Wednesday, May 20, 2015

Sinopsis Falling for Innocence Episode 14 Part 1

 
 

Sejak patah hati karena Soon Jung, Min Ho jadi sedikit kacau. Ia tak bisa tidur sekejap pun. Di kantor, Min Ho tiba-tiba keluar dari ruangannya dan memandangi kursi kosong Soon Jung, berharap ia tiba-tiba muncul. Woo Shik sampai sibuk mengingatkan Yoo Mi dan Mi Ru agar mengabaikannya, dia sedang tak waras. Tapi gimana mereka tak khawatir, saat kembali ke ruangannya Min Ho pakai acara nabrak pintu, hahaa.


Di taman, Min Ho malah mengganggu orang pacaran. “Hei, kalian pikir kalian akan bersama selamanya? Kalian akan segera putus. Cinta berubah, kau tau! Meski bahagia pasti berlalu, kesedihan tak akan pernah berlalu!” teriak Min Ho persis orang stress. Pasangan lain yang sedang main sepatu roda juga ia ganggu sampai jatuh, hahaha!


Woo Shik yang ada di sana bersama Wendy sampai mau pura-pura tak kenal saking memalukannya. Wendy bengong, siapa yang akan percaya kalau dia Presdir perusahaan? Kim Soon Jung benar-benar mengacaukan hidup seorang pria.


Di kantor, julukan Min Ho berubah jadi ‘Presdir gila’. Saat meeting, Min Ho malah baca puisi. Parallel lines, oleh Kim Nam Jo. ‘Kita tak akan pernah menjadi satu, tapi kita juga tak pernah berdua.Kita belum pernah bertemu, tapi kita juga belum pernah terpisah. ’ Lebih parahnya, setelah itu Min Ho menangis.


Di mobil, Woo Shik sengaja menyetel lagu agar suasana lebih ceria. Tapi Min Ho yang tadinya tenang malah tiba-tiba jadi histeris karena lirik lagunya berkali-kali menyebut kata ‘Soon Jung’ a.k.a innocent. Saat membaca pengumuman di kantor, tiba-tiba Min Ho menangis karena juga ada kata ‘Soon Jung’ di sana, padahal itu tentang hiking.


Wendy tak habis pikir, kalau sudah pernah mengalami patah hati harusnya dia lebih dewasa, tapi apa yang salah dengannya? Di umur segini? Woo Shik berkata alasannya karena itu cinta pertama Min Ho, cinta pertama selalu jadi yang tersulit. Wendy jadi makin kasihan dan menepuk-nepuk Min Ho yang daritadi hanya memainkan tali sepatunya.


“Apa akhir-akhir ini kau bermimpi?” tanya Wendy. Min Ho langsung mengeluh kalau ia tak bisa tidur sama sekali, bagaimana bisa ia bermimpi? Wendy kesal, ini semua gara-gara Soon Jung. Dengar nama itu disebut, Min Ho langsung tanya apa Soon Jung baik-baik saja? Apa dia makan dengan baik? Dia tak sakit kan? Wendy menyuruh Min Ho menanyakannya sendiri. Tapi Min Ho yang hampir menangis mengeluh Soon Jung tak mau menjawab telponnya.


Wendy lama-lama tak sabar, Min Ho bahkan tak membantu investigasinya, kenapa ia harus terus menemui Min Ho? Min Ho langsung berkata yakin kalau beberapa hari lalu ia mimpi, dan jam tangan itu terus ada. Wendy mengeluh, jam tangan tak bisa jadi bukti kasus tabrak lari. Min Ho jadi frustasi, lalu apa yang harus ia lakukan? Saat Wendy menyuruhnya memimpikan mimpi lain, Min Ho makin frustasi dan menangis, ia tak bisa tidur!


Woo Shik menenangkan Min Ho dan berandai-andai kalau Joon Hee pelakunya, kenapa tak ada jejak darah di mobilnya? Menurut Wendy mobil asli yang digunakan saat kejadian pasti sudah dihilangkan, lalu ia membeli mobil yang persis sama, dengan plat yang lama. “Kalau begitu gampang, minta surat perintah pencarian, inspeksi nomor mesin, dan cari di komputer, hasilnya akan keluar!” usul Woo Shik. Min Ho menganggap itu briliant, tapi Wendy malah tertawa stress, memangnya surat perintah pencarian dan penyitaan jatuh begitu saja dari langit? Paling tidak harus ada dasar atau keterangan saksi.


Menurut Wendy sekarang ini kuncinya ada di Noh Young Bae, jadi ia minta Min Ho minta teman dekatnya, Jaksa Park untuk cepat mendakwa Young Bae. Min Ho awalnya keberatan, tapi karena Wendy bilang ini berhubungan dengan Soon Jung,  barulah si Kapten Hook menjawab semangat kalau ia bersedia.


Perkataan Ji Hyun yang hanya menganggapnya sebagai anjing pemburu, membuat Joon Hee menawarkan win-win solution untuk Ji Hyun dan Gold Partners. Ji Hyun akan menjadi kaki tangannya dalam menjatuhkan Hermia. Karena yang Presdir Kang pernah bilang, hubungan antara kaki tangan itu lebih kuat dibandingkan rekan bisnis. Seperti Ji Hyun yang tau kelemahannya, Joon Hee juga tau kelemahan Ji Hyun. Joon Hee tak bermaksud mengancam, hanya saja jika Gold Partners gagal mengakuisisi Hermia, bukan hanya dirinya yang akan disalahkan, tapi Ji Hyun juga.

 
 

Ji Hyun marah, tapi Joon Hee tetap menawarkan mereka menjadi partner in crime sekali lagi. Kali ini Joon Hee akan menggunakan hukum yang menjadi spesialisasinya untuk menyerang Kang Min Ho dan Hermia. Dan ia ingin Ji Hyun mengurus koneksi dan uang mereka karena ia akan membawanya ke pengadilan.


Soon Jung berkunjung ke kantor untuk mendapatkan sertifikat pengalaman kerja. Mi Ru dan Yoo Mi menyambutnya heboh. Mereka mengeluhkan kantor yang terasa sepi. Posisi Soon Jung sepertinya juga tak akan digantikan karena Min Ho terus menolak setiap kandidat. Dan lagi, Presdir mereka benar-benar aneh akhir-akhir ini, seperti orang linglung. Bisnis berjalan dengan baik, tapi Min Ho tampak sangat depresi. Mereka jadi kasihan.

 
 

Soon Jung baru tau, dan saat akan pulang, ia menemukan sendiri keanehan Min Ho. Mereka bertemu di depan lift. Awalnya Min Ho sangat cool saat melihat Soon Jung di depannya, dipikirnya ia berhalusinasi. Tapi saat menyentuhnya dan sadar Soon Jung benar-benar ada di sana, Min Ho langsung teriak histeris. Soon Jung sampai kaget dan heran melihatnya, hahaha.


Mereka lalu bicara di cafetaria. Min Ho yang canggung malah meniup-niup minumannya sebelum bertanya keadaan Soon Jung, kau sekarang tinggal di tempat Wendy? Soon Jung mengiyakan. Karena Soon Jung datang untuk mendapatkan sertifikat pengalaman kerja, Min Ho bisa menebak kalau Soon Jung belum mendapatkan pekerjaan baru. Soon Jung kembali mengiyakan, persaingan kerja sangat ketat akhir-akhir ini.


Soon Jung memberitahu kalau ia akan menjual rumahnya dan pindah ke Hwaseong untuk memulai hidup baru. Terlalu banyak memori akan Dong Wook di sini dan Incheon, jadi ia ingin memulai lagi di tempat tanpa memori masa lalu. Alasan Soon Jung memberitahu ini agar Min Ho bisa menerima ini dan move on. Ia ingin dirinya dan Min Ho bisa hidup dengan baik.


Min Ho malah merasa dibanding penyemangat, ini seperti penolakan untuknya. Soon Jung tersenyum, ini penyemangat. Mungkin mereka terkait di takdir yang aneh, tapi ia yakin Min Ho akan jadi pemimpin yang baik dan ia akan terus menyemangati Min Ho. Jadi Min Ho harus cepat melupakan ini dan semangat lagi, 4.500 orang bergantung padanya.


Soon Jung pamit, dan minta Min Ho menjaga diri dimanapun ia berada. Sebelum Soon Jung pergi, Min Ho berkata kalau ia tak menyukai Soon Jung karena jantungnya, tapi ia menyukainya karena ia adalah Kim Soon Jung. Min Ho akan semangat mulai sekarang, dan ia akan mengekspresikan perasaannya dengan caranya sendiri mulai sekarang. Soon Jung tak perlu khawatir, ia tak akan memohon Soon Jung membalas perasaannya. Meskipun Soon Jung tak menyukainya, Min Ho tetap berterimakasih. Jadi Min Ho harus mengekspresikan rasa terimakasihnya mulai sekarang. Min Ho yang berkali-kali berkata akan semangat lalu masuk duluan.

 
 

Soon Jung kembali ke rumahnya dengan koper besar di tangan. Seorang pria tiba-tiba datang dan membantu Soon Jung membawa koper itu naik. Saat sampai rumah, ada banyak post-it tertempel di pintu, siapa lagi kalau bukan kerjaan Min Ho. Kebanyakan menanyakan kapan Soon Jung kembali, juga permintaan maaf Min Ho, meski tak melakukan sesuatu yang salah, ia tetap minta maaf. Soon Jung yang tadinya tertawa, merasa sedih karena permintaan maaf Min Ho.


Di rumahnya, Min Ho kembali semangat karena janjinya pada Soon Jung. Tapi baru ia mau menyentuh tumpukan pekerjaannya, tiba-tiba Min Ho merasa dunianya seperti berputar dan kabur.


Di kantor, Min Ho bertemu dengan Ahjussi Ma yang baru melaporkan perkembangan produksi di pabrik. Min Ho menduga Ahjussi Ma masih kaget dengan apa yang terjadi saat terakhir mereka bertemu, tapi Ahjussi Ma tak merasa begitu. Ia malah lebih heran bagaimana jantung Dong Wook yang besar bisa pas di dada Min Ho yang kecil, hahaa.


Min Ho kesal, tapi ia tetap minta maaf dengan sopan karena sudah menyebabkan masalah. Ahjussi Ma merasa itu bukan sesuatu yang perlu dimintai maaf, ia malah bersyukur karena anaknya masih hidup di tubuh Min Ho. Kematian anaknya tak benar-benar tak berguna. Mungkin Min Ho tak percaya, tapi Ahjussi Ma bisa merasakannya dari awal. Di hari saat Min Ho pingsan di ruang pertemuan, hatinya tau kalau ada sesuatu, hubungan antara dirinya dan Min Ho. Seperti itulah hubungan antara orang tua dan anak, hati mengenalinya duluan.


Ahjussi Ma berterimakasih Min Ho sudah hidup dengan sehat seperti ini. Min Ho langsung berkaca-kaca, dan berbalik meminum minumannya agar air matanya tak keburu tumpah. Aww!


Sambil berjalan keluar, Ahjussi Ma ingin Min Ho mengerti kenapa Soon Jung bersikap seperti itu. Min Ho mengerti, karenanya ia akan mengekspresikan perasaannya dengan caranya sendiri. Apalagi Soon Jung sudah melakukan banyak hal untuknya, lebih dari tugasnya sebagai sekretaris. Dan Soon Jung pernah bilang kalau ia akan melindungi Min Ho. Jadi ia harus mengekspresikan rasa terimakasihnya, meski tak tau Soon Jung akan menyukainya atau tidak.


Soon Jung yang baru bangun sudah dicereweti Wendy untuk pergi keluar cari makan. Soon Jung menurut, dan di depan pintu ia menemukan setangkai bunga matahari dengan tulisan, ‘Kau akan masuk neraka kalau membuang bunga ini! ‘Soon’ morning!’ Soon Jung hanya mengambilnya tanpa ekspresi lalu pergi.

 
 

Siapa lagi orang di balik ini kalau bukan Min Ho? Dan Wendy terpaksa harus mau jadi komplotannya, meskipun itu benar-benar membuatnya kesal. Dong Wook juga begitu dulu, sampai Wendy menangisi takdirnya sendiri. Hahaa.

 
 

Hari-hari berikutnya, bunga itu terus ada di depan pintu Soon Jung. Soon Jung hanya mengumpulkan semuanya dan membuangnya ke halaman rumah Min Ho dengan kesal. Tapi Min Ho kembali dengan bunga yang jauh lebih banyak, dan menaruhnya di depan rumah Soon Jung.. tepat saat pemiliknya kembali. Melihat ekspresi kesal Soon Jung, Min Ho refleks kabur, huahaha, epic!


Ini hukuman! Aku akan mengirimimu bunga sampai aku mati!’ ancam Min Ho. Dan hari-hari berikutnya, Min Ho terus mengirim bunga. Satu waktu dengan puisi di dalamnya. Puisi oleh Kim Nam Jo, berjudul orang yang pergi dan tak kembali. ‘Jika seseorang yang telah pergi belum kembali, mari menunggu lebih lama. Mencintai lebih banyak bukan sesuatu yang memalukan. Mencintai lebih lama juga bukan sesuatu yang memalukan.’ Jiaah, Min Ho patah hati kerjaannya jadi baca puisi mulu, haha.


Joon Hee mulai menjalankan rencananya. Ia minta Ji Hyun segera mengajukan gugatan dari cabang di Amerika. Mereka akan menuntut Hermia tentang hak paten produk baru. Ji Hyun heran, produk baru itu sudah ada hak patennya. Tapi target Joon Hee bukan memenangkan perkara, karena bisnis adalah tentang penjualan. Apa yang terjadi kalau Hermia tak bisa menjual produknya?


Kondisi istri Young Bae makin memburuk. Ia tak menginginkan ginjal baru, ia hanya ingin suaminya menyerahkan diri karena kasus perjudiannya sebelum ia meninggal. Young Bae tak suka istrinya berkata begitu, ia akan menyerahkan diri setelah menyelamatkannya.


Young Bae yang terdesak menuntut Joon Hee memenuhi permintaannya. Joon Hee berkata enteng kalau ia lupa, dan minta Young Bae segera memberikan memory card blackbox mobilnya. Young Bae tentu tak percaya, Joon Hee pasti akan langsung mengabaikannya setelah memory card itu ia berikan. Joon Hee tak masalah, kalau begitu Young Bae tak akan mendapatkan ginjal untuk istrinya, padahal ia sudah mendapatkannya di China. Kali ini Young Bae percaya, di mana ia harus menemui Joon Hee?


Produk baru Hermia berjalan baik. Penjualan meningkat 3x lipat dan departement store yang tadinya menolak mereka mulai mengajukan kerjasama. Dengan begini, mereka punya uang cash lebih dari cukup untuk membayar utang yang akan segera jatuh tempo. Hasil itu membuat Min Ho makin semangat dan bekerja lebih keras lagi.

 
 

Penolakan demi penolakan membuat Soon Jung langsung senang saat menerima tawaran interview dari Daeji Pharmaceutical. Seperti biasa, setangkai bunga matahari ada di depan pintunya, dengan Min Ho yang hanya memberinya ucapan semoga berhasil. Soon Jung tersenyum senang membacanya, lalu segera pergi. Seolah tau dirinya sedang buru-buru, saat turun sudah ada taksi yang menunggunya. Padahal Soon Jung tak memesan taksi.

 
 

Interview Soon Jung berjalan lancar, dan ia diminta bekerja 2 minggu lagi. Soon Jung tersenyum senang dan berterimakasih. Sayangnya saat akan pulang, di luar hujan lebat. Ia sudah mau berlari menembus hujan, tapi seorang karyawan tiba-tiba memberikan payung untuk Soon Jung, beralasan kalau bosnya yang menyuruhnya. Soon Jung sangat berterimakasih dan pulang dengan payung kuning itu. Di kejauhan, ada Min Ho yang mengawasinya. Iya, siapa lagi yang menyuruh kalau bukan Min Ho? Aww banget dah!


Young Bae pergi ke suatu tempat sesuai arahan Joon Hee. Tapi tentu saja ia dibohongi karena yang datang malah orang-orang berjas hitam yang meminta memory cardnya diserahkan. Young Bae berusaha kabur, tapi jelas mereka bukan levelnya dan ia habis dipukuli. Tepat saat itu Wendy yang berhasil menemukan mobil Young Bae datang ke lokasi. Orang-orang suruhan Joon Hee tak takut dan malah menyerang Wendy dan detektif temannya. Kesempatan itu dipakai Young Bae untuk pergi dengan mobilnya.


Joon Hee yang dapat laporan langsung marah karena kecerobohan mereka. Setidaknya mereka harus membawa Noh Young Bae atau mendapatkan memory cardnya. Mereka tak tau polisi tiba-tiba datang dan membuat Young Bae bisa kabur. Joon Hee menyuruh mereka sembunyi dulu sampai ia mengontaknya lagi.

 
 

Min Ho terbangun di pagi hari, sepertinya dadanya agak sakit. Tapi ia mengabaikannya, dan mulai bersiap-siap. Ia baru menyiapkan satu bunga matahari untuk Soon Jung saat Woo Shik datang dengan hebohnya berkata kalau perusahaan dituntut karena paten produk baru, dan pengadilan memerintahkan mereka menghentikan penjualan produk itu. Min Ho kaget dan buru-buru pergi, melupakan bunga untuk Soon Jung yang masih ada di meja.


Tanpa sadar Soon Jung merasa kehilangan saat bunga matahari dari Min Ho tak ada di tempat biasanya. Senyumnya hilang. Ia mencari ke sekeliling, tapi tak ada bunga untuknya hari ini.


Bersambung ke Part 2

Komentar:
Aku selalu berpikir episode 13 - 14 dari drama 16 episode itu bagian terberat buat ditonton, apalagi ditulis. Tapi ini bener-bener kejutan deh, siapa yang nyangka kalo patah hatinya Min Ho bakalan se-hilarious ini. Aku kasian sih liat Min Ho nyaris gila gitu, tapi sumpah bikin ngakak banget. Kasian Woo Shik sampe mau pura-pura nggak kenal Min Ho, hahaha!

And a sunflower for a day itu sweet bangeeet ampun! :")

No comments:

Post a Comment