Tuesday, February 4, 2014

Sinopsis Prime Minister and I Episode 16 Part 2

Yul terbangun dan mencari Da Jung yang sudah tak ada di sampingnya. Supir Shim berkata Nyonya memintanya tak membangunkan Anda dan masuk lebih dulu. Supir Shim kemudian menjalankan mobilnya dan pergi. Da Jung sebenarnya belum pergi, ia memandangi mobil Yul yang menjauh dari pintu RS.


Da Jung masuk dan bertemu In Ho. In Ho tanya apa Da Jung bertemu Jongri-nim? Da Jung mengiyakan, tapi selain pemecatan, sesuatu yang lain terjadi padanya hari ini kan? In Ho memberitahu kalau hari ini Jongri-nim bertemu Na Young lagi, karena itulah ia memiliki waktu yang sulit. Da Jung cuma bisa menghela napas panjang.

Joon Ki mengunjungi keponakan-keponakannya dan membawa roti (sandwich) untuk mereka. Tapi Man Se terlihat sangat murung, bahkan ia tak menyukai roti lagi. Joon Ki sampai heran. Na Ra memberitahu Man Se seperti itu karena merindukan Ahjumma. Joon Ki bertanya, ”Kalian masih memanggilnya ‘Ahjumma’ dan bukan ‘Ibu’?” Woo Ri bilang mereka sudah memanggilnya begitu dari awal, jadi lebih nyaman memanggilnya Ahjumma. Dan  dia bukan ibu kandung kami, lanjut Na Ra. Joon Ki membenarkan, kalian sudah punya ibu, dan tak bisa memanggil wanita itu ibumu.

Yul pulang, Na Ra langsung memberitahu kalau Paman ada di sini. Dan Yul terkejut saat melihat Joon Ki. Joon Ki berkata ia datang untuk bicara dengan Yul sebentar.

Yul dan Joon Ki bicara berdua. Joon Ki yakin gerakan pemecatan benar-benar sudah berhenti hari ini, ia sudah meyakinkan Presiden dengan baik, dan minta Yul fokus pada tugasnya sebagai PM. Yul heran dengan Joon Ki yang sangat membantu masalahnya, apa karena Na Young? Joon Ki membenarkan, ia telah melakukan banyak hal buruk pada Yul, tapi sebagai seorang teman, ada satu hal yang ingin ia minta, Yul-ah tolong terima adikku.

“Bukankah Na Young memberitahumu, ia bisa kembali sebagai ibu anak-anak tapi bukan sebagai istriku,” ucap Yul. Joon Ki minta Yul menutup mata dan menerimanya sekali ini saja, karena Na Young muncul, kau tau pernikahanmu dengan Nam Da Jung tidak sah kan? Dan lagi, kudengar wanita itu pergi untuk bersama ayahnya. Dia pergi sehingga Na Young bisa kembali.

“Joon Ki! Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku? Mengapa kau begitu kejam?”


“Kau bisa mengatakan apapun yang kau inginkan padaku, tapi kau tau dengan baik orang seperti apa Na Young, dia sembunyi bertahun-tahun dengan rasa bersalah. Demi anak-anak, tak bisakah kau menerimanya? Ibu mereka masih hidup, jadi tentu saja mereka harus tinggal dengannya.”

Tiba-tiba pintu terbuka, Woo Ri masuk dan bertanya apa yang kalian bicarakan? Paman, apa yang baru saja Anda katakan? Apa maksudmu ibu masih hidup?

Di RS, In Ho bertanya pada Da Jung apa yang akan terjadi antara kau dan Jongri-nim sekarang? Kami akan bercerai, jawab Da Jung. “Lalu apa yang akan kau katakan pada ayahmu?” tanya In Ho lagi. Da Jung tersenyum, Ayah tak akan mengetahui itu. Ayahku sangat senang aku menikah dengan Jongri-nim, jika ia tau itu adalah pernikahan kontrak, ia akan terkejut.

Lalu apa Jongri-nim setuju denganmu, tanya In Ho. Tidak, jawab Da Jung, oleh karena itu aku tak tau apa yang harus kulakukan. “Da Jung-ssi, kalau begitu bersamalah denganku, jika kau benar-benar ingin berpisah dengan Jongri-nim. Tidak, bukan itu, kita bisa berpura-pura bersama. Ayo lakukan itu, aku akan membantumu.” kata In Ho serius.  

Da Jung jelas tak mau. In Ho: “Kau tak ingin pergi sejauh itu kan? Melihatmu seperti ini, kau tak ingin berpisah dengan Jongri-nim. Kau hanya berkata bahwa kau ingin berpisah dengannya.”

“Kepala Kang..”

In Ho minta Da Jung tak menipu dirinya sendiri. Kau hanya perlu menyukainya dan khawatir akan apa yang terjadi nanti, bukankah Da Jung-ssi yang kutau seperti itu? Mengapa kau menjadi pengecut? 

Da Jung tak apa-apa In Ho menyebutnya pengecut, jika seseorang bisa bahagia karena aku, maka tak masalah. Da Jung tau In Ho melakukan ini karena khawatir padanya dan meminta In Ho berada di sisi Yul, menggantikannya. In Ho pernah berkata akan selalu ada di sisi Da Jung, tapi sekarang Da Jung memintanya untuk selalu ada di sisi Jongri-nim. Sekarang, hanya ada kau di sisinya. Da Jung pergi duluan, meninggalkan In Ho yang tak percaya Da Jung berubah jadi seperti ini.

Da Jung kembali ke kamar Ayah. Ayah tidur, tapi tak bangun meski Da Jung memanggil namanya berkali-kali. Da Jung panik dan akan memanggil dokter, tapi Ayah bangun dan terbatuk-batuk. Da Jung bertanya khawatir apa Ayah baik-baik saja? Ayah mengatai Da Jung anak nakal, suaramu begitu keras, aku tak bisa tidur. Da Jung benar-benar takut dan minta Ayah kembali tidur. Ayah pun kembali tidur.

Joon Ki akan pulang dan minta maaf pada Yul, ia tak punya niat Woo Ri tau dengan cara seperti ini. Tapi Yul sudah berencana untuk membiarkannya bertemu Na Young, karena sudah seperti ini sepertinya ia harus segera mempertemukan mereka. Dan, Yul tau apa yang Joon Ki coba katakan tapi ia tak bisa memenuhinya. Meskipun Na Young adalah ibu anak-anak, Yul tak bisa hidup dengannya. “Karena wanita itu?” tanya Joon Ki. Joon Ki minta maaf kalau ia sudah lancang, berkata ia akan menunggu telpon Yul dan pergi.

Woo Ri di kamarnya, benar-benar shock. Yul masuk dan berkata ia sudah berencana memberitahu Woo Ri, maaf kau harus tau dengan cara seperti ini, haruskah kau bertemu dengan ibumu?

“Dimana ibuku? Aku tak punya ibu. Ibuku sudah mati! Dia mati dalam kecelakaan mobil!”

“Woo Ri-ah..”

“Dia hidup selama ini! Dan dia tak datang menemui kami? Ibu seperti apa yang melakukan itu?”


Yul mencoba menjelaskan kalau ibunya punya alasan. Tapi Woo Ri tak butuh ibu seperti itu, aku tak akan bertemu dengannya!

Na Young merawat Soo Ho, bercerita kalau Yul membolehkannya bertemu Woo Ri. Meski Na Young merasa sangat bersalah pada Soo Ho, ia sangat bahagia. Joon Ki menelponnya, berkata Woo Ri belum siap bertemu dengannya. Joon Ki minta Na Young jangan khawatir dan tunggu sebentar lagi.

Hye Joo masuk, Joon Ki menutup telponnya. Joon Ki berkata kalau Yul membolehkan Woo Ri bertemu ibunya, tapi dia belum mengabariku sampai saat ini. Hye Joo merasa kalau Na Young pasti merasa sedih. Joon Ki ingat mereka harus ke pertemuan Majelis Nasional, haruskah kita pergi sekarang? Tapi Hye Joo memanggilnya, Sunbae. Joon Ki bercanda, tiba-tiba ia takut setiap Hye Joo memanggilnya seperti itu, apa yang ingin kau katakan sekarang?

Hye Joo minta maaf soal waktu itu. Joon Ki berkata tak perlu, dari kepribadianmu, kau tak akan kembali ke sisi Kwon Yul. Sebagai seniormu, aku ingin memberi kekuatan padamu, kau lebih pintar dan berbakat dari siapa pun yang kutau, memilikimu sebagai asistenku akan sia-sia. Joon Ki berharap Hye Joo bermimpi lebih besar dan lebih jauh lagi, sampai kau menemukan mimpi itu, kuharap kau tetap sebagai asistenku, tapi mulai sekarang kau tak bisa membongkar mejaku lagi. Hye Joo tersenyum. Joon Ki menepuk bahu Hye Joo. Omo, Joon Ki ini sweet juga ya?

Da Jung masuk kamar Ayah, dan ada Yul disitu sedang main kartu bersama Ayah. Da Jung tanya bagaimana bisa Jongri-nim ada di sini? Ayah berkata ia yang memintanya datang. Da Jung mengingatkan kalau Jongri-nim itu sibuk, bagaimana bisa Ayah melakukannya? Ayah membela diri, ia sudah bilang untuk tak datang kalau sibuk, tapi dia datang karena dia tidak, begitu kan Kwon-seobang? Yul membenarkan dan berkata ia punya waktu dalam perjalanan ke Blue House, jadi ia mampir. Tapi sekarang Yul harus segera pergi. Ayah bertanya apa Yul akan datang lagi? Tentu saja, jawab Yul.

Da Jung mengantar Yul keluar. Yul merasa memori Ayah semakin buruk, dia tak bisa mengingat kartu dengan baik. Da Jung berkata kalau Ayah sudah melakukannya dengan baik, dan ia akan memastikan Ayah tak melakukan ini lagi, maafkan aku. Yul berkata tak perlu minta maaf, dan karena ia sudah di sini, bisakah ia bertanya sesuatu? Aku harus membuat keputusan penting hari ini, dan aku membutuhkan bantuanmu.

“Nam Da Jung-ssi, kau bilang kau tau setiap sudut dan celah dari Seoul kan? Bagaimana jika ada jalan yang tak terdeteksi di sistem navigasi? Apa yang akan kau lakukan? Apakah kau mengambil jalan itu?”

Da Jung: “Tujuannya.. ada tempat yang ingin Anda tuju untuk memastikannya kan?” Yul membenarkan. “Kalau begitu Anda harus pergi, mungkin membawamu kembali ke awal, tapi selama ada sebuah tujuan, Anda akan sampai di sana suatu hari nanti. Dan itu hanya akan terjadi jika seseorang mengambil jalan itu, dengan begitu tidakkah Anda pikir itu akan muncul di navigasi?”

Yul mengulang perkataan Da Jung, “Ini hanya akan terjadi jika seseorang mengambil jalan itu.” Yul tersenyum, jawaban Da Jung lebih luar biasa dari yang ia pikirkan.


“Pertanyaan kedua. Apakah kau.. benar-benar ingin berpisah denganku?”


Da Jung mengiyakan, “Aku ingin berpisah denganmu.” Yul mengerti dan menyuruh Da Jung segera masuk. Da Jung membeku memandang Yul yang berjalan pergi.

                                      
Da Jung sepertinya sadar dengan kebodohannya dan mengejar Yul. Tapi pintu lift sudah tertutup. Da Jung berlari menuruni tangga darurat. Di lift, Yul termenung, tak tampak baik-baik saja.

Da Jung berhasil menyusul Yul sebelum ia keluar RS, tapi Da Jung berhenti dan hanya memandangi kepergian Yul dengan sedih. Oh, Da Jung benar-benar bertahan pada kebodohannya. Yul memandang ke arah RS dengan berat sebelum pergi.

Da Jung duduk termenung di bangku RS, sedih banget liatnya, huhu.

Di mobil, Yul mengingat perkataan Da Jung tadi, “Kalau begitu Anda harus pergi, mungkin membawamu kembali ke awal, tapi selama ada sebuah tujuan, Anda akan sampai di sana suatu hari nanti. Dan itu hanya akan terjadi jika seseorang mengambil jalan itu.” 

Yul akhirnya membulatkan keputusan dan menyerahkan surat pengunduran dirinya pada Presiden. Yul akan tetap bekerja sampai penggantinya diputuskan. Presiden tertawa, sepertinya kau marah karena gerakan pemecatanmu, jika kau berhenti seperti ini, apa yang akan warga pikirkan tentangku? Tidakkah kau pikir kita harus tetap bersama sampai akhir?



“Apakah Anda mereformasi perusahaan besar? Apakah Anda memperbaiki masalah proyek nasional segera? Apakah Anda menegakkan janjimu memenuhi kesejahteraan rakyat terlebih dahulu? Ketika aku setuju untuk menjadi PM, itu karena kupikir kita memiliki tujuan yang sama. Namun, meski tujuan kita sama, kita tak bisa pergi bersama jika jalan kita berbeda.”

Yul keluar, In Ho sudah menunggunya dan bertanya apa yang Anda rasakan? Yul tersenyum, pahit-manis. In Ho tanya apa ini satu-satunya cara? Ada banyak hal yang ingin Anda capai, apa sekarang Anda akan menyerah? Siapa yang bilang begitu, sahut Yul, seperti yang kau bilang ada banyak hal yang harus kulakukan dan ada banyak hal yang ingin kulakukan. 

Yul berbalik menatap In Ho, pengunduran diriku barulah awalnya. In Ho, “Jika seperti itu, yang ingin kukatakan bukan kata-kata yang menghibur, tapi selamat atas pengunduran dirimu, Jongri-nim.” Yul tertawa dan berkata ini terlalu cepat, sampai penggantiku diputuskan, aku masih PM. In Ho ikut tertawa.

Na Young menemui Da Jung, tak percaya ia meninggalkan kediaman PM karenanya. Da Jung berkata ia harus merawat ayahnya, ah apa Anda sudah bertemu dengan anak-anak? Belum, jawab Na Young, tapi hati seseorang pasti cukup licik. Ketika aku bersembunyi, lebih dari cukup untuk mengawasi anak-anak dari jauh, namun aku jadi serakah saat tau aku akan bisa benar-benar bertemu anak-anakku. Berharap bisa bertemu mereka sesegera mungkin. Dan ketika aku melakukannya, aku ingin menahan mereka dan ingin mendengar mereka mengatakan ‘ibu’. Tampaknya tak ada akhir untuk keserakahan seseorang, itu lucu bukan? Ya Na Young, kau serakah, sangat amat serakah, cuma memikirkan kebahagiaanmu, sementara orang lain harus melepaskan kebahagiaannya.

Tapi Da Jung nggak sepemikiran denganku, Da Jung menganggap itu sangat alami, Anda ibu mereka, akan segera datang hari ketika Anda bisa bertemu mereka dan mendengar mereka mengatakan ‘ibu’ lagi.


“Da Jung-ssi, kupikir aku tau mengapa ia menyukaimu. Ketika aku bertemu dengannya terakhir kali, ia memberitahuku untuk kembali sebagai ibu anak-anak, tapi bukan sebagai istrinya. Itulah yang akan kulakukan.”

Hye Joo menelpon Da Jung dan bertanya panik apa Jongri-nim bersamanya sekarang? Tidak, jawab Da Jung. “Apakah Jongri-nim benar-benar tak di sana?” tanya Hye Joo lagi. Da Jung meyakinkan kalau Jongri-nim tak ada di sini, tapi.. apa yang terjadi?


“Jongri-nim.. menyerahkan pengunduran dirinya hari ini. Ia tak menjawab telponnya, dan aku tak tau ia dimana. Jika ia menelponmu, hubungi aku segera, apa kau mengerti?” Da Jung menutup telponnya dan segera pergi.


Woo Ri Na Ra Man Se pergi ke RS. Na Ra benar-benar tak menduga Oppanya datang untuk bertemu Ahjumma. Saat itu Da Jung lewat di belakang mereka, tentu saja ia tak melihat mereka karena terburu-buru. Woo Ri berkata ada sesuatu yang ingin ia tanyakan pada Ahjumma. Man Se berpikir Ahjumma pasti akan terkejut melihat kita.

Tapi ternyata Da Jung tak ada, Man Se kecewa sekali. Kakek (Ayah Da Jung) berkata ia baru saja pergi, ada sesuatu yang harus diurus, seharusnya kalian menelponnya sebelum datang. Woo Ri tanya lalu kapan Ahjumma akan kembali? 

Ayah tak yakin, seharusnya ia segera kembali, ehm, tapi apakah kalian datang kesini hanya untuk melihat Ahjumma? Na Ra langsung berkata dengan imut, “Tentu saja tidak! Kami datang untuk melihatmu juga, kami benar-benar merindukanmu, Kakek!”

Ayah langsung senang. Man Se mengingatkan Hyungnya untuk memberikan hadiahnya. Woo Ri memberikannya dan Ayah menerima dengan senang. Man Se dan Na Ra minta Kakeknya segera mencoba hadiah mereka, ternyata topi yang cute sekali. Saat Man Se berkata Kakek terlihat sangat cute, Ayah bilang kalau Man Se jauh lebih cute! Ayah ingin mengambilkan minum, tapi Woo Ri mencegahnya dan berkata ia yang akan membelikannya.

Setelah membeli minuman, Woo Ri berpapasan dengan Na Young. Woo Ri berhenti dan menoleh.

Sementara itu Da Jung berlari ke gereja, mencari Yul. Tapi ia tak menemukannya di sana.


Yul berjalan sendirian di tempat terakhir kali ia berjalan bersama Da Jung. Dan Da Jung masih belum menyerah, mencoba mencari Yul ke tempat lain.

Yul mengingat perkataannya pada Da Jung dulu, “Kau hanya perlu tetap di tempatmu, aku akan berjalan satu langkah demi satu langkah.” Lalu pertanyaannya pada Da Jung tadi, “Apakah kau benar-benar ingin berpisah denganku?

Yul terus berjalan dan saat menatap ke depan, sudah ada Da Jung di hadapannya. Da Jung lega melihat Yul. Dan keduanya hanya saling menatap.

Anak-anak masih di RS sampai malam, Ayah bahkan sudah tertidur. Woo Ri mengajak adik-adiknya pulang, sepertinya Ahjumma akan pulang terlambat. Man Se bertanya lalu apa yang akan kita lakukan pada hadiahnya? Na Ra melihat sekeliling dan menaruh hadiahnya di tas Da Jung. Man Se senang melihat Kakeknya yang tersenyum saat tidur. Woo Ri berbisik dan pamit pada Ayah yang tertidur. Mereka bertiga membungkuk pamit pada Kakek dan pergi.


Man Se sedih karena tak bertemu Ahjumma. Tapi Na Ra senang, karena Kakek memberi mereka uang saku lagi. Woo Ri menggoda adiknya, ya! Apa kau datang kesini untuk mendapatkan uang? Na Ra tertawa. Mereka berjalan bergandengan tangan dengan gembira.

Na Young ada di situ dan melihat mereka. Na Young tetap diam, sampai Woo Ri melihat ke arahnya dan langkahnya terhenti. Woo Ri bergumam, “ibu.” Mata Na Young berkaca-kaca.

Da Jung datang karena khawatir saat mendengar Yul tiba-tiba menyerahkan pengunduran dirinya, mengapa Anda tidak menjawab telpon Sekretaris Seo? Yul sengaja tak menjawabnya, sudah jelas kalau ia akan mengomel tentang pengunduran diriku, tapi apa kau datang kesini hanya untuk menanyakan itu? Da Jung senang melihat Yul baik-baik saja dan akan pergi.

“Nam Da Jung-ssi,” panggil Yul. Da Jung berbalik. Yul, “Bisakah kau hidup tanpaku?”  


Komentar:
Yul benar-benar menganggap Da Jung sebagai pemecah masalahnya. Ia memutuskan untuk mundur sebagai PM karena perkataan Da Jung, meski ia tak tau jalan seperti apa yang harus dilaluinya, tapi ia punya tujuan, mungkin itu justru akan membawanya ke awal, tapi toh suatu hari ia akan sampai. Dan sepertinya, ending yang dipilih writer-nim berkaitan erat dengan line ini. Eh, ini bukan spoiler kan? :p

Btw, i love this couple for their understanding to each other. Meskipun kekeraskepalaan Da Jung menyebalkan, tapi tetep aja dia selalu peduli dan tau kalau ada sesuatu yang terjadi sama Yul, tanpa Yul berkata apapun. Dan Da Jung-ssi, i really wish you say "No!" to Yul's last question...

1 comment:

  1. Ahhh....sdh liat hati 2org in yg mgkn lg babak belur skrg^^q sng liat ank2 Kwon in,mereka br3 dkt banget dan selalu bergandegan tangan^^WooRi syng bgt sma adk2nya

    Thanks ya Fa...untk ep17,tolong ya bikin sedetail mungkin hehehe...

    ReplyDelete