Investor yang akan ditemui Min Ho ternyata Joon Hee. Lebih tepatnya Joon Hee dan Gold Partners mengambil alih perusahaan yang tadinya akan menginvestasi produk baru Hermia. Joon Hee memberi peringatan kalau Hermia tak bisa membuat sampel produk baru sampai minggu depan, mereka ingin investasinya dikembalikan. Min Ho jelas keberatan, mereka bahkan belum memberikan dana penuh sesuai kontrak. Tapi kontrak itu akan hangus kalau satu pihak tak memenuhi permintaan investor.
Melihat Joon Hee, Min Ho merasa
familiar karena selama ini ia yang selalu melakukan hal buruk. Dan Joon Hee
hanya memperingatkan Min Ho untuk memikirkan cara mendapatkan uang. Selama ini
yang dapat Min Ho lakukan hanya karena posisi, bukan kemampuan, jadi Joon Hee
yakin Min Ho akan mengalami waktu sulit.
Min Ho pusing, membatalkan
kontrak berarti mereka harus membayar penalti, dan buruknya mereka tak punya
apapun lagi untuk dijual. Tapi mereka tak bisa membuat perusahaan goyah. Min Ho
akan berusaha memikirkan solusinya, jadi Woo Shik harus tutup mulut soal ini
terutama pada Soon Jung.
Tapi Soon Jung bisa merasakan
ada sesuatu yang terjadi karena Min Ho bertanya soal siapa yang berurusan
dengan FDA (Food and Drug Administration)
saat Hermia masih di bawah pamannya. Dan Min Ho langsung kesal saat tau orang
itu adalah Lee Joon Hee. Soon Jung makin merasa aneh karena Min Ho minta legal
team untuk produk baru mereka menemuinya lagi, padahal semua sudah beres dua
hari lalu. Min Ho tentu menyangkal, ia hanya ingin mengeceknya sekali lagi.
Semua merasa aneh, apalagi Yoo
Mi bilang kalau FDA Korea terus menunda penerimaan produk mereka, dan itu hanya
terjadi pada Hermia.
Siapa lagi yang ada di balik ini
kalau bukan Joon Hee dan Ji Hyun? Joon Hee merasa dirinya lebih unggul dari
Kang Min Ho karena selama 6 tahun di Hermia ia selalu melakukan pekerjaan kotor
untuk paman Min Ho, jadi ia tau sistem di Hermia dengan sangat baik. Ji Hyun
memuji tanpa Joon Hee, Gold Partners tak akan jadi kreditor terbesar bagi
Hermia. Ia ingin segera melihat Min Ho merengek seperti anak kecil.
Joon Hee menuruh orang untuk
terus mengawasi Noh Young Bae meski polisi sudah mulai tak tertarik dengan
kasusnya, dan ia minta segala informasi tentang Kang Min Ho untuk mencari
kelemahannya agar bisa segera menendangnya dari kursi CEO.
Soon Jung makin khawatir karena
Woo Shik juga bersikap aneh dan berkata kalau Min Ho hanya sulit tidur sampai
mukanya seperti itu, dan lagi flunya juga memburuk. Jadi Soon Jung menyiapkan obat
flu dan teh camomile untuk meredakan insomnia. Saat masuk, ternyata Min Ho
tertidur di kursinya. Soon Jung menyelimutinya dan memandangi Min Ho yang
tertidur. Tapi Min Ho malah mengagetkan Soon Jung, ia tak tidur, ia hanya
menutup mata sebentar karena kepalanya sakit. Soon Jung menanyakan insomnia Min
Ho, dan yang ditanyai cuma mengeluh Woo Shik mengatakan hal tak berguna.
Apalagi saat Soon Jung menyebut nama dr. Jo, hal kecil saja harus
menyebut-nyebut namanya.
Soon Jung merasa frustasi karena
tak bisa membantu Min Ho yang kesulitan. Ia minta maaf tak bisa melakukan lebih
dari menyiapkan obat flu dan teh. Menurut Min Ho ada yang bisa Soon Jung
lakukan, ia meraih tangan Soon Jung dan menyandarkan kepalanya di sana, itu
obatnya. Soon Jung masih khawatir dan bertanya apa yang terjadi? Tapi Min Ho
malah bertanya balik apa Soon Jung mulai menyukainya sekarang? Karena Soon Jung
penasaran pada banyak hal. Ia baik-baik saja, asal Soon Jung tetap diam seperti
ini.
Noh Young Bae mulai membaik,
tapi istrinya tidak. Ia tak bisa didialisis lagi, dan transplantasi ginjal
adalah satu-satunya cara. Tapi meskipun ada ginjal jatuh dari langit, ia tak
bisa dioperasi karena tak ada uang.
Wendy datang meminta Noh Young Bae
menandatangani surat persetujuan saksi. Kasusnya sudah ditutup karena
tuduhannya sudah kadaluarsa, juga kasus bahan berbahaya. Tapi Young Bae belum
aman karena masih ada kasus ilegal gambling. Wendy minta Young Bae hidup dengan
baik demi keluarganya.
Masalah terjadi, produksi produk
baru terpaksa dihentikan karena perusahaan pemasok bahan dasar mereka tiba-tiba
menghentikan pasokan. Min Ho bisa menebak kalau Joon Hee yang ada di balik ini.
Dan ya, Presdir perusahaan itu terpaksa melakukannya karena ancaman Joon Hee
yang bisa menghancurkan perusahaannya.
Tapi masalah lebih penting
terjadi di Hermia, Gold Partners datang dan mereka harus mengumpulkan direktur
dalam 30 menit. Min Ho segera kembali, dan Joon Hee sudah ada di sana. Perang dingin
terjadi. Min Ho menyindir Joon Hee yang meniru dirinya, datang tanpa
pemberitahuan adalah ciri khasnya. Joon Hee menyebut Min Ho pemimpin yang
buruk, yang tak bisa mendapat persetujuan FDA, juga tak bisa memulai produksi
tepat waktu. Min Ho tak mau kalah dan balik menyindir Joon Hee dengan sebutan ‘big retard’.
Joon Hee memberi waktu 2 minggu
untuk produk baru. Jika tidak, Min Ho harus membayar investasi mereka secara
penuh atau menyerahkan kekuasaan penuh atas produk baru dan Joon Hee tak
masalah apapun yang terjadi.
Dan Joon Hee melanjutkan apa
yang dulu Min Ho lakukan, meminta Soon Jung menjadi sekretarisnya. Min Ho tak
akan pernah melakukannya, karena pemimpin harus melindungi orang-orangnya, jika
ia tak bisa melindungi satu orang yang persis di bawahnya, bagaimana bisa ia
melindungi 4500 orang?
Joon Hee menyindir Min Ho yang
menyebut dirinya pemimpin dengan mempertahankan satu orang dan mengabaikan 4500
lainnya. Soon Jung meminta mereka berhenti dan berkata ia akan melakukannya, yang
terbaik mereka harus melangkah maju sesuai dengan kontrak. Joon Hee
mengingatkan mereka semua kalau waktunya 2 minggu, jika tak ingin produk baru
menghilang seperti gelembung.
Di luar ruang meeting, Joon Hee
tak menyangkal melakukan apa yang Min Ho lakukan, ia akan merebut perusahaan
dan Kim Soon Jung. Ia menyuruh Soon Jung datang ke ruangannya, dan Soon Jung
langsung menurut. Min Ho menahannya, tapi Soon Jung hanya berkata yakin kalau
ia akan segera kembali.
Ya, Soon Jung datang berikut
surat pengunduran dirinya. Jika ia meninggalkan perusahaan, ia akan membantu
Kang Min Ho dari tempat yang tak bisa dilihat Joon Hee. Soon Jung tegas berkata
kalau ia tak mau membantu Joon Hee dengan apapun yang ia lakukan. Joon Hee
mengiyakan, tapi ia berjanji Soon Jung akan menyesali apa yang ia katakan.
Semakin Soon Jung membantu Min Ho, semakin ia menderita. Soon Jung akan menjadi
saksi saat Min Ho jatuh. Joon Hee merobek surat penguduran diri Soon Jung dan
berkata Soon Jung tak bisa meninggalkan perusahaan.
Soon Jung tak habis pikir, tapi
ia memaksakan diri tersenyum saat kembali pada Min Ho, berkata ia sudah
mengatasi semuanya. Tapi Min Ho marah karena Soon Jung ikut campur, ia yang
akan berjuang dan ia juga yang akan menghentikan Lee Joon Hee, jadi Soon Jung
jangan pernah bilang akan pergi kemanapun. Ia sudah merasa tak berguna, tapi
Soon Jung membuatnya makin tak berguna. Soon Jung minta maaf, ia tak berpikir
panjang, Min Ho tampak kesulitan akhir-akhir ini dan ia tak ingin jadi
penghalang juga untuknya.
Min Ho minta Soon Jung tak
melakukan ini lagi. Soon Jung tau kalau kesulitan yang Min Ho alami kemarin
karena investor yang ia temui ternyata Joon Hee, tapi Min Ho merasa cukup ia
yang khawatir. Soon Jung cukup melakukan apa yang ia perintahkan agar tak
membuatnya semakin sulit. Dan sekarang, mereka harus mencari pemasok baru. Soon
Jung mengerti dan akan membuat daftarnya untuk Min Ho.
Saat Soon Jung berbalik pergi,
Min Ho bergumam kalau bagaimana bisa Soon Jung jadi penghalang? Soon Jung
adalah hadiah untuk hidupnya.
Wendy menemukan fakta aneh soal
cedera di lutut Dong Wook. Jika memang ia ditabrak truk, tulang keringnya yang
akan patah, bukan lututnya. Jadi kemungkinan, Dong Wook ditabrak mobil yang
lebih kecil dengan bumper cukup tinggi. Ia ingat kata-kata Min Ho kalau bukan
truk yang menabrak Dong Wook.
Min Ho nyaris tak punya cara
lagi, tapi perusahaan harus segera mendapatkan dana segar. Direktur Yoon
mengusulkan untuk menjual produk unggulan mereka dengan diskon 30% dan Min Ho
setuju.
Saat pulang, sudah ada Wendy
yang menunggu Min Ho daritadi. Wendy langsung bertanya bagaimana bisa Min Ho
tau kalau itu bukan truk karena hasil otopsi menyatakan hal serupa. Min Ho
berkata kalau ada orang lain dalam dirinya, sampai sempat-sempatnya bertingkah
seolah dia shaman, hahaa. Wendy kesal dan mau memukul Min Ho, tapi Min Ho
menahan tangannya. Ia bisa memukulnya, tapi ia harus berbaik-baik pada teman
Soon Jung. Min Ho bahkan menawarkan diri untuk jadi temannya.
Wendy malah tanya apa Min Ho
menyukai Soon Jung? Min Ho mengangguk tanpa ragu, dan Wendy langsung
menendangnya, ia tak setuju! Min Ho tak sebanding sedikitpun dengan Dong Wook. Wendy
yang kesal mau pergi, tapi Min Ho berteriak soal jam yang dipakai orang yang
berkaitan dengan kasus ini. Jam dengan gambar ikan.. ikan mas. Cuma ini yang
Min Ho tau, ia juga tak tau apa yang selanjutnya terjadi.
Saat berkumpul dengan rekan
sekretarisnya, Soon Jung hanya diam dengan pandangan kosong. Ia berkata jujur
kalau ada sesuatu yang membuatnya khawatir. Ada seorang pria yang tampak
menyedihkan di matanya dan itu membuatnya gila, ia tak bisa berhenti memikirkan
pria itu. Mi Ru mengeluh Soon Jung persis seperti ibunya, ia merasa kasihan
pada seorang pria dan hidup sulit sepanjang hidupnya, dan orang itu ayahnya. Jadi
mereka minta Soon Jung melupakannya. Woo Shik yang tak tau siapa yang dimaksud
ikut mendukung, jika kau berkencan dengan pecundang, kau akan jadi pecundang
juga, sambil menunjuk Yoo Mi.
Bukan Woo Shik kalau tak
menyampaikan informasi penting tadi ke Min Ho. Min Ho punya banyak saingan
karena hati Soon Jung goyah karena seorang pria yang menyedihkan dan tak
beruntung. Soon Jung jadi tak bisa membedakan apa itu cinta atau kasihan. Min
Ho kesal dan mendesak Woo Shik mengatakan siapa pria menyedihkan itu? Woo Shik
teriak kalau ia tak tau siapa pria tak berguna itu. Saking kesalnya Min Ho
sampai mengancam siapapun karyawan Hermia yang bertingkah menyedihkan di depan
Soon Jung akan ia bunuh. Huahahaa, lawak deh ah!
Berita buruk lain datang, senjata
mereka, Heaven’s Cream harganya jatuh di pasaran dengan diskon sampai 70%. Semua
karena Gold Partners yang menyebarkan isu kalau Hermia segera bangkrut dan
menjual produk dengan harga rendah. Tak ada cara lain sekarang, mereka harus
mengandalkan produk baru.
Soon Jung datang menguatkan Min
Ho yang frustasi. Ini belum apa-apa karena Ayah Min Ho mengalami banyak hal
yang jauh lebih berat, dan ini baru awal. Mereka harus segera menemukan pemasok
baru. Min Ho mengerti dan bekerja makin keras. Semua sibuk, sampai Soon Jung
memberi ide kenapa mereka tak meminta pasokan langsung ke perkebunan saja?
Hermia punya fasilitas ekstraksi, dan prosesnya sekitar dua hari, itu cukup
untuk yang mereka perlukan. Min Ho setuju dan mengajak Soon Jung segera pergi.
Woo Shik ada di luar kantor,
tapi ia malah dapat masalah dengan anak-anak sekolah yang bertindak seperti
preman. Ia sudah hampir dipukuli kalau saja Wendy tak datang dan melumpuhkan
mereka satu per satu. Saking berterimakasihnya Woo Shik memeluk Wendy dan
langsung dapat hadiah bogem mentah di perut. Muahahaa.
Ternyata Woo Shik sengaja pergi
menemui Wendy untuk menunjukkan gambar jam tangan yang dimaksud Min Ho, tapi
Woo Shik lalu panik karena hidungnya berdarah. Wendy otomatis membantunya. Woo
Shik langsung membeku dan yang terjadi selanjutnya ia berusaha melakukan hal
yang ia ajarkan pada Min Ho (the back hug!).. yang tentu saja gagal.
Ji Hyun sekarang sadar kalau
senjata rahasia Min Ho dan pamannya sama, Kim Soon Jung. Min Ho terpikir
mencari pasokan langsung ke perkebunan berkat bantuan Soon Jung yang sudah 24
tahun di Hermia. Dan itu membuat dahi Joon Hee makin berlipat-lipat kesal.
Min Ho dan Soon Jung datang
menemui pemilik perkebunan, tapi ia sedang pergi. Min Ho memutuskan untuk
menunggu dan berjalan-jalan di sekitar situ dengan Soon Jung. Saat santai
begini mereka bisa mengobrol banyak. Min Ho sudah lama tak ke tempat semacam
ini, meskipun ia pergi ke banyak kota di luar negeri, ia hanya pergi untuk
bisnis, bukan untuk melihat-lihat. Ia punya rekan kerja, tapi tak punya teman.
Ia tidur dengan wanita, tapi tak pergi berkencan. Ia pergi pertemuan, tapi
tanpa pembicaraan. Hidupnya sangat membosankan.
“Kenapa kau hidup seperti itu?
Untuk balas dendam?” tanya Soon Jung. Min Ho merasa begitu, ia tak punya alasan
untuk tak hidup seperti itu sebelumnya.
Min Ho memetik bunga azalea yang
cantik dan menyelipkannya di telinga Soon Jung. Ia minta Soon Jung tersenyum.
Soon Jung senyum, tapi Min Ho minta senyum yang lebih lebar. Soon Jung akhirnya
tertawa, dan Min Ho ikut tertawa sambil mengatai Soon Jung tampak seperti
wanita gila. Hahaa, Soon Jung kesal tapi terus tertawa karena Min Ho terus menggodanya.
Mereka terus mengobrol dan
bermain untuk menghabiskan waktu. They both look so happy. Dan lagi pemilik
perkebunan setuju untuk menyediakan pasokan bagi mereka.
“Kang Min Ho-ssi. Setelah kupikirkan, hari itu seperti kencan pertama
kita. Untukmu yang tak pernah istirahat. Kuharap itu adalah hari saat kau bisa
istirahat sebentar. Istirahat itu seperti hadiah, betapa menyenangkannya itu
jika kita tau itu seperti khayalan sebelumnya? Jika seperti itu, meskipun hanya
sedikit, aku akan memberimu kekuatan saat di sampingmu. Tapi kenapa aku merasa
ini akan kacau lagi?”
Soon Jung tertidur di perjalanan
pulang, dan Min Ho sengaja berhenti untuk memandangi Soon Jung yang tertidur. “Jangan
pergi kemanapun,” gumam Min Ho.
Seperti sudah jadi kebiasaan,
Min Ho mengantar Soon Jung sampai rumahnya, meski ia mengeluhkan Soon Jung yang
tidur nyenyak sementara ia menyetir sepanjang hari. Mungkin karena kelelahan,
Min Ho mimisan. Soon Jung jadi panik dan memukul kepala Min Ho agar Min Ho tak
mengangkat kepalanya. Soon Jung jelas sangat khawatir dan berusaha menghentikan
perdarahannya dengan tisu.
Min Ho ingat kata-kata Woo Shik
tentang si pria menyedihkan, jadi ia tanya apa Soon Jung melihatnya sedikit tak
beruntung? Soon Jung bingung, tapi lalu tertawa, daripada tak beruntung, Min Ho
sedikit lucu. Soon Jung dan Min Ho tertawa-tawa, dan Joon Hee mengawasi mereka
dengan pandangan tak suka.
Saat hari penandatanganan
kontrak, masalah kembali datang. Perkebunan sedang diinvestigasi karena isu tak
berdasar, tapi itu membuat mereka tak bisa memasok Hermia sampai semua beres. Siapa
lagi di balik ini kalau bukan Joon Hee dan Ji Hyun?
Di kantor, Min Ho bertanya apa
Joon Hee harus melakukannya sejauh ini? Ini bukan tentangnya, tapi tentang
orang-orang perkebunan yang tak bersalah. Joon Hee berkata anggap saja ia yang
melakukannya, tapi menurutnya kesalahan Min Ho jauh lebih besar. Karena Min Ho,
orang-orang di dekatnya mengalami kesulitan, dan itu baru awal. Siapapun yang
membantu Min Ho, Joon Hee akan membuat mereka menderita. Ekspresi Joon Hee
membuat Min Ho merasa seperti melihat dirinya yang lama. Dulu ia biasa
melakukannya, dan itu sangat berbahaya.
“Apa kau tau alasan Kim Soon
Jung tak bisa datang padamu? Aku selamat dari menjadi monster karenanya, tapi
kau akan menjadi monster karenanya. Bisakah kau mencintai sekarang? Saat kau
adalah pria yang menjadi monster untuk dirimu sendiri?”
Joon Hee super kesal, tapi
informasi soal Min Ho yang mencari tau donor jantungnya dan secara rahasia
bertemu dengan keluarganya membuatnya terkejut. Apalagi fakta kalau pendonor jantung itu adalah Ma Dong Wook.
Min Ho pulang. Soon Jung yang
sudah menunggunya dari tadi bertanya kenapa Min Ho pulang sangat terlambat? Min
Ho senang karena Soon Jung menunggunya, ia habis berkeliling mencari pemasok
lain dari luar kota.
Soon Jung khawatir karena hari
pembayaran investasi sudah dekat, apa yang harus mereka lakukan? Min Ho yakin
entah bagaimana ini akan berhasil, jangan khawatir. Meski mengakui hari ini
melelahkan, mereka harus tetap semangat, besok akan lebih baik jadi mereka
harus kuat.
“Kau tak harus berpura-pura kuat
atau baik-baik saja. Kau juga harus mengatakan saat kau mengalami waktu sulit. Bagaimana
kalau kau ambruk jika terus begini? Kau menyuruhku bersandar padamu saat aku
mengalami kesulitan, tapi saat itu menimpamu kenapa kau membebankan semua pada
dirimu?”
Min Ho menyangkal. “Kau tampak
kesepian akhir-akhir ini. Kau tampak menyedihkan. Aku jadi gila karena kau
sangat menyedihkan. Ah, aku tak bisa melakukan apapun jadi aku merasa lebih
gila. Hatiku terasa sangat berat,” keluh Soon Jung. Min Ho ikut merasa gila dan
mengeluhkan dirinya yang tak berguna. Tapi itu malah membuat Min Ho sadar, “Pria
tak berguna itu aku?”
Soon Jung tak mengerti. Tapi Min
Ho merasa punya harapan, “Bisakah aku menafsirkan kalau Kim Soon Jung sedikit menyukaiku?”
Komentar:
Iyaaaa! Nggak cuma sedikit malah :p. Btw Soon Jung udah kayak istri yang nungguin suaminya yang pulang terlambat deh itu, ih suka banget liat mereka!
Btw lagi, rasanya aku nggak sempat bikin sinopsis lengkap, jadi begini aja dulu lah ya.. I'll do it short, biar cepet kelar nulisnya..
Terimakasih sinopsisnya..ditunggu picnya..semangaaat
ReplyDelete