Sejak patah hati karena Soon Jung, Min Ho jadi sedikit kacau. Ia tak bisa tidur sekejap pun. Di kantor, Min Ho tiba-tiba keluar dari ruangannya dan memandangi kursi kosong Soon Jung, berharap ia tiba-tiba muncul. Woo Shik sampai sibuk mengingatkan Yoo Mi dan Mi Ru agar mengabaikannya, dia sedang tak waras. Tapi gimana mereka tak khawatir, saat kembali ke ruangannya Min Ho pakai acara nabrak pintu, hahaa.
Di taman, Min Ho malah
mengganggu orang pacaran. “Hei, kalian pikir kalian akan bersama selamanya?
Kalian akan segera putus. Cinta berubah, kau tau! Meski bahagia pasti berlalu,
kesedihan tak akan pernah berlalu!” teriak Min Ho persis orang stress. Pasangan
lain yang sedang main sepatu roda juga ia ganggu sampai jatuh, hahaha!
Woo Shik yang ada di sana
bersama Wendy sampai mau pura-pura tak kenal saking memalukannya. Wendy
bengong, siapa yang akan percaya kalau dia Presdir perusahaan? Kim Soon Jung
benar-benar mengacaukan hidup seorang pria.
Di kantor, julukan Min Ho
berubah jadi ‘Presdir gila’. Saat meeting, Min Ho malah baca puisi. Parallel lines, oleh Kim Nam Jo. ‘Kita tak akan pernah menjadi satu, tapi kita
juga tak pernah berdua.Kita belum pernah bertemu, tapi kita juga belum pernah
terpisah. ’ Lebih parahnya, setelah itu Min Ho menangis.
Di mobil, Woo Shik sengaja
menyetel lagu agar suasana lebih ceria. Tapi Min Ho yang tadinya tenang malah
tiba-tiba jadi histeris karena lirik lagunya berkali-kali menyebut kata ‘Soon
Jung’ a.k.a innocent. Saat membaca
pengumuman di kantor, tiba-tiba Min Ho menangis karena juga ada kata ‘Soon
Jung’ di sana, padahal itu tentang hiking.
Wendy tak habis pikir, kalau
sudah pernah mengalami patah hati harusnya dia lebih dewasa, tapi apa yang
salah dengannya? Di umur segini? Woo Shik berkata alasannya karena itu cinta
pertama Min Ho, cinta pertama selalu jadi yang tersulit. Wendy jadi makin
kasihan dan menepuk-nepuk Min Ho yang daritadi hanya memainkan tali sepatunya.
“Apa akhir-akhir ini kau
bermimpi?” tanya Wendy. Min Ho langsung mengeluh kalau ia tak bisa tidur sama
sekali, bagaimana bisa ia bermimpi? Wendy kesal, ini semua gara-gara Soon Jung.
Dengar nama itu disebut, Min Ho langsung tanya apa Soon Jung baik-baik saja?
Apa dia makan dengan baik? Dia tak sakit kan? Wendy menyuruh Min Ho
menanyakannya sendiri. Tapi Min Ho yang hampir menangis mengeluh Soon Jung tak
mau menjawab telponnya.
Wendy lama-lama tak sabar, Min
Ho bahkan tak membantu investigasinya, kenapa ia harus terus menemui Min Ho?
Min Ho langsung berkata yakin kalau beberapa hari lalu ia mimpi, dan jam tangan
itu terus ada. Wendy mengeluh, jam tangan tak bisa jadi bukti kasus tabrak
lari. Min Ho jadi frustasi, lalu apa yang harus ia lakukan? Saat Wendy
menyuruhnya memimpikan mimpi lain, Min Ho makin frustasi dan menangis, ia tak
bisa tidur!
Woo Shik menenangkan Min Ho dan
berandai-andai kalau Joon Hee pelakunya, kenapa tak ada jejak darah di
mobilnya? Menurut Wendy mobil asli yang digunakan saat kejadian pasti sudah
dihilangkan, lalu ia membeli mobil yang persis sama, dengan plat yang lama.
“Kalau begitu gampang, minta surat perintah pencarian, inspeksi nomor mesin,
dan cari di komputer, hasilnya akan keluar!” usul Woo Shik. Min Ho menganggap
itu briliant, tapi Wendy malah tertawa stress, memangnya surat perintah pencarian
dan penyitaan jatuh begitu saja dari langit? Paling tidak harus ada dasar atau
keterangan saksi.
Menurut Wendy sekarang ini
kuncinya ada di Noh Young Bae, jadi ia minta Min Ho minta teman dekatnya, Jaksa
Park untuk cepat mendakwa Young Bae. Min Ho awalnya keberatan, tapi karena
Wendy bilang ini berhubungan dengan Soon Jung,
barulah si Kapten Hook menjawab semangat kalau ia bersedia.
Perkataan Ji Hyun yang hanya
menganggapnya sebagai anjing pemburu, membuat Joon Hee menawarkan win-win
solution untuk Ji Hyun dan Gold Partners. Ji Hyun akan menjadi kaki tangannya
dalam menjatuhkan Hermia. Karena yang Presdir Kang pernah bilang, hubungan
antara kaki tangan itu lebih kuat dibandingkan rekan bisnis. Seperti Ji Hyun
yang tau kelemahannya, Joon Hee juga tau kelemahan Ji Hyun. Joon Hee tak
bermaksud mengancam, hanya saja jika Gold Partners gagal mengakuisisi Hermia,
bukan hanya dirinya yang akan disalahkan, tapi Ji Hyun juga.
Ji Hyun marah, tapi Joon Hee
tetap menawarkan mereka menjadi partner
in crime sekali lagi. Kali ini Joon Hee akan menggunakan hukum yang menjadi
spesialisasinya untuk menyerang Kang Min Ho dan Hermia. Dan ia ingin Ji Hyun
mengurus koneksi dan uang mereka karena ia akan membawanya ke pengadilan.
Soon Jung berkunjung ke kantor
untuk mendapatkan sertifikat pengalaman kerja. Mi Ru dan Yoo Mi menyambutnya
heboh. Mereka mengeluhkan kantor yang terasa sepi. Posisi Soon Jung sepertinya
juga tak akan digantikan karena Min Ho terus menolak setiap kandidat. Dan lagi,
Presdir mereka benar-benar aneh akhir-akhir ini, seperti orang linglung. Bisnis
berjalan dengan baik, tapi Min Ho tampak sangat depresi. Mereka jadi kasihan.
Soon Jung baru tau, dan saat
akan pulang, ia menemukan sendiri keanehan Min Ho. Mereka bertemu di depan
lift. Awalnya Min Ho sangat cool saat melihat Soon Jung di depannya, dipikirnya
ia berhalusinasi. Tapi saat menyentuhnya dan sadar Soon Jung benar-benar ada di
sana, Min Ho langsung teriak histeris. Soon Jung sampai kaget dan heran
melihatnya, hahaha.
Mereka lalu bicara di cafetaria.
Min Ho yang canggung malah meniup-niup minumannya sebelum bertanya keadaan Soon
Jung, kau sekarang tinggal di tempat Wendy? Soon Jung mengiyakan. Karena Soon
Jung datang untuk mendapatkan sertifikat pengalaman kerja, Min Ho bisa menebak
kalau Soon Jung belum mendapatkan pekerjaan baru. Soon Jung kembali mengiyakan,
persaingan kerja sangat ketat akhir-akhir ini.
Soon Jung memberitahu kalau ia
akan menjual rumahnya dan pindah ke Hwaseong untuk memulai hidup baru. Terlalu
banyak memori akan Dong Wook di sini dan Incheon, jadi ia ingin memulai lagi di
tempat tanpa memori masa lalu. Alasan Soon Jung memberitahu ini agar Min Ho
bisa menerima ini dan move on. Ia ingin dirinya dan Min Ho bisa hidup dengan
baik.
Min Ho malah merasa dibanding penyemangat, ini seperti penolakan untuknya. Soon Jung tersenyum, ini penyemangat. Mungkin mereka terkait di takdir yang aneh, tapi ia yakin Min Ho akan jadi pemimpin yang baik dan ia akan terus menyemangati Min Ho. Jadi Min Ho harus cepat melupakan ini dan semangat lagi, 4.500 orang bergantung padanya.
Min Ho malah merasa dibanding penyemangat, ini seperti penolakan untuknya. Soon Jung tersenyum, ini penyemangat. Mungkin mereka terkait di takdir yang aneh, tapi ia yakin Min Ho akan jadi pemimpin yang baik dan ia akan terus menyemangati Min Ho. Jadi Min Ho harus cepat melupakan ini dan semangat lagi, 4.500 orang bergantung padanya.
Soon Jung pamit, dan minta Min
Ho menjaga diri dimanapun ia berada. Sebelum Soon Jung pergi, Min Ho berkata
kalau ia tak menyukai Soon Jung karena jantungnya, tapi ia menyukainya karena
ia adalah Kim Soon Jung. Min Ho akan semangat mulai sekarang, dan ia akan
mengekspresikan perasaannya dengan caranya sendiri mulai sekarang. Soon Jung
tak perlu khawatir, ia tak akan memohon Soon Jung membalas perasaannya.
Meskipun Soon Jung tak menyukainya, Min Ho tetap berterimakasih. Jadi Min Ho
harus mengekspresikan rasa terimakasihnya mulai sekarang. Min Ho yang
berkali-kali berkata akan semangat lalu masuk duluan.
Soon Jung kembali ke rumahnya
dengan koper besar di tangan. Seorang pria tiba-tiba datang dan membantu Soon
Jung membawa koper itu naik. Saat sampai rumah, ada banyak post-it tertempel di
pintu, siapa lagi kalau bukan kerjaan Min Ho. Kebanyakan menanyakan kapan Soon
Jung kembali, juga permintaan maaf Min Ho, meski tak melakukan sesuatu yang
salah, ia tetap minta maaf. Soon Jung yang tadinya tertawa, merasa sedih karena
permintaan maaf Min Ho.
Di rumahnya, Min Ho kembali
semangat karena janjinya pada Soon Jung. Tapi baru ia mau menyentuh tumpukan
pekerjaannya, tiba-tiba Min Ho merasa dunianya seperti berputar dan kabur.
Di kantor, Min Ho bertemu dengan
Ahjussi Ma yang baru melaporkan perkembangan produksi di pabrik. Min Ho menduga
Ahjussi Ma masih kaget dengan apa yang terjadi saat terakhir mereka bertemu,
tapi Ahjussi Ma tak merasa begitu. Ia malah lebih heran bagaimana jantung Dong
Wook yang besar bisa pas di dada Min Ho yang kecil, hahaa.
Min Ho kesal, tapi ia tetap
minta maaf dengan sopan karena sudah menyebabkan masalah. Ahjussi Ma merasa itu
bukan sesuatu yang perlu dimintai maaf, ia malah bersyukur karena anaknya masih
hidup di tubuh Min Ho. Kematian anaknya tak benar-benar tak berguna. Mungkin
Min Ho tak percaya, tapi Ahjussi Ma bisa merasakannya dari awal. Di hari saat
Min Ho pingsan di ruang pertemuan, hatinya tau kalau ada sesuatu, hubungan
antara dirinya dan Min Ho. Seperti itulah hubungan antara orang tua dan anak,
hati mengenalinya duluan.
Ahjussi Ma berterimakasih Min Ho
sudah hidup dengan sehat seperti ini. Min Ho langsung berkaca-kaca, dan
berbalik meminum minumannya agar air matanya tak keburu tumpah. Aww!
Sambil berjalan keluar, Ahjussi
Ma ingin Min Ho mengerti kenapa Soon Jung bersikap seperti itu. Min Ho
mengerti, karenanya ia akan mengekspresikan perasaannya dengan caranya sendiri.
Apalagi Soon Jung sudah melakukan banyak hal untuknya, lebih dari tugasnya
sebagai sekretaris. Dan Soon Jung pernah bilang kalau ia akan melindungi Min
Ho. Jadi ia harus mengekspresikan rasa terimakasihnya, meski tak tau Soon Jung
akan menyukainya atau tidak.
Soon Jung yang baru bangun sudah
dicereweti Wendy untuk pergi keluar cari makan. Soon Jung menurut, dan di depan
pintu ia menemukan setangkai bunga matahari dengan tulisan, ‘Kau akan masuk neraka kalau membuang bunga
ini! ‘Soon’ morning!’ Soon Jung hanya mengambilnya tanpa ekspresi lalu
pergi.
Siapa lagi orang di balik ini
kalau bukan Min Ho? Dan Wendy terpaksa harus mau jadi komplotannya, meskipun
itu benar-benar membuatnya kesal. Dong Wook juga begitu dulu, sampai Wendy
menangisi takdirnya sendiri. Hahaa.
Hari-hari berikutnya, bunga itu
terus ada di depan pintu Soon Jung. Soon Jung hanya mengumpulkan semuanya dan
membuangnya ke halaman rumah Min Ho dengan kesal. Tapi Min Ho kembali dengan
bunga yang jauh lebih banyak, dan menaruhnya di depan rumah Soon Jung.. tepat
saat pemiliknya kembali. Melihat ekspresi kesal Soon Jung, Min Ho refleks
kabur, huahaha, epic!
‘Ini hukuman! Aku akan mengirimimu bunga sampai aku mati!’ ancam Min
Ho. Dan hari-hari berikutnya, Min Ho terus mengirim bunga. Satu waktu dengan
puisi di dalamnya. Puisi oleh Kim Nam Jo, berjudul orang yang pergi dan tak
kembali. ‘Jika seseorang yang telah pergi
belum kembali, mari menunggu lebih lama. Mencintai lebih banyak bukan sesuatu
yang memalukan. Mencintai lebih lama juga bukan sesuatu yang memalukan.’
Jiaah, Min Ho patah hati kerjaannya jadi baca puisi mulu, haha.
Joon Hee mulai menjalankan
rencananya. Ia minta Ji Hyun segera mengajukan gugatan dari cabang di Amerika.
Mereka akan menuntut Hermia tentang hak paten produk baru. Ji Hyun heran,
produk baru itu sudah ada hak patennya. Tapi target Joon Hee bukan memenangkan
perkara, karena bisnis adalah tentang penjualan. Apa yang terjadi kalau Hermia
tak bisa menjual produknya?
Kondisi istri Young Bae makin
memburuk. Ia tak menginginkan ginjal baru, ia hanya ingin suaminya menyerahkan
diri karena kasus perjudiannya sebelum ia meninggal. Young Bae tak suka
istrinya berkata begitu, ia akan menyerahkan diri setelah menyelamatkannya.
Young Bae yang terdesak menuntut
Joon Hee memenuhi permintaannya. Joon Hee berkata enteng kalau ia lupa, dan
minta Young Bae segera memberikan memory card blackbox mobilnya. Young Bae
tentu tak percaya, Joon Hee pasti akan langsung mengabaikannya setelah memory
card itu ia berikan. Joon Hee tak masalah, kalau begitu Young Bae tak akan
mendapatkan ginjal untuk istrinya, padahal ia sudah mendapatkannya di China.
Kali ini Young Bae percaya, di mana ia harus menemui Joon Hee?
Produk baru Hermia berjalan
baik. Penjualan meningkat 3x lipat dan departement store yang tadinya menolak
mereka mulai mengajukan kerjasama. Dengan begini, mereka punya uang cash lebih
dari cukup untuk membayar utang yang akan segera jatuh tempo. Hasil itu membuat
Min Ho makin semangat dan bekerja lebih keras lagi.
Penolakan demi penolakan membuat
Soon Jung langsung senang saat menerima tawaran interview dari Daeji
Pharmaceutical. Seperti biasa, setangkai bunga matahari ada di depan pintunya,
dengan Min Ho yang hanya memberinya ucapan semoga berhasil. Soon Jung tersenyum
senang membacanya, lalu segera pergi. Seolah tau dirinya sedang buru-buru, saat
turun sudah ada taksi yang menunggunya. Padahal Soon Jung tak memesan taksi.
Interview Soon Jung berjalan
lancar, dan ia diminta bekerja 2 minggu lagi. Soon Jung tersenyum senang dan
berterimakasih. Sayangnya saat akan pulang, di luar hujan lebat. Ia sudah mau
berlari menembus hujan, tapi seorang karyawan tiba-tiba memberikan payung untuk
Soon Jung, beralasan kalau bosnya yang menyuruhnya. Soon Jung sangat
berterimakasih dan pulang dengan payung kuning itu. Di kejauhan, ada Min Ho
yang mengawasinya. Iya, siapa lagi yang menyuruh kalau bukan Min Ho? Aww banget
dah!
Young Bae pergi ke suatu tempat
sesuai arahan Joon Hee. Tapi tentu saja ia dibohongi karena yang datang malah
orang-orang berjas hitam yang meminta memory cardnya diserahkan. Young Bae
berusaha kabur, tapi jelas mereka bukan levelnya dan ia habis dipukuli. Tepat
saat itu Wendy yang berhasil menemukan mobil Young Bae datang ke lokasi.
Orang-orang suruhan Joon Hee tak takut dan malah menyerang Wendy dan detektif
temannya. Kesempatan itu dipakai Young Bae untuk pergi dengan mobilnya.
Joon Hee yang dapat laporan
langsung marah karena kecerobohan mereka. Setidaknya mereka harus membawa Noh
Young Bae atau mendapatkan memory cardnya. Mereka tak tau polisi tiba-tiba
datang dan membuat Young Bae bisa kabur. Joon Hee menyuruh mereka sembunyi dulu
sampai ia mengontaknya lagi.
Min Ho terbangun di pagi hari,
sepertinya dadanya agak sakit. Tapi ia mengabaikannya, dan mulai bersiap-siap.
Ia baru menyiapkan satu bunga matahari untuk Soon Jung saat Woo Shik datang
dengan hebohnya berkata kalau perusahaan dituntut karena paten produk baru, dan
pengadilan memerintahkan mereka menghentikan penjualan produk itu. Min Ho kaget
dan buru-buru pergi, melupakan bunga untuk Soon Jung yang masih ada di meja.
Tanpa sadar Soon Jung merasa
kehilangan saat bunga matahari dari Min Ho tak ada di tempat biasanya.
Senyumnya hilang. Ia mencari ke sekeliling, tapi tak ada bunga untuknya hari
ini.
Bersambung ke Part 2
Komentar:
Aku selalu berpikir episode 13 - 14 dari drama 16 episode itu bagian terberat buat ditonton, apalagi ditulis. Tapi ini bener-bener kejutan deh, siapa yang nyangka kalo patah hatinya Min Ho bakalan se-hilarious ini. Aku kasian sih liat Min Ho nyaris gila gitu, tapi sumpah bikin ngakak banget. Kasian Woo Shik sampe mau pura-pura nggak kenal Min Ho, hahaha!
And a sunflower for a day itu sweet bangeeet ampun! :")
No comments:
Post a Comment