Friday, September 12, 2014

Sinopsis Plus Nine Boys Episode 1


 


Tahun 1992, komedian Kim Shin Young salah meminum aprodisaka ayahnya dan sejak itu ia mulai obesitas, saat itu ia berusia 9 tahun. Tahun 1994, bintang film Park Hae Il mengalami kecelakaan sehari sebelum ujian SAT, ia dirawat 12 minggu dan harus menjalani ujiannya di RS, saat itu ia berusia 19 tahun.

 

Tahun 2000, pegulat pro Sim Kwon Ho putus dengan pacarnya yang segera menikah setelah mencampakkannya, sangat trauma, ia menjadi bujangan tua selama 14 tahun, saat itu ia berusia 29 tahun. Tahun 2005, komedian Lee Gyeong Ae kesetrum saat mengisi acara, ia harus beristirahat panjang karena ketakutannya pada microfon. Saat kembali ke panggung, ia harus menggunakan sarung tangan karet yang tak menghantarkan listrik. Dan yang menakutkan, ia berusia 39 tahun saat itu.


Kejadian-kejadian itu tak bisa dijelaskan, tapi yang pasti itu bukan kebetulan. Sama sekali bukan. Dan apa yang akan terjadi pada 4 tokoh utama kita? Mereka menginjak usia 9, 19, 29, dan 39 tahun ini. Apakah kesialan juga akan menimpa mereka?


Track 1. Plus 9 Effect


Ibu menemui seorang peramal, menunjukkan foto anak-anaknya yang berusia 9, 19, dan 29 tahun. Jarak mereka masing-masing 10 tahun karena ibu dan ayah pergi berlibur setiap 1 dekade. Anak pertama, Kang Jin Gu, 29 tahun. Peramal tau ia suka traveling (ibu tau, ia bekerja di perusahaan travel terbesar), playboy (ibu tak tau, dipikirnya anaknya workaholic, padahaal.. haha). Anak kedua, Kang Min Gu, 19 tahun. Peramal tau ia penuh energi (ibu membenarkan, anaknya suka memukul orang, tapi mulai menemukan jalannya sejak mengenal judo). Anak ketiga, Kang Dong Gu, 9 tahun. Peramal merasa wajahnya familiar. Dong Gu ternyata artis cilik, ia pernah main film ‘Arrest Scandal’, sangat sukses dan membintangi banyak iklan. Ibu sanggup membeli apartemen karenanya. Dong Gu sedang rehat, tapi akan segera kembali ke dunia keartisan.

 

Peramal melihat wajah muram di foto itu. Paman mereka, Go Kwang Soo, 39 tahun. Produser acara ‘Music Camp’, terkenal dan menerima banyak award. Tapi ia menyedihkan dan belum menikah sampai sekarang. Peramal mengamati foto mereka seksama dan berpesan, mereka harus hati-hati tahun ini, akan ada banyak hal buruk. Peramal menunjuk foto Jin Gu, ia akan sial sepanjang tahun dan dalam dilema besar.


Kesialan yang seharusnya terjadi tak bisa dihindari sepenuhnya, tapi peramal memberikan sebuah gambar yang menurutnya bisa membantu. Keempatnya harus memasang gambar itu di ponsel dan jangan pernah menghapusnya. Ibu pun mengirim gambar itu ke masing-masing mereka.


Jin Gu di Namsan Tower dan mulai flirting ke semua wanita. Ibu menelponnya, menyuruh Jin Gu memasang gambar itu untuk screensaver ponselnya dan berpesan Jin Gu harus hati-hati tahun ini. Jin Gu yang masih sibuk flirting mengiyakan sambil lalu, dan malah menghapus gambar itu.

 

Ada masalah, travel tempat Jin Gu bekerja membawa rombongan VIP dari Jepang tapi cuaca sangat berkabut, pemandangan kota Seoul jadi tak terlihat jelas. Se Young sampai kebingungan. Tapi Jin Gu, ia punya cara sendiri, para turis antusias saat ia menunjukkan lokasi gembok milik Kim Soo Hyun di drama yang dibintanginya lalu mengajak mereka pergi belanja saja. Saat tau Jin Gu tak ikut berbelanja dengan mereka, para turis langsung heboh mengajaknya foto bersama. Layaknya artis, Jin Gu senang-senang saja meladeni permintaan mereka.


Se Young hanya melihatnya kesal. Rekan kerja mereka, Go Eun, mengagumi Jin Gu yang tinggi, cute, dan kompeten. Se Young tak setuju, ia membenci Jin Gu yang playboy dan menyuruh Go Eun hati-hati, Jin Gu punya gadis di setiap lantai kantornya. Go Eun tak masalah, ia suka pria nakal.


Se Young membeberkan pengamatannya. Jin Gu selalu berdiri 2,5 langkah dari lawan bicaranya, berdiri tegak, badannya sedikit miring 15°. Saat menaruh tangannya di saku, ia hanya memasukkan jempolnya. Selalu berakting sibuk. Semua agar para wanita menahannya. Dan benar, semuanya menahan Jin Gu pergi.


Jin Gu memeluk Se Young dari belakang, dan Se Young langsung melepasnya tak suka. Jin Gu menyuruh Se Young berterimakasih, ia sudah mengorbankan dirinya ke ahjumma-ahjumma turis tadi. Se Young tak percaya, Jin Gu terlihat amat senang tadi dan heran apa sebenarnya yang mereka lihat darimu? Dengan bangga Jin Gu menunjuk semua bagian wajahnya.

 

Meski kesal, Se Young mengajak Jin Gu makan yang ringan-ringan dulu sebelum pulang. Tapi apa yang Se Young pesan? Porsi besar pork cutlet. Ia makan dengan lahap, sementara Jin Gu malah tak semangat saking besarnya makanan di piringnya. Se Young selalu makan 3 kali sehari tak peduli betapa sedihnya ia. Nafsu makannya sangat besar, tapi anehnya ia selalu di size 2 selama 26 tahun. Jin Gu menyuruhnya masuk tv saja untuk kelebihannya itu. Se Young tertawa, semua orang tak akan percaya dan ia akan ada di nomor 1 list pencarian.


Saat berjalan pulang, Jin Gu dengan manisnya membetulkan syal Se Young yang berantakan. Se Young tampak gugup, tapi ia menyangkal saat Jin Gu bertanya apa hati Se Young berdebar. Se Young tau Jin Gu melakukan ini untuk semua orang. Jin Gu jadi kesal dan mengikat syalnya di leher Se Young kencang, hahaa.


Se Young menyapa riang seseorang yang berpakaian hitam-hitam. Park Jae Bum, teman baik Jin Gu, pria yang selalu menyampaikan pikirannya. Saat sedih atau senang, ekspresinya tak pernah berubah. Dan sayangnya, ia single selama 29 tahun. Mereka bertiga bersahabat baik. Se Young menggandeng keduanya untuk minum kopi bersama.

 

Dan Se Young lagi-lagi makan banyak, kali ini cake. Ia berdalih karena ia terlalu gugup tadi pagi dan menceritakan kejadian di Namsan Tower tadi pagi pada Jae Bum. Jin Gu membanggakan dirinya yang menjadi penyelamat, tapi Se Young lagi-lagi mencibir, tak mengerti apa yang menarik dari Jin Gu. Jin Gu memegang dagu Se Young dan mendekat menatapnya, kau ingin tau? Se Young tak tertarik, dan menoleh ke sudut lain kafe, ada temannya di situ, Joo Da In.


Da In bergabung dengan mereka. Jin Gu mulai mengeluarkan jurusnya, “Apa kau memakai contact lens? Bagaimana bisa matamu bersinar seperti itu?” Dan berhasil, Da In langsung tersenyum malu. Se Young memukul Jin Gu kesal, jangan padanya! Jin Gu si playboy sejati belum menyerah, ia sadar warna kuku Da In berubah. Se Young makin kesal, bisa-bisanya Jin Gu seperhatian itu pada kuku wanita. Da In curiga mereka pacaran karena selalu bertengkar yang kompak langsung disangkal keduanya. Se Young benci pada playboy seperti Jin Gu, dan menunjuk Jae Bum yang seperti pria sejati.


Ibu menelpon Jin Gu, berpesan lagi agar gambar yang dikirimnya jangan pernah dihapus. Jin Gu iya-iya aja dan membahas pertandingan Min Gu hari ini. Ibu yang sedang menjemput Dong Gu di sekolah berkata akan datang ke pertandingan setelah audisi Dong Gu selesai. Tapi Dong Gu, si artis cilik masih dikerubuti teman-temannya sampai ibu harus menyusul dan membawanya masuk ke mobil.


 

Saat akan pergi, mesin mobil tak mau menyala. Ibu merasakan firasat buruk dan menelpon anak keduanya, Min Gu. Tapi yang ditelpon tak mendengar, ia sibuk bersiap untuk pertandingan. Min Gu melangkah dengan cool bersama dua temannya, tapi pelatih memukul kepalanya, berhenti banyak gaya, menangkan medali hari ini dan pergi ke Yongin. Min Gu mengiyakan.


Ibu khawatir karena telponnya ke Min Gu masih tak diangkat. Ibu berpesan ke Dong Gu untuk jangan gugup, masuk, menyapa dan lihat langsung ke mata director. Dong Gu yang asik main game di ponselnya mengiyakan dengan malas, ini bukan audisi pertamanya.


Audisi diadakan di lantai 9. Sedikit enggan ibu memencet tombol lift di angka 9. Apa benar akan ada hal buruk terjadi? Di luar ruang audisi, belum. Para ibu yang mengantar anak mereka audisi langsung ciut melihat kedatangan Dong Gu, pasti Dong Gu yang akan dapat peran utamanya. Giliran Dong Gu tiba, ia dipanggil bersama seseorang bernama Do Min Joon.

 

Di dalam, Dong Gu menyapa casting director ramah. Tapi saat Dong Gu membuka kacamatanya, semua terkejut. Wajahnya berbeda sekali dengan waktu kecil. Hahaa, waktu kecil ganteng banget mukanya bule, eh pas gedean kok..? Itu yang meranin juga beda btw, haha.

 

Dong Gu mulai audisi, berakting sedih karena peliharannya mati. Tapi aktingnya aneh, ia mengucapkan dialognya seperti mengeja. Casting director tertawa tak enak dan menyuruh Do Min Joon gantian berakting. Berbeda dengan Dong Gu, Min Joon melakukannya dengan baik, casting director sampai terharu mendengar tangisannya. Dong Gu yang tadinya meremehkan Min Joon yang hanya pernah main iklan home shopping terkejut dan bingung.

 

Di luar, Dong Gu merasa director aneh, mereka selalu tertawa. Ibu membesarkan hati anaknya, itu karena kau melakukan kerja bagus. Tapi Dong Gu bahkan tak lolos audisi. Ibu-ibu lain bisik-bisik kalau Dong Gu jadi jelek sekarang, seperti Macaulay Culkin dan Harry Potter (hahaa, contohnya hilarious tenan!). Ibu kesal mendengarnya dan langsung menyemprot ibu-ibu itu.


Dan, Dong Gu lah yang pertama tumbang. Kesialan sudah menimpanya.


Pertandingan judo Min Gu sudah dimulai. Min Gu menyerang dengan agresif dan mengalahkan lawan-lawannya dengan mudah. Tapi di pertandingan penentuan, ia kehilangan konsentrasi karena sesuatu terjadi padanya. Ibu yang sudah datang heran melihat Min Gu. Min Gu makin tak fokus, perutnya bergejolak. Lawannya tak sedikitpun mengendurkan serangannya dan menekan perut Min Gu, sampai ia tak mampu menahannya.. dan pup di celana.


Korban kedua, Kang Min Gu. Gagal karena irritable bowel syndrome.


Ibu makin merasakan firasat buruk dan menelpon paman mereka, Go Kwang Soo. Kwang Soo yang akan segera on air menjawab telpon sambil lalu, dan seperti Jin Gu, ia juga menghapus gambar yang dikirim ibu. Band rock yang menjadi bintang tamu di acara yang diproduseri Kwang Soo mulai gladi resik. Rekan kerja Kwang Soo menganggap mereka jelek, tapi Kwang Soo membela, mereka bertalenta dan cukup populer. Rekan kerjanya masih tak yakin, mereka tampak seperti pembawa masalah.


Bus 909. Jin Gu dan Se Young pulang bersama. Se Young membaca berita kalau Lee Seung Gi dan Yoona pacaran, dan bergumam semua orang berkencan. Se Young berkata bangga kalau nicknamenya di kampus dulu adalah ‘3 second Yoona’. Jin Gu mencibir, “Miss Piggy, kau pasti sangat lelah.” Se Young menyuruhnya melihat dengan seksama. Tapi Jin Gu malah mengolok makanan Se Young pasti sudah naik ke otak. Se Young cuek, Jin Gu memang selalu mengejeknya.


Sopir bus yang mereka tumpangi mengantuk, dan hampir saja menabrak kendaraan lain. Tapi untunglah ia berhasil mengerem, meski mendadak. Jin Gu refleks memeluk Se Young, tapi malah tampak menikmati pelukannya meski bis sudah berhenti. Se Young minta dilepaskan, tapi Jin Gu malah menebak ukuran dada Se Young. Jelas Se Young langsung kesal dan memukuli Jin Gu.


Sikap Jin Gu berubah 180° saat Se Young tertidur di bis. Ia mengamati wajah Se Young dengan tatapan berbeda. Ia bahkan meletakkan tangannya di sisi jendela agar kepala Se Young tak terantuk. Jin Gu terus tersenyum memandangi Se Young yang tertidur.


Mereka sampai, dan Se Young melambaikan tangannya pada Jin Gu lalu melangkah menuju rumahnya. Jin Gu tetap di halte, karena bus 909 sama sekali tidak menuju rumahnya, ia hanya ingin naik bis yang sama dengan Se Young. Aiiih, sweet amat sih..


On air time. Band rock tadi tampil live, segalanya lancar sampai sang vokalis membuka celananya. Keadaan langsung kacau, penonton di studio berteriak menutup mata. Kwang Soo panik menyuruh adegan di cut, tapi camera 9 malah rusak. Ibu dan Dong Gu yang menonton di rumah sampai bengong.


Korban ketiga pun tumbang, Go Kwang Soo. Kwang Soo ingin usia 39 berjalan mulus untuknya, tapi ia bahkan tak punya perasaan bagus tentang itu.


Jin Gu mengunjungi restoran milik temannya. Ia mengeluh soal bosnya yang sudah menyuruhnya menyiapkan produk untuk musim panas, padahal ini masih off season. Temannya yang sepertinya rekan kerjanya dulu tapi sudah keluar dan membuka restoran bergumam kalau bosnya itu masih saja menyebalkan. 

 

Ia bertanya soal hubungan Jin Gu dan Se Young, tapi saat melihat reaksi Jin Gu, ia tak habis pikir, kenapa kau tak bisa mendapatkan gadis yang kau sukai? Apa ini karena kejadian itu? Jin Gu diam saja. Temannya menenangkan, itu sudah sangat lama, kau tak punya pilihan lain, Se Young pasti sudah melupakannya. Jin Gu tampak terganggu. Sangat terganggu. (Apaa? Ada apa di masa lalu mereka?? Tell me!)

 

Di bis, Jin Gu tersenyum melihat foto-foto Se Young di ponselnya. Tapi senyumnya hilang saat membaca pesan ibunya, ia disuruh segera pulang.

 

Di rumah, Min Gu yang sepertinya hobi menggoda adiknya malah mengurungnya di kamar mandi karena Dong Gu mengatainya yang masih diare bau. Ibu sampai harus turun tangan, hahaa ini dua kakak adek cute amat sih.


Ketiga anak duduk berjejer, ibu membahas soal Dong Gu yang gagal audisi, Min Gu yang tiba-tiba diare, paman mereka mengalami hari yang kacau. Jin Gu masih tak tau apa yang terjadi sampai Min Gu memperlihatkan berita soal tadi di ponselnya.


“Kalian tau kenapa ini semua terjadi? Ini semua karena kalian berusia.. plus 9. Mulai sekarang, kalian harus sangat berhati-hati,” wanti-wanti ibu. Tapi tak ada yang menganggap serius. Ibu mengingatkan saat Jin Gu berusia 19 tahun dan hampir tak lolos ujian karena usus buntunya pecah. Jin Gu menyanggah, ia ujian di RS dan lolos. Ibu ganti membahas paman mereka yang putus dengan seorang gadis saat usianya 29 tahun, ia single sampai sekarang. Min Gu tertawa, paman hanya tak populer. Contoh lain, ibu berkata soal bibi mereka yang tak bisa menutup matanya setelah operasi plastik, dia berusia 49 tahun!


Tetap tak ada yang percaya. Jin Gu terutama, apa semua yang berusia 29 tahun selalu sial? Ibu berkata ia tadi bertemu peramal dan keberuntungan Jin Gu lah yang terburuk. Min Gu malah merasa ini seperti final destination yang mati satu demi satu dan tokoh utamanya mati terakhir, “Dong Gu, aku, paman, dan sekarang giliranmu.”


Jin Gu tetap tak menganggap ini masuk akal, ia dapat bonus 300%, penjualannya meningkat, dan ia memulai tahun ini dengan bagus. Tahun ini akan menakjubkan untuknya. Jin Gu jadi curiga, ibu pasti membeli banyak jimat untuknya. Ibu menyangkal, tapi Jin Gu tak percaya. Dan benar saja, di kamarnya ada banyak jimat.


Ibu selalu percaya takhayul. Tapi 8 tahun lalu, setelah kematian ayah, kepercayaan itu menjadi agama.


Paginya mereka sarapan bersama. Paman tak tampak, ia masih mabuk akibat minum-minum semalaman. Dong Gu berkata kalau paman mereka masih ada di peringkat atas daftar pencarian di internet. Min Gu berkomentar kalau ini benar-benar gila, tapi Jin Gu menyuruhnya mengkhawatirkan diri sendiri saja karena videonya juga beredar di internet. Min Gu kesal, dan makin kesal saat ibu berkata itu karena Min Gu tak menurutinya dan selalu duduk di pojok. Dibilangin begitu, Min Gu malah menggeser kursinya ke pojok.


Jin Gu menuang air ke nasinya dan langsung kena omelan ibu, kau mau harimu kacau? Min Gu menatap hyungnya, menyuruhnya hati-hati, ini giliranmu.


Valentine’s day. Go Eun memberi Jin Gu coklat, dan jadi tak pede melihat tumpukan coklat di meja Jin Gu. Jin Gu langsung memakan coklatnya dan memuji rasanya enak, tapi Go Eun-ah, apa agamamu? Tak ada, jawab Go Eun. “Tapi Tuhan memihakmu dan membuatmu sangat cantik,” lanjut Jin Gu. Tentu saja gombalan Jin Gu berhasil, Go Eun mengajaknya minum kapan-kapan.


Se Young yang mejanya persis berhadapan dengan Jin Gu geleng-geleng mendengarnya, darimana kau dapat gombalan jelek begitu? Jin Gu malah menebak kalau Se Young cemburu dan berkata kalau Se Young belum memberinya coklat. Untuk apa, tanya Se Young, bahkan untuk dirinya saja tak cukup. Jin Gu menyuruh SeYoung lupakan saja, makanlah semuanya.


Sementara itu, Jae Bum menolak dengan dingin coklat dari 2 gadis rekan kerjanya, juga ajakan makan malam. Kasihan, mereka sampai salah tingkah dan melangkah mundur. Jin Gu mendekat, berkata Jae Bum sangat kejam. Jae Bum hanya tak suka menerima hadiah valentine, itu hanya formalitas. Jin Gu mencibir, kau akan mati single.


Bos mereka yang menyebalkan datang. Go Eun menghampiri dan memberinya sekotak coklat, bos yang tadinya mau ngomel, jadi senang dan menyuruh mereka semua berkencan sepulang kerja nanti. Semua bersorak gembira, meski setelahnya Jin Gu dan Se Young berbisik mengatainya.


Min Gu bersama dua temannya di minimarket. Temannya yang gemuk membuat sup soondae. Ia mencampur soondae di mi ramen dan memasukkannya di microwave. Dan tada, teman satunya memuji itu enak. Tapi Min Gu tak mau ikut mencoba, ia masih stress, gara-gara kejadian itu bagaimana bisa ia masuk universitas? Temannya memberi semangat, masih ada pertandingan musim gugur.


Kedua temannya heboh melihat seorang gadis yang lewat. Min Gu tadinya cuek dan menunduk, tapi saat menengadahkan kepalanya, ia langsung terpesona.


Sudah jam pulang kerja, semua mulai gelisah. Bos mereka belum beranjak dari kursinya. Jae Bum cuek dan pulang saja, pekerjaannya sudah selesai. Jin Gu sudah siap diam-diam kabur, tapi suara bosnya yang malah memuji Jae Bum yang selalu membereskan pekerjaannya tepat waktu membuatnya duduk lagi.


Jin Gu menyadari ada kotak yang asing di tasnya, coklat dari Se Young. Di kartu ucapan, Se Young berkata kalau ia membuatnya karena bosan dan malah mengacaukannya, ia tak ingin itu terbuang sia-sia dan memberikannya pada Jin Gu. Jin Gu menciumi coklat pemberian Se Young, senyumnya mengembang lebar sekali.


Akhirnya bos mereka pulang. Tanpa menunggu lama, semua langsung bubar. Se Young menebak Jin Gu pasti ada acara, tapi tidak, Jin Gu akan berkencan dengan Se Young. Se Young tak mau dan langsung pergi. Jin Gu tetap senyum, merasa Se Young sebenarnya menyukainya dan mengejar Se Young.


Di bis, Jin Gu bercerita pada Se Young soal ibunya yang selalu mengungkit soal ‘plus 9’ sejak bertemu peramal. Se Young tertawa, ibunya juga sama, harus memakan satu sisi ikan, tak boleh potong kuku malam-malam. Itu untuk membuatnya nyaman, semua ibu seperti itu, mereka selalu khawatir pada anaknya. Se Young terus mengoceh soal ibunya, dan Jin Gu hanya memandanginya tak berkedip.


Seseorang curhat di radio yang diputar di bis mereka, di tempat kerjanya ada seorang gadis yang disukainya meski mereka selalu bertengkar. Gadis itu memberinya coklat di hari valentine, dia bahkan membungkusnya sangat cantik, apa kau pikir ia menyukaiku? Persis seperti keadaan Jin Gu, dan Jin Gu makin tersenyum saat penyiar radio itu yakin 100% kalau gadis itu menyukainya dan menyuruh si pria mengakui perasaannya saja. Sementara Se Young, ia pura-pura sibuk dengan ponselnya.


Se Young menunjukkan sesuatu di ponselnya pada Jin Gu dan tertawa-tawa. Jin Gu ikut tertawa, tangannya di belakang bangku Se Young, ia ingin merangkul, tapi tak dilakukannya.

 

Saat turun bis, Se Young berpesan agar Jin Gu baik-baik pada ibunya dan pamit pulang. Jin Gu memanggil Se Young yang sudah berbalik, 2 kali. Yang pertama Jin Gu tak mengatakan apapun. Yang kedua ia hanya menyuruh Se Young berhati-hati.


Jin Gu termenung di halte, coklat pemberian Se Young akhirnya meyakinkannya. Ia berlari mengejar Se Young. Tapi langkahnya terhenti saat melihat Se Young bersama Jae Bum, dan Jae Bum menciumnya. Jin Gu berbalik pergi dengan gontai.


Akhirnya Jin Gu juga tumbang. Semua tumbang. Dong Gu tak lolos audisi. Min Gu memandang sedih foto atlet dengan medali di kamarnya. Dan Kwang Soo dipindah dari jabatannya.


Jin Gu termenung sedih di bis, “Ibu sudah mengingatkanku soal ‘plus 9’, tapi itu bukan kutukan besar. Saat sesuatu menghalangi cinta dalam hidupmu. Saat kau merasa lebih gugup meski kau ada dalam situasi yang sama kemarin. Itulah ‘plus 9’.


Note:
Hahaa, ini postingan iseng. Dilanjut sampe akhir nggaknya kita lihat nanti, mengingat malam ini episode 5 tayang dan aku sudah ketinggalan lumayan banyak :p

The reason why i watch this drama? Absolutely because Jin Gu and Se Young, cute cute couple! Seriusan penasaran sama apa yang terjadi di masa lalu mereka.. 

No comments:

Post a Comment