Hong Do mengikat rapi rambutnya, bersiap pergi menemui seseorang. Ia datang menemui kakek yang sedikit shock saat Butler Ahn memberitahu kedatangannya. Ajumma Geum Shim yang menemaninya selagi menunggu merasa simpati pada Hong Do, ia tak bisa membayangkan betapa tak adil yang dialami Hong Do. Ahjumma ingin Hong Do membiarkannya semuanya berlalu agar bisa membantunya hidup lebih baik. Hong Do hanya diam mendengarkan, dan naik ke atas setelah Butler Ahn mempersilahkannya.
Ahjumma panik dan menyuruh
Butler Ahn mengikuti Hong Do, dia pasti datang untuk menyerang Kakek. Ahjumma mengkhawatirkan
kondisi jantung Kakek. Butler Ahn enggan, memang sudah seharusnya jika dia
memang ingin menyerangnya. Tapi Butler Ahn merasa Hong Do tak akan
melakukannya.
Hong Do masuk menyapa Kakek yang
tak pernah berpikir akan bertemu Hong Do lagi. Kakek bicara lebih dulu, ia
mengakui kesalahannya dan tak akan membuat alasan. Kakek minta maaf sudah
melakukan sesuatu yang tak seharusnya dilakukan pada Hong Do.
Hong Do menggeleng, Kakek tak
perlu meminta maaf karena itu tak terdengar tulus. Kakek mengerti permintaan
maafnya tak akan benar-benar masuk ke telinga Hong Do yang terkejut sekarang.
Hong Do memotong, ia tak akan meminta maaf lagi. Ia sangat menyesal karena
berdandan seperti seorang nenek dan berbohong, tapi ia tak lagi merasa
menyesal. Hong Do tak pandai belajar, tak memiliki pekerjaan yang baik, dan
miskin, jadi ia merasa tak pantas berkencan dengan Yi Suk, tapi sekarang tidak
lagi. Ia sama sekali tak menyesal, karena yang ia lihat, Yi Suk jauh lebih
menyedihkan darinya. Terutama karena keluarganya yang sangat kacau.
Kakek tau Hong Do datang untuk
melepaskan kemarahannya, dan menyuruhnya melanjutkan.
“Aku akan mengencani Go Yi Suk
dengan percaya diri sekarang. Saat datang ke sini sebagai Nenek Oh, aku melihat
semuanya. Go Yi Suk mencoba yang terbaik untuk ibunya, ayahnya, Anda, adiknya,
bahkan pada pengurus rumah tangga. Tapi dia hanya menerima rasa sakit dari
keluarganya. Aku akan melindunginya sekarang. Kau akan kehilangan cucumu karena
aku. Go Yi Suk milikku sekarang,” ujar Hong Do penuh percaya diri lalu pamit
pergi. Daebaaaak, Hong Do-ya! Your revenge is the best, you take the best part
of Go family with you. Wohoo, you go girl!
Malamnya, Hong Do menemui Yi Suk
di apartemennya. Yi Suk pasrah dengan apapun yang akan Hong Do katakan, sampai
ia menyodorkan minuman dulu agar Hong Do merasa lebih nyaman. Hong Do bercerita
tentang neneknya yang cantik, tapi galak dan banyak mengutuk. Tapi yang paling
penting, ia adalah orang yang baik. Setelah mengutuk Nenek akan mengatakan ini,
‘Tapi ini melegakan. Ini melegakan bahwa Hong Do-ku tak melakukan itu.’
Yi Suk menebak lanjutannya
dengan gugup, karena semua sudah berakhir, pasti yang diinginkan agar ia tak
muncul lagi di hadapannya. Hong Do mengangguk, atau dia akan mengatakan ini, ‘Entah
itu nasib baik atau nasib buruk, kau tak boleh memperlakukannya dengan
sembarangan. Bahkan batu di jalanan punya cerita.’ Bahkan jika takdir mereka adalah nasib buruk, mereka tak bisa
putus.
Saat putus, Hong Do benci
berbicara dengan punggung Yi Suk yang membelakanginya, padahal ada yang ingin
ia katakan berkali-kali. Yi Suk penasaran, apa yang akan kau beritahukan
padaku?
“Aku mencintaimu, Go Yi Suk. Aku
mencintaimu, Go Yi Suk. Aku mencintaimu, Go Yi Suk.”
Ketegangan mulai hilang dari
wajah Yi Suk, benarkah? Apa kau benar-benar bisa melakukan itu? Hong Do
mengangguk dan memeluk Yi Suk duluan. “Apa kau menangis?” goda Hong Do. Yi Suk
menyangkal, tapi Hong Do cuma tersenyum dan memeluk Yi Suk makin erat, kau
pasti menangis karenaku. “Kau hal jelek yang hanya menyebabkan masalah,” keluh
Yi Suk. Mereka lalu melepaskan pelukan, dan mulai berciuman.
Cut to pillow talk di tempat
tidur Yi Suk. Hong Do bercerita kalau tadi ia menemui Kakek. “Sendirian? Apa
yang kalian bicarakan?” tanya Yi Suk. Hong Do mungkin bisa mengerti kalau Kakek
berkata jujur kalau ia melakukannya karena tak punya pilihan lain saat itu. Yi
Suk juga merasa ia tak bisa mengubah hati kakeknya. Keluarga dan anak-anaknya
sangat penting baginya dan dia berpikir bahwa itu tugasnya untuk melindungi
mereka. Yi Suk minta maaf lagi, ia akan mengganti semua masa sulit Hong Do. Ia akan
menggantinya dengan mencintai Hong Do selamanya. Yi Suk berterimakasih karena
Hong Do telah datang padanya. Aww, Yi Suk-ah!
Hong Do tersenyum, “Kau juga datang
padaku dan membiarkan aku datang ke dunia. Sekarang aku akan membantumu keluar
dari bayang-bayang saudaramu. Ikuti saja aku.” Yi Suk hanya tertawa.
“Kenapa kau tertawa? Apa
kata-kataku lucu?” tanya Hong Do. Yi Suk menggeleng, ia hanya merasa lucu saat
Hong Do memanggilnya ‘Kau’. Hong Do menyadarkan kalau Yi Suk tak suka dipanggil
itu, jadi Yi Suk menyuruhnya memanggil dengan panggilan lain sekarang. Hong Do
tak mau, dan itu membuatnya dihujani gelitikan Yi Suk. Aww aww, kok rasanya aku
yang geli? Hahaa.
Doo Soo dan Detektif Yang baru
saja menangkap orang yang mereka incar, dan perkataan Detektif Yang soal hari
dan jam penangkapan membuat Doo Soo sadar, sekarang tanggal 7 Maret?
Iya, karena Se Ro sudah siap
pergi dengan Yi Suk yang mengantarnya sampai depan pagar. Ia memandangi
rumahnya untuk terakhir kali, berharap mereka bisa membiarkan Il Suk Oppa pergi
sekarang. Yi Suk mengangguk, semua akan berlalu. Yi Suk yang tak tega melihat
Se Ro pergi sendirian ingin mengantarnya ke bandara, tapi Se Ro tak mau. Dia
hanya berpesan agar Oppanya menjaga hubungan dengan Hong Do, dan cobalah
berhubungan baik dengan Kakek dan Ayah. Bagaimanapun mereka tetap keluarga,
juga tolong perhatikan ibu. Tapi Se Ro tak mau Oppanya menjadi anak mama
seperti sebelumnya.
Yi Suk tertawa, ibu sudah terlihat
lebih nyaman, mungkin karena rahasia besar sudah terungkap. Se Ro menggeleng
tak setuju, ibunya sangat sulit dimengerti. Yi Suk merentangkan tangannya
memeluk Se Ro, gantian berpesan agar Se Ro jangan belajar terlalu keras. Dan jangan
pacaran dengan sembarang pria, jika semua sudah lebih baik, Yi Suk akan
mengunjunginya bersama Hong Do. Se Ro tak mau, Oppanya tak boleh melakukan
perjalanan hanya berdua dengan Hong Do unni.
Yi Suk tertawa lagi dan
membukakan pintu taksi untuk Se Ro. Berpesan lagi agar adiknya tak menghubungi
Detektif Jang jika memungkinkan. “Jika memungkinkan? Kalau begitu aku bisa
menghubunginya,” simpul Se Ro nakal. Yi Suk hanya menjitaknya sayang dan
melepas kepergian adiknya.
Di kantor polisi, Doo Soo hanya
terus memandangi pesan Se Ro soal waktu keberangkatannya. Pesawat akan
berangkat jam 4 sore, dan sekarang sudah jam 2.40. Doo Soo akhirnya menetapkan
hatinya dan buru-buru pergi.
Se Ro sudah di bandara, tapi Doo
Soo yang tak juga muncul membuatnya berpikir kalau ia tak akan datang. Bahkan menelpon
pun tidak. Se Ro memutuskan berhenti menunggu dan pergi dengan kopernya.
Doo Soo baru saja sampai, pesawat
ke Washington ternyata delay 2 jam, ia harus menemukan Se Ro sebelum itu. Doo
Soo mencari keberadaan Se Ro dimanapun sampai minta bantuan temannya untuk
melacak (dasar polisi, haha). Mereka berpapasan, tapi arah yang berbeda membuat
mereka tak saling bertemu.
Doo Soo baru bisa menemukan Se
Ro kemudian di... toko kosmetik. “Kenapa kau tak menjawab telponmu?” tanya Doo
Soo yang tiba-tiba muncul. Se Ro bingung melihat Doo Soo di hadapannya,
ponselnya ada di tas.
Doo Soo menarik Se Ro beserta kopernya dan mulai berkata kalau ia tak tau persis apa yang ia rasakan saat ini, tapi ia berpikir itu adalah awal dari sesuatu. Doo Soo tak yakin bisa menahan Se Ro dengan perasaannya sekarang, tapi ia tetap ingin mendengar apapun yang Se Ro katakan. Saat kau bangun, apa yang kau lakukan, apa yang kau pikirkan, apa yang ingin kau pelajari, kenapa kau ingin menjadi aktris, dan bagaimana seseorang bisa begitu positif setiap hari. Doo Soo ingin tau semua itu.
Doo Soo menarik Se Ro beserta kopernya dan mulai berkata kalau ia tak tau persis apa yang ia rasakan saat ini, tapi ia berpikir itu adalah awal dari sesuatu. Doo Soo tak yakin bisa menahan Se Ro dengan perasaannya sekarang, tapi ia tetap ingin mendengar apapun yang Se Ro katakan. Saat kau bangun, apa yang kau lakukan, apa yang kau pikirkan, apa yang ingin kau pelajari, kenapa kau ingin menjadi aktris, dan bagaimana seseorang bisa begitu positif setiap hari. Doo Soo ingin tau semua itu.
Se Ro mengambil kesimpulan
sendiri kalau Doo Soo datang jauh-jauh ke bandara karena benar-benar
menyukainya. Doo Soo malah minta maaf, ia belum yakin soal itu. Akibatnya ia
dapat hadiah tendangan di kaki, Se Ro kesal karena Doo Soo berpikir terlalu
banyak ketika menyukai seseorang. Bahkan setelah kehilangan Hong Do karena itu.
“Perhatikan. Kau perlu
menelponku dan memikirkanku setiap hari. Latih itu!” perintah Se Ro yang dengan
galaknya menyuruh Doo Soo membawa koper dan mengikutinya. Doo Soo menurut. Tapi
Se Ro tak benar-benar kesal, dan menggandeng tangan Doo Soo bahagia.
‘Doo Soo Jang, kau seperti kura-kura. Samudera itu besar dan kau terlalu
lambat.’
‘Kalau begitu kau itu kelinci, Se Ro-ssi.’
‘Oh, kalau begitu kita pasangan kelinci dan kura-kura. Wow, tapi aku tak
tau kura-kura sesulit ini mengambil satu langkah. Doo Soo Jang, terimakasih
untuk datang jauh-jauh ke bandara.’
Apa Se Ro tak jadi pergi? Tentu
tidak. Meski ia langsung merindukan Doo Soo saat baru duduk di pesawat, tapi ia
memutuskan untuk tetap pergi. Tapi tak sendirian, karena tau-tau ibu muncul. Dengan
bossy-nya ibu meminta air mineral dan handuk hangat pada pramugari, dan
menyuruh Se Ro geser, ia tak suka duduk dekat jendela. Se Ro heran melihat
ibunya, sampai berteriak ingin pindah tempat duduk. Ibu menghentikannya, kau
harus tenang dalam pesawat.
Terpaksa Se Ro menurut. Saat Se Ro bertanya kenapa ibunya pergi ke Amerika, ibu berdalih akan menemui temannya dan minta Se Ro tak khawatir. Se Ro kesal, tapi kenapa harus di kursi sebelahnya?
Terpaksa Se Ro menurut. Saat Se Ro bertanya kenapa ibunya pergi ke Amerika, ibu berdalih akan menemui temannya dan minta Se Ro tak khawatir. Se Ro kesal, tapi kenapa harus di kursi sebelahnya?
Kakek mencari sebuah buku, tapi
tak menemukannya di tempatnya yang biasa. Kakek berteriak memanggil Butler Ahn
seperti biasa, tapi yang datang Ahjumma Geum Shim yang mengomel karena Butler Ahn
akhirnya dapat libur setelah 10 tahun, bagaimana Kakek melupakannya? Ahjumma
heran karena akhir-akhir ini Kakek melupakan banyak hal, dan memberi saran
untuk membaca tabel perkalian. (haha, apa hubungannya?)
Kakek minta Ahjumma berhenti
mengatakan hal-hal tak berguna, dan menyuruhnya mendorong tangga saja. Ahjumma
mencoba, tapi tangga itu tak bergerak karena Kakek terlalu berat dan menyuruh
Kakek turun sebentar. Kakek menyuruh Ahjumma kembali bekerja saja, buat apa ia
memanggil orang kalau disuruh turun. Kakek mengejek Ahjumma yang badannya besar
tapi tak kuat, kau tak berguna dimanapun. Ahjumma jadi naik darah, dan
menggunakan semua kekuatannya untuk mendorong tangga itu. Tangga itu bergerak
cepat sampai Kakek panik dan menyuruh Ahjumma berhenti.
“Apa itu cukup? Bagaimana
mungkin Anda hanya menjadi lebih pembantah saat hari-hari sudah berlalu. Menantumu
melakukan perjalanan, Se Ro pergi, dan Yi Suk pergi. Bagaimana mungkin ada
seseorang di sekitar Anda? Apa gunanya begitu perhatian pada anak-anakmu?
Aigoo, Anda benar-benar menyedihkan,” ujar Ahjumma panjang lebar lalu pergi
meninggalkan Kakek. Sementara Kakek hanya heran darimana Ahjumma mendapat
kekuatan, ia seperti Hulk perempuan. Ckck, Kakek ini nggak sadar apa ya kalo
pada akhirnya nggak ada satupun orang yang ada di sampingnya.
Hong Do yang sedang mengendarai
skuternya langsung berhenti melihat lowongan part time di bakery dekat
rumahnya. Ia memarkir motornya di seberang jalan dan berjalan mendekat. Seorang
pria keluar dan menyapanya ramah (cameo by Daniel Choi), berkomentar kalau kau
pasti senang mengendarai skuter. Hong Do heran, apa kau mengenalku?
Pria itu mengingat Hong Do yang
beberapa kali datang dengan baik karena pipinya yang merah. Hong Do menunjuk
lowongan itu dan bertanya apa persyaratannya? Pria yang kelewat ramah itu
berkata ia sudah menginterview beberapa orang, tapi sepertinya kau yang
terbaik. Wajah merah Hong Do menunjukkan semangat dan gairah. Hong Do tetap
ingin tau apa yang bisa ia lakukan. Pria itu mengajaknya masuk dan bicara
dengan bos, lalu berkata kalau dialah bosnya sambil tertawa.
Yi Suk yang diberitahu Hong Do
soal pekerjaan paruh waktunya langsung memuji Hong Do. Tapi Hong Do harus
memberikan 50% untuknya, karena Hong Do dapat pekerjaan itu berkat ia yang
menyembuhkan penyakitnya. Hong Do tak mau, Yi Suk dulu sudah berkata untuk
melupakan soal biaya, dan lagi ia sudah bersih-bersih di rumah sakit.
Yi Suk tertawa, tapi bagaimana
kau berpikir untuk mendapatkan pekerjaan di bakery? Hong Do berkata itu
mimpinya saat masih kecil, menjadi bos sebuah bakery. Ia bisa makan roti yang
hangat dan mendapatkan uang. Yi Suk tertawa senang dengan kemajuan Hong Do. Tapi
ia jadi kesal saat Hong Do memuji-muji bos barunya yang sangat perhatian dan
terlihat sangat keren. Sementara dengannya Hong Do hanya bisa mengatainya
segala hal buruk. Hong Do tertawa, ia sengaja melakukannya. Cemburuan Yi Suk
benar-benar parah, tapi ia benar-benar suka rasanya dicemburui.
Yi Suk pasrah dan menyuruh Hong
Do keluar memakai sesuatu yang cantik. Ia akan mengajak makan malam di tempat
yang benar-benar bagus. Hong Do hanya menjawab, kita lihat saja nanti. Yi Suk
kesal lagi dan mengatai Hong Do jelek karena jual mahal. Haha, aduh kangen
banget liat Yi Suk yang gemesin gini! *unyel-unyel*
Sambil menelpon daritadi
ternyata Yi Suk menuju ruangan Profesor Uhm, tapi ruangan itu kosong. Perawat memberitahu
kalau Profesor Uhm pergi setelah menerima telpon dari Ahn Byung Hul. Dan Yi Suk
langsung shock waktu tau yang dimaksud adalah Butler Ahn, haha.
Profesor Uhm dan Butler Ahn
benar-benar jalan berdua, tapi itu menyadarkan Profesor Uhm kalau mereka
benar-benar tak cocok. Ia tak suka kedinginan dan benci berjalan jauh, tapi
Butler Ahn suka berjalan dan hiking. Ia suka anjing, tapi Butler Ahn bahkan tak
bisa dekat-dekat karena alergi dengan bulunya. Karena Profesor Uhm terus
bergumam kalau mereka tak cocok, Butler Ahn langsung menggendongnya agar
Profesor Uhm tak capek berjalan dan kedinginan. Ihiiiy!
Doo Soo menerima paket dari Amerika.
Se Ro mengiriminya foto-foto yang diambilnya saat Doo Soo dirawat di rumah
sakit dalam berbagai pose aneh. Doo Soo girang membuka satu per satu fotonya.
Detektif Yang juga senang karena ada wajahnya juga di salah satu foto. Ia meminta
foto itu, tapi Doo Soo malah memberikan plastik pembungkusnya sambil terus
tersenyum lebar.
Hong Do keluar rumah, dan ada Yi
Suk yang menunggunya di seberang. Seperti biasa mereka bertemu di tengah
jembatan batu. Berpelukan dan saling bertukar kecupan singkat.. dengan bahagia.
‘Menurutmu apa itu cinta?’
‘Cinta? Cinta itu Cha Hong Do.’
‘Kupikir itu seperti menyentuh sesuatu. Menyentuh hidung, mulut, dan
telinga. Cinta itu saat bersama dengan seseorang.’
‘Katakan lagi tentang cinta minggu depan. Aku ingin tau apa yang kau
pikirkan.’
‘Baiklah. Aku akan terus mengatakannya padamu.’
‘Terimakasih Cha Hong Do, untuk dilahirkan, untuk bertemu dan
mencintaiku.’
‘Terimakasih Go Yi Suk-ssi karena ada untukku.’
Yi Suk meneriakkan cintanya
dengan lantang dan memeluknya, “Kau milikku. Jika kau menyentuhnya, aku akan
membunuhmu.” Hong Do tertawa dan berkata tak kalah lantang kalau ia sangat
menyukai Yi Suk sampai ia akan mati. Mereka tertawa-tawa bahagia.
*Beberapa bulan kemudian*
Ibu menggeret kopernya, siap akan
pergi lagi. Ayah protes, baru minggu lalu ibu dari Paris. Ibu hanya memberitahu
ia akan ke Hongkong minggu ini. Meski ibu malah pergi saat ia kembali, ayah
menyuruhnya berhati-hati. Ibu berbalik dan bertanya apa ayah mau ikut? Ayah bingung
karena harus meninggalkan perusahaan, tapi ajakan ibu lebih penting jadi ayah
akan mengambil libur dan menemui ibu di Hongkong.
Doo Soo marah-marah di telepon,
karena temannya terus menyuruhnya menunggu, padahal ia hanya minta diberitahu
kalau seorang gadis berumur 24 tahun bernama Go Se Ro memasuki negara ini atau
tidak. Detektif Yang memanggilnya, dan menyuruh seseorang keluar. Tadaaa, Se Ro
rupanya sudah ada di sana.
Barulah Doo Soo bisa tertawa dan
menyambut Se Ro dengan pelukan erat. Ia bahkan berkata merindukan Se Ro. Se Ro
tersenyum senang dan memeluk Doo Soo makin erat.
Hong Do sedang berlatih
memanggang roti, sementara Yi Suk berkebun di taman kecilnya. Ia minta Yi Suk
mencium aroma rotinya yang lezat, tapi Yi Suk malah mengejeknya seperti biasa, “Roti
itu jelek sepertimu.” Hong Do hanya tertawa.
“Lalu aku harus memanggilmu apa,
selain ‘kau’?” tanya Hong Do sambil makan semangka. Yi Suk berpikir sebentar
dan menyebutkan kata ‘Oppa’ tanpa
suara. Hong Do tertawa, ia tak bisa melakukan itu meski Yi Suk terus
membujuknya.
Yi Suk dan Hong Do berada di
keramaian. Yi Suk menenangkan Hong Do, “Jangan menghindari pandangan orang,
percaya diri dan berjalanlah dengan santai, oke?” Hong Do mengiyakan tanpa
ragu. Dan mereka mulai berjalan, berdua, bergandengan tangan, dengan bahagia.
HAPPY END.
Komentar:
Gila, gila, drama ini gila! Aku
nggak punya ekspektasi apapun waktu mulai nonton, malah sempet mandek gara-gara
ketiduran di episode 1. Tapi makin lama drama ini makin keren. Oke, mari kita
singkirkan bagian drama makjangnya yang menyebalkan gara-gara kakek yang super
egois karena bagaimanapun juga dari awal aku menganggap fokus drama ini cuma Yi
Suk – Hong Do. The best pairing! They grow together. Mereka sama-sama berubah.
Hong Do bukan lagi ‘helmet’ berkat
the best doctor in the world.. urri quack doctor Go Yi Suk!
Dan kalo boleh jujur, aku betah
banget nonton drama ini gara-gara naksir berat sama Yi Suk. Sumpah ya, he’s way
toooooo adorable, cute, handsome, cool, caring, loveable. Pokoknya i love him
into pieces! Jarang-jarang aku senaksir ini sama karakter di Kdrama. Jadi biarin
deh ceritanya jadi makjang dan nggak sempurna, karena ada Yi Suk yang membuat
segalanya jadi begitu sempurna *halah* *tendang-tendang Cha Hong Do :p*
Soal endingnya, i love it!
Everybody is happy with their own way. I’m so glad i’ve got this kind of winter
drama. Kamsahamnidaa, Heart to Heart! You’re helping me getting through the
looooong winter break without my ForeverDani and SuperSeb.
Kamsahamnida telah buat sinopsisnya yg keren. Selalu suka dengan cjm aka go yi suk
ReplyDeleteTerimakasih sinopsisnya..... ^_^
ReplyDeletedaebaaakkkk.....!!!!!
ReplyDeleteendingnya maniiissss..... nda pake komen "ha? gitu aja?"
SW-nim jago beudh...
quack ducktor & hong do... happily ever after yaa...
moga ntr bisa ketemu kdrama yang manis ky gini.
bener2 Heart to Heart bangeettt....
kamsahamnida mba difa... sinopnyaa... *bow
next project kdrama apa? *nodong bocoran
Terimakasih kembalii.. ^^
DeleteBelom tau, kayaknya sih libur dulu, sempetnya cuma bikin sinop drama winter atau summer ni, hehe.. :D
:D
ReplyDeletekonsen F1 aj yak? hihi...
sy udah lama euy nda mantengin F1, bosen krn ferrari masih aj nemplok being the most team.
ud ilfil sejak barichello trus2an jd 2nd driver. pfuuhh...
plus bmw williams yang makin terpuruk. aeehh... see you dadah2 deh sm F1.
fokus sm moto Gp ajah.. wahaha...
Iyaa, tau aja kalo F1 sama motogp udah baliik! :D
DeleteAstaga, itu F1 jaman kapaaan?? Hahaa..
Thanks sinopsisnya. Suka banget drama ini. Pokoknya klo yg main chun jung myung pasti deh bela2in nonton.
ReplyDeleteThanks sinopsisnya. Suka banget drama ini. Pokoknya klo yg main chun jung myung pasti deh bela2in nonton.
ReplyDeleteSaya br selesai bc sinopsisnya. Dan br skrg smpt nonton kdramanya,walau br sampe ep. 4. Hihi.. setuju banget. Sy suka dgn gaya chun jung myung sejak dramanya yg dia jd pemain baseball..lupa judulnya..suka bgt liat ekspresinya kl dia lg jail.. trims bq sinopsisnya ya..
ReplyDeleteAku suka karakter Jang Doo So. Trlalu baik sampek gak sadar sama prasaannya sendiri
ReplyDeleteBaguuuss nih drama.. bagus bgt.. senyum2 sendiri liat dokter ganteng, nangis sedihnya jg dapet.. cuma gemes liat hong do nya gitu bgt mirip ahjuma healer.. hehehee.. yi suk laki bgt masih bingung knp bisa suka sama hong do.. hahahaha.. hebat bgt mainnya.. makasih sinopnya ya.
ReplyDeleteMksih sinopsisnya. Walaupun bcanya loncat" n rada ga pham crtanya tp bgus crtanya.
ReplyDeleteMakjangnya kebangetan ampek nangis bombai 😂😂😂
ReplyDeleteHaha, cup cup cup.. :p
DeleteHaha, cup cup cup.. :p
DeleteAwalnya ga suka coz yi suknya rada cunihin,sempet berhenti bc pas episode 9,ehh br kemarin lanjut baca ternyata keren abizz,dah gt endingnya sesuai harapan pemirsa..hehe good job sista..gumawoyo
ReplyDeleteIkutan baca dari ep 11 sampe abis.. sblm nya bc d web laen. Tp lebih puas bc disini trnyt... tengkyu ya sinop nya 😊
ReplyDeleteTerima kasih kembali.. ^^
Deletegw baru nonton drama ini skg, but the way OMG keereeennn, gila seperti kata admin gak ada ekspetasi dari awal nonton bakalan keren, tapi begitu episod 2,3,dst wooow keren keren, gak ngebosenin jalan ceritanya bagus, trs suka akting nya go yi suk dan cha hong do, gw suka bnget karakter go yi suk, mereka sangat cocok sekali perannya di drama ini. Bener sekali "They grow together" dan cinta yg mereka jalanin dewasa, gak bertele-tele, walaupun aktor aktrisnya bukan favorit gw, tapi gara2 drama ini hmmmm jd pikir2 lagi nih, jd penasaran akting mereka di drama lain. yaa semoga mereka bisa main drama bareng lagi.. mksh sinopsisnya :)
ReplyDeleteGw kebayang2 sama ini drama sumpah nggak bisa move on dari go yi suk and cha hong do.nggak nyesel gw begadang nonton serial ini.i love it
ReplyDeleteJatuh cintaa lagi sm yi suk
ReplyDelete