Wednesday, January 15, 2014

Sinopsis Prime Minister and I Episode 10 Part 1


In Ho dan Da Jung yang sadar kalau mereka dijebak berusaha segera keluar, tapi di dekat lift mereka malah bertemu Madam Na dan dua ahjumma temannya. In Ho memepet Da Jung ke tembok agar wajah mereka tak kelihatan. Salah seorang Ahjumma melihat mereka dengan pandangan heran, mungkin pikirnya mesra-mesraan kok disitu, haha. In Ho mengajak Da Jung ke arah lain, tapi mereka justru bertemu Reporter Byun dan banyak reporter lain. Reporter Byun terus bertanya mendesak, siapa yang hendak ditemui istri PM selarut ini di hotel? In Ho menyadari kedatangan Yul dan menjawab, “Kwon Yul Jongri-nim.” 

Yul mendekat dan bertanya apa yang para reporter lakukan disini, ia menyuruh Da Jung datang karena ini perayaan 100 hari pernikahan mereka, apa ada masalah dengan itu? Yul berterimakasih pada In Ho dan mengajak Da Jung pergi.


Btw, ada yang penasaran kenapa tadi muncul Madam Na dan dua ahjumma temannya itu? Ternyata mereka mendapat informasi kalau Sekretaris Bae memesan kamar ini dan menduga Park Joon Ki dan Hye Joo akan bertemu di sini. Madam Na kesal, ia putri tunggal pemilik Myungshim Grup, bahkan bukan tempat lain, berani-beraninya mereka datang ke hotelku, aku tak tahan lagi. Seorang ahjumma mengatai Hye Joo rubah betina, dia pasti akan menyesal sudah menyakiti perasaanmu dan dengan semangat meminta Madam Na jangan khawatir. Madam Na ingin melakukan semuanya dengan benar kali ini, dan saat mereka akan tos tangan, terdengar suara pintu dibuka. Mereka langsung menduga yang mereka tunggu sudah datang dan terbirit-birit bersembunyi ke.. lemari. Hahaa.


Ternyata Yul dan Da Jung yang masuk. Yul langsung bertanya apa yang terjadi?


In Ho bertemu Hye Joo di depan pintu hotel. Hye Joo minta In Ho menjelaskan situasi macam apa ini. In Ho tak menjawab apapun dan langsung pergi dengan mobilnya. Hye Joo cuma bisa memandangi dengan kesal.


Da Jung merasa Yul pasti berpikir kalau semua ini salahnya, karena itu Yul marah, “Jika kau tidak nyaman denganku...” Tiba-tiba Yul menarik Da Jung ke pelukannya, “Aku tak berpikir kalau itu salahmu, aku juga tak marah padamu. Aku hanya marah pada diriku sendiri”

Da Jung hanya bergumam, Jongri-nim. Yul melepas pelukannya dan meminta maaf sudah membawa Da Jung ke situasi seperti ini. Da Jung berkata Yul tak perlu minta maaf, saat memutuskan menikah ia tau hal seperti ini bisa terjadi. Yul merasa ada sesuatu yang aneh dari arah lemari, dan minta Da Jung diam sebentar. Da Jung tak mau, ia juga akan mengatakan yang ingin ia katakan. “Jongri-nim, meskipun kau menikah karenaku..” Yul lagi-lagi minta Da Jung berhenti, dan hendak memeriksa sesuatu.

Da Jung mencegahnya, “Aku melakukan ini karena jika aku tak mengatakannya sekarang, aku tak akan punya kesempatan mengatakannya. Kau tak tau seberapa besar aku mengagumimu, Jongri-nim?”


Yul semakin curiga, ada mantel yang menyembul dari lemari dan tampak seperti ditarik. Da Jung: “Aku sangat mengagumimu, Jongri-nim, jadi jika pernikahan ini adalah kontr..”  Yul akhirnya mencium Da Jung untuk membungkam mulutnya.


Da Jung membeku, “Jongri-nim...”


“Nam Da Jung, kau bicara terlalu banyak”, sahut Yul dan pergi memeriksa lemari. Yul membukanya, dan tiga Ahjumma keluar dengan hebohnya, hahaa. Saking malunya Madam Na sampe nggak berani liat Yul. Yul heran, kenapa kalian bisa ada disini? Madam Na terbata-bata berkata kalau mereka masuk ke kamar yang salah dan segera pergi setelah meminta maaf dan mengucapkan selamat malam, huahaha..


Di luar kamar, seorang ahjumma bertanya-tanya apa mereka diberi nomer kamar yang salah? Madam Na yakin tak mungkin salah, 1324, aku mengeceknya lebih dari 10 kali. Ahjumma satunya malah membahas kiss yang mereka liat tadi, siapa yang tau kalau PM punya sisi seperti itu. Madam Na kesal karena mereka malah membahas itu di situasi seperti ini dan bertanya-tanya dimana suaminya?


In Ho datang ke tempat Park Joon Ki berada dan memaksa masuk, meski sudah dicegah Sekretaris Bae dan dua pengawal. In Ho sampai harus berkelahi dulu dengan mereka, dan masuk. Joon Ki yang sedang mengadakan pertemuan tampak kaget.


Yul dan Da Jung duduk bersebrangan dengan canggung. Da Jung bertanya kenapa para Madam ada di kamar ini? Yul menggaruk-garuk kepalanya, juga tak tau. Yul mendapat telpon dari Hye Joo kalau para reporter sudah pergi, kita juga harus segera keluar. Yul bangkit akan pergi, tapi Da Jung bertanya apa Yul tau soal para Madam yang bersembunyi di lemari, jadi kau menciumku untuk membungkam mulutku? Yul membenarkan, untuk apa ia melakukannya kalau bukan karena itu? Yul mengajak Da Jung segera pergi.


“Tapi... jika itu masalahnya, kau bisa menghentikanku dengan tanganmu, kenapa harus menciumku?”

Yul tak bisa menjawab.

“Tunggu, saat kau memelukku dan menenangkanku dengan berkata kalau itu bukan salahku, kau melakukannya karena para Madam juga, itu yang kau katakan?”

Yul berbohong, “Tentu saja! Lalu kau berpikir aku memelukmu karena hal lain? Aku melakukannya karena tak ada pilihan lain”

Da Jung kesal, “Karena kau tak punya pilihan lain? Oke baiklah, kau bisa menghentikanku dengan tanganmu, tapi kau bahkan menciumku, bukankah ini pelanggaran kontrak?”


Yul mengingatkan Da Jung kalau begitu kaulah yang melanggar kontrak terlebih dulu, membenturkan bibirmu ke bibirku, kau tak mengingatnya? Ini situasi yang sama dengan saat itu. Da Jung tak setuju, dulu Yul terus memegangi tangannya jadi ia tak punya pilihan, tapi ini kasusnya berbeda. Yul membenarkan, ia ingat, tapi bukankah aku sudah bilang untuk berhenti tadi? Apa benturan bibir kecil ini masalah besar?

Da Jung tak terima, bukankah kau yang bilang jangan melakukan sesuatu melebihi batasan? Da Jung kesal dan pergi meninggalkan Yul yang sudah kalah berdebat.


Di pintu keluar hotel, Hye Joo yang sudah menunggu akan menanyakan soal hari ini pada Da Jung. “Ini salahku lagi? Apa yang kulakukan dengan salah? Aku tidak melakukan sesuatu yang salah hari ini”, omel Da Jung yang masih kesal dan langsung masuk mobil. Pegawal sudah membukakan pintu belakang, tapi Da Jung enggan dan memilih duduk di depan. Hye Joo heran, memangnya ia ngomong apa?


Yul keluar, Hye Joo mau ngomong sesuatu soal In Ho, tapi Yul langsung menghentikannya, kita bicara besok dan langsung masuk mobil. Hye Joo cuma bisa heran, kenapa semua orang jadi seperti ini? Haha, pertama In Ho, terus Da Jung, eh Yul juga.


In Ho bicara berdua dengan Joon Ki. Joon Ki tau In Ho pasti sangat marah karena memaksa masuk seperti ini. In Ho bilang kalau tujuannya adalah Jongri-nim, bukan Nam Da Jung, aku yakin sudah memberitahumu. Joon Ki membenarkan, “tapi kenapa aku harus mendengarkanmu? Kau tak memperlihatkan semua kartumu padaku juga.”

“Kalau kau terus dengan taktikmu, aku tak punya pilihan”, sahut In Ho sambil memperdengarkan rekaman saat Joon Ki memintanya membawa bukti soal pernikahan palsu Yul. Tapi tak hanya itu, ia merekam setiap percakapannya dengan Joon Ki, jika aku membocorkan rekaman ini, akankah kau atau aku yang kehilangan banyak? In Ho menduga kalau Joon Ki yang akan kehilangan lebih banyak. In Ho merasa hubungan ini tak bisa dilanjutkan, dengan menyesal mari mengakhiri hubungan ini disini. In Ho lalu pergi. Joon Ki kesal, kau pikir itu akan berhasil? Joon Ki menelepon seseorang dan memintanya mencari informasi lebih banyak soal Kang In Ho.

Di mobil, Da Jung bergumam kesal, “Dia bahkan tidak tau apa kesalahannya, mengagumkan.” Yul protes, apa kau tak bisa berhenti mengomel? Da Jung: “Tidak akan cukup jika dia berlutut meminta maaf, tapi apa yang dia lakukan?” Yul: “Meminta maaf? Siapa? Aku? Tak masuk akal.”


Supir Shin melirik mereka yang bertengkar dan menyalakan lagu romantis. Yul dan Da Jung kompak melirik Supir Shin tajam. Hahaa, Supir Shin mengerti dan segera mematikan musiknya, “Suasananya sedikit berbadai, jadi...” Yul minta Supir Shin mengabaikannya, dia seperti itu tanpa alasan sama sekali. Da Jung menghela nafas kesal dan minta Supir Shin menghentikan mobilnya. Supir Shin melirik Yul. Yul: “Tidak, lanjutkan menyetir.”


Da Jung memintanya sekali lagi, dan Supir Shin segera berhenti. Da Jung turun mobil, Yul mengejarnya dan bertanya Da Jung mau kemana? Da Jung berkata ia tak mau bicara apapun dengan Yul sekarang, dan masuk ke sebuah klub. Yul akan menyusulnya, tapi tak diperbolehkan masuk oleh penjaga, usia 30 tahun ke atas dilarang masuk. Yul tak terima, negara mana yang membuat peraturan seperti itu dan memaksa masuk. Penjaga menahannya lagi, pria berumur dengan setelan atau tanpa dress code tak diperbolehkan masuk.


Da Jung minum sendirian di dalam dan bertanya-tanya apa yang ia lakukan disini sekarang? Melihatnya datang sendirian, seorang pria mendekatinya dan mengajaknya menari. “Maafkan aku, tapi aku sudah menikah”, tolak Da Jung. Da Jung akan pergi, tapi pria itu menahannya, kenapa wanita yang sudah menikah datang kemari? Berhenti berbohong dan mari bermain. Da Jung memintanya pergi.


Sementara itu Yul berhasil masuk, dengan kostum baru, jaket kulit dan rambut yang lebih gaul. Begitupun dengan penampilan para pengawal. Muahahaa, i’m not saying it looks bad, it just kinda weird.. :p


Yul turun dan melepaskan tangan pria itu dari Da Jung. Pria itu marah dan bertanya siapa kau? Yul: “Aku suami wanita ini, dan kau?” Sebelum sempat menjawab, para pengawal langsung menyeret pria itu. Da Jung terheran-heran melihat Yul, kenapa kau seperti ini? Yul menjelaskan kalau pria dengan setelan dilarang masuk, jadi aku berimprovisasi dari toko baju di depan, aku melakukan semua ini karena kau! Da Jung, “Kalau itu masalahnya kau seharusnya pergi saja, kenapa kau datang kemari?” Yul tak ingin bertengkar disini, ayo pergi sekarang. Da Jung tak mau, pergilah Jongri-nim, aku masih ingin bermain sebentar lagi. Yul berteriak memanggil Da Jung, sampe pengawal turun tangan dan menyeret Da Jung pergi.


Da Jung baru dilepaskan saat sampai di rumah. Para pengawal minta maaf dan pergi. Da Jung menatap Yul, “Jongri-nim, apa kau benar-benar perlu sejauh ini?”


“Maafkan aku. Setelah kupikirkan, aku yang salah. Aku minta maaf.”

“Kalau kau akan meminta maaf, kenapa kau tak melakukannya daritadi, dan lagi, apa cuma ini permintaan maafmu?”

Yul tanya apalagi yang harus ia lakukan? Da Jung ingin memukul mulut Yul yang nakal sekali saja. Yul kaget tapi menyodorkan wajahnya, lakukanlah kalau itu bisa memperbaiki suasana, pukul aku sekali. Da Jung tak yakin, aku boleh memukulmu? Kau tak boleh menarik kata-katamu nanti. Yul meyakinkan. Da Jung akan memukul, tapi tak tega. Mereka akhirnya sama-sama tersenyum.


Woo Ri, Na Ra, Man Se dan Bibi ada di ruang keluarga. Na Ra berkata pada Woo Ri kalau ia sangat mencurigakan akhir-akhir ini, ini hari libur tapi kau selalu pergi entah kemana. Woo Ri minta Na Ra berhenti terlalu memperhatikannya. Na Ra menebak kalau Oppanya main band lagi tanpa sepengetahuan ayah kan?


Yul dan Da Jung masuk. Semua langsung berdiri dan melongo kaget liat penampilan Yul. Man Se malah tanya, Ayah! Apa kau benar ayah kami? Hahahaa.. 

Yul melirik apa yang dipakainya dan mulai ngomel kenapa kalian masih disini semalam ini? Cepat masuk dan tidur. Na Ra heran, “Ahjumma, kenapa ayah seperti itu?” Da Jung cuma menjawab, ada alasan tertentu. Bibi masih shock, ya Tuhan apapun bisa terjadi, Jongri-nim memakai pakaian seperti itu.


Yul yang malu buru-buru masuk kamar dan melepas syal dan jaket kulitnya. Yul duduk di meja kerjanya dan sudah kembali ke gaya biasanya. Yul tampak memikirkan sesuatu, dan menelpon seseorang, “Joon Ki, ini aku..”


Di kantor Scandal News, Reporter Byun marah-marah pada Hee Chul, kau mencuri fotoku kan? Hee Chul tentu saja tak mengaku. Reporter Byun bersikeras kalau Hee Chul yang membawa foto-foto itu ke PM dan PM muncul ke hotel malam itu, itu karenamu kan? Hee Chul bertanya balik, kenapa kau melakukan hal bodoh semacam itu? Apa kau tak malu pada dirimu sendiri? Hee Chul mengancam, siapa yang menyuruhmu melakukan ini? Kau tak tau apa yang akan terjadi kalau aku melakukan permainan kotor ini padamu? Hidupmu akan berakhir!


Reporter Byun berteriak, tapi kemudian minta maaf dan pergi. Bos Go masuk, ia mendengar semuanya tadi, mulailah bercerita, hotel apa? Foto apa?


In Ho menunjukkan foto-foto itu pada Yul dan menjelaskan semua karena foto itu, sepertinya Reporter Byun menghubungi menteri Park untuk memberikan foto-foto ini, jadi aku mencoba bertemu menteri Park dan bernegosiasi dengannya tanpa berpikir kalau akan jatuh pada jebakan. In Ho meminta maaf. Yul berkata itu bukan salah In Ho, ini salahku, target menteri Park adalah aku, apa yang kau dan Nam Da Jung-ssi lakukan dengan salah?

In Ho heran, setelah melihat foto itu kenapa Anda tak bertanya apapun, Mengapa kami diawasi? Hubungan apa yang dimiliki Nam Da Jung dan aku? Apa Anda tak penasaran? Yul hanya diam. “Ah, ini hanya pernikahan kontrak, jika istrimu yang sebenarnya tertangkap kamera dengan pria lain, Anda pasti akan marah kan?”

Yul terdiam, mengingat foto-foto yang pernah ia lihat dulu. In Ho berkata kalau aku adalah Anda, aku tak akan membiarkan pria itu. Yul tanya apa gunanya, hatinya sudah pergi ke orang itu. Aak, jeongmal Jongri-nim? Your wife really cheated on you? Omo!


Pagi harinya, In Ho bertemu Da Jung di luar kediaman PM. In Ho tanya apa Da Jung terkejut kemarin dan minta maaf, kau harus melalui semua ini karenaku. Da Jung merasa In Ho tak perlu minta maaf, ini bukan salahmu, ia baik-baik saja.

“Kau benar baik-baik saja atau berpura-pura baik-baik saja? Karena ayahmu dan bagaimana kau berusaha yang terbaik karena pernikahan kontrak ini. Tapi, harus melalui semua itu kemarin, kurasa ini tak pantas untukmu, Da Jung-ssi”

Da Jung tanya, jadi apa yang harus ia lakukan? Saat memutuskan menikah dengan Jongri-nim, ia tidak berpikir hanya hal baik yang akan terjadi, tapi tentu saja ia juga tak berpikir hal seperti kemarin akan terjadi.


“Aku tak tau apa aku sederhana, tapi aku hanya ingin memikirkan hal-hal baik. Aku suka saat ayahku bahagia dan aku menyukai posisiku dan apa yang harus kulakukan disini. Dan juga, aku suka ada disini. Aku disini karena aku menyukainya.”

In Ho tak tampak lega. Da Jung menawarinya sarapan bersama karena In Ho datang sangat pagi dan mungkin belum sarapan. In Ho menolaknya, setelah masalah kemarin ia harus menjaga jarak, mulai sekarang, membuatmu dalam situasi yang canggung karenaku tak akan terjadi lagi. Ini yang terbaik yang bisa kulakukan untukmu, Da Jung-ssi.


In Ho akan pergi, tapi Da Jung memanggilnya, “Bisakah kita nyaman seperti sebelumnya? Aku suka berbicara denganmu. Aku ingin nyaman bersamamu seperti dulu. Aku tamak, kan?” Da Jung mengangguk dan pergi lebih dulu.


Madam Na menyiapkan vitamin untuk suaminya yang akan berangkat kerja. Joon Ki heran, kenapa kau melakukan sesuatu yang tak pernah kau lakukan sebelumnya? Madam Na menjawab kalau ia ingin melakukan hal yang bisa membuatnya tersenyum. Madam Na tanya, “Kau bilang akan pulang terlambat karena perjalanan bisnis, kenapa kau datang sangat cepat?” Joon Ki tanya balik apa kau tak suka aku pulang cepat? Madam Na tentu saja berkata tidak. Saat Joon Ki pergi, Madam Na yakin kalau suaminya tidak tau kalau ia bertemu Yul, jika ia tau aku dalam masalah besar, apa yang harus kulakukan? Dan tiba-tiba Madam Na dapet ide!


“Kenapa tiba-tiba Anda ingin bertemu denganku?”, tanya Da Jung heran. Salah satu Ahjumma menyinggung soal bazaar Lily Club, tapi Madam Na jujur dan minta Da Jung agar Jongri-nim berpura-pura tak tau apapun soal kemarin. Da Jung bilang kalau Jongri-nim bukan orang yang akan menyebarkan rumor seperti itu. Semua langsung lega. Da Jung masih penasaran apa yang mereka lakukan di kamar hotel? Ahjumma yang agak tua kelepasan kalau mereka akan memberi pelajaran pada Sekretaris Seo yang berani bertemu menteri Park.

Madam Na berteriak kesal dan minta Da Jung pura-pura tak mendengarnya. Da Jung dengan yakin berkata kalau Sekretaris Seo tak akan melakukan itu, bagaimana mungkin seseorang yang cantik dan pintar menggoda pria yang sudah menikah? Madam Na malah berpikir kalau Da Jung berkata menteri Park tidak menarik sebagai pria? Da Jung cepat-cepat berkata kalau Madam Na salah paham. “Kau bilang aku paranoid soal suamiku?”, Madam Na memegang gelas air dengan kencang saking kesalnya. Da Jung menyangkal, bukan seperti itu. Kayaknya Da Jung takut disiram lagi deh, hehe..


Di kantor, Yul mengingat pembicaraannya dengan Joon Ki. Yul memintanya tak melibatkan Da Jung dan Joon Ki bertanya-tanya, kenapa banyak sekali orang yang khawatir padanya? Yul tanya apa maksudnya. Joon Ki enggan menjawab, jika kelemahanmu adalah wanita itu, aku tak bisa diam saja, aku akan melihat berapa lama kau akan bertahan.


Hye Joo masuk dan bertanya haruskah mereka mengambil tindakan resmi atas apa yang dilakukan menteri Park. Yul tanya, apa dan bagaimana bisa mereka mengambil tindakan, karena dia adalah paman anak-anak. Lebih dari itu, melibatkan Nam Da Jung dalam masalah seperti ini, membuatku khawatir. Hye Joo memberikan amplop berisi formulir registrasi pernikahan, dan meminta Yul segera mendaftarkan pernikahannya sebelum menteri Park melakukan sesuatu dengan ini.


Di luar, Hye Joo menguatkan dirinya kalau ia harus melakukan ini untuk Yul. Da Jung menghubungi Hye Joo, meminta bertemu. Ternyata Da Jung memberitahu soal Madam Na yang bersembunyi di kamar hotel karena berpikir menteri Park akan bertemu dengannya. Hye Joo tak percaya dengan ini. Da Jung yang penasaran memastikan kalau Hye Joo tak ada hubungan apapun dengan menteri Park, yang tentu saja diiyakan Hye Joo. Da Jung minta Hye Joo berhati-hati, dan tanya apa yang akan Hye Joo lakukan? “Mata untuk mata, gigi untuk gigi, haruskah aku membalikkan apa yang kudapat dari mereka?”, jawab Hye Joo.


Hye Joo penasaran, apa Da Jung kesini hanya untuk memberitahu itu? Da Jung tertawa, kau tak harus berterimakasih, aku hanya lewat dan... Hye Joo mengingatkan Da Jung untuk segera pergi, banyak orang yang melihatmu disini, tak terlihat baik jika kau berkeliaran di sekitar kantornya. Da Jung mengerti dan akan pergi. Tapi Hye Joo kemudian memberitahunya kalau Jongri-nim pergi ke RS untuk melepas perbannya, sendirian. Da Jung akhirnya pergi, dan Hye Joo tampak kesal soal Madam Na sampe gelas kopinya jadi korban, haha.


Yul pulang ke rumah saat Da Jung sedang menggendong Man Se sampai tertidur. Yul memandanginya dengan lembut. Saat melihat Yul datang, Da Jung menyapanya dan tersenyum. Mereka menidurkan Man Se di kasurnya, yang penuh boneka kodok. Da Jung berkata kalau besok bazaar Lily Club, ia sudah membuat semuanya dan akan membereskannya. Tapi Yul menemukan ada yang aneh, kenapa tangan dan kakinya tertukar? Hahaha..


Yul membantu Da Jung menjahit ulang boneka yang salah, bahkan juga mengajari Da Jung. Da Jung berterimakasih dan bertanya soal PR Yul, apa sudah terpecahkan? Yul mengangguk, kupikir akan selesai dengan baik akhirnya, aku menemukan jawabannya. Da Jung tersenyum lega, dan bertanya apa PRnya adalah menteri Park? Tak bisakah kalian berbaikan? Yul merasa jika itu mungkin, akan sangat bagus, tapi tidakkah itu akan sulit?


Yul tanya apa Da Jung tak cemas dengan situasi macam ini? “Tidak sama sekali, kau ada disini dan aku bukan orang yang akan menderita dalam diam”, jawab Da Jung sambil tertawa dan memuji improvisasi Yul saat itu, perayaan 100 hari pernikahan, bagaimana kau bisa terpikir soal itu? Yul mengatakannya hanya untuk alasan.

“Tapi, apakah kau tau kalau hari ke 100 pernikahan kita adalah Sabtu ini?”

“Kau benar-benar menghitungnya? Sangat menyedihkan.”, Yul tak peduli dan menyuruh Da Jung menyelesaikan semuanya sendiri.


Yul bangkit, tapi teringat sesuatu dan akan mengatakannya, tapi tak jadi. Da Jung heran, kenapa kau tiba-tiba berhenti? Bukankah kau punya sesuatu untuk dikatakan? Yul berkata akan mengatakannya nanti dan meninggalkan Da Jung yang masih penasaran.

Komentar:

Entah kenapa, buat nonton atau tau apa yang terjadi di episode 10 ini bener-bener penuh perjuangan. Setelah Senin yang ditunggu setengah mati akhirnya datang, pas udah jamnya PMAI kelar tayang, eeh orang-orang soompi live streamingnya pada bermasalah. Jadi aku pergi tidur tanpa spoiler apapun. Kebangun jam 1 dan langsung nengok soompi, lumayan lah dapet spoiler. Paginya, berharap bisa langsung download raw, eeh yang ditunggu-tunggu nggak muncul, biar udah refresh page tiap setengah jam sekali. Raw baru muncul jam 11, dan sub baru jam 12an. Pfiuuuh, biasanya nggak selambat ini lhoo.. PMAI really driving me crazy! Why i'm soooo addicted with this drama? 

3 comments:

  1. I'm addicted too with this drama, so jangan lama2 posting lanjutannya Ɣªª..

    ReplyDelete
  2. si PM beda banget >_<
    Oh My Godness, mataku mengirimkan sinyal ke otak kalo ketampanan PM setara dg In Ho #shock
    smoga In Ho tidak tegeser agi klo PM memudakan dirinya lagi. haha

    ReplyDelete
  3. PM jadi makin ganteng dengan gaya rambut barunya,..
    moga terus kyak gitu,,.
    >,<

    ReplyDelete