Ki Tae yang sedang diwawancara
di rumahnya menceritakan kenapa rumah ini spesial baginya. “Ketika aku masih
kecil, aku tinggal beberapa hari di sini sendirian. Itu kenangan yang manis dan
menghibur. Itulah mungkin mengapa sekarang aku merasa nyaman berada di rumah
ini sendirian.” Wanita yang mewawancarainya mengerti, jadi itulah kenapa Ki Tae
masih ingin hidup sendiri di sini. Ki Tae mengangguk.
Bel pintu rumah yang terus
berbunyi mengganggu mereka. Ki Tae kesal dan berkata baru-baru ini ada seorang
gadis yang mulai mengganggu, dia menyebabkan keributan dan sekarang rumah ini
tak seperti tujuan aslinya. Sejak dia datang ke rumah ini, aku merasa tak
nyaman di rumah sendirian.
Tapi Ki Tae lalu tersenyum,
“Sekarang aku ingin bersamanya.”
Episode 14. Sorry for Being
Uncool/Thanks for Being Uncool
Jang Mi meminta hubungan yang
tenang pada Ki Tae, ia hanya ingin berkencan dan bukan menikah. Ki Tae awalnya
kaget, tapi lalu tertawa heran, siapa kau? Jang Mi berkata ia benar-benar ingin
berubah, ia pikir keinginan untuk bersama itu cukup jadi ia melakukannya dan malah
mengacaukan semuanya dan ia juga jadi mantan stalker. Menurut Ki Tae waktu itu
Jang Mi kan berurusan dengan Hoon Dong. Jang Mi mengiyakan, kali ini bersama Gong
Ki Tae.
Jang Mi tak ingin merusaknya dan
mengajak Ki Tae merahasiakan hubungan mereka. Orang tua mereka tak akan setuju
jika mereka tau. Jang Mi ingin mereka kembali seperti semula, Ki Tae
mengembalikan kondisi rumah sakitnya, dan ia akan mencari pekerjaan. Apalagi
ibu Ki Tae menganggap Jang Mi hanya mengincar uang anaknya. Ki Tae berkata
kesalahpahaman bisa dijelaskan. Jang Mi tak setuju, dia akan selalu berpikir
begitu kecuali aku berubah.
“Aku tak ingin orang-orang memanggilku
Cinderella ketika mereka mendengar tentang hubungan kita. Aku ingin
menghasilkan uang dan menjadi anak yang baik, dan istrimu yang bisa
dibanggakan.”
Ki Tae mulai mengerti, tapi ia
malah menggoda Jang Mi yang berpikir terlalu jauh, siapa bilang aku akan
menikahimu? Huahahaa, muka Jang Mi langsung asem. Ki Tae menyodorkan winenya,
Jang Mi yang kesal menenggak wine-nya dalam sekali teguk dan siap-siap pergi,
ia sudah selesai bicara dengan Ki Tae. Ki Tae menahannya, kenapa kau
terburu-buru? Jang Mi tetap mau pergi, Ki Tae menahannya lagi, berkata ia akan
mengantar Jang Mi pulang.
Jang Mi kesal dan minta Ki Tae
berhenti menempel, ia ingin hubungan yang tenang. Ki Tae benar-benar tak
percaya, di antara semua orang kenapa malah kau yang mengatakan itu? Tapi Jang
Mi tau caranya agar Ki Tae mengijinkannya pergi, yaitu dengan.. mengecup bibir
Ki Tae. Singkat, tapi Ki Tae benar-benar tak berkutik saat Jang Mi pamit pergi.
Ki Tae cuma bisa tertawa senang. Hahaa, Ki Tae lemah aah..
Besoknya, Ki Tae yang super
happy masuk ke rumah sakitnya sambil menari-nari dan menyapa semuanya semangat.
Seorang perawat berkata bahwa wanita itu sudah menghapus semua komentar
negatifnya, bagaimana caranya Ki Tae melakukannya? Ki Tae tertawa, ada
seseorang yang jago dalam membuat masalah. Perawat itu bingung. Ki Tae tak
membahasnya lagi dan yakin kalau semua ini akan berlalu. Ki Tae lanjut
nari-nari lagi dan bertanya apa jadwal hari ini? Tapi ternyata belum ada, Ki
Tae tetap positif dan meyakinkan kalau mereka akan segera sibuk lagi, sambil
tetep.. nari-nari.
Hyun Hee sedang belajar tentang
kehamilan saat Hoon Dong datang membawakannya jus. Tapi Hyun Hee maunya kopi.
Sambil menahan kesal Hoon Dong berkata tadi kau ingin jus, kau bilang buku itu
berkata kafein buruk untukmu. Hyun Hee beralasan kalau buku lain berkata lebih
buruk jika kau stress karena tak mendapat apa yang diinginkan. Hoon Dong hanya
mengerjap kesal, minta Hyun Hee jangan belajar terlalu banyak, ia tak suka
gadis pintar.
Ibu Hoon Dong datang dan melihat
anaknya diperlakukan seperti pesuruh. Dan Hyun Hee juga, kenapa kau di sini
seharian? Hyun Hee berkata ia bosan di rumah, dan tak ada seorang pun di sini.
Itulah masalahnya, omel ibu Hoon Dong, kupikir pernikahan akan membuatmu dewasa
tapi kalian berdua benar-benar sama. Mulai sekarang, ibu ingin mereka mengurus
diri mereka sendiri, ia tak akan membantu lagi, mulai dengan membayar sewa
untuk tempat ini.
Hoon Dong langsung merajuk. Ki
Tae yang tak tau situasi datang dan berkata keras pada Hoon Dong kalau ia
lapar. Ibu Hoon Dong jadi berdecak kesal, ini jam makan siang, dan pengunjung
yang ada hanya temanmu? Ibu kesal dan pergi. Hyun Hee juga memutuskan untuk
pulang. Ki Tae masih super happy dan terus menari-nari, seolah ada musik yang
terus terdengar di telinganya.
“Ada apa denganmu?” selidik Hoon
Dong. Ki Tae yang masih asik sendiri berkata ia baik-baik saja. Hoon Dong ini
teman yang solider, ia juga ikut nari-nari, senang istrinya pergi. hahaa.
Yeo Reum mengajak Jang Mi ke
calon restoran mereka yang sudah selesai didekor ulang. Jang Mi berkata kalau
ia bersama Ki Tae sekarang dan ia merasa harus menjelaskan ini. Yeo Reum
tertawa, ia hanya ingin rekan bisnis, bukan pacar. Jang Mi juga tertawa, kau
sangat tenang. Jang Mi belum bisa mengatakan pada Ki Tae kalau mereka bekerja
bersama dan minta pendapat Yeo Reum, apa ia akan tenang kalau aku mengatakannya
padanya? Kami memilih berkencan dengan tenang. Yeo Reum heran, tenang? Jang Mi mengiyakan, ia bahkan minta Yeo
Reum mengajari cara untuk tenang sepertinya.
“Kalau begitu akhirilah,” jawab
Yeo Reum. Bagaimana bisa dia tenang saat dia menyukaimu? Mungkin dia pura-pura
tenang. Yeo Reum minta Jang Mi jangan khawatir, ia tak pura-pura tenang, ia
benar-benar tenang saat semuanya berakhir. Jang Mi sempat terdiam, tapi ia
tetap ingin belajar tenang dari Yeo Reum. Tak semua orang bisa, jawab Yeo Reum
lalu memberitahu kalau investornya sebentar lagi datang.
Dan tada, datanglah Hyun Hee!
Jang Mi kaget, jadi kaulah investor rahasia itu? Hyun Hee tersenyum lebar dan
minta maaf tak memberitahu Jang Mi, ia juga tak memberitahu Hoon Dong. Jang Mi
bingung, kau kan istrinya? Itulah alasannya, jawab Hyun Hee, suamiku akan
kecewa kalau ia tau aku mencari uang diam-diam. “Mengapa kau perlu banyak
uang?” selidik Jang Mi.
Hyun Hee berkata uang mertuanya
bukan miliknya, ia hanya ingin mengamankan uangnya agar ia tetap bisa memberi
ibunya uang. Hyun Hee sudah menginvestasikan semua uang yang diperolehnya
sebelum menikah dan dengan ceria mengajak Jang Mi melakukannya bersama. Jang Mi
melirik mereka bergantian, bagaimana kalau kalian berdua melakukannya tanpaku?
Melihat Hyun Hee tak mengerti, Yeo Reum berbisik kalau Jang Mi ragu karena
pacarnya.
“Kau punya pacar? Siapa? Siapa
yang membuatmu ragu? Apa.. Gong Ki Tae?” tebak Hyun Hee tepat sasaran. Jang Mi
hanya tertawa, kau sangat pintar. Hyun Hee ikut senang, kau sudah melalui semua
masalah dan berakhir juga dengannya. Hyun Hee setuju untuk tak memberitahu Ki
Tae, karena Hoon Dong juga pasti akan segera tau. Jang Mi malah ragu, bagaimana
bisa ia tak memberitahunya? Hyun Hee santai, ia bahkan tak memberitahu
suaminya.
Jang Mi masih akan mendebat,
tapi sebuah mobil datang membawa pesanan papan nama restoran mereka.. Ju Jang Mi (Ju dari kata soju). Jang Mi
melihatnya heran, apa ini? Hyun Hee berkata kalau mereka memang merencanakan
Jang Mi terlibat dari awal. Jang Mi berkomentar kalau nama itu norak untuk
sebuah bar, meski sebenarnya ia tersentuh. “Kami bahkan menggunakan namamu, kau
benar-benar tak mau melakukannya unni?” bujuk Hyun Hee.
Ibu menyodorkan sebuah amplop
pada Ki Tae, minta ia memberikannya pada Jang Mi karena semua komentar di
internet sudah dihapus, kita harus melakukan apa yang diinginkannya sekarang.
Ki Tae berkata bukan itu niat Jang Mi, ia benar-benar tulus membantuku, ia
bertemu wanita itu untuk membujuknya, ibu hanya salah paham. Bibi senang
mendengar tenyata Jang Mi membantu Ki Tae, dan nenek lebih senang lagi, apa
kalian masih saling bertemu?
Ki Tae ingat permintaan Jang Mi
untuk merahasiakan hubungan mereka dan menyangkal, ia hanya memohon pada Jang
Mi untuk tak pergi. Ibu bertanya soal Yeo Reum, dan Ki Tae menjelaskan kalau
Jang Mi bertemu dengan pria itu karenanya, aku benar-benar jahat sampai dia
butuh bahu untuk menangis. Bibi yang ada di pihak Ki Tae merasa Ki Tae sangat
menyedihkan, kau merasa bersalah setelah kehilangan cintamu. Ki Tae menambahkan
kalau Jang Mi dan Yeo Reum tak dalam hubungan yang serius, pria itu hanya
mengejarnya dengan senyuman mematikannya.
Nenek setuju, Jang Mi bukan tipe
orang yang mudah menolak. Ki Tae menegaskan kalau tak ada yang terjadi di
antara ia dan Jang Mi, jadi ia minta ibu jangan salah paham. Ki Tae bersyukur
Jang Mi mau membantunya, ia gadis yang hebat. Nenek lega, tapi ibu diem aja loh
daritadi.
Ayah berbisik di telpon dengan
selingkuhannya, dan saat melihat anaknya, ia mengajak Ki Tae minum bersama.
Mereka membicarakan tentang ibu Ki Tae yang tak akan berubah dengan mudah. Ayah
paham kenapa Ki Tae bisa jatuh cinta pada seorang gadis seperti Jang Mi, kau
pasti merasa tercekik dan butuh udara, benar kan?
Ayah berkata ia menemukan solusi
yang realistis, pokoknya cinta dan pernikahan adalah dua masalah berbeda. Cinta
berarti perubahan konstan dan kegembiraan. Pernikahan didasarkan pada
stabilitas.
“Jadi? Ayah mendapatkan
stabilitas dari ibu dan kegembiraan dari wanita itu?” tanya Ki Tae. Ayah
berkata saat ia seusia Ki Tae ja juga
berpikir itu tak masuk akal, hidup itu sendiri juga cukup sedih. Ki Tae: “Apa
yang coba ayah katakan?”
Ayah: “Nikahi Kang Se Ah dan
berkencan dengan Jang Mi tanpa ibumu tau.” Ini bapak-bapak satu udah gila apa
ya? Ki Tae tak percaya, selama ini ia berusaha memahami kenapa ibu tak
mengijinkanmu pergi saat kau punya kekasih lain, tapi sekarang ia mengerti,
kaulah yang tak mau melepaskan. Ayah akan melakukannya jika hanya untuk
dirinya, tapi ia punya tanggung jawab sosial dan keluarga, itu akan jadi
penghalang. Itulah kenapa kau sangat ingin hidup sendiri?
Ki Tae membenarkan, “Aku anakmu,
aku egois sepertimu, tapi tak pernah sebelumnya aku malu soal ini. Jang Mi
berbeda dari wanita itu, jadi jangan membawanya turun ke level wanita itu.”
Ki Tae yang baru pulang
menemukan Jang Mi dan banyak makanan di rumahnya. Jang Mi menyuruh Ki Tae duduk
dan mencicipi makanannya. Ki Tae hanya bergumam lagi-lagi kau dengan ide
gilamu, kapan kau memasak semua ini? Jang Mi menyuapi Ki Tae 1 pancake, dan
tanpa ragu Ki Tae memujinya enak. Jang Mi tertawa lega, kalau Ki Tae yang
pemilih saja menyukai ini, pasti orang lain akan menyukainya. “Kau yang membuat
semua ini?” tanya Ki Tae yang siap mengambil satu lagi. Tapi tak jadi saat Jang
Mi berkata Yeo Reum yang memasaknya.
Ki Tae kaget, Han Yeo Reum? Jang
Mi meyakinkan kalau mereka berdua sudah berakhir, dan kita punya hubungan yang
tenang kan? Ki Tae tak tau kalau yang dimaksud Jang Mi dengan hubungan yang
tenang itu seperti ini. Jang Mi berkata mereka sudah tau masa lalu
masing-masing, daripada pura-pura tak tau, harusnya kau mengakuinya, bukankah
itu keutamaan suatu hubungan? Jang Mi bahkan baik-baik saja Ki Tae berteman
dengan Se Ah. Ki Tae mendengus tak percaya.
Jang Mi minta Ki Tae percaya
padanya, ia tadinya akan menolak berbisnis dengan Yeo Reum karena ia berkencan
dengan Ki Tae, tapi Jang Mi benar-benar membutuhkan pekerjaan ini
sekarang. Jang Mi sudah bilang kalau ia tak ingin menjadi Cinderella, tapi
kalau Ki Tae tak nyaman, ia akan menyerah.
“Lakukanlah,” jawab Ki Tae, ia
pikir ia tau apa yang Jang Mi pikirkan. Jang Mi tertawa senang, terima kasih
Gong Ki Tae! Jang Mi mengajak Ki Tae bersulang dengan makguli dan berkata kita
akan buka dalam 2 hari, datanglah dengan bunga, mengerti? Ki Tae mengiyakan.
Ki Tae tak bersemangat
mendatangi Hoon Dong di cafenya, ia bahkan tak nafsu makan. Hoon Dong heran,
sebelumnya kau menari-nari, tapi sekarang kau seperti ingin menggali lubang dan
bersembunyi, apa yang merubah suasana hatimu? Rumah sakit? Atau.. gadis? Ki Tae
tanya pendapat Hoon Dong tentang seseorang yang tak tampak seperti dirinya di
sekitar orang lain kecuali denganku. Hoon Dong langsung tau, ini pasti soal
gadis, apa ia cantik?
“Kau pasti akan terkejut,” jawab
Ki Tae. Hoon Dong ingin bertemu gadis
itu, kita lihat dulu apa ia membiarkan orang lain tau ia milikmu. Ki Tae ragu,
haruskah aku mengajakmu?
Jang Mi dan Hyun Hee menyapa
pelanggan di pembukaan restoran mereka. Mantan manajer mereka datang, chef di
cafe Hoon Dong juga datang. Hyun Hee meminta si chef tak mengatakannya pada
Hoon Dong kalau ia bekerja di sini. Tentu saja, jawab si chef. Yeo Reum memberi
tempat duduk si chef berhadapan dengan mantan manager Jang Mi sambil saling
mengenalkan mereka, eaak, bisa ada pasangan baru nih.
Ki Tae datang dengan pot bunga
di tangannya dan Jang Mi menyambutnya gembira. Hoon Dong kaget melihat Jang Mi,
Jang Mi juga. Ki Tae berlagak akan mengenalkan keduanya, tapi kalian kan sudah
saling kenal. Hoon Dong tertawa, jadi dia gadis itu? Jang Mi tak enak, kubilang
kita harus merahasiakan ini, kenapa kau membawanya ke sini?
“Kenapa? Kenapa ha? Aku orang
yang paling bahagia mendengar berita ini,” sahut Hoon Dong. Ki Tae ingin masuk,
tapi Jang Mi mencegahnya, persiapan belum selesai. Tapi Ki Tae lihat sudah
penuh orang. Yeo Reum keluar dan menyapa Ki Tae yang langsung memberinya
selamat. Dan Hoon Dong langsung menendangnya begitu tau Yeo Reum yang membuka
bar bersama Jang Mi. Tapi oh tapi, Hyun Hee ikut keluar dan terhenti saat
melihat Hoon Dong. Hoon Dong langsung stress, kapan kau akan berhenti
mengejutkanku? Hyun Hee jadi tak enak dan mengejar Hoon Dong yang pergi.
Jang Mi mengomeli Ki Tae yang
malah membawa Hoon Dong, tapi Ki Tae kan tak tau, Jang Mi tak memberitahunya.
Yeo Reum mengajak mereka masuk, Ki Tae setuju dan masuk sambil merangkul Jang
Mi (maksudnya stay away gituu). Ki Tae mengamati Jang Mi dan Yeo Reum yang
memasak sambil tertawa-tawa, ia kesal.. dan cemburu. Tapi tertawa seakan semua
baik-baik saja saat Jang Mi melihat ke arahnya. Yeo Reum yang melihatnya aneh.
Ki Tae mendekat dan minta Yeo
Reum tak khawatir, ia tak akan berpikir macam-macam, tapi jangan membuatnya
kelelahan. Ki Tae dan Jang Mi saling merangkul sambil tertawa.. tapi canggung.
Se Ah juga datang. Jang Mi heran
darimana Se Ah tau. Ternyata Ki Tae yang memintanya, ia bekerja di sekitar sini
dan bisa membawa pelanggan. Jang Mi tertawa canggung dan menyuruh Se Ah duduk.
Ia berkata kalau ia senang Se Ah datang dengan gembira, terlalu gembira. Hahaa,
Jang Mi jadi aneh banget, awkward. Ki Tae juga aneh, ia memuji masakan Yeo Reum
secara berlebihan. Yeo Reum hanya memandangnya heran.
Suasana masih canggung saat Ki
Tae mengantar Jang Mi pulang. Jang Mi memuji Ki Tae yang sangat tenang dan sangat
jantan di depan Yeo Reum. Ki Tae memuji balik Jang Mi yang percaya diri di
depan Se Ah. Keduanya lagi-lagi tertawa canggung. Jang Mi berusaha menenangkan
diri untuk memulai hubungan yang sebenarnya dengan saling memahami, tapi Jang
Mi sedih mereka bahkan lebih banyak mengobrol saat menjalani hubungan palsu.
“Ayo ke rumahmu,” ujar Jang Mi.
Ki Tae tersenyum senang dan semangat melajukan mobilnya lebih kencang lagi.
Baru melangkah masuk ke rumah,
Jang Mi berkata akan membersihkan diri lebih dulu. Ki Tae dengan semangat
mengantar Jang Mi ke kemar mandi. Dan waktu Jang Mi mencari sikat gigi, Ki Tae
dengan sigap masuk dan memberikan sikat gigi cadangan. Ki Tae bahkan menawarkan
Jang Mi mencoba alat pembersih muka (biasalah product placement alias iklaan).
Jang Mi mencobanya dan senang, tapi lalu melirik Ki Tae, kapan kau akan keluar?
Aku mau mandi. Barulah Ki Tae keluar, haha.
Jang Mi yang baru selesai mandi
memegang wajahnya yang halus senang. Ki Tae menghampirinya dengan senyum, dan
baru tangannya mau menyentuh rambut Jang Mi, Jang Mi langsung menghindar dan
naik ke kasur. Jang Mi memegangi kakinya yang sakit. Ki Tae jadi khawatir. Jang
Mi berkata ia sudah biasa berdiri sepanjang hari di dept. store. Ki Tae
melihatnya dan berkata kaki Jang Mi bengkak. Jang Mi berkata ia baik-baik saja,
tapi Ki Tae langsung inisiatif memijat kaki Jang Mi. Mungkin saking enaknya,
Jang Mi langsung tertidur.
“Joo Jang Mi, kau tidur?” tanya
Ki Tae. Ki Tae memandangi wajah Jang Mi yang tertidur dan bergumam, kau ingin
hubungan yang tenang, tapi bukankah ini terlalu tenang? Ki Tae tertawa, kau tak
tau apa itu hubungan yang tenang. Ki Tae memeluk Jang Mi, mengatainya wanita
jahat, tapi Ki Tae akan membiarkannya karena ia cute. Malam itu mereka pun
hanya tidur berpelukan.
Jang Mi: [Aku tidur nyenyak malam itu]
Tapi, setelah itu Jang Mi terus tertidur saat kencan mereka. Di bioskop. Di restoran. Di mobil. Jang Mi selalu
tertidur di bahu Ki Tae.
Saat mereka berkencan di taman
juga. Mereka masih tertawa-tawa, Jang Mi juga masih bercerita soal kondisi
barnya yang luar biasa dan bertanya balik kondisi RS Ki Tae. Tapi Jang Mi
bahkan tak mendengar jawaban Ki Tae, karena lagi-lagi ia tertidur di bahu Ki
Tae. Ki Tae hanya pasrah dan membelai lembut rambut Jang Mi.
Jang Mi: [Terima kasih. Aku bisa bertahan saat aku terjaga.]
Jang Mi, Yeo Reum, dan Hyun Hee
sibuk mempromosikan bar mereka. Mereka melayani dengan semangat pelanggan baru
mereka. Bar benar-benar ramai, dan ada dua pria mengintip dari luar jendela.
Hoon Dong memanas-manasi KI Tae, lihat tawa Jang Mi saat bersama Han Yeo Reum.
“Apa kau baik-baik saja Hyun Hee melakukan itu?” tanya Ki Tae balik. Hoon Dong
berkata kesal kalau Hyun Hee berjanji hanya bekerja sebagai kasir.
Mereka mengintip lagi dan mulai
ribut. Ki Tae merasa Jang Mi tak kuat membawa makanan sebanyak itu, tapi Hoon
Dong berkata Jang Mi itu kuat. Ia bahkan pernah dipukuli di jalanan sebelumnya.
Ki Tae langsung mengejek Hoon Dong lemah. Hoon Dong tak terima. Dan mereka
malah ribut sendiri di luar, hahaa.
Bersambung ke Part 2
Note:
Yang nungguin lanjutannya maaf yaa lama.. Something's big coming up, jadi sinopsisnya keteteran dan akhir-akhir ini sulit banget dapet sinyal. Jadi harap maklum ya.. :)
Yay..dah ada ep 14...lucu dah lht Ki Tae nari2..
ReplyDeleteAih..aih..sweet bgt sih si nemo couple..
Sll lucu kl ada Hoon Dong..��
Mb difa semangat y...
Episode awal agak gak suka sama ceritanya...tapi mendekati ending kok jadi super sweeeeettt gini yak...jadi gak mau lepas nemo couple...
ReplyDeletesebenarnya sih pernah nonton film ni tp seru juga lok baca sinopsisnya,,,,,, makasih mbak
ReplyDelete