Di kantor, Do Yeon yang jadi
kesal pada Soo Kyung menyuruhnya mengopi setumpuk dokumen masing-masing 10
kali. Soo Kyung terkejut dan mengeceknya, ini kasus yang sudah selesai sebulan
lalu. Do Yeon tak menjawab dan melengos pergi. Manajer Choi menawarkan diri
untuk mengerjakannya, kau pasti sangat sibuk. Soo Kyung mencegahnya, tak
apa-apa. Tapi Manajer Choi bersikeras, apa kau tau betapa bahayanya fotokopi?
Jika ada kesalahan jarimu bisa terluka, akan meninggalkan bekas dan sakit
sekali. Do Yeon yang ternyata belum masuk ruangannya mendengus dengar alasan
Manajer Choi. Hahaa.
Hak Moon keluar dan mengajak Soo
Kyung pergi menemui klien yang tadi datang. Soo Kyung mengangguk. Do Yeon
protes, kenapa kau menemui klien dengan Sekretaris Lee? Krik krik, tak ada yang
merespon. Manajer Choi malah bertanya kalian akan makan siang sebelum kembali kan?
Kalau begitu aku dan Pengacara Oh akan makan siang secara terpisah. Do Yeon malah
marah-marah kalau ia sedang diet dan masuk ke ruangannya.
Soo Kyung heran, ada apa
dengannya? Manajer Choi menjawab, itu karenamu. Soo
Kyung makin heran, apa salahku? “Meski kau makan banyak, tubuhmu tetap
langsing. Kau cantik. Siapa yang tak akan iri? Aigoo, siapa yang menyuruhmu
begini cantik?” puja puji Manajer Choi. Soo Kyung jelas tak percaya. Sementara Hak
Moon senyum-senyum aja dengarnya. “Benar kan, Pengacara Kim?” tanya Manajer
Choi. Hak Moon tak menjawab dan mengajak Soo Kyung pergi.
Hak Moon dan Soo Kyung sampai di
sebuah restoran. Soo Kyung tanya jadi mereka akan bertemu klien di sini? Tidak,
jawab Hak Moon, tidak ada klien yang harus kita temui. Aku berbohong karena
ingin makan siang berdua denganmu, Sekretaris Lee. Soo Kyung kaget.
Hak Moon mengajak Soo Kyung
segera duduk. Soo Kyung melihat sekeliling dan heran, tidak ada pelanggan lain
di sini. Hak Moon tertawa membenarkan, menyenangkan dan tenang! Soo Kyung malah
curiga kalau tempat ini nggak oke dan mengajak Hak Moon ke tempat lain. Hak
Moon menenangkan, bukan begitu, tempat ini bagus.
Seseorang menyapa mereka, ini
pasti Lee Soo Kyung-ssi? Hak Moon mengenalkan temannya yang adalah chef di
tempat ini pada Soo Kyung. Si chef yang bernama Kim San Ho mengenalkan diri,
aku ingin bertemu denganmu. Soo Kyung menyambutnya dengan ragu. Si chef
mengomel soal Hak Moon yang banyak bicara tentangmu, dan tolong jaga baik-baik
si kampret ini. Hak Moon melotot, temannya malah memanggilnya begitu. Si chef
berkata akan membuatkan sesuatu yang lezat dan pergi.
Hak Moon dan Soo Kyung duduk
dengan canggung, tak tau harus membicarakan apa dan malah membicarakan
pekerjaan. Setelah diam-diaman lagi, Soo Kyung berbasa-basi pasti menyenangkan
kalau Pengacara Oh dan Manajer Choi juga datang bersama kita. Soo Kyung
bertanya-tanya mereka makan apa ya? Hak Moon menebak, mungkin sup. Soo Kyung
setuju, pasti lezat sekali. Hak Moon jadi salah sangka, apa kau menginginkan
sup panas tapi aku mengajakmu kesini? Hak Moon bahkan mau mengajak Soo Kyung
segera pergi. Tidak-tidak, sahut Soo Kyung buru-buru, makanannya sudah datang.
Berbagai macam makanan pun
dihidangkan. Beraneka macam seafood yang direbus. Daging yang dipanggang dengan
daun bawang di atasnya. Potongan salmon segar. Sup kerang. Semua tampak
menggiurkan dan Soo Kyung makan dengan lahap.
Hak Moon memandangi Soo Kyung
yang sedang makan. Soo Kyung sadar dan jadi tak enak, kenapa kau tak makan
Pengacara Kim? Hak Moon tertawa, tentu saja aku makan, tapi tetep ngelirik Soo
Kyung terus.
Manajer Choi kembali ke kantor.
Do Yeon berlari menyambutnya, aku menunggumu. Manajer Choi tanya kenapa sambil
gelegekan, bau sup. Do Yeon kesal, apa kau pergi makan siang sendiri? Lalu
bagaimana dengan aku? Tadi kau bilang diet dan tak mau makan, jawab Manajer
Choi. “Aku akan makan! Kenapa aku tidak makan! Diet apa?” omel Do Yeon.
Setidaknya belikan aku sandwich di cafe depan. Manajer Choi kesal, tapi pergi
juga.
Manajer Choi kembali dan
membawakan sandwich yang paling lezat. Ini yang terakhir, aku hampir saja tidak
mendapatkannya. Do Yeon membukanya, apa kau mempermainkanku? Ini sandwich ayam
teriyaki, apa kau tau berapa tinggi kalorinya? Jika aku jadi gendut kau mau
bertanggung jawab? Manajer Choi serba salah, tadi kau bilang tidak diet? Do
Yeon ngomel lagi, di sana ada sandwich sayuran yang kalorinya rendah, bagaimana
kau bisa begitu tak perasa? Cepat tukarkan! Mau tak mau, Manajer Choi menurut
dan minta maaf. Hahahaa, kasian kasian..
Jin Yi menitipkan Barassi di
klinik dan pergi makan dengan Dae Young. Mereka lewat sebuah restoran yang dulu
sering didatangi Jin Yi bersama ayah ibunya. Jin Yi heran, “Apa restoran ini
sekarang buka di siang hari? Di sini sangat enak, ayo makan di sini!”
Dae Young setuju dan mereka
masuk. Tapi pelayan berkata mereka sedang tidak buka untuk umum karena sedang
disewa. “Benarkah?” tanya Dae Young sambil melihat sekeliling. Dan ada Hak Moon
dan Soo Kyung di situ, Jin Yi memanggil mereka dan melangkah mendekat. Soo Kyung
tampak tak enak melihat ada Dae Young juga. Jin Yi langsung bertanya, “Apa
Pengacara Kim yang menyewa tempat ini?
Waa, ini hebat sekali, sangat romantis! Impianku adalah seorang pria
melakukan ini untukku!”
Hak Moon cuma bisa meringis, sementara Soo Kyung
bertanya, kau menyewa tempat ini? Hak Moon kebingungan menjawabnya. Dae Young
menyelamatkan keadaan dengan bertanya apa mereka bisa bergabung?
Hak Moon setuju dan mereka
pindah duduk. Sambil makan, Jin Yi komentar kalau Soo Kyung dan Hak Moon cocok
sekali, benar kan Oppa? Dae Young cuma bisa mengangguk enggan. Hak Moon tertawa
dan berkata ia akan mentraktir, pesanlah yang kalian suka! Dae Young merasa
sudah cukup dan teringat kalau ia sudah lama tak mengupdate blognya dan hendak
memotret piring-piring kosong itu. Hak Moon tertarik, akhirnya aku bisa melihat
kau memperbaharui blogmu dengan mata kepalaku.
“Noona, boleh kupotret sehingga
tanganmu tampak dalam gambar?” tanya Dae Young yang hendak memotret. Hak Moon
yang semangat menarik-narik tangan Soo Kyung, tapi Soo Kyung tak mau dan
berkata akan ke toilet. Jin Yi mengikutinya.
“Bagaimana?” tanya Hak Moon
begitu mereka pergi. Dae Young tak mengerti, apa? Hak Moon berkata kalau ia
benar-benar tak tau isi hati Soo Kyung. Dae Young menenangkan, kurasa Noona
juga punya perasaan terhadapmu. Gadis bersikap malu-malu di hadapan pria yang
disukainya, sekarang ini sikap malu-malu Noona bukan bohongan, dia bukan
seseorang yang bersikap tenang saat aku memperbaharui blogku, jelas Dae Young.
Terlebih lagi, biasanya wajahnya belepotan saat makan denganku, tapi dia bahkan
membawa tasnya untuk memperbaiki dandanannya. Wow! Bagaimana dia bisa begitu
jelas membedakan orang, ujar Dae Young yang merasa iri.
Hak Moon langsung tertawa tak
percaya, sementara Dae Young mengangguk-angguk tak yakin.
Padahal, di toilet justru Jin Yi
yang memperbaiki dandanannya dan Soo Kyung emang beneran ke toilet. “Unni,
selamat. Kalian cocok sekali,” ujar Jin Yi. Soo Kyung berkata mereka belum
melangkah ke hubungan yang seperti itu, namun kau dan Dae Young juga cocok
sekali, selamat. Jin Yi menyangkal, ia malah tak bisa menyatakan perasaannya
karena Dae Young menganggapnya adik. Namun Jin Yi mendapat keberanian setelah
melihat Pengacara Kim yang sudah memendam perasaan selama lebih dari 10 tahun
dan Jin Yi mulai suka Dae Young baru beberapa bulan saja.
Soo Kyung diam saja, tak tau
harus berkomentar apa.
Saat Soo Kyung dan Jin Yi
kembali dari toilet, Dae Young pamit pergi, ia harus bertemu klien. Jin Yi
juga, sudah waktunya konsultasi Barassi. Soo Kyung minta maaf sudah merepotkan
Jin Yi, ia akan segera kesana setelah selesai kerja. Tidak apa-apa Unni, jawab
Jin Yi, kalian nikmati kencan kalian saja. Soo Kyung dan Hak Moon kembali diam-diaman
dengan canggung.
Sambil berjalan, Jin Yi berkata
ia merasa tak enak sudah mengganggu kencan mereka dan bertanya Dae Young ingin
segera pergi dari sana juga kan? Dae Young tak menjawab, berkata ia harus pergi
ke arah lain dan pergi.
Ponsel Jin Yi berdering, Kwang
Suk menelponnya, ia mengantarkan paket dari ibu Jin Yi di Amerika tapi Jin Yi
tak ada di rumah. “Letakkan saja di rumahku, kau tau nomor sandinya kan?” suruh
Jin Yi. Tapi Kwang Suk tak bisa, kantor melarangnya dan ahjussi di sebelah
rumah Jin Yi (Dae Young) juga mencurigainya, jadi ia akan meninggalkannya di
dalam kotak pemadam kebakaran di depan koridor.
Jin Yi heran, ada yang seperti
itu? Kwang Suk mengiyakan, tak ada yang akan mencari-carinya di sini. Jin Yi sangat
berterimakasih, dan ingin menelpon kantor Kwang Suk dan memberitahu mereka kau
adalah karyawan yang baik. Kwang Suk tertawa, tak perlu dan menutup telponnya.
Tapi
tatapannya berubah mencurigakan lagi.
Di mobil, Hak Moon merasa tak
enak badan, pencernaannya bermasalah. Soo Kyung pun menepuk-nepuk tangan Hak
Moon dan menusuk jarinya dengan jarum (Aiih, jadi inget Yul sama Da Jung kaan). Sakit sedikit, tapi kau akan segera
baik-baik saja, aku sering melakukannya sejak kecil, ujar Soo Kyung
menenangkan. Hak Moon tertawa dan bertanya apa Soo Kyung juga makan banyak saat
masih kecil? Soo Kyung mengiyakan, ia adalah raja rakus. Keduanya tertawa.
Ponsel Soo Kyung berdering. Awalnya
enggan, tapi Soo Kyung mengangkatnya juga. Awalnya Soo Kyung juga menolaknya,
tapi akhirnya setuju untuk menemui si penelpon nanti malam. Hak Moon penasaran,
siapa itu? Sepertinya suara pria. Soo Kyung menjelaskan kalau kakak dari salah
satu korban serangan ‘don’t ask’
ingin berterimakasih dan mentraktir makan, ia terus menolaknya karena ia bahkan
tak melakukan hal besar, tapi keluarga mereka akan pindah besok. Hak Moon
membenarkan, sungguh menakutkan terus tinggal di lingkungan itu setelah
mengalami hal seperti itu.
Soo Kyung minta pendapat Hak
Moon, lebih baik menolaknya kan? Hak Moon tak setuju, apa masalahnya makan
bersama? Aku baru mengatakan ini, tapi kau benar-benar luar biasa karena berani
melaporkannya, bukan hanya sekali, kau seharusnya ditraktir 10 kali. Melihat Soo
Kyung yang masih ragu, Hak Moon berkata maksudnya adalah tak usah dianggap
serius, bahkan klien kita juga memberi bingkisan. Jika kau terus menolak,
mereka akan merasa sedih. Saat Soo Kyung akhirnya setuju, Hak Moon mengacungkan
jempolnya.
Malam harinya saat Soo Kyung pulang,
sudah ada Kyung Mi yang memasak dan anak-anaknya yang membersihkan rumah. Soo Kyung
kaget melihat mereka dan Kyung Mi malah heran karena Soo Kyung pulang cepat,
apa kencan dengan Pengacara Kim berjalan lancar? Kyung Mi tertawa-tawa memukul
lengan Soo Kyung, ia mendengarnya dari suaminya, benar-benar rejeki nomplok. Soo
Kyung kesal sekaligus sadar, pantas saja Manajer Choi aneh seharian ini. Kyung
Mi memegang tangan Soo Kyung dan dengan berkata, suamiku memang kurang perasa,
tapi ia tekun.
Duk Young menambahkan dengan
cute, sampai aku lulus kuliah, tolong pastikan ayah tetap bekerja di sana. Soo Kyung
benar-benar kesal. Dan Duk Young berkata ia sudah melakukan yang disuruh
ibunya, bolehkah aku bermain ke rumah Jin Yi Noona? Hoon Young dengan semangat
berkata ia juga ingin ikut.
Soo Kyung langsung menyuruh
mereka pergi main dan memarahi Kyung Mi, aku tak berkencan dengannya. Aku tak
punya perasaan seperti itu pada Pengacara Kim. Kyung Mi malah mengatai Soo
Kyung bodoh, kau pikir kau akan dapat kesempatan seperti ini lagi dalam hidupmu?
Soo Kyung mengingatkan, aku janda, pekerjaan dan keluargaku biasa-biasa saja,
tapi Pengacara Kim yang seorang pengacara dan lajang, apa aku sesuai untuknya? Aku
juga punya harga diri!
Kyung Mi tak setuju, Pengacara
Kim bilang ia menyukaimu meski ia tau keadaanmu. Menurut Soo Kyung itu tak
cukup, menikah tak hanya dilakukan sendirian, orang tuanya pasti tak setuju. Tapi
Kyung Mi berkata tak ada orang tua yang menang melawan anaknya. Soo Kyung tak
mau mendengarnya lagi, ia harus segera pergi, cepat bawa anak-anak pulang. Kyung
Mi tersenyum menggoda, kencan? Ah, kau bilang tak seperti itu! Soo Kyung makin
ngomel, bukan kencan!
Dae Young baru pulang dan
melihat Soo Kyung berjalan ke luar. Dae Young tersenyum memanggilnya, tapi Soo
Kyung nggak denger. Senyum Dae Young langsung hilang, apa dia pergi kencan?
Jin Yi sedang mengambil paketnya
di kotak pemadam kebakaran saat Dae Young datang. Dae Young melihat paketnya dan
curiga apa ada orang yang membukanya? Pertama, ada bekas jari dan bagian ujung
plester sedikit terlepas dan plesternya mudah dilepas. Dan kurasa fakturnya
terlipat di tengah sehingga ada bekasnya, ini artinya seseorang melipat
fakturnya dan membuka kotaknya. Jin Yi langsung memuji Dae Young, Oppa kau
hebat sekali, kau seperti Sherlock!
“Ah, apa sekarang saatnya
terpesona olehku? Kau perlu mencari tau siapa yang melakukan ini. Bukankah
pengantar paket itu sedikit aneh?”
“Kwang Suk? Eey, tak mungkin
dia,” sahut Jin Yi. Dae Young juga merasa sepertinya ia baik. Jin Yi terpikir
apa satpam yang melakukannya? Setelah membuka kotak pemadam kebakaran, ia
mungkin ingin tau dan membukanya.
Dan pergilah mereka ke kantor
satpam, tapi pak satpam berkata bukan dia, jika bukan waktunya memeriksa untuk
apa ia membukanya. Dae Young minta untuk melihat CCTV lantai 8. Pak satpam
mengiyakan dan teringat kalau wanita di apartemen 805 bilang surat-suratnya
sering hilang. “Wanita di apartemen 805? Apa Soo Kyung Noona?” tanya Dae Young.
Pak satpam mengiyakan dan bertanya-tanya siapa yang melakukan.
Saat membicarakan Soo Kyung,
ponsel Jin Yi berbunyi. Soo Kyung menelponnya meminta Jin Yi menjaga Barassi sedikit
lebih lama. Jin Yi mengerti, kau terlambat karena berkencan. Dae Young langsung
melirik kesal. “Apa? Dia berkencan? Wow, dia sedang membara!” tanya Dae Young
begitu Jin Yi menutup telponnya. Bukan begitu, jawab Jin Yi, kakak korban
serangan ‘don’t ask’ berterimakasih
dan ingin bertemu dengannya. Dae Young tak percaya, aku yang dituduh sebagai
pelaku padahal aku tak bersalah. Siapa yang harusnya diberi terimakasih?
Dae Young teringat sesuatu,
korban adalah anak tunggal. Dae Young langsung panik mengambil ponselnya sambil
berkata kalau polisi mengatakan teganya aku melakukan itu pada seorang putri
dari keluarga yang hanya memiliki anak tunggal. Dae Young menelpon Soo Kyung,
tapi ponsel Soo Kyung sibuk. Dae Young mencobanya lagi, tetap sibuk.
Soo Kyung ternyata sedang
menelpon orang itu dan berkata ia sudah di tempat yang kau sebutkan, dimana
kau? Sementara itu, musik langsung berubah horor, orang yang ditelponnya
mengawasi dari kejauhan.
Komentar:
Lihatlah betapa khawatirnya Dae Young! Hohohoo..
Terima kasih, sinopnya keren…
ReplyDeleteSemangat ya^^