Sunday, May 29, 2016

Enaknya Nonton MotoGP Sepang




Setelah dua tahun berturut-turut nonton MotoGP di Sepang, dan tahun ini insya Allah move on ke Motegi, langsung berasa kalau mau nonton MotoGP emang paling enak di Sepang.

Sebagai WNI (warga negara Indonesia.red) yang MotoGP masih belum jelas nasibnya di negara sendiri, kita punya 3 pilihan terdekat yang masih wilayah Asia. Sepang, Malaysia. Motegi, Jepang. Dan Phillip Island, Australia. Dan yang jadi pilihan sebagian besar penggila MotoGP nggak lain dan nggak bukan.. Sepang, Malaysia. Alasannya simpel, karena itu yang terdekat dan relatif terjangkau. Tanpa persiapan khusus juga bisa. Kalau dibandingkan sama Jepang dan Australia yang jauh, mahal, dan butuh visa.. jelas kenapa orang-orang lebih milih Sepang.

Coba kita jabarkan satu-satu alasannya.

Murah
Bisa dibilang ini alasan utamanya. Tiket pesawat murah. Tiket race murah (FYI, main grandstand Sepang sekitar 700 ribuan, sementara tiket di rumput-rumput Motegi yang paling murah hampir sejuta). Akomodasi relatif murah. Transport murah. Makan juga murah. Cost total untuk sekitar 5 hari antara 3 – 5 juta gaya backpacker (meskipun tetep bakalan variatif). Bandingkan dengan cost total ke Jepang yang angkanya bikin sesak napas, karena sekalian liburan.

Nggak perlu visa
Malaysia masuk negara ASEAN, jadi asal kamu punya paspor yang masa berlakunya sampai enam bulan ke depan, tinggal lenggang kangkung aja keluar imigrasi tanpa perlu visa. Belum punya paspor? Buruan gih urus, sekalian yang e-passport lebih oke, biar kalau mau move on ke Motegi tinggal urus visa waiver dan nggak perlu bayar visa lagi.

Tiket race murah

View Main Grandstand, garasi Dani di depan mata!
Untuk tahun 2016, harga normal tiket Main Grandstand 212 RM, Marc Marquez tribune 265 RM, VR46 tribune169,6 RM, K1 Grandstand 116,6 RM, F Grandstand 84,8 RM, C2 Hillstand 42,4 RM (beli pas early bird bisa lebih murah). Anggap aja 1 RM = Rp 3.400,- berarti tiket Main Grandstand Cuma sekitar Rp 720.000,-. Murah kaan? Itu tribun yang persis di depan start/finish lho, bisa liat pembalap kesayangan langsung di depan mata! Belinya pun relatif gampang, bisa via online di situs macam motogp.com, sepangcircuit.com, gpticketshop.com. Mau lebih gampang? Cari di travel agent di kota besar, macam tx travel karena bebas ribet dan kita sudah pegang tiket fisik sebelum berangkat ke Sepang.

Tiket pesawat murah
Meskipun pilihannya nggak cuma satu, thanks to AirAsia yang bikin perjalanan ke luar negeri jauh lebih terjangkau daripada rute dalam negeri. Kalau lagi promo, sekian ratus ribu udah dapet tiket PP Kuala Lumpur. Kalaupun nggak lagi promo, harganya bisa dibilang masih masuk akal. Dan lagi banyak kota besar di Indonesia yang punya rute langsung ke Kuala Lumpur. Enak, nggak perlu transit segala. Sementara kalau ke Jepang, perlu hoki gede untuk dapat tiket maskapai budget di bawah 3 juta, dan full service di harga 5 juta. Ke Australia jelas lebih mahal lagi.

Akomodasi banyak dan tinggal pilih
Sepang memang letaknya di pinggiran Kuala Lumpur, tapi transportnya yang gampang memudahkan kita bebas mau nginep di daerah mana pun yang dimau. Mau deket sirkuit? Bisaa! Bisa nginep deket bandara yang jaraknya cuma 10 – 15 menit ke sirkuit. Bisa nginep di daerah Enstek atau Nilai juga. Tapi saran, jangan mepet cari-carinya karena peminat hotel dekat sirkut lebih banyak, jadi cepet naik harga dan full booked. Nah, kalau mau sekalian jalan-jalan keliling Kuala Lumpur, mending ambil daerah pusat kota yang pilihannya super banyak dan bervariasi berapapun budget yang kalian mau, plus nggak perlu takut kehabisan. Kebanyakan orang akan pilih daerah KL Sentral atau Bukit Bintang. Posisi shuttle bis ke SIC yang di KL Sentral mungkin bisa jadi pertimbangan untuk sedikit menghemat ongkos LRT kalau kita nginep di daerah KL Sentral. Meskipun kalau mau milih daerah Bukit Bintang yang selalu ramai pun nggak masalah.

Transportasi gampang
Harus diakui transportasi massa kita masih kalah banget dibandingkan Kuala Lumpur. KL punya LRT, KTM Komuter, RapidKL, Aerobus, dan lain-lain.. yang intinya gampang banget mau kemana-mana! Tinggal menclok di KL Sentral, pusat transportasinya KL, gampang deh mau kemana juga. Ke sirkuit yang jaraknya sekitar 1 jam 15 menit dari KL Sentral juga gampang. Shuttle bis ke SIC ready setiap 30 menit, one way 18 RM, return 30 RM. Males nunggu dan kebetulan banyak duit? Naik taksi aja kalo gitu.

Pitlane walk gratis


Hah, gratis? Emang ada pitlane walk yang bayar? Oh, ada! Di Motegi kalau mau ikutan pitlane walk kudu bayar 2100 yen, lumayan itu sekitar Rp 250.000. Jadi bersyukurlah buat yang ke Sepang karena pitlane walk-nya gratis. Pitlane walk MotoGP Sepang biasanya diadakan hari Jum’at sore, setelah Free Practice 2 buat 1000 orang pertama. Jangan lupa sedia payung sebelum gosong, eh, sebelum hujan ya.

Rider’s Autograph session nggak ribet
Di Sepang, untuk ikut sesi Rider’s Autograph yang biasanya diadakan Sabtu siang setelah Free Practice 3, kita tinggal datang sepagi mungkin biar dapat antrian depan, terus nunggu deh sampe sesinya dimulai. Agak lama memang nunggunya, tapi begitu mulai, kira-kira 10 rider sekaligus akan duduk berderet per sesi (ada 2 sesi) dan kita akan dapat tandatangan semua rider. Memang nggak boleh foto bareng, dan cuma boleh satu barang untuk ditandatangani mengingat antrian yang super panjang, tapi liat pebalap kesayangan duduk persis di depan mata kayaknya lebih dari cukup. Apalagi pake bonus disenyumin, bisa nggak tidur semaleman!

Coba bandingkan dengan Motegi, kita harus sangat sangat beruntung untuk bisa ikutan dan berjodoh dengan pebalap kesayangan. Di sana sistemnya lotre, kita nggak tau bisa ikut atau nggak dan kita nggak tau pebalap mana yang bakalan kita temui nanti yang sedihnya cuma seorang. Seribu orang yang beruntung akan dibagi jadi beberapa antrian, dan masing-masing antrian akan ketemu satu pebalap yang bisa jadi bukan pebalap kesayangan, tanpa bisa milih. It’s purely depends on your luck! Bikin kzl kan?

Makanan halal banyak dan murah
Enaknya pergi ke Malaysia yang penduduknya juga mayoritas muslim, kita nggak usah bingung soal makan karena kebanyakan halal dan harga relatif terjangkau. Makan di pinggir jalan, 5 RM juga udah kenyang plus minum. Cari makan di sirkuit juga nggak usah bingung, harganya emang agak mahal, tapi masih masuk akal lah.

Rame!


Wait, kita kan ke sirkuit.. ya jelas rame lah? Iyaa, tapi rame di sini adalah kita akan ketemu beraneka macam fans dari belahan dunia yang berbeda. Muka-muka Asia (terutama Indonesia) memang paling mendominasi, tapi bule juga banyak. Dan ketemu sesama fans, mau itu dari Indonesia atau negara lain, rasanya menyenangkan! Dan yang buat ragu-ragu mau pergi karena nggak ada temennya, yakin deh nggak akan ada masalah, karena di sirkuit kita akan ketemu banyak! Atau cari kenalan sesama fansclub buat meet up di sana juga oke.

Informasi bertebaran
Sama sekali nggak sulit mengumpulkan informasi soal MotoGP Sepang, browsing sedikit sudah muncul berbagai macam cerita mereka-mereka yang pernah nonton MotoGP di Sepang (meskipun banyak juga yang nongol promo paketan tur :p). Orang Indonesia yang pernah kesana banyaaaak dan yang rajin ngeblog juga lumayan. Beda cerita soal Motegi, susaaaah banget cari informasi, kayak orang Indonesia yang pernah kesana cuma seorang doang. Lebih parah lagi Australia, sampe sekarang belom nemu postingan soal itu sama sekali.


Jadi gimana, kira-kira enak nggak nonton MotoGP di Sepang?

Menurutku, minus panasnya yang nggak karuan dan gosongnya yang tak terhindarkan, nonton MotoGP di Sepang is the best option. Meskipun terbang nggak nyampe 3 jam juga nyampe, feel keluar negerinya dapet (yaiyalah, kan emang keluar negeri haha).

Pokoknya buat first timer, Sepang ini udah jadi pilihan yang paling enak. Buat yang pernah pun, dijamin pengen balik lagi dan lagi (seriusan, Sepang ini nagih).



Yuk ah, yang udah punya niat buruan dieksekusi! Denger raungan mesin MotoGP, ketemu pebalap kesayangan langsung di depan mata, hebohnya atmosfer pas race bakalan jadi pengalaman tak terlupakan! So, why would you wait?

Monday, May 16, 2016

Dani Pedrosa and Repsol Honda: (Unsurprising) Two Years More!

Berita tidak mengejutkan itu pun akhirnya datang malam ini, Honda Racing Corporation mengumumkan perpanjangan kontrak dengan Dani Pedrosa sampai akhir tahun 2018, bahkan sebelum mereka mengamankan kontrak dengan pebalap utama mereka. Padahal dua tahun lalu, perpanjangan kontrak baru dilakukan bulan Juli. Yap, apalagi penyebabnya kalau bukan desas desus silly season yang lumayan heboh musim ini.

Rumornya, Dani akan pindah tim ke Yamaha menggantikan posisi Lorenzo, padahal Vinales yang sebelumnya digadang-gadang akan masuk. Rumor yang nggak bisa diremehkan karena asalnya dari media terpercaya. Semua pihak langsung kelimpungan. Manajemen Vinales bersikeras mereka masih bicara serius dengan Yamaha dan keputusan ada di tangan mereka. Pihak Honda bilang Dani nggak pernah bilang apa-apa soal ini, dan prioritas mereka tetap Dani. Sementara Dani cenderung malas menjawab rumor.

Rumor yang terlanjur bikin aku berharap. Aku sudah membayangkan seandainya Dani betul-betul pindah ke Yamaha. Aku sudah membayangkan Dani yang akhirnya berani keluar dari zona nyaman dan mencoba tantangan baru di tim lain, meskipun dia harus meninggalkan tim yang membesarkan namanya selama 11 tahun di MotoGP. Aku yang sudah membayangkan Dani yang punya semangat baru. Aku yang sudah membayangkan akan mendatangi Dani di paddock tim lain.

Tapi seakan tau kalau ini benar-benar cuma rumor, karena di salah satu wawancaranya Dani bilang kalau prioritasnya tetap Honda, aku mulai menata ekspektasi. Aku mencoba untuk nggak terlalu berharap lagi. Dari hari ke hari aku makin sadar kalau probabilitas Dani ke Yamaha makin rendah.

Dan benar, hari ini Honda memperpanjang kontrak lagi dengan Dani. Harapan yang tadinya masih ada, walaupun kecil, akhirnya menguap ke stratosfer.

Iya, aku tau sebagai fans harusnya aku dukung keputusan Dani, apapun alasannya. Tapi jujur aku nggak bisa jingkrak-jingkrak kegirangan, a part of me feel dissapointed and i can’t deny it. Aku tau ini pilihan teraman buat Dani karena Vinales kabarnya sudah tandatangan kontrak dengan Yamaha. Tapi, tetep aja sedih kakaaak..

Aku cuma bisa berharap ini tahun terakhir Honda with their crappy engine. Semoga dua tahun kedepan, Honda bisa memberi package yang lebih oke untuk Dani, yang nggak menyulitkan Dani lagi.

So abang sayang, congrats for your renewal! I sincerely mean it. Meskipun harus datang ke garasi yang sama tiap tahunnya, aku lega karena berarti aku masih bisa ketemu om Emanuel Buchner lagi. *wait, gimana gimana, Dif?*

One thing for sure, i’m amazed with your relationship with Honda.. 13 tahuuuuun! Bok, itu dari Dani jaman masih kinyis-kinyis, sampe sekarang... juga masih kinyis-kinyis sih. Hahaa. Semua pihak sama-sama super setia. I hope this extended relationship will bring more sweet and enjoyable future for him. Nggak kalah lah pokoknya kalau seandainya Dani ke Yamaha *lah, balik lagi*. :p


FIGHTING, DANI!!

Wednesday, May 4, 2016

Dani Pedrosa ke Yamaha?

Oh, please. Please. PLEASE.

Memang baru rumor sih, tapi mikirinnya aja udah bikin happy. I really didn’t see this coming! I mean, segala desas desus silly season belum ada yang menyangkutpautkan Dani sampe kemaren tau-tau om Motomatters share news dari MCNsports. Intinya Vinales mungkin stay di Suzuki dan Dani ke Yamaha? Iyak, pake tanda tanya karena yaah namanya juga rumor.

Dengan kepindahan Lorenzo ke Ducati, posisi Yamaha memang masih lowong untuk jadi teammate Valentino Rossi yang dari awal musim udah perpanjang kontraknya. Gosip awalnya, Vinales yang akan masuk. Tapi gosip lainnya lagi, Vinales minta harga di atas yang Yamaha mau. Dan Suzuki sanggup ngasih lebih dari yang berani dikasih Yamaha. Well, nggak aneh sih kalo Yamaha nggak mau bayar mahal untuk pembalap yang potensinya belum bener-bener keliatan, secara Vinales di Suzuki juga masih baru banget.

Menggaet Dani Pedrosa sepertinya jadi the safest bet. Dani ini orangnya nggak neko-neko, easy going, dan one of the best personality in the paddock. Dani akan jadi perfect teammate buat Rossi dan bisa dipastikan dua sisi garasi akan adem ayem *uhuk uhuk*. Soal talent sudahlah nggak usah dibahas, dan banyak yang bilang riding style Dani akan cocok banget sama Yamaha. Om Cal bahkan bilang kalau dari dulu Dani di Yamaha, mungkin sekarang ini dia udah jadi multiple world champion.

Tapi mari kita lihat seberapa besar probabilitas Dani ke Yamaha.

Yamaha mengindikasikan kalau Dani akan cocok dengan motor mereka. Berarti mungkin mereka beneran tertarik sama Dani. Nah, plot twistnya, Livio Suppo terang-terangan bilang kalau prioritas mereka adalah mempertahankan Marquez dan Dani.

(Padahal kalo boleh jujur, aku udah mikir tahun depan Dani mungkin udah nggak di Honda lagi karena yaah.. mereka terlalu Marquez centered)

Terus gimana dengan Daninya?

Nah ini yang misteri dan masih harus nunggu komentar yang bersangkutan. Tapi menurutku sebagai fans yang kurang setia, kalau seandainya bener Yamaha nawarin Dani untuk masuk tim mereka, Dani harus ambil. Kenapa? Dani butuh suasana baru, tantangan baru. Untuk sukses, orang harus berani keluar dari zona nyaman. Kalau Honda selama ini jadi zona nyaman Dani, maka saatnya untuk pindah and see the world with different vision.

Jelas nggak gampang, karena di kelas MotoGP aja Dani udah 11 tahun sama Honda, belum itungan dari dia mulai di 125 cc. Dan pembalap di kelas utama dengan tim yang sama selama itu nggak ada lagi selain Dani. Dani memang belum berhasil jadi juara dunia dengan Honda, tapi kontribusinya di tim nggak main-main. Dan kalau memang Dani pindah, Honda jelas akan kelimpungan nyari pengganti yang sekaliber Dani, dan yang perlu digarisbawahi.. yang minim konflik dengan Marquez. That won’t be easy!

Belum lagi soal sponsor. Dani ini anak RedBull. Pindah ke Yamaha berarti Dani harus lepas dari RedBull dan pindah ke Monster. Tapi Movistar yang jadi sponsor utama Yamaha pasti akan menerima Dani dengan senang hati, Dani kan pembalap Spanyol. Syaratnya mereka memang karena Lorenzo out, penggantinya kudu pembalap Spanyol. Mungkin akan agak tricky, karena long relationship Dani dengan Repsol juga.

Apapun bisa terjadi, tapi deep in my heart aku beneran pengen Dani ke Yamaha. Meskipun aku geli membayangkan Dani pake baju balap Yamaha, kalo rumor ini beneran kejadian mungkin aku akan jingkrak-jingkrak kesenengan. Aku beneran pengen Dani dapet motor yang kompetitif dan sesuai sama riding stylenya dia, karena kayaknya makin lama Honda makin too difficult to handle. Aku nggak tega liat Dani struggling terus sama motornya yang powernya jauh lebih besar dari badannya yang mungil.

Dua tahun lalu mungkin aku menganggap bayangan Dani berganti warna rasanya aneh. Tapi sekarang i’m really hoping for it.

So Dani, it’s all up to you. But we really would like to see you take a new challenge. And with the best bike available on the grid? That’s beyond my imagination.

Semoga ini bukan sekedar rumor.

Dear universe, please make it happen!