Tuesday, October 7, 2014

Sinopsis Plus Nine Boys Episode 11 Part 2


Empat pria kita berkumpul di ruang keluarga. Sementara yang lain asyik menonton tv, Dong Gu kembali berlatih akting, tapi sekeras apapun ia berusaha, air matanya tak juga keluar (padahal Dong Gu udah pegang bawang bombay segala, hahaa). Melihat adiknya frustasi, Min Gu berkata air mata tak bisa dipaksa keluar dan menawarkan bantuan, “mau aku membuatmu menangis?”

  

Mau tak mau Dong Gu bertanya caranya. Dan, Min Gu pun mencubiti pipi adiknya sampai Dong Gu teriak-teriak kesal, hahaa. Samchoon mengomelinya, kakak macam apa kau ini? Dong Gu yang menangis berlari ke pangkuan samchoonnya. Paling suka deh pas mereka kumpul di ruang keluarga gini, so warm..


Jin Gu heran kemana ibunya pergi? Min Gu berkata ibu ke lantai atas, dan samchoon langsung mengeluh, apa yang ia lakukan di sana jam segini? Samchoon menyuruh Dong Gu menyusul ibunya, Dong Gu yang masih merajuk enggan. Tapi tanpa disusul pun ibu segera kembali. Samchoon kesal pada kakaknya yang malah berkunjung ke rumah orang semalam ini.


Ibu ikut kesal dan menyuruh Kwang Soo diam, memangnya masalah kalau ia pergi minum teh dengan Da In? Tapi ibu lalu penasaran dengan wanita yang ditemui Kwang Soo dan ingin bertemu dengannya. Kwang Soo menyangkal, ia tak bertemu siapapun. Jin Gu dan Min Gu tampak surprised dan senang samchoonnya punya pacar juga. Ibu membawa-bawa perkataan peramal kalau salah satu dari kalian akan bertemu seorang gadis di musim gugur ini. Dan menurutnya, Kwang Soo tampak mencurigakan akhir-akhir ini. Kwang Soo tetap tak mau mengatakannya.


“Lalu siapa lagi yang bisa punya pacar di sini?” tanya ibu kesal. Jin Gu dan Min Gu sama-sama mengangkat tangan, tapi ibu tak peduli. Tak percaya malah, dipikirannya Jin Gu hanya bekerja 24/7 (hahaa, you’re so wrong, omma). Ibu mendesak Kwang Soo membawa gadis itu, ia tak peduli usia, penampilan, atau kebangsaannya. Alien juga tak masalah. (muahahaa, alien??)


“Kau benar-benar tak peduli?” tanya Kwang Soo. Ibu mengiyakan, “Kau tak boleh terlalu pemilih, kau hampir 40 tahun! Yang penting ia tak punya anak.” Kwang Soo terdiam, semua keponakannya mengangguk-angguk meyakinkannya (termasuk Dong Gu), jadi Kwang Soo ikut mengangguk meski ia tau.. ini akan sulit.


Da In mengeringkan rambut Eun Suh, tapi pikirannya tertuju ke saat Kwang Soo melepaskan tangannya di lift tadi.


Jin Gu baru datang dan langsung menuju tangga darurat. Ia membawa kopi untuk Se Young dan menyuruhnya datang. Se Young rupanya sedang di toilet, dan saat keluar ia tak sadar ponselnya tertinggal di sana. Jin Gu tak sabar menunggu Se Young yang muncul-muncu lalu mengirim pesan, berkata ia merindukan Ma Se Young. Tapi seseorang di toilet menemukan ponsel Se Young dan mengambilnya.

 

Jin Gu kesal karena Se Young bahkan tak membaca pesannya dan melangkah masuk kantor tanpa semangat. Se Young yang tak tau apa-apa tersenyum menyapanya. Jin Gu tak bisa menutupi kesalnya karena Se Young tak membaca pesannya, padahal ia sudah datang pagi demi kopi untuknya. Se Young heran, pesan? Barulah ia mencari ponselnya, tapi tak ada.. ponselnya hilang.




Se Young mencarinya di mana-mana tapi tak menemukannya, padahal sepertinya tadi tertinggal di toilet. Jin Gu curiga ada yang mengambilnya. Se Young panik, ia tak menguncinya dengan password. Jin Gu menghela napas frustasi, pesannya.. Se Young penasaran dengan pesan yang dikirim Jin Gu, tapi Jin Gu lagi-lagi hanya menghela napas frustasi. Se Young minta Jin Gu menghubungi ponselnya.


Jin Gu melakukannya, dan seseorang mengangkatnya.. Bo Sun, sunbae mereka yang hobi gosip, omo! Jin Gu bertanya panik di mana sunbaenya itu dan segera lari menyusulnya. Mereka datang tepat saat Bo Sun akan mengatakan sesuatu pada Jae Bum dan Go Eun. Jin Gu dan Se Young langsung menarik Bo Sun dengan mencurigakan. Jae Bum heran sendiri melihatnya.

 

Se Young dan Jin Gu memohon agar Bo Sun merahasiakan ini. Bo Sun ragu, ia tak sepandai itu menjaga rahasia, tapi keduanya lalu memegang tangan Bo Sun dengan wajah memelas. Bo Sun akhirnya setuju, ia akan mencoba. Mereka lega dan berterimakasih.


Meski sejauh ini aman, mereka tetap saja frustasi. Jin Gu mengacak rambut Se Young kesal, “Kau ingin merahasiakan ini dan kau malah membuat masalah.” Se Young khawatir, ini akan baik-baik saja kan? Jin Gu menenangkan, tapi bagaimana kalau semua orang akhirnya tau? Kita tak melakukan sesuatu yang salah.

Se Young akan jujur mengatakan sesuatu yang membuatnya ingin merahasiakan ini. Tapi Jin Gu sudah tau, “Karena Jae Bum kan? Aku sudah tau dia menyukaimu dan aku tau kau tak ingin menyakiti perasaannya.”


“Kau sudah tau?” tanya Se Young. Jin Gu mengangguk dan bertanya-tanya, kenapa dia bisa menyukai gadis jelek sepertimu? Se Young memukulnya kesal. Jin Gu bingung apa yang harus mereka lakukan, suatu hari mereka harus memberitahu Jae Bum. Se Young bisa memberitahu orang lain, tapi benar-benar tak bisa pada Jae Bum. Jin Gu menenangkan Se Young, ia yang akan mengatasinya. Pikirkan saja hal-hal baik, dan pegang erat tanganku. Se Young tersenyum mendengarnya.


Dua teman Min Gu ingin memberitahunya sesuatu tapi ragu. Mereka sampai dorong-dorongan siapa yang harus mengatakannya. Temannya yang gendut akhirnya menunjukkan ponselnya pada Min Gu. Min Gu tak mengerti maksudnya. Temannya menjelaskan, “Kau lihat Jungbalsan kan? Sepertinya dia tinggal disana dan pacarmu juga tinggal disana. Tapi dia dikenal sebagai preman wanita Jungbalsan dan mereka mirip, kau mengerti kan?”


Min Gu tak mau percaya. Temannya berkata kalau mereka tak mungkin kembar. Preman Jungbalsan biasanya preman motor, mereka naik motor besar dengan para pria. Min Gu teringat saat Soo Ah dipanggil seseorang yang naik motor besar, tapi ia tetap tak mau percaya.

 
 

Min Gu pun memata-matai Soo Ah, bukan karena curiga, tapi ia ingin membuktikan kalau teman-temannya salah. Min Gu melihat Soo Ah menemui seorang pria dengan motor kerennya. Ia bahkan mengikuti mereka yang pergi ke toko kosmetik. Soo Ah mencoba-coba lipstik, yang ternyata untuk ibunya yang berulangtahun hari ini, dan pria itu Oppanya. Min Gu lega.

 

Min Gu merasa bersalah sudah mencurigai Soo Ah dan selfie di SNSnya seperti biasa, ‘I’m sorry, but i love you’. Saat itu teman-teman Soo Ah keluar, mereka rupanya tertarik dengan kakak Soo Ah dan minta dicomblangkan dengannya. Soo Ah tak mau. Kalau begitu temannya minta dicomblangkan dengan anak SMA teman-teman Min Gu saja. Jika tidak, mereka akan mengatakan kalau Soo Ah pembohong. Soo Ah tau teman-temannya cemburu, tapi Min Gu sudah cinta mati padanya. Min Gu yang mendengar semuanya tampak terkejut.


Da In sedang lumayan sibuk saat Kwang Soo datang, tapi Kwang Soo tetap memaksanya duduk. Ia mengajak Da In pergi. Da In tak bisa, sekarang mereka sedang sibuk. Kwang Soo berkata cuma sebentar, dan ada part timer juga (aku nggak suka ih Kwang Soo yang suka maksa gini). Da In masih tampak ragu, jadi Kwang Soo minta maaf soal kemarin. Ia tau Da In pasti kecewa karena ia melepaskan tangannya saat bertemu kakaknya. Da In menyangkal. Kwang Soo beralasan ia sangat terkejut, apalagi kakaknya menyeramkan begitu. Kwang Soo berjanji tak akan melepaskan tangan Da In lagi dan meminta maaf.


“Aku tak kecewa,” sangkal Da In. Kwang Soo tak percaya, ia sudah berubah, ia bisa tau apa yang Da In pikirkan hanya dengan melihat wajah Da In. “Kau sudah lebih baik sekarang?” tanya Kwang Soo. Da In mulai tersenyum. Kwang Soo bangkit dan akan menunggu Da In di luar.


Da In keluar, tapi rupanya Kwang Soo sampai tertidur menunggunya. Sepertinya mereka hanya menjemput Eun Suh dan pulang. Kwang Soo menggenggam tangan Da In saat mereka berjalan masuk, tapi Da In tampak keberatan karena mereka sedang bersama Eun Suh. Jadi Kwang Soo minta ijin Eun Suh untuk meminjamkan tangan kanan ibunya untuknya. Eun Suh mengangguk. Mereka pun masuk saling bergandengan.


Tak selang lama, ibu dan Dong Gu juga pulang. Ibu tau Kwang Soo sudah pulang dari mobilnya dan mengomel lagi-lagi Kwang Soo pulang cepat. Tapi ibu heran melihat kursi anak-anak di jok belakang mobil adiknya itu. Dong Gu kebelet dan minta cepat-cepat masuk. Mereka pun berlari dan berteriak untuk menahan pintu lift yang baru saja tertutup. Pintu lift kembali terbuka, dan ibu kaget melihat siapa yang di dalam.   

 

“Samchoon?” panggil Dong Gu tak percaya. Ibu terkejut melihat adiknya yang menggenggam tangan Da In. Da In berusaha melepaskan tangannya, tapi Kwang Soo tak membiarkannya. Ia menggenggam tangan Da In lebih erat. Saking terkejutnya ibu tak bisa mengatakan apapun.

 

Min Gu menunggu temannya datang membawakan buku tahunan Jungbalsan High School. Temannya mengkhawatirkan Min Gu, tapi Min Gu hanya menyuruhnya pergi. Sebelum pergi temannya berpesan agar Min Gu tak terkejut, dia pasti punya alasan untuk ini. Tapi tetap saja Min Gu terkejut melihatnya.


Soo Ah tersenyum mendatangi Min Gu yang menunggunya. Ia heran dengan Min Gu yang ingin bertemu jam segini dan menebak Min Gu merindukannya. Min Gu hanya diam memandang Soo Ah. Soo Ah jadi bingung, apa ada sesuatu yang terjadi? Min Gu mengeluarkan buku tahunan Jungbalsan dari tasnya. Soo Ah kaget melihatnya.

 

“Ini bohong kan? Ini bukan kau kan?” tanya Min Gu. Min Gu berharap Soo Ah menyangkal, tapi tidak, Soo Ah membenarkan kalau itu dirinya. Soo Ah minta maaf tak memberitahu ini sebelumnya dan ingin menjelaskan, tapi Min Gu tak mau dengar dan bangkit pergi. 


“Hey Kang Min Gu!” panggil Soo Ah tegas. Langkah Min Gu terhenti, ia menoleh. Soo Ah menyuruhnya kembali duduk. Min Gu kaget dengan nada suara Soo Ah yang berbeda.


Sudah malam saat Jin Gu mengantar Se Young pulang. Jin Gu mengeluhkan itu karena mereka harus menunggu teman-temannya pulang dulu. Se Young sudah menyuruh Jin Gu langsung pulang, kenapa harus mengantarnya? Jin Gu tentu saja khawatir, jalanannya gelap, ia tak bisa membiarkan Se Young pulang sendirian. Se Young tertawa senang.


Mereka sudah sampai, dan Se Young pamit masuk. Jin Gu ingin mengantar Se Young naik, alasannya, tangganya tampak membahayakan, hahaa. Se Young menolak, ia baik-baik saja. Jin Gu kembali beralasan berbahaya kalau Se Young sampai jatuh. Se Young akhirnya setuju, tapi hanya sampai tangga? Jin Gu mengangguk.


Saat di atas, Jin Gu menyuruh Se Young masuk dulu, baru ia akan pergi. Tapi begitu pintu terbuka, Jin Gu langsung menerobos masuk. Jin Gu berdalih ia haus dan minta minum dulu. Se Young menarik-narik Jin Gu agar keluar, tapi alasan Jin Gu malah bertambah. Ia harus mencharge ponselnya dulu sebelum pulang agar bisa telponan dengan Se Young di perjalanan dan malah makin masuk mencari charger. Se Young panik karena Jin Gu malah mau ke kamarnya. Sementara itu, Jae Bum di mobilnya menghubungi Se Young tapi tak diangkat.


Se Young tak mendengar ponselnya bunyi karena ia sibuk mengusir Jin Gu dari kamarnya. Bukannya pergi Jin Gu malah menemukan foto masa kecil Se Young, ia merasa itu lucu dan memintanya. Se Young tak mau dan berusaha merebutnya. Tapi Jin Gu yang setinggi itu bukan tandingan Se Young, sudah jinjit pun foto itu masih tak tergapai. Jin Gu tertawa-tawa dan malah memeluknya.


Mereka berdiam dalam posisi itu selama beberapa saat sampai bunyi pesan di ponsel Jin Gu membuat Se Young melepaskan diri. Malas-malasan Jin Gu membukanya, ternyata pesan dari Go Eun yang memberitahu drama Amerika keren yang sedang ditontonnya. Se Young yang ikut membaca jadi kesal sendiri.


Jin Gu tertawa saat tau Se Young cemburu dan merajuk. Jin Gu berkata ia sudah menghapus semua kontak wanita. Ia menunjukkan ponselnya dan meyakinkan kalau ia hanya suka Se Young. Se Young melirik ponselnya dan bertanya siapa itu Bok Ja-ssi?


“Bok Ja-ssi? Itu ibuku,” jawab Jin Gu santai. Ia menyodorkan ponselnya, Se Young bisa melihat sendiri kalau tak percaya. Se Young mengambilnya juga dan mulai menscroll daftar kontak Jin Gu. Se Young melihat yang mencurigakan, “Itaewon 20? Ini pasti gadis umur 20 tahun di Itaewon.” Jin Gu berdalih ia pasti lupa menghapusnya, ia bahkan tak ingat wajahnya.


“Ji Su?” tanya Se Young lagi. Jin Gu buru-buru berkata dia pria. Se Young tak percaya dan akan menelponnya. Jin Gu tak takut, telpon saja. Tapi saat Se Young akan menekan tombol call, Jin Gu panik dan berusaha merebut ponselnya. Mereka kejar-kejaran sampai dekat pintu depan. Jin Gu menggelitiki Se Young yang tak mau memberikan ponselnya, barulah Jin Gu berhasil merebut ponselnya.


Melihat Se Young yang masih cemberut, Jin Gu mengunci posisi Se Young di dinding dan semakin mendekatkan wajahnya.


Sementara itu, di luar Jae Bum tampak ragu untuk menekan bel rumah Se Young.

[Cinta dimulai saat tak ada lagi rahasia]         


Komentar:

I don’t think Jae Bum dengar keributan Se Young sama Jin Gu di dalem. But, kasian Jae Bum, cepat atau lambat dia bakalan patah hati juga..

No comments:

Post a Comment