan yang cocok
nanti, mereka bisa bertemu lagi. “Noona,” Min Gu menahan Soo Ah yang berbalik
pergi. Soo Ah ingin berpisah dengan keren seperti di film, ia menyetelkan lagu
yang dinyanyikan Min Gu untuknya dulu. Soo Ah tak akan melupakan itu dan
menyuruh Min Gu menutup matanya.
Meski berat, Min Gu menutup
matanya juga. Soo Ah menyuruh Min Gu memikirkan dengan hati-hati apa yang ingin
dilakukannya sampai lagunya berakhir. Dan, Soo Ah pun pergi sambil menangis. Saat
Min Gu membuka mata, tak ada lagi Soo Ah di sana.
Dong Gu berlatih akting di ruang
keluarga. Min Gu merasa akting adiknya sudah membaik sekarang. Kwang Soo
bertanya apa Dong Gu main film? Dong Gu mengangguk bangga, Back Home 2! Kwang Soo
kaget, ia pikir Dong Gu gagal. “Tak mungkin, ia adalah teman pemeran utama dan
punya banyak dialog,” sahut ibu. Kwang Soo memberi selamat dan menyuruh Dong Gu
berlatih di depannya.
Dong Gu mengucapkan dialognya,
ia membanggakan ayahnya yang keren. “Kenapa harus ‘ayah’ dari semua orang?”
komentar Kwang Soo lalu memuji Dong Gu yang melakukannya dengan baik. “Apa kau
pernah ke sauna bersama ayah dulu, Hyung?” tanya Dong Gu pada Min Gu. Min Gu
tak ingat. “Kau tak merindukannya?” tanya Dong Gu lagi. Min Gu hanya menjawab
tak tau dan teringat ayahnya sangat menakutkan saat marah.
Dong Gu tak percaya, seperti apa
ayah? Min Gu pun kembali usil dan mau memukul adiknya dengan naskah yang dibaca
Dong Gu tadi. Ibu memukul Min Gu kesal, jangan berbohong. “Apa urri Dong Gu
penasaran ayah seperti apa?” tanya ibu. Dong Gu mengangguk. Ibu memberi isyarat
agar Kwang Soo mengikutinya.
Ibu merasa sudah waktunya dan
mengeluarkan kotak kenangan ayah anak-anaknya. Ibu sebenarnya ingin
membuangnya, tapi tetap menyimpannya karena Dong Gu. Kwang Soo membukanya, ada
ponsel, dompet, dan lain-lain. Ibu berandai-andai jika ayah Dong Gu masih ada,
ia pasti sangat menyayangi Dong Gu. Ibu menyesalkan trip bodoh itu, ia harusnya
mendengarkan kata peramal (wait, aku lupa, ayahnya Dong Gu meninggal kenapa ya?).
Kwang Soo minta ibu berhenti. Ibu
malah minta Kwang Soo menjadi paman yang baik. “Mintalah pada Jin Gu, bukan
aku,” sahut Kwang Soo. Tapi Jin Gu tak pulang semalaman, dan ibu berpikir pasti
karena pekerjaannya sangat sibuk. Kwang Soo tak sepolos itu, itu karena gadis,
sepertinya dia sedang berkencan. Ibu kaget dan langsung mencari ponselnya.
Ponsel Jin Gu berbunyi. Ibu di
seberang telepon langsung mengomeli Jin Gu, di mana kau tidur? Jin Gu berkata
ia sedang kerja. Ibu tak percaya, kau punya pacar kan? Ibu menyuruh Jin Gu
pulang cepat, nanti mereka akan makan malam bersama. Jin Gu mengiyakan dan
menutup telponnya.
Dan terlihatlah siapa yang ada
di samping Jin Gu.. Ma Se Young yang masih tidur. Jin Gu memeluknya, tapi Se
Young malah bangun dan mengeluh lapar. Jin Gu tak percaya, kau lapar segera
setelah kau bangun? Tidak, jawab Se Young, aku bangun karena lapar. Jin Gu tak
peduli dan memeluk Se Young lagi, ia masih ingin tidur. Se Young tak mau dan
mendorong Jin Gu sampai jatuh dari tempat tidur, hahaa.
Jin Gu menangkap Se Young,
memeluknya lagi, dan terus menahan Se Young yang mau bangun. Woh, Jin Guuu!
Teman Min Gu yang gendut kembali
bereksperimen dengan menu instan di sana. Benar-benar enak, sampai temannya
yang kurus memberi saran agar ia berhenti judo dan jadi koki. Temannya yang
gendut mengangguk, ia sudah ambil kursus memasak dan akan mencoba ikut kontes
tahun depan. Temannya yang kurus ganti menanyai Min Gu, apa kau akan
melanjutkan judo? Kau sudah gagal masuk Yongin, kenapa berlatih begitu keras?
“Aku cuma punya judo. Siapa yang
peduli soal Yongin? Aku hanya punya satu hal di pikiranku, aku akan mencoba
teknik yang berbeda mulai sekarang. Aku akan berusaha lebih keras.”
Kedua temannya memuji Min Gu
keren.
Dong Gu sedang menginjak-injak
punggung samchoonnya. Ibu yang sibuk menyiapkan makan malam malah menyuruh Dong
Gu melakukannya lebih keras, lompat-lompat saja kalau perlu, hahaa. Kwang Soo
kesakitan dan gantian menyuruh Dong Gu yang tiduran, ia juga mau menginjak-injak
punggung Dong Gu.. main-main tentunya.
Jin Gu pulang ke rumah bersama
Se Young. Ibu kaget melihatnya. Jin Gu mengenalkan Se Young sebagai calon
menantu ibu. Ibu shock, dan terbata-bata menyuruh Se Young duduk. Kwang Soo
yang selalu dengan celana super pendeknya buru-buru ke kamar, ganti baju, haha.
Mereka makan dengan canggung. Semua
melihat ke arah Se Young sampai Se Young tak bisa makan dengan nyaman. Jin Gu
minta mereka semua berhenti mengamati Se Young. Ibu mulai menginterogasi Se
Young, apa yang orang tuamu lakukan? Bagaimana dengan saudaramu? Jin Gu kesal,
mereka sedang makan, tanyanya nanti saja.
Ibu berhenti dan berkata ia
harusnya menyiapkan sesuatu yang spesial kalau tau Se Young mau datang, tapi
Jin Gu tak memberitahunya. Kwang Soo mengeluh mereka semua vegetarian, bahkan
tak ada sebutir telur pun di sini. Se Young menawarkan diri menggoreng telur. Tapi
Jin Gu menahannya saat akan bangkit, ia yang akan melakukannya, tapi tak juga
bangkit. Ibu jadi kesal dan berteriak ia yang akan melakukannya!
Ibu kembali dengan sepiring
telur mata sapi. Semua semangat mengambilnya, sudah lama sekali tak makan itu. Ibu
bengong melihat Jin Gu yang sibuk mengambilkan makanan untuk Se Young. Kwang
Soo mengamatinya dan menaruh telur di piring ibu, haha.
Selesai makan, Se Young
menawarkan diri membantu ibu cuci piring. Tapi ibu merasa tak perlu dibantu dan
menyuruh Se Young mengupas buah saja. “Kalau begitu aku akan melakukannya, ibu,”
sahut Se Young. Ibu kaget karena panggilan ‘ibu’ dari Se Young, selama ini yang
manggil kan cowok-cowok semua ya?
Jin Gu menarik Se Young ke
kamarnya. Ia ingin memperlihatkan kamarnya. Se Young sudah cukup melihatnya dan
mau keluar saja. Jin Gu menahan dan
memeluknya dari belakang. Se Young panik, “Kau gila? Semua orang di luar.” Tapi
tak ada siapa-siapa di sini, jawab Jin Gu terus memeluk Se Young. Jin Gu minta
maaf sudah membawa Se Young tiba-tiba. Se Young tersenyum, ia baik-baik saja.
Jin Gu mau mencium Se Young,
tapi pintu terbuka dan ada Dong Gu di situ. Se Young refleks mendorong Jin Gu. Dong
Gu menyuruh mereka segera keluar sambil tertawa. Jin Gu ikut tertawa meski malu
hampir ketahuan.
Kwang Soo menyiapkan tv dan
mereka sudah duduk manis di ruang keluarga. Min Gu pulang dan menatap gadis di
sebelah hyungnya bingung. Jin Gu mengenalkan calon kakak ipar Min Gu. Min Gu
kaget sekaligus senang. Semua penasaran dengan yang akan mereka lakukan, apa
akan menonton film?
Ibu bertanya apa Dong Gu
penasaran soal ayahnya? Dong Gu mengangguk. Ibu ingin menunjukkan sesuatu,
hadiah untuk Dong Gu. Sebelum dimulai, ibu minta semua menonton dengan seksama.
“Ini adalah tahun yang buruk, tapi berlalu dengan baik dan hubungan yang baik
baru saja dimulai,” ujar ibu mengarah pada Jin Gu dan Se Young.
Video waktu Dong Gu kecil pun
dimulai. Dong Gu kecil bersama ayahnya. Saat ayah memandikannya. Saat mereka
piknik bersama. Semua tertawa menonton kenangan lama mereka, kecuali Dong Gu. Tadinya
ia juga tertawa senang, tapi semakin melihat gambarnya bermain dengan ayah,
Dong Gu mulai menangis.
Kwang Soo memeluk Dong Gu yang makin menangis tersedu, “Ayah.. Ayah.”
Kwang Soo memeluk Dong Gu yang makin menangis tersedu, “Ayah.. Ayah.”
Team Miss Piggy makan bersama di
tempat Han Gu. Jin Gu dan Se Young asik sendiri seolah dunia milik berdua sampai
Jae Bum kesal melihatnya. Tapi semua sudah kembali baik-baik saja, meski Jae
Bum merasa ini tahun yang buruk untuknya.
Kwang Soo dengan timnya
bereksperimen untuk acara Sponge-nya. Ide mereka kali ini berhasil, dan Kwang
Soo sepertinya berhasil mempertahankan acaranya.
Min Gu berlatih sangat keras.
Dong Gu menunggu giliran audisi
sambil berlatih. Aktingnya sudah jauh membaik sekarang.
Kwang Soo bermain dengan gembira
bersama Eun Suh dan Da In di taman apartemen mereka. Awalnya ibu kesal melihat
mereka, tapi melihat adiknya begitu gembira ibu ikut gembira. Meski cuma
sesaat, karena ibu berusaha mengenyahkan pikirannya barusan.
Kwang Soo: [Tahun ini aku kembali menata hidupku.]
Soo Ah dengan gitarnya siap
mengikuti audisi Superstar 6.
Min Gu: [Tahun ini adalah tahun untuk awal yang baru.]
Jin Gu menunggu dengan tak
sabar, dan tirai di hadapannya terbuka. Se Young yang cantik sekali dengan gaun
pengantinnya, tersenyum padanya. Jin Gu awalnya bengong, tapi kemudian
tersenyum.. makin lama makin lebar.
Jin Gu: [Tahun ini adalah waktunya santai untuk perubahan.]
- THE END -
Note:
Huaaaah, akhirnya selesai juga! Meski sempat kehilangan gregetnya di pertengahan sampai akhir, overall drama ini menyenangkan untuk diikuti. 14 episode mungkin kurang lazim untuk ukuran drama Korea, tapi tenang ini bukan di cut karena isu plagiat, memang jumlah episodenya segitu. Endingnya mungkin nggak happy untuk semua, karena Min Gu akhirnya putus sama Soo Ah. Tapi menurutku itu yang terbaik, Min Gu perlu lebih dewasa dulu..
Jin Gu berakhir super happy karena ternyata dia yang paling beruntung dan bisa nikah sama Se Young. Samchoon mungkin juga nggak lama nyusul karena lama-lama ibu pasti luluh. Dan Dong Gu, aduh aku pasti paling kangen sama Dong Gu deh ini. Dong Gu munculnya bentar-bentar doang, tapi selalu bikin gemes, hahaa.
In the end, thank you so much buat yang sudah mampir. Drama ini mungkin nggak populer, tapi recommended to watch. Dan buat yang suka K-indie kayak aku gini, drama ini harta karun! Backsound musicnya enakk semua!
Huwaa...Ma Se Young cantik banget...
ReplyDeleteSetuju komentnya mb difa...
Thanx buat sinopsisx...akhirx selesai jg...