Saturday, February 1, 2014

Sinopsis Prime Minister and I Episode 14 Part 2


Entah ada angin apa Bos Go, Hee Chul dan Reporter Byun makan bersama (ternyata kangen juga yaa sama mereka). Reporter Byun merasa aneh kenapa tiba-tiba kalian berlaku baik dan mentraktirku? Mungkinkah kalian menemuiku untuk mencari tau soal Sekretaris Seo yang sekarang berkerja pada Park Joon Ki, karena aku dekat dengan Park Joon Ki?


Bos Go memuji Reporter Byun yang cepat meyadarinya, mereka punya hubungan khusus kan? Reporter Byun sebenarnya kurang tau, tapi ia tertawa dan berkata ia tak boleh mengatakan apapun. Bos Go membujuknya, tapi Reporter Byun hanya berkata no comment! Terlibat dalam hubungan pribadi orang lain tidak sesuai dengan karakterku, sebagai wartawan politik kelas dunia (halah!).


Hee Chul bisa membaca kalau sebenarnya Reporter Byun tak tau apapun dan kau berbohong tentang kedekatanmu dengan Park Joon Ki. Kau hanya menjilat Park Joon Ki untuk keuntunganmu kan? Reporter Byun tertawa marah dan mau memukul Hee Chul dengan... sendok, haha. Bos Go menengahi, kita semua adalah reporter, tenanglah. Bos Go tanya sekali lagi, apa Reporter Byun tak tau apa-apa soal hubungan Seo Hye Joo dan Park Joon Ki?


Setau Reporter Byun mereka tak ada hubungan apapun, dan berbisik... Seo Hye Joo adalah mata-mata Park Joon Ki.


Benar saja, Hye Joo sedang menyelidiki berkas-berkas di meja Joon Ki, salah satunya dokumen yang harusnya ada di kantor PM, bagaimana bisa ada di sini? Hye Joo yakin kalau In Ho adalah mata-mata sesuai dugaannya dan heran kenapa In Ho melakukan ini. Hye Joo menemukan profil Kang Soo Ho di dokumen yang dipegangnya.


Joon Ki masuk, Hye Joo langsung berakting normal. Joon Ki komentar Hye Joo datang pagi sekali. Hye Joo telah mempersiapkan jadwal dan semua berkas yang dibutuhkan Joon Ki, dan pamit keluar. Joon Ki tampak curiga.


Hye Joo ingat Kang Soo Ho adalah psikiater Na Young. Kang Soo Ho, Kang In Ho.. Hye Joo membuka profil In Ho yang untungnya masih disimpannya, dan benar saja Kang Soo Ho adalah kakak In Ho. Hye Joo teringat Joon Ki yang menyebut Na Young mencintai pria lain. Puzzle complete bagi Hye Joo, pria itu adalah.. Kang Soo Ho?


Ayah senang sekali Da Jung dan Yul datang mengunjunginya bersama. Yul berkata ingin bermain Go Stop dengan ayah. Ayah semangat, tapi di saat seperti ini akan menyenangkan minum segelas soju dengan menantuku. Da Jung langsung memperingatkan ayahnya. Ayah cepat-cepat berkata ia cuma bercanda. Yul tersenyum dan menuangkan segelas jus jeruk untuk ayah. Ayah menuangkannya juga untuk Yul, dan mereka bersulang.


Da Jung senang melihat mereka. “Wah, jus ini lebih enak dari soju karena dituangkan oleh menantuku”, ujar ayah gembira. Yul berkata akan menuangkannya setiap hari untuk Ayah. Ayah heran, apa kau akan datang setiap hari? Aigoo, urri Jongri-nim punya banyak waktu luang.


“Bukan begitu, dalam waktu dekat saya ingin mengajak Anda tinggal bersama kami”, ujar Yul. Ayah dan Da Jung sama-sama kaget. Yul bilang seharusnya ia melakukannya sejak dulu, tapi karena banyak hal ia baru bisa memutuskan sekarang. Yul datang hari ini untuk menyampaikan itu. Ayah berpandangan dengan Da Jung yang terharu, tak percaya.


 Dan di RS yang sama, Na Young bertemu In Ho. Na Young menjelaskan ia tak ingat bagaimana ia hidup setelah kecelakaan, ia tak ingat siapa dirinya, dan akhirnya ingat karena mendengar suara tangisan bayi. Anakku, anakku yang malang, apa yang sedang kulakukan padahal aku punya Man Se? In Ho berkata saat itu Na Young bisa kembali, tapi kenapa?


Na Young tak bisa, Soo Ho dalam kondisi vegetatif. Na Young minta maaf dan malu mengatakan ini, tapi jika saja Soo Ho mati saat kecelakaan itu terjadi, ia mungkin bisa kembali. Tidak, aku pasti sudah kembali. Meskipun suamiku tak akan pernah memaafkanku, meskipun aku tak punya hak sebagai ibu karena telah menelantarkan anak-anakku, aku pasti akan kembali ke sisi anak-anakku apapun yang terjadi. Tapi, melihat Soo Ho terbaring seperti itu karena kesalahanku, aku tak bisa kembali. In Ho berkata Na Young sudah menjalani hidupnya dengan bodoh, sepertinya. Na Young tau ia tak berhak meminta maaf, tapi tetap meminta maaf pada In Ho.


In Ho: “Jika Anda merasa bersalah padaku, jika Anda benar-benar merasa bersalah pada kakakku, tolong berjanjilah satu hal padaku..”



Da Jung melihat In Ho, heran ia sedang bicara dengan siapa. Perawat memanggilnya dan mengantarnya ke dokter yang merawat ayahnya.


“Semua orang berpikir Anda sudah mati, bahkan Jongri-nim dan anak-anakmu. Mereka sudah melupakanmu dan hidup bahagia. Jadi jangan pernah menampakkan dirimu di depan mereka, bahkan jangan pernah diam-diam melihat mereka. Tolong jangan rusak kebahagiaan mereka,” pinta In Ho.


Na Young menangis, wanita yang dinikahinya, apakah dia mencintainya? Sangat, jawab In Ho. Na Young bertanya wanita seperti apa dia?


“Dia orang yang baik, hangat. Wanita yang sangat baik. Tapi jika Anda muncul, dia mungkin akan menangis. Aku tau kata-kata ini mungkin terdengar kejam, tapi tolong jangan kembali sebagai Park Na Young.”

Na Young berkata ia tak akan kembali, ia tak punya hak sebagai ibu, ia tak berani bermimpi untuk kembali. Aku.. tidak akan menampakkan diriku, aku juga tidak akan diam-diam mengawasi mereka, tapi izinkan aku merawat Soo Ho, itu permintaan Na Young.


Ayah dan Yul main Go Stop dengan gembira. Ayah berterimakasih dengan apa yang dikatakan Yul tadi, tapi ia sudah nyaman di sini, melihat kau dan Da Jung hidup dengan baik sudah cukup bagiku, jangan khawatirkan orang tua sepertiku dan jalani hidup kalian dengan baik, itu sudah membuatku bahagia!


Yul tau Ayah akan mengatakan ini, tapi ia melakukannya demi kepentingannya sendiri, Nam Da Jung-ssi, ah maksudku istriku, aku tak ingin melihatnya menangis karena mengkhawatirkan keadaan Anda. Ayah tampak masih keberatan. “Anda tau peribahasa ‘tidak ada orang tua yang menang melawan anaknya’ bukan?” sahut Yul.


Mereka lanjut main kartu. Ayah heran kenapa Da Jung sangat lama, mereka sudah memainkan banyak ronde. Yul menduga Da Jung sedang bertemu In Ho.



Da Jung selesai menemui dokter ayahnya dan melihat sesosok wanita seperti di foto, Na Young. Da Jung mengejarnya.


In Ho berjalan gontai. Perawat menyapanya dan berkata Da Jung juga datang, Anda bertemu dengannya?


Da Jung mencari ke sekeliling RS, tapi Na Young sudah menghilang. In Ho menghampirinya, apa yang kau lakukan? Sementara itu, Yul mencari ruangan kakak In Ho.


Da Jung yakin ia melihat mendiang istri PM. In Ho berkata tak mungkin, ia sudah meninggal. Da Jung membenarkan, tapi kenapa mereka sangat mirip? Kau pasti salah lihat, sahut In Ho, tapi kenapa kau datang hari ini, bukankah kau bilang tak bisa datang? Da Jung mengiyakan, tapi Jongri-nim yang ingin datang kemari. In Ho shock, kau datang dengan Jongri-nim? Dimana Jongri-nim sekarang, mungkinkah dia pergi ke...


“Nam Da Jung-ssi,” Yul menyusulnya, sudah menduga Da Jung bersama In Ho. Yul menyapa In Ho, bagaimana kondisimu, apa sudah merasa lebih baik? In Ho mengiyakan, maaf sudah membuat Anda khawatir. Da Jung mengajak Yul menemui kakak In Ho, mumpung mereka di sini. Yul berkata lain kali saja, ia harus kembali bekerja dan mengajak Da Jung segera berpamitan dengan Ayah.


In Ho kembali ke kamar rawat kakaknya. Berbicara pada Soo Ho kalau Yul datang kemari bersama Da Jung, tapi untunglah ia tak sempat bertemu denganmu dan Park Na Young. Hyung, apa kau tau bahwa Park Na Young-ssi masih hidup? Itukah sebabnya kau bertahan selama ini? In Ho menangis.


Tapi, In Ho salah. Yul ternyata menemukan kamar kakaknya. Merasa pernah melihatnya, Yul mengecek data pasien, Kang Soo Ho, masuk RS pada tahun 2006. Yul ingat In Ho pernah memberitahu kalau kakaknya mengalami kecelaakaan mobil saat bersama dengan kekasihnya, foto Na Young dan Soo Ho sebelum kecelaakan, juga Hye Joo yang memintanya berhati-hati terhadap In Ho. Yul sepertinya berhasil menyusun semua puzzle itu.


Da Jung mengajak Yul minum teh. Da Jung merasa kalau ada sesuatu yang Yul pikirkan. Yul bertanya sejauh apa kau bisa mempercayai orang lain? Bagaimana jika orang itu tak seperti yang kau pikirkan? Da Jung tanya siapa yang Yul bicarakan, apa Sekretaris Seo? Da Jung ini kalo menduga-duga salah mulu :p.


“Tidak, hanya tiba-tiba terlintas di pikiranku. Mungkin karena istriku, terluka karena orang yang kupercaya adalah hal yang paling kutakutkan.”


Da Jung: “Tapi Anda ingin percaya bukan? Orang itu.” Yul mengangguk. Kalau begitu percayalah padanya, tanpa alasan atau keadaan apapun, percayalah apa adanya, saran Da Jung. Jika Anda ingin dipercaya seseorang, bukankah Anda harus mempercayainya terlebih dahulu? Dan, jika suatu saat dia mengkhianatimu, Anda tidak bersalah karena mempercayainya.


Yul tertawa. Da Jung kesal, Anda menertawakan pikiranku yang sangat sederhana kan? Tidak, jawab Yul, aku berterimakasih padamu, mulai sekarang aku menjulukimu pemecah semua masalahku, kau dapat melakukannya? Da Jung mengiyakan dengan semangat.



Da Jung juga berterimakasih karena Yul mengajak ayahnya tinggal bersama mereka. Yul bilang apa yang Da Jung katakan, kita benar-benar akan menjadi keluarga sekarang, aku ingin.. kau benar-benar menjadi istriku. Aku ingin kita benar-benar menikah. Da Jung terkejut.


Yul memandangi piano Na Young, “Na Young-ah, aku ingin melepaskanmu. Bolehkah aku bahagia sekarang? Bolehkah.. aku melupakanmu?


Paginya, Yul melihat In Ho dengan pandangan berbeda. Di kantor, Yul berkata ia memilih In Ho sebagai Ketua Penanggungjawab Tugas Perdana Mentri karena mata In Ho yang sangat bersinar. Yul jadi ingin tau apa saat ia seusia In Ho ia juga punya mata sebersinar itu. Yul merasa iri. In Ho heran kenapa Anda tiba-tiba membicarakan ini?


Yul: “Orang dengan mata bersinar tak bisa menyembunyikan lukanya. Semua tersirat jelas dalam matamu. Sejujurnya aku tak tau luka macam apa yang kau simpan dalam hatimu. Tapi, kuharap kau bisa tersenyum sekarang. Aku berharap kau bahagia. Sebenarnya, seseorang pernah mengatakan ini padaku, kau dapat tersenyum. Kau berhak merasa bahagia. Ketika mendengarnya, hatiku terasa lega.” Yul percaya pada In Ho, kau berhak untuk bahagia.


In Ho merasa tertohok.


Da Jung bersiap pergi bertemu Yul, tapi ia masih khawatir, jika ia benar menikah dengan Yul berarti ia akan menjadi ibu bagi anak-anak, apa ia bisa melakukannya dengan baik? Yes, Da Jung-ssi, no doubt!


Woo Ri pulang bersama Na Ra yang menangis. Na Ra tak mau menjawab pertanyaan Da Jung kenapa ia menangis, dan langsung pergi ke kamarnya. Woo Ri menjelaskan karena Tae Woong akan masuk sekolah seminari, karena dia semua gadis di gereja kami bersedih dan menangis. Da Jung cemas, Na Ra pasti sangat kecewa.


Woo Ri ingat kalau saat mereka kembali dari gereja ada sesuatu yang aneh, seperti ada seseorang yang mengikuti mereka. Siapa? Tanya Da Jung. Woo Ri berkata mungkin itu hanya perasaannya saja. Tidak, kata Da Jung, kita harus berhati-hati karena serangan pada PM. Da Jung minta Woo Ri tetap di rumah bersama Na Ra, ia akan pergi menjemput Man Se.


In Ho bertemu Hye Joo, ia tak menyangka Hye Joo akan bekerja untuk Park Joon Ki. Hye Joo melakukannya karena In Ho. “Kang Soo Ho, psikiater Na Young,dia adalah kakakmu kan?” tanya Hye Joo, “Apa kau berpikir kalau Jongri-nim yang menyebabkan keadaannya seperti itu? Karena itu kau mengawasinya dengan membentuk fans club. Dan kau mengajukan diri sebagai Ketua Penanggungjawab Tugasnya. Apa kau juga menjadi mata-mata untuk Park Joon Ki? Berapa lagi kau akan menyembunyikannya?”


Man Se bermain bola di sekolah bersama teman-temannya. Na Young memandanginya dari kejauhan. Bola yang ditendang Man Se menggelinding ke kaki Na Young, Man Se menghampirinya dan bertanya, kau datang lagi Ahjumma? “Kau tau siapa aku?” tanya Na Young. Man Se mengiyakan, ia sering melihatnya di sini dan bertanya kau ibu siapa, Ahjumma? Na Young berkata kalau Man Se tak mengenalnya. Man Se terkejut Ahjumma tau namanya. Tentu saja, kau Kwon Man Se, jawab Na Young menahan tangis.


Na Young memandangi Man Se dan menangis. Man Se jadi khawatir, kenapa menangis? Apa kau lapar? Na Young mengiyakan. “Ahjumma-ku mengatakan kita harus memeluk orang yang sedang lapar, dengan begitu ia tak akan merasa lapar lagi.”


“Ahjumma yang mengatakan itu pasti sangat baik?” tanya Na Young. Man Se mengiyakan, ia juga cantik, aku sangat menyukainya. Na Young berusaha memegang tangan Man Se dan terus menangis.


Da Jung datang dan memanggil Man Se. Man Se berlari menghampiri dan langsung memeluknya. Da Jung melihat Na Young, mengenalinya. Da Jung berpesan pada Man Se untuk menunggunya dan buru-buru mengejar Na Young. Tapi Na Young sembunyi, jadi Da Jung tak menemukannya. Kali ini Da Jung yakin kalau dia mendiang istri PM.



Yul di gereja, memandangi cincinnya. And, look at that! He’s wearing his wedding ring!


Hye Joo masih bersama In Ho, ia tak akan memberitahu Yul, kau tak punya pilihan selain melakukannya, tapi bukan seperti itu. In Ho minta diberikan sedikit waktu, ia akan mengurusnya.


Da Jung menelpon In Ho, berkata ia melihat mendiang istri PM. In Ho sangat terkejut. Da Jung mengulangnya, ia melihat mendiang istri PM, orang itu benar-benar masih hidup.


“Da Jung-ssi, bagaimana kau bisa melihat Park Na Young? Tidak, kau pasti salah lihat,” jawab In Ho. Hye Joo yang mendengar nama Na Young disebut kaget. Da Jung yakin, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. In Ho khawatir pada Da Jung dan minta Da Jung tetap di tempatnya, ia akan segera kesana.


In Ho akan pergi, tapi Hye Joo menahannya, minta penjelasan. In Ho memandang Hye Joo, “Park Na Young-ssi... masih hidup.” Hye Joo shock, tak percaya.


Yul menunggu Da Jung di gereja, memegang cincin milik Da Jung. Pintu gereja terbuka, Da Jung masuk. Awalnya Yul tersenyum melihat Da Jung, tapi Yul bisa mencium ketidakberesan pada Da Jung, dan perlahan ekspresinya berubah khawatir. Da Jung mendekat pada Yul, seperti akan jatuh di lengannya. Yul langsung memeluknya, cincin yang dipegangnya terlepas. Da Jung meletakkan tangannya di pinggang Yul dan menangis di pelukannya.




Komentar:
Perubahan ekspresi Yul waktu Da Jung semakin mendekat di adegan terakhir bener-bener daebaak! And, here we goes to melo part. Brace yourself, people! Jangan lupa siapin tisu yang banyak.. :p

No comments:

Post a Comment