Saturday, January 18, 2014

Sinopsis Prime Minister and I Episode 11 Part 1


Yul dan Da Jung berjalan di halaman rumah dengan backsound lagu yang dinyanyikan Yul untuk Da Jung tadi. Da Jung tak menduga Yul bisa menyanyi dengan bagus dan mengira Yul akan menyanyikan lagu Kim Kwang Seok karena Yul bilang menyukainya. “Aku suka Jun Lam Hui, juga,” jawab Yul. Da Jung juga menyukai mereka, dan berkata hari ini sangat menyenangkan, kau mentraktirku makan dan bernyanyi untukku.


“Jika kau ingin sesuatu yang lain, beritahu aku. Aku akan melakukannya untukmu.”

Da Jung heran kenapa Yul tiba-tiba begini. Yul minta Da Jung cepat memberitahunya, sebelum ia berubah pikiran.


“Benarkah? Jurnal harian. Jangan memintaku menulis jurnal harian lagi”

Yul setuju, berhentilah menulis jurnal, ada lagi?

“Lagi? Rambutmu! Tetaplah pada tatanan rambut yang seperti ini. Kau tampak sangat keren.”

Yul mengiyakan, ia akan melakukannya. Dan apa lagi? Da Jung tersenyum heran, hari ini kau tampak sangat aneh Jongri-nim. Yul minta Da Jung cepat mengatakannya.

“Baiklah. Ini sedikit sulit, tolong biarkan Woo Ri dengan musiknya. Woo Ri sangat suka menyanyi, tak bisakah kau membolehkannya?”


Yul mengangguk, baiklah ia akan memikirkannya lagi, apa kau sudah selesai? Da Jung mengiyakan, ia tak menginginkan hal lain lagi, aku sudah selesai! Yul berkata, kalau begitu sekarang gilirannya, terakhir kali aku punya sesuatu untuk dikatakan padamu, apa kau ingat? Tentu saja Da Jung ingat, ia ingin bertanya tentang itu, apa yang ingin kau katakan padaku?

“Yang ingin kukatakan padamu Nam Da Jung-ssi adalah... tolong pergi dari kediaman ini.”


Da Jung tak percaya, “Jongri-nim, apa yang baru saja Anda katakan?” Yul tanya apa Da Jung tak mendengarnya, pergilah dari kediaman ini, aku ingin kau pergi dari dekat anak-anak.

Da Jung tanya apa alasannya, kenapa tiba-tiba memintanya begini?


Yul mengingat ancaman Joon Ki akan Da Jung tapi Yul berbohong dan berkata ia tak suka melihat Da Jung dekat dengan anak-anaknya, ia pernah mengatakan ini sebelumnya, Da Jung adalah penghalang untuknya. Yul merasa perlu berterimakasih pada Da Jung, jadi ia mengajaknya makan malam hari ini dan reporter tak akan curiga kalau kau tinggal bersama ayahmu. Yul lalu pergi meninggalkan Da Jung yang menangis. Oh no! HEART BREAK!


Di RS, In Ho panik mencari kakaknya, yang ternyata bersama Joon Ki. “Kang Soo adalah kakakmu kan, apa kau bekerja pada Kwon Yul karena kakakmu?”, tanya Joon Ki. Joon Ki minta In Ho menjelaskan alasan pribadi yang tak bisa dikatakan padanya.



“Orang yang membuat kakakku seperti ini adalah... Kwon Yul,” jawab In Ho.


Melihat Joon Ki yang tampak terkejut, In Ho pikir Joon Ki sudah tau semuanya saat datang kesini, tapi ternyata Joon Ki hanya tau kalau kakaknya dalam kondisi vegetatif. Joon Ki tanya kenapa Kwon Yul melakukan ini? In Ho hanya menjawab Joon Ki akan terkejut kalau tau, dan membawa kakaknya pergi.


In Ho mengingat perkataan kakaknya dulu kalau suami Na Young sudah mengetahui hubungan mereka. In Ho sudah minta mereka untuk berpisah, tapi kakak In Ho tak bisa, ia berencana pergi ke Amerika dengan Na Young. Tapi kecelakaan itu terjadi, Na Young yang tak mengenakan seat belt terlempar dari mobil. Polisi memberitahu kalau suami Na Young yang menghubungi 911, dia sedang mengikuti mobil mereka dan memperlihatkan foto-foto CCTV saat kejadian pada In Ho. Sebelumnya, kakak In Ho memberitahu kalau suami Na Young ingin bertemu dengannya, tapi ia takut.


In Ho benar-benar sedih melihat kondisi kakaknya sekarang.


Da Jung datang ke RS dengan kopernya, bingung bagaimana harus menjelaskannya ke ayah, tapi kemudian meyakinkan dirinya kalau tak ada yang bisa menghentikannya sekarang. Da Jung melihat In Ho dan memanggilnya. In Ho tersenyum dan menawarkan tumpangan setelah Da Jung bertemu ayahnya. Da Jung bilang ia tak bisa kembali dengan In Ho. In Ho heran, tapi sadar begitu melihat bawaan Da Jung kalau ada sesuatu yang terjadi.


Yul masuk ke kamar yang kosong, merasa kehilangan.


Anak-anak bermain di ruang keluarga dan langsung berhenti begitu melihat Yul datang. Yul berkata hari ini Bibi libur, jadi mereka harus memasak dan beres-beres sendiri, jadi mulailah beres-beres sekarang. Anak-anak enggan.  “Ia bilang kami bisa membereskannya setelah selesai bermain”, ujar Na Ra. Yul tanya siapa yang bilang seperti itu? Man Se menjawab, Ahjumma yang mengatakannya. Na Ra menambahkan kalau Ahjumma berkata mereka punya hak melindungi diri dari perintah ayah.


Jadi sebelum pergi, Da Jung berpesan untuk tak melakukan latihan mengeja, alfabet, dan karakter Cina pada Man Se. Jangan kerjakan review buku dan diary bahasa Inggris pada Na Ra. Dan tak perlu menonton berita CNN dan mengerjakan soal olimpiade matematika pada Woo Ri. Kenapa? Karena lebih penting bagi anak-anak untuk bermain daripada belajar. Hahaa, Nam Da Jung you roock!


Yul kesal, tapi berkata ia juga tak ingin memaksa mereka untuk belajar dan akan mengajak mereka bermain hari ini. Woo Ri buka suara, “Apa ayah ingin tanding kendo dengan kami lagi?” Na Ra bilang kalau ia tak mau dan Man Se bergumam kalau sangat menyenangkan bermain dengan Ahjumma. Yul tanya, menyenangkan? Bagaimana?


Yul mencoba melakukan apa yang biasa dilakukan Da Jung. Yul membacakan cerita untuk Man Se, tapi Man Se terganggu dengan cara Yul bercerita, Ahjumma tidak membaca seperti itu, dan mencontohkan apa yang dilakukan Da Jung. Yul bergumam, Da Jung melakukan semua hal aneh, hahaa. Man Se tanya kapan Ahjumma kembali? Ia tak bisa tidur tanpa Ahjumma. Yul minta Man Se jangan khawatir, ia akan membantu Man Se tertidur dan akan membacakannya lagi dengan lucu. Man Se minta Yul berhenti, ia akan membacanya sendiri dan pergi tidur. Hahaa, mission one failed!


Yul membantu Na Ra mengikat rambutnya, tapi Na Ra malah kesakitan karena rambutnya tertarik dan kesal karena kanan kirinya pun tak sama. Hahaha, mission two failed!


Yul menyetrika baju Na Ra. Na Ra komplain dengan cara Yul menyetrika. Woo Ri datang dan minta jeansnya disetrika, Yul ngedumel kenapa kau membawanya saat aku hampir selesai menyetrika, dan bertanya kenapa jeans ini perlu disetrika. Na Ra dan Man Se kompak menjawab,”Ahjumma melakukan ini untuk kita!” Yul nggak bisa komentar lagi. Hohohoo, mission three failed!


Ayah kesal pada Da Jung yang meninggalkan Yul sendirian. Da Jung menjawab kalau Yul selalu sibuk dan dia sangat mengkhawatirkanmu, jadi ia minta aku merawatmu. Ayah minta Da Jung jujur, kalian bertengkar kan? Da Jung tentu saja menyangkal, hubungan kami sangat baik, ya kan Kepala Kang? In Ho terpaksa membantu meyakinkan kalau mereka benar-benar tak bertengkar. Da Jung meminta ayah berkata apa yang ia inginkan, mumpung Da Jung ada disini. Ayah bangkit dan mengajak makan. In Ho mengingatkan kalau ayah baru saja makan. “Apa yang kau bicarakan? Siapa yang makan? Aku kelaparan hingga hampir mati daritadi,” sanggah Ayah. In Ho masih berusaha meyakinkan kalau ayah sudah makan, tapi Da Jung tetap mengajak ayah pergi makan dan bertanya ayah ingin makan apa?


Man Se: “Ddukbokki!”
Na Ra: ”Donkkassu!”
Woo Ri: “Omurice!”

“Ddukbokki? Tidak, terlalu banyak gula. Donkkassu? Kau tak boleh terlalu sering makan makanan yang digoreng. Omurice? Bagus, tapi kita tak punya telur,” tolak Yul.

Na Ra tanya lalu kita harus makan apa? Man Se bersikeras ingin makan ddukboki, tapi Woo Ri berkata ayah tak tau cara memasaknya, haha, dan mengusulkan mereka makan ramen saja. Na Ra dan Man Se kegirangan, Yul akhirnya setuju untuk makan ramen saja.


“Ramen? Itu tidak bagus,” tiba-tiba terdengar suara Hye Joo. Ia kemari karena Bibi khawatir dengan mereka, jadi ia akan memasak sesuatu.


Hye Joo mulai beraksi di dapur, dengan celemek pink Bibi, haha. Anak-anak mengawasi dari meja makan.


Makanan sudah siap tersaji di meja. Hye Joo akan duduk,tapi Man Se berkata kalau itu kursi Ahjumma. Hye Joo paham, tapi ia bisa duduk disini karena Ahjumma tak ada kan? Yul minta mereka segera makan. Man Se bergumam kalau ia ingin makan ramen, dan Hye Joo langsung berkata kalau makan ramen itu tak bagus. Hye Joo bertanya pada Yul, apa Da Jung membuatkan ramen untuk mereka? Na Ra menjelaskan kalau Ahjumma tak membuatnya setiap hari, ia bilang tak apa makan junk food sesekali daripada menahan diri tak memakannya sama sekali. Hye Joo tak setuju, sekali memakannya kau akan menginginkan yang kedua dan seterusnya, untuk hal buruk, yang terbaik adalah tak memulainya.


Hye Joo tanya bagaimana masakannya. Woo Ri bilang, asin. Na Ra bilang kalau baik-baik saja. Dan Man Se tak setuju, rice cup Ahjumma ratusan kali lebih baik dari ini, dan akan pergi. Tapi Yul minta Man Se tetap duduk, “Dia sudah menghabiskan waktu dan tenaga untuk membuat ini, jadi makanlah dengan bersyukur. Terimakasih Sekretaris Seo, aku akan menikmatinya!”


Da Jung berbelanja dengan In Ho dan berkata pasien Alzheimer seperti ayahku melupakan segala hal dengan mudah, mereka akan lupa kalau sudah makan dan jadi marah soal itu. In Ho tak tau soal itu dan mengajak Da Jung membeli sondae,sepertinya ayah menyukainya.

“Kepala Kang, apa kau tau? Jongri-nim tak bisa memakan sondae, dia alergi jadi jika ia memakannya, ia akan muntah-muntah. Bukankah ini lucu? Seorang pria yang bahkan tak bisa memakan sondae.”


In Ho cuma diam memandang Da Jung yang tanpa sadar selalu mengingat Yul.


Da Jung dan In Ho membeli sondae untuk ayah, ahjumma penjual berkata akan memberikan yang banyak karena kalian pengantin baru. Da Jung menyangkal, tapi In Ho merangkul bahu Da Jung dan membenarkan. “Kau tak perlu menyebarkan kalau kau istri PM,” bisik In Ho. 


In Ho mendapat telepon dari RS, kakaknya tiba-tiba kejang. In Ho tak tega melihatnya, dan Da Jung menepuk-nepuk pundak In Ho, mencoba menguatkan.


Yul dan Hye Joo minum teh bersama. Hye Joo komentar soal gaya rambut Yul, kenapa kau tiba-tiba menggantinya? Yul tak menjawab dan berterimakasih untuk hari ini. Hye Joo tak masalah dan merasa mengirim Da Jung ke ayahnya adalah hal bagus, ia akan lebih perhatian pada anak-anak. Yul berkata itu tak perlu dan tak enak karena sudah merepotkan Hye Joo, aku akan mengurusnya sendiri.


Hye Joo kecewa, Yul menerima semua bantuan yang Da Jung berikan, tapi kau menolak bantuanku? Aku tinggal di sisimu lebih lama dari dia, aku menghabiskan waktu denganmu lebih banyak dari dia, kenapa kau memperlakukanku seperti orang asing? Seperti apa aku untukmu?

Yul terdiam.


In Ho tau kalau Da Jung pasti terkejut, kadang ia akan kejang seperti itu, itu tidak sering terjadi. Da Jung menenangkan kalau kakak In Ho pasti akan segera membaik, semangatlah Kepala Kang! In Ho mengiyakan, ada sesuatu yang harus ia lakukan untuk kakaknya, jadi ia harus tetap semangat. Tapi In Ho tak mau memberitahu Da Jung yang penasaran. Da Jung tanya apa itu berjalan baik? In Ho menggeleng, itu tidak berjalan baik karena seseorang, harusnya ia tak melakukan ini untuk orang itu. In Ho merasa akan goyah dan tak tau yang harus ia lakukan. Da Jung curiga In Ho akan melakukan hal yang tak baik.

“Wow, reporter Nam kita benar-benar tajam, bagaimana kau tau?” canda In Ho. In Ho akan pulang dan berpesan agar Da Jung melupakan semuanya, dan fokuslah pada ayahmu agar tak menyesal nanti.


Da Jung memandangi ayahnya yang tertidur dan berkata pada dirinya sendiri, baiklah aku hanya akan memikirkan soal ayah sekarang.


Yul bekerja di mejanya dan pandangannya tertuju pada tempat tidurnya yang kosong. Yul mengingat Da Jung yang bersikeras menusuk tangannya padahal kepalanya yang sakit, dan tersenyum. Yul teringat Da Jung yang tertidur di bahunya, dan Da Jung yang membacakan cerita untuknya sampai ia tertidur. Yul jadi sedih dan kembali melanjutkan pekerjaannya. Omo Jongri-nim, you’re so getting used with Nam Da Jung around you! You miss her!


Da Jung menulis jurnalnya, tapi berhenti saat sadar ia tak perlu melakukannya lagi, dan menemukan origami kodok diantara halaman jurnalnya. Da Jung memandanginya dengan sedih.

Yul sepertinya bekerja sampai larut malam lagi dan meminum pil tidurnya.


Yul pergi hiking dengan In Ho dan para pengawal untuk mendengarkan keluhan para warga. Pengawal gendut memuji Yul yang sangat teliti dan bahkan memberi mereka jaket hiking yang cocok. Pengawal ganteng merasa sepertinya Nyonya yang memberinya petunjuk, dan bertanya kapan Da Jung kembali pada In Ho. In Ho berkata mungkin agak lama, karena ia harus merawat ayahnya.


Ayah benar-benar yakin kalau Da Jung ada masalah dengan Yul, sudah 15 hari Da Jung tak pulang. Da Jung menyangkal, ia disini karena Jongri-nim khawatir pada ayah. Ayah tak percaya, menantu Kwon punya wanita lain kan? Pria brengsek itu, baru berapa lama ia menikah? Ayah ingin segera bertemu Yul. “Sudah kubilang bukan seperti itu, kenapa ayah tetap tak mempercayaiku?” sahut Da Jung.


Da Jung minta ayah berhenti bicara omong kosong dan minum obatnya. Da Jung pergi mengambil air dan benar-benar bingung apa yang harus ia lakukan. TV di RS sedang menyiarkan berita soal Yul yang mengeluarkan pernyataan kalau ada korupsi yang ditemukan akan mendapat hukuman yang setimpal. Keluarga pasien yang menonton merasa PM mereka melakukan kerja bagus, tapi ada yang tak setuju, haruskah ia menantang chaebol? Kekuatan apa yang PM miliki? PM bisa segera dipecat.

Da Jung khawatir dan menelepon Yul yang ada di speed dial no. 1nya, tapi belum sempat tersambung, Da Jung segera mematikan telponnya.


Da Jung kembali ke kamar, tapi ayahnya tak ada dan baju RSnya ada di tempat tidur. Da Jung panik dan segera mencari ayahnya. Da Jung menelepon ayah, tapi tak ada jawaban.


Yul memandangi jepit rambut yang seharusnya ia berikan pada Da Jung. Jongri-nim, tell me, you’re really miss her, right?


Yul masih termenung saat tiba-tiba Da Jung masuk dan bertanya khawatir apa ayahnya datang kemari? Ayah menghilang. Yul kaget dan langsung memerintahkan pengawal mencari di area sekitar kediaman dan kantor PM dengan hati-hati, dan kontak kantor polisi di sekitar RS untuk berjaga-jaga.


Da Jung menangis, “Udara sangat dingin, bagaimana kalau kita tak bisa menemukan ayah?”



Yul menenangkan, mereka akan menemukan ayah, jadi berhenti memikirkan hal yang terburuk. Yul minta Da Jung menelepon ayah lagi, ah tidak, ia yang akan melakukannya. Yul mengecek ponselnya, ada 3 missed call dari Da Jung dan 17 missed call dari ayah. Yul menelepon balik, tapi ayah mereject panggilannya.


Bersambung ke Part 2

Komentar:
My favorite part, waktu Yul nyetrika pake celemek pink bibi, ngakak liatnya. Karena Da Jung pergi, Yul punya kesempatan untuk mengurus anak-anaknya. Tapi usahanya gagal semua, haha.. Gara-gara ini Yul baru sadar kalo Da Jung sudah melakukan banyaak hal untuk keluarga mereka, anak-anak dan bahkan dirinya sudah sangat terbiasa dengan kehadiran Da Jung. Yul dan Da Jung sama-sama kangen, tapi ya gitu deh kita masih disuruh sabar, hohoo..

No comments:

Post a Comment