Yi Suk menemui beberapa orang
dan bertanya bagian tubuh mana yang paling mereka banggakan? Ada yang
menganggap semuanya, pipinya, alisnya. Dan Yi Suk malah menggambari wajah
mereka, dan hasilnya.. wajah mereka malah memerah, bibir lebih besar, alis
menyatu.
Episode 9.
Hong Do berjalan riang
mendatangi Yi Suk dengan kotak makanan di tangannya. Tapi senyum itu perlahan
hilang saat melihat Yi Suk memeluk mantan pacarnya, Yeon Woo, yang menangis.
Hong Do terduduk lemas. Doo Soo yang baru saja datang heran dan saat sadar apa
yang terjadi, ia membantu Hong Do berdiri dan menariknya keluar.
Yi Suk tak tampak bereaksi
sampai Yeon Woo melepas pelukannya dan berkata ia ingin makan sesuatu yang
manis.
Hong Do berusaha melepaskan
tangannya dari Doo Soo, bertanya mengapa Doo Soo bisa ada di sini? Doo Soo
berkata ia datang karena ada yang ingin dibicarakan dengan Yi Suk, tapi
sepertinya tak ada yang perlu dibicarakan lagi. Hong Do merasa ia perlu kembali
ke dalam, sepertinya itu pasien. Yi Suk tak bisa menghadapi pasien jika tak ada
ia disisinya. Doo Soo meragukan itu, lalu siapa gadis di dalam? Hong Do yakin
pasti ada alasan, ia akan bertanya. Doo Soo menahannya dan menarik Hong Do
pergi.
“Hei Cha Hong Do, apa yang kau
lakukan? Apa kau mau melindungi rumah sakit?” panggil Yi Suk yang baru saja
keluar. Yeon Woo mengenali Hong Do, dan berkata sinis kalau mungkin Hong Do tak
ingat karena mereka tak sempat saling menyapa. Tapi tentu saja Hong Do ingat.
Yi Suk kesal melihat Doo Soo yang selalu berkeliaran di rumah sakitnya. Doo Soo
malah mengatai Yi Suk bajingan dan menyuruh Hong Do cepat masuk mobilnya.
Terpaksa Hong Do menurut, meski ia lalu teriak bagaimana bisa Yi Suk melakukan
itu dengan mantannya?
“Lalu kenapa?” sahut Yi Suk mendekat.
Doo Soo menahannya dan itu membuat Yi Suk makin kesal, ia sedang bicara dengan
Hong Do. Ia kesal pada Hong Do yang sudah beranggapan bahwa dirinya bajingan
dan Hong Do korbannya sebelum menanyakan sesuatu. “Baiklah. Lagipula kau hanya
akan bertahan tiga bulan saja. Mari kita akhiri,” sahut Yi Suk lalu pergi ke
mobilnya, sambil menyuruh Doo Soo menyingkirkan mobil bututnya.
Penuh kemarahan Yi Suk
mengklakson-klakson mobil Doo Soo yang belum pergi. Doo Soo tak mau kalah dan
balas mengklakson sebelum akhirnya pergi.
Yi Suk menemani Yeon Woo makan
sesuatu yang manis dan mengomelinya yang tiba-tiba muncul dan membuat semua
kacau. Yeon Woo hanya ingin membuat lelucon karena ingin bertemu Yi Suk, ia
merasa tak nyaman dengan pernikahannya yang sebentar lagi. Yi Suk mendengus
karena ternyata Yeon Woo ingin membual tentang pernikahannya, tapi ia heran
kenapa juga harus memeluknya begitu erat? Yi Suk nyaris saja kebingungan untuk
sesaat.
Yeon Woo jadi tertarik, “Kau
kebingungan? Apa kau merindukan aku?” Yi Suk cuma mendengus, kapan ia sempat
memikirkan pengantin orang lain saat ia harus mengurus gadisnya. Menurut Yi Suk
itu buang-buang waktu. Yeon Woo setuju, ia suka Yi Suk yang berpendirian
seperti itu. Yi Suk menebak Yeon Woo punya masalah karena Yeon Woo menyilangkan
kakinya seperti mengkhawatirkan sesuatu dan bertanya apa yang terjadi?
“Kenapa? Kau seperti seseorang
yang berharap ada sesuatu yang salah dengan pernikahanku?”
Tidak, jawab Yi Suk langsung.
Sebenarnya Yeon Woo datang untuk bermain, saat menikah nanti, ia harus
berpura-pura sebagai istri yang baik dan setia, jadi ia ingin bermain dengan Yi
Suk sekali saja. Yi Suk hanya menghela napas tak percaya.
Hong Do duduk diam di jok
belakang mobil Doo Soo. Doo Soo mengomentari helm barunya, lucu dan terlihat
seperti telur. Hong Do diam saja. Doo Soo menunjukkan tangannya yang diperban
karena terluka saat menangkap penjahat. Hong Do akhirnya menanggapi kalau Doo
Soo mendapat luka setidaknya sekali setiap tahun, kau sangat sengsara saat
tulang rusukmu patah saat itu. Doo Soo tertawa senang karena Hong Do mengingat
itu. Sejak Doo Soo masih kecil, ia selalu dapat gelar cucu tertua jadi ia
dibesarkan dengan banyak perhatian. Bahkan saat ia sakit, aroma sup bisa
tercium ke seluruh kota.
“Jika mereka tau kau terluka
seperti ini, seluruh tetangga pasti sudah gempar,” sahut Hong Do. Tentu saja
Doo Soo tak akan memberitahu mereka, dulu perhatian itu sangat menyebalkan dan
mengganggu. Tapi menurut Hong Doo, Doo Soo tak tampak kesal karena itu karena
Doo Soo yang baik hati. Doo Soo tertawa dan mengajak Hong Do ke suatu tempat.
Yeon Woo mengajak Yi Suk memilih
tempat tidur. Yi Suk sampai heran, pernikahanmu sebentar lagi, apa saja yang
kau lakukan selama ini? Yeon Woo sebenarnya sudah memilih satu, dengan harga
yang ditambahkan nol dari harga tempat tidur yang dicobanya sekarang. Pergi
kesini dengan Yi Suk membuat Yeon Woo bertanya-tanya bagaimana jika ia menikah
dengan Yi Suk? Yi Suk cuma geleng-geleng sementara Yeon Woo malah ragu apa ini
saat yang tepat baginya untuk menikah?
Yi Suk merasa Yeon Woo hanya
mengalami marriage blues, atau
depresi sebelum menikah. Itu akan hilang saat kau menikah, jadi segeralah atur
tanggalnya. “Aku akan menikah dan kau bahkan tak menyesal sedikit pun?
Bagaimana jika pernikahan ini tak beres?” tanya Yeon Woo. Yi Suk yang tau calon
suami Yeon Woo dari keluarga kaya, bertanya apa Yeon Woo tak mencintainya?
Yeon Woo: “Tidak. Aku tidak
mencintainya. Peluklah aku, Yi Suk-ssi.” Yi Suk hanya memandangi Yeon Woo
heran.
Doo Soo kembali mengajak Hong Do
ke restoran sushi temannya. Terbata-bata Hong Do mengatakan terima kasih. Teman
Doo Soo senang melihat mereka bersama dan pamit pergi. Doo Soo mengajak Hong Do
mulai makan. Tampak tak semangat, Doo Soo tau kalau Hong Do menunggu telpon Yi
Suk,
“Apa kau masih menyukainya meskipun dia memeluk mantan pacarnya?” Doo Soo
tak peduli orang seperti apa Yi Suk, ia hanya berharap Hong Do tak terluka.
Hong Do tau Doo Soo khawatir, tapi ia tak selugu itu. Ia tau beberapa hal. Doo
Soo tak yakin soal itu dan menyuruh Hong Do membuka mata dan melihat dengan
realistis, “Apa kau benar-benar merasa seolah-olah dia menghargai dan
mencintaimu? Dia sedang mempermainkanmu.” Hong Do tau kalau ia tak cocok
dengannya dan berkata ia ingin pulang. Doo Soo minta maaf dan menyuruh Hong Do
makan saja.
Di rumahnya, Yi Suk kesal karena
Hong Do tak menjawab telponnya. Ia meletakkan ponselnya di meja sambil terus
mencoba menghubungi Hong Do. Se Ro masuk dan bertanya soal Doo Soo yang bekerja
di kepolisian Gangnam. Ia penasaran bagaimana kakaknya bisa mengenal Doo Soo.
Yi Suk berkata itu karena kasusnya yang sedang mabuk. Se Ro berkata ia juga
menuntut detektif itu. Yi Suk kesal dan menyuruh adiknya tak berurusan dengan
Doo Soo. Se Ro menebak kalau kalian pasti dalam situasi yang buruk. Se Ro
melihat noda merah di baju Yi Suk.. noda lipstik. Yi Suk tak sadar dan melihat
kerah bajunya.
Hong Do baru sampai rumah dan
langsung mengangkat telpon Yi Suk yang ternyata masih tersambung. Dan yang ia
dengar adalah pembicaraan Se Ro dan Yi Suk soal lipstik. Yi Suk heran, kapan ia
dapat noda ini? Apa terjadi di tempat tidur? Se Ro mengatai kakaknya tak tau
malu dan penasaran siapa wanita yang tak berhati-hati itu, “Apa seorang
penyiar? Apa kau mendaparkan yang baru lagi?” Yi Suk jadi kesal dan menyuruh
adiknya pergi.
“Halo?” jawab Hong Do pada
akhirnya. Yi Suk mengambil ponselnya dan bertanya dimana Hong Do sekarang? “Apa
alasanmu pergi bersama detektif Jang di depanku?”
“Kau bilang kita berakhir?”
“Jadi begitu akhirnya?
Benar-benar berakhir?” sahut Yi Suk tak percaya. Ia tanya apa Hong Do dengar
saat ia bicara soal kemeja dan lipstik dengan adiknya. Hong Do mengiyakan, ia
dengar semuanya.
“Apa kau bersikap seolah-olah
tak mendengar? Atau kau memang tak tertarik padaku?” tanya Yi Suk. Hong Do tak
mau kalah dengan Yi Suk yang bersenang-senang, setidaknya ia makan sesuatu yang
lezat dengan Detektif Jang. Yi Suk mendengus, “Jadi kau menyukainya?” Hong Do
mengiyakan, tapi ia sedih dan marah. Ia sudah memutuskan untuk tak terluka
lagi, tapi ini menyedihkan. Hong Do menutup telponnya duluan, membuat Yi Suk
kesal, siapa yang seharusnya marah? Yi Suk sampai membanting ponselnya saking
kesalnya dengan situasi terbalik ini.
Doo Soo minum dengan temannya
yang berkomentar soal setiap kali Hong Do datang ia bahkan tidak makan dan
melarikan diri, tampaknya ia tak tertarik padamu. Doo Soo menyangkal, ia yang
bersalah. Ia melakukan semua yang bisa dilakukan sampai tak tau harus melakukan
apa lagi. Temannya memberi saran agar Doo Soo lebih berani, seperti pergi dan
ambil pergelangan tangannya, atau katakan “Jadilah gadisku!” Menurutnya selama
ini Doo Soo terlalu baik. Doo Soo hanya
berharap ia bisa memutar waktu kembali.
Nenek Oh yang akan pulang
bertemu Ahjumma penjaga rumah yang mengingatkannya agar berhati-hati dalam
bertindak agar tak timbul salah paham. Nenek Oh bingung, salah paham apa?
Ahjumma berterus terang dengan semua yang Nenek Oh lakukan pada kakek, keluarga
ini akan berpikir Nenek Oh mencoba merayu kakek. Nenek Oh buru-buru menyangkal.
Ahjumma minta Nenek Oh lebih hati-hati dalam bertindak. Nenek Oh mengerti dan
pamit pergi, meninggalkan Ahjumma yang masih kesal.
Yi Suk melihat Nenek Oh akan
pulang dan menawarkan tumpangan. Tentu saja Nenek Oh tak mau. Yi Suk tak
mengerti, ia sedikit sakit hati karena Nenek Oh selalu menghindarinya dan
membujuk agar menganggapnya sebagai cucu dan santai saja. ”Seorang pria tak
seharusnya bersikap murahan. Bahkan jika kau baik untuk seseorang, kau bisa
disalahpahami. Seorang pria harus tetap berpegang pada satu orang,” semprot
Nenek Oh masih kesal soal kemarin. Yi Suk bingung, “Memangnya Anda ini orang
lain? Anda teman kakekku!”
Nenek Oh hanya mendengus sebal
dan melangkah pergi. Tapi Doo Soo yang menunggu di luar membuat Nenek Oh panik,
Yi Suk akan segera keluar. Dan benar saja, mobil Yi Suk berhenti saat melihat
mereka. Ia turun dan menantang Doo Soo berkelahi. Melihat Nenek Oh yang
sembunyi di belakang punggung Doo Soo, Yi Suk heran dari mana Nenek Oh mengenal
bajingan ini? Doo Soo tentu tak mau menjawab dan itu membuat Yi Suk kesal, “Kau
bahkan menyeret Cha Hong Do di depanku. Apa menyeret wanita adalah hobimu?”
“Lalu bagaimana denganmu? Apa
membuat wanita menangis itu hobimu?” tanya Doo Soo tak mau kalah. Nenek Oh
akhirnya berteriak kalau mereka bertetangga dan mengajak Doo Soo segera pergi.
Yi Suk menyindir Doo Soo yang mengurus semua orang di kotanya dan lagi-lagi
menyuruh Doo Soo cepat menyingkirkan mobilnya agar ia bisa pergi. Sebelum pergi,
Yi Suk sempat memandangi Nenek Oh dari mobilnya.
Di mobil, Nenek Oh minta maaf
berkali-kali dan itu membuat Doo Soo kesal, “Kenapa kau meminta maaf padahal
aku yang berbuat salah? Akulah yang menempatkamu dalam kesulitan karena aku
datang dan menunggu tanpa memberitahumu sebelumnya.” Doo Soo tau ia tak berhak
untuk ini, tapi ia benci dengan Hong Do yang terlibat dengan semua tentang Go
Yi Suk. Rumah Go Yi Suk, rumah sakit Go Yi Suk, keluarga Go Yi Suk. Nenek Oh
berkata ia sadar telah berbohong pada orang-orang hanya untuk kepentingannya
sendiri. Orang itu, kakeknya, dan keluarganya. Mereka pasti akan merasa
dikhianati saat tau dirinya bukan seorang nenek, tapi Cha Hong Do. Hong Do
sadar ia sudah melakukan sesuatu yang sangat buruk. Hong Do berkata ia ingin
naik bis, kebaikan Doo Soo membuatnya tak nyaman. Doo Soo akan diam dan minta
Hong Do menyamankan dirinya.
Yi Suk cerita soal Yeon Woo yang
memintanya menyembuhkan mariage blues-nya
pada Professor Uhm. Ia tau para gadis itu egois, tapi bukankah itu sangat tak
tau malu? Professor Uhm malah menggoda Yi Suk yang tersenyum lebar. Yi Suk
tertawa, karena dia akan menikah dia baru menyadari betapa jantannya Go Yi Suk,
“dia ingin bermain, tak ada alasan untuk menolak kan?”
Professor Uhm geleng-geleng dan
menyuruh Yi Suk mengirim Yeon Woo padanya, kau bahkan bukan anak kecil, apa yang
kau maksud dengan bermain? Professor Uhm lalu memberitahu kalau penglihatan Eun
Ho sudah kembali, dia pasti merasa jauh lebih baik setelah meluapkan
kemarahannya. Yi Suk senang, si kembar berjuang demi perhatian ibu mereka,
mereka sudah tumbuh dengan cepat.
“Tapi apa kau melakukan
konsultasi pada penyiar itu sendiri?” tanya Prof. Uhm. Yi Suk mengiyakan,
kenapa? “Kau baik-baik saja tanpa Cha Hong Do? Apa ketakutanmu pada pasien
mereda” tanya Prof. Uhm lagi. Yi Suk baru sadar dan bingung sendiri, apa karena
ia tak menganggap Yeon Woo sebagai pasien?
Detektif Yang membujuk Doo Soo
untuk mau menemui teman wanitanya untuk kencan ganda jam 7 nanti. Tapi Doo Soo
sama sekali tak tertarik.
Yi Suk masuk ke ruangannya dan
sudah ada Hong Do di situ. Ia sedang menelpon Yeon Woo dan menyuruhnya datang
ke rumah sakit setelah bekerja untuk konseling. Yi Suk berdehem dan mengajak
Hong Do memulai sesi konseling mereka. Hong Do duduk di hadapan Yi Suk. “Kau
melakukannya dengan baik,” puji Yi Suk. Hong Do bingung, melakukan apa? Yi Suk tak
suka dengan Hong Do yang pergi ke restoran dengan Doo Soo, tapi menyelamatinya
yang berani pergi ke restoran publik
Hong Do malah bertanya soal Yeo
Woo, ia gadis yang sebelumnya ada di apartemen kan? Yi Suk membenarkan, ia
memeluknya di sini dan punya tanda lipstik juga. “Kenapa dia datang?” tanya
Hong Do. Yi Suk tau Hong Do sudah mendengarnya, tapi menjawab juga kalau Yeon
Woo datang untuk menerima konseling. Hong Do tau, tapi kenapa di sini? Yeon Woo
orang terkenal yang semua orang kenal, apa dia bisa pergi ke psikiater lain?
Jadi Yi Suk harus melakukannya dan menyuruh Hong Do pulang sebelum Yeon Woo
datang.
“Kenapa pulang? Kau bilang dia
datang untuk mendapatkan konseling. Aku.. apa baik-baik saja tanpa aku?”
Yi Suk mengajak Hong Do ke suatu
tempat dan setelah itu Hong Do bisa langsung pulang dari sana. Hong Do bingung
tapi pergi mengikuti Yi Suk juga.
Detektif Yang belum menyerah,
gadis itu seperti Miss Korea, masih 23 tahun dan di perguruan tinggi. Doo Soo tetap tak tertarik
dan lanjut tidur. Detektif Yang terus membujuk, kapan lagi bisa kencan dengan
mahasiswi. Doo Soo malah bertanya apa yang harus ia lakukan, menunggu tetap di
sisinya atau bagaimana? Menurut Detektif Yang, Doo Soo hanya perlu jadi bayangannya.
Entah itu hujan, salju, atau angin kencang kau tak akan pernah terpengaruh dan
kau hanya perlu tetap di sisinya. Doo Soo mendengarkan, tapi saat Detektif Yang
mengingatkannya soal kencan pukul 7, Doo Soo berbalik dan tidur lagi.
Yi Suk dan Hong Do di
supermarket. Misi Hong Do kali ini adalah mendatangi stand cicip makanan. Hong
Do tak mau, ia tak bisa. Yi Suk yakin Hong Do bisa dan menunjukkan caranya. Kau
hanya berjalan ke sana, terus berjalan tanpa berpikir, mengerti? Hong Do takut
dan menghentikan langkahnya. Yi Suk sampai harus mendorong Hong Do untuk terus
berjalan. Hong Do tak mau, itu mudah untuk Yi Suk atau orang lain, tapi tidak
untuknya. Yi Suk bertanya apa Hong Do tak ingin sembuh?
“Kenapa penyiar itu butuh
konseling? Dia cantik, cerdas dan tak punya kelainan seperti aku,” tanya Hong
Do balik. Yi Suk tau Hong Do pasti heran ia memilihnya ketika seorang gadis
seperti Woo Yeon Woo yang paling cocok untuknya. Yi Suk menyemangati Hong Do
agar bisa terus berkencan dengannya dan menunjukkan caranya lebih dulu. Tentu
saja Yi Suk melakukannya dengan mudah. Sementara Hong Do berkali-kali menghela
napas sebelum akhirnya melangkah perlahan.
Yi Suk yang melihat dari
kejauhan jadi khawatir, apa ini terlalu cepat? Tapi dia harus melakukan ini
sebanyak mungkin. Yi Suk masih mengamati Hong Do saat ponselnya berbunyi, Yeon
Woo minta Yi Suk membawanya pergi. Tanpa pikir panjang Yi Suk langsung berbalik
pergi. Ia menelpon Hong Do dan menyuruhnya pulang sendiri naik taksi karena
sesuatu terjadi pada Yeon Woo. Yi Suk menyemangati Hong Do pasti bisa
melakukannya dan menutup telponnya. “Halo? Halo? Halo?” sahut Hong Do panik.
Ia makin panik saat ibu-ibu
berlarian melewatinya karena ada promo daging super murah. Ia pun berlari
meninggalkan keramaian.
Yeon Woo terengah-engah masuk ke
mobil Yi Suk. Saking frustasinya, ia tak bisa mendengar bunyi ponsel Yi Suk dan
langsung mencabut baterai ponselnya. Ia ingin pergi ke tempat di mana tak ada
seorang pun.
Rupanya Hong Do berlari ke
gudang supermarket, dan sialnya ia terkunci di dalam sana. Yi Suk tak bisa
dihubungi, ponselnya tak aktif. Yi Suk bersama Yeon Woo menonton rekaman
siarannya. Yeon Woo yang menyiarkan berita soal dinosaurus tak bisa menahan
tawa, dan tiba-tiba ia mengeluarkan sepotong roti prancis dari balik
punggungnya dan langsung menggigitnya sambil tertawa frustasi.
Yeon Woo tak ingat soal kejadian
itu. Ia sangat malu, apa yang terjadi padanya? Kenapa ia jadi seperti ini? Yi
Suk menyuruh Yeon Woo istirahat dulu, ia tak bisa memeriksa dalam kondisinya
yang seperti sekarang. “Bagaimana bisa aku beristirahat ketika internet dan
stasiun penyiaran semua akan gila? Ini semua karena kau,” teriak Yeon Woo.Yi
Suk selalu menyakiti harga dirinya, jadi ia ingin bertemu seseorang yang lebih
baik, menikah, dan berpura-pura bangga. Tapi semua pria sama saja, calon suami
Yeon Woo keluar dari hotel dengan wanita lain, dan dia bahkan tak memberikan
alasan.
“Batalkan pernikahan. Apa yang
menahanmu?”
“Setelah kubilang aku akan
menikah dengan keluarga kaya, ayah dan ibuku sangat senang. Aku tak tau apa
yang harus dilakukan. Aku tak bisa menjalani pernikahan ini,” ujar Yeon Woo
yang terus menangis. Yi Suk hanya bisa memandang Yeon Woo simpati.
Bersambung ke Part 2
Note:
Ada gitu yang bikin sinopsis mulai dari episode 9? Ada, ya aku ini, hahahaa. Kangen banget nulis, tapi nggak bisa jamin bakal namatin drama ini juga sih :p. Pengen nulis dari pas masih episode awal, tapi halang rintangnya banyak banget. Nggak sanggup kalo harus ngejar nulis semuanya. Jadi, sinopsis episode sebelumnya baca di dramabeans aja ya..
ga apa apa lah nulis dari episode 9 juga .. hehe
ReplyDeleteseneng deh bisa baca tulisan di blog ini .. semoga dilanjut sampai tamat .. makasih
Amiiiiin.. Makasih juga sudah mampir :)
Delete