Min Ho mengaku telah memberi uang untuk mendapatkan informasi pendonornya karena alasan tertentu. Polisi mendesak Min Ho mengatakan alasannya mencari informasi tentang donor jantungnya, Ma Dong Wook, karena itu ilegal. Soon Jung terkejut mendengar semuanya, tapi ia segera keluar sebelum Min Ho menyadari keberadaannya.
Saking shocknya, Soon Jung
sampai menghubungi Joon Hee, sejak kapan Joon Hee tau? Menurut Joon Hee itu tak
penting, yang penting akhirnya sekarang Soon Jung tau. Karenanya, Soon Jung
bisa berhenti sebelum perasaannya pada Min Ho semakin dalam. Joon Hee yakin itu
alasan Min Ho jatuh cinta begitu cepatnya setelah berlaku kejam pada Soon Jung.
Sejak dulu ia merasakannya tanpa tau sebabnya, perasaan yang sama saat Dong
Wook menatapnya.
Soon Jung berusaha menyangkal
sedari tadi, tapi Joon Hee terus saja bicara dan berkata tak mungkin Soon Jung
tak merasakan ada orang lain di dalam diri Min Ho. Soon Jung tak kuat dan akan
pergi, tapi Joon Hee masih belum berhenti. “Kang Min Ho, ia tau kau pacar Dong
Wook, meski tau itu, ia tetap di sisimu. Apa kau mengerti sekarang?”
Woo Shik mengomeli Min Ho karena
kekacauan tadi, sudah ia bilang jangan melakukannya. Tapi bukan itu fokus Min
Ho, ia khawatir orang yang memberinya informasi mungkin akan masuk penjara. Woo
Shik balas ngomel lagi, hampir saja ia juga masuk penjara. Woo Shik tanya soal
Soon Jung, dan Min Ho yang sama sekali lupa langsung panik. Ia menelpon
berkali-kali, tapi tak ada jawaban.
Soon Jung pulang, dan Min Ho
sudah di sana menunggunya. Ia menjelaskan kalau ada sesuatu yang terjadi sampai
ia lupa menelpon, khawatir Soon Jung sudah menunggunya terlalu lama. Soon Jung
yang mulai bersikap dingin hanya bertanya apa yang terjadi? Min Ho berbohong
kalau Woo Shik tiba-tiba sakit dan ia harus membawanya ke UGD.
Min Ho merasa ada yang aneh dan
mengamati wajah Soon Jung, ia jadi berpikir Soon Jung marah karena menunggu
terlalu lama, jadi ia sudah menyiapkan acara mancing tengah malam, dengan kopi
dan ramen. Mobil juga sudah dipanaskan, dan ia meraih tangan Soon Jung untuk
segera pergi. Tapi Soon Jung menepis tangannya dan menolak ajakan Min Ho. Min
Ho bingung. Soon Jung beralasan ia tak enak badan.
Min Ho jadi khawatir Soon Jung
tertular flunya, dan mau mengukur suhu tubuh Soon Jung. Tapi lagi-lagi Soon
Jung menepis tangannya, ia akan baik-baik saja dengan tidur dan memohon agar
Min Ho pulang saja. Min Ho makin bingung karena Soon Jung memohon untuk hal
seperti itu, tapi lalu mengiyakan. Ia mau berpesan sesuatu, tapi Soon Jung
keburu meninggalkannya masuk rumah.
Soon Jung teringat semua
kemiripan Min Ho dan Dong Wook. Min Ho yang menunggunya di tangga menuju
rumahnya. Min Ho yang menempati rumah impiannya bersama Dong Wook. Min Ho yang
memeluknya di RS dan memintanya jangan pergi meninggalkannya. Min Ho yang
bertanya apa yang dipikirkan Soon Jung saat melihatnya setelah operasi? Min Ho
yang menyentuh hidungnya. Min Ho yang menangis karena ia terluka. Semua itu
membuat Soon Jung menangis tersedu-sedu, tak tau apa yang harus ia lakukan
sekarang.
Joon Hee dan Ji Hyun mulai
berbeda suara. Ji Hyun ingin akuisisi Hermia dilakukan hati-hati, tapi Joon Hee
tak sependapat. Bisnis produk baru sudah dimulai, dan perusahaan bangkit lagi
dengan sendirinya, semakin lama mereka menunggu, makin banyak waktu untuk Kang
Min Ho. Dan Joon Hee minta semuanya segera diproses.
Saat sampai kantor dan tak
menemukan Soon Jung yang tak masuk karena sakit, Min Ho jadi khawatir. Ia tak
fokus pada apapun yang dilakukannya. Saat menemani utusan perusahaan
perdagangan Vietnam meninjau pabrik, ia malah sibuk menelpon dan mengirim pesan
ke Soon Jung. Saat mereka kembali ke kantor juga Min Ho masih sibuk sendiri
sampai Direktur Yoon harus terus memberi kode. Utusan Daemun International ini
ingin segera membuat kontrak untuk 100.000 produk baru.
Min Ho agak kaget karena mereka
minta sebanyak itu, agak sulit dengan kondisi perusahaan sekarang. Utusan itu
mengerti, mereka akan membayar 10% di depan agar perusahaan bisa mengajukan
pinjaman. Min Ho menegosiasi agar DP jadi 20% setidaknya agar cukup untuk bahan
baku dan mereka bisa segera memulai produksi. Utusan itu mengiyakan, ia akan
menyampaikannya ke kantor pusat. Setelah itu Min Ho kembali sibuk dengan
ponselnya.
Utusan Daemun itu ternyata ada
hubungannya dengan Joon Hee dan Ji Hyun. Joon Hee langsung setuju dengan
permintaan Min Ho, ia yakin kalau Min Ho tak akan sadar kalau Daemun
International hanya perusahaan di atas kertas. Begitu produksi selesai, mereka
akan membuat Daemun bangkrut dan barang sebanyak itu akan tak terjual. Dengan
pinjaman untuk produksi tambahan, dan saat jatuh tempo pembayaran tiba, Hermia
akan jatuh dengan mudahnya. Ji Hyun awalnya keberatan, tapi lalu tertarik
dengan ide Joon Hee.
Min Ho sudah memencet bel
berkali-kali dan berteriak memanggil Soon Jung di depan rumahnya, tapi sama
sekali tak ada respon. Yang merespon malah tetangganya yang keberisikan, haha.
Tapi berkat tetangga itu Min Ho bisa masuk. Min Ho menyeka keringat Soon Jung
yang lalu terbangun, bingung kenapa Min Ho ada di rumahnya. Min Ho menjelaskan
kalau ahjumma sebelah rumah yang membantunya masuk, kondisi Soon Jung
mengkhawatirkan jadi ia sudah melakukan tindakan emergency. Ia mengomeli Soon
Jung yang tak mengangkat telponnya, tapi lalu sadar, ia tak bermaksud
berlebihan, ia cuma khawatir.
Ponsel Min Ho berbunyi. Soon
Jung tak tahan mendengar ringtonenya sampai ia muntah dan berteriak memohon agar Min Ho
segera pergi. Min Ho agak kaget, tapi ia mengerti dan berpesan sebelum pergi
kalau besok masih tak enak badan, Soon Jung bisa tak masuk kerja dan istirahat.
Min Ho merasa ada yang aneh, tak biasanya Soon Jung seperti itu.
Paginya, Soon Jung sudah kembali
kerja. Min Ho menyapanya riang, “Bagaimana badanmu? Apa kau tidur nyenyak?”
Soon Jung mengiyakan dengan formal, ia sudah baik-baik saja. Soon Jung minta
ijin pergi ke kantor perijinan kalau tak ada yang penting harus ia lakukan
dulu. Min Ho mengijinkan, meski dengan seribu tanda tanya. Woo Shik dengan
bossynya menyuruh Min Ho mengikutinya masuk ruangan.
Soon Jung tak tampak senang
melihat Joon Hee yang berpapasan dengannya di koridor. Apalagi Joon Hee
bertanya apa Soon Jung melihat Dong Wook di wajah Kang Min Ho? Apa ia masih
pantas untuk dilihat? Dengan dingin Soon Jung berkata ekspresi Joon Hee saat
ini juga tak enak dilihat, ekspresi bahagia Joon Hee saat melihatnya.
Joon Hee: “Aku tak bisa
memilikimu, jadi ba*****n itu juga tak bisa memilikimu. Selama sisa hidupmu,
hanya akan ada satu orang yang mengikutimu. Saat kalian bertemu, makan,
jalan-jalan, akan selalu ada orang itu di antara hubungan kalian. Bisakah kau
bertahan dengan itu? Akhirnya, apa kalian berdua bisa bahagia?”
Min Ho mengadu soal Soon Jung
yang mengabaikannya. Woo Shik yang sok sibuk bertanya apa Min Ho sudah minta
maaf sudah melupakan janji dengannya? Tentu saja Min Ho sudah melakukannya,
tapi Woo Shik yakin Min Ho tak tulus. Tidak, Min Ho sudah meminta maaf dengan
tulus. Woo Shik yang dengan enaknya duduk di kursi CEO padahal Min Ho berdiri,
berkata kalau cara wanita menginterpretasikan suatu hal itu berbeda dari pria.
Min Ho mungkin sudah minta maaf, tapi Soon Jung bisa saja berpikir Min Ho belum
melakukannya.
Min Ho bingung, tapi karena Woo
Shik juga tak bisa menjelaskannya, ia minta bantuan ahlinya dan menyuruh Mi Ru dan Yoo Mi masuk, haha. Mereka mencoba menganalisis penyebabnya. Pertama,
bagaimana Min Ho meminta maaf? Min Ho bilang temannya sakit. Dan mereka
langsung mengeluh, harusnya Min Ho bilang orang tuanya meninggal dunia. Min Ho
bingung, kenapa kau membuat mereka yang sudah meninggal, meninggal lagi? Haha.
Tapi maksud Mi Ru adalah, wanita
hanya akan mengerti kalau alasannya separah itu, membatalkan janji hanya karena
teman sakit itu gila. Min Ho masih bingung, tapi dia bilang dia baik-baik saja.
Mereka mengeluh lagi, perkataan wanita itu berarti sebaliknya. Contohnya..
“Oppa, aku benar baik-baik saja,” berarti.. “Oppa, aku tak baik-baik saja.”
“Oppa, aku benar benar baik-baik saja, kau bisa pulang,” berarti.. “Oppa, aku benar benar tak baik-baik saja,
jika kau pulang, kau mati!”
“Oppa, mari kita putus,” berarti.. “Aku semarah ini! Cepat berlutut dan memohon ampun.”
Mi Ru berkata kamus wanita itu
sangat tak jelas dan rumit, atau dengan kata lain Min Ho sudah melakukan dosa
yang pantas mati untuk orang itu. Min Ho bengong. Woo Shik juga baru tau. Haha.
Karena penasaran, Wendy menemui
Soon Jung untuk bertanya soal jam tangan itu. Ia menunjukkan gambarnya dan
bertanya apa Dong Wook pernah memberi Joon Hee jam tangan yang seperti ini?
Soon Jung mengiyakan, secara resmi ia yang memberikannya, tapi Dong Wook yang
membelikannya secara tak resmi. Saat itu ia diangkat jadi kepala sekretaris dan
Joon Hee jadi direktur departemen legal dan mereka setuju untuk saling memberi
hadiah selamat. Tapi Soon Jung sangat sibuk dengan tugasnya, jadi Dong Wook yang
membelinya diam-diam dan Soon Jung memberikan atas namanya.
Wendy mengerti, jadi Joon Hee
tak tau kalau Dong Wook lah yang memberikan itu padanya. Soon Jung tak mengerti
kenapa Wendy menanyakan hal seperti ini dan membuatnya down. Terpaksa Wendy
beralasan ia ingin mencari jam dan ini tampak bagus.
Tiba-tiba Soon Jung berkata
kalau Ok Hyun benar, dirinya goyah karena Kang Min Ho, tapi sekarang ia tau
alasannya.. jantung Dong Wook ditransplantasikan ke Kang Min Ho. Wendy kaget,
jadi itu benar? Soon Jung mengangguk, ia diinvestigasi karena melanggar hukum tentang
organ donasi, Wendy bisa mengeceknya sendiri.
Wendy merasa gila, tapi lalu sadar, ia selalu berpikir Min Ho anehnya mirip dengan Dong Wook. Soon Jung berpikiran sama, setelah berkerja dengan Kang Min Ho, banyak hal yang tak bisa dijelaskan terjadi. Ia pikir itu hanya kebetulan tapi karena itu menyatu seperti puzzle, Soon Jung merasa aneh.
Wendy merasa gila, tapi lalu sadar, ia selalu berpikir Min Ho anehnya mirip dengan Dong Wook. Soon Jung berpikiran sama, setelah berkerja dengan Kang Min Ho, banyak hal yang tak bisa dijelaskan terjadi. Ia pikir itu hanya kebetulan tapi karena itu menyatu seperti puzzle, Soon Jung merasa aneh.
Soon Jung jujur kalau saat ini
ia sangat bingung. Selama 24 tahun, itu adalah suara detak jantung Dong Wook,
tapi sekarang jantung itu berdetak di tubuh orang itu. Saat memikirkannya, Soon
Jung merinding dan merasa aneh.Soon Jung bingung, siapa yang ia sukai. Ia jadi
curiga dan tanpa sadar menganalisis apakah itu Dong Wook atau bukan setiap
saat. Soon Jung merasa sangat sulit bahkan hanya dengan melihat wajah Min Ho.
Min Ho memanggil Soon Jung ke
ruangannya, dan benar-benar minta maaf dan menyesal soal janji yang batal
kemarin. Soon Jung berkata ia sudah bilang ia tak apa-apa. Karena ajaran Mi Ru,
Min Ho yakin Soon Jung tak baik-baik saja, ia yang mengajak kencan, tapi ia
juga yang membatalkannya, kau pasti sangat marah? Soon Jung berkata tak seperti
itu. Min Ho tetap tak percaya, ia pantas mati, jadi ia akan melakukan apapun
yang Soon Jung minta.
Tapi Soon Jung malah meminta Min
Ho menerima surat pengunduran dirinya. Itu seperti ajakan putus buat Min Ho,
“Lalu apa aku harus berlutut dan memohon ampun? Apa aku melakukan kesalahan
sebesar itu?” Soon Jung tak mengerti, tapi bukan karena itu, tak ada maksud lain
di balik perkataannya. Ia hanya merasa saat ini perusahaan mulai stabil dan ia
ingin istirahat.
Min Ho tanya alasannya. Soon
Jung hanya berkata ia ingn bekerja di lingkungan yang berbeda. “Kau bilang kau
akan melindungiku. Aku sampai sejauh ini karena percaya padamu, dan sekarang
kau ingin berhenti?” sahut Min Ho. Soon Jung hanya bisa minta maaf. Min Ho
merasa tak yakin apa yang harus ia lakukan, bagaimana ia memegang posisinya
tanpa Soon Jung?
Soon Jung tak goyah, posisi Min
Ho adalah posisi dimana Min Ho harus bertahan dan melakukan kerja bagus bahkan
tanpanya. Soon Jung sudah memikirkan ini masak-masak, dan ia sudah memberitahu
HRD, tak ada gunanya meski Min Ho mengatakan sesuatu. Setelah menyelesaikan
tugasnya besok, ia akan meninggalkan perusahaan dalam dua hari. Soon Jung minta
maaf lalu pamit pergi.
Min Ho pergi mengunjungi pabrik
karena ada pesanan tambahan dari Thailand. Direktur Yoon saking senangnya
sampai menari-nari, 100.000 untuk Vietnam, dan 100.000 untuk Thailand. Kalau
begini mereka bisa cepat membayar utang mereka dan masalah akan segera
teratasi. Min Ho ikut senang dan ber-high five dengan Direktur Yoon.
Min Ho merenung sendirian di
luar pabrik sampai ia melihat Ahjussi Ma makan ramen sendirian. Min Ho
menggeleng tak suka dan membuang ramennya, lalu menyiapkan makan siang yang
layak untuk mereka berdua. Ahjussi Ma terkejut (mungkin batinnya, tumben ini
anak baek bener). Ia tadi melihat Min Ho makan siang dengan Direktur Yoon. Min
Ho menyangkal, hanya Direktur Yoon yang makan, kalau Ahjussi Ma tak mau biar ia
ambil lagi makanannya, haha.
Sambil makan Ahjussi Ma bertanya
apa urusan kencan Min Ho dengan Soon Jung berjalan lancar? Min Ho malah menuduh
Ahjussi Ma mengatakan sesuatu pada Soon Jung, sampai ia menirukan gaya Ahjussi
Ma bicara, haha lucu banget dah berdua ini! Ahjussi Ma mengeluhkan cara pikir
Min Ho pada orang yang jauh lebih tua darinya benar-benar.. Itu karena Min Ho
bingung, Soon Jung tiba-tiba mengabaikannya.
Ahjussi Ma juga merasa moodnya
sudah dikacaukan sejak lama, apa Min Ho tak merasa bersalah mengatakan hal-hal
seperti itu padanya? Min Ho sudah bilang kalau cinta bukan dosa. Menurut
Ahjussi Ma, meskipun cinta itu bukan dosa, tak mencintai juga bukan dosa,
tunggu saja lebih lama. Soon Jung hanya anak yang mengalami terlalu banyak
luka, sama dengan Dong Wook yang sampai akhir selalu tinggal di sisinya.
“Kenapa kau tak melakukan itu juga?” saran Ahjussi Ma.
Soon Jung mulai mengalihkan
tugas-tugasnya sebelum ia pergi, meski tak ada yang menyukai fakta kalau Soon
Jung akan berhenti. Noh Young Bae datang menemui Soon Jung, dan dengan sengaja
ia mengajak Joon Hee bergabung. Tentu saja Joon Hee menemui mereka, dan apalagi
Noh Young Bae ingin mengatakan soal kasus bahan berbahaya pada Soon Jung.
Joon Hee berusaha menghentikan
mereka dan mengajak bicara di ruangannya saja. Young Bae tentu tak mau, orang
masih salah paham padanya padahal ia sudah terbukti tak bersalah. Ia minta Soon
Jung mengatakan hal-hal baik tentangnya karena bukan ia pelakunya. Pelaku sebenarnya
adalah orang lain. Dan lagi, Young Bae minta maaf tak bisa datang ke pemakaman
Dong Wook. Secara tersirat Young Bae berkata soal pelaku sebenarnya dan
kematian Dong Wook. Sengaja karena Joon Hee ada di sana.
Min Ho ke ruangannya, tapi tak
tampak bayangan Soon Jung. Woo Shik menyuruhnya segera ke kedai kopi
perusahaan, karena Noh Young Bae datang menemuinya. Min Ho tau Noh Young Bae
yang dimaksud dan segera pergi.
Soon Jung merasa tak nyaman
dengan semua pembicaraan Young Bae. Young Bae pura-pura baru sadar dan tak enak
pada Joon Hee, ia harus memikirkan posisinya juga. Ah, dan lagi ia baru ingat
kalau tak bisa datang ke pemakaman ayah Joon Hee juga. Ia menjelaskan pada Soon
Jung kalau saat itu ia dirawat di RS karena kecelakaan mobil. Joon Hee sudah
mengingatkannya berkali-kali, tapi Young Bae terus saja mengoceh. Young Bae
malah mengungkit kasus Dong Wook yang sudah ditutup.
“Sekretaris Kim, kenapa kau
melewatkan kerja?!” teriak Min Ho yang baru datang. Ia mengingatkan Soon Jung
untuk menyelesaikan tugasnya sebelum berhenti.. sekarang juga. Begitu Soon Jung
pergi, Min Ho mengingatkan keduanya untuk tak menghubungi Soon Jung lagi,
terutama untuk Noh Young Bae yang dipanggilnya Mr. Keriput. “Aku akan
mengawasimu,” ujar Min Ho sambil menunjuk Young Bae, dan “Aku sudah mengawasimu,”
sambil menunjuk Joon Hee.
Bersambung ke Part 2
No comments:
Post a Comment