Episode 12: The Taste of Love... Bitter Sweet
Soo Kyung mengajak Barassi
jalan-jalan keluar apartemen. Tapi Barassi malah lari-lari nggak sabaran, Soo
Kyung terpaksa ikut sedikit berlari dan minta Barassi pelan-pelan. Tiba-tiba
langkah Soo Kyung terhenti, tak jauh darinya ada Dae Young yang sedang main
sepeda dengan gembira dan tertawa-tawa. Soo Kyung terpana. Tapi ada suara
tertawa lain milik seorang gadis.. Jin Yi.
Jin Yi terus membujuk Dae Young
agar ia bisa ikut naik. Dae Young bercanda tak ada tempat untuknya dan terus
berputar-putar dengan sepedanya. Soo Kyung cuma bisa memandangi mereka yang
terus tertawa-tawa dengan sedih.
Ahjussi laundry datang, oh bukankah itu Go Dae
Young? Melihat Dae Young dan Jin Yi, ahjussi merasa mereka benar-benar tampak
indah dilihat. Soo Kyung mengiyakan dengan lesu, mereka terlihat cocok satu
sama lain.
Pulang kerja, Soo Kyung
menjemput Barassi di apartemen Jin Yi. Soo Kyung langsung menggendong Barassi,
“Apa kau bermain dengan baik bersama Jin Yi?” Jin Yi berterimakasih, karena
Barassi ia mendesain banyak baju untuk anjing. Tak perlu, sahut Soo Kyung, ia
yang berterimakasih karena Jin Yi mau menjaga Barassi. Hidung Soo Kyung yang
tajam mencium bau coklat. Jin Yi membenarkan, ia sedang membuat coklat, dan
mengajak Soo Kyung masuk.
“Besok hari Valentine. Mimpiku
adalah membuat coklat untuk orang yang kucintai,” ujar Jin Yi.
“Orang yang kau cintai?”
Jin Yi mengangguk, “Dae Young
Oppa. Aku akan menyatakan padanya besok. Sepertinya aku terlalu lengah selama
ini, sampai ternyata muncul saingan.” Soo Kyung kaget, saingan?
Pengacara Oh unni, jawab Jin Yi. Ternyata sebenarnya Jin
Yi minder karena Do Yeon punya pekerjaan bagus, pandai minum, dan dadanya
besar. Dia diam-diam menawan. Soo Kyung tanya apa Jin Yi benar-benar berpikir
seperti itu? Kau terlalu menganggap serius hal-hal sepele.
Jin Yi merasa cerita cinta
pertama Dae Young itu bohong, jadi ia akan menyatakannya lagi.bagaimana
menurutmu mengenai kami? Apa kami cocok? Soo Kyung ragu-ragu membenarkan, tapi
jika kau menyatakan perasaanmu dan ditolak lagi, kau hanya akan terluka, tidak
apa-apa? Jin Yi tak masalah, jika ia tak menerimanya maka ia akan mengungkapkan
lagi, begtu terus sampai ia menerimaku. Jika ia menolakku maka hatiku akan
terluka sedikit, tapi jika aku tak melakukan apa-apa dan kehilangan Dae Young
Oppa, kurasa hatiku akan lebih terluka.
Soo Kyung cuma diam, sampai Jin
Yi heran dan bertanya kenapa? Tak apa-apa, jawab Soo Kyung, ia hanya merasa
iri. Kau bisa melakukannya karena kau masih 24 tahun. Di usia 34 tahun, ada
hal-hal yang tak bisa kau lakukan. “Hal seperti apa?” tanya Jin Yi sambil
mencoba menghias coklatnya. Tapi sudah sekian banyak dan gagal lagi.
Jin Yi
tersenyum dan melirik Soo Kyung, unni tulisanmu bagus kan? Aku ingin menulis
Dae Young (Love) Jin Yi, bisa tolong tuliskan? Awalnya ragu, tapi Soo Kyung
tersenyum dan mengiyakan.
Hak Moon menulis “Lee Soo Kyung”
di kartu ucapan berbentuk hati. Hak Moon girang sendiri waktu menuliskan
pesannya. “Pengacara Kim,” panggil Dae Young. Hak Moon langsung refleks
menutupi kertas yang baru ditulisnya. Hak Moon kaget bisa bertemu Dae Young
disini. Dae Young menjelaskan, sebagai seorang salesman ia ingin memberi coklat
untuk kliennya. Klien wanita senang menerima coklat. Hak Moon mengiyakan.
“Dan pengacara Kim menyukai Soo
Kyung Noona”
“Ya,” jawab Hak Moon sambil
tersenyum. Tapi sedetik kemudian ia sadar, tidak! Bukan begitu! Dae Young tak
percaya, terakhir kali saat Soo Kyung Noona mengundurkan diri, meski banyak
yang melamar, kau sengaja mempekerjakannya kembali. Dan juga, saat di
prasmanan, setelah mengatakan ada rambut jatuh di daging kau tak mengatakan
apapun pada Soo Kyung Noona. Kau melakukannya untuk memberi dagingnya pada Soo
Kyung Noona kan?
Hak Moon berusaha menyangkal.
Tapi Dae Young terus lanjut, dan terutama dengan toko ini. Dulu aku bilang ada
toko coklat yang lezat dan mempostingnya di blogku. Pengacara Kim, kau tau
kalau Soo Kyung Noona adalah penggemar blogku jadi kau datang kesini.
Hak Moon tak berkutik, bagaimana
kau bisa tau? Dan akhirnya membenarkan dan mengakui kehebatan Dae Young, kau
mengakui perasaanku dari itu semua.
Dae Young tertawa, ia tak sehebat itu,
sebenarnya ia melihat kartu ucapan yang ditulis Hak Moon. Disini tertulis
“Kepada Lee Soo Kyung” dan juga kartunya berbentuk hati. Hahahaa, Hak Moon
langsung kesel setengah mati.
Pelayan memberitahu kalau
pesanan Hak Moon sudah siap, dan berkata khusus hari Valentine, mereka
menambahkan bunga camelia pada kemasan, warna apa yang Anda inginkan? Hak Moon
bingung. Tapi Dae Young langsung menjawab putih, itu gaya yang disukai Soo Kyung
Noona. Hak Moon setuju saja.
Hak Moon akhirnya jujur pada Dae
Young. Ia sudah lama menyukai Soo Kyung, sampai sekarang sudah lebih dari 10
tahun. Dae Young takjub, 10 tahun? Pengacara Kim, kau romantis sekali. Kalau
begitu, kau akan menyatakan perasaanmu besok? Hak Moon ingin, tapi seperti
orang bodoh, ia tak memahami perasaannya dan terlalu sering mengganggu Soo
Kyung selama ini. Kemungkinan besar Sekretaris Lee tak akan menganggapku.
Dae
Young memberi semangat, kau seorang pengacara dan kau tampan, wanita mana yang
akan menolak pria sepertimu? Dan juga Soo Kyung Noona melihatmu berbeda setelah
kau setuju menangani kasus Jin Yi dan mengatakan yang baik-baik tentangmu.
Ting! Hak Moon langsung semangat
lagi, Sekretaris Lee bilang begitu? Dae Young membenarkan, jadi beranilah,
pasti akan berjalan lancar. Saking senangnya Hak Moon langsung menggenggam tangan
Dae Young, “terimakasih, Go Dae Young-ssi. Aku merasa malu setelah
mengatakannya. Dalam waktu yang sangat lama, ada perasaan yang diam-diam
kupendam.”. Dae Young balas menggenggam tangan Hak Moon, “Kau malu? Aku sangat
tersentuh dengan perasaanmu. Kedepannya, tunjukkan dengan percaya diri.”
Dan, lihatlah posisi mereka ini,
mencurigakan! Pasangan yang ada di meja sebelah sampe ngikik-ngikik liat
mereka. Aku juga, mau berapa kalipun nonton adegan ini, pasti mau ngakak.
Saking deketnya kayak mau ciuman, hahaa, mana yang bersangkutan nggak pada
nyadar lagi.
Jin Yi datang ke kantor Soo
Kyung. Soo Kyung baru ingat kalau hari ini Jin Yi ada janji dengan Pengacara
Kim, tapi dia ada perlu keluar dan belum kembali. Tak apa-apa, jawab Jin Yi, ia
memang datang cepat. Jin Yi berputar dan minta pendapat Soo Kyung soal
penampilannya, ia akan bertemu Dae Young Oppa hari ini. Tanpa semangat, Soo
Kyung hanya berkata Jin Yi cantik.
Pengantar barang datang dengan
pesanan Do Yeon. Do Yeon buru-buru keluar menerima pesanannya. Jin Yi melirik
Do Yeon sebal. Dan Do Yeon dengan sinis mengeluh, pantas di luar berisik sekali
ternyata ada kau Jin Yi.
Dengan dimanis-maniskan, Jin Yi menyapa Do Yeon, hari
ini aku akan menyatakan perasaanku pada Dae Young Oppa, kurasa aku berisik
karena aku sedikit bersemangat. Do Yeon shock, “Me..menyatakan perasaan?”
Jin Yi mengeluarkan coklat yang
dibawanya. Ini untuk Pengacara Kim. Ini untuk Manager. Ini untuk Soo Kyung
Unni. “Ah, tapi aku lupa untukmu Unni,” ujar Jin Yi pada Do Yeon sengaja. Do
Yeon langsung tertawa, ia juga tak akan memakannya karena diet.
Do Yeon
menghina coklat Jin Yi, karena buatan sendiri kelihatannya agak jelek. Nggak cuma
itu, Do Yeon bilang karena masih muda dan tak punya uang, memang hanya bisa
berusaha sendiri dan mulai membanggakan cakenya yang mahal dan hanya
satu-satunya. Jin Yi langsung meledak, punyanya juga cuma satu, meski ia minta
bantuan Soo Kyung Unni mulai dari melelehkan dan membungkusnya, ia membuatnya
khusus untuk Oppa.
Do Yeon kaget, seharusnya
Sekretaris Lee membantuku. Jin Yi langsung merangkul tangan Soo Kyung,
meyakinkan Do Yeon kalau Soo Kyung di pihaknya. Do Yeon nggak mau kalah, ikut
merangkul tangan Soo Kyung dan berkata Soo Kyung juga membantunya. Tinggal Soo
Kyung yang bingung denger dua orang ini berdebat, aku tak pernah melakukan itu.
“Kau dulu melakukan itu!” ujar Jin Yi dan Do Yeon kompak. Soo Kyung sampe
pusing ditarik-tarik mereka berdua.
Hak Moon dan Manajer Choi
kembali ke kantor. Manajer Choi mengomentari Jin Yi yang datang lebih awal. Sementara
Hak Moon yang teringat omongan Dae Young soal pandangan Soo Kyung yang berubah
padanya karena mau menangani kasus Jin Yi, langsung super ramah pada Jin Yi. Bahkan
waktu Jin Yi minta hot chocolate, Hak Moon langsung nyuruh Manajer Choi beli
keluar.
Jin Yi merasa itu tak perlu, tapi Hak Moon bilang tak apa-apa dan mengajak Jin Yi masuk ke ruangannya, tapi sebelumnya melirik Soo Kyung ganjen dulu, haha. Soo Kyung nggak ngeh, malah terus menatap coklat buatan Jin Yi dan menghela napas panjang.
Jin Yi merasa itu tak perlu, tapi Hak Moon bilang tak apa-apa dan mengajak Jin Yi masuk ke ruangannya, tapi sebelumnya melirik Soo Kyung ganjen dulu, haha. Soo Kyung nggak ngeh, malah terus menatap coklat buatan Jin Yi dan menghela napas panjang.
Dae Young di apartemennya
tertidur di dekat tumpukan coklat dan terbangun karena ponselnya berbunyi,
dari Do Yeon. Do Yeon ingin bertemu hari ini, ada sesuatu yang harus diberikan.
Dae Young yang masih ngantuk langsung melek dan buru-buru menolak, jadwalnya
penuh hari ini. Do Yeon mendesak, 5 menit saja? Dae Young tak bisa janji dan
minta Do Yeon menitipkannya pada Soo Kyung Noona saja. Dae Young pun lanjut
tidur lagi.
Pria pengantar barang mencoba
memencet password apartemen Jin Yi. Dae Young yang baru keluar curiga dan
mengejar si pengantar barang yang lari. Dan dalam hitungan detik, Dae Young
langsung melumpuhkan si pengantar barang, siapa kau? Aku Kwang Suk, jawab si
pengantar barang. Dae Young, “bukan itu! Kenapa kau membuka pintu rumah orang
lain?”
Si pengantar barang menjelaskan kalau Jin Yi yang memintanya masuk ke rumahnya dan mengambil paketnya. Dae Young tetap tak percaya dan menelpon Jin Yi, tapi ternyata benar. Dae Young langsung tertawa dan membantu si pengantar barang bangun. Dae Young minta maaf, banyak sekali kejadian begini di lingkungan ini, tapi kenapa kau kabur? Si pengantar barang berkata ia kabur karena Dae Young menganggapnya orang jahat, tapi menurut Dae Young itu malah semakin mencurigakan. Si pengantar barang minta maaf, ia belum lama bekerja di bidang ini, banyak yang belum ia ketahui.
Si pengantar barang menjelaskan kalau Jin Yi yang memintanya masuk ke rumahnya dan mengambil paketnya. Dae Young tetap tak percaya dan menelpon Jin Yi, tapi ternyata benar. Dae Young langsung tertawa dan membantu si pengantar barang bangun. Dae Young minta maaf, banyak sekali kejadian begini di lingkungan ini, tapi kenapa kau kabur? Si pengantar barang berkata ia kabur karena Dae Young menganggapnya orang jahat, tapi menurut Dae Young itu malah semakin mencurigakan. Si pengantar barang minta maaf, ia belum lama bekerja di bidang ini, banyak yang belum ia ketahui.
Dae Young tanya apa kau pernah
mengambil paket seperti ini di Apartemen 805 juga? Atau kau salah dan menekan
nomor sandi di Apartemen 805? Si pengantar barang buru-buru menyangkal, tidak
pernah. Dae Young minta maaf lagi dan pergi.
Sementara si pengantar barang langsung mengubah ekspresinya innocentnya, jadi ekspresi serius dan mencurigakan. Well, dari awal si pengantar barang ini mencurigakan? Tapi apa iya dia punya maksud jahat?
Sementara si pengantar barang langsung mengubah ekspresinya innocentnya, jadi ekspresi serius dan mencurigakan. Well, dari awal si pengantar barang ini mencurigakan? Tapi apa iya dia punya maksud jahat?
Di kantor, Manajer Choi gembira
menyelamati Soo Kyung, akhirnya kau berhasil lolos dari histeria bujang tua
Pengacara Kim. Soo Kyung heran, apa Pengacara Kim akan kencan buta lagi? Manajer
Choi berkata Soo Kyung ini lamban sekali, ia jatuh cinta pada gadis yang
tinggal di sebelah rumahmu. Tak mungkin, jawab Soo Kyung. Manajer Choi masih
ngotot, kalau begitu kenapa ia mengerjakan kasus yang sudah dibuang ini tanpa
bayaran? Kenapa ia menyuruhku membeli hot chocolate? Akhir-akhir ini ia selalu
tersenyum dan bersikap murah hati. Itu artinya ia jatuh cinta.
Soo Kyung tak tertarik dan minta
Manajer Choi berhenti, apa kau tak tau selisih usia mereka? “Kenapa memang?
Bukan wanita yang lebih tua, tapi pria,” sahut Manajer Choi. Mata Soo Kyung
langsung melebar dan mulai ngomel, “Manajer Choi,tidakkah kau tau apa yang kau
katakan bertentangan dengan kesetaraan pria dan wanita? Bagaimana mungkin masih
ada perbedaan antara pria dan wanita sekarang ini? Lihat Demi Moore, selisihnya
16 tahun.”
Manajer Choi mendebat, tapi akhirnya
mereka berpisah. Soo Kyung tak mau kalah dan menyebutkan nama Han Hye Jin dan
Ki Sung Yeung, Kim Yuna, Chae Sira, Baek Ji Young, Jung Sae Jin, mereka semua
baik-baik saja. Gantian Manajer Choi yang minta Soo Kyung berhenti dan sadar,
kenapa kau mengingat semua pasangan yang wanitanya lebih tua? Biasanya jika aku
berkata soal menikah kembali, kau selalu marah-marah. Manajer Choi jadi curiga,
apa kau berencana kencan dengan pria yang lebih muda?
Soo Kyung langsung menyangkal. Tapi melihat wajah Soo Kyung yang memerah, Manajer Choi semakin curiga dan minta Soo Kyung menyimpan saja rencana ini, sekarang pria menyukai wanita yang lebih muda. Soo Kyung jadi sedih dan tak bisa konsentrasi ke pekerjaannya, jadi memutuskan untuk pergi ke pengadilan saja.
Soo Kyung langsung menyangkal. Tapi melihat wajah Soo Kyung yang memerah, Manajer Choi semakin curiga dan minta Soo Kyung menyimpan saja rencana ini, sekarang pria menyukai wanita yang lebih muda. Soo Kyung jadi sedih dan tak bisa konsentrasi ke pekerjaannya, jadi memutuskan untuk pergi ke pengadilan saja.
Di jalan, Soo Kyung yang masih
galau, nggak sadar kalau lampu jalan sudah merah lagi sebelum ia menyebrang. Soo
Kyung menelpon Kyung Mi yang sedang sibuk dengan pekerjaan rumah tangganya dan
berkata kalau ia merasa hampa. Kyung Mi menebak kalau Soo Kyung pasti lapar dan
iri pada Soo Kyung yang sempat merasa hampa. Kyung Mi malah mengeluh kalau
setelah menyiapkan sarapan, ia harus menyiapkan makan siang, dan setelah itu
harus menyiapkan makan malam. Kyung Mi tak bisa bicara lama-lama, anak-anaknya
sudah pulang, dan menutup telponnya.
Anak-anak Kyung Mi pulang. Si bungsu,
Duk Young dapat banyak coklat dari teman perempuannya. Duk Young mengeluh, ah popularitas
ini! Kyung Mi memuji Duk Young yang populer di antara anak perempuan. Duk Young
menghela napas, “Apa pentingnya? Aku tak dapat apa-apa dari orang yang
kuinginkan.” Kyung Mi tanya siapa tapi Duk Young tak mau memberitahu. Kyung Mi
bertanya satu satu coklat ini dari siapa, tapi Hoon Young kesal dan melempar 1
kotak coklat.
Kyung Mi ngomel, tapi terus kasihan, ia pasti tak mendapat coklat dari siapapun. Kenapa ia mirip dengan ayahnya?
Kyung Mi ngomel, tapi terus kasihan, ia pasti tak mendapat coklat dari siapapun. Kenapa ia mirip dengan ayahnya?
Hak Moon bertanya tempat yang
bagus untuk menyatakan perasaan ke Siri (anggap aja begitu, aplikasi yang bisa
jawab pertanyaan lah). Siri jawabnya di Santorini, Greece, muahahaa jauh amat
yak? Hak Moon kesal dan meralat, tempat yang bagus di Seoul untuk menyatakan
cinta. Belum sempat dijawab, Soo Kyung masuk, menyerahkan surat untuk Hak Moon.
Hak Moon memberitahu Soo Kyung kalau Jin Yi pulang saat ia pergi ke pengadilan tadi. Soo Kyung sudah tau, Jin Yi menelponnya tadi. Hak Moon bertanya dengan manis, apa ia mengatakan hal lainnya? Soo Kyung hanya berkata tidak, dan pergi.
Hak Moon memberitahu Soo Kyung kalau Jin Yi pulang saat ia pergi ke pengadilan tadi. Soo Kyung sudah tau, Jin Yi menelponnya tadi. Hak Moon bertanya dengan manis, apa ia mengatakan hal lainnya? Soo Kyung hanya berkata tidak, dan pergi.
Hak Moon khawatir dengan Soo Kyung
yang tampak sedih dan menelpon Dae Young dan minta rekomendasi tempat makan, ia
akan menyatakan perasaan pada Soo Kyung. Dae Young menyemangati Hak Moon. Hak Moon
meralat, itu nanti malam, sekarang ia akan mengajaknya makan siang. Dae Young
mengerti dan berkata akan mengirim alamat restorannya melalui sms.
Dae Young bergumam semua orang
benar-benar sibuk di hari Valentine, padahal ini semua hanya taktik bisnis
perusahaan coklat. Ahjussi laundry menyemprot Dae Young, kau masih muda!
Harusnya kau melakukan pendekatan, menyatakan perasaan, berkencan! Lalu bagaimana
denganmu, ada yang harus kau temui hari ini? Banyak,jawab Dae Young, banyak
jadwal pertemuan dengan klien. Ahjussi laundry ngomel lagi, kenapa bertemu klien
di hari Valentine? Berkencanlah! Yang kulihat kau cocok dengan gadis yang
tinggal di sebelahmu.
“Siapa? Soo Kyung Noona?”
“Bukan, bukan ahjumma itu!
Maksudku apartemen 806”
Ah Jin Yi, sahut Dae Young. Tapi
ia hanya kuanggap adik. Dan aku belum memenuhi syarat untuk berkencan. Sekarang
ini, hanya jika kau sudah mapan secara ekonomi, kau baru bisa berkencan, jadi sebaiknya
aku mencari uang dan membayar hutangku dulu.
Hak Moon, Manajer Choi, Do Yeon
dan Soo Kyung keluar bersama untuk makan siang. Manajer Choi heran, hari ini
mereka pergi agak jauh. Ini agar tidak bosan dan kudengar disini ada restoran
terkenal, jawab Hak Moon. Manajer Choi langsung memuji-muji, kau yang terhebat!
Do Yeon bertanya apa yang akan
Soo Kyung lakukan hari ini? Kau tak ada kencan kan? Soo Kyung mengangguk. Kalau
begitu setelah pulang kerja aku akan mengunjungi rumahmu, ujar Do Yeon. Soo Kyung
heran, kenapa? Tentu saja karena Dae Young, jawab Do Yeon, aku ingin bertemu
dan memberinya kue, tapi ia bilang ia sibuk seharian ini. Soo Kyung tak setuju,
kau tak tau kapan Go Dae Young akan pulang, berikan padanya lain hari saja. Do
Yeon malah merajuk, kau hanya membantu Jin Yi! Soo Kyung akhirnya terpaksa
setuju.
Mereka datang ke restoran yang
proses memasaknya persis di depan mereka. Manaer Choi semangat sekali, tempat
seperti ini tidakkah mahal? Sekali-kali tak apa-apa, jawab Hak Moon. Mereka mulai
duduk, Hak Moon berusaha duduk di sebelah Soo Kyung, tapi tak berhasil dan
mereka malah duduk berjauhan. Soo Kyung tak tampak bersemangat, bahkan saat
koki memasak dengan jagonya di depan mereka.
Pesanan masing-masing sudah tersaji. Semua memakannya dengan lahap dan memuji masakannya, kecuali Soo Kyung. Melihat ini, Hak Moon bertanya apa makanannya tidak enak? Soo Kyung menyangkal, masih tak semangat dan berkata akan kembali duluan ke kantor. Hak Moon mengajak lainnya pergi bersama saja. Dan saat melirik piring Soo Kyung, Hak Moon bener-bener heran, makanannya masih tersisa banyak, apa ia tak suka makanan yang dipanggang?
Pesanan masing-masing sudah tersaji. Semua memakannya dengan lahap dan memuji masakannya, kecuali Soo Kyung. Melihat ini, Hak Moon bertanya apa makanannya tidak enak? Soo Kyung menyangkal, masih tak semangat dan berkata akan kembali duluan ke kantor. Hak Moon mengajak lainnya pergi bersama saja. Dan saat melirik piring Soo Kyung, Hak Moon bener-bener heran, makanannya masih tersisa banyak, apa ia tak suka makanan yang dipanggang?
Saat mereka di lift, seorang
pria yang membawa anjingnya yang besar ikut masuk. Manajer Choi dan Do Yeon
memuji anjingnya. Soo Kyung lempeng aja. Dan Hak Moon.. teriak ketakutan, pergi
pergi! Hak Moon membayangkan anjingnya menyalak dan mau menyerang, padahal mah
anteng aja. Begitu lift terbuka, Hak Moon langsung lari terbirit-birit.
Soo Kyung heran, Pengacara Kim
kenapa? Manajer Choi tertawa, itu karena anjing itu! Pengacara Kim trauma
karena digigit anjing saat masih kecil. Dia takut anjing. Do Yeon mencibir,
kenapa seorang pria takut anjing? Dan malah memuji pilihannya yang tepat. Sementara
Soo Kyung bertanya-tanya, aneh sekali, dia bilang dia suka anjing.
Tadinya mau istirahat nulis sinopsis dulu, tapi entah kenapa tiba-tiba dapet wangsit buat ngelanjutin Let's Eat. Tapi langsung lompat ke episode 12, hahaa.. Episode 9, 10, 11 skip dulu deh, nggak ada daya buat bikin itu dulu.. :p
daebak, akhirnya nemu blog yg buat sinopsis ep.12, gomawooo
ReplyDelete