Yul dan Da Jung berjalan di
halaman rumah dengan backsound lagu yang dinyanyikan Yul untuk Da Jung tadi. Da
Jung tak menduga Yul bisa menyanyi dengan bagus dan mengira Yul akan
menyanyikan lagu Kim Kwang Seok karena Yul bilang menyukainya. “Aku suka Jun
Lam Hui, juga,” jawab Yul. Da Jung juga menyukai mereka, dan berkata hari ini
sangat menyenangkan, kau mentraktirku makan dan bernyanyi untukku.
“Jika kau ingin sesuatu yang
lain, beritahu aku. Aku akan melakukannya untukmu.”
Da Jung heran kenapa Yul
tiba-tiba begini. Yul minta Da Jung cepat memberitahunya, sebelum ia berubah
pikiran.
“Benarkah? Jurnal harian. Jangan
memintaku menulis jurnal harian lagi”
Yul setuju, berhentilah menulis
jurnal, ada lagi?
“Lagi? Rambutmu! Tetaplah pada
tatanan rambut yang seperti ini. Kau tampak sangat keren.”
Yul mengiyakan, ia akan
melakukannya. Dan apa lagi? Da Jung tersenyum heran, hari ini kau tampak sangat
aneh Jongri-nim. Yul minta Da Jung cepat mengatakannya.
“Baiklah. Ini sedikit sulit,
tolong biarkan Woo Ri dengan musiknya. Woo Ri sangat suka menyanyi, tak bisakah
kau membolehkannya?”
Yul mengangguk, baiklah ia akan
memikirkannya lagi, apa kau sudah selesai? Da Jung mengiyakan, ia tak
menginginkan hal lain lagi, aku sudah selesai! Yul berkata, kalau begitu
sekarang gilirannya, terakhir kali aku punya sesuatu untuk dikatakan padamu,
apa kau ingat? Tentu saja Da Jung ingat, ia ingin bertanya tentang itu, apa
yang ingin kau katakan padaku?
“Yang ingin kukatakan padamu Nam
Da Jung-ssi adalah... tolong pergi dari kediaman ini.”
Da Jung tak percaya,
“Jongri-nim, apa yang baru saja Anda katakan?” Yul tanya apa Da Jung tak
mendengarnya, pergilah dari kediaman ini, aku ingin kau pergi dari dekat
anak-anak.
Da Jung tanya apa alasannya,
kenapa tiba-tiba memintanya begini?
Yul mengingat ancaman Joon Ki
akan Da Jung tapi Yul berbohong dan berkata ia tak suka melihat Da Jung dekat
dengan anak-anaknya, ia pernah mengatakan ini sebelumnya, Da Jung adalah
penghalang untuknya. Yul merasa perlu berterimakasih pada Da Jung, jadi ia mengajaknya
makan malam hari ini dan reporter tak akan curiga kalau kau tinggal bersama
ayahmu. Yul lalu pergi meninggalkan Da Jung yang menangis. Oh no! HEART BREAK!
Di RS, In Ho panik mencari
kakaknya, yang ternyata bersama Joon Ki. “Kang Soo adalah kakakmu kan, apa kau
bekerja pada Kwon Yul karena kakakmu?”, tanya Joon Ki. Joon Ki minta In Ho
menjelaskan alasan pribadi yang tak bisa dikatakan padanya.
“Orang yang membuat kakakku
seperti ini adalah... Kwon Yul,” jawab In Ho.
Melihat Joon Ki yang tampak
terkejut, In Ho pikir Joon Ki sudah tau semuanya saat datang kesini, tapi
ternyata Joon Ki hanya tau kalau kakaknya dalam kondisi vegetatif. Joon Ki
tanya kenapa Kwon Yul melakukan ini? In Ho hanya menjawab Joon Ki akan terkejut
kalau tau, dan membawa kakaknya pergi.
In Ho mengingat perkataan
kakaknya dulu kalau suami Na Young sudah mengetahui hubungan mereka. In Ho
sudah minta mereka untuk berpisah, tapi kakak In Ho tak bisa, ia berencana
pergi ke Amerika dengan Na Young. Tapi kecelakaan itu terjadi, Na Young yang
tak mengenakan seat belt terlempar dari mobil. Polisi memberitahu kalau suami
Na Young yang menghubungi 911, dia sedang mengikuti mobil mereka dan
memperlihatkan foto-foto CCTV saat kejadian pada In Ho. Sebelumnya, kakak In Ho
memberitahu kalau suami Na Young ingin bertemu dengannya, tapi ia takut.
In Ho benar-benar sedih melihat
kondisi kakaknya sekarang.
Da Jung datang ke RS dengan
kopernya, bingung bagaimana harus menjelaskannya ke ayah, tapi kemudian
meyakinkan dirinya kalau tak ada yang bisa menghentikannya sekarang. Da Jung
melihat In Ho dan memanggilnya. In Ho tersenyum dan menawarkan tumpangan
setelah Da Jung bertemu ayahnya. Da Jung bilang ia tak bisa kembali dengan In
Ho. In Ho heran, tapi sadar begitu melihat bawaan Da Jung kalau ada sesuatu
yang terjadi.
Yul masuk ke kamar yang kosong,
merasa kehilangan.
Anak-anak bermain di ruang
keluarga dan langsung berhenti begitu melihat Yul datang. Yul berkata hari ini
Bibi libur, jadi mereka harus memasak dan beres-beres sendiri, jadi mulailah
beres-beres sekarang. Anak-anak enggan. “Ia
bilang kami bisa membereskannya setelah selesai bermain”, ujar Na Ra. Yul tanya
siapa yang bilang seperti itu? Man Se menjawab, Ahjumma yang mengatakannya. Na Ra
menambahkan kalau Ahjumma berkata mereka punya hak melindungi diri dari
perintah ayah.
Jadi sebelum pergi, Da Jung berpesan
untuk tak melakukan latihan mengeja, alfabet, dan karakter Cina pada Man Se. Jangan
kerjakan review buku dan diary bahasa Inggris pada Na Ra. Dan tak perlu
menonton berita CNN dan mengerjakan soal olimpiade matematika pada Woo Ri. Kenapa?
Karena lebih penting bagi anak-anak untuk bermain daripada belajar. Hahaa, Nam
Da Jung you roock!
Yul kesal, tapi berkata ia juga
tak ingin memaksa mereka untuk belajar dan akan mengajak mereka bermain hari
ini. Woo Ri buka suara, “Apa ayah ingin tanding kendo dengan kami lagi?” Na Ra
bilang kalau ia tak mau dan Man Se bergumam kalau sangat menyenangkan bermain
dengan Ahjumma. Yul tanya, menyenangkan? Bagaimana?
Yul mencoba melakukan apa yang
biasa dilakukan Da Jung. Yul membacakan cerita untuk Man Se, tapi Man Se terganggu
dengan cara Yul bercerita, Ahjumma tidak membaca seperti itu, dan mencontohkan
apa yang dilakukan Da Jung. Yul bergumam, Da Jung melakukan semua hal aneh,
hahaa. Man Se tanya kapan Ahjumma kembali? Ia tak bisa tidur tanpa Ahjumma. Yul
minta Man Se jangan khawatir, ia akan membantu Man Se tertidur dan akan
membacakannya lagi dengan lucu. Man Se minta Yul berhenti, ia akan membacanya
sendiri dan pergi tidur. Hahaa, mission one failed!
Yul membantu Na Ra mengikat
rambutnya, tapi Na Ra malah kesakitan karena rambutnya tertarik dan kesal
karena kanan kirinya pun tak sama. Hahaha, mission two failed!
Yul menyetrika baju Na Ra. Na Ra
komplain dengan cara Yul menyetrika. Woo Ri datang dan minta jeansnya
disetrika, Yul ngedumel kenapa kau membawanya saat aku hampir selesai
menyetrika, dan bertanya kenapa jeans ini perlu disetrika. Na Ra dan Man Se
kompak menjawab,”Ahjumma melakukan ini untuk kita!” Yul nggak bisa komentar
lagi. Hohohoo, mission three failed!
Ayah kesal pada Da Jung yang
meninggalkan Yul sendirian. Da Jung menjawab kalau Yul selalu sibuk dan dia
sangat mengkhawatirkanmu, jadi ia minta aku merawatmu. Ayah minta Da Jung
jujur, kalian bertengkar kan? Da Jung tentu saja menyangkal, hubungan kami
sangat baik, ya kan Kepala Kang? In Ho terpaksa membantu meyakinkan kalau
mereka benar-benar tak bertengkar. Da Jung meminta ayah berkata apa yang ia
inginkan, mumpung Da Jung ada disini. Ayah bangkit dan mengajak makan. In Ho
mengingatkan kalau ayah baru saja makan. “Apa yang kau bicarakan? Siapa yang makan?
Aku kelaparan hingga hampir mati daritadi,” sanggah Ayah. In Ho masih berusaha
meyakinkan kalau ayah sudah makan, tapi Da Jung tetap mengajak ayah pergi makan
dan bertanya ayah ingin makan apa?
Man Se: “Ddukbokki!”
Na Ra: ”Donkkassu!”
Woo Ri: “Omurice!”
“Ddukbokki? Tidak, terlalu
banyak gula. Donkkassu? Kau tak boleh terlalu sering makan makanan yang
digoreng. Omurice? Bagus, tapi kita tak punya telur,” tolak Yul.
Na Ra tanya lalu kita harus makan
apa? Man Se bersikeras ingin makan ddukboki, tapi Woo Ri berkata ayah tak tau
cara memasaknya, haha, dan mengusulkan mereka makan ramen saja. Na Ra dan Man Se
kegirangan, Yul akhirnya setuju untuk makan ramen saja.
“Ramen? Itu tidak bagus,”
tiba-tiba terdengar suara Hye Joo. Ia kemari karena Bibi khawatir dengan
mereka, jadi ia akan memasak sesuatu.
Hye Joo mulai beraksi di dapur,
dengan celemek pink Bibi, haha. Anak-anak mengawasi dari meja makan.
Makanan sudah siap tersaji di
meja. Hye Joo akan duduk,tapi Man Se berkata kalau itu kursi Ahjumma. Hye Joo
paham, tapi ia bisa duduk disini karena Ahjumma tak ada kan? Yul minta mereka
segera makan. Man Se bergumam kalau ia ingin makan ramen, dan Hye Joo langsung
berkata kalau makan ramen itu tak bagus. Hye Joo bertanya pada Yul, apa Da Jung
membuatkan ramen untuk mereka? Na Ra menjelaskan kalau Ahjumma tak membuatnya
setiap hari, ia bilang tak apa makan junk food sesekali daripada menahan diri
tak memakannya sama sekali. Hye Joo tak setuju, sekali memakannya kau akan
menginginkan yang kedua dan seterusnya, untuk hal buruk, yang terbaik adalah
tak memulainya.
Hye Joo tanya bagaimana
masakannya. Woo Ri bilang, asin. Na Ra bilang kalau baik-baik saja. Dan Man Se
tak setuju, rice cup Ahjumma ratusan kali lebih baik dari ini, dan akan pergi.
Tapi Yul minta Man Se tetap duduk, “Dia sudah menghabiskan waktu dan tenaga untuk
membuat ini, jadi makanlah dengan bersyukur. Terimakasih Sekretaris Seo, aku
akan menikmatinya!”
Da Jung berbelanja dengan In Ho
dan berkata pasien Alzheimer seperti ayahku melupakan segala hal dengan mudah,
mereka akan lupa kalau sudah makan dan jadi marah soal itu. In Ho tak tau soal
itu dan mengajak Da Jung membeli sondae,sepertinya ayah menyukainya.
“Kepala Kang, apa kau tau?
Jongri-nim tak bisa memakan sondae, dia alergi jadi jika ia memakannya, ia akan
muntah-muntah. Bukankah ini lucu? Seorang pria yang bahkan tak bisa memakan
sondae.”
In Ho cuma diam memandang Da
Jung yang tanpa sadar selalu mengingat Yul.
Da Jung dan In Ho membeli sondae
untuk ayah, ahjumma penjual berkata akan memberikan yang banyak karena kalian
pengantin baru. Da Jung menyangkal, tapi In Ho merangkul bahu Da Jung dan
membenarkan. “Kau tak perlu menyebarkan kalau kau istri PM,” bisik In Ho.
In Ho
mendapat telepon dari RS, kakaknya tiba-tiba kejang. In Ho tak tega melihatnya,
dan Da Jung menepuk-nepuk pundak In Ho, mencoba menguatkan.
Yul dan Hye Joo minum teh
bersama. Hye Joo komentar soal gaya rambut Yul, kenapa kau tiba-tiba
menggantinya? Yul tak menjawab dan berterimakasih untuk hari ini. Hye Joo tak
masalah dan merasa mengirim Da Jung ke ayahnya adalah hal bagus, ia akan lebih
perhatian pada anak-anak. Yul berkata itu tak perlu dan tak enak karena sudah
merepotkan Hye Joo, aku akan mengurusnya sendiri.
Hye Joo kecewa, Yul menerima
semua bantuan yang Da Jung berikan, tapi kau menolak bantuanku? Aku tinggal di
sisimu lebih lama dari dia, aku menghabiskan waktu denganmu lebih banyak dari
dia, kenapa kau memperlakukanku seperti orang asing? Seperti apa aku untukmu?
Yul terdiam.
In Ho tau kalau Da Jung pasti
terkejut, kadang ia akan kejang seperti itu, itu tidak sering terjadi. Da Jung
menenangkan kalau kakak In Ho pasti akan segera membaik, semangatlah Kepala
Kang! In Ho mengiyakan, ada sesuatu yang harus ia lakukan untuk kakaknya, jadi
ia harus tetap semangat. Tapi In Ho tak mau memberitahu Da Jung yang penasaran.
Da Jung tanya apa itu berjalan baik? In Ho menggeleng, itu tidak berjalan baik karena
seseorang, harusnya ia tak melakukan ini untuk orang itu. In Ho merasa akan
goyah dan tak tau yang harus ia lakukan. Da Jung curiga In Ho akan melakukan
hal yang tak baik.
“Wow, reporter Nam kita
benar-benar tajam, bagaimana kau tau?” canda In Ho. In Ho akan pulang dan
berpesan agar Da Jung melupakan semuanya, dan fokuslah pada ayahmu agar tak
menyesal nanti.
Da Jung memandangi ayahnya yang
tertidur dan berkata pada dirinya sendiri, baiklah aku hanya akan memikirkan
soal ayah sekarang.
Yul bekerja di mejanya dan
pandangannya tertuju pada tempat tidurnya yang kosong. Yul mengingat Da Jung
yang bersikeras menusuk tangannya padahal kepalanya yang sakit, dan tersenyum. Yul teringat
Da Jung yang tertidur di bahunya, dan Da Jung yang membacakan cerita untuknya
sampai ia tertidur. Yul jadi sedih dan kembali melanjutkan pekerjaannya. Omo Jongri-nim,
you’re so getting used with Nam Da Jung around you! You miss her!
Da Jung menulis jurnalnya, tapi
berhenti saat sadar ia tak perlu melakukannya lagi, dan menemukan origami kodok
diantara halaman jurnalnya. Da Jung memandanginya dengan sedih.
Yul sepertinya bekerja sampai
larut malam lagi dan meminum pil tidurnya.
Yul pergi hiking dengan In Ho
dan para pengawal untuk mendengarkan keluhan para warga. Pengawal gendut memuji
Yul yang sangat teliti dan bahkan memberi mereka jaket hiking yang cocok. Pengawal
ganteng merasa sepertinya Nyonya yang memberinya petunjuk, dan bertanya kapan
Da Jung kembali pada In Ho. In Ho berkata mungkin agak lama, karena ia harus
merawat ayahnya.
Ayah benar-benar yakin kalau Da
Jung ada masalah dengan Yul, sudah 15 hari Da Jung tak pulang. Da Jung
menyangkal, ia disini karena Jongri-nim khawatir pada ayah. Ayah tak percaya,
menantu Kwon punya wanita lain kan? Pria brengsek itu, baru berapa lama ia
menikah? Ayah ingin segera bertemu Yul. “Sudah kubilang bukan seperti itu,
kenapa ayah tetap tak mempercayaiku?” sahut Da Jung.
Da Jung minta ayah berhenti
bicara omong kosong dan minum obatnya. Da Jung pergi mengambil air dan benar-benar
bingung apa yang harus ia lakukan. TV di RS sedang menyiarkan berita soal Yul
yang mengeluarkan pernyataan kalau ada korupsi yang ditemukan akan mendapat
hukuman yang setimpal. Keluarga pasien yang menonton merasa PM mereka melakukan
kerja bagus, tapi ada yang tak setuju, haruskah ia menantang chaebol? Kekuatan apa
yang PM miliki? PM bisa segera dipecat.
Da Jung khawatir dan menelepon
Yul yang ada di speed dial no. 1nya, tapi belum sempat tersambung, Da Jung segera
mematikan telponnya.
Da Jung kembali ke kamar, tapi
ayahnya tak ada dan baju RSnya ada di tempat tidur. Da Jung panik dan segera
mencari ayahnya. Da Jung menelepon ayah, tapi tak ada jawaban.
Yul memandangi jepit rambut yang
seharusnya ia berikan pada Da Jung. Jongri-nim, tell me, you’re really miss
her, right?
Yul masih termenung saat
tiba-tiba Da Jung masuk dan bertanya khawatir apa ayahnya datang kemari? Ayah menghilang.
Yul kaget dan langsung memerintahkan pengawal mencari di area sekitar kediaman
dan kantor PM dengan hati-hati, dan kontak kantor polisi di sekitar RS untuk
berjaga-jaga.
Da Jung menangis, “Udara sangat
dingin, bagaimana kalau kita tak bisa menemukan ayah?”
Yul menenangkan, mereka akan
menemukan ayah, jadi berhenti memikirkan hal yang terburuk. Yul minta Da Jung
menelepon ayah lagi, ah tidak, ia yang akan melakukannya. Yul mengecek
ponselnya, ada 3 missed call dari Da Jung dan 17 missed call dari ayah. Yul menelepon
balik, tapi ayah mereject panggilannya.
Bersambung ke Part 2
Komentar:
My favorite part, waktu Yul nyetrika pake celemek pink bibi, ngakak liatnya. Karena Da Jung pergi, Yul punya kesempatan untuk mengurus anak-anaknya. Tapi usahanya gagal semua, haha.. Gara-gara ini Yul baru sadar kalo Da Jung sudah melakukan banyaak hal untuk keluarga mereka, anak-anak dan bahkan dirinya sudah sangat terbiasa dengan kehadiran Da Jung. Yul dan Da Jung sama-sama kangen, tapi ya gitu deh kita masih disuruh sabar, hohoo..
No comments:
Post a Comment