Woo Ri, Na Ra dan Man Se ada di
pinggir arena skating. Man Se merengek akan lebih bagus kalau Ahjumma juga ikut
bersama kita. Na Ra setuju, kita pasti akan melihatnya terjatuh dan itu pasti
akan lucu sekali. Na Ra tanya ke Oppanya kenapa ia mau ikut ke tempat
kekanak-kanakan seperti ini? Woo Ri tanya apa Na Ra tak ingat sering kesini
waktu kecil? Na Ra sama sekali tak ingat, aku pernah kesini sebelumnya?
“Hey, anak-anak!”, panggil Da
Jung. Man Se langsung memeluknya. Woo Ri tanya kenapa Ahjumma datang kesini? Da
Jung menjawab kalau ia juga ingin latihan dan tanya, dimana Jongri-nim? Dan Yul
ternyata lagi asik berkeliling arena skating dengan jagonya. Da Jung terkesima.
Yul mendekat dan tanya kenapa Da Jung bisa ada disini?
“Kita hidup di satu atap, sangat
tidak baik dan tidak manusiawinya kau meninggalkan aku sendirian”
Yul meralat, bukan begitu, kau
mau ikut tapi tanpa niat sama sekali? Da Jung bingung, apa maksudnya tanpa
niat? Yul tak menjawab, malah bertanya apa kau ma berdiri disana terus? “Tentu
saja tidak, karena aku sudah menyewanya aku tidak ingin menyia-nyiakan uangku”,
sahut Da Jung. Yul berkata terserah saja dan meluncur lagi, dengan senyum di
wajahnya saat ia berbalik. Aw.
Yul mengajari mereka semua
teknik bermain ski. Woo Ri, Na Ra, dan Man Se meluncur dengan sukses. Sementara
Da Jung masih takut-takut dan hampir jatuh, untung Yul menangkapnya.
Semua main dengan gembira. Woo
Ri Na Ra Man Se main bersama. Sementara papa mama berdua doong, haha, Yul dan
Da Jung meluncur berdua sambil berpegangan tangan, ihiiy!
Yul tampak happy melihat
keluarganya (termasuk Da Jung). Man Se mengeluh lapar, jadi Da Jung minta
mereka berhenti sebentar dan pergi makan dulu? Anak-anak juga tampaknya lelah.
“Apa maksudmu? Kau baru belajar
dasarnya saja...”, Yul terhenti saat
melihat Joon Ki datang bersama keluarganya. Anak-anak menyambut mereka dengan
gembira. Joon Ki juga senang bertemu mereka. Da Jung tersenyum sopan. Yul tanya
kenapa kau datang kesini? Joon Ki merasa kalimat Yul terlalu pedas, bisakah kau
bersahabat sedikit?
Yul dan Joon Ki bicara berdua.
Joon Ki komentar kalau Yul sudah banyak berubah, konferensi pers tahun baru,
aku dengar betapa cocoknya kalian bersama, apa tidak terlalu berlebihan kalian
bertingkah seperti pasangan? Yul tanya apa Joon Ki kesini hanya untuk bicara
itu? Joon Ki membenarkan, ia ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri apa
kau sudah berubah atau tidak. Joon Ki merasa Yul berubah terhadap keluarganya,
ia terkejut melihat Yul bersama anak-anak. Yul berkata mereka kemari karena Woo
Ro ingin kesini.
Joon Ki: “Tentu saja ia ingin
kesini, tempat ini tempat biasa Na Young membawa anak-anak untuk bermain, saat
kau selalu sibuk dan jarang ada di rumah. Kau tidak tau kan?” Yul hanya diam,
tampaknya tebakan Joon Ki tepat.
Da Jung dan Man Se duduk bersama
Madam Na. Da Jung tanya apa Madam Na sudah membuat bonekanya? Madam Na lupa
boneka apa, aah boneka kodok untuk bazaar amal itu? Ia sibuk, tak punya waktu
untuk itu. “Ayahku juga sibuk, tapi dia juga membantu membuat boneka”, sahut
Man Se. Madam Na tak percaya, Jongri-nim membantumu sampai sejauh itu? Da Jung
cuma senyum. “Karena kalian berdua pasangan baru, kalian pasti sedang
senang-senangnya tinggal bersama”, Madam Na tampak iri. Da Jung menyangkal,
tapi Man Se membenarkan, mereka senang tinggal bersama, bahkan semalam mereka
berciuman! Aku melihatnya, mereka berciuman di ruang makan.
Madam Na shock, Da Jung
cepat-cepat menutup mulut Man Se dan mengajaknya pergi. Madam Na kesal,
beraninya ia memamerkan betapa bahagianya pernikahan mereka? Joon Ki datang dan
tanya kenapa istrinya berbicara sendiri? Madam Na tak menjawab dan menawari
kopi untuk suaminya.
Da Jung dan Man Se kembal ke
arena skating. Yul mengajak mereka pulang. Man Se tak mau, ia masih ingin main.
Da Jung minta Yul menunggu sebentar, ia akan berkeliling dengan Man Se dan
kembali. Tapi baru beberapa meter meluncur, Da Jung jatuh. Yul langsung
mendekat dan membantu Da Jung bangun.
Madam Na dan Joon Ki melihat itu
dari meja mereka, kau bilang mereka menikah bukan karena saling suka? Joon Ki
memperhatikan Yul yang sedang merapikan jaket dan helm Da Jung sambil
tersenyum.
Hee Chul menunjukkan foto-foto
yang diambil reporter Byun pada In Ho, “”Ketua Kang, kau berada di pihak Da
Jung noona kan? aku bisa menjaga reporter Byun kedepannya, tapi akan lebih baik
kalau kau juga berhati-hati”
Hye Joo menemui In Ho di cafe,
Hye Joo tak tau apa yang direncanakan Menteri Park dan reporter Byun dan tak
bisa langsung bertanya pada reporter Byun, ia tak tau apayang harus dilakukan.
In Ho berkata kalau mereka harus segera menemukannya apapun yang terjadi.
Tiba-tiba Hye Joo bertanya apa In Ho sudah mengakui perasaannya pada Da Jung?
In Ho tak ingin membahasnya. Hye Joo terkejut, jadi kau melakukannya? Ketua
Kang, kau hebat sekali. Hye Joo mengaku kalah, darimana kau mendapat keberanian
seperti itu? In Ho cuma diam. In Ho menelepon Joon Ki minta bertemu, Joon Ki
akan meneleponnya lagi setelah melihat jadwalnya.
Joon Ki bertemu keponakan-keponakannya yang
hendak pulang. Man Se mengundang Joon Ki untuk datang ke rumah mereka, aku akan
menunjukkan kamarku. Joon Ki tersenyum dan minta mereka semua hati-hati. Da
Jung pergi duluan bersama anak-anak.
“Aku tau kau tidak akan
menyukainya, tapi kapan-kapan bolehkah aku mengundang anak-anak ke rumahku?”,
tanya Joon Ki. Yul membolehkan, kau paman mereka.
“Ngomong-ngomong kau.. tampaknya
sudah melupakan Na Young karena ada wanita itu, tapi bukankah seharusnya kau
tak melakukannya?” Pertanyaan Joon Ki membuat Yul terdiam.
Malamnya, Yul termenung di
halaman rumahnya. Yul masuk ke ruang kerjanya dan di meja sudah ada es krim
stroberi dari Da Jung yang menulis pesan, “Ini
es krim stroberi kesukaanmu, makanlah dan kumpulkan kekuatanmu, pow! Pow! PM
Kwon Yul, fighting!”
Sampai pagi, Yul sama sekali tak
menyentuh es krim itu.
Di halaman, Da Jung bergabung
dengan anak-anak untuk latihan kendo. Yul datang dan tanya kenapa Da Jung ikut?
Da Jung bilang Yul menyuruhnya latihan, mulai sekarang ia akan latihan keras.
Yul malah berkata kalau pemula bisa latihan di tempat kursus. Da Jung protes,
Yul sudah setuju mengajarinya.
“Aku? Kapan? Aku bilang bagus
untuk latihan meskipun cuacanya dingin. Aku tak pernah bilang akan mengajarimu”
Yul menyuruh anak-anak mulai
berlatih dan mengabaikan Da Jung.
Da Jung masuk ke ruang kerja
Yul, mengajaknya sarapan. Yul menolak, masih banyak yang harus ia selesaikan.
Da Jung terus membujuk, tapi Yul tetap tak mau. Da Jung mengerti dan keluar.
Di ruang keluarga, Da Jung
bertanya-tanya sendiri kenapa Yul bertingkah seperti itu padanya, apa dia
marah? Na Ra mendekat, “Ahjumma, apa kau sedang merasa khawatir? Apa?” Da Jung
menyangkalnya. Na Ra kesal Da Jung tak mau bercerita padanya, kalau begitu
berhentilah mendesah dan pergi, aku harus menyelesaikan PRku yang masih salah,
aku tak bisa bekerja kalau kau begitu. Haha, Na Ra ini cute ya!
Man Se datang dan bertanya pada
Da Jung soal aturan permainan Go Stop. Da Jung heran kenapa Man Se menanyakan
itu dan sadar kalau ayahnya yang menelepon dan bertanya. Ayah Da Jung bercerita
kalau teman-temannya menghitung kartu dengan salah. Da Jung membenarkan
hitungan ayahnya, kau menghitungnya dengan baik, Ayah. Ayah Da Jung marah-marah
pada temannya, “Kau lihatkan? Putriku saja bilang itu 11 poin!” Da Jung heran,
apa cuma karena ini ayah meneleponku? Ayah bercerita kalau semalam Da Jung ada
di mimpinya, kau mengenakan baju putih sekali dan dikejar oleh serigala bermata
biru, sepertinya itu pertanda buruk. “Untung saja cuma mimpi, apa kau baik-baik
saja?”, tanya Ayah. Da Jung mengiyakan, itu hanya mimpi yang konyol, tak ada
hal buruk yang terjadi padaku, jadi fokus saja dengan kesehatan ayah, makan
banyak, jangan lupa minum obat dan olahraga yang benar, oke?
Ayah menutup telepon dan
mengajak temannya bermain lagi. Tapi ternyata daritadi ayah main kartu
sendirian. Hiks, sedih liatnya.
Yul kembali termenung di
halaman. Yul tersadar ada Da Jung di belakangnya dan tanya sejak kapan Da Jung
ada disitu? Da Jung bilang sudah lama, tampaknya kau sedang memikirkan sesuatu.
“ Apa ada sesuatu yang kau khawatirkan,
Jongri-nim? Kalau itu sesuatu yang bisa kau diskusikan denganku, bukankah kau
bisa bicara padaku? Siapa tau aku bisa membantu”
Yul mengajak Da Jung masuk.
“Apa aku berbuat salah? Kalau
itu alasannya kau bertingkah seperti ini, katakan apa kesalahanku”
Yul berkata bukan begitu. Da
Jung heran, kau menghindariku sepanjang hari, kau tidak mau menatapku dan marah
saat bicara, ini aneh sekali Jongri-nim.
Yul akhirnya berkata jujur kalau
Da Jung membuatnya tidak nyaman. Da Jung tanya kenapa. Hanya itu, kau membuatku
tidak nyaman. Awalnya aku sangat berterimakasih karena kau baik pada
anak-anakku. Bagaimanapun, hal itu menjadi beban sekarang. Kita ini hanya nikah
kontrak, jadi kuharap kau tidak harus kerja keras. Aku rasa itu akan lebih baik
buat kita.
Da Jung tak mau dan memegang
tangan Yul, “aku sudah bilang aku adalah orang yang sepenuhnya melakukan apapun
yang ada saat ini, apapun yang akan terjadi sekarang aku adalah istrimu jadi
aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk itu. Jadi kuharap kau tak perlu
merasa tak nyaman padaku”
Yul melepaskan tangannya dari
pegangan Da Jung, kau tak mengerti maksudku dan bertanya apa akting layaknya
suami istri menyenangkan untukmu, apa pernikahan kontrak ini juga menyenangkan
bagimu? Yul berkata tidak begitu untuknya, jadi jangan melewati batasan dan ia pergi
meninggalkan Da Jung yang sedih. Hiks, Jongri-nim kejam.
Di ruang kerjanya, Yul
mengeluarkan jepit rambut untuk Da Jung di saku mantelnya. Da Jung duduk
sendirian di meja makan dengan pandangan kosong. Dan Yul di meja kerjanya, menatap
jepit rambutnya dan tampak menyesal.
In Ho datang dan bertemu Da Jung
yang sedang termenung. Keduanya hanya saling membungkuk dan Da Jung pergi. Sebuah
pesan masuk ke ponsel In Ho.
Yul bekerja di kantornya dan
matanya tiba-tiba tertuju pada perban di tangannya yang sudah ditulisi Da Jung.
Yul akan menelepon seseorang di speed dial 5 “Nam Guk Jeong”, tapi segera
menutupnya. In Ho masuk dan memberinya laporan yang harus dibaca Yul. In Ho
meminta ijin untuk keluar selama 2 jam, ada sesuatu yang harus kutangani. Yul
memperbolehkan, pergilah sekalian makan malam. In Ho keluar. Yul lagi-lagi
memandangi hapenya. Hiih aku gerigitan sama Yul, kalo kangen atau pengen minta
maaf sama Da Jung buru dah nelpon!
Di rumah, Da Jung menjahit
boneka kodoknya tanpa semangat. Bunyi sms mengagetkannya sampai jarinya
tertusuk jarum.
In Ho datang ke suatu tempat,
dan reporter Byun mengawasinya dari kejauhan. Hmm, bau-bau nggak enak ni. Hee
Chul ternyata sudah menciumnya dan merasa reporter Poop hari ini akan membuat
masalah.
In Ho memencet bel sebuah kamar
hotel dan.. Da Jung yang membukanya. In Ho kaget kenapa Da Jung ada disini? Da
Jung bilang In Ho yang menyuruhnya kemari. Ada seseorang yang lewat, jadi In Ho
menarik Da Jung masuk.
Da Jung memperlihatkan sms In Ho
yang berkata kalau terjadi sesuatu pada Jongri-nim. In Ho tak pernah
mengirimkan sms itu dan sadar kalau mereka dijebak. Dan siapa yang menjebak?
Tentu saja Park Joon Ki. Asisten Joon Ki heran, mengapa tiba-tiba mengabaikan
In Ho sebagai kartu mereka? Joon Ki hanya berubah pikiran dan mengajak
asistennya segera pergi. joon Ki kesal pada Yul yang berani melupakan Na Young
dan tak akan memaafkannya.
Da Jung bingung, apa yang harus
mereka lakukan. In Ho mengajaknya keluar dulu, kalau perasaanku benar, akan ada
banyak reporter yang datang. Dan benar saja, reporter Byun sudah mengumpulkan
rekan-rekannya, berkata ada berita bagus.
Setelah memastikan kondisi aman,
In Ho dan Da Jung keluar. Saat akan ke lift, malah ada Madam Na dan temannya
keluar. In Ho memepet Da Jung ke tembok agar wajah mereka tak kelihatan. Dan
pfiuuh, aman. Da Jung merasa kita tak bisa pergi bersama, aku akan lewat tangga
darurat dan kau turun sesudahnya. In Ho tak mau pergi tanpa Da Jung, ikuti aku!
Reporter Byun dan rekan-rekannya sudah ada di lift. In Ho menggandeng Da Jung
ke tangga darurat, tapi ternyata pintunya terkunci. Mereka mencoba mencari
jalan lain, tapi malah bertemu reporter yang berkumpul.
Reporter Byun mendekati mereka,
In Ho melepaskan tangannya dari Da Jung yang panik. In Ho melindungi Da Jung.
Para reporter mulai memberondong pertanyaan, kalian berdua selarut ini berada
di hotel? “Istri PM kesini karena ingin bertemu seseorang”, jawab In Ho.
reporter Byun tertawa, jadi ia punya janji dengan seseorang, bukan di coffee
shop tapi di hotel, dan mendesak mereka siapa orang itu. Da Jung hendak
menjawab, tapi In Ho mencegahnya. Reporter Byun terus mendesak.
In Ho: “Orang itu adalah Kwon
Yul Jongri-nim”
Reporter Byun tak percaya, tapi
noleh ke belakang dan bener ada Yul yang tersenyum disitu. Yul tanya sedang apa
kalian disini? Aku menyuruhnya datang kesini karena ingin memperingati hari
pernikahan kami yang ke 100, apa ada masalah dengan itu? Haruskah aku
memberitahu kalian tentang ini juga?
Yul menoleh pada In Ho,
berterimakasih dan memperbolehkannya pulang. Yul segera mengajak Da Jung pergi.
Reporter lain kesal pada reporter Byun, apa mereka Scandal News? Reporter Byun
pusing dan kesal setengah mati. Hahaa..
Di kamar hotel, Yul tanya apa
yang terjadi?
In Ho keluar dan bertemu Hye Joo
yang tanya apa ia sudah bertemu Yul? In Ho malah tanya bagaimana Hye Joo tau ia
ada disini? Park Hee Chul dari Scandal News memberitahuku, kurasa kau harus
menjelaskan apa yang terjadi. In Ho tak menjawab dan pergi memacu mobilnya,
kesal mengingat PM yang membawa Da Jung pergi.
Da Jung menjelaskan kalau In Ho
mengirim sms, ada sesuatu yang terjadi padamu jadi aku datang, tapi ternyata
ini jebakan. Kami mencoba kabur dan malah bertemu reporter, dan.. Yul sudah tau
apa yang terjadi dan minta Da Jung berhenti.
Da Jung tanya apa ia melakukan
kesalahan lagi dan membuatmu dalam masalah? Yul berkata tidak, ia hanya lelah
dengan semua situasi yang mengganggu ini. Da Jung merasa Yul keterlaluan, saat dikerumuni
reporter, kupikir aku sudah membuatmu dalam masalah atau aku merusak
reputasimu. Itu membuatku tertekan dan sakit. Yul jalan mendekat dan minta Da
Jung berhenti.
“Tapi kau malah merasa lelah dan
terganggu”, lanjut Da Jung.
“Nam Da Jung-ssi, kubilang
cukup.”
“Aku tak mau. Kenapa aku harus
mengikutimu? Aku mengatakan apa yang ingin kukatakan. Kau berpikir semua ini
adalah salahku, karena itu kau marah padaku. Kalau kau begitu membenciku dan
tidak suka padaku...”
Yul tiba-tiba menarik Da Jung
dan memeluknya.
Komentar:
Aak, siapa yang nyangka kalau
ending episode 9 akan seperti ini? Baguslah, nggak tega liat Da Jung yang
bingung dan sedih karena Yul terus-terusan. Padahal awal-awal episode banyak
adegan sweet, eeh gara-gara Joon Ki suasana jadi gloomy gini. Kalo Yul akhirnya
bisa move on dari Na Young itu bagus menteri Park, dan Joon Ki pun sebenernya
sadar kalau Yul sudah banyak berubah. Yul bahkan sempat main skating sama
anak-anaknya, hal yang nggak pernah dilakukannya dulu. Di episode ini kita
kenyang liat muka galau In Ho, Yul, sama Da Jung. Semoga episode-episode
berikutnya, Yul sama Da Jung banyakan happynya ya? Dan In Ho, harus happy juga
dong meski nggak sama Da Jung, kayak Kkae Geum gitu lho coba, haha..
Preview dan written preview
episode 10 bikin nggak sabar banget nunggu senin, katanya setelah hug bakal ada
kissu! Ahahaa, i can’t wait! Dan Yul bakalan nyanyi buat Da Jung di peringatan
100 hari pernikahan mereka. Yul juga minta Da Jung jadi wanitanya sambil ngasih
bunga, aaak! Semoga itu bukan khayalan Da Jung ya.. Monday palli palli comes! Padahal
aku sengaja nulis sinopsis ini buat menyibukkan diri, tapi senin tetep aja
lamaaaa datengnya.
Mending lama mbk,klo terlalu cpt mlh dramax cpt tmt hehehe....
ReplyDeleteG kbyng gmn kl ntr drama ini tmt!!