Friday, January 10, 2014

Sinopsis Prime Minister and I Episode 8 Part 2


Yul dan Da Jung masuk ke kamar. Yul duduk di meja kerjanya dan kepikiran soal kakak In Ho yang ada di sana (RS yang sama dengan ayah Da Jung), kenapa ia tak memberitahuku? Da Jung menyahut kalau itu bahkan bukan berita baik, kenapa ia harus mengatakannya, aku juga mendengarnya dari Ayahku. Yul hanya berkata, “apakah begitu?”


Yul mencari sesuatu di mejanya dan sadar kalau ia meninggalkan dokumennya di ruang kerja. Dengan semangat Da Jung menawarkan akan mengambilnya. Da Jung kembali dengan dokumen yang dicari Yul. Yul berterimakasih dan bergumam kalau ia ingin sesuatu yang manis, seperti coklat panas. Da Jung langsung membuatkannya.

Yul: “Ah, apakah kau sudah mengganti tisu toilet?” Da Jung buru-buru mengambil tisu dan memberi isyarat akan menaruhnya di kamar mandi.

Yul: “Boneka-boneka itu juga perlu dibersihkan dari tempat tidur” Da Jung menurut dan membereskan boneka yang berserakan di tempat tidur.

Yul: “Dan bantal itu perlu dibersihkan juga”

Yul: “Sofa ini perlu diatur juga”


Semua yang Yul minta dilakukan Da Jung dengan senang hati. Yul merasa ini aneh, “ada angin apa sampai kau mendengarkanku begitu baik?”


Da Jung tersenyum, “Aku akan baik untukmu kedepannya”

“Apa?”

“Aku bercanda. Aku hanya... dalam mood yang bagus. Apa lagi yang harus aku lakukan, Jongri-nim?”


Yul berkata sudah cukup, ia akan tidur jadi cepat pergilah. Da Jung menawarkan diri membantu Yul sampai tertidur, baru pergi. Yul kaget, kau akan membuatku tertidur? Da Jung berkata akan membacakan buku untuk Yul, jadi cepatlah berbaring. Yul menolak dan menyuruh Da Jung pergi saja. Da Jung menganggap Yul keterlaluan, bagaimana bisa ia mengabaikan ketulusan seseorang seperti ini? Yul berkata kalau bukan itu maksudnya. “Apakah Anda ingin berbaring sendiri atau Anda ingin aku yang membaringkanmu”, ancam Da Jung sambil terus mendekat pada Yul. 


Yul sampe jatuh terduduk di kasur dan akhirnya mengalah, Yul cepat-cepat berbaring dan mengenakan selimutnya. Da Jung tanya apa Yul tak akan mengganti pakaiannya untuk tidur? Yul menjawab tidak, dan malah merapatkan selimut menutupi tubuhnya, hahaa. Da Jung duduk di samping Yul, dan mengambil buku yang ada di meja samping Yul melewati Yul, tanpa berpikir kalau gerakannya membuat Yul gugup.


Da Jung mulai membaca, “Jadi pada malam pertama Scheherazade mengatakan kepada Sultan sebuah cerita tetang Merchant dan Genie. Jika Sultan akan memungkinkanku untuk hidup sehari lagi hari ini, aku akan memberitahumu kisah selanjutnya besok malam. Setelah mendengar cerita Scheherazade, ia berpikir aku hanya harus bertahan sampai besok. Namun, setelah aku mendengar seluruh cerita ini, aku pasti akan membunuhnya” (Saat Da Jung membaca, Yul terus menatapnya. Aww)


Da Jung melirik ke arah Yul yang tertidur dan senang, ini benar-benar efektif. Da Jung mengambil spidol dan menuliskan sesuatu di perban di tangan Yul. 


“Terima kasih, Jongri-nim, untuk peduli dengan ayahku. Selamat malam.”, Da Jung mengatakan itu pada Yul yang tertidur dan keluar kamar dengan tas dan mantelnya tanpa bersuara agar Yul tak terbangun dan mematikan lampu kamar.


Tapi ternyata Yul belum tertidur, ia membuka matanya dan melihat pesan yang ditulis Da Jung di perbannya. “Jongri-nim, segeralah sembuh!”, dengan bonus gambar hati dan muka Yul yang galak, haha. Yul tersenyum dan tampak memikirkan sesuatu.


Pagi harinya, Da Jung, Na Ra dan Man Se mengantar Yul yang akan pergi bekerja ke depan pintu. Na Ra dan Man Se kompak berkata, “Ayah! Sampai berjumpa nanti.” Yul mengiyakan dan berpesan jangan hanya bermain sepanjang hari dan kerjakan PR-mu.


Man Se memanggil Yul dan merentangkan kedua tangannya. Yul hanya diam. Man Se merajuk, “Ayah, apa yang ayah lakukan? Lengan Man Se akan jatuh.” Yul akhirnya mendekat dan memeluk Man Se. Da Jung senang melihat mereka. 


Yul melirik Na Ra, tapi Na Ra cepat-cepat berkata kalau ia baik-baik saja, lebih seringlah memeluk Man Se, lagipula Ayah juga hanya pergi ke pertunjukan Man Se, Ayah tak peduli padaku. Aw, our little girl is jealous.


Da Jung buru-buru menutup mulut Na Ra, “Kwon Na Ra, jenis sopan santun berbicara apa itu pada ayahmu?”

Yul tak berkomentar dan tanya dimana Woo Ri. Da Jung bilang kalau Woo Ri ada di kamarnya, Anda tahu ia akan melalui masa pubertas. Da Jung mengingatkan Yul untuk segera pergi, semua sudah menunggu. Yul melepaskan pelukannya pada Man Se dan melangkah masuk mobil. Da Jung memanggilnya lagi dan menyuruh anak-anak mengucapkan selamat. Na Ra dan Man Se langsung kompak berkata, “Ayah, sampai jumpa nanti”, sambil membungkuk. Yul terkesima, tapi langsung masuk ke mobil. Yul tampak surprise, selama ini dia nggak pernah dapat perhatian semacam ini dari anak-anaknya.


Da Jung juga memanggil In Ho dan tersenyum, “Kepala Kang, fighting!”


Yul melakukan kunjungan ke pasar, atau bahasa kerennya, blusukan, haha. Yul bertanya dan menyapa dengan ramah pada ahjumma-ahjumma penjual di pasar. 


Yul berhenti di penjual aksesoris dan membeli bando pink lucu untuk Na Ra. Yul tanya berapa harganya, ahjumma penjual berkata tidak perlu. Tapi Yul tetap membayar dan bertanya, “Putriku kelas 5 SD, apa ia akan menyukainya?” Ahjumma penjual menjawab tentu saja. Mata Yul tertuju pada sebuah jepit rambut dan memutuskan untuk membelinya juga.


In Ho mendapat telepon dari Blue House dan mengabarkan dengan gembira pada Yul kalau Presiden memutuskan untuk meminta re-evaluasi kelayakan proyek. Yul tampak lega. 


Para reporter bertanya, sepertinya Presiden setuju, apakah Anda memikirkan itu? Yul menjawab diplomatis, “sebagai Presiden yang membuat keputusan, aku berbagi tanggung jawab keputusan dan membuat yang terbaik bahwa kelayakan proyek wajar dievaluasi kembali.” Reporter masih terus bertanya, tapi Yul mengakhirinya dan segera masuk mobil.


Joon Ki melihat wawancara Yul di berita dan kesal. Asistennya masuk dan memberitahu kalau reporter dari Goryeo Ilbo ingin menemui Anda. Joon Ki heran. Reporter Byun menunggu di depan pintu dan mengingat informasi yang ia dapat di kantor polisi, soal Yul yang menuntut Da Jung sebagai stalker tepat sebelum sidang pribadi PM. Polisi berkata kalau mereka bertengkar seperti orang gila. Juga informasi dari Ayah Da Jung, kalau ia tau putrinya dan PM berkencan saat membacanya di koran. Dan juga saat Da Jung bermain salju dengan In Ho. 


Reporter Byun semangat sendiri dan merasa dari potongan-potongan ini, ini penipuan atau sebuah perselingkuhan? Asisten Joon Ki keluar dan menyuruh Reporter Byun yang lagi ketawa-ketawa sendiri masuk. Wait, siapa yang benar menebak kalo reporter yang mengorek info dari ayah itu reporter Byun? *angkat tangan!* :p


Di rumah, Man Se menangis karena Yul hanya membelikan hadiah untuk Na Ra, “Aku membencimu, Ayah! Aku benar-benar membencimu!” Yul bingung dan berkata akan membelikan Man Se hadiah nanti. Na Ra berkata dengan ceria, Man Se itu cengeng, Ayah jangan mengkhawatirkannya. Yul mengambil jepit rambut yang juga dibelinya, Na Ra melihatnya dan bertanya itu apa? Yul berkata bukan apa-apa dan segera memasukkan jepit rambut itu ke sakunya. Na Ra yang happy dengan hadiahnya hanya mengiyakan. Yul menyesal, ia tak berpikir tentang Man Se.


Da Jung datang membawakan minuman dan bertanya kemana Man Se? Da Jung menggoda Yul, “Apa yang terjadi sampai membelikan Na Ra sebuah hadiah.” Yul bilang ia ada di pasar, jadi ia membelinya. Da Jung memuji Yul soal hadiah, tapi meminta Yul mengurangi PR anak-anak, mereka memiliki terlalu banyak PR.


Yul cuma melirik, “Nam Da Jung-ssi, kau harusnya khawatir dengan PRmu sendiri. Jurnal harian. Kau sudah menulisnya dengan benar?”

Da Jung: “Tentu saja!” Yul berkata akan memeriksa PR Da Jung, segera bawa kesini. Da Jung cuma bisa mengernyit sebal.


Da Jung membawa PRnya ke ruang kerja Yul, ”Jongri-nim, aku melihat berita sebelumnya. Selamat! Ini berarti bahwa masalahmu telah teratasi kan?” Sambil mengecek PR Da Jung, Yul berkata kalau itu sebabnya ia ingin mengundang Hye Joo dan In Ho nanti untuk minum-minum bersama. “Minum? Oh, itu bagus!”, sahut Da Jung senang dan mulai membayangkan segelas So-Mac (minuman campuran soju dan bir)


Yul memandang saku jasnya, ingin memberikan jepit rambut yang dibelinya pada Da Jung. Da Jung berkata akan meyiapkan snacknya dan akan keluar. Yul memanggilnya. Da Jung heran, Yul ingin bilang apalagi? Yul ragu, “Itu.. itu..” Da Jung tiba-tiba sadar kalau So-Mac terlalu lemah untuk hari yang baik seperti ini, ia akan menyiapkan minuman keras. Da Jung akan keluar lagi, dan Yul memanggilnya lagi, “maksudku kepala (rambut)..” Da Jung panik, “Apakah kepalamu sakit lagi?”


Yul meminta Da Jung mendengarkannya sampai selesai, maksudku pasti kau tak nyaman dengan rambut panjang. Da Jung tak merasa begitu. Yul berkata ia pernah bilang, tak bisakah kau tidak hanya menggerai rambutmu, kau harus merapikannya dengan jepit rambut. Da Jung: “Jepit rambut?” Yul membenarkan dan siap mengambil jepit rambut dari saku jasnya, tapi Da Jung malah bilang kalau ia benci menjepit rambutnya, apa ia anak sekolah? Yul kaget dan mengira Da Jung mengatainya anak sekolah. Da Jung bilang bukan Yul, tapi ia. Yul mulai ngomel, “terserah kau menjepit rambutmu atau tidak, aku tak peduli. Kau mengikatnya atau tidak, lakukan apa yang kauinginkan! Dan jurnal harian ini, apa kau akan terus menulis dengan cara ini? Tulis lagi dengan benar sampai halaman penuh.”


Da Jung bengong liat Yul memarahinya. Yul bertanya apa Da Jung tidak akan pergi? Da Jung mengiyakan dan pergi. Di luar Da Jung berpikir haruskah ia melawan, tapi Da Jung menenangkan dirinya, ia akan bersabar, tapi tetap heran dengan tingkah Yul yang aneh hari ini.


Yul memandangi jepit rambut itu dan bertanya-tanya, “Apa yang aku lakukan?”


Joon Ki pulang dan mengingat perkataan reporter Byun yang merasa pernikahan PM Kwon tidak nyata, bagaimana jika itu adalah pernikahan palsu dan jika aku punya bukti? Joon Ki tersenyum dan merasa konferensi pers besok akan menarik. Joon Ki mendapat telepon dari Blue House, Presiden memintanya bertemu.


Di kediaman PM, Yul, Da Jung, Hye Joo, dan In Ho bersulang dengan gembira. Yul berterimakasih, seharusnya ia melakukan ini lebih cepat, tapi ia tidak terlalu pandai dalam hal ini. Da Jung bergumam, Anda tau sendiri. Yul meliriknya, haha. Yul menuangkan minuman untuk Hye Joo dan meminta maaf sudah menolak ajakan makan waktu itu. Hye Joo melihat tulisan Da Jung di perban Yul dan berkata itu bukan masalah. Yul menuangkan minuman untuk In Ho juga dan bertanya bekerja untuknya pasti melelahkan. In Ho berkata sama sekali tidak, ini sebenarnya menyenangkan (sambil melirik Da Jung). Da Jung juga minta gelasnya diisi. Yul tersenyum dan berkata Da Jung sudah bekerja keras, Yul akan menuangkan minuman tapi nggak jadi, Da Jung harus minum perlahan, jika ia minum dengan cepat dan mabuk siapa yang akan membereskan kekacauan ini nanti? Da Jung tertawa, “Apa anda pernah melihatku mabuk?”


Yul meminta Da Jung melihatnya, kekacauan besar yang kau buat untukku terakhir kali, kau melupakannya? Itu lho yang Da Jung muntah persis di muka Yul, hahaa, tak terbayangkan. “Aku mengerti. Aku tidak ingin minum.”, jawab Da Jung malu. Yul tak tega dan menuangkan setengah gelas untuknya, minumlah perlahan-lahan. Da Jung mengiyakan dengan semangat.


Hye Joo yang sedari tadi jadi obat nyamuk bersama In Ho mengajak Da Jung menyiapkan makanan lagi. Da Jung merasa makanannya sudah banyak, tapi Hye Joo memberi isyarat untuk pergi, jadi Da Jung menurut setelah menghabiskan minumnya dulu, haha, nggak mau rugi. Saat menyiapkan sandwich, Hye Joo tanya bagaimana rasanya tinggal dengan PM? Da Jung yang sedang memakan sandwichnya kaget, tapi lalu menjawab kalau Yul orang yang baik meskipun ia orang yang sulit. Hye Joo membenarkan, ia sudah seperti itu selama 20 tahun. Kami pertama kali bertemu tahun pertama SMA, sudah lama bersama-sama bukan? Yul adalah seseorang yang sangat kuhormati, sepertinya kau juga lebih menghormatinya, seperti yang aku lakukan kan? Da Jung kaget tapi membenarkan. Hye Joo meminta Da Jung untuk tak melewati batas.


Yul bertanya pada In Ho tentang kakaknya, bagaimana ia bisa berakhir seperti itu? In Ho terdiam sesaat sebelum menjawab itu karena kecelakaan mobil, ia bersama dengan wanita yang dicintainya saat kecelakaan. Yul tanya bagaimana dengan wanita itu? “Dia meninggal”, jawab In Ho. In Ho menyesal, seharusnya ia tidak membiarkan kakaknya pergi dengan wanita itu. In Ho tanya apa ada sesuatu yang disesalkan Yul? Yul mengiyakan, setiap orang memiliki hal-hal yang tidak berjalan seperti yang mereka inginkan. In Ho ingin tau apa itu. Yul hanya menjawab kalau setiap orang punya rahasia yang tak ingin diberitahu pada siapapun, setidaknya satu. Yul berkata kalau ia dan In Ho ada dalam perahu yang sama.


Da Jung datang dengan sepiring sandwich tanpa Hye Joo. Hye Joo sedang pergi memantau berita. Da Jung heran mengapa tak ada orang yang minum dan mengambil segelas untuk dirinya sendiri. Da Jung mengingat perkataan Hye Joo kalau Yul tidak akan pernah bisa melupakan istrinya, tak peduli siapa orang itu ia tak bisa masuk ke dalam hati Yul, tak peduli berapa banyak waktu yang terlewati. 


Hye Joo tampak sediih sekali waktu bilang itu, berapa lamapun ia mencoba, ia tak bisa memasuki hati Yul.


Presiden bertemu dengan menteri Park Joon Ki. Presiden merasa menyesal untuk grup Myeong Shim yang bertanggung jawab atas proyek dan meminta Joon Ki berbaik-baik dengan mereka. Joon Ki bertanya bagaimana jika popularitas PM lebih tinggi dari Anda, apa Anda baik-baik saja dengan itu? Presiden hanya tersenyum kecut.


Mereka sepertinya mulai mabuk, Da Jung menyebutkan keinginan tahun barunya, dunia tanpa PR! Da Jung mengeluh kalau menulis 5 halaman setiap hari benar-benar sulit, Anda tak bisa mengurangi Prku, Jongri-nim? Yul langsung berkata tidak! Da Jung sudah tau itu dan beralih ke Hye Joo, “Apa keinginan tahun barumu?” Hye Joo berkata keinginannya adalah pernikahan kontrak ini selesai dengan rapi, sehingga Jongri-nim dapat melanjutkan jalannya dan kau bisa pergi ke jalanmu sendiri. Da Jung mendengus, keinginan apa itu? Bagaimana jika pernikahan kontrak ini tidak berakhir dengan rapi, apa yang akan kau lakukan? Hye Joo heran, jadi Da Jung tak memiliki rencana apapun akan masa depanmu? Kau tidak berrpikir pernikahanmu dengan Jongri-nim sebagai jaminan kan? Da Jung hanya diam. In Ho yang bertanya mengapa Hye Joo berkata seperti itu dan mulai berdebat dengan Hye Joo. Yul menengahi, “Aku tak tau kapan akan terjadi setelah pernikahan ini berakhir, apapun yang ingin Nam Da Jung-ssi lakukan, aku akan mengawasi dan membantunya. Jadi pelan-pelan saja dan menemukannya.” Da Jung meminta Yul tak khawatir, setelah pernikahan itu masalah yang akan kupikirkan nanti, aku adalah orang yang hidup untuk saat ini. Khawatir atas sesuatu yang belum terjadi benar-benar bukan gayaku, kata Da Jung sambil tertawa.


Da Jung merasa suasana jadi muram karenanya dan beralih ke In Ho, “Kepala Kang kami yang keren, baik, dan jago berbicara Spanyol, katakan keinginanmu!” In Ho menjawab kalau ia akan mengakui perasaannya pada wanita yang ia sukai. Yul kaget. Hye Joo melirik penuh arti. Dan Da Jung cuma bilang, wow!


Saat akan pulang, Hye Joo bertanya pada In Ho kalau wanita itu Nam Da Jung kan? tapi bagaimana, hatinya sudah di tempat lain, lanjut Hye Joo kemudian pergi. In Ho terdiam. Btw, daritadi Hye Joo ini njatuhin hati orang terus yak?


Da Jung berdiri di luar dan kagum pada In Ho yang berani mengakui perasaannya. Da Jung teringat perkataan Hye Joo kalau Yul tak akan pernah melupakan istrinya, “Aku tidak bisa mengakuinya. Aku tidak ingin. Aku tidak akan melakukannya.”

Yul keluar dan melempar mantel Da Jung, “Apa yang kau lakukan? Jika kau tak ingin mati beku mengapa tak masuk ke dalam?” Yul akan pergi, tapi Da Jung memanggilnya dan berkata ia ingin menanyakan sesuatu. Yul langsung bilang kalau kau akan berbicara tentang PR lagi, jawabannya hanya satu, tidak!


“Istimu.. apakah Anda masih mencintainya? Apakah itu sebabnya Anda mencegah orang memasuki ruang piano dan menghentikan Woo Ri dari pertunjukan musik?”


Yul terdiam dan berbalik menatap Da Jung. “Kadang-kadang membuat wajah sedih, juga karena istrimu, karena anda memikirkannya, aku benar kan?”, lanjut Da Jung. Yul tak bisa menjawabnya dan pergi. Di dalam rumah, Yul hanya bisa menghela napas panjang.


Da Jung masih di luar dan mulai melompat-lompat agar tak kedinginan. In Ho datang dan bertanya apa yang Da Jung lakukan. Da Jung berkata ia sedang berolahraga, In Ho memutuskan ikutan karena dia sedikit mabuk. Da Jung berkomentar, siapapun itu, ia sangat beruntung. “Siapa?”, tanya In Ho. Da Jung bilang wanita yang akan menerima pengakuanmu, keberuntungan apa dia bisa menerima cinta seorang pria yang keren ini? In Ho berkata akan memberitahu rahasianya. Da Jung tertarik, wanita macam apa dia?

“Wanita yang kusuka adalah seorang yang aneh dan lucu..”

Da Jung tertawa dan merasa itu seperti dirinya.

“Sejujurnya aku tak punya alasan untuk tertawa setelah kecelakaan kakakku, tapi orang itu membuatku tertawa. Karena orang itu, aku banyak tertawa dan karena orang itu aku sangat senang. Anehnya aku tak lagi senang jika melihat orang itu, hatiku sakit. Orang itu, orang yang aku sukai..”

Da Jung yang sadar kalau itu benar-benar dirinya berkata ini sudah sangat malam, ia akan mendengarkannya nanti dan buru-buru berbalik. In Ho meraihnya dan memeluk Da Jung dari belakang, “Orang yang aku suka adalah kau, Da Jung-ssi”


Da Jung benar-benar shock dan minum lagi saat kembali ke ruang makan. Sementara Yul ada di ruang piano, mengingat pertanyaan Da Jung sebelumnya. Flashback: Yul melihat foto-foto istrinya dengan seorang pria (kakak In Ho), yang sepertinya diambil sebelum kecelakaan. Yul keluar dan melihat Da Jung yang tertidur di meja makan. Da Jung tak terbangun meski Yul memanggil-manggilnya. Yul akhirnya duduk di hadapan Da Jung, menatap Da Jung yang mengigau menyebut Yul dalam tidurnya.


Yul: “Nam Da Jung, apa yang akan kulakukan denganmu? PRku adalah... kau.

Komentar:

Kasian Hye Joo, Yul memang belum bisa melupakan istrinya, tapi bukan berarti nggak ada seorangpun yang bisa menembus masuk ke hatinya. He's already fallen for Da Jung. Saking lamanya Hye Joo ada di samping Yul, ia sadar kalau perlahan-lahan Yul berubah, sesuatu yang nggak bisa dilakukannya. Dan juga, sadarlah In Ho, Da Jung is not into you. Our OTP, fighting! Ah btw, yang Yul mau ngasih jepit rambutnya ke Da Jung itu lucu sekalii, nggak berhasil2, haha..

No comments:

Post a Comment