“Ini bukan lelucon, aku
benar-benar menyukaimu, Jongri-nim”, aku Da Jung. Yul memandang Da Jung, tak
percaya.
“Karena... ketika cerita panjang ini berakhir, dia harus meninggalkan
Sultan. Karena dia tak ingin meninggalkannya. Karena dia datang untuk
mencintainya.”
Tampaknya pengakuan Da Jung tak
berakhir dengan baik. Paginya, suasana saat sarapan jadi canggung. Yul dan Da
Jung sama-sama diam. Anak-anak bisa mencium ketidakberesan. Na Ra berbisik ke
Oppanya, kenapa suasana hari ini jadi seperti ini?
“Ayah! Ahjumma! Apa kalian
bertengkar?” tanya Man Se frontal. Yul dan Da Jung berpandangan sebelum Yul
menyangkalnya. Da Jung bilang tak ada yang bertengkar. Na Ra tak percaya, ini
aneh, kalian tak mengucapkan sepatah katapun. Dan Man Se semakin frontal,
katanya aku tak boleh bertengkar dengan teman-temanku, jadi mengapa kalian
bertengkar? Kalian harus akur. Haha. Woo Ri bilang kalau tak apa-apa kalian
bertengkar, tapi beri kami peringatan dulu, agar kami tak kehilangan nafsu
makan. Da Jung meyakinkan dengan tidak yakin kalau mereka tidak bertengkar,
kenapa kalian tak percaya?
Yul selesai dengan sarapannya
dan meninggalkan meja lebih dulu. Da Jung menyusulnya, ingin mengatakan sesuatu
soal yang ia katakan semalam. Yul tak ingin membahasnya, bukankah ini sesuatu
yang tak bisa dibercandakan sembarangan. Da Jung tau Yul merasa tidak nyaman,
tapi anak-anak... Yul berkata ia akan terlambat dan segera pergi. Da Jung cuma
bisa tersenyum hambar.
In Ho menunggu Yul di depan
kediaman dan teringat sesosok wanita yang mirip Na Young yang dilihatnya
kemarin. In Ho merasa pasti salah lihat, dia tak mungkin masih hidup. Yul
keluar dan mereka segera berangkat.
Sekretaris Bae bertanya apa Joon
Ki sudah bertemu In Ho? Joon Ki memundurkan lagi janjinya dan tanya soal
catatan kecelakaan. Sekretaris Bae melaporkan kalau catatan resmi polisi anda
sudah mengetahuinya, juga CCTV pada waktu itu sulit diperiksa karena waktunya
sudah lama. Sekretaris Bae heran kenapa Joon Ki mencari soal itu, dan tanya apa
Joon Ki sudah tau soal Hye Joo yang mengundurkan diri? Joon Ki kaget.
Yul menelpon Hye Joo dan akan
meninggalkan pesan suara, tapi tak jadi. In Ho masuk dan tanya apa yang harus
ia lakukan soal pengunduran diri Sekretaris Seo? Yul minta In Ho menunggu dulu.
“Apakah Anda berpikir Sekretaris Seo akan kembali?” tanya In Ho. Yul tau itu
sulit, tapi ia tak bisa membiarkannya pergi seperti ini. In Ho merasa ini pasti
berat untukmu, ia telah melayanimu sejak istrimu masih hidup. Yul berkata kalau
hubungan mereka dimulai jauh sebelum itu.
“Ah ya, Jongri-nim, karena kita
berada di topik ini, apakah Anda sudah mendapatkan surat pernyataan orang
hilang untuk istri anda? Anda bisa mendapatkannya 5 tahun setelah anda
melaporkan kehilangannya, apakah anda memperolehnya?”
Yul menjawab belum, aku tau dia
sudah mati tapi tak mungkin bagiku untuk menerimanya secara mental, jadi aku
terus menunda dan ternyata jadi seperti ini. In Ho lalu tanya apa anda akan
membiarkannya? Yul terdiam, tapi kemudian berkata ia akan mengurusnya. In Ho
menawarkan diri untuk mempersiapkan formulir aplikasinya dan pergi.
Hye Joo sedang ngegym dan
menangkap keberadaan Da Jung. Da Jung mencari-cari dimana Hye Joo, dan yang
dicari malah manggil namanya dan tanya kenapa ia ada disini? Da Jung langsung
menghampiri Hye Joo dengan SKSD.
Da Jung dan Hye Joo makan
berdua. Da Jung tau kalau setelah ngegym, Hye Joo akan makan Tang-su-yuk,
kkan-pung-gi, dan jja-jang-myun. Da Jung sampe heran gimana bisa Hye Joo makan
semua ini sendirian. Hye Joo merasa ini lucu, bagaimana Da Jung bisa tau dimana
ia berada, dimana ia makan dan jenis makanan apa yang ia makan. Da Jung mengaku
ia diam-diam menyelidiki saat bekerja di Scandal News. Hye Joo menebak itu
pasti untuk mengetahui hubungannya dengan PM. Da Jung malah berkata kalau Hye
Joo benar-benar loyal, kau sudah pergi ke gym selama 8 tahun, kau pergi ke satu
salon selama 10 tahun, dan kau sudah makan di restoran ini sejak pertama dibuka.
Da Jung berpikir Hye Joo adalah
salah satu dari orang-orang yang setelah kau memutuskan sesuatu, kau tetap di
satu jalur. Hye Joo membenarkan.
Da Jung: “Tapi, kenapa kau
memutuskan untuk mengubahnya sekarang? Mengapa kau mengundurkan diri?
Jongri-nim memiliki waktu yang sulit.”
Hye Joo berkata tegas kalau Da
Jung disini untuk membujuknya, jawabannya adalah tidak, seperti yang kau
katakan, aku tak pernah mengubah sesuatu yang kusuka, hal yang sama berlaku
untuk orang itu. Itulah mengapa aku menyukai satu orang selama 20 tahun. Hye Joo
mengakui kalau ia menyukai Yul, sepertimu Nam Da Jung-ssi, aku ingin mengakhiri
cinta tak berbalas ini jadi aku mengundurkan diri.
Hye Joo minta Da Jung tak
mencoba membujuknya lagi dan beranjak pergi, ah tapi ada sesuatu yang salah
dari penelitianmu, aku tak pernah makan semua makanan ini, aku memesan semua
makanan ini karena malu makan sendirian. Hye Joo pergi dan Da Jung tak
mencegahnya.
Yul galau lagi soal Na Young. Saat
ia memandang foto mereka berdua. Saat membayangkan Na Young main piano dengan
anak-anak. Saat ia memasangkan cincin untuknya dengan bahagia. Saat ia melihat
fotonya bersama Kang Su Ho. Saat ia menyimpan cincin pernikahan mereka di laci.
In Ho bertemu pengacara yang
akan mengurus surat kematian Na Young, perlu waktu 6 bulan untuk membuatnya
resmi. In Ho minta pengacara mengecek catatan imigrasi atau penggunaan kartu
kreditnya. Pengacara berkata itu tak sulit dilakukan, tapi kenapa? In Ho merasa
kalau-kalau ia masih hidup. Menurut pengacara itu tak mungkin, kenapa tak
muncul jika ia masih hidup? Kecuali ia menyembunyikan dirinya sendiri, tapi ia
tetap akan memeriksanya.
In Ho ke RS lagi, kakaknya sudah
dipindahkan dari ICU dan kondisinya lebih baik sekarang. In Ho tanya apa ada
orang yang mengunjungi kakaknya? Seorang wanita? Perawat berusaha mengingat,
tapi tak ada yang datang kecuali In Ho. In Ho tetap penasaran, wanita itu
benar-benar tampak seperti Park Na Young. Hyung, apa aku keliru?
Da Jung membawakan snack untuk Na
Ra yang sedang rajin belajar, Da Jung sampe heran. Na Ra semangat berkata ia harus
jadi yang pertama di seluruh sekolah, Tae Woong Oppa tak hanya pandai main
piano, ia pertama di seluruh sekolahnya. Ia harus belajar dengan keras agar
cocok dengannya, ahaha, Na Ra lucuu! Da Jung senang, Woo Ri bekerja keras untuk
jadi yang pertama di sekolahnya, jadi jika kau juga di tempat pertama di
sekolah, Jongri-nim akan sangat senang!
Da Jung mendapat telpon dari
Yul. Dan Da Jung datang ke perpustakaan, menyusuri rak-rak penuh buku sampai
menemukan Yul sedang memilih buku diantaranya. Da Jung terkesima, lalu berjalan
mendekati Yul. Yul terkejut liat Da Jung yang tiba-tiba muncul. Da Jung
tersenyum, anda benar-benar berkonsentrasi pada buku itu, tapi kenapa Anda
memintaku datang kesini? Yul tak menjawab dan mengajak Da Jung makan.
Mereka makan di kantin kampus
yang sepi. Da Jung berkata melihat Anda lulus dari sini, pasti Anda benar-benar
pintar. Yul tak berusaha merendah, tentu saja, aku tak pernah melewatkan tempat
pertama. Da Jung minta Yul berhenti membual, aku tak pernah di tempat pertama,
tapi aku tak pernah melewatkan waktu makan, haha.
“Nam Da Jung-ssi, kapan cinta
pertamamu?” tanya Yul. Da Jung sampe tersedak, heran kenapa Yul tiba-tiba
menanyakan itu. Yul hanya ingin tau. Da Jung akhirnya mau menjawab, saat ia 7
tahun, seorang anak bernama Shin Dong Wook di TK ku, kami berjanji untuk
menikah satu sama lain, tapi ba*ingan itu pindah. Juga di kelas 4, ketua kelas
Choi Seung Min, dia sangat populer dan anak itu menyukaiku.
Yul mengangguk-angguk, apakah
mereka semua cinta pertamamu? Sepertinya mereka semua terlihat seperti cinta
tak terbalas. Bukankah cinta pertama ketika dua orang lebih dulu menyukai satu
sama lain?
Da Jung akan membicarakannya
sekarang, cinta pertamaku yang sebenarnya adalah... Tunggu, tapi mengapa aku
mengatakan semua ini? Apa Anda mewawancaraiku?
Yul setuju, anggap saja ini
wawancara, pertanyaanku sebenarnya adalah, Nam Da Jung-ssi, mengapa kau
menyukaiku?
“Jongri-nim, apa alasan
sebenarnya Anda memanggilku kesini?” tanya Da Jung.
Hye Joo dan Joon Ki minum
berdua. Joon Ki menuangkan minuman, aku tak berharap kau keluar dengan mudah,
bukankah kau bilang kau tak akan pernah memaafkanku? Hye Joo tau kalau Joon Ki
tak ada hubungannya dengan penyerangan PM, aku sadar saat melihat ke matamu
hari itu, tapi aku begitu marah dan mengatakan itu. Joon Ki tanya kau datang
hari ini karena kau terganggu dengan itu kan? Hye Joo membenarkan, ia ingin
menyelesaikan kesalahpahaman ini sebelum pergi. “Pergi? kemana kau akan pergi?”
tanya Joon Ki. Hye Joo hanya ingin melakukan perjalanan dan mengungkapkan
alasan pengunduran dirinya, ia ingin mengakhiri cinta tak terbalas yang
melelahkan ini.
Yul dan Da Jung duduk di
auditorium kampus yang kosong. Yul: “Istriku adalah cinta pertamaku. Dia sangat
berbeda darimu, sangat lembut dan sensitif, seperti dia akan rapuh, seperti dia
tak bisa hidup tanpaku. Perpustakaan, kantin, dan di sini adalah tempat
kenanganku dengan istriku. Aku pertama kali bertemu istriku di sini, mengaku
padanya, dan pada hari pembacaan kelulusan, aku memintanya untuk menikah. Perasaan
yang kau miliki untukku bukanlah cinta. Ini seperti kekaguman atau simpati,
sama seperti bagaimana kau dengan seorang guru atau pendeta.”
Da Jung menoleh, “Jongri-nim,
mengapa Anda berbicara begitu tanpa mengetahui perasaanku? Juga, katakanlah itu
kekaguman atau simpati, jika begitu apakah tak diperbolehkan?”
Yul mengingatkan kalau ia lebih jauh
tua dan pernah menikah sebelumnya, ia telah melalui segala yang berkaitan
dengan cinta dari awal sampai akhir, jadi ia tak punya harapan atau khayalan. Karena
itu ia tak ingin mencintai seseorang lagi.
“Karena Nyonya? Karena Anda
masih mencintai istri Anda?”
Yul menjawab bagaimana jika
bukan itu, bagaimana jika kebalikannya?
Joon Ki tanya apa Hye Joo tau
kalau Na Young punya lelaki lain? Hye Joo terkejut, bagaimana bisa Joon Ki
menanyakan omong kosong ini? Joon Ki hanya ingin tau apa itu terjadi. Hye Joo
yakin kalau Jongri-nim adalah satu-satunya untuknya, tapi kenapa Anda bertanya
soal ini? Joon Ki berkata kalau saat itu hubungan Na Young dan Yul tak baik,
aku hanya berpikiran bagaimana jika ada masalah yang berhubungan dengan pria
lain? Hye Joo masih yakin kalau itu tak pernah terjadi, dia tidak bertemu orang
lain, kecuali untuk pergi ke RS karena depresinya (Nah, you’ve got that point!).
Joon Ki berandai-andai, kalau Na Young memiliki pria lain, akankah Yul
memaafkannya?
Yul: “Aku.. aku tak bisa
memaafkan istriku. Dia mencintai pria lain dan aku sangat tertekan, tapi aku
masih bisa memaafkannya yang mencoba untuk melarikan diri ke Amerika dengan
pria itu dan meninggalkanku dan anak-anak. Tapi aku tak bisa memaafkannya yang
meninggalkanku seperti itu selamanya. Kata-kata terakhirnya kepadaku adalah
bahwa dia kesepian. Dia begitu kesepian hingga dia ingin mati dan dia tak bisa
menahannya. Bahkan tak sekalipun ia minta maaf, dia tak membuat alasan, dia
hanya pergi setelah mengatakan bahwa dia sangat kesepian. Aku tak bisa
memaafkannya. Tidak, aku tak bisa memaafkan diriku sendiri untuk membuatnya
merasa seperti itu.”
Da Jung menangis.
“Aku membuatnya seperti itu. Dengan
membuat alasan dan mengatakan bahwa aku lelah, aku tak pernah melihat ke
arahnya. Bagaimana kesepiannya dia, berapa banyak dia menangis. Aku benar-benar
tak tau apapun. Apakah orang sepertiku memiliki hak untuk mencintai seseorang
lagi? Kau bilang kau menyukaiku kan? Aku juga goyah, hatiku berdebar dan
bergetar. Ketika kau tersenyum padaku, aku berpikir bahwa kau cantik. Tapi, aku
tak punya keberanian lagi. Aku takut untuk mencintai seseorang lagi. Aku takut
membuat seseorang kesepian lagi. Aku sangat takut.”
Yul selesai dengan penjelasan
panjang lebarnya dan meninggalkan Da Jung yang masih menangis.
Joon Ki tanya kemana Hye Joo
akan pergi untuk perjalanannya? Hye Joo juga tak tau, mana saja yang akan
membawaku ke tempat tercepat dan terjauh. Joon Ki menyuruh Hye Joo menelponnya
saat kembali, kau menganggur sekarang. Hye Joo mengingatkan, bukankah anda
juga? Joon Ki tak terima, pekerja yang memenuhi syarat sepertinya tak mungkin
menganggur selamanya, haha. Joon Ki minta Hye Joo berjanji, kau harus kembali. Hye
Joo tak yakin, bukankah ia harus tinggal jika ada orang asing tampan yang
menahanku?
Hye Joo menerima telpon dari In Ho,
mereka berjanji bertemu hari ini, tapi ternyata In Ho tak bisa. Joon Ki tanya
apakah ia dari RS? Hye Joo pikir begitu, mobilmu sudah menunggu, jadi pergilah.
Joon Ki pun pergi duluan. Tak lama, Hye Joo sadar, bagaimana ia tau tentang RS?
In Ho akan pulang dari RS dan
memberitahu kondisi kakaknya yang masih banyak berkeringat ke perawat, tolong
sering mengecek kondisinya. Perawat mengiyakan, ia juga akan meminta para
relawan lebih memperhatikannya. In Ho tanya dari mana relawan itu biasanya
berasal? Perawat berkata mereka biasanya dari perkumpulan gereja katolik atau
kristen. “Mungkin dari para relawan ada seorang wanita bernama Park Na Young?”
tanya In Ho.
Da Jung memandangi ruang piano
yang terkunci, mengingat semua penjelasan Yul dan bergumam ini pasti sangat
sakit dan sulit untuknya.
Da Jung dan anak-anak pergi
membeli mantel baru. Na Ra dan Man Se main dengan gembira. Sementara Da Jung
memilih mantel untuk Yul dengan Woo Ri. Woo Ri tanya kenapa Ahjumma ingin
membeli untuk ayah? Ayah bilang pada kami untuk hanya membeli mantel kami. Da
Jung merasa itu tak benar, jadi Woo Ri berkata kalau Ahjumma akan membelikan
ayah, beli untukmu juga.Wow, Da Jung sampe terkejut dengan Woo Ri yang peduli
padanya. “Peduli? Tidak!” sangkal Woo Ri. Tapi Woo Ri memilihkan satu mantel
untuk Da Jung coba, aww!
Ponsel Woo Ri berdering, ayahnya
menelpon. Woo Ri memberitahu Da Jung kalau ayah tidak pulang hari ini karena
perjalanan bisnis. Da Jung kaget, ia tak mengatakan apapun tadi pagi. Na Ra
mendekat dan curiga, kenapa Ayah memberitahu Oppa, apa Ahjumma bertengkar lagi
dengan ayah? Da Jung menyangkal. Na Ra tak percaya, itu sudah pasti,
menggeleng-geleng dan pergi. Haha, Na Ra is always cute!
Yul sampai di hotel. Da Jung dan
anak-anak ada di sana, menunggu sambil main hompimpa. Yul tanya apa jadwalnya
selanjutnya? In Ho memberitahu semua pertemuan resmi sudah berakhir, hanya
wawancara dengan beberapa wartawan. Yul seperti mendengar suara anak-anaknya
dan menoleh, bukankah mereka anak-anakku? “Kwon Man Se!” panggil Yul. Man Se
berlari memeluk Yul, diikuti Na Ra. Yul memanggil Da Jung. Da Jung tersenyum, “Jongri-nim,
kepala Kang, anda pasti terkejut kan?” Da Jung menyuruh anak-anak menyapa In
Ho, dan mereka menurut dengan manisnya.
Komentar:
Scene auditorium bener-bener
touching. Yul menolak Da Jung bukan tanpa alasan, ia bahkan menjelaskan panjang
lebar. Yul yang membuka cerita masa lalunya. Yul yang takut mencintai lagi. Yul
yang takut membuat Da Jung kesepian. Da Jung jadi mengerti betapa sakitnya Yul.
Aah, sedih tapi manis..
Hbz ntn ep 14ampir kesini,eh ep13 nya dah ad^^ lumayan bt ngelupain kejenghkelan pada NaYong.lho kq jd curhat
ReplyDeleteMakasih ya mbk
Salam kenal, thanks a lot sinopsisnya, menghibur banget dan memuaskan rasa penasaran sambil menunggu CD-nya dijual...he..he..he..
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletesalam kenal ya mba difa
ReplyDeletesinopsis mba difa, mba anis dan mba inda selalu ditunggu lo.
karena bagus dan mencakup keseluruhan scene di setiap episodenya
semangat ya mba difa
ditunggu sinopsis episode 14 dan 15 na
gamsahammida