Tuesday, February 25, 2014

Sinopsis Let's Eat Episode 13 Part 2


Di kantor, Do Yeon yang jadi kesal pada Soo Kyung menyuruhnya mengopi setumpuk dokumen masing-masing 10 kali. Soo Kyung terkejut dan mengeceknya, ini kasus yang sudah selesai sebulan lalu. Do Yeon tak menjawab dan melengos pergi. Manajer Choi menawarkan diri untuk mengerjakannya, kau pasti sangat sibuk. Soo Kyung mencegahnya, tak apa-apa. Tapi Manajer Choi bersikeras, apa kau tau betapa bahayanya fotokopi? Jika ada kesalahan jarimu bisa terluka, akan meninggalkan bekas dan sakit sekali. Do Yeon yang ternyata belum masuk ruangannya mendengus dengar alasan Manajer Choi. Hahaa.


Hak Moon keluar dan mengajak Soo Kyung pergi menemui klien yang tadi datang. Soo Kyung mengangguk. Do Yeon protes, kenapa kau menemui klien dengan Sekretaris Lee? Krik krik, tak ada yang merespon. Manajer Choi malah bertanya kalian akan makan siang sebelum kembali kan? Kalau begitu aku dan Pengacara Oh akan makan siang secara terpisah. Do Yeon malah marah-marah kalau ia sedang diet dan masuk ke ruangannya.


Soo Kyung heran, ada apa dengannya? Manajer Choi menjawab, itu karenamu. Soo Kyung makin heran, apa salahku? “Meski kau makan banyak, tubuhmu tetap langsing. Kau cantik. Siapa yang tak akan iri? Aigoo, siapa yang menyuruhmu begini cantik?” puja puji Manajer Choi. Soo Kyung jelas tak percaya. Sementara Hak Moon senyum-senyum aja dengarnya. “Benar kan, Pengacara Kim?” tanya Manajer Choi. Hak Moon tak menjawab dan mengajak Soo Kyung pergi.


Hak Moon dan Soo Kyung sampai di sebuah restoran. Soo Kyung tanya jadi mereka akan bertemu klien di sini? Tidak, jawab Hak Moon, tidak ada klien yang harus kita temui. Aku berbohong karena ingin makan siang berdua denganmu, Sekretaris Lee. Soo Kyung kaget.


Hak Moon mengajak Soo Kyung segera duduk. Soo Kyung melihat sekeliling dan heran, tidak ada pelanggan lain di sini. Hak Moon tertawa membenarkan, menyenangkan dan tenang! Soo Kyung malah curiga kalau tempat ini nggak oke dan mengajak Hak Moon ke tempat lain. Hak Moon menenangkan, bukan begitu, tempat ini bagus.


Seseorang menyapa mereka, ini pasti Lee Soo Kyung-ssi? Hak Moon mengenalkan temannya yang adalah chef di tempat ini pada Soo Kyung. Si chef yang bernama Kim San Ho mengenalkan diri, aku ingin bertemu denganmu. Soo Kyung menyambutnya dengan ragu. Si chef mengomel soal Hak Moon yang banyak bicara tentangmu, dan tolong jaga baik-baik si kampret ini. Hak Moon melotot, temannya malah memanggilnya begitu. Si chef berkata akan membuatkan sesuatu yang lezat dan pergi.


Hak Moon dan Soo Kyung duduk dengan canggung, tak tau harus membicarakan apa dan malah membicarakan pekerjaan. Setelah diam-diaman lagi, Soo Kyung berbasa-basi pasti menyenangkan kalau Pengacara Oh dan Manajer Choi juga datang bersama kita. Soo Kyung bertanya-tanya mereka makan apa ya? Hak Moon menebak, mungkin sup. Soo Kyung setuju, pasti lezat sekali. Hak Moon jadi salah sangka, apa kau menginginkan sup panas tapi aku mengajakmu kesini? Hak Moon bahkan mau mengajak Soo Kyung segera pergi. Tidak-tidak, sahut Soo Kyung buru-buru, makanannya sudah datang.


Berbagai macam makanan pun dihidangkan. Beraneka macam seafood yang direbus. Daging yang dipanggang dengan daun bawang di atasnya. Potongan salmon segar. Sup kerang. Semua tampak menggiurkan dan Soo Kyung makan dengan lahap.


Hak Moon memandangi Soo Kyung yang sedang makan. Soo Kyung sadar dan jadi tak enak, kenapa kau tak makan Pengacara Kim? Hak Moon tertawa, tentu saja aku makan, tapi tetep ngelirik Soo Kyung terus.


Manajer Choi kembali ke kantor. Do Yeon berlari menyambutnya, aku menunggumu. Manajer Choi tanya kenapa sambil gelegekan, bau sup. Do Yeon kesal, apa kau pergi makan siang sendiri? Lalu bagaimana dengan aku? Tadi kau bilang diet dan tak mau makan, jawab Manajer Choi. “Aku akan makan! Kenapa aku tidak makan! Diet apa?” omel Do Yeon. Setidaknya belikan aku sandwich di cafe depan. Manajer Choi kesal, tapi pergi juga.


Manajer Choi kembali dan membawakan sandwich yang paling lezat. Ini yang terakhir, aku hampir saja tidak mendapatkannya. Do Yeon membukanya, apa kau mempermainkanku? Ini sandwich ayam teriyaki, apa kau tau berapa tinggi kalorinya? Jika aku jadi gendut kau mau bertanggung jawab? Manajer Choi serba salah, tadi kau bilang tidak diet? Do Yeon ngomel lagi, di sana ada sandwich sayuran yang kalorinya rendah, bagaimana kau bisa begitu tak perasa? Cepat tukarkan! Mau tak mau, Manajer Choi menurut dan minta maaf. Hahahaa, kasian kasian..


Jin Yi menitipkan Barassi di klinik dan pergi makan dengan Dae Young. Mereka lewat sebuah restoran yang dulu sering didatangi Jin Yi bersama ayah ibunya. Jin Yi heran, “Apa restoran ini sekarang buka di siang hari? Di sini sangat enak, ayo makan di sini!”


Dae Young setuju dan mereka masuk. Tapi pelayan berkata mereka sedang tidak buka untuk umum karena sedang disewa. “Benarkah?” tanya Dae Young sambil melihat sekeliling. Dan ada Hak Moon dan Soo Kyung di situ, Jin Yi memanggil mereka dan melangkah mendekat. Soo Kyung tampak tak enak melihat ada Dae Young juga. Jin Yi langsung bertanya, “Apa Pengacara Kim yang menyewa tempat ini?  Waa, ini hebat sekali, sangat romantis! Impianku adalah seorang pria melakukan ini untukku!” 


Hak Moon cuma bisa meringis, sementara Soo Kyung bertanya, kau menyewa tempat ini? Hak Moon kebingungan menjawabnya. Dae Young menyelamatkan keadaan dengan bertanya apa mereka bisa bergabung?


Hak Moon setuju dan mereka pindah duduk. Sambil makan, Jin Yi komentar kalau Soo Kyung dan Hak Moon cocok sekali, benar kan Oppa? Dae Young cuma bisa mengangguk enggan. Hak Moon tertawa dan berkata ia akan mentraktir, pesanlah yang kalian suka! Dae Young merasa sudah cukup dan teringat kalau ia sudah lama tak mengupdate blognya dan hendak memotret piring-piring kosong itu. Hak Moon tertarik, akhirnya aku bisa melihat kau memperbaharui blogmu dengan mata kepalaku.


“Noona, boleh kupotret sehingga tanganmu tampak dalam gambar?” tanya Dae Young yang hendak memotret. Hak Moon yang semangat menarik-narik tangan Soo Kyung, tapi Soo Kyung tak mau dan berkata akan ke toilet. Jin Yi mengikutinya.


“Bagaimana?” tanya Hak Moon begitu mereka pergi. Dae Young tak mengerti, apa? Hak Moon berkata kalau ia benar-benar tak tau isi hati Soo Kyung. Dae Young menenangkan, kurasa Noona juga punya perasaan terhadapmu. Gadis bersikap malu-malu di hadapan pria yang disukainya, sekarang ini sikap malu-malu Noona bukan bohongan, dia bukan seseorang yang bersikap tenang saat aku memperbaharui blogku, jelas Dae Young. Terlebih lagi, biasanya wajahnya belepotan saat makan denganku, tapi dia bahkan membawa tasnya untuk memperbaiki dandanannya. Wow! Bagaimana dia bisa begitu jelas membedakan orang, ujar Dae Young yang merasa iri.


Hak Moon langsung tertawa tak percaya, sementara Dae Young mengangguk-angguk tak yakin.


Padahal, di toilet justru Jin Yi yang memperbaiki dandanannya dan Soo Kyung emang beneran ke toilet. “Unni, selamat. Kalian cocok sekali,” ujar Jin Yi. Soo Kyung berkata mereka belum melangkah ke hubungan yang seperti itu, namun kau dan Dae Young juga cocok sekali, selamat. Jin Yi menyangkal, ia malah tak bisa menyatakan perasaannya karena Dae Young menganggapnya adik. Namun Jin Yi mendapat keberanian setelah melihat Pengacara Kim yang sudah memendam perasaan selama lebih dari 10 tahun dan Jin Yi mulai suka Dae Young baru beberapa bulan saja.


Soo Kyung diam saja, tak tau harus berkomentar apa.


Saat Soo Kyung dan Jin Yi kembali dari toilet, Dae Young pamit pergi, ia harus bertemu klien. Jin Yi juga, sudah waktunya konsultasi Barassi. Soo Kyung minta maaf sudah merepotkan Jin Yi, ia akan segera kesana setelah selesai kerja. Tidak apa-apa Unni, jawab Jin Yi, kalian nikmati kencan kalian saja. Soo Kyung dan Hak Moon kembali diam-diaman dengan canggung.


Sambil berjalan, Jin Yi berkata ia merasa tak enak sudah mengganggu kencan mereka dan bertanya Dae Young ingin segera pergi dari sana juga kan? Dae Young tak menjawab, berkata ia harus pergi ke arah lain dan pergi.


Ponsel Jin Yi berdering, Kwang Suk menelponnya, ia mengantarkan paket dari ibu Jin Yi di Amerika tapi Jin Yi tak ada di rumah. “Letakkan saja di rumahku, kau tau nomor sandinya kan?” suruh Jin Yi. Tapi Kwang Suk tak bisa, kantor melarangnya dan ahjussi di sebelah rumah Jin Yi (Dae Young) juga mencurigainya, jadi ia akan meninggalkannya di dalam kotak pemadam kebakaran di depan koridor.


Jin Yi heran, ada yang seperti itu? Kwang Suk mengiyakan, tak ada yang akan mencari-carinya di sini. Jin Yi sangat berterimakasih, dan ingin menelpon kantor Kwang Suk dan memberitahu mereka kau adalah karyawan yang baik. Kwang Suk tertawa, tak perlu dan menutup telponnya. 


Tapi  tatapannya berubah mencurigakan lagi.


Di mobil, Hak Moon merasa tak enak badan, pencernaannya bermasalah. Soo Kyung pun menepuk-nepuk tangan Hak Moon dan menusuk jarinya dengan jarum (Aiih, jadi inget Yul sama Da Jung kaan). Sakit sedikit, tapi kau akan segera baik-baik saja, aku sering melakukannya sejak kecil, ujar Soo Kyung menenangkan. Hak Moon tertawa dan bertanya apa Soo Kyung juga makan banyak saat masih kecil? Soo Kyung mengiyakan, ia adalah raja rakus. Keduanya tertawa.


Ponsel Soo Kyung berdering. Awalnya enggan, tapi Soo Kyung mengangkatnya juga. Awalnya Soo Kyung juga menolaknya, tapi akhirnya setuju untuk menemui si penelpon nanti malam. Hak Moon penasaran, siapa itu? Sepertinya suara pria. Soo Kyung menjelaskan kalau kakak dari salah satu korban serangan ‘don’t ask’ ingin berterimakasih dan mentraktir makan, ia terus menolaknya karena ia bahkan tak melakukan hal besar, tapi keluarga mereka akan pindah besok. Hak Moon membenarkan, sungguh menakutkan terus tinggal di lingkungan itu setelah mengalami hal seperti itu.


Soo Kyung minta pendapat Hak Moon, lebih baik menolaknya kan? Hak Moon tak setuju, apa masalahnya makan bersama? Aku baru mengatakan ini, tapi kau benar-benar luar biasa karena berani melaporkannya, bukan hanya sekali, kau seharusnya ditraktir 10 kali. Melihat Soo Kyung yang masih ragu, Hak Moon berkata maksudnya adalah tak usah dianggap serius, bahkan klien kita juga memberi bingkisan. Jika kau terus menolak, mereka akan merasa sedih. Saat Soo Kyung akhirnya setuju, Hak Moon mengacungkan jempolnya.


Malam harinya saat Soo Kyung pulang, sudah ada Kyung Mi yang memasak dan anak-anaknya yang membersihkan rumah. Soo Kyung kaget melihat mereka dan Kyung Mi malah heran karena Soo Kyung pulang cepat, apa kencan dengan Pengacara Kim berjalan lancar? Kyung Mi tertawa-tawa memukul lengan Soo Kyung, ia mendengarnya dari suaminya, benar-benar rejeki nomplok. Soo Kyung kesal sekaligus sadar, pantas saja Manajer Choi aneh seharian ini. Kyung Mi memegang tangan Soo Kyung dan dengan berkata, suamiku memang kurang perasa, tapi ia tekun.


Duk Young menambahkan dengan cute, sampai aku lulus kuliah, tolong pastikan ayah tetap bekerja di sana. Soo Kyung benar-benar kesal. Dan Duk Young berkata ia sudah melakukan yang disuruh ibunya, bolehkah aku bermain ke rumah Jin Yi Noona? Hoon Young dengan semangat berkata ia juga ingin ikut.


Soo Kyung langsung menyuruh mereka pergi main dan memarahi Kyung Mi, aku tak berkencan dengannya. Aku tak punya perasaan seperti itu pada Pengacara Kim. Kyung Mi malah mengatai Soo Kyung bodoh, kau pikir kau akan dapat kesempatan seperti ini lagi dalam hidupmu? Soo Kyung mengingatkan, aku janda, pekerjaan dan keluargaku biasa-biasa saja, tapi Pengacara Kim yang seorang pengacara dan lajang, apa aku sesuai untuknya? Aku juga punya harga diri!


Kyung Mi tak setuju, Pengacara Kim bilang ia menyukaimu meski ia tau keadaanmu. Menurut Soo Kyung itu tak cukup, menikah tak hanya dilakukan sendirian, orang tuanya pasti tak setuju. Tapi Kyung Mi berkata tak ada orang tua yang menang melawan anaknya. Soo Kyung tak mau mendengarnya lagi, ia harus segera pergi, cepat bawa anak-anak pulang. Kyung Mi tersenyum menggoda, kencan? Ah, kau bilang tak seperti itu! Soo Kyung makin ngomel, bukan kencan!


Dae Young baru pulang dan melihat Soo Kyung berjalan ke luar. Dae Young tersenyum memanggilnya, tapi Soo Kyung nggak denger. Senyum Dae Young langsung hilang, apa dia pergi kencan?


Jin Yi sedang mengambil paketnya di kotak pemadam kebakaran saat Dae Young datang. Dae Young melihat paketnya dan curiga apa ada orang yang membukanya? Pertama, ada bekas jari dan bagian ujung plester sedikit terlepas dan plesternya mudah dilepas. Dan kurasa fakturnya terlipat di tengah sehingga ada bekasnya, ini artinya seseorang melipat fakturnya dan membuka kotaknya. Jin Yi langsung memuji Dae Young, Oppa kau hebat sekali, kau seperti Sherlock!


“Ah, apa sekarang saatnya terpesona olehku? Kau perlu mencari tau siapa yang melakukan ini. Bukankah pengantar paket itu sedikit aneh?”

“Kwang Suk? Eey, tak mungkin dia,” sahut Jin Yi. Dae Young juga merasa sepertinya ia baik. Jin Yi terpikir apa satpam yang melakukannya? Setelah membuka kotak pemadam kebakaran, ia mungkin ingin tau dan membukanya.


Dan pergilah mereka ke kantor satpam, tapi pak satpam berkata bukan dia, jika bukan waktunya memeriksa untuk apa ia membukanya. Dae Young minta untuk melihat CCTV lantai 8. Pak satpam mengiyakan dan teringat kalau wanita di apartemen 805 bilang surat-suratnya sering hilang. “Wanita di apartemen 805? Apa Soo Kyung Noona?” tanya Dae Young. Pak satpam mengiyakan dan bertanya-tanya siapa yang melakukan.


Saat membicarakan Soo Kyung, ponsel Jin Yi berbunyi. Soo Kyung menelponnya meminta Jin Yi menjaga Barassi sedikit lebih lama. Jin Yi mengerti, kau terlambat karena berkencan. Dae Young langsung melirik kesal. “Apa? Dia berkencan? Wow, dia sedang membara!” tanya Dae Young begitu Jin Yi menutup telponnya. Bukan begitu, jawab Jin Yi, kakak korban serangan ‘don’t ask’ berterimakasih dan ingin bertemu dengannya. Dae Young tak percaya, aku yang dituduh sebagai pelaku padahal aku tak bersalah. Siapa yang harusnya diberi terimakasih?


Dae Young teringat sesuatu, korban adalah anak tunggal. Dae Young langsung panik mengambil ponselnya sambil berkata kalau polisi mengatakan teganya aku melakukan itu pada seorang putri dari keluarga yang hanya memiliki anak tunggal. Dae Young menelpon Soo Kyung, tapi ponsel Soo Kyung sibuk. Dae Young mencobanya lagi, tetap sibuk.



Soo Kyung ternyata sedang menelpon orang itu dan berkata ia sudah di tempat yang kau sebutkan, dimana kau? Sementara itu, musik langsung berubah horor, orang yang ditelponnya mengawasi dari kejauhan.

Komentar:
Lihatlah betapa khawatirnya Dae Young! Hohohoo..

1 comment: