Yul yang tertusuk di perutnya
segera dilarikan ke ruang operasi. Da Jung berteriak panik, “Jongri-nim, apa
kau mengenaliku? Aku Da Jung! Tetaplah sadar, Jongri-nim.”
Yul berusaha tetap sadar, “Apakah ini mimpi? Benar, ini pasti mimpi.
Kuharap ini mimpi.”
Yul masuk ke ruang operasi, Da
Jung ingin masuk, tapi dokter meminta keluarga pasien menunggu di luar. In Ho
menahan Da Jung. Hye Joo datang dan berpandangan sedih dengan Da Jung dan In Ho.
Sebelum anestesinya bekerja, Yul
berkata dalam hati, “Jika aku tau ini
akan terjadi, aku tak akan mengucapkan kata-kata itu padamu (meminta Da
Jung pergi). Aku tak akan membuatmu menangis
seperti itu. Dan aku akan berkata kalau aku tak bermaksud begitu. Jika ini
adalah mimpi, bisakah aku bangun?”
Da Jung menunggu di luar ruang
operasi dengan cemas.
Yul: “Bisakah aku melihatmu lagi?”
Joon Ki kaget mendapat kabar
soal penyerangan Yul dan saat ini sedang dioperasi, bagaimanapun ia harus
melihatnya. Hye Joo masuk dengan marah. Joon Ki berkata ia baru mendengar
beritanya, bagaimana ini bisa terjadi?
“Itu yang ingin kutanyakan
padamu, menteri Park Joon Ki! Bagaimana ini bisa terjadi? Tak peduli seberapa
besar kau membenci Jongri-nim, bagaimana kau bisa melakukan hal seperti ini?”
Joon Ki tak percaya Hye Joo
menuduhnya melakukan ini. Hye Joo yakin, terakhir kali saat kau datang pada PM
kau memintanya untuk bersiap-siap, kau tau ini akan terjadi kan? Joon Ki hendak
menyangkal, tapi teringat perkataan Presdir Na, “jika kau tidak melakukannya dengan baik, aku tak punya pilihan selain
bertindak.” Hye Joo berkata kalau ini pasti maksudmu saat bilang Presdir Na
tak akan tinggal diam, “dengarkan aku baik-baik, aku akan mengungkap kalau kau
dan Presdir Na yang melakukannya. Dengan kata lain, ini giliranmu untuk
berhati-hati.” Joon Ki hanya bisa menghela napas.
Da Jung menunggu operasi Yul dan
menelpon Woo Ri. Woo Ri sudah tau dan bertanya apa ayah baik-baik saja? Tentu
saja, jawab Da Jung, dia akan baik-baik saja jadi jangan terlalu khawatir dan
jaga adik-adikmu, bagaimana mereka? Woo Ri berkata Na Ra tau karena melihatnya
di internet dan ia memberitahu Man Se kalau ayah pergi keluar kota bersamamu,
Ahjumma. “Kau melakukannya dengan baik, Woo Ri-ah, aku akan menelpon lagi kalau
operasinya sudah selesai,” sahut Da Jung.
Woo Ri: “Tapi ahjumma,
terimakasih dan ayah, rawat dia dengan baik.” Da Jung mengiyakan dan menutup
telpon dengan tersenyum, Kwon Woo Ri kau tumbuh dengan baik. Dokter datang dan
memberitahu Da Jung kalau operasinya sudah selesai. Di kamar rawat, dokter
menjelaskan kalau kekhawatiran mereka karena kehilangan darah yang sangat
banyak, tapi untunglah operasinya berjalan lancar, kita harus membiarkannya beristirahat
dan memonitor kondisinya.
Da Jung memandang Yul yang belum
sadar dan menangis, “Jongri-nim, mengapa kau disini seperti ini? melihatmu
berbaring seperti ini, ini seperti bukan dirimu. Aku punya sesuatu yang ingin
dikatakan padamu. Jadi cepatlah bangun, kau harus bangun.”
Yul sadar saat Da Jung tak ada
di kamar dan mengingat kejadian saat ia ditusuk sampai dibawa ke RS.
Ternyata Da Jung ada di kantin
RS bersama In Ho. In Ho memintanya makan sesuatu, Da Jung belum makan apapun
seharian. Da Jung melihat segerombolan pria berjas hitam dengan heran, apa
karena PM diserang mereka meningkatkan jumlah pengawal? In Ho berbisik, mereka
gangster. Da Jung kaget, kenapa gangster ada di sini? In Ho menjelaskan tadi
saat mereka berkata tak ada ruangan VIP tersedia, itu karena bos mereka yang
tertusuk dan datang ke RS. Da Jung tertawa, “Kukira bos gangster punya kekuatan
lebih dari PM, ia punya lebih banyak pengawal.”
In Ho tertawa dan lega, akhirnya
Da Jung bisa tertawa. Da Jung baru sadar, aku tertawa di situasi seperti ini.
In Ho tanya apa yang salah dengan tertawa? Tertawa, makan dengan baik, jaga
energimu dan rawat dia dengan baik, itu yang harus kau lakukan. In Ho
menyiapkan makanan untuk Da Jung. Da Jung berterimakasih, tapi ia tidak bisa
makan saat ini.
“Da Jung-ssi, aku malaikat
pelindungmu kan? Tolong dengarkan aku dengan baik, yang harus kau lakukan
sekarang adalah makan, dapat energi dan menjaga PM. Juga, melihatmu yang tak
mau mendengarkan, ini yang harus kulakukan.”
Da Jung belum mau mulai makan,
jadi In Ho mengingatkan ia tak suka mengulangnya, sebelum aku menyerah jadi
malaikat pelindungmu dan pergi, cepatlah makan. Da Jung tersenyum dan
berterimakasih, aku akan makan dengan baik.
Da Jung kembali ke kamar rawat
Yul dan bergumam Jongri-nim masih belum bangun. Airmata Da Jung hampir tumpah
lagi, ”Kenapa aku seperti ini? Benar-benar.”
“Apa yang kau lakukan dengan
baik dengan hanya berbaring seperti ini? Jika kau menciptakan masalah besar
untuk negara, bukankah harusnya kau segera bangun dan membereskan semuanya? Kau
pikir mereka akan membiarkanmu dengan ini karena kau berakting lemah? Bangunlah
segera!”
Tiba-tiba Yul bersuara dan minta
Da Jung berhenti, apa ini yang harus kau katakan pada orang sakit yang
berbaring di RS? Da Jung lega Yul sudah bangun. Yul berusaha bangkit dan duduk
tapi kesakitan, Da Jung menahannya, apa sangat sakit? Yul baik-baik saja dan
bertanya bagaimana ini bisa terjadi?
Joon Ki datang menemui Presdir
Na, tapi asistennya berkata ia tidak di
sini, biarkan ia beristirahat karena banyaknya masalah yang timbul akibat
permainan kekanak-kanakan. Asistennya yang menyebalkan berkata lagi kalau soal
penyerangan PM di demo investigasi Myungshim, apa kau pikir seseorang harus
bertanggung jawab soal itu? Joon Ki yakin penyerangan PM Kwon Yul karena perintah
Presdir Na, ya kan? Asisten menyebalkan hanya tersenyum dan tanya apa Joon Ki
punya bukti?
Berita menanyangkan soal
penjahat yang menyerang Yul sudah ditangkap, Mr Park usia awal 40 tahun, alasan
penyerangan karena ketidaksukaan pada aksi politik PM Kwon. Da Jung masuk dan
buru-buru mematikan tvnya. Yul minta tvnya dinyalakan lagi. Da Jung tak mau,
ini bukan waktunya mengkhawatirkan itu, penjahatnya sudah tertangkap dan polisi
sedang menginvestigasi dan Kepala Kang dan Sekretaris Seo sedang bekerja keras.
Yul berkata ia baik-baik saja.
Da Jung kesal, setelah begitu khawatir karenamu,
sepertinya aku jadi lebih tua 10 tahun. Da Jung menunjuk lingkaran hitam dan
keriput di wajahnya, apa yang akan kau lakukan dengan mereka?
Yul tertawa dan menatap Da Jung,
“Nam Da Jung-ssi, kau sangat khawatir kan?”
“Ya.”
“Jadi, apa kau menangis lagi?”
“Ya.”
“Aku sangat malu kalau bertemu
ayahmu, aku berjanji padanya kalau aku tak akan membuatmu menangis.”
Da Jung memegang tangan Yul, itu
tak penting sama sekali, aku sangat bahagia melihatmu hidup. Yul hanya menatap
Da Jung, jadi Da Jung meyakinkan kalau itu benar, ia tak berbohong. Yul
akhirnya mengangguk, ia tau. Dan, Hye Joo ternyata melihat percakapan pasangan
ini dari luar pintu dan memutuskan untuk tak jadi masuk.
In Ho sedang mengecek jadwal PM
saat Hye Joo muncul di dekatnya. In Ho berkata sepertinya mereka harus
menjadwal ulang agenda PM dan dari investigasi polisi sepertinya pelaku
melakukannya sendiri. Hye Joo merasa ini mengkhawatirkan, meskipun Presdir Na
tak menginginkan PM mati, tapi jelas ini peringatan dan ajakan perang. Hye Joo
akan pergi, In Ho heran, ia pikir Hye Joo akan tinggal dengan PM, kenapa kau
membiarkan Nam Da Jung menjaganya? Apa karena reporter?
Hye Joo berkata pahit, tidak ada tempat
untukku disisi PM dan juga sepertinya tak ada tempat untukmu di sisi Nam Da
Jung. In Ho tak peduli, ia cukup melihatnya dari belakang. “Melihat dari
belakang? Itu sangat berat,” gumam Hye Joo dan pergi.
Madam Na dan kroninya pergi
menjenguk Yul di RS. Tampaknya Madam Na masih nggak ikhlas kenapa ia harus
menjenguk PM di RS? Madam Jang berkata kalau itu harus, PM itu atasan suami
anda. Madam Lee membenarkan, popularitas PM sangat tinggi kalau kita tak muncul
di tempat seperti ini, kita akan diserang nanti. Madam Na khawatir PM akan
menendang mereka keluar karena apa yang kita lakukan pada istrinya saat bazaar
kemarin. Madam Lee menyahut itu sebabnya mereka harus pergi dan meminta maaf.
Madam Na masih mengeluh, tapi mereka pergi juga.
Mereka mencari kamar PM dan
menuju sebuah kamar yang dijaga banyak pengawal. Madam Na akan masuk, tapi
ditahan pengawal, siapa kau? Madam Na kesal, kau tidak tau aku? Aku Na Yoon
Hee. Pengawal membuka pintu dan membiarkan mereka masuk, tapi bertanya-tanya,
apa dia istri keduanya? Hahaa.
Kamar yang sepi dan hanya ada
pasien yang berbaring membelakangi mereka, Madam Na heran kemana Da Jung? Madam
Na memberitahu kalau Lily Club datang, si pasien hendak berbaik, tapi Madam Na
memintanya jangan bergerak. Madam Na mulai ngoceh betapa terkejutnya dia, kau
harus cepat sembuh, Jongri-niiim! Ketiganya mulai akting menangis saat si
pasien bangun, dan krik krik, itu bukan Yul! Madam Na kaget liat pria bertato
yang ada didepannya sampai jatuh terduduk di sofa, siapa kau?
Da Jung bertanya-tanya kenapa
Lily Club belum datang juga? Hye Joo sadar, apa Madam Na juga akan datang? Da
Jung mengiyakan. Hye Joo tak percaya, apa yang dipikirkannya sampai datang
kemari. Da Jung tanya, ada sesuatu yang ingin ditanyakan Hye Joo kan, apa itu?
Hye Joo akan menjawab tapi dua Madam berlari minta bantuan dengan panik dan
langsung menarik Da Jung dan Hye Joo menyelamatkan Madam Na.
Madam Na berteriak, si pria
bertato menahan tangannya dan tanya darimana kau? Madam Na memberontak, tapi
malah jatuh ke pelukan si pria bertato yang menahannya semakin kuat. Hye Joo
datang dan minta Madam Na dilepaskan. Melihat Hye Joo, Madam Na langsung
dilepaskan (didorong malah) dan memuji Hye Joo cantik. Da Jung membentak
takut-takut si pria bertato yang sedang membelai tangan Hye Joo, apa yang sedang
kau lakukan? Si pria bertato makin heran, apa kalian berdua dari satu toko?
Berkah apa ini, ini bahkan bukan ulang tahunku? Hahaa. Si pria bertato menarik
tangan Da Jung dan Hye Joo, ayo kita main bersama! Hye Joo minta Da Jung dan
Madam Na cepat keluar.
Hye Joo minta maaf sudah
mengagetkan dan akan pergi, tapi ditahan
sama si pria bertato. Hye Joo menahan kesal, lepaskan aku selama aku masih
minta baik-baik atau kau akan ada dalam situasi sulit. Hye Joo mengibas
rambutnya dan akhirnya menelikung pria bertato. Da Jung membantu memukuli pria
itu dengan bungkusan hadiah dari Madam Na. Da Jung menarik tangan Hye Joo dan
mereka cepat-cepat keluar dari kamar. Well, pria bertato itu bos gangster yang
di depan kamarnya ada pengawal bejibun, kenapa nggak satupun datang
menyelamatkan bosnya sih? Hahaa, aneh!
Kroni Madam Na yang menunggu di
luar langsung tanya apa Madam Na baik-baik saja? Da Jung dan Hye Joo yang sadar
kalau tangan mereka masih berpegangan langsung melepaskan dengan canggung.
Madam Na masih shock, tapi
berterimakasih pada Hye Joo, aku tak akan melupakan kebaikanmu. Hye Joo
menyindir, anda tak akan membuat berita di internet lagi kalau aku mengalahkan
bos gangster? Madam Na berkata tidak dan minta Da Jung menyampaikan ke PM kalau
ia tak bisa bertemu dengannya dalam kondisi seperti ini dan buru-buru pergi.
Hye Joo masih tak percaya,
bagaimana bisa ia berpikir datang kesini setelah Jongri-nim jadi seperti ini?
Da Jung tanya apa maksudnya? Hye Joo enggan memberitahu, dan melihat bercak
darah di mantel Da Jung. Da Jung menjelaskan kalau ini yang ia pakai saat Jongri-nim dibawa kemari
dan aku belum sempat ganti baju. Ini tak penting,yang penting Jongri-nim
baik-baik saja. Hye Joo berkata ia akan membawakan baju ganti nanti, kau tak
bisa menjaganya dengan baju seperti ini. Da Jung berterimakasih, dan ingat
kalau tadi Hye Joo ingin mengatakan sesuatu, apa itu berhubungan dengan
Jongri-nim? Begitulah, tapi kupikir aku tau jawabannya meski aku tak bertanya
padamu. Da Jung bingung, tapi cuma diam.
Yul telponan dengan Man Se,
memintanya baik-baik di rumah. Da Jung masuk, Yul langsung tanya apa Da Jung
memberitahu anak-anak kalau mereka sedang keluar kota? “Tidak, itu ide Woo Ri
agar Man Se tidak terkejut,” sahut Da Jung. Yul hampir tak percaya. Da Jung: “Woo
Ri khawatir padamu, dia benar-benar sudah besar.”
Da Jung memberitahu Yul kalau
tadi Lily Club kemari, tapi mereka kembali karena sesuatu terjadi dan mereka
menyampaikan salam untukmu. Benarkah? Mereka tak perlu datang kemari sebenarnya,
dan Yul tiba-tiba ingat bukankah ada yang ingin disampaikan Da Jung padanya? Yul
mendengarnya setelah operasi, kau bilang ada sesuatu yang ingin dikatakan
padaku kan?
Da Jung pura-pura tak mengerti,
sepertinya kau bermimpi karena anestesimu belum hilang sepenuhnya, aku tak
pernah berkata begitu. Tapi Yul yakin kalau ia mendengarnya.
“Mimpi, itu pasti mimpi! Ah, apa
kau sudah buang angin? Saat kau dioperasi, bukankah harusnya kau buang angin
setelah 2 atau 3 hari agar kau bisa makan minum?” sahut Da Jung mengalihkan
pembicaraan. Yul bingung, ia akan buang angin kalau sudah waktunya, apa itu
penting? Da Jung merasa Yul menahannya karena dirinya, jadi Da Jung buru-buru
keluar. Tinggal Yul heran liat tingkah Da Jung yang aneh, hahaa.
Joon Ki kaget saat tau Madam Na
datang menjenguk Yul di RS, apa kau gila? Kau pergi tanpa tau kenapa ia
terluka? Madam Na tak tau apa-apa, ia pergi sebagai istri yang mendukungnya.
Joon Ki tak peduli dan berkata ia akan memberikan surat pengunduran dirinya
segera. Madam Na terkejut, ayahku bekerja keras agar kau sampai di posisi itu,
mengapa kau melepasnya? “Karena ayahmu yang memberikannya padaku, aku harus
mengembalikannya saat dia memintaku. Aku memberitahumu agar kau menyiapkan
mental,” jawab Joon Ki lalu pergi.
Madam Na menahannya, aku tak tau apa yang
kau dan ayah bicarakan, tapi kau tak bisa mundur! Aku akan bicara dengan
ayahku. Joon Ki tanya apa kau tau orang seperti apa ayahmu? Madam Na jelas tak
tau dan Joon Ki merasa lebih baik kalau kau tak tau. Madam Na kebingungan, apa
yang sudah dilakukan ayahku?
In Ho menjenguk kakaknya,
sekaligus menemui ayah Da Jung. Ayah memberitahunya soal relawan yang membantu
merawat kakaknya, memotong rambut kakaknya, dan rambutnya juga. In Ho tampak
terkejut, ia pikir suster yang melakukannya. Ayah khawatir dengan Yul, Da Jung
bilang ia boleh pulang hari ini. In Ho mengiyakan, Da Jung sudah bekerja keras
menjaga Jongri-nim sepanjang waktu. Ayah protes, itu memang sudah tugasnya.
Ayah berterimakasih karena In Ho selalu membawakannya makanan enak tiap datang
kemari. In Ho tersenyum dan minta jika ayah bertemu relawan yang membantu
kakaknya, katakan pada mereka ia ingin berterimakasih karena ia tak bisa datang
di hari kerja. Ayah berkata jangan khawatir, ia mengingat wajah mereka. Dan
tiba-tiba ayah melihat orang itu lewat. Ayah memanggilnya, tapi orang itu
keburu pergi.
Yul pulang dari RS bersama Da
Jung. Man Se senang melihat ayahnya datang dan langsung memeluknya, Yul
langsung kesakitan. Da Jung bertanya khawatir, kau tak apa-apa Jongri-nim? Yul
tersenyum, ia baik-baik saja. Yul menanyai Man Se, apa kau baik-baik saja tanpa
ayah? Man Se mengangguk, ayah dan ahjumma tak akan pergi kemana-mana lagi kan?
Yul mengiyakan dan menatap Woo Ri, kau baik-baik saja? “Iya ayah, apa kau
baik-baik saja sekarang?” tanya Woo Ri. Yul mengangguk dan memuji Woo Ri yang
menjaga adik-adiknya selama ia tak di rumah, terimakasih. Da Jung heran, kemana
Na Ra?
Ternyata Na Ra sedang berdoa di
gereja, berterimakasih karena ayahnya telah pulang dengan selamat dan ia masih
punya satu permintaan, aku akan selalu datang ke gereja jika Kau membantuku
dengan Tae Woong Oppa, jawablah permintaanku, amen!
Dan sepertinya doa Na Ra
langsung dikabulkan, Tae Woong oppa muncul dan bertanya kenapa Na Ra muncul
saat bukan jam pelayanan? Na Ra kaget, ia kesini untuk berdoa. Tae Woong tanya,
Na Ra belum dibaptis kan? Na Ra mengiyakan, apa Tuhan tak akan menjawab doaku
kalau belum dibaptis? Tentu saja tidak, jawab Tae Woong, ia hanya merasa kalau
Na Ra belum dibaptis.
“Ah Oppa, kalau aku dibaptis,
akankan aku mendapat nama seperti Michael?”
Tae Woong tanya kapan ultah Na
Ra? Na Ra malu-malu menjawab, 29 September (omoo, persis ultah Dani! Hahaa,
abaikan!). Dan ternyata Tae Woong juga ultah di hari yang sama, jadi kita bisa
memanggilmu Mikaela, itu salah satu dari 3 bidadari terbaik Tuhan, terang Tae
Woong. Na Ra langsung geer, aku memang cantik seperti malaikat. Tae Woong
senyum dan berkata kalau Na Ra cute. Dan Na Ra semakin geer, dia bilang aku
cute, omo omo! Haha.
No comments:
Post a Comment