Bong Sun meninggalkan Namsan sambil terus terisak. Begitu tersadar dan kereta gantung berhenti, Sun Woo berlari mencari Bong Sun, yang kemudian baru ia temukan di perjalanan pulang. Sun Woo langsung menghentikan mobilnya begitu melihat Bong Sun. Sun Woo masih belum percaya, dipikirnya Bong Sun sedang mengerjainya dengan kamera tersembunyi. Tapi Bong Sun hanya menatapnya diam dengan mata berkaca-kaca.
Mereka akhirnya duduk untuk
bicara. “Jadi kau bilang kau bisa melihat hantu?” tanya Sun Woo. Bong Sun
mengiyakan. “Setiap kali kupikir kau manic, kau sedang dirasuki hantu?” tanya
Sun Woo lagi yang dijawab anggukan Bong Sun. Sun Woo tak habis pikir, jadi
selama ini ia menghabiskan waktu bersama hantu, juga bersentuhan dengannya dan
Bong Sun tak mengingatnya sama sekali? Bong Sun mengangguk lagi.
Sun Woo menyuruh Bong Sun
membuat script film saja, “Kau pikir aku akan percaya itu? Kenapa kau tak
bilang sekalian kalau kau juga hantu?” Bong Sun hanya diam, ia juga tak bisa
menjawab saat Sun Woo bertanya kenapa ia melakukan itu padanya. Kalau memang
perasaan Bong Sun berubah dan ingin putus dengannya bilang saja, jangan
mengatakan hal tak masuk akal seperti ini. Bong Sun menyangkal, semua yang ia
katakan benar, hantu yang merasukinya adalah putri ahjussi pemilik restoran.
Sun Woo tertawa tak percaya, ia benar-benar akan gila.
Melihat Soon Ae menyelamatkan
Bong Sun saat ia akan menabraknya dan semua kecurigaannya, Sung Jae yakin Soon
Ae ada di tubuh Bong Sun selama ini.
Paginya Bong Sun terlambat 30
menit, tapi Min Soo malah bilang kenapa hanya terlambat sebentar? Seseorang
harus terlambat lebih sering, dan dengan berlebihannya ia bilang ia tak bisa
bernapas saat di dekat orang yang selalu tepat waktu. Bong Sun hanya mengiyakan
dengan heran. Sun Woo tak suka mereka banyak mengobrol, mereka punya banyak
reservasi hari ini. Dan Sun Woo hanya berlalu tanpa melihat Bong Sun sama
sekali.
Menu spesial hari ini adalah
pasta ayam. Sun Woo menginstruksikan tugas masing-masing, tapi ala-ala reporter
Min Soo mewawancarai pasangan pertama dari Sun Restoran, dan Dong Chul
pura-pura menjadi kameramen. Sun Woo tak menanggapi, jadi mereka beralih ke
Bong Sun. “Jadi kau biasa memanggil Chef dengan sebutan apa? Sayang? Baby?”
Bong Sun juga diam saja, dan mereka kembali ke Sun Woo.
Min Soo: “Kapan kau mulai
melihat Na Bong Sun sebagai wanita? Pertama, apa Bong yang selalu tertidur itu
seksi? Kedua, Bong yang terus minta maaf, tampak rapuh dan membuatmu ingin
melindunginya? Ketiga...” Sun Woo
akhirnya bicara, ia tak membayar mereka untuk main-main. Baru Min Soo diam dan
suasana jadi tak enak.
Mereka curiga Chef mereka dan
Bong Sun pasti bertengkar, keduanya bersikap dingin satu sama lain. Joon tak
suka mereka ikut pusing, itu urusan pribadi keduanya. Min Soo yang isi
kepalanya selalu berkebalikan menduga mereka melakukan sesuatu semalam dan
sekarang malu saja di depan mereka. Dong Chul tetap yakin mereka benar-benar
bertengkar. Min Soo tetap mengoceh kalau Bong Sun berubah untuk mendapatkan
Chef, yang penting mereka harus baik-baik padanya. Joon hanya memandang mereka
sambil senyum sinis membuat Min Soo kesal.
Bagaimanapun ia memikirkannya,
Soon Ae tetap tak mengerti kenapa Sung Jae nyaris menabrak Bong Sun. Shaman
Unni menyuruh Soon Ae mengingatnya lagi, saat ia merasuki Bong Sun apa ada
sesuatu terjadi dengan Sung Jae? Soon Ae baru ingat kalau ia memang menemui
Sung Jae dan bertanya soal bunuh dirinya, dan setelah itu Sung Jae berusaha
membunuh Bong Sun. Berarti itu ada hubungannya dengan kematiannya.
Dari awal Shaman Unni sudah
curiga ada yang aneh dengan Sung Jae, ramalannya berbeda dengan kehidupannya
sekarang. Meskipun tak begitu yakin, Shaman Unni menduga Sung Jae dirasuki roh
jahat. Sekali roh jahat merasuki seseorang, ia tak akan pergi dan hidup seperti
parasit. Antara roh jahat dan orang yang ia rasuki semakin lama tak akan bisa
dibedakan. Shaman Unni minta Soon Ae terus mengawasi Sung Jae dan memperingatkan
Bong Sun agar hati-hati. Dan karena ia roh jahat, mungkin ia bisa melihat Soon
Ae, jadi Soon Ae harus sangat hati-hati. Soon Ae mengangguk mengerti.
Saat break time, Min Soo minta
Bong Sun menjawab jujur, “Kau tak bertengkar dengan Chef kan? ini karena kalian
membuat banyak kemajuan semalam dan kau malu kan?” Sangkalan Bong Sun membuat
wajah Min Soo berubah, “Jadi kalian benar-benar bertengkar? Apa mungkin..
karena Chef pervert?” Min Soo dan
Dong Chul mendesak Bong Sun cerita pada mereka kalau memang begitu kejadiannya,
tapi Sun Woo datang dan menarik Bong Sun pergi dari sana.
Min Soo mengingatkan kalau Bong
Sun bertugas membuat salad untuk makan malam, tapi Sun Woo malah menyuruh
mereka membatalkan makan malam dan beberes saja. Semua otomatis heran, dan
melihat reaksi Sun Woo mereka yakin pasti masalahnya serius.
Sun Woo berpikir Bong Sun
benar-benar sakit dan membawanya ke RS. Kalau serius, Bong Sun harus diobati
dan rawat inap kalau diperlukan. Ia akan memastikan Bong Sun sembuh. Bong Sun menghentikan
Sun Woo, ia tak bipolar. “Bagaimana kau tau? Memangnya kau dokter? Memangnya orang
gila akan mengakui kalau mereka gila?” sahut Sun Woo.
Bong Sun melepaskan tangannya,
ia tau ini sulit dipercaya, tapi Sun Woo harus percaya. Ia hidup seperti ini selama 28 tahun. Nenek Bong
Sun seorang shaman, dan ia mewarisi darah itu. Ia bisa melihat hantu dengan
matanya. Ia berpikir ingin mati berkali-kali, tapi ia menahannya. Bong Sun
benar-benar minta maaf lalu berlari pergi.
Bong Sun kembali ke restoran.
Soon Ae ingin memberitahunya soal mobil yang hampir menabraknya, tapi Sun Woo
lalu datang dengan marah. Oke, ia akan menganggap yang Bong Sun katakan benar,
tentang Bong Sun unik dan bisa melihat hantu karena banyak hal yang tak bisa
dijelaskan di dunia ini. Tapi ia menolak untuk percaya kalau yang ia lihat
sampai sekarang bukan Bong Sun yang sebenarnya. Ia tak akan percaya sampai
melihat hantu itu dengan dua matanya sendiri.
Bong Sun menatap Soon Ae, “Aku
memberitahunya segalanya.” Soon Ae tak percaya, kenapa? Bong Sun tak suka Chef
bingung antara dirinya dan Soon Ae lagi. Sun Woo kaget dan refleks bangkit, “Apa
yang kau katakan?”
“Dia di sini. Hantu yang
kukatakan sebelumnya,” beritahu Bong Sun. Sun Woo minta Bong Sun berhenti, tapi
kursi yang tiba-tiba bergerak membuatnya terkejut.
Apalagi saat Soon Ae menyentuh wajahnya, Sun Woo bisa merasakannya dan refleks mundur karena takut. Soon Ae tampak terluka.
Apalagi saat Soon Ae menyentuh wajahnya, Sun Woo bisa merasakannya dan refleks mundur karena takut. Soon Ae tampak terluka.
Setelah lebih tenang Bong Sun mendekat
ingin bicara, tapi Sun Woo menghentikannya, kepalanya hampir meledak sekarang. “Kau
tak kau kan? Karena hantu itu merasuki tanpa sepengetahuanmu?” tanya Sun Woo.
Bong Sun jujur awalnya ia tak tau, tapi setelah itu ia memberikan ijin untuk
merasukinya. Sun Woo tak mengerti, “Kenapa? Kenapa kau melakukannya? Kenapa?”
Bong Sun tak bisa menjawab dan
itu membuat Sun Woo makin frustasi. Ia ingin mempercayai Bong Sun sampai rasanya
hampir gila, tapi ia tak bisa sekarang, ujar Sun Woo lalu pergi.
Sun Woo berusaha membuat dirinya
mabuk. Tapi pikiran itu terus mengganggunya. Shaman Unni yang merasakan hal
aneh di restorannya. Bong Sun yang berlari ketakutan padahal tak ada siapapun
yang mengejarnya. Bong Sun yang gagal total saat belajar sepeda dengannya, tapi
bahkan memboncengnya saat MT.
Ia bahkan berhalusinasi melihat ‘manic’
Bong Sun yang memperingatkannya karena minum dengan perut kosong, ‘Kau akan
mabuk Chef. Saat kau mabuk, aku akan kembali ingin melakukannya denganmu.’ Di sisi
lain ‘depresive’ Bong Sun juga mengingatkannya agar makan sesuatu agar tak
menyakiti perutnya sendiri. Sun Woo merasa ia benar-benar sudah gila.
Sung Jae yang lewat dan melihat
Sun Woo minum sendirian berusaha menghentikannya karena Sun Woo sudah minum 3
botol soju. Sun Woo tak sadar ia sudah minum banyak, lalu kenapa ia belum
mabuk? Ia benar-benar ingin mabuk, tapi bahkan tak bisa. Sung Jae tanya apa ada
masalah dengan Bong Sun?
Mendengar nama Bong Sun, Sun Woo
malah tanya apa Sung Jae percaya akan hantu? Sung Jae heran, ia tak pernah
memikirkan soal itu. Sun Woo tertawa membenarkan, itu bukan sesuatu yang
dipikirkan orang kebanyakan. Tapi hal aneh macam apa ini? Na Bong Sun adalah Na
Bong Sun, tapi dia bukan Na Bong Sun.
Sung Jae hanya diam, tapi itu
membuatnya yakin kalau Na Bong Sun adalah Shin Soon Ae.
Bong Sun membuka-buka
scrapbook-nya dan bergumam ia sangat bodoh. Ia pikir bisa membuat Chef menjadi
miliknya seperti ini, ia pikir semua akan baik-baik saja. “Na Bong Sun.. Na
Bong Sun!” panggil Sun Woo dari luar.
Begitu Bong Sun keluar, dengan
frustasi Sun Woo bertanya kenapa Bong Sun memberitahunya? Kenapa tak
membohonginya saja sampai akhir? Akan lebih baik baginya kalau tak tau dan
berpikir Bong Sun hanya bipolar. Tapi Bong Sun tak ingin bohong lagi.
“Kenapa?!” teriak Sun Woo hampir
gila, “Kenapa kau tak bisa bohong? Kau baik-baik saja melakukannya selama ini.
Apa ini menyenangkan? Melihatku tak bisa membedakan apa itu kau atau hantu. Apa
kau senang melihatku seperti ini?”
Bong Sun menyangkal, sama sekali
tak seperti itu. Tapi Sun Woo tak tahan lagi dan bangkit memeluk Bong Sun, “Aku
benar-benar gila Na Bong Sun. Apa maksudmu, hantu? Lalu siapa yang kusukai? Apa
aku menyukaimu atau hantu itu? Kenapa kau melakukan ini? Kenapa?”
Bong Sun akhirnya berkata itu
karena ia menyukai Sun Woo, karena ia sangat menyukainya sejak pertama kali
melihatnya. Bong Sun ingin Sun Woo ada di sisinya, meski ia harus melakukan
itu. Jawaban itu membuat Sun Woo melepaskan pelukannya, ia butuh waktu untuk
berpikir, dan pergi meninggalkan Bong Sun yang terus terisak.
Sun Woo yang pulang ke rumah
untuk tidur membuat ibunya heran, apa sesuatu terjadi dengan Bong Sook? Apa
kalian putus? Sun Woo hanya menyangkal dan masuk kamarnya untuk istirahat. Ibu penasaran,
tapi melihat Sun Woo yang seperti itu membuat ibu merasa kagum pada anaknya
sendiri yang karismatik menurutnya. Haha,
even your mom atttacted to you, Chef!
Soon Ae sangat terganggu dengan
Sun Woo yang ketakutan karena sentuhannya tadi. Tapi ia berusaha meluruskan
pikiran, dan menyemangati dirinya sendiri. Pertama ia harus mencari Sung Jae
dan memberitahu Bong Sun soal itu.
Setelah berpikir semalaman, Bong
Sun memutuskan membereskan semua barangnya. Tapi ia terhenti saat melihat
scrapbook-nya, ia merobek isinya satu per satu dengan sedih. Menjelang pagi, ia
meninggalkan Sun Restoran dengan tas-tasnya, dan pedang besar yang selalu
bersamanya.
Soon Ae mencarinya, tapi
terlambat, Bong Sun sudah pergi. Para chef juga mencarinya karena sudah siang
tapi Bong Sun belum datang juga. Ji Woong menelponnya, tapi ponsel Bong Sun tak
aktif, ia berpikir Bong Sun tak datang karena bertengkar dengan Chef. Joon tak
sependapat, menurutnya Bong bukan orang yang tak bertanggungjawab seperti itu.
Sun Woo yang baru datang dari rumahnya
berkata akan naik dulu untuk ganti baju. Mereka memberitahu soal Bong Sun yang
belum datang juga, dan ponselnya yang bahkan tak aktif. Sun Woo hanya berkata
ia mengerti dan naik untuk mengecek Bong Sun di kamarnya, tapi kamar itu
kosong. Ia terduduk sedih di sana, dan menemukan cincin pasangan mereka yang
Bong Sun tinggalkan.
Eun Hee dan Sung Jae yang
mengantarnya kaget saat diberitahu Bong Sun pergi. Awalnya mereka pikir Bong
Sun hanya terlambat atau tak masuk sehari, tapi lokernya ternyata sudah kosong.
Penyebabnya mungkin karena hubungannya dengan Sun Woo yang tak berjalan baik. Eun
Hee sedih. Itulah kenapa menurut Min Soo kenapa sebaiknya jangan pacaran di
tempat kerja, kalau terjadi masalah, salah satu dari mereka harus pergi.
Sebaliknya, Sung Jae tampak
senang dengan informasi kepergian Bong Sun. Itu berarti Soon Ae tak kembali ke
tubuhnya. Dan Sung Jae bertanya-tanya dimana Soon Ae sekarang?
Bersambung ke Part 2
Bersambung ke Part 2
semangat kaka. aku tunggu part selanjutnya. makasih dah mereview.
ReplyDeleteCerita yang bagus
ReplyDelete