Anak-anak excited dengan kamar hotelnya.
Yul meletakkan bawaan mereka dan bertanya apa yang terjadi pada Da Jung? Da
Jung berkata ia menelpon supir Shim dan mendengar Yul ada di sini untuk
perjalanan bisnis. Anak-anak sedang liburan dan pasti bosan tinggal di rumah,
jadi kami datang untuk melihat laut juga. Yul tak percaya, kau datang kesini
untuk melihat laut?
Da Jung teringat, ia membelikan
anak-anak pakaian dan ia juga punya satu untuk Yul. Mantel biru tebal yang
cocok sekali untuk Yul, menurut Da Jung. Yul beneran bengong liat tingkah Da
Jung. Da Jung berkata mereka akan bermain dan bersenang-senang, silakan Anda
bekerja dan segera mengajak anak-anak pergi melihat pantai. Yul yang masih
bengong pun ditinggalkan sendirian, haha.
Anak-anak main pasir di pantai. Da
Jung merasa sudah membuat Yul tak nyaman, tapi lalu meyakinkan dirinya kalau ia
sudah melakukan hal yang baik dengan datang ke sini, kerja bagus Nam Da Jung. In
Ho datang dan mengomentari Da Jung yang daritadi ngomong sendiri.
Da Jung heran
kenapa In Ho malah kesini? In Ho berkata Jongri-nim sedang diskusi dengan
orang-orang kuat, bukan tempatnya untuk mengganggu. In Ho tanya kenapa Da Jung
pergi kemari? Da Jung sudah lama tak liburan, jadi ia datang, aku bisa melihat
pantai dan kepala Kang!
“Dan Jongri-nim?” lanjut In Ho.
Da Jung tertawa, ia datang untuk melihat semuanya! In Ho tak percaya, ia pergi
saja. Da Jung mencegahnya dan membujuknya dengan akan membelikan kopi. In Ho
menolak dan tersenyum, ia bercanda.
Man Se dengan riang mengajak Da
Jung main bersama. Mereka pun main dengan gembira, dengan In Ho juga, kejar-kejaran
dengan ombak, main pasir, foto bersama. Ah, pantai di Korea ini tipeku banget! Ombaknya
besar dan airnya biru gelap, cakep banget! Btw, backsound yang dipake pas
adegan ini enakk banget, lagu apa ya yang dipake?
Man Se melihat kedatangan Yul
dan langsung berlari memeluknya, Na Ra juga nggak mau kalah. Sekarang,
naturally kalau Man Se mendekat Yul akan langsung bersiap menerima pelukan Man
Se. Na Ra juga ikut-ikut meluk Yul sekarang, seneng ih liatnya!
Yul tanya apa kalian
bersenang-senang? Anak-anak mengiyakan dengan riang. Yul menatap Da Jung,
udaranya dingin, apa kalian bermain sepanjang waktu? Da Jung mengangguk,
anak-anak menyukainya. Man Se berkata ia sangat senang, Ahjumma juga mengambil
gambar mereka. Na Ra mengajak foto lagi karena Ayah ada di sini, kita harus
mengambil foto keluarga mumpung datang ke tempat seperti ini. Na Ra minta Da
Jung mengambil foto mereka.
“Tunggu, bagaimana dengan
Ahjumma? Ahjumma harus ikut foto juga, karena dia juga keluarga kita,” protes
Man Se. Da Jung menatap Yul, ragu. Na Ra bingung, lalu siapa yang akan memfoto?
Man Se secara straightforward minta In Ho Ahjussi yang mengambilnya. In Ho
tersenyum mengiyakan. Da Jung mendekat, dan Na Ra protes karena Da Jung sangat
lambat, haha. Da Jung berdiri di samping Yul, tapi menjaga jarak. Man Se
langsung protes dan menarik Da Jung mendekat ke Yul. Aww, our cute cupid! In Ho
pun mengambil gambar Kwon Family yang tampak sangat bahagia!
Malamnya, anak-anak makan
masakan Da Jung dengan gembira. Yul heran, harusnya mereka makan di luar saja. In
Ho setuju, banyak restoran enak di sini.
Da Jung yang tak setuju, makan di luar tak baik untuk anak-anak.
Da Jung selesai memasak ddukboki
yang lebih pedas dan lezat daripada milik anak-anak. Yul dan In Ho mencobanya,
tapi ekspresi mereka langsung aneh. In Ho sampe terbatuk-batuk, rasanya...
unik, haha. Yul tanpa segan memprotes masakan Da Jung yang super pedas, mengapa
kau tidak memberi kita sesendok pasta cabai merah saja? Da Jung mencobanya
sendiri, awalnya sih bilang kalo enak, tapi terus terbatuk-batuk, haha.
Yul komentar Da Jung sangat
menyedihkan, ia sudah kehilangan nafsu makan dan ini membuang-buang bahan, aku
bisa membuat ini jauh lebih baik! Da Jung jelas tak percaya, Anda bahkan tak
bisa membuat ramen. Yul tak terima, ia hanya perlu mengikuti petunjuk. Dan pasangan
ini masih terus berdebat soal ramen, like old married couple, dan In Ho yang
jadi obat nyamuk cuma bisa tersenyum masam.
In Ho menerima telpon, perawat
mengabarinya kalau relawan akan datang besok pagi. In Ho tak yakin besok bisa
pergi. Da Jung tanya apa yang terjadi? In Ho berkata ingin menemukan seseorang,
seseorang yang diketahui mati, tapi masih hidup. Yul menyuruh In Ho segera
pergi, ia benar-benar berharap orang itu masih hidup. Jeongmal-yo, Jongri-nim?
I hope not!
Yul keluar hotel dan bertemu Da
Jung yang baru saja mengantar In Ho keluar. Yul menyuruh Da Jung segera
istirahat. Da Jung berkata Yul pasti bingung hari ini karena ia tiba-tiba
muncul. Tidak, jawab Yul, ini bukan pertama kalinya. Da Jung jujur kalau datang
kesini untuk melihat pantai itu hanya alasan, ada sesuatu yang ingin kukatakan
padamu.
“Anda mengatakan padaku terakhir
kali bahwa takut bukanlah alasan untuk melarikan diri. Perkataan itu ingin
kukembalikan padamu, kau cukup melakukannya. Kuharap kau bisa bangkit dari luka
lamamu sekarang. Aku tau kenapa kau tak membolehkanku masuk ruang piano dan kau
tak bisa tidur setiap malam. Ini semua karena istrimu. Jangan lakukan itu lagi,
kau bisa tersenyum dan kau bisa bahagia sekarang. Bukan salahmu kalau dia
meninggal. Itu bukan salahmu, atau istrimu. Bukan salah siapapun. Jadi, jangan
membuat dirimu menderita lagi atas yang terjadi di masa lalu. Ini bukan
salahmu.”
Da Jung hanya ingin mengatakan
itu, dan masuk duluan. Yul tetap di luar, memikirkan perkataan Da Jung.
Paginya, Da Jung mencari Yul
yang tak ada di kamar hotel. Rupanya Yul sedang di pantai, berdiri memandangi
laut. Da Jung muncul dan minta Yul tetap di tempatnya, ia yang akan mendekat. Da
Jung berjalan selangkah, seperti ini.
“Tak apa jika kau tak melihatku.
Kau cukup berdiri di tempatmu. Seperti itu. Aku yang akan datang mendekat
padamu. Satu langkah satu waktu. Satu langkah. Langkah lain seperti ini.”
Da Jung terus melangkah sampai
akhirnya tiba di hadapan Yul, “Berjanjilah padaku, kau akan tetap di tempatmu. Kalau
kau tak akan menjauh. Itu cukup untukku.”
In Ho sampai di RS. Perawat berkata
relawan itu sedang ada di kamar pasien.
Hye Joo mulai curiga kalau Kang
In Ho berhubungan dengan Park Joon Ki. Dan seseorang menelponnya, sepertinya Park Joon Ki.
In Ho berterimakasih pada
relawan yang merawat kakaknya. Tapi relawan itu berkata kalau ia tak selalu
merawatnya, ada orang lain yang membantu kakakmu, ia tak bisa datang hari ini
karena sakit. In Ho tanya dimana orang itu dan pergi mencarinya.
In Ho sampai di shelter for
woman (begitu tulisan tempatnya), yang semua penghuninya menatap In Ho. Kayak
orang desa liat orang kota dateng, aneh banget :p. In Ho bertanya soal Park Na
Young, tapi tak ada seseorang dengan nama itu. Tepat saat itu Na Young keluar
dan menjatuhkan barang yang dipegangnya (sinetron bangeet!). In Ho menoleh dan
Na Young buru-buru pergi.
In Ho mengejarnya, “Anda Park Na Young-ssi bukan?” Na
Young tak menjawab, hanya berpaling ketakutan.
Yul membuka gembok ruang piano,
masuk dan mengingat perkataan Da Jung soal ia harus move on dari luka masa
lalunya.
Da Jung mendengar suara
ribut-ribut dari dalam ruang keluarga. Beberapa orang sedang memindahkan piano
dan anak-anak ribut minta mereka berhati-hati. Da Jung tanya pada Woo Ri apa
yang terjadi. Ternyata Yul memerintahkan mereka untuk mengeluarkan piano ke
ruang keluarga. Da Jung nyaris tak percaya dan berlari ke Yul yang akan
berangkat kerja.
“Jongri-nim!” panggil Da Jung. Yul
tanya ada apa? Da Jung cuma senyum, tidak ada. Yul cuma bergumam, benar-benar
konyol, dan akan pergi.
“Jongri-nim. Anda melakukannya
dengan baik, maksudku piano”, puji Da Jung. Yul menyangkal ia melakukannya
karena tergerak dengan apa yang Da Jung katakan, ia hanya tiba-tiba berubah
pikiran.
Da Jung mengantar Yul ke depan
dan berpesan jangan terlalu lelah bekerja. Yul mengiyakan. Da Jung heran kenapa
In Ho belum muncul? Yul mendapat telpon dari In Ho yang berkata ada urusan
mendesak hari ini, jadi ia tak bisa datang. Da Jung penasaran, apa sesuatu
terjadi pada orang yang ia temui? Yul tak tau.
Yul ada di Blue House, dan Joon
Ki muncul. Yul awalnya heran melihat Joon Ki, tapi kemudian sadar kalau Joon Ki
adalah Kepala Komite Urusan Negara yang baru. Joon Ki membenarkan dan ia akan
mengenalkan kepala stafnya, yang ternyata adalah jeng jeng.. Seo Hye Joo! Yul jelas
sangat kaget.
Anak-anak main piano dengan
riang. Na Ra mengacaukan nadanya, Woo Ri mengajarinya, dan Man Se memainkannya
sembarangan. Da Jung senang melihat mereka. Da Jung mendapat telpon dari In Ho
yang menunggunya di luar.
Da Jung keluar menemui In Ho
yang mukanya super suram. Da Jung khawatir karena In Ho tak menjawab telponnya daritadi.
In Ho diam saja, dan tiba-tiba memeluk Da Jung. Da Jung heran kenapa In Ho jadi
seperti ini, sesuatu terjadi padamu kan?
“Tidak. Masalahnya yang salah
adalah aku,” sahut In Ho yang menangis dan melepaskan pelukannya. In Ho berkata
aku baik-baik saja, aku tak peduli jika sesuatu yang buruk terjadi padaku, tapi
bagaimana denganmu? Apa yang harus kulakukan denganmu?
Da Jung benar-benar tak
mengerti. In Ho minta Da Jung mendengarkan perkataannya baik-baik, “Jika, aku
hanya mengatakan jika. Jika..” In Ho tak sanggup melanjutkan kata-katanya dan
pergi.
Da Jung cemas dengan apa yang
terjadi pada In Ho. Man Se masuk dan memberitahu kalau Ayah sudah pulang.
Da Jung mengetuk kamar Yul,
bolehkah aku masuk? Yul menyuruhnya masuk. Da Jung berbasa-basi, kenapa Anda
pulang lebih awal? Yul bisa membaca kalau Da Jung kesini untuk mengatakan
sesuatu. Da Jung pun cerita soal In Ho yang baru saja dari sini, tapi ia
sedikit aneh, tampaknya sesuatu yang buruk terjadi padanya. Yul menghela napas
panjang, sepertinya hari ini adalah hari dimana banyak hal buruk terjadi, aku
bertemu Sekretaris Seo di Blue House hari ini. Dia di sana sebagai kepala staf
Park Joon Ki. Da Jung speechless, kenapa ia melakukan itu? Tapi kemudian Da
Jung yakin kalau Hye Joo punya alasan tertentu untuk itu, ia bukanlah orang
yang akan melakukan hal semacam itu. Yul setuju, mungkin ada sesuatu yang ia
tidak tau, tapi tetap saja rasanya sakit. Jadi untuk mengistirahatkan pikiran,
Yul membaca buku. 1001 Malam.
Da Jung tersenyum dan hendak
membacakannya untuk Yul. Yul mencegahnya, dan malah bertanya kenapa cerita ini
berakhir pada hari ke 1000? Setelah melewati 1000 hari akankan kemarahan dan
kebencian akan hilang? Atau penulisnya kehabisan ide?
Da Jung tak merasa begitu,
bukankah seperti cerita itu menemukan akhirnya, karena Sultan bisa tidur dengan
nyenyak setelah 1000 hari? Yul mengangguk, jika Sultan bisa tidur, cerita
berakhir juga, apakah itu benar?
Da Jung: “Saat Sultan akhirnya
mampu jatuh tertidur, ia membiarkan kemarahan dan kebencian pergi. Jadi cerita
setelah itu tidak diperlukan lagi, karena ia mendapat ketenangan pikiran”
Voice over Da Jung, “Sultan sudah tau bahwa cerita Sheherazade
yang diceritakan padanya memberikan pengalaman yang menyenangkan untuknya.”
Pagi harinya, Da Jung tertidur
di bahu Yul, di kasur yang sama, semalaman. Yul terbangun lebih dulu, menyadari
Da Jung yang ada di bahunya. Yul tampak tenang dan damai. Tak lama Da Jung
bangun, dan begitu sadar ia kesal pada dirinya sendiri, “Jongri-nim, mengapa
kau tak membangunkanku? Kau mungkin tak bisa tidur karenaku.”
“Tidak. Aku tertidur juga. Aku
bahkan tidak bermimpi dan tidur dengan nyenyak,” sahut Yul sambil menatap Da
Jung. Da Jung jadi salah tingkah dan buru-buru bangkit, kau harus siap-siap
bekerja, aku akan keluar dulu.
Yul memanggilnya, “Kau bilang
padaku sebelumnya, untuk tetap berada di tempatku. Tapi, kupikir aku tak bisa
menjaga janji itu. Aku.. karena aku menyukaimu, Nam Da Jung-ssi.” Da Jung
terkejut.
Dan muncullah seorang wanita
bermantel kuning di depan kediaman PM, Na Young. Oh no, you’re such a party
pooper, zombie wife!
“Apa kau baik-baik saja denganku
yang seperti ini? Jika kau baik-baik saja, bisakah aku menyukaimu, Nam Da
Jung-ssi?” Yul meraih tangan Da Jung, “Tangan ini, aku tak akan pernah melepaskannya.”
Da Jung menangis bahagia.
Komentar:
Aku suka sekalii dengan analogi
cerita 1001 Malam. Yul akhirnya bisa tertidur nyenyak dengan Da Jung di
sampingnya, apa berarti kebencian dan kemarahan Yul sudah hilang?
iya mba ga tau kenapa pas adegan PM Yool ge ngutarakan cintanya sama Da Jung kok PM Yool makin ganteng ya,,,
ReplyDeleteseakan ga percaya dengan usianya yg sebnarnya...
hehehehe
Makasih sinopsisnya kakak ><
ReplyDelete