Se Young baru mau berangkat kerja saat ibunya menelpon. Se Young berbohong sudah sarapan sup rumput laut di hari ulang tahunnya, padahal yang ada di meja hanya ayam goreng dan pizza sisa semalam. Ibunya sudah membuat sup rumput laut tapi tak bisa menikmatinya bersama Se Young dan bertanya apa Se Young tak bisa pulang akhir minggu ini? Se Young berkata ia akan pulang bulan Oktober dan minta ibunya membuatkan sup rumput laut untuknya nanti. Ibu Se Young setuju, dengan syarat Se Young datang bersama calon suami. Se Young mengiyakan dengan malas.
Ibu berpesan agar Se Young hati-hati
di jalan, hati-hati dengan copet, juga dengan playboy. Se Young buru-buru
mengiyakan dan berpesan agar ibunya jaga kesehatan, tapi ternyata telponnya
sudah keburu ditutup. Se Young tertawa tapi langsung kaget saat melihat jam di
ponselnya, ia terlambat.
Se Young menunduk-nunduk masuk
ke kantornya, tapi langsung lega saat tau bosnya belum datang. Go Eun mendekati
Se Young dengan sekotak kado ulang tahun. Se Young kaget, bagaimana bisa Go Eun
tau? Ia berterimakasih dan membuka kadonya semangat. Ternyata Go Eun memberikan
produk nomor 1 di Get it Beauty. Go
Eun mencobakan lipstik dengan warna Gong Hyo Jin yang sudah terjual laris
secara nasional. Se Young tertawa malu saat Go Eun memujinya tampak lebih
cantik dari Gong Hyo Jin. Se Young suka dengan lipstik barunya karena
berkali-kali ia bercermin dan tersenyum.
Jin Gu duduk di mejanya dan
langsung tertawa begitu melihat Se Young, “Kau makan spaghetti untuk sarapan?”
Se Young tak terima dan berkata kalau Go Eun bilang ia mirip Gong Hyo Jin.
Gantian Jin Gu yang tak terima, imajinasi Go Eun benar-benar hebat. Se Young
yang kesal hanya berkata pelan agar Jin Gu pikirkan saja urusannya sendiri.
Se Young menagih kado Jin Gu.
Jin Gu berlagak baru ingat dan meminta tangan Se Young. Se Young mengulurkan
tangannya, tapi Jin Gu malah memeganginya dan memukul kepala Se Young dengan
tangan satunya, pukulan ulang tahun! Se Young teriak-teriak minta Jin Gu
berhenti. Jin Gu malah tertawa dan berkata orang akan sedih kalau tak mendapat
pukulan di hari ulang tahunnya. Se Young kesal dan mengelus-elus kepalanya yang
kesakitan. Saat Jin Gu kembali fokus dengan pekerjaannya, Se Young malah terus memandangi
Jin Gu.
Soo Jin terkejut Da In dan Kwang
Soo ternyata tinggal berdekatan. Ia bertanya apa Da In sering bertemu
dengannya? Da In menggeleng. Soo Jin tak percaya, pasti ada sesuatu di antara
kalian, bagaimana bisa kalian tinggal di bangunan yang sama? Da In meyakinkan,
siapapun bisa saling bertemu seperti itu. Soo Jin menyuruh Da In sadar, tentu
saja dia masih single karenamu. Da In menyangkal, itu pasti karena dia sibuk.
Soo Jin berkata Kwang Soo punya pekerjaan bagus dan dia tak jelek, lalu kenapa
dia masih single? Da In diam saja.
“Da In-ah, apa dia pernah
memintamu untuk kembali padanya lagi?” tanya Soo Jin. Da In diam lagi. Ia baru
menceritakannya setelah didesak Soo Jin, dan yang ada Soo Jin makin penasaran
kenapa Da In tak mau diajak nonton konser Loveholic?
Menurut Soo Jin tak mudah untuk menemukan orang seperti Kwang Soo, dan lagi Da
In masih 33 tahun, kau mau menua sendirian? Da In berkata ia punya Eun Suh. “Dia
tak sama dengan seorang pria, pergilah..” sahut Soo Jin.
Da In tak mau, itu semua masa
lalu, ia sudah bahagia dengan Eun Suh. Da In takut menderita seperti dulu lagi.
Soo Jin meyakinkan kalau Da In tak tau ia akan menderita lagi atau tidak tanpa
bertemu dengan Kwang Soo. Soo Jin tau dari temannya kalau Kwang Soo sudah
single selama 1 dekade, itu karena dia pria setia. “Jadi bertemulah dengannya
tanpa rasa khawatir ya?” pinta Soo Jin.
Hampir jam pulang kerja saat Jin
Gu mengirim pesan kalau ia mungkin tak bisa merayakan ulang tahun Se Young
bersama karena tugas luarnya belum selesai. Se Young tampak sedih. Jae Bum
menghampiri Se Young, mengajaknya makan malam bersama.Ia sudah memesan tempat
dan mereka bisa merayakannya tanpa Jin Gu. Se Young sebenarnya enggan, tapi akhirnya setuju dengan ajakan Jae Bum.
Jae Bum membawa Se Young ke
restoran bagus yang sepi tanpa pengunjung (sengajaa). Jae Bum langsung menuju
dapur dan menggulung lengan kemejanya, ia yang akan memasak dan minta Se Young
tunggu saja. Se Young tertawa memuji Jae Bum yang tampak sangat lihai di dapur.
Masakan Jae Bum sudah siap,
cukup banyak sampai hampir memenuhi meja. Jae Bum menyuapkan Se Young potongan
daging miliknya dan Se Young langsung memuji itu enak sekali. Jae Bum senang
dan menyuruh Se Young makan lebih banyak. Se Young mengangguk, tapi ia
penasaran, apa Jae Bum menyewa seluruh tempat ini? Jae Bum jadi salah tingkah,
ini restoran temannya dan memang tak pernah terlalu ramai (hahaa, padahal mah
kayaknya punyanya sendiri).
Ini pertama kalinya Jae Bum
memasak untuk seorang gadis, ia harap Se Young tak merasa tak nyaman. “Tidak..
eh, sedikit,” jawab Se Young yang tertawa canggung. Jae Bum mengucapkan selamat
ulang tahun, terimakasih sudah dilahirkan. Se Young langsung tersedak, hahaa.
Jae Bum membahas soal Jin Gu dan Go Eun, sepertinya Go Eun menyukainya dan Jin Gu juga tak tampak tak menyukainya. Gara-gara itu mood Se Young langsung memburuk.
Jae Bum membahas soal Jin Gu dan Go Eun, sepertinya Go Eun menyukainya dan Jin Gu juga tak tampak tak menyukainya. Gara-gara itu mood Se Young langsung memburuk.
Jae Bum mengantar pulang Se
Young dengan mobilnya. Se Young mau langsung pergi, tapi Jae Bum menyusul dan
memasangkan kalung di leher Se Young. Se Young terdiam sesaat, ini berlebihan
untuknya. Jae Bum menenangkan, semua orang memakai ini sekarang, jadi jangan
merasa tak nyaman, “setidaknya biarkan aku melakukan ini.” Se Young
berterimakasih, “Aku tak pernah dapat hadiah seperti ini jadi aku sangat
tersentuh, tapi...” Jae Bum tak ingin mendengar lanjutannya, ia tersenyum dan
pamit pergi.
[Mungkin aku satu-satunya yang tak serius tentang sebuah hubungan di
antara kita bertiga.]
Sambil berjalan perlahan menuju
rumah, Se Young mengecek ponselnya. Tak ada kabar apapun dari Jin Gu. Tapi ponsel
Se Young lalu berdering, Go Eun menelponnya. Ia ingin mengucapkan selamat ulang
tahun lagi sebelum hari berakhir. Sebenarnya Go Eun ingin merayakannya bersama
jika selesai lebih cepat, dan mengajak Se Young pergi bersama di akhir pekan.
Se Young mengiyakan, dan bertanya bagaimana trip kalian? Go Eun berkata mereka
pergi ke banyak tempat, setelah itu mereka makan, minum teh dan segelas wine
untuk melepas stress.
“Ahh, lalu bagaimana sekarang?
Apa kau sudah di rumah?” tanya Se Young. Go Eun mengiyakan, ia baru saja sampai
rumah. Go Eun yang kelelahan mengucapkan selamat ulang tahun sekali lagi dan
menutup telponnya.
Se Young merebahkan diri di
kasur tak semangat. Tapi dering telpon membuatnya bangun lagi.. dari Jin Gu. Se
Young senang tapi menjawab telpon dengan nada malas, kenapa? Jin Gu berkata ia
sedang pulang ke rumah dan jalanan yang gelap menakutkannya. Se Young menghela
napas kesal dan akan menutup telponnya.
“Di mana kau?” tanya Jin Gu. Se
Young berbohong, ia sedang merayakan ulang tahun dengan teman-temannya. Jin Gu
tak percaya, tapi lampu kamarmu menyala. Se Young kaget dan langsung membuka
jendela. Dan ya, ada Jin Gu di bawah sana. Se Young berakting tak suka, Jin Gu
berkata ia lelah dan minta Se Young cepat turun. Se Young berbalik hendak turun,
saat itu barulah ia tak bisa lagi menahan senyumnya.
Soo Jin masih menyuruh Da In
pergi, ia yang akan menjaga Eun Suh. Da In masih ragu. “Hey, kejar bisnya saat
ia berhenti di bis stop. Kau terlalu banyak berpikir, itulah kenapa itu sangat
berat untukmu,” sahut Soo Jin. Da In masih tak ingin pergi, tapi Soo Jin terus
mendesaknya. Eun Suh menginterupsi, ia ingin cola. Da In hanya akan
mengambilkannya sedikit dan menuju kulkas.
Saat membuka botol cola, Da In
malah mengambil buku pemberian Kwang Soo yang ada di meja dapur. Ia membuka-buka
halamannya dan termenung.
[Jika seseorang bertanya kapan aku berubah pikiran untuk datang hari
ini. Aku hanya bisa menjawab ’10 tahun lalu’..]
Kwang Soo menunggu Da In di
tempat konser, excited sekaligus cemas karena Da In belum juga muncul. Kwang Soo
mulai putus asa saat orang-orang mulai masuk tempat konser dan Da In tak juga
mengangkat telponnya. Tapi saat menoleh, Da In sudah berdiri beberapa meter
darinya. Kwang Soo sempat terdiam, tapi senyumnya lalu mengembang, makin lama
makin lebar.
[Aku juga tak mengerti alasannya. Sepertinya aku tak bisa menahan
kerinduanku padanya lebih lama lagi.]
Mereka menonton konser seperti
yang mereka lakukan 10 tahun lalu. Da In terus memandangi Kwang Soo yang tampak
gembira menikmati konsernya.
Min Gu dan Soo Ah belajar
bersama di perpustakaan. Mereka saling bertukar pesan melalui post it. Awalnya Min
Gu bertanya apa arti adore? Soo Ah
menulis, cinta atau memuja. Min Gu membalas lagi, kalau begitu ‘i adore you’. Soo Ah tertawa dan
menyuruh Min Gu belajar lagi.
Soo Ah terus mengamati Min Gu
yang serius belajar sambil tersenyum, meski lalu sadar dan berhenti. Keduanya mencari
buku dan saling tersenyum dari balik rak (aiih, cute amat yak pacarannya di
perpus). Soo Ah kembali dengan setumpuk buku, tapi Min Gu tak ada. Soo Ah
melihat sekeliling dan kesal saat melihat seorang gadis memberikan minuman
untuk Min Gu, dan diterima dengan senang hati.
Min Gu tertidur, dan Soo Ah
menempelkan post it di dahinya. Min Gu terbangun dan tertawa membaca tulisannya,
‘i’m taken!’.
Soo Ah berbisik pada seorang
pria kalau ia tak bisa pergi. Pria itu berkata orang-orang di club merindukan
Soo Ah. Soo Ah sudah bilang tak mau, kenapa kau sampai datang mencariku kemari?
Min Gu menemukan mereka dan langsung bertanya pada pria itu, “Kau punya sesuatu
yang harus dibicarakan dengan pacarku?” Pria itu agak kaget dan pergi begitu
saja.
“Kau baik-baik saja?” tanya Min
Gu khawatir. Soo Ah mengiyakan dengan pelan. Min Gu tau ini akan terjadi dan
balas menempelkan post it tadi ke dahi Soo Ah, sepertinya kau perlu ini. Ia
bahkan takut melepaskan pandangan dari Soo Ah. Soo Ah melepas post it itu dan
tersenyum malu.
[Aku tak bisa membohonginya lebih lama lagi. Lebih baik aku memberitahu
kebenarannya.]
Min Gu mengencangkan tali hoodie
Soo Ah dan menariknya mendekat, lalu menciumnya.
Se Young turun menemui Jin Gu
seolah tak peduli. Jin Gu mengatai Se Young tak punya teman, kenapa kau menghabiskan
ulang tahunmu di rumah? Se Young berkata ia sudah makan steak mahal dan dapat
kado yang menakjubkan juga. Jin Gu tau kalau Jae Bum yang memberikan itu dan
menyodorkan sebuah bungkusan untuk Se Young, kado ulang tahun. Jin Gu tak bisa
mendapatkan sesuatu yang mahal karena pekerjaannya selesai terlambat.
Se Young menyuruh Jin Gu
mengambilnya lagi, ia tak mau barang yang murah. Jin Gu berteriak kesal, kenapa
aku harus membelikanmu sesuatu yang mahal? Kau bukan pacarku. Se Young menarik
lagi bungkusan itu. Jin Gu berkata ia memberikannya karena Se Young temannya
dan berbalik pergi. Ia menyuruh Se Young segera masuk dan jangan menakuti orang
di malam hari. Se Young kesal dan masuk ke rumahnya.
Se Young membukanya, isinya
termos makanan dan kartu ucapan dari Jin Gu, ‘Seleramu sangat merepotkan, jadi aku kesulitan mendapatkan ini. Aku
mencari ke seantero Seoul untuk mendapatkan sup rumput laut ini. Btw, selamat
ulang tahun! Kuharap kau lebih cantik tahun ini.’ Se Young menuangkan sup
rumput lautnya, tapi ia hanya memandangi sup itu, lalu berlari ke luar...
menyusul Jin Gu.
Se Young berhasil menyusul Jin
Gu yang langsung berbalik saat mendengar langkah Se Young. “Oppa..” panggil Se
Young. Jin Gu bingung, kau baik-baik saja? Se Young baru akan mengatakan
sesuatu saat ponsel Jin Gu berdering, dari Go Eun. Jin Gu akan mengangkatnya. “Jangan angkat. Jangan jawab
telpon itu,” cegah Se Young. Itu membuat keduanya terdiam.
[Tak ada alasan spesial seorang wanita membuka hati untuk seorang pria.]
[Ketulusan yang kau rasakan dengan seluruh tubuhmu dimana tak ada kata
atau ekspresi yang diperlukan..]
Min Gu di halte bis bersama Soo
Ah, tapi ia sama sekali tak ingin melepaskan genggaman tangan mereka. Soo Ah
berbalik pergi, tapi Min Gu menariknya lagi dan menggoda Soo Ah, kau tak pergi?
Soo Ah tersenyum, dan mereka malah rebutan siapa yang mau melepaskan tangan
duluan (hahaa, makin cute!)
[.. Itulah kunci satu-satunya yang bisa membuka hati wanita]
Seorang guru di tempat les memanggil
Soo Ah dengan nama aslinya, Han Bong Sook. Min Gu yang mendengar semuanya
heran, “Han Bong Sook?”
No comments:
Post a Comment