Min Ho tak mengerti, mereka sudah punya paten untuk produk baru, bagaimana bisa ada perusahaan lain yang mengklaim sudah mengajukan permohonan paten lebih dulu? Tentu ia tau ini perbuatan Joon Hee, dan yang dimaksud langsung muncul di hadapan Min Ho. Mereka saling menyindir. Orang seperti Min Ho tak akan mengerti waktu-waktu yang harus dilalui Joon Hee seperti seekor anjing. Tapi koneksi yang ia bangun saat itu sangat membantunya sekarang.
“Begitukah?” tanya Min Ho
tenang. Joon Hee mengingatkan kalau mereka akan memperpanjang perkara selama
mungkin, tapi jangan khawatir, Min Ho akan memenangkan gugatan.. mungkin dalam
3 tahun? Min Ho kesal, apalagi Joon Hee yakin Hermia akan bangkrut karena itu.
Kali ini Min Ho tak hanya kehilangan 100.000 unit, tapi lebih dari jutaan unit.
Dan dengan menyebalkan, Joon Hee mempersilakan Min Ho memanfaatkan DP 20% yang
ia berikan dulu dengan baik.
Sementara itu, Soon Jung sedang
melihat-lihat apartemen barunya di Hwaseong. Soon Jung langsung suka karena
bersih dan harganya cocok. Apalagi apartemen itu akan siap 2 hari sebelum ia mulai kerja. Soon Jung merasa
sangat beruntung, ia tak menyangka dapat apartemen secepat ini
Masalah belum cukup besar karena
Min Ho juga dapat surat panggilan dari kejaksaan. Terpaksa Min Ho datang, meski
ia tak tertarik sedikitpun pada ocehan si jaksa. Ia tau jaksa itu dulu sekelas
dengan Lee Joon Hee, pasti Joon Hee sudah memberinya sesuatu. Setengah
menyindir Min Ho berkata ia tak tau kenapa pria sepintar si jaksa bekerja untuk
Lee Joon Hee. Si jaksa teriak kesal, tapi Min Ho hanya menguap dan mengeluh ia
lelah.
Min Ho akhirnya bisa keluar
setelah diintrogasi selama 7 jam. Woo Shik sampai kesal sendiri karena itu
sangat berlebihan. Min Ho hanya tanya apa Woo Shik sudah mendapatkan informasi
yang dimintanya? Woo Shik mengiyakan, sepertinya kantor jaksa ada hubungannya
dengan Gold Partners. Min Ho bisa membaca kalau Gold Partners akan menyerang
dengan segala cara. Ia ingin tau akhirnya, meski salah satu dari mereka akan
mati pada prosesnya.
Soon Jung menemui Ahjussi Ma
yang menelponnya. Ia sedikit canggung, ini pertama kalinya mereka bertemu
setelah hari itu. Ahjussi Ma tertawa, “Kenapa kau yang canggung? Bukan kau yang
mengambil jantung anakku.” Ia berkomentar Soon Jung tampak lebih berisi setelah
keluar kerja. Soon Jung langsung menjawab kalau memberitahu seorang gadis kalau
berat badannya naik itu bukan pujian. Ahjussi Ma baru sadar dan tertawa meminta
maaf.
Ahjussi Ma sudah dengar kalau
Soon Jung akan pindah ke Hwaseong. Soon Jung mengiyakan, ia merasa senang
karena semua berjalan lancar. Ahjussi Ma ikut senang, tapi sejujurnya ia tak
merasa sebaik itu, Soon Jung sudah mengalami banyak waktu sulit selama ini,
karena anaknya, juga karena Kang Min Ho.
Soon Jung minta maaf atas apa
yang terjadi dengan Min Ho, Ahjussi Ma sudah salah paham dan bahkan memberikan
restu. Tapi Soon Jung merasa hanya membuat Ahjussi Ma bingung. Ahjussi Ma
menggeleng, tak ada kebingungan di dirinya.
“Soon Jung-ah, kudengar kau
memberitahu Presdir Kang kalau kau ingin melindunginya. Dong Wook adalah
seseorang yang melindungimu diam-diam, tapi kupikir Presdir Kang adalah seseorang
yang ingin kau lindungi. Maksudku adalah, kau mencintai keduanya dengan cara
yang berbeda.”
Soon Jung terdiam, dan kata-kata
Ahjussi Ma itu sangat mempengaruhinya. Sampai sebuah suara menyadarkannya dari
pikirannya sendiri. Min Ho sudah menunggunya dari tadi. Begitu melihat Soon
Jung, Min Ho berkomentar kalau Soon Jung tampak lebih baik, kau pasti lebih
cocok jadi pengangguran. Soon Jung tak tersenyum atau tertawa, hanya bertanya
kenapa Min Ho ada di sini?
“Hey, apa tangga ini semua
milikmu?” keluh Min Ho. Ia hanya berjalan-jalan menikmati udara segar. Min Ho
menanyakan soal kepindahan Soon Jung ke Hwaseong, apa kau sudah selesai
mengemasi barangmu? Soon Jung mengiyakan, Ok Hyun akan membantunya pindahan.
“Kau sudah dapat pekerjaan baru?
Bagaimana dengan tempat tinggal?” tanya Min Ho lagi. Soon Jung menjawab senang
kalau semuanya berjalan lancar. Min Ho ikut senang mendengarnya, hanya hal baik
yang terjadi. Soon Jung pikir ia akan mampu melupakan semuanya dan mulai hidup
baru.
Selama terpisah dari Soon Jung,
Min Ho terus teringat hal-hal yang tak bisa ia lakukan untuk Soon Jung. Ia
hanya mengingat kata-kata kejam yang ia ucapkan untuk Soon Jung. Bagaimana ia
sangat kejam pada Soon Jung. Jadi Min Ho harap saat Soon Jung pergi ke tempat
baru, ia hanya akan dicintai dan hanya akan ada hal baik yang terjadi. Soon
Jung tersenyum mengiyakan.
Min Ho berterimakasih karena
Soon Jung sudah memperlihatkan wajahnya hari ini. Ia perlu obat yang kuat, dan
Soon Jung lah obatnya. Min Ho lalu bangkit dan pamit pergi. Sementara Soon Jung
diam memandangi punggung Min Ho yang menjauh.
Young Bae tertatih-tatih
mendatangi Joon Hee di gedung apartemennya. Tempat dengan banyak CCTV, agar
Joon Hee tak bisa melakukan apapun padanya. Joon Hee menyindir Young Bae yang
pintar, tapi sangat buruk dalam matematika. Seharusnya video black box itu
sudah ada padanya. Young Bae tak mau dikendalikan Joon Hee karena itu ia tak
mau memberikannya.
Joon Hee berkata kalau Young Bae
dulu yang melanggar kesepakatan dengan menemui Soon Jung. Young Bae jadi kesal,
kau tak pernah menemukan ginjal untuk istriku kan? Joon Hee mengiyakan, ia tak
pernah mencarinya. Joon Hee yakin Young Bae tak bisa melaporkannya ke polisi,
karena mereka partner in crime. Ia
mungkin yang membunuh, tapi Young Bae-lah yang menutupinya. Joon Hee tak takut
sedikitpun, dan Young Bae harus memberikan memory cardnya sesegera mungkin.
Kalau tidak bagaimana dengan biaya sekolah anak-anaknya, juga biaya pemakaman
istrinya.
Joon Hee mengancam Young Bae,
jangan pernah mengancamnya lagi, ia bahkan tak tau apa yang bisa ia lakukan.
“Pastikan kau mendengarkanku!” ujar Joon Hee sebelum pergi.
Istri Young Bae sekarat di rumah
mereka. Meski tak bisa dihemodialisis lagi, Young Bae tak tega dan ingin
membawanya ke RS saja, dan berkata ia akan segera mendapatkan ginjal, meski
dengan nada tak meyakinkan. Istrinya tak mau, dokter bilang peluang hidupnya
sangat kecil. Ia juga punya angina pektoris (fyi, sakit jantung ya maksudnya),
jadi meski suaminya mendapatkan ginjal, ia tak akan bisa dioperasi. Ia tak
ingin Young Bae melakukan sesuatu yang buruk untuk menyelamatkannya. Young Bae
hanya bisa menangis.
Min Ho dan Joon Hee berpapasan
lagi di kantor. Joon Hee mengungkit soal pertemuan pemegang saham, dan ia
berharap bukan Min Ho yang jadi CEOnya. Min Ho tak peduli siapapun yang jadi
CEO, yang jelas orang itu bukan Joon Hee. Min Ho tak akan kalah dua kali. Joon
Hee berkata itu akan jadi keputusannya dan Gold Partners, dan ini akan jadi
kesempatan terakhir mereka.
Min Ho yakin kalau itu akan menyerang
Joon Hee kembali, seperti bumerang. Semua hal buruk yang Joon Hee lakukan akan
kembali dan menggigit Joon Hee. Joon Hee tak yakin, ia tak akan berubah haluan
seperti seseorang yang melakukannya. Bumerang itu untuk orang-orang sentimental
seperti Min Ho.
Min Ho setuju, ayo lakukan ini!
Menang sepenuhnya atau kalah sepenuhnya. Salah satu dari mereka akan memiliki
semuanya, dan satunya lagi akan kehilangan segalanya. Joon Hee setuju. And the
battle is on!
Min Ho tau ia akan dipecat di
pertemuan pemegang saham. Direktur Yoon juga tak bisa melakukan apa-apa, saham
mereka semakin turun. Apalagi kalau Harian Han Joon memberitakan insiden ini di
website mereka. Min Ho ingat kata-kata penyemangat Soon Jung kalau 4.500 orang
bergantung padanya, jadi ia kembali semangat. Tak ada waktu bermuram durja, Min
Ho memerintahkan untuk menyiapkan tim khusus dan merekrut pengacara spesialis
paten.
Soon Jung menandatangani kontrak
apartemen barunya di Hwaseong, dengan harga yang sangat bagus. Ahjumma penjual
berkata Soon Jung sangat beruntung. Tapi ternyata itu semua bukan keberuntungan
semata, saat Soon Jung kembali mengambil ponselnya yang tertingal, Soon Jung
mendengar si Ahjumma berbicara lewat telpon dengan seseorang. Ia sudah
memberikan harga yang diinginkan, dan akan segera memfax kontraknya. Soon Jung
mendengar semuanya dan bertanya apa maksudnya?
Min Ho mendapat telpon dari
nomor asing, dan ternyata itu Noh Young Bae yang meminta bertemu. Min Ho datang
dan refleks kaget melihat muka Young Bae yang makin mengerikan karena
luka-luka, haha. Young Bae memintanya datang karena tau hubungan Min Ho dan
Joon Hee yang tak baik, dan Min Ho pernah bilang akan mengawasinya. Itu karena
Min Ho tau Young Bae-lah kaki tangan di kasus bahan berbahaya dan pembunuhan
Dong Wook.
Young Bae mulai mengajukan
tawaran, kalau ia membantu, apa yang bisa Min Ho lakukan untuknya? Ia punya
rekaman black box dari lokasi kejadian. Jika Min Ho mau membantunya, ia akan
memberikan rekaman black box itu. “Apa yang kau inginkan?” tanya Min Ho.
“Uang,” jawab Young Bae. Uang
yang cukup untuk anaknya hidup saat ia dipenjara. Jika ia langsung ke kantor
polisi, ia akan dapat hukuman tapi tanpa uang. Young Bae berencana menyerahkan
diri, dan ia minta Min Ho menjamin masa depan anak-anaknya. Rekaman black box
itu juga memuat bukti tentang kasus bahan berbahaya, bukankah itu cukup untuk
menjegal Gold Partners dan Lee Joon Hee?
Dari Ahjumma itu Soon Jung tau
yang menelpon tadi Woo Shik atas perintah Min Ho. Ia akan membayar sisa dari
harga yang diinginkan Soon Jung. Itu membuat Soon Jung curiga dan mendatangi
tempat kerja barunya. Dan ya, Min Ho yang meminta agar Soon Jung diterima
bekerja di sana karena Daeji Pharmaceutical berafiliasi dengan Hermia dalam
penggunaan bahan farmasi untuk kosmetik.
Sadarlah Soon Jung kalau Min Ho
diam-diam melakukan banyak hal untuknya. Payung kuning. Pria yang membantunya
membawa koper. Taksi yang tiba-tiba datang. Juga Min Ho yang berjanji di tempat
yang baru, hanya akan ada hal-hal baik untuk Soon Jung. Huaaa, aku juga mauu Min
Ho jadi guardian angel-ku! :3
Joon Hee mengangkat telpon Young
Bae dan langsung bertanya berapa yang ia inginkan untuk rekaman black box itu?
Tapi Young Bae tak menginginkan uang Joon Hee. Ia di depan kantor polisi
sekarang dan akan menyerahkan diri ke detektif Na Ok Hyun. “Apa kau
mempermainkanku?” tanya Joon Hee. Young Bae senang mendengar nada takut dalam
suara Joon Hee, dan ia punya satu kejutan lagi, rekaman black box itu sekarang
ada di Kang Min Ho. Joon Hee akan segera terkenal karena Min Ho akan segera
mengungkapnya ke media.
Joon Hee marah, “Apa kau gila?” Young
Bae mengiyakan, istrinya hampir mati karenanya. Jika istrinya tak bisa hidup,
Young Bae tak akan mengambil uang Joon Hee. Ia akan masuk penjara setelah
membongkar semuanya.
Dan Young Bae benar-benar menyerahkan diri dan memberi kesaksian kalau Lee Joon Hee adalah pelaku pembunuhan dengan mobilnya. Young Bae datang sebagai saksi dan kaki tangan. Buktinya adalah rekaman black box mobilnya. Kecurigaan Wendy benar-benar terbukti, dan ia bertanya dimana rekaman black box itu?
Dan Young Bae benar-benar menyerahkan diri dan memberi kesaksian kalau Lee Joon Hee adalah pelaku pembunuhan dengan mobilnya. Young Bae datang sebagai saksi dan kaki tangan. Buktinya adalah rekaman black box mobilnya. Kecurigaan Wendy benar-benar terbukti, dan ia bertanya dimana rekaman black box itu?
Min Ho sampai di Harian Hanjin,
siap mengungkap semuanya. Tapi telpon Soon Jung menghentikannya. Ia panik
karena Soon Jung tiba-tiba menghubunginya, apalagi ternyata Soon Jung ingin
datang menemuinya dan akan segera menuju tempat Min Ho sekarang. Ada sesuatu
yang harus ia katakan. Soon Jung bersedia menunggu kalau Min Ho sibuk, tapi Min
Ho dengan memory card di tangannya tentu saja berkata ia tak sibuk dan akan
datang kemanapun Soon Jung berada sekarang. Tapi Soon Jung yang sudah di taksi
berkata ia yang akan datang ke tempat Min Ho. Min Ho langsung panik mencari
tempat menunggu Soon Jung-nya datang.
Kali ini Joon Hee tak bisa
tenang. Ia memerintahkan orang untuk mencari seseorang dan mengambil sesuatu
darinya dalam waktu 20 menit, ia akan mengirimkan lokasi GPS target.
Min Ho menunggu di pinggir jalan
dengan tak sabar. Saat Soon Jung sampai di sebrang jalan, Min Ho menyuruhnya
terus berjalan menuju lampu merah di dekat mereka. Mereka berjalan bersisian
dipisahkan jalan. Min Ho memasang ekspresi lucu, sementara Soon Jung, entahlah
ia tampak dingin meski tersenyum tipis saat melihat wajah aneh Min Ho.
Di persimpangan jalan, Min Ho
memberi isyarat kalau ia yang akan menuju Soon Jung. Min Ho yang usil seolah
mau menyebrang padahal lampu belum hijau. Ia langsung tertawa karena Soon Jung
tertipu. Di sebrang jalan, mau tak mau Soon Jung ikut tertawa.
Saat lampu berubah hijau dan Min
Ho mau menyebrang, sebuah motor melaju kencang dan pengendaranya dengan sengaja
memukul kepala Min Ho dengan tongkat. Min Ho langsung terkapar dengan darah
mengucur di kepalanya. Soon Jung melihat semua itu dan berteriak panik,
“Presdir!”
Soon Jung pulang, dan Min Ho
sudah ada di sana menunggunya.
SJ: Apa yang membawamu kemari?
MH: Kau tampak sangat
menyedihkan hari ini.
SJ: Apa?
MH: Apa yang harus kulakukan
padamu? Kupikir ini semua sudah berakhir. Aku khawatir kau akan terluka.
Min Ho memeluk Soon Jung yang
tampak tak mengerti apa yang ia bicarakan.
MH: Berjanjilah satu hal, saat
kita terluka dan lelah, kita hanya akan terluka sedikit, dan hanya lelah
sedikit.
SJ: Ada apa ini?
Min Ho melepaskan pelukannya, ia
cukup memperlakukan Soon Jung lebih baik, ia akan mencoba lebih keras.
MH: Kau tau kita akan pergi
memancing besok kan?
SJ: *mengangguk* Iya.
MH: Kalau begitu sampai ketemu
besok, aku akan menunggumu.Komentar:
I'm crying! Ini scene sebelum rencana fishing date kan? Sebelum Soon Jung tau soal jantung Dong Wook kan? Oh dear, kayaknya Min Ho udah punya firasat deh.. *lanjut nangis*
No comments:
Post a Comment