Min Ho sengaja berdiri di dekat pintu saat Soon Jung masuk ruangannya. Min Ho benci melihatnya bersama Lee Joon Hee. Dan jangan pernah keluar saat pria tua keriput itu memanggil Soon Jung. Min Ho sama sekali tak suka melihat Soon Jung bersama pria lain. Dan lagi, ia tak akan menerima pengunduran diri Soon Jung, ia sudah bilang HRD kalau ia akan memberikan ijin sakit selama sebulan, kau bilang ingin istirahat, jadi istirahatlah! Kalau masih kurang, istirahat untuk tiga bulan (wait, emangnya cuti melahirkan? Haha).
Selama itu, Min Ho sudah
menyiapkan sesuatu yang spesial.. kupon Kang Min Ho! Selama Soon Jung libur,
kapanpun Soon Jung butuh bantuan, tak peduli waktu dan tempat, ia siap berlari
menuju Soon Jung. Tak ada batas kadaluarsa, kupon bisa dipakai berkali-kali,
dan bahkan bisa diduplikat, hahaa, dasar Min Ho! Min Ho membacakan kuponnya,
kupon makan bersama, kupon fold sleeves (yang
Min Ho mau meluk Soon Jung dari belakang tapi gagal itu lho), kupon 5 jam tukar
peran, dan banyak kupon lainnya.
Min Ho daritadi heboh sendiri,
tapi Soon Jung hanya diam tanpa ekspresi. Menurutnya Min Ho salah paham, saat
ia bilang akan keluar itu berarti ia tak ingin ada hubungan personal dengan Min
Ho sama sekali. Soon Jung tak ada keinginan untuk memulai apapun dengan Min Ho.
Dan ia akan keluar seperti yang direncanakan, setelah menyelesaikan tugas
besok, ia akan mengemasi barangnya. Jika tak ada lagi yang harus ia lakukan,
Soon Jung pamit mengakhiri shiftnya hari ini. Dan ia meletakkan kupon-kupon
yang tadi dikalungkan Min Ho, lalu pergi.
Min Ho mengejar Soon Jung, ia
juga ingin menegaskan posisinya. Bahkan setelah memikirkannya semalaman, Min Ho
sama sekali tak mengerti kenapa Soon Jung keluar dan bersikap dingin padanya.
Ia tak punya pilihan selain terus mengikuti Soon Jung seperti anak kecil kalau
alasannya tak memuaskan. Soon Jung hanya mengatakan yang hatinya inginkan,
kenapa ia harus punya alasan? Kenapa ia harus memuaskan Min Ho?
Min Ho tak peduli, ia tak akan
berhenti menyukai dan mencintai Soon Jung. Ia tak tau caranya membalikkan hati,
dan hatinya sudah terlanjur untuk Soon Jung. Karena itu ia akan pergi kemanapun
hatinya membawanya. Meskipun itu menyakitkan dan berat, Min Ho akan terus
berputar di sekitar Soon Jung.
Soon Jung mempersilakan Min Ho
melakukan apapun yang ia mau. ‘Berputar’ adalah kata yang tepat, karena hal
menyedihkan dari itu adalah fakta kalau mereka akan selalu ada di garis
paralel. Tak bisa menggengam tangan, memeluk, atau bahkan untuk bersama. Mereka
akan ada di garis paralel selamanya. Jika Min Ho bisa mengatasinya, silakan
lanjutkan, tapi jangan meminta alasan dari Soon Jung.. karena itu
memberatkannya. Soon Jung lalu berbalik pergi tanpa memberi kesempatan Min Ho
bicara.
Joon Hee kesal karena kenekatan
Young Bae yang tak punya pilihan lain. Joon Hee menganggapnya remeh dan tak
mengangkat telponnya. Kalau ia diam saja istrinya akan mati, kau bilang akan
mencarinya di Cina? Joon Hee sedang mencarinya, itu tak akan ketemu dalam
semalam. Young Bae tak sabar, kalau begitu Joon Hee harus memberi ginjalnya dan
menyelamatkan istrinya. Ia tak mengingnkan uang, apa gunanya kalau istrinya
mati?
Joon Hee menyindir Young Bae
yang sudah meneror istrinya selama bertahun-tahun karena kecanduan alkohol dan
judi, kenapa tiba-tiba ingin jadi suami yang baik? Young Bae melakukannya
karena bersalah sudah menyusahkan istrinya selama ini. Hari ini ia hanya
menyapa Soon Jung, tapi ia akan mengatakan kebenarannya lain kali. Young Bae
penasaran, apa yang akan Soon Jung katakan jika ia memperlihatkan video black
box mobilnya. Saat ia melihat tunangannya sekarat, dan Joon Hee malah
mencegahnya menyelamatkannya.
“Kau mau mati?” ancam Joon Hee
marah. Young Bae tak takut, lakukan saja, kau tak tau tempat ini penuh CCTV?
Joon Hee pun melepaskannya kesal. Young Bae yakin tak ada yang bisa
menghentikannya sekarang, jadi ia minta Joon Hee cepat mendapatkan ginjal
istrinya. Jika tidak, Joon Hee tau apa yang akan ia lakukan.
Joon Hee cuma bisa menahan
marah. Saat mobilnya berhenti di depan kantor, Min Ho tau-tau masuk dan
menyuruhnya jalan, ada yang ingin ia katakan. Min Ho mendesak Joon Hee
mengatakan yang ia inginkan darinya. Jika ingin menyembunyikan kebenaran,
lakukan dengan lebih baik. Bagaimana bisa ia membuat Noh Young Bae mendatangi
Soon Jung tanpa tau apa yang mungkin bisa ia lakukan padanya?
Sejak dulu Min Ho selalu
mengoceh soal ia membunuh Dong Wook atau apapun itu, tapi Joon Hee tak tau
alasan Min Ho mengatakan semua itu. Min Ho akan segera menemukan alasannnya,
jadi tunggu saja. Ironisnya, ia tak ingin Joon Hee jadi penjahatnya karena ia
tak yakin Soon Jung bisa menerimanya. “Bisakah kau terima kalau temanmu selama
24 tahun membunuh tunanganmu?” sindir Min Ho.
Joon Hee malah merasa tenang, ia
bisa memenuhi keinginan Min Ho karena memang bukan dirinya. Min Ho benar-benar
berharap kalau itu bukan Joon Hee. “Katakan saja aku pelakunya. Katakan saja aku
menabrak Dong Wook hari itu dan keluar dari mobil untuk melihatnya sekarat. Apa
kau punya saksi atau bukti?” tantang Joon Hee. Kasus tabrak lari tak cukup
menjeboskannya ke penjara hanya dengan saksi, dan Min Ho perlu bukti. Jika Joon
Hee memang pelakunya, apa Min Ho pikir ia akan membiarkan buktinya? Joon Hee
super percaya diri kalau ini hanya cerita fiksi karangan Min Ho yang mencoba
menemukan bukti yang tak pernah ada.
Pagi-pagi Min Ho sudah menemui
Wendy di kantor polisi, mau mengatakan rahasianya. “Ah, rahasia itu, apa kau
bicara soal bagaimana jantung Peter Pan ditransplantasikan ke Kapten Hook?”
tebak Wendy. Min Ho kaget, bagaimana bisa Wendy tau?
Wendy mengajak Min Ho bicara di
tempat yang lebih tenang. Wendy tanya apa semua hal aneh yang Min Ho bicarakan itu
karena jantung Dong Wook? Min Ho mengangguk, ia terus mimpi aneh yang berkaitan
dengan kejadian waktu itu. Ponsel Dong Wook, jam itu, dan bukan truk yang
menabraknya, Min Ho melihat semuanya di mimpi. Wendy stress, kalaupun itu
benar, mereka tak punya jejak darah untuk membuktikannya.
Tapi Min Ho mengatakan
rahasianya karena kemarin Noh Young Bae menemui Soon Jung, dan Joon Hee juga
ada di sana. Pasti ada sesuatu antara Lee Joon Hee dan Noh Young Bae, dan Min
Ho takut sesuatu akan terjadi pada Soon Jung. Min Ho akan membantu sebaik ia
bisa, jadi Wendy harus tetap menginvestigasi kasus ini. Dan ia punya satu
permintaan lagi, soal jantungnya.. ia harap Wendy tak mengatakan soal itu pada
Soon Jung, berikan kesempatan agar Min Ho bisa mengatakannya sendiri. Meski Soon
Jung akan kecewa, yang paling benar adalah mendengarnya langsung darinya, bukan
dari orang lain. Wendy hanya mengangguk setuju. Oh my, you’re late, Min Ho-ya..
Seratus ribu unit produk sudah
siap dikirim dari pelabuhan Incheon, dan dua jam lalu Ji Hyun sudah
memfinalisasi kebangkrutan Daemun International. Barang sudah siap, tapi
pembelinya sudah tak ada. Ji Hyun mengasihani Min Ho yang akan jatuh ke dasar
dengan Hermia dalam dua jam. Joon Hee tak setuju, itu belum cukup, hari ini
pengadilan Seoul akan mengajukan pasal kelalaian profesional terhadap Kang Min
Ho. Jadi ia tak akan bisa menghabiskan sisa hidupnya di luar penjara (elu aja
sama Young Bae!!). Ji Hyun tersenyum kagum akan ide Joon Hee.
Min Ho datang ke kantor dan Soon
Jung sudah tak ada di tempatnya. Saat Mi Ru menyampaikan pesan HRD yang
bertanya siapa kepala sekretarisnya sekarang, Min Ho menyuruh jawab saja itu
rahasia, haha. Direktur Yoon tergopoh-gopoh datang memberitahu kalau mereka
dalam masalah besar lagi, pembeli Vietnam mereka baru saja bangkrut. Selain 20%
DP, mereka tak punya apapun. Masalah lain datang, Gold Partners dan pemegang
saham ingin bertemu meminta pertanggungjawaban Min Ho atas barang yang tak
terjual, dan lagi ada panggilan pengadilan untuk Min Ho. Mereka bilang agar Min
Ho harus menyiapkan legal timnya secepatnya.
Joon Hee, Ji Hyun, dan beberapa
pemegang saham datang menuntut penjelasan Min Ho. Bukannya Min Ho, malah Ji Hyun
yang menjawab sepertinya Presdir Kang baru saja membuat kontrak untuk 100.000
unit produk ke perusahaan Vietnam tanpa mengeceknya dengan hati-hati, dan
tiba-tiba saja perusahaan itu bangkrut. Pemegang saham marah-marah, saham
mereka jatuh ke titik terendah! Min Ho hanya bisa minta maaf.
Joon Hee ikut bicara, masalahnya
bukan hanya barang yang tak terjual, lalu apa yang akan Min Ho lakukan dengan
pinjaman yang diambil untuk memulai produksi? Bagaimana bisa perusahaan ini
hanya menambah utang tanpa jalan untuk membayarnya kembali?
Pemegang saham berkata mereka
tak akan tinggal diam, dan Ji Hyun mengingatkan soal pengadilan yang akan
segera bergerak. Min Ho hanya diam mendengarkan, dan saat Woo Shik masuk, ia
menyuruhnya menjelaskan detail yang terjadi. Woo Shik memberitahu kalau baru
saja ada telpon dari perusahaan Woon Sung, 100.000 unit produk sudah sampai
tujuan dengan selamat. Ji Hyun tak, mengerti, apa maksudmu?
“Produk baru itu, 100.000 unit,
akan didistribusikan sesuai rencana.. tapi ke Thailand, bukan Vietnam,” jelas
Min Ho. Woo Shik menambahkan kalau pengadilan akan mencabut tuntutan perkara,
tak ada alasan karena mereka tak mengajukan pinjaman. Ekspresi Joon Hee berubah
kesal. Min Ho menjelaskan lagi kalau mereka tak pernah berencana mendistribusikan
100.000 unit produk baru itu ke Vietnam.
Flashback saat Min Ho dan Direktur
Yoon pergi meninjau pabrik. Saat Direktur Yoon bersorak girang soal 200.000
produk itu, Min Ho berkata kalau distribusi hanya 100.000 unit ke Thailand. Saat
itu Direktur Yoon tak mengerti, dan sekarang ia tampak bingung, haha, kepiye
to?
Min Ho mendapat informasi dari
sumber terpercaya kalau banyak hal yang tak cocok dengan Daemun International
dan Presdirnya, mereka tak melakukan invesitagasi karena malas, tapi perusahaan
itu bangkrut di waktu yang tepat. Min Ho tertawa, ia benar-benar beruntung. Dan
soal saham, mereka bisa mengeceknya besok pagi, itu akan naik 0,5 poin. Pemegang
saham tertawa lega, sementara Joon Hee dan Ji Hyun tak percaya.
Sambil menatap Joon Hee, Min Ho
ingin berkata pada Presdir Daemun International kalau ia akan menggunakan 20%
DP itu untuk membeli snack. Dan ia mengingatkan kalau Joon Hee berusaha
mengacaukan dirinya lagi seperti ini, siap-siap untuk diserang dengan 100.000 produk,
pasti sangat sakit.
Kontras dengan Min Ho yang
tertawa-tawa, Ji Hyun marah karena Joon Hee hanya main-main. Ini seperti
membuka kantong Gold Partners dan membantu Kang Min Ho. Joon Hee minta maaf. Ji
Hyun tak merasa ini bisa selesai hanya dengan minta maaf. Ia mulai kesal, Joon
Hee harusnya hanya melakukan apapun yang diperintahkan. Joon Hee yakin lain
kali tak akan gagal.
Ji Hyun: “Lain kali? Siapa
bilang akan ada lain kali untukmu? Kita membutuhkan anjing pemburu. Kenapa kita
harus membesarkan anjing pemburu yang bahkan tak bisa berburu dengan benar?”
Joon Hee hanya bertanya apa Ji
Hyun sudah selesai bicara? Ji Hyun minta Joon Hee menyiapkan diri, anjing
pemburu yang kehilangan giginya akan hilang suatu hari.
Soon Jung tetap membereskan
barang-barangnya meski Min Ho tak mengijinkannya keluar. Mi Ru sedih, tapi
mereka sudah menyiapkan pesta perpisahan untuk Soon Jung di ruang istirahat.
Woo Shik yang menguping langsung memberitahu Min Ho agar cepat datang, Soon
Jung sudah hampir selesai beberes.
Tapi Min Ho masih menunggu
seseorang, yang ternyata Ahjussi Ma. Rupanya Min Ho minta bantuan agar Ahjussi
Ma setidaknya mencoba menghentikan Soon Jung.
Soon Jung mengucapkan salam
perpisahannya, dan berjanji akan sering mengontak meski ia tak lagi di sana. Mi
Ru mengeluh, bahkan saat masih di perusahaan Soon Jung jarang mengontak,
apalagi saat sudah di luar? Mi Ru cuma ingin Soon Jung hidup dengan baik. Min
Ho yang mendorong Ahjussi Ma sepanjang jalan akhirnya sampai di depan Soon
Jung, itu juga pake didorong Min Ho, haha Min Ho kebiasaan dah nggak sopan.
Soon Jung heran melihat Ahjussi
Ma yang langsung bertanya kenapa Soon Jung keluar? Hermia akhirnya menjadi
tempat di mana Soon Jung bisa bernapas dengan lega. Soon Jung bahkan sudah
banyak menderita untuk sampai di sini. Soon Jung berusaha menjelaskan
alasannya..
Joon Hee menerima laporan soal
utusan Daemun International palsu waktu itu. Ia sudah kabur, tapi ada informasi
kalau Presdir Kang Min Ho mendekatinya. Sepertinya ia menyadari rencana mereka
dan mendapatkan orang itu.
Joon Hee yang kesal bertemu Yoo
Mi yang pergi mengambil minuman dan langsung bertanya dimana Kang Min Ho? Yoo
Mi refleks memberitahu kalau Presdirnya ada di ruang istirahat sekarang. Dan
Joon Hee segera menuju ke sana.
“Apa kau punya tempat untuk pergi
setelah meninggalkan perusahaan ini?” tanya Ahjussi Ma. ‘Tidak,’ gumam Min Ho dari belakang. Soon Jung berkata ia akan
perlahan mencari tempat baru. ‘Tidak, kau
tak akan menemukannya,’ gumam Min Ho lagi. Ahjussi Ma minta Soon Jung
memikirkannya sekali lagi, lagipula Min Ho belum menerima pengunduran dirinya.
Mi Ru setuju, semua setuju.
Tapi saat itu Joon Hee tiba-tiba
datang meski Yoo Mi terus berusaha mencegahnya. Joon Hee mengajak Min Ho
bicara. Min Ho tak mau, ia sedang di tengah-tengah pesta dan lagi ia tak
mengerti apa yang mau dibicarakan Joon Hee. Anggap saja ia membayar seseorang,
tapi apa Joon Hee punya bukti? Dan yang lebih penting, ini tak akan terjadi
kalau Joon Hee tak memulainya duluan. Ia mengerti Joon Hee harus melakukan hal-hal
kotor untuk menjaga posisinya.
Joon Hee membenarkan, posisinya
membuatnya harus melakukan banyak hal kotor. Ia lalu mendekat, menyapa Ahjussi
Ma dan minta maaf tak bisa datang mengunjunginya. Meski hubungan mereka tak
begitu bagus, Joon Hee punya sesuatu yang harus dikatakan pada Ahjussi Ma. Kenyataannya
ada seseorang yang melakukan hal kotor untuk menggali informasi medis Dong Wook,
apa Ahjussi Ma tau?
Min Ho kesal dan berusaha
menghentikannya, tapi Joon Hee tak takut dan berkata kalau kertas yang
ditandatangani Ahjussi Ma untuk mendonasikan organ Dong Wook itulah yang
dibutuhkan Min Ho. Kali ini Soon Jung yang minta Joon Hee berhenti. Tapi Joon
Hee tetap mengungkap kalau jantung Dong Wook ditransplantasikan ke Min Ho,
orang ini hidup sebagai hasil dari kematian Dong Wook. Dan lagi ia terus
tinggal di samping Soon Jung dan merebut pacar Dong Wook. (dan Dong Wook mati
gara-gara elu! Sumpah sebel banget aku!)
Min Ho otomatis memandang Soon
Jung khawatir. Soon Jung berteriak, tapi Joon Hee tetap tak berhenti. Ia malah
berkata alasan Soon Jung tak bisa di samping Min Ho karena Min Ho-lah yang
hidup, bukannya orang yang berharga untuk Soon Jung. Dan alasan kenapa Soon
Jung ingin keluar, itu karena sangat sulit melihat wajah Min Ho.
Soon Jung tak tahan lagi dan
pergi dari sana. Min Ho mengejarnya, merasa kalau Soon Jung sudah tau
sebelumnya. Soon Jung tak ingin bicara, Min Ho sudah tau alasan kenapa ia
bersikap begini, jadi biarkan ia pergi. Soon Jung melepaskan tangan Min Ho dan berbalik
pergi.
Di rumah, Soon Jung hanya
merenung dan mengabaikan semua panggilan Min Ho. Min Ho yang daritadi terus
menelpon, akhirnya terdiam saat Soon Jung mereject panggilannya.
Saat Soon Jung keluar dengan
kopernya pagi harinya, Min Ho masih di sana. Semalaman menunggunya. “Kau mau ke
mana?” tanya Min Ho. Soon Jung tau Min Ho akan seperti ini, jadi ia akan pergi
kemanapun sejauh mungkin. “Apa sangat sulit bagimu melihatku? Sampai kau ingin
pergi sejauh mungkin?” tanya Min Ho.
Soon Jung mengiyakan, selamanya mereka tak akan pernah bisa dekat. Karena di antara hubungan mereka, dan selama sisa hidup mereka, akan selalu ada Dong Wook. Segalanya akan membingungkan, mencurigakan, dan menyakitkan. Jika cinta mereka benar-benar cinta, jika Soon Jung bisa meninggalkan Dong Wook yang meninggal dengan menyedihkan, dan bahagia. Yang selalu Soon Jung pikirkan adalah, cinta macam apa yang seperti itu?
Soon Jung mengiyakan, selamanya mereka tak akan pernah bisa dekat. Karena di antara hubungan mereka, dan selama sisa hidup mereka, akan selalu ada Dong Wook. Segalanya akan membingungkan, mencurigakan, dan menyakitkan. Jika cinta mereka benar-benar cinta, jika Soon Jung bisa meninggalkan Dong Wook yang meninggal dengan menyedihkan, dan bahagia. Yang selalu Soon Jung pikirkan adalah, cinta macam apa yang seperti itu?
Min Ho berkata ia tau semuanya
dan tetap mencoba, tapi apa Soon Jung tak bisa mencobanya juga? Soon Jung
mengiyakan, ia sudah melewatkan terlalu banyak waktu bersama Dong Wook. Ia minta
Min Ho berhenti berputar di sekitarnya lagi mulai sekarang, dan sejujurnya
sangat sulit bagi Soon Jung untuk melihat Min Ho. Soon Jung lalu pamit pergi.
“Tapi ini bukan salahku. Kenyataan
kalau aku hidup bukan salahku. Jadi.. kenapa aku harus kehilanganmu? Kenapa?” teriak
Min Ho frustasi. Tapi Soon Jung tetap meninggalkannya.
Komentar:
Min Ho benar, bukan salahnya kalau ia yang hidup. Hiks, Min Ho jangan sedih.. #peluk
Komentar:
ReplyDeleteMin Ho benar, bukan salahnya kalau ia yang hidup. Hiks, Min Ho jangan sedih.. #peluk
min, gue bacanya pingin nangis dan ketawa.