Sunday, January 12, 2014

Sinopsis Prime Minister and I Episode 9 Part 2


Woo Ri, Na Ra dan Man Se ada di pinggir arena skating. Man Se merengek akan lebih bagus kalau Ahjumma juga ikut bersama kita. Na Ra setuju, kita pasti akan melihatnya terjatuh dan itu pasti akan lucu sekali. Na Ra tanya ke Oppanya kenapa ia mau ikut ke tempat kekanak-kanakan seperti ini? Woo Ri tanya apa Na Ra tak ingat sering kesini waktu kecil? Na Ra sama sekali tak ingat, aku pernah kesini sebelumnya?


“Hey, anak-anak!”, panggil Da Jung. Man Se langsung memeluknya. Woo Ri tanya kenapa Ahjumma datang kesini? Da Jung menjawab kalau ia juga ingin latihan dan tanya, dimana Jongri-nim? Dan Yul ternyata lagi asik berkeliling arena skating dengan jagonya. Da Jung terkesima. Yul mendekat dan tanya kenapa Da Jung bisa ada disini?

“Kita hidup di satu atap, sangat tidak baik dan tidak manusiawinya kau meninggalkan aku sendirian”  


Yul meralat, bukan begitu, kau mau ikut tapi tanpa niat sama sekali? Da Jung bingung, apa maksudnya tanpa niat? Yul tak menjawab, malah bertanya apa kau ma berdiri disana terus? “Tentu saja tidak, karena aku sudah menyewanya aku tidak ingin menyia-nyiakan uangku”, sahut Da Jung. Yul berkata terserah saja dan meluncur lagi, dengan senyum di wajahnya saat ia berbalik. Aw.


Yul mengajari mereka semua teknik bermain ski. Woo Ri, Na Ra, dan Man Se meluncur dengan sukses. Sementara Da Jung masih takut-takut dan hampir jatuh, untung Yul menangkapnya.


Semua main dengan gembira. Woo Ri Na Ra Man Se main bersama. Sementara papa mama berdua doong, haha, Yul dan Da Jung meluncur berdua sambil berpegangan tangan, ihiiy!

Yul tampak happy melihat keluarganya (termasuk Da Jung). Man Se mengeluh lapar, jadi Da Jung minta mereka berhenti sebentar dan pergi makan dulu? Anak-anak juga tampaknya lelah.


“Apa maksudmu? Kau baru belajar dasarnya saja...”,  Yul terhenti saat melihat Joon Ki datang bersama keluarganya. Anak-anak menyambut mereka dengan gembira. Joon Ki juga senang bertemu mereka. Da Jung tersenyum sopan. Yul tanya kenapa kau datang kesini? Joon Ki merasa kalimat Yul terlalu pedas, bisakah kau bersahabat sedikit?


Yul dan Joon Ki bicara berdua. Joon Ki komentar kalau Yul sudah banyak berubah, konferensi pers tahun baru, aku dengar betapa cocoknya kalian bersama, apa tidak terlalu berlebihan kalian bertingkah seperti pasangan? Yul tanya apa Joon Ki kesini hanya untuk bicara itu? Joon Ki membenarkan, ia ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri apa kau sudah berubah atau tidak. Joon Ki merasa Yul berubah terhadap keluarganya, ia terkejut melihat Yul bersama anak-anak. Yul berkata mereka kemari karena Woo Ro ingin kesini.

Joon Ki: “Tentu saja ia ingin kesini, tempat ini tempat biasa Na Young membawa anak-anak untuk bermain, saat kau selalu sibuk dan jarang ada di rumah. Kau tidak tau kan?” Yul hanya diam, tampaknya tebakan Joon Ki tepat.


Da Jung dan Man Se duduk bersama Madam Na. Da Jung tanya apa Madam Na sudah membuat bonekanya? Madam Na lupa boneka apa, aah boneka kodok untuk bazaar amal itu? Ia sibuk, tak punya waktu untuk itu. “Ayahku juga sibuk, tapi dia juga membantu membuat boneka”, sahut Man Se. Madam Na tak percaya, Jongri-nim membantumu sampai sejauh itu? Da Jung cuma senyum. “Karena kalian berdua pasangan baru, kalian pasti sedang senang-senangnya tinggal bersama”, Madam Na tampak iri. Da Jung menyangkal, tapi Man Se membenarkan, mereka senang tinggal bersama, bahkan semalam mereka berciuman! Aku melihatnya, mereka berciuman di ruang makan.


Madam Na shock, Da Jung cepat-cepat menutup mulut Man Se dan mengajaknya pergi. Madam Na kesal, beraninya ia memamerkan betapa bahagianya pernikahan mereka? Joon Ki datang dan tanya kenapa istrinya berbicara sendiri? Madam Na tak menjawab dan menawari kopi untuk suaminya.


Da Jung dan Man Se kembal ke arena skating. Yul mengajak mereka pulang. Man Se tak mau, ia masih ingin main. Da Jung minta Yul menunggu sebentar, ia akan berkeliling dengan Man Se dan kembali. Tapi baru beberapa meter meluncur, Da Jung jatuh. Yul langsung mendekat dan membantu Da Jung bangun.


Madam Na dan Joon Ki melihat itu dari meja mereka, kau bilang mereka menikah bukan karena saling suka? Joon Ki memperhatikan Yul yang sedang merapikan jaket dan helm Da Jung sambil tersenyum.


Hee Chul menunjukkan foto-foto yang diambil reporter Byun pada In Ho, “”Ketua Kang, kau berada di pihak Da Jung noona kan? aku bisa menjaga reporter Byun kedepannya, tapi akan lebih baik kalau kau juga berhati-hati”


Hye Joo menemui In Ho di cafe, Hye Joo tak tau apa yang direncanakan Menteri Park dan reporter Byun dan tak bisa langsung bertanya pada reporter Byun, ia tak tau apayang harus dilakukan. In Ho berkata kalau mereka harus segera menemukannya apapun yang terjadi. Tiba-tiba Hye Joo bertanya apa In Ho sudah mengakui perasaannya pada Da Jung? In Ho tak ingin membahasnya. Hye Joo terkejut, jadi kau melakukannya? Ketua Kang, kau hebat sekali. Hye Joo mengaku kalah, darimana kau mendapat keberanian seperti itu? In Ho cuma diam. In Ho menelepon Joon Ki minta bertemu, Joon Ki akan meneleponnya lagi setelah melihat jadwalnya.


 Joon Ki bertemu keponakan-keponakannya yang hendak pulang. Man Se mengundang Joon Ki untuk datang ke rumah mereka, aku akan menunjukkan kamarku. Joon Ki tersenyum dan minta mereka semua hati-hati. Da Jung pergi duluan bersama anak-anak.

“Aku tau kau tidak akan menyukainya, tapi kapan-kapan bolehkah aku mengundang anak-anak ke rumahku?”, tanya Joon Ki. Yul membolehkan, kau paman mereka.


“Ngomong-ngomong kau.. tampaknya sudah melupakan Na Young karena ada wanita itu, tapi bukankah seharusnya kau tak melakukannya?” Pertanyaan Joon Ki membuat Yul terdiam.


Malamnya, Yul termenung di halaman rumahnya. Yul masuk ke ruang kerjanya dan di meja sudah ada es krim stroberi dari Da Jung yang menulis pesan, “Ini es krim stroberi kesukaanmu, makanlah dan kumpulkan kekuatanmu, pow! Pow! PM Kwon Yul, fighting!


Sampai pagi, Yul sama sekali tak menyentuh es krim itu.


Di halaman, Da Jung bergabung dengan anak-anak untuk latihan kendo. Yul datang dan tanya kenapa Da Jung ikut? Da Jung bilang Yul menyuruhnya latihan, mulai sekarang ia akan latihan keras. Yul malah berkata kalau pemula bisa latihan di tempat kursus. Da Jung protes, Yul sudah setuju mengajarinya.

“Aku? Kapan? Aku bilang bagus untuk latihan meskipun cuacanya dingin. Aku tak pernah bilang akan mengajarimu”

Yul menyuruh anak-anak mulai berlatih dan mengabaikan Da Jung.


Da Jung masuk ke ruang kerja Yul, mengajaknya sarapan. Yul menolak, masih banyak yang harus ia selesaikan. Da Jung terus membujuk, tapi Yul tetap tak mau. Da Jung mengerti dan keluar.


Di ruang keluarga, Da Jung bertanya-tanya sendiri kenapa Yul bertingkah seperti itu padanya, apa dia marah? Na Ra mendekat, “Ahjumma, apa kau sedang merasa khawatir? Apa?” Da Jung menyangkalnya. Na Ra kesal Da Jung tak mau bercerita padanya, kalau begitu berhentilah mendesah dan pergi, aku harus menyelesaikan PRku yang masih salah, aku tak bisa bekerja kalau kau begitu. Haha, Na Ra ini cute ya!


Man Se datang dan bertanya pada Da Jung soal aturan permainan Go Stop. Da Jung heran kenapa Man Se menanyakan itu dan sadar kalau ayahnya yang menelepon dan bertanya. Ayah Da Jung bercerita kalau teman-temannya menghitung kartu dengan salah. Da Jung membenarkan hitungan ayahnya, kau menghitungnya dengan baik, Ayah. Ayah Da Jung marah-marah pada temannya, “Kau lihatkan? Putriku saja bilang itu 11 poin!” Da Jung heran, apa cuma karena ini ayah meneleponku? Ayah bercerita kalau semalam Da Jung ada di mimpinya, kau mengenakan baju putih sekali dan dikejar oleh serigala bermata biru, sepertinya itu pertanda buruk. “Untung saja cuma mimpi, apa kau baik-baik saja?”, tanya Ayah. Da Jung mengiyakan, itu hanya mimpi yang konyol, tak ada hal buruk yang terjadi padaku, jadi fokus saja dengan kesehatan ayah, makan banyak, jangan lupa minum obat dan olahraga yang benar, oke?


Ayah menutup telepon dan mengajak temannya bermain lagi. Tapi ternyata daritadi ayah main kartu sendirian. Hiks, sedih liatnya.


Yul kembali termenung di halaman. Yul tersadar ada Da Jung di belakangnya dan tanya sejak kapan Da Jung ada disitu? Da Jung bilang sudah lama, tampaknya kau sedang memikirkan sesuatu.

“ Apa ada sesuatu yang kau khawatirkan, Jongri-nim? Kalau itu sesuatu yang bisa kau diskusikan denganku, bukankah kau bisa bicara padaku? Siapa tau aku bisa membantu”

Yul mengajak Da Jung masuk.


“Apa aku berbuat salah? Kalau itu alasannya kau bertingkah seperti ini, katakan apa kesalahanku”

Yul berkata bukan begitu. Da Jung heran, kau menghindariku sepanjang hari, kau tidak mau menatapku dan marah saat bicara, ini aneh sekali Jongri-nim.


Yul akhirnya berkata jujur kalau Da Jung membuatnya tidak nyaman. Da Jung tanya kenapa. Hanya itu, kau membuatku tidak nyaman. Awalnya aku sangat berterimakasih karena kau baik pada anak-anakku. Bagaimanapun, hal itu menjadi beban sekarang. Kita ini hanya nikah kontrak, jadi kuharap kau tidak harus kerja keras. Aku rasa itu akan lebih baik buat kita.


Da Jung tak mau dan memegang tangan Yul, “aku sudah bilang aku adalah orang yang sepenuhnya melakukan apapun yang ada saat ini, apapun yang akan terjadi sekarang aku adalah istrimu jadi aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk itu. Jadi kuharap kau tak perlu merasa tak nyaman padaku”


Yul melepaskan tangannya dari pegangan Da Jung, kau tak mengerti maksudku dan bertanya apa akting layaknya suami istri menyenangkan untukmu, apa pernikahan kontrak ini juga menyenangkan bagimu? Yul berkata tidak begitu untuknya, jadi jangan melewati batasan dan ia pergi meninggalkan Da Jung yang sedih. Hiks, Jongri-nim kejam.


Di ruang kerjanya, Yul mengeluarkan jepit rambut untuk Da Jung di saku mantelnya. Da Jung duduk sendirian di meja makan dengan pandangan kosong. Dan Yul di meja kerjanya, menatap jepit rambutnya dan tampak menyesal.


In Ho datang dan bertemu Da Jung yang sedang termenung. Keduanya hanya saling membungkuk dan Da Jung pergi. Sebuah pesan masuk ke ponsel In Ho.


Yul bekerja di kantornya dan matanya tiba-tiba tertuju pada perban di tangannya yang sudah ditulisi Da Jung. Yul akan menelepon seseorang di speed dial 5 “Nam Guk Jeong”, tapi segera menutupnya. In Ho masuk dan memberinya laporan yang harus dibaca Yul. In Ho meminta ijin untuk keluar selama 2 jam, ada sesuatu yang harus kutangani. Yul memperbolehkan, pergilah sekalian makan malam. In Ho keluar. Yul lagi-lagi memandangi hapenya. Hiih aku gerigitan sama Yul, kalo kangen atau pengen minta maaf sama Da Jung buru dah nelpon!


Di rumah, Da Jung menjahit boneka kodoknya tanpa semangat. Bunyi sms mengagetkannya sampai jarinya tertusuk jarum.


In Ho datang ke suatu tempat, dan reporter Byun mengawasinya dari kejauhan. Hmm, bau-bau nggak enak ni. Hee Chul ternyata sudah menciumnya dan merasa reporter Poop hari ini akan membuat masalah.


In Ho memencet bel sebuah kamar hotel dan.. Da Jung yang membukanya. In Ho kaget kenapa Da Jung ada disini? Da Jung bilang In Ho yang menyuruhnya kemari. Ada seseorang yang lewat, jadi In Ho menarik Da Jung masuk.


Da Jung memperlihatkan sms In Ho yang berkata kalau terjadi sesuatu pada Jongri-nim. In Ho tak pernah mengirimkan sms itu dan sadar kalau mereka dijebak. Dan siapa yang menjebak? Tentu saja Park Joon Ki. Asisten Joon Ki heran, mengapa tiba-tiba mengabaikan In Ho sebagai kartu mereka? Joon Ki hanya berubah pikiran dan mengajak asistennya segera pergi. joon Ki kesal pada Yul yang berani melupakan Na Young dan tak akan memaafkannya.

Da Jung bingung, apa yang harus mereka lakukan. In Ho mengajaknya keluar dulu, kalau perasaanku benar, akan ada banyak reporter yang datang. Dan benar saja, reporter Byun sudah mengumpulkan rekan-rekannya, berkata ada berita bagus.


Setelah memastikan kondisi aman, In Ho dan Da Jung keluar. Saat akan ke lift, malah ada Madam Na dan temannya keluar. In Ho memepet Da Jung ke tembok agar wajah mereka tak kelihatan. Dan pfiuuh, aman. Da Jung merasa kita tak bisa pergi bersama, aku akan lewat tangga darurat dan kau turun sesudahnya. In Ho tak mau pergi tanpa Da Jung, ikuti aku! Reporter Byun dan rekan-rekannya sudah ada di lift. In Ho menggandeng Da Jung ke tangga darurat, tapi ternyata pintunya terkunci. Mereka mencoba mencari jalan lain, tapi malah bertemu reporter yang berkumpul.


Reporter Byun mendekati mereka, In Ho melepaskan tangannya dari Da Jung yang panik. In Ho melindungi Da Jung. Para reporter mulai memberondong pertanyaan, kalian berdua selarut ini berada di hotel? “Istri PM kesini karena ingin bertemu seseorang”, jawab In Ho. reporter Byun tertawa, jadi ia punya janji dengan seseorang, bukan di coffee shop tapi di hotel, dan mendesak mereka siapa orang itu. Da Jung hendak menjawab, tapi In Ho mencegahnya. Reporter Byun terus mendesak.

In Ho: “Orang itu adalah Kwon Yul Jongri-nim”


Reporter Byun tak percaya, tapi noleh ke belakang dan bener ada Yul yang tersenyum disitu. Yul tanya sedang apa kalian disini? Aku menyuruhnya datang kesini karena ingin memperingati hari pernikahan kami yang ke 100, apa ada masalah dengan itu? Haruskah aku memberitahu kalian tentang ini juga?


Yul menoleh pada In Ho, berterimakasih dan memperbolehkannya pulang. Yul segera mengajak Da Jung pergi. Reporter lain kesal pada reporter Byun, apa mereka Scandal News? Reporter Byun pusing dan kesal setengah mati. Hahaa..


Di kamar hotel, Yul tanya apa yang terjadi?


In Ho keluar dan bertemu Hye Joo yang tanya apa ia sudah bertemu Yul? In Ho malah tanya bagaimana Hye Joo tau ia ada disini? Park Hee Chul dari Scandal News memberitahuku, kurasa kau harus menjelaskan apa yang terjadi. In Ho tak menjawab dan pergi memacu mobilnya, kesal mengingat PM yang membawa Da Jung pergi.


Da Jung menjelaskan kalau In Ho mengirim sms, ada sesuatu yang terjadi padamu jadi aku datang, tapi ternyata ini jebakan. Kami mencoba kabur dan malah bertemu reporter, dan.. Yul sudah tau apa yang terjadi dan minta Da Jung berhenti.

Da Jung tanya apa ia melakukan kesalahan lagi dan membuatmu dalam masalah? Yul berkata tidak, ia hanya lelah dengan semua situasi yang mengganggu ini. Da Jung merasa Yul keterlaluan, saat dikerumuni reporter, kupikir aku sudah membuatmu dalam masalah atau aku merusak reputasimu. Itu membuatku tertekan dan sakit. Yul jalan mendekat dan minta Da Jung berhenti.


“Tapi kau malah merasa lelah dan terganggu”, lanjut Da Jung.

“Nam Da Jung-ssi, kubilang cukup.”

“Aku tak mau. Kenapa aku harus mengikutimu? Aku mengatakan apa yang ingin kukatakan. Kau berpikir semua ini adalah salahku, karena itu kau marah padaku. Kalau kau begitu membenciku dan tidak suka padaku...”


Yul tiba-tiba menarik Da Jung dan memeluknya.



Komentar:
Aak, siapa yang nyangka kalau ending episode 9 akan seperti ini? Baguslah, nggak tega liat Da Jung yang bingung dan sedih karena Yul terus-terusan. Padahal awal-awal episode banyak adegan sweet, eeh gara-gara Joon Ki suasana jadi gloomy gini. Kalo Yul akhirnya bisa move on dari Na Young itu bagus menteri Park, dan Joon Ki pun sebenernya sadar kalau Yul sudah banyak berubah. Yul bahkan sempat main skating sama anak-anaknya, hal yang nggak pernah dilakukannya dulu. Di episode ini kita kenyang liat muka galau In Ho, Yul, sama Da Jung. Semoga episode-episode berikutnya, Yul sama Da Jung banyakan happynya ya? Dan In Ho, harus happy juga dong meski nggak sama Da Jung, kayak Kkae Geum gitu lho coba, haha..


Preview dan written preview episode 10 bikin nggak sabar banget nunggu senin, katanya setelah hug bakal ada kissu! Ahahaa, i can’t wait! Dan Yul bakalan nyanyi buat Da Jung di peringatan 100 hari pernikahan mereka. Yul juga minta Da Jung jadi wanitanya sambil ngasih bunga, aaak! Semoga itu bukan khayalan Da Jung ya.. Monday palli palli comes! Padahal aku sengaja nulis sinopsis ini buat menyibukkan diri, tapi senin tetep aja lamaaaa datengnya.

1 comment:

  1. Mending lama mbk,klo terlalu cpt mlh dramax cpt tmt hehehe....
    G kbyng gmn kl ntr drama ini tmt!!

    ReplyDelete