Sun Woo dan Bong Sun duduk di ayunan taman setelah berbaikan, membicarakan banyak hal. Sun Woo menyuruh Bong Sun setidaknya makan karena wajahnya sangat pucat. Dan saat Sun Woo menyinggung blog ‘You are my sunshine’, Bong Sun langsung kaget, darimana Chef bisa tau blognya? Sun Woo punya caranya sendiri, tak peduli seberapa jauh Bong Sun pergi, ia selalu ada dalam genggaman tangannya. Dan lagi apa hubungan Bong Sun dengan putra pemilik restoran itu karena dia tadi datang dan memukulnya?
Mendengar itu Bong Sun langsung khawatir,
kau baik-baik saja Chef? Sun Woo mengiyakan, setidaknya dengan dipukul ia tau
di mana Bong Sun berada. Bong Sun buru-buru menjelaskan mereka tak ada hubungan
apa-apa, sepertinya saat ia dirasuki Kyung Mo tertarik padanya tanpa tau sebabnya..
padahal karena kakak perempuannya. “Kau benar-benar sudah membodohi banyak
pria,” komentar Sun Woo lalu bingung, “Jadi sebenarnya aku tertarik pada siapa?”
Sun Woo baru mengerti sekarang,
tak mungkin seseorang berubah drastis dalam semalam. Dan karena mereka sudah
membahasnya, Sun Woo tanya apa orang yang bersamanya di ayunan ini terakhir
kali adalah Bong Sun? Bong Sun menggeleng, sepertinya bukan.
“Siapa yang kugendong dalam
keadaan mabuk dari motel?”
“Kalau saat MT dan kau terjebak
di ruangan pendingin?”
Bong Sun makin menunduk karena
semua bukan dirinya. “Lalu siapa yang menangkap pencuri jok sepeda?” tanya Sun Woo lagi. Bong Sun menjawab
cepat kalau itu dirinya, “Itu aku! Itu aku, Chef!” Sun Woo mengangguk-angguk,
Bong Sun pasti bangga karena itu.
Pertanyaan terakhir, kalau yang
terus memintanya melakukan itu, bukan kau tapi hantu itu kan? Bong Sun
mengangguk. Ah, Sun Woo merasa benar-benar gila. Ia tak melakukan sesuatu yang
salah, tapi ia merasa seperti pria jahat. Ia bukannya selingkuh, tapi punya cinta
segitiga dengan hantu. Setelah dipikir-pikir, Bong Sun sebelumnya tak percaya
diri sama sekali dan sangat tertutup, lalu berubah menjadi seseorang yang ceria..
Bong Sun berubah menjadi orang yang Sun Woo inginkan. Dulu Sun Woo tak
menyukainya karena Bong Sun terlalu mengingatkannya pada masa lalunya, jadi ia
selalu bersikap keras.
Sun Woo mengakui ia sempat jatuh
cinta pada si hantu, ia punya banyak pesona dan sangat cute. Kalau bukan karena
Sun Woo bisa menahan diri, ia tak tau apa yang akan terjadi...
Bong Sun berkata jujur kalau
hantu itu benar-benar menyukai Sun Woo. Sun Woo terdiam sebentar, lalu berkata
hantu itu punya selera yang bagus soal pria.
Wuuush, seorang hantu wanita
lewat mengagetkan Bong Sun. Ia memberitahu apa yang dilihatnya pada Sun Woo. “Apa?
Hantu?” ujar Sun Woo takut dan langsung mendekat ke Bong Sun. Ia kesal, “Tak
bisakah kau menyimpannya sendiri? Kenapa kau harus memberitahuku? Kau mau
menakutiku kan? Aku tak mudah merasa takut.”
Tapi apa, tangan Bong Sun meraih
pundaknya saja Sun Woo kaget, haha. Sun Woo meraih tangan itu, berjanji tak
akan melepaskan tangannya mulai sekarang, bukan karena ia takut atau
semacamnya. Bong Sun mengiyakan, tapi Sun Woo yang menghentikan ayunan yang
terus bergerak membuatnya tertawa, “Tak ada siapa-siapa di sana.”
“Apa kau takut?” goda Bong Sun.
Sun Woo menyangkal, tapi tangannya tak lepas dari genggaman Bong Sun. Ahaha,
Chef penakut!
Sun Woo mengantar Bong Sun
pulang ke restoran ayah Soon Ae. Ia ingin Bong Sun kembali ke Sun Restoran,
tapi Bong Sun tak bisa kembali setelah pergi seperti itu. Sun Woo mengerti,
Bong Sun boleh tinggal di sini sementara ia mencarikan tempat untuknya. Sebelum
berpisah, Sun Woo berpesan agar ponsel Bong Sun harus dalam keadaan hidup. Bong
Sun mengiyakan, lalu masuk duluan karena Sun Woo belum mau pergi sebelum
melihat Bong Sun masuk.
Soon Ae melihat mereka berdua,
dan pergi sebelum menganggu. Ia lalu mengagetkan Bong Sun yang masuk dengan
riang, “Kenapa kau kaget? Darimana kau?” Bong Sun hanya berkata ia ada sedikit
urusan. Soon Ae mengeluh, ia sudah bilang agar jangan keluar, tapi Bong Sun
benar-benar tak mau mendengarnya. Bong Sun mengaku salah dan duduk saat disuruh
Soon Ae.
Soon Ae memberitahu kalau Sung
Jae mungkin terlibat di kasus tabrak lari Eun Hee. Offcer Han yang
memberitahunya memegang bukti kalau Sung Jae menutupi identitas pelaku. Bong
Sun terkejut, tapi darimana Soon Ae tau? Soon Ae melihat polisi wanita yang
tampak lemah jadi ia merasukinya, tapi Bong Sun tak perlu cemburu, tubuhnya
masih jadi favorit untuk ia rasuki.
Bong Sun tak tertawa dengan
candaan Soon Ae, ia khawatir pada Chef, juga pada Eun Hee. Mereka tak bisa
mengatakan apapun sampai punya bukti. Bong Sun juga mengkhawatirkan perasaan
Soon Ae pada Chef. Soon Ae tertawa, ia tak bisa khawatir tentang cinta saat
mungkin ada rahasia besar terkait kematiannya.
Ya, ia perlu khawatir karena
Sung Jae bertanya-tanya dimana keberadaannya. Ia yakin Soon Ae sudah tak di
tubuh Bong Sun lagi, tapi di mana kau Shin Soon Ae?
Tiba-tiba Sung Jae sadar kalau
kunci lacinya dirusak. Ia membukanya, tapi tak ada yang hilang. Diary Soon Ae
masih tetap di tempatnya.
Begitu sampai rumah, Sun Woo
melihat laptopnya lagi yang masih membuka blog Bong Sun. “You are my sunshine? Jadi aku mataharinya?” gumam Sun Woo senang. Ia
lalu menelpon Bong Sun, beralasan ingin memastikan ponselnya aktif. Aww, urri
Bong Sun is on his speed dial number one!
Sun Woo menegaskan kalau ia
belum memaafkan 100%, jadi lebih baik Bong Sun terus merasa bersalah dan
baik-baik padanya. Bong Sun mengiyakan. Ia lalu bertanya, Sun Woo sangat
percaya pada Sung Jae kan.. juga Eun Hee? Tentu saja, jawab Sun Woo, dia adalah
keluarga. “Kenapa? Tunggu, apa kau tertarik pada pria yang sudah menikah? Apa
kau dirasuki lagi? Apa kau bukan Na Bong Sun?” tanya Sun Woo curiga.
Bong Sun menyangkal, lalu
bertanya apa Stalker baik-baik saja? Ia
bahkan belum mengucapkan selamat tinggal. Sun Woo tertawa, ganti topik yang benar-benar
aneh ini membuatnya yakin ia memang bicara dengan Bong Sun.
Bong Sun tak berkata apapun dan
mulai berbaring. “Kalau kau tak mau bicara, setidaknya biarkan aku mendengar
napasmu,” ujar Sun Woo yang berpikir Bong Sun menutup telponnya. Bong Sun
menurut. Mendengar suara napas Bong Sun anehnya membuat Sun Woo merasa damai. Ia
minta Bong Sun bicara sesuatu, tapi tak ada jawaban dari seberang telpon. Sun Woo
ditinggal tidur, haha. Awalnya ia kesal, tapi lalu mendengarkan lagi napas
teratur Bong Sun yang tertidur. Itu saja sudah membuatnya senang.
Menu spesial Sun Restoran hari
ini adalah black bean pasta. Seperti
biasa Sun Woo memberikan instruksinya, dan mempersilahkan kalau ada yang mau
ditambahkan. Min Soo mengangkat tangan, dan mulai meracau soal popularitas
restoran dan semacamnya, yang intinya mereka perlu merekrut orang baru. Sun Woo
setuju, dan menyuruh mereka mulai menginterview.
“Sekarang?” tanya Joon yang
berpikir itu terlalu cepat, Bong masih bisa kembali. Dong Chul berkata kalau
Bong Bo Roo Bong kembali, mereka tetap bisa kerja bersama. Ji Woong setuju,
lagipula Chef juga selalu bilang kalau mereka butuh satu asisten chef lagi. Sun
Woo tak masalah, dan menyuruh mereka memilih berdasarkan karakter dan tingkah
laku, tanpa pedulikan tingkat pendidikannya.
Semua semangat, sekaligus senang
karena Chef mereka tampak berbeda dari kemarin dan sudah tampak baik-baik saja.
Tentu saja, Ji Woong yakin karena mereka menyemangatinya kemarin.
Soon Ae dalam tubuh Officer Kang
kembali mengecek laci Sung Jae, yang anehnya tak terkunci. Tapi diary itu sudah
tak ada di sana. Ia mau mencari di tempat lain, tapi Sung Jae keburu kembali.
Sung Jae tanya dimana Officer Han, tapi Soon Ae tak tau, ia pura-pura sakit
perut dan kabur ke toilet.
Officer Han rupanya ada di luar,
ia menelpon menanyakan hasil sidik jari yang ia minta selidiki, dan hasilnya
baru keluar siang ini. “Kenapa lama sekali? Mereka membuatku sangat tegang,”
gumam Officer Han setelah menutup telponnya. Dan refleks ia kaget melihat Sung
Jae yang tau-tau jalan mendekat. Officer Han tertawa canggung, “Officer Choi,
setidaknya beritahu kalau kau datang.”
Sung Jae yang tampak dingin dari
belakang memasang wajah penuh senyum, “Lalu apa aku harus bersuara seperti
kucing? Meow!” Officer Han tak bisa menutupi rasa takutnya, dan bertanya gugup
apa yang ingin dikatakan Sung Jae? Tapi Sung Jae tak ingin berkata apapun, ia
hanya ingin istirahat di sana. Officer Han pun buru-buru pergi dari sana.
Sung Jae memandang ke arah Officer Han dengan tatapan yang entah kenapa terasa sangat mengerikan. (Im Joo Hwan really daebak! Even his back speaks, i mean aku cuma liat punggungnya dan langkahnya yang mendekat ke Officer Han, tapi hawanya udah horror banget, hii!)
Sung Jae memandang ke arah Officer Han dengan tatapan yang entah kenapa terasa sangat mengerikan. (Im Joo Hwan really daebak! Even his back speaks, i mean aku cuma liat punggungnya dan langkahnya yang mendekat ke Officer Han, tapi hawanya udah horror banget, hii!)
Mereka mulai menginterview calon
orang baru, tapi sepertinya mereka lupa syarat yang Sun Woo inginkan. Calon
pertama, umurnya masih 24, tak punya pacar, tapi ia menikah muda dan sudah
punya satu anak.. so, ditolak! Calon kedua, juga ditolak karena yang ada di
pikirannya hanya jam makan siang dan makan malam, juga apa mereka bisa makan
sisa pelanggan.
Calon selanjutnya, seorang gadis
cantik dan seksi. Tanpa ditanya apapun, ia langsung diterima dengan senang
hati.
Gadis itu langsung kerja dan
memperkenalkan diri, namanya Cho Hae Jin. Tapi dengan beraninya ia menggoda Sun
Woo dan memanggilnya Oppa. Min Soo sampai harus mengingatkannya agar memanggil
dengan sebutan ‘Chef’. Dan gadis itu benar-benar menguji kesabaran, ia tak mau
memegang siput karena menurutnya jorok, dan berani mengangkat telpon saat
bekerja, plus membuat keributan saat ponselnya jatuh ke bak cuci piring.
Tanpa menunggu sehari, Sun Woo
menyuruh gadis itu pergi. Mereka tak butuh seseorang yang tak tau apa-apa soal
dapur dan tak mau belajar. Gadis itu akhirnya pergi dengan kesal.
Sun Woo mengomeli Min Soo yang
melakukan kerja bagus dalam merekrut orang, jadi ia tak membolehkan mereka menginterview
lagi, ia yang akan memilih.
Karena itu ia minta Bong Sun
kembali, tapi Bong Sun cuma bisa minta maaf. Sun Woo ingin Bong Sun
mempertimbangkan lagi, toh Bong Sun hanya akan malu sekali saja, lalu apa
masalahnya? Panggilan lain masuk, jadi Sun Woo menutup telponnya dulu sambil
tak lupa berpesan agar ponsel Bong Sun terus aktif.
Officer Han yang menelponnya,
nada suaranya mendesak, ia ingin bertemu dan bicara soal kasus kecelakaan Eun
Hee. Tapi, jangan sampai Sung Jae tau kalau mereka bertemu. Sun Woo bingung,
tapi lalu mengiyakan.
Officer Han sudah mendapatkan
hasil sidik jari orang yang menyerangnya, dan hasilnya 99,9% cocok dengan Choi
Sung Jae. Officer Han frustasi sekaligus ketakutan, dan seolah tau itu, Sung
Jae bertanya di mana posisinya dari melalui radio mobil polisi. Officer Han
hanya berkata ia sedang di luar, dan Sung Jae langung ber-ooooh (yang beneran
kedengeran creepy!). Ia beralasan hanya tak melihat keberadaan Officer Han, itu
saja, lalu memutuskan sambungan.
Di lampu merah, Sung Jae tau-tau
masuk ke mobil Officer Han yang berhenti. “Kau terkejut, iya kan?” sapa Sung
Jae, lalu menambahkan lewat radio yang dipegangnya, “Aku di sampingmu..”
Jelas Officer Han merasa takut, “Apa
yang kau lakukan di sini?” Sung Jae berkata ia ada urusan di sekitar sana, dan
menemukan sebuah amplop di jok yang didudukinya. “Apa isinya menyenangkan?”
tanyanya sambil tersenyum mengerikan. Officer Han berusaha tenang, tapi
wajahnya menunjukkan sebaliknya.
Sementara itu, Sun Woo menunggu
Officer Han di tempat yang mereka sepakati. Tapi Officer Han bahkan tak
mengangkat telponnya.
Dan Sung Jae benar-benar tak
pandang bulu. Ia membuat mobil Officer Han meluncur kencang ke jurang, seolah
kecelakaan. Hasil sidik jari yang tadi diambil Officer Han juga langsung
dibakarnya. Oh God, no!
Kabar kematian Officer Han yang
tiba-tiba membuat Sun Woo terkejut. “Apa yang terjadi? Bagaimana?” tanyanya
pada Sung Jae begitu sampai di rumah duka. Sung Jae juga tak yakin apa yang
terjadi, tapi mereka bilang kecelakaan karena melebihi batas kecepatan. Sun Woo
tak percaya, hampir saja ia kelepasan bicara soal rencana pertemuannya dengan
Officer Han, tapi tak jadi mengingat pesannya kalau ia sama sekali tak boleh
memberitahu Sung Jae.
Sung Jae sedikit heran, tapi
lalu mempersilakan Sun Woo memberikan penghormatan terakhirnya. Meski ia tak
bisa menemani karena harus membicarakan prosedur pemakaman dengan rumah sakit.
Shaman Unni kesal menunggu ibu
Sun Woo yang terlambat datang. Tapi ibu datang dalam keadaan shock sampai tak
bisa menyetir sendiri dan harus naik taksi. “Kenapa? Apa kau minum siang-siang
lagi?” tanya Shaman Unni. Ibu tentu menyangkal, ini karena ia mendengar Officer
Han, partner menantunya, meninggal karena kecelakaan. Ibu sedih karena ia
banyak membantu dalam kecelakaan Eun Hee.
Shaman Unni shock, “Dia mati?
Partner menantumu?” Ibu hanya menghela napas, orang bilang kematian bisa datang
kapan saja, sampai ia ingin melakukan banyak hal baik agar bisa masuk surga. Tapi
kalau berbuat baik dengan maksud tertentu, ibu khawatir jangan-jangan malah
berakhir di neraka. Err, sempat-sempatnya..
Sun Woo masih di rumah duka. Tanpa
sengaja saat ingin ke toilet, ia melihat Sung Jae di sana. Bersiul dan
tersenyum seolah tak terjadi apapun.
Bong Sun tau soal kematian
Officer Han dari Soon Ae. Semua bukti mengarah pada Sung Jae, membuat Bong Sun
dan Soon Ae sama-sama merasa ngeri. Soon Ae tak mengerti, Sung Jae yang dulu ia
sukai adalah orang berhati baik, meskipun sesekali tampak kesedihan di balik
senyumnya. “Tapi, haruskah kita memberitahu Chef sekarang?” potong Bong Sun
khawatir. Soon Ae mengiyakan, Chef juga perlu mencari sesuatu.
Sun Woo mengantar pulang Eun Hee
yang masih shock. Ia tak bisa percaya, belum lama sejak Officer Han keluar dari
rumah sakit. Sun Woo menenangkan, Officer Han orang baik, ia pasti sudah di tempat
yang lebih baik sekarang. Tetap saja Eun Hee cemas, ia takut sesuatu yang buruk
terjadi pada Sung Jae.
“Eun Hee-ya, Oppamu ada di sini.
Apa yang bisa membuatmu cemas? Kau anak yang kuat,” ujar Sun Woo menguatkan.
Eun Hee menyangkal, ia hanya berpura-pura kuat. Ia melakukannya untuk Sun Woo,
ibu, dan Sung Jae. Sun Woo tau, kau juga harus kuat untuk bisa berpura-pura dan
Sun Woo percaya padanya.
Ponsel Sun Woo lalu berdering,
Bong Sun menelpon dan ingin bertemu dengannya.
Keren review nya to the poin, jelas, gak bertele tele. Siiipp :)
ReplyDeleteEPISODE ENAM SAMPAI DELAPAN NYA KAPAN YA?
ReplyDelete