Tuesday, August 18, 2015

Sinopsis Oh My Ghost Episode 14 Part 1

 
 

Sun Woo dan Bong Sun duduk di ayunan taman setelah berbaikan, membicarakan banyak hal. Sun Woo menyuruh Bong Sun setidaknya makan karena wajahnya sangat pucat. Dan saat Sun Woo menyinggung blog ‘You are my sunshine’, Bong Sun langsung kaget, darimana Chef bisa tau blognya? Sun Woo punya caranya sendiri, tak peduli seberapa jauh Bong Sun pergi, ia selalu ada dalam genggaman tangannya. Dan lagi apa hubungan Bong Sun dengan putra pemilik restoran itu karena dia tadi datang dan memukulnya?


Mendengar itu Bong Sun langsung khawatir, kau baik-baik saja Chef? Sun Woo mengiyakan, setidaknya dengan dipukul ia tau di mana Bong Sun berada. Bong Sun buru-buru menjelaskan mereka tak ada hubungan apa-apa, sepertinya saat ia dirasuki Kyung Mo tertarik padanya tanpa tau sebabnya.. padahal karena kakak perempuannya. “Kau benar-benar sudah membodohi banyak pria,” komentar Sun Woo lalu bingung, “Jadi sebenarnya aku tertarik pada siapa?”


Sun Woo baru mengerti sekarang, tak mungkin seseorang berubah drastis dalam semalam. Dan karena mereka sudah membahasnya, Sun Woo tanya apa orang yang bersamanya di ayunan ini terakhir kali adalah Bong Sun? Bong Sun menggeleng, sepertinya bukan.


“Siapa yang kugendong dalam keadaan mabuk dari motel?”
“Kalau saat MT dan kau terjebak di ruangan pendingin?”

Bong Sun makin menunduk karena semua bukan dirinya. “Lalu siapa yang menangkap pencuri jok  sepeda?” tanya Sun Woo lagi. Bong Sun menjawab cepat kalau itu dirinya, “Itu aku! Itu aku, Chef!” Sun Woo mengangguk-angguk, Bong Sun pasti bangga karena itu.


Pertanyaan terakhir, kalau yang terus memintanya melakukan itu, bukan kau tapi hantu itu kan? Bong Sun mengangguk. Ah, Sun Woo merasa benar-benar gila. Ia tak melakukan sesuatu yang salah, tapi ia merasa seperti pria jahat. Ia bukannya selingkuh, tapi punya cinta segitiga dengan hantu. Setelah dipikir-pikir, Bong Sun sebelumnya tak percaya diri sama sekali dan sangat tertutup, lalu berubah menjadi seseorang yang ceria.. Bong Sun berubah menjadi orang yang Sun Woo inginkan. Dulu Sun Woo tak menyukainya karena Bong Sun terlalu mengingatkannya pada masa lalunya, jadi ia selalu bersikap keras.

Sun Woo mengakui ia sempat jatuh cinta pada si hantu, ia punya banyak pesona dan sangat cute. Kalau bukan karena Sun Woo bisa menahan diri, ia tak tau apa yang akan terjadi...


Bong Sun berkata jujur kalau hantu itu benar-benar menyukai Sun Woo. Sun Woo terdiam sebentar, lalu berkata hantu itu punya selera yang bagus soal pria.


Wuuush, seorang hantu wanita lewat mengagetkan Bong Sun. Ia memberitahu apa yang dilihatnya pada Sun Woo. “Apa? Hantu?” ujar Sun Woo takut dan langsung mendekat ke Bong Sun. Ia kesal, “Tak bisakah kau menyimpannya sendiri? Kenapa kau harus memberitahuku? Kau mau menakutiku kan? Aku tak mudah merasa takut.”


Tapi apa, tangan Bong Sun meraih pundaknya saja Sun Woo kaget, haha. Sun Woo meraih tangan itu, berjanji tak akan melepaskan tangannya mulai sekarang, bukan karena ia takut atau semacamnya. Bong Sun mengiyakan, tapi Sun Woo yang menghentikan ayunan yang terus bergerak membuatnya tertawa, “Tak ada siapa-siapa di sana.”


“Apa kau takut?” goda Bong Sun. Sun Woo menyangkal, tapi tangannya tak lepas dari genggaman Bong Sun. Ahaha, Chef penakut!


Sun Woo mengantar Bong Sun pulang ke restoran ayah Soon Ae. Ia ingin Bong Sun kembali ke Sun Restoran, tapi Bong Sun tak bisa kembali setelah pergi seperti itu. Sun Woo mengerti, Bong Sun boleh tinggal di sini sementara ia mencarikan tempat untuknya. Sebelum berpisah, Sun Woo berpesan agar ponsel Bong Sun harus dalam keadaan hidup. Bong Sun mengiyakan, lalu masuk duluan karena Sun Woo belum mau pergi sebelum melihat Bong Sun masuk.


Soon Ae melihat mereka berdua, dan pergi sebelum menganggu. Ia lalu mengagetkan Bong Sun yang masuk dengan riang, “Kenapa kau kaget? Darimana kau?” Bong Sun hanya berkata ia ada sedikit urusan. Soon Ae mengeluh, ia sudah bilang agar jangan keluar, tapi Bong Sun benar-benar tak mau mendengarnya. Bong Sun mengaku salah dan duduk saat disuruh Soon Ae.


Soon Ae memberitahu kalau Sung Jae mungkin terlibat di kasus tabrak lari Eun Hee. Offcer Han yang memberitahunya memegang bukti kalau Sung Jae menutupi identitas pelaku. Bong Sun terkejut, tapi darimana Soon Ae tau? Soon Ae melihat polisi wanita yang tampak lemah jadi ia merasukinya, tapi Bong Sun tak perlu cemburu, tubuhnya masih jadi favorit untuk ia rasuki.


Bong Sun tak tertawa dengan candaan Soon Ae, ia khawatir pada Chef, juga pada Eun Hee. Mereka tak bisa mengatakan apapun sampai punya bukti. Bong Sun juga mengkhawatirkan perasaan Soon Ae pada Chef. Soon Ae tertawa, ia tak bisa khawatir tentang cinta saat mungkin ada rahasia besar terkait kematiannya.


Ya, ia perlu khawatir karena Sung Jae bertanya-tanya dimana keberadaannya. Ia yakin Soon Ae sudah tak di tubuh Bong Sun lagi, tapi di mana kau Shin Soon Ae?


Tiba-tiba Sung Jae sadar kalau kunci lacinya dirusak. Ia membukanya, tapi tak ada yang hilang. Diary Soon Ae masih tetap di tempatnya.


Begitu sampai rumah, Sun Woo melihat laptopnya lagi yang masih membuka blog Bong Sun. “You are my sunshine? Jadi aku mataharinya?” gumam Sun Woo senang. Ia lalu menelpon Bong Sun, beralasan ingin memastikan ponselnya aktif. Aww, urri Bong Sun is on his speed dial number one!


Sun Woo menegaskan kalau ia belum memaafkan 100%, jadi lebih baik Bong Sun terus merasa bersalah dan baik-baik padanya. Bong Sun mengiyakan. Ia lalu bertanya, Sun Woo sangat percaya pada Sung Jae kan.. juga Eun Hee? Tentu saja, jawab Sun Woo, dia adalah keluarga. “Kenapa? Tunggu, apa kau tertarik pada pria yang sudah menikah? Apa kau dirasuki lagi? Apa kau bukan Na Bong Sun?” tanya Sun Woo curiga.


Bong Sun menyangkal, lalu bertanya apa Stalker baik-baik saja? Ia bahkan belum mengucapkan selamat tinggal. Sun Woo tertawa, ganti topik yang benar-benar aneh ini membuatnya yakin ia memang bicara dengan Bong Sun.


Bong Sun tak berkata apapun dan mulai berbaring. “Kalau kau tak mau bicara, setidaknya biarkan aku mendengar napasmu,” ujar Sun Woo yang berpikir Bong Sun menutup telponnya. Bong Sun menurut. Mendengar suara napas Bong Sun anehnya membuat Sun Woo merasa damai. Ia minta Bong Sun bicara sesuatu, tapi tak ada jawaban dari seberang telpon. Sun Woo ditinggal tidur, haha. Awalnya ia kesal, tapi lalu mendengarkan lagi napas teratur Bong Sun yang tertidur. Itu saja sudah membuatnya senang.


Menu spesial Sun Restoran hari ini adalah black bean pasta. Seperti biasa Sun Woo memberikan instruksinya, dan mempersilahkan kalau ada yang mau ditambahkan. Min Soo mengangkat tangan, dan mulai meracau soal popularitas restoran dan semacamnya, yang intinya mereka perlu merekrut orang baru. Sun Woo setuju, dan menyuruh mereka mulai menginterview.


“Sekarang?” tanya Joon yang berpikir itu terlalu cepat, Bong masih bisa kembali. Dong Chul berkata kalau Bong Bo Roo Bong kembali, mereka tetap bisa kerja bersama. Ji Woong setuju, lagipula Chef juga selalu bilang kalau mereka butuh satu asisten chef lagi. Sun Woo tak masalah, dan menyuruh mereka memilih berdasarkan karakter dan tingkah laku, tanpa pedulikan tingkat pendidikannya.


Semua semangat, sekaligus senang karena Chef mereka tampak berbeda dari kemarin dan sudah tampak baik-baik saja. Tentu saja, Ji Woong yakin karena mereka menyemangatinya kemarin.


Soon Ae dalam tubuh Officer Kang kembali mengecek laci Sung Jae, yang anehnya tak terkunci. Tapi diary itu sudah tak ada di sana. Ia mau mencari di tempat lain, tapi Sung Jae keburu kembali. Sung Jae tanya dimana Officer Han, tapi Soon Ae tak tau, ia pura-pura sakit perut dan kabur ke toilet.


Officer Han rupanya ada di luar, ia menelpon menanyakan hasil sidik jari yang ia minta selidiki, dan hasilnya baru keluar siang ini. “Kenapa lama sekali? Mereka membuatku sangat tegang,” gumam Officer Han setelah menutup telponnya. Dan refleks ia kaget melihat Sung Jae yang tau-tau jalan mendekat. Officer Han tertawa canggung, “Officer Choi, setidaknya beritahu kalau kau datang.”


Sung Jae yang tampak dingin dari belakang memasang wajah penuh senyum, “Lalu apa aku harus bersuara seperti kucing? Meow!” Officer Han tak bisa menutupi rasa takutnya, dan bertanya gugup apa yang ingin dikatakan Sung Jae? Tapi Sung Jae tak ingin berkata apapun, ia hanya ingin istirahat di sana. Officer Han pun buru-buru pergi dari sana.


Sung Jae memandang ke arah Officer Han dengan tatapan yang entah kenapa terasa sangat mengerikan. (Im Joo Hwan really daebak! Even his back speaks, i mean aku cuma liat punggungnya dan langkahnya yang mendekat ke Officer Han, tapi hawanya udah horror banget, hii!)

 
 

Mereka mulai menginterview calon orang baru, tapi sepertinya mereka lupa syarat yang Sun Woo inginkan. Calon pertama, umurnya masih 24, tak punya pacar, tapi ia menikah muda dan sudah punya satu anak.. so, ditolak! Calon kedua, juga ditolak karena yang ada di pikirannya hanya jam makan siang dan makan malam, juga apa mereka bisa makan sisa pelanggan.


Calon selanjutnya, seorang gadis cantik dan seksi. Tanpa ditanya apapun, ia langsung diterima dengan senang hati.


Gadis itu langsung kerja dan memperkenalkan diri, namanya Cho Hae Jin. Tapi dengan beraninya ia menggoda Sun Woo dan memanggilnya Oppa. Min Soo sampai harus mengingatkannya agar memanggil dengan sebutan ‘Chef’. Dan gadis itu benar-benar menguji kesabaran, ia tak mau memegang siput karena menurutnya jorok, dan berani mengangkat telpon saat bekerja, plus membuat keributan saat ponselnya jatuh ke bak cuci piring.

 
 

Tanpa menunggu sehari, Sun Woo menyuruh gadis itu pergi. Mereka tak butuh seseorang yang tak tau apa-apa soal dapur dan tak mau belajar. Gadis itu akhirnya pergi dengan kesal.


Sun Woo mengomeli Min Soo yang melakukan kerja bagus dalam merekrut orang, jadi ia tak membolehkan mereka menginterview lagi, ia yang akan memilih.


Karena itu ia minta Bong Sun kembali, tapi Bong Sun cuma bisa minta maaf. Sun Woo ingin Bong Sun mempertimbangkan lagi, toh Bong Sun hanya akan malu sekali saja, lalu apa masalahnya? Panggilan lain masuk, jadi Sun Woo menutup telponnya dulu sambil tak lupa berpesan agar ponsel Bong Sun terus aktif.


Officer Han yang menelponnya, nada suaranya mendesak, ia ingin bertemu dan bicara soal kasus kecelakaan Eun Hee. Tapi, jangan sampai Sung Jae tau kalau mereka bertemu. Sun Woo bingung, tapi lalu mengiyakan.


Officer Han sudah mendapatkan hasil sidik jari orang yang menyerangnya, dan hasilnya 99,9% cocok dengan Choi Sung Jae. Officer Han frustasi sekaligus ketakutan, dan seolah tau itu, Sung Jae bertanya di mana posisinya dari melalui radio mobil polisi. Officer Han hanya berkata ia sedang di luar, dan Sung Jae langung ber-ooooh (yang beneran kedengeran creepy!). Ia beralasan hanya tak melihat keberadaan Officer Han, itu saja, lalu memutuskan sambungan.


Di lampu merah, Sung Jae tau-tau masuk ke mobil Officer Han yang berhenti. “Kau terkejut, iya kan?” sapa Sung Jae, lalu menambahkan lewat radio yang dipegangnya, “Aku di sampingmu..”


Jelas Officer Han merasa takut, “Apa yang kau lakukan di sini?” Sung Jae berkata ia ada urusan di sekitar sana, dan menemukan sebuah amplop di jok yang didudukinya. “Apa isinya menyenangkan?” tanyanya sambil tersenyum mengerikan. Officer Han berusaha tenang, tapi wajahnya menunjukkan sebaliknya.


Sementara itu, Sun Woo menunggu Officer Han di tempat yang mereka sepakati. Tapi Officer Han bahkan tak mengangkat telponnya.


Dan Sung Jae benar-benar tak pandang bulu. Ia membuat mobil Officer Han meluncur kencang ke jurang, seolah kecelakaan. Hasil sidik jari yang tadi diambil Officer Han juga langsung dibakarnya. Oh God, no!


Kabar kematian Officer Han yang tiba-tiba membuat Sun Woo terkejut. “Apa yang terjadi? Bagaimana?” tanyanya pada Sung Jae begitu sampai di rumah duka. Sung Jae juga tak yakin apa yang terjadi, tapi mereka bilang kecelakaan karena melebihi batas kecepatan. Sun Woo tak percaya, hampir saja ia kelepasan bicara soal rencana pertemuannya dengan Officer Han, tapi tak jadi mengingat pesannya kalau ia sama sekali tak boleh memberitahu Sung Jae.

Sung Jae sedikit heran, tapi lalu mempersilakan Sun Woo memberikan penghormatan terakhirnya. Meski ia tak bisa menemani karena harus membicarakan prosedur pemakaman dengan rumah sakit.


Shaman Unni kesal menunggu ibu Sun Woo yang terlambat datang. Tapi ibu datang dalam keadaan shock sampai tak bisa menyetir sendiri dan harus naik taksi. “Kenapa? Apa kau minum siang-siang lagi?” tanya Shaman Unni. Ibu tentu menyangkal, ini karena ia mendengar Officer Han, partner menantunya, meninggal karena kecelakaan. Ibu sedih karena ia banyak membantu dalam kecelakaan Eun Hee.


Shaman Unni shock, “Dia mati? Partner menantumu?” Ibu hanya menghela napas, orang bilang kematian bisa datang kapan saja, sampai ia ingin melakukan banyak hal baik agar bisa masuk surga. Tapi kalau berbuat baik dengan maksud tertentu, ibu khawatir jangan-jangan malah berakhir di neraka. Err, sempat-sempatnya..

 
 

Sun Woo masih di rumah duka. Tanpa sengaja saat ingin ke toilet, ia melihat Sung Jae di sana. Bersiul dan tersenyum seolah tak terjadi apapun.


Bong Sun tau soal kematian Officer Han dari Soon Ae. Semua bukti mengarah pada Sung Jae, membuat Bong Sun dan Soon Ae sama-sama merasa ngeri. Soon Ae tak mengerti, Sung Jae yang dulu ia sukai adalah orang berhati baik, meskipun sesekali tampak kesedihan di balik senyumnya. “Tapi, haruskah kita memberitahu Chef sekarang?” potong Bong Sun khawatir. Soon Ae mengiyakan, Chef juga perlu mencari sesuatu.


Sun Woo mengantar pulang Eun Hee yang masih shock. Ia tak bisa percaya, belum lama sejak Officer Han keluar dari rumah sakit. Sun Woo menenangkan, Officer Han orang baik, ia pasti sudah di tempat yang lebih baik sekarang. Tetap saja Eun Hee cemas, ia takut sesuatu yang buruk terjadi pada Sung Jae.


“Eun Hee-ya, Oppamu ada di sini. Apa yang bisa membuatmu cemas? Kau anak yang kuat,” ujar Sun Woo menguatkan. Eun Hee menyangkal, ia hanya berpura-pura kuat. Ia melakukannya untuk Sun Woo, ibu, dan Sung Jae. Sun Woo tau, kau juga harus kuat untuk bisa berpura-pura dan Sun Woo percaya padanya.

Ponsel Sun Woo lalu berdering, Bong Sun menelpon dan ingin bertemu dengannya.



Bersambung ke Part 2


Komentar:
Astaga, aku horror sendiri nulis episode ini. Sung Jae is super creepy! Tatapannya, senyumnya, suaranya, bahasa tubuhnya, semuanya bikin merinding sumpah! Aku cuma lihat punggungnya mendekat ke Officer Han aja takut, padahal mukanya nggak keliatan. Im Joo Hwan really nailed his role, bad cop who is possessed by evil spirit. Hiii, semoga setelah ini nggak ada korban siapapun lagi.. Officer Han is too kind to ended up like this, kasiaaaan..

Tapi gimana caranya ngalahin roh jahat ya?

2 comments:

  1. Keren review nya to the poin, jelas, gak bertele tele. Siiipp :)

    ReplyDelete
  2. EPISODE ENAM SAMPAI DELAPAN NYA KAPAN YA?

    ReplyDelete