Wednesday, January 29, 2014

Sinopsis Prime Minister and I Episode 13 Part 2


Anak-anak excited dengan kamar hotelnya. Yul meletakkan bawaan mereka dan bertanya apa yang terjadi pada Da Jung? Da Jung berkata ia menelpon supir Shim dan mendengar Yul ada di sini untuk perjalanan bisnis. Anak-anak sedang liburan dan pasti bosan tinggal di rumah, jadi kami datang untuk melihat laut juga. Yul tak percaya, kau datang kesini untuk melihat laut?


Da Jung teringat, ia membelikan anak-anak pakaian dan ia juga punya satu untuk Yul. Mantel biru tebal yang cocok sekali untuk Yul, menurut Da Jung. Yul beneran bengong liat tingkah Da Jung. Da Jung berkata mereka akan bermain dan bersenang-senang, silakan Anda bekerja dan segera mengajak anak-anak pergi melihat pantai. Yul yang masih bengong pun ditinggalkan sendirian, haha.


Anak-anak main pasir di pantai. Da Jung merasa sudah membuat Yul tak nyaman, tapi lalu meyakinkan dirinya kalau ia sudah melakukan hal yang baik dengan datang ke sini, kerja bagus Nam Da Jung. In Ho datang dan mengomentari Da Jung yang daritadi ngomong sendiri. 


Da Jung heran kenapa In Ho malah kesini? In Ho berkata Jongri-nim sedang diskusi dengan orang-orang kuat, bukan tempatnya untuk mengganggu. In Ho tanya kenapa Da Jung pergi kemari? Da Jung sudah lama tak liburan, jadi ia datang, aku bisa melihat pantai dan kepala Kang!


“Dan Jongri-nim?” lanjut In Ho. Da Jung tertawa, ia datang untuk melihat semuanya! In Ho tak percaya, ia pergi saja. Da Jung mencegahnya dan membujuknya dengan akan membelikan kopi. In Ho menolak dan tersenyum, ia bercanda.



Man Se dengan riang mengajak Da Jung main bersama. Mereka pun main dengan gembira, dengan In Ho juga, kejar-kejaran dengan ombak, main pasir, foto bersama. Ah, pantai di Korea ini tipeku banget! Ombaknya besar dan airnya biru gelap, cakep banget! Btw, backsound yang dipake pas adegan ini enakk banget, lagu apa ya yang dipake?


Man Se melihat kedatangan Yul dan langsung berlari memeluknya, Na Ra juga nggak mau kalah. Sekarang, naturally kalau Man Se mendekat Yul akan langsung bersiap menerima pelukan Man Se. Na Ra juga ikut-ikut meluk Yul sekarang, seneng ih liatnya!


Yul tanya apa kalian bersenang-senang? Anak-anak mengiyakan dengan riang. Yul menatap Da Jung, udaranya dingin, apa kalian bermain sepanjang waktu? Da Jung mengangguk, anak-anak menyukainya. Man Se berkata ia sangat senang, Ahjumma juga mengambil gambar mereka. Na Ra mengajak foto lagi karena Ayah ada di sini, kita harus mengambil foto keluarga mumpung datang ke tempat seperti ini. Na Ra minta Da Jung mengambil foto mereka.


“Tunggu, bagaimana dengan Ahjumma? Ahjumma harus ikut foto juga, karena dia juga keluarga kita,” protes Man Se. Da Jung menatap Yul, ragu. Na Ra bingung, lalu siapa yang akan memfoto? Man Se secara straightforward minta In Ho Ahjussi yang mengambilnya. In Ho tersenyum mengiyakan. Da Jung mendekat, dan Na Ra protes karena Da Jung sangat lambat, haha. Da Jung berdiri di samping Yul, tapi menjaga jarak. Man Se langsung protes dan menarik Da Jung mendekat ke Yul. Aww, our cute cupid! In Ho pun mengambil gambar Kwon Family yang tampak sangat bahagia!



Malamnya, anak-anak makan masakan Da Jung dengan gembira. Yul heran, harusnya mereka makan di luar saja. In  Ho setuju, banyak restoran enak di sini. Da Jung yang tak setuju, makan di luar tak baik untuk anak-anak.


Da Jung selesai memasak ddukboki yang lebih pedas dan lezat daripada milik anak-anak. Yul dan In Ho mencobanya, tapi ekspresi mereka langsung aneh. In Ho sampe terbatuk-batuk, rasanya... unik, haha. Yul tanpa segan memprotes masakan Da Jung yang super pedas, mengapa kau tidak memberi kita sesendok pasta cabai merah saja? Da Jung mencobanya sendiri, awalnya sih bilang kalo enak, tapi terus terbatuk-batuk, haha.



Yul komentar Da Jung sangat menyedihkan, ia sudah kehilangan nafsu makan dan ini membuang-buang bahan, aku bisa membuat ini jauh lebih baik! Da Jung jelas tak percaya, Anda bahkan tak bisa membuat ramen. Yul tak terima, ia hanya perlu mengikuti petunjuk. Dan pasangan ini masih terus berdebat soal ramen, like old married couple, dan In Ho yang jadi obat nyamuk cuma bisa tersenyum masam.


In Ho menerima telpon, perawat mengabarinya kalau relawan akan datang besok pagi. In Ho tak yakin besok bisa pergi. Da Jung tanya apa yang terjadi? In Ho berkata ingin menemukan seseorang, seseorang yang diketahui mati, tapi masih hidup. Yul menyuruh In Ho segera pergi, ia benar-benar berharap orang itu masih hidup. Jeongmal-yo, Jongri-nim? I hope not!


Yul keluar hotel dan bertemu Da Jung yang baru saja mengantar In Ho keluar. Yul menyuruh Da Jung segera istirahat. Da Jung berkata Yul pasti bingung hari ini karena ia tiba-tiba muncul. Tidak, jawab Yul, ini bukan pertama kalinya. Da Jung jujur kalau datang kesini untuk melihat pantai itu hanya alasan, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu.


“Anda mengatakan padaku terakhir kali bahwa takut bukanlah alasan untuk melarikan diri. Perkataan itu ingin kukembalikan padamu, kau cukup melakukannya. Kuharap kau bisa bangkit dari luka lamamu sekarang. Aku tau kenapa kau tak membolehkanku masuk ruang piano dan kau tak bisa tidur setiap malam. Ini semua karena istrimu. Jangan lakukan itu lagi, kau bisa tersenyum dan kau bisa bahagia sekarang. Bukan salahmu kalau dia meninggal. Itu bukan salahmu, atau istrimu. Bukan salah siapapun. Jadi, jangan membuat dirimu menderita lagi atas yang terjadi di masa lalu. Ini bukan salahmu.”


Da Jung hanya ingin mengatakan itu, dan masuk duluan. Yul tetap di luar, memikirkan perkataan Da Jung.


Paginya, Da Jung mencari Yul yang tak ada di kamar hotel. Rupanya Yul sedang di pantai, berdiri memandangi laut. Da Jung muncul dan minta Yul tetap di tempatnya, ia yang akan mendekat. Da Jung berjalan selangkah, seperti ini.


“Tak apa jika kau tak melihatku. Kau cukup berdiri di tempatmu. Seperti itu. Aku yang akan datang mendekat padamu. Satu langkah satu waktu. Satu langkah. Langkah lain seperti ini.”


Da Jung terus melangkah sampai akhirnya tiba di hadapan Yul, “Berjanjilah padaku, kau akan tetap di tempatmu. Kalau kau tak akan menjauh. Itu cukup untukku.”


In Ho sampai di RS. Perawat berkata relawan itu sedang ada di kamar pasien.


Hye Joo mulai curiga kalau Kang In Ho berhubungan dengan Park Joon Ki. Dan seseorang menelponnya, sepertinya Park Joon Ki.


In Ho berterimakasih pada relawan yang merawat kakaknya. Tapi relawan itu berkata kalau ia tak selalu merawatnya, ada orang lain yang membantu kakakmu, ia tak bisa datang hari ini karena sakit. In Ho tanya dimana orang itu dan pergi mencarinya.


In Ho sampai di shelter for woman (begitu tulisan tempatnya), yang semua penghuninya menatap In Ho. Kayak orang desa liat orang kota dateng, aneh banget :p. In Ho bertanya soal Park Na Young, tapi tak ada seseorang dengan nama itu. Tepat saat itu Na Young keluar dan menjatuhkan barang yang dipegangnya (sinetron bangeet!). In Ho menoleh dan Na Young buru-buru pergi. 


In Ho mengejarnya, “Anda Park Na Young-ssi bukan?” Na Young tak menjawab, hanya berpaling ketakutan.


Yul membuka gembok ruang piano, masuk dan mengingat perkataan Da Jung soal ia harus move on dari luka masa lalunya.


Da Jung mendengar suara ribut-ribut dari dalam ruang keluarga. Beberapa orang sedang memindahkan piano dan anak-anak ribut minta mereka berhati-hati. Da Jung tanya pada Woo Ri apa yang terjadi. Ternyata Yul memerintahkan mereka untuk mengeluarkan piano ke ruang keluarga. Da Jung nyaris tak percaya dan berlari ke Yul yang akan berangkat kerja.


“Jongri-nim!” panggil Da Jung. Yul tanya ada apa? Da Jung cuma senyum, tidak ada. Yul cuma bergumam, benar-benar konyol, dan akan pergi.


“Jongri-nim. Anda melakukannya dengan baik, maksudku piano”, puji Da Jung. Yul menyangkal ia melakukannya karena tergerak dengan apa yang Da Jung katakan, ia hanya tiba-tiba berubah pikiran.


Da Jung mengantar Yul ke depan dan berpesan jangan terlalu lelah bekerja. Yul mengiyakan. Da Jung heran kenapa In Ho belum muncul? Yul mendapat telpon dari In Ho yang berkata ada urusan mendesak hari ini, jadi ia tak bisa datang. Da Jung penasaran, apa sesuatu terjadi pada orang yang ia temui? Yul tak tau.



Yul ada di Blue House, dan Joon Ki muncul. Yul awalnya heran melihat Joon Ki, tapi kemudian sadar kalau Joon Ki adalah Kepala Komite Urusan Negara yang baru. Joon Ki membenarkan dan ia akan mengenalkan kepala stafnya, yang ternyata adalah jeng jeng.. Seo Hye Joo! Yul jelas sangat kaget.


Anak-anak main piano dengan riang. Na Ra mengacaukan nadanya, Woo Ri mengajarinya, dan Man Se memainkannya sembarangan. Da Jung senang melihat mereka. Da Jung mendapat telpon dari In Ho yang menunggunya di luar.


Da Jung keluar menemui In Ho yang mukanya super suram. Da Jung khawatir karena In Ho tak menjawab telponnya daritadi. In Ho diam saja, dan tiba-tiba memeluk Da Jung. Da Jung heran kenapa In Ho jadi seperti ini, sesuatu terjadi padamu kan?


“Tidak. Masalahnya yang salah adalah aku,” sahut In Ho yang menangis dan melepaskan pelukannya. In Ho berkata aku baik-baik saja, aku tak peduli jika sesuatu yang buruk terjadi padaku, tapi bagaimana denganmu? Apa yang harus kulakukan denganmu?

Da Jung benar-benar tak mengerti. In Ho minta Da Jung mendengarkan perkataannya baik-baik, “Jika, aku hanya mengatakan jika. Jika..” In Ho tak sanggup melanjutkan kata-katanya dan pergi.


Da Jung cemas dengan apa yang terjadi pada In Ho. Man Se masuk dan memberitahu kalau Ayah sudah pulang.


Da Jung mengetuk kamar Yul, bolehkah aku masuk? Yul menyuruhnya masuk. Da Jung berbasa-basi, kenapa Anda pulang lebih awal? Yul bisa membaca kalau Da Jung kesini untuk mengatakan sesuatu. Da Jung pun cerita soal In Ho yang baru saja dari sini, tapi ia sedikit aneh, tampaknya sesuatu yang buruk terjadi padanya. Yul menghela napas panjang, sepertinya hari ini adalah hari dimana banyak hal buruk terjadi, aku bertemu Sekretaris Seo di Blue House hari ini. Dia di sana sebagai kepala staf Park Joon Ki. Da Jung speechless, kenapa ia melakukan itu? Tapi kemudian Da Jung yakin kalau Hye Joo punya alasan tertentu untuk itu, ia bukanlah orang yang akan melakukan hal semacam itu. Yul setuju, mungkin ada sesuatu yang ia tidak tau, tapi tetap saja rasanya sakit. Jadi untuk mengistirahatkan pikiran, Yul membaca buku. 1001 Malam.


Da Jung tersenyum dan hendak membacakannya untuk Yul. Yul mencegahnya, dan malah bertanya kenapa cerita ini berakhir pada hari ke 1000? Setelah melewati 1000 hari akankan kemarahan dan kebencian akan hilang? Atau penulisnya kehabisan ide?

Da Jung tak merasa begitu, bukankah seperti cerita itu menemukan akhirnya, karena Sultan bisa tidur dengan nyenyak setelah 1000 hari? Yul mengangguk, jika Sultan bisa tidur, cerita berakhir juga, apakah itu benar?


Da Jung: “Saat Sultan akhirnya mampu jatuh tertidur, ia membiarkan kemarahan dan kebencian pergi. Jadi cerita setelah itu tidak diperlukan lagi, karena ia mendapat ketenangan pikiran”

Voice over Da Jung, “Sultan sudah tau bahwa cerita Sheherazade yang diceritakan padanya memberikan pengalaman yang menyenangkan untuknya.


Pagi harinya, Da Jung tertidur di bahu Yul, di kasur yang sama, semalaman. Yul terbangun lebih dulu, menyadari Da Jung yang ada di bahunya. Yul tampak tenang dan damai. Tak lama Da Jung bangun, dan begitu sadar ia kesal pada dirinya sendiri, “Jongri-nim, mengapa kau tak membangunkanku? Kau mungkin tak bisa tidur karenaku.”


“Tidak. Aku tertidur juga. Aku bahkan tidak bermimpi dan tidur dengan nyenyak,” sahut Yul sambil menatap Da Jung. Da Jung jadi salah tingkah dan buru-buru bangkit, kau harus siap-siap bekerja, aku akan keluar dulu.


Yul memanggilnya, “Kau bilang padaku sebelumnya, untuk tetap berada di tempatku. Tapi, kupikir aku tak bisa menjaga janji itu. Aku.. karena aku menyukaimu, Nam Da Jung-ssi.” Da Jung terkejut.


Dan muncullah seorang wanita bermantel kuning di depan kediaman PM, Na Young. Oh no, you’re such a party pooper, zombie wife!


“Apa kau baik-baik saja denganku yang seperti ini? Jika kau baik-baik saja, bisakah aku menyukaimu, Nam Da Jung-ssi?” Yul meraih tangan Da Jung, “Tangan ini, aku tak akan pernah melepaskannya.”


Da Jung menangis bahagia.

Komentar:

Aku suka sekalii dengan analogi cerita 1001 Malam. Yul akhirnya bisa tertidur nyenyak dengan Da Jung di sampingnya, apa berarti kebencian dan kemarahan Yul sudah hilang?

2 comments:

  1. iya mba ga tau kenapa pas adegan PM Yool ge ngutarakan cintanya sama Da Jung kok PM Yool makin ganteng ya,,,
    seakan ga percaya dengan usianya yg sebnarnya...
    hehehehe

    ReplyDelete