“Jang Mi..” panggil ibu Ki Tae.
Langkah Jang Mi otomatis terhenti, dan terpaksa tersenyum membalas lambaian
tangan ibu.
[Sebelum dia memanggil namaku, aku tak bersikap seperti manusia, tapi
saat dia memanggil namaku, aku langsung pergi ke dia.. Dan hidupku kacau]
Jang Mi sedang membuka kakinya
lebar-lebar untuk pemeriksaan obsgyn, tapi ia merasa ini berlebihan dan keluar
menemui ibu. Aku bukan ayam betina atau sapi yang akan beranak, keluh Jang Mi.
“Kau akan melahirkan anak, jadi kau harus lebih berhati-hati,” jawab ibu
tenang. Jang Mi mengeluhkan ibu yang hanya mengkhawatirkan bayi dan bukan
dirinya yang harus melebarkan kaki seperti ini. Ibu merasa pemeriksaan obsgyn
bukan sesuatu yang memalukan, kau hampir berumur 30 tahun tapi belum pernah
diperiksa sebelumnya kan? ibumu pasti tak peduli dengan kesehatanmu.
Bagi Jang Mi masalahnya bukan di
pemeriksaan obsgyn, tapi ia yang malah pergi dengan orang lain dan bukan ibunya
sendiri, ia bahkan belum menikah. “Maka kau harus langsung hamil setelah
menikah nanti, lalu kau akan punya 2 anak lagi setelah itu. Dengan jarak 2
tahun kau akan selesai hamil sebelum 35 tahun karena akan beresiko setelah
lewat usia itu,” dikte ibu.
“Kenapa aku harus hidup dengan
rencanamu? Tubuhku adalah milikku!” jawab Jang Mi berani. Ibu berkata
keluarganya tak punya banyak anak, jadi ia tak bisa menerima sikap egois Jang
Mi. Dan ya, Jang Mi lagi-lagi kalah, ia sampai mengacak-acak rambutnya
frustasi. Gilaa ibu mertua macam ibu Ki Tae ini, pantas lah disebut Monster In
Law :p
Yeo Reum sepertinya janjian
dengan Jang Mi untuk makan bersama. Tapi Jang Mi sedang menyodorkan tangannya
untuk diperiksa dengan muka bosan, ia bahkan tak bisa mengangkat telpon Yeo
Reum. Yeo Reum terus menunggu meski harus bermuka tebal karena banyak sekali
pengunjung yang mengantri dan ingin ia menyingkir dari kursi itu.
Jang Mi masih diperiksa,
kayaknya sih di klinik tradisional gitu, dan mengirim pesan pada Yeo Reum kalau
ia akan terlambat. Itu aja diingetin tabibnya, jadi Jang Mi buru-buru naro
hpnya lagi.
Yeo Reum masih menunggu, meski
sudah pindah ke luar restoran, dari restoran yang tadinya ramai dengan orang
yang mengantri, sampai sepi dan restoran tutup. Saat itu, baru Jang Mi datang.
Yeo Reum yang tadinya memasang wajah bosan, tersenyum karena Jang Mi
mengkhawatirkannya yang sudah menunggu lama dan berkata ia sudah membungkus
makanannya. Yeo Reum melihat kotak yang dibawa Jang Mi, apa itu?
Di rumah Ki Tae, Jang Mi
meletakkan kotaknya, itu akan membuat ‘tamanku’ yang dingin menjadi subur. Ki
Tae tak percaya, “Jadi kau menerimanya begitu saja?” Jang Mi berkata ini bahkan
juga hasil negosiasi. Ki Tae menunjuk tumpukan barang di sudut rumahnya, apa
itu hasil negosiasi juga?
Jang Mi mendesah kesal, “Ibumu
punya kekuatan supranatural. Saat dia memanggilku, dia menguasaiku. Ini sangat
aneh.” Jang Mi menunjukkan nota pembelian tempat tidur termal dan minta Ki Tae
mengganti uangnya, harganya 12,8 juta won. Ki Tae kaget, “Apa ini, tempat tidur
termal? Kau sudah gila?”
“Aku dipengaruhi kekuatan
supranaturalnya,” jawab Jang Mi pendek. Ki Tae tak percaya dan memanggil Yeo
Reum, sepertinya Jang Mi benar-benar ingin menikah denganku. Jang Mi menyerah,
ia akan kembalikan tempat tidurnya saja.
Yeo Reum memanggil keduanya
untuk makan, dan seperti biasa Ki Tae berteriak tak suka kalau ada bau di
rumahnya. Jang Mi menyalahkan Ki Tae, ibumu selalu datang ke tokoku dan
memanggilku ‘Jang Mi... Jang Mi...’. Kehidupan keseharianku saja terganggu,
apalagi kehidupan percintaan, aku bahkan tak bisa ke toilet dengan puas.
Pernikahan palsu ini sungguh mengacaukan kehidupan nyataku. Ki Tae menyuruh
Jang Mi menggunakan bakatnya, buatlah keributan!
“Aku tak akan menurutinya lagi,
aku akan melawannya!”
“Seharusnya begitu dari awal.”
“Aku tak bisa memasak atau
menjaga rumah, aku akan menyuruh Ki Tae yang melakukannya. Aku juga tak mau
punya anak. Hadiah pernikahan my ass, aku akan memutus semua hubungan dengan
keluargamu.”
Ki Tae mendukung Jang Mi semangat.
Yeo Reum yang melihat keduanya begitu bersemangat jadi cemburu. Saat Ki Tae tak
ada, Jang Mi berbisik pada Yeo Reum kalau besok department store tutup dan ia
libur. Yeo Reum senang dan mengajak Jang Mi kabur ke tempat yang jauh. Ki Tae
kembali dan bertanya curiga, apa yang kalian bicarakan? Tak ada, jawab Jang Mi
santai.
Yeo Reum menyiapkan bekal dan
dengan santainya mengaku pada chef kalau ia memakai bahan milik cafe Hoon Dong.
Ia bahkan berani mengancam chef, ini tak sebanding dengan bahan yang kau ambil
dan buru-buru pergi. Chef memanggilnya kesal, tapi Yeo Reum berkata ia cuti
hari ini. Ohh, makanya kok enak banget bisa piknik sama Jang Mi, and seriously
Yeo Reum nggak merasa bersalah pake bahan restoran buat kepentingannya
sendiri?? Err..
Jang Mi tiba di cafe dengan
sepedanya. Yeo Reum tersenyum menyambutnya. Ki Tae muncul dan curiga, kalian
mau kemana? Jang Mi tak mau jawab, ini bukan urusanmu. “Kalian tak boleh pergi
bersama siang bolong begini, kau calon pengantin,” cegah Ki Tae. Jang Mi
berkata calon pengantin sedang stress jadi butuh liburan! Yeo Reum pergi
mengambil sepedanya dan minta Jang Mi pegang kotak bekalnya.
Ki Tae kesal melihat Jang Mi
yang tampak riang tiba-tiba berteriak, ibu! Jang Mi panik, ibu? Ki Tae
mengambil alih sepeda Jang Mi dan menyuruhnya buru-buru naik. Yeo Reum yang
baru datang dengan sepedanya bingung, teman pikniknya malah dibawa kabur. Hoon
Dong keluar dan minta Yeo Reum menemuinya.
Ki Tae terus melajukan sepedanya
meski Jang Mi bilang sudah bisa berhenti sekarang, tak ada yang mengikuti kita.
Ki Tae tak mau, kita masih diawasi dan minta Jang Mi berpegangan erat, aku akan
mengayuh dengan kecepatan penuh! Jang Mi tak mau, jadi Ki Tae sendiri yang
menarik tangan Jang Mi untuk memeluk pinggangnya.
“Hei! Seberapa jauh kita akan
pergi? Yeo Reum sedang menungguku..” Jang Mi tak sabar dan minta diturunkan. Ki
Tae malah makin bersemangat mengayuh, tapi lalu kepayahan karena jalan yang
dilewati ternyata menanjak. Ki Tae kelelahan dan menurunkan Jang Mi sesuai
permintaannya. Jang Mi tertawa melihat Ki Tae yang napasnya sampai
tersengal-sengal, aku berat ya? Hahaa.
Hoon Dong tak suka Yeo Reum
terus menggoda Jang Mi. Yeo Reum menyangkal, aku tak pernah menggodanya. Hoon
Dong, “Kau tak tau ia akan menikah dengan Ki Tae? Sampai kapan kau mau
mengganggu hubungan mereka?” Yeo Reum heran, sejak kapan kau khawatir pada
mereka berdua? Bukankah kau tak suka mereka menikah? Hoon Dong menghela napas
kesal, ia memang tak suka, tapi tak ada yang bisa ia lakukan, Ki Tae sangat
menyukainya dan dia satu-satunya sahabatku. Kalau Jang Mi harus menikah, aku
hanya akan merelakannya pada Ki Tae jadi berhenti mengganggunya!
Yeo Reum tertawa, sekarang ini
hanya kau yang tak terlibat. Hoon Dong memarahi Yeo Reum, omong kosong apa ini?
Dengan santai Yeo Reum berkata dengar saja dari Ki Tae, katanya kalian kan
sahabat. Hoon Dong prihatin, belum cukup kau mengganggu Ki Tae dan Jang Mi,
sekarang kau mencoba memisahkan aku dan Ki Tae juga? Hoon Dong kesal melihat
Yeo Reum yang malah tertawa dan melemparkan kunci mobilnya, cuci mobilku! Dan
cuci pikiranmu juga!
Ki Tae mengeluh kepanasan dan
seenaknya membuka kotak bekal Yeo Reum tadi. Ia mencomot satu tomat cherry dan
menyuapkan satu ke Jang Mi yang siap memarahinya, hahaa, jadi diem deh itu Jang
Mi-nya. Jang Mi kesal, demi kau aku berlari meninggalkan pekerjaanku, tapi
kenapa kau juga mengacaukan kehidupan cintaku?
“Kehidupan cintamu? Memangnya
Han Yeo Reum pacarmu yang sebenarnya?” tanya Ki Tae. Jang Mi sedikit ragu, tapi
lalu mengiyakan. Ki Tae menjawil Jang Mi dan bertanya pelan, dia sudah
menembakmu secara resmi? Jang Mi tertawa, kau kekanakan sekali, ‘kita adalah
kekasih mulai hari ini’ harus begitu? Cinta tak mulai dengan cara seperti itu. Ki
Tae penasaran, kalian sudah berciuman? Melihat Jang Mi diam saja, Ki Tae yakin
kalau itu tak mungkin, pria seperti dia semuanya sama, mendekatimu cuma untuk
memberi harapan palsu lalu akan berakhir sebelum kau mengetahuinya. Ki Tae
mencomot satu lagi tomat cherry.
“Kami sudah berciuman..” jawab
Jang Mi tak bersemangat. Ki Tae tak percaya, Jang Mi perlu mengiyakan
berkali-kali. Saking shocknya itu tomat nggak jadi dikunyah, dan dikeluarkan
lagi dari mulut, kalian baru saja bertemu dan sudah secepat itu? Astaga, wanita
seperti apa kau mudah sekali begitu?
Jang Mi tak sabar dengan
kelakuan Ki Tae dan akan pergi. Ki Tae coba mencegah dengan berkata ibunya
masih disitu, tapi Jang Mi tak percaya lagi, ibumu tak ada kan sebenarnya? Jang
Mi benar-benar pergi meninggalkan Ki Tae yang super kesal. Btw tomat cherry
yang tadi dikeluarin dari mulut, dimakan juga sama Ki Tae, mubazir, haha..
Jang Mi kembali ke cafe dan
benar-benar disambut ibu Ki Tae. Ibu datang mencarinya kemari karena
departement store tutup hari ini dan bertanya dimana Ki Tae? Jang Mi tertawa canggung,
ah itu..
Ki Tae rupanya sudah di gym.
Jang Mi menelponnya, tapi Ki Tae tak dengar. Jadi ibu Ki Tae mengajak Jang Mi
masuk saja dulu. Kali ini ibu mengajak Jang Mi ke bridal shop yang penuh baju
pengantin super cantik. Jang Mi terpana dan memuji baju pilihan ibu cantik,
tapi kemudian ia tersadar, ibu yang memilihnya? Ibu mengabaikan ketidaksukaan
Jang Mi dan mendorongnya masuk ruang ganti.
Jang Mi lagi-lagi terpana saat
gaun itu sudah terpasang dengan cantik di badannya, tapi kemudian ekspresinya
berubah, walau gaunnya cantik, sadarlah Jang Mi. Aku harus melawannya!
Tirai ruang ganti dibuka. Ibu
berkata gaunnya tidak buruk. Tapi Jang Mi mencoba menentang ibu, kupikir ini
sedikit jelek, ini bukan style-ku! Dan sedikit membosankan. Ibu tersenyum, lalu
bagaimana style-mu? Jang Mi berlari dan mengambil satu gaun pendek, sekarang
musim panas, gaun panjang ini terlalu repot. Ibu tak percaya Jang Mi malah mau
menunjukkan seluruh kulitnya pada semua tamu.
“Siapa yang peduli? Ini kan
pernikahanku. Saat hari itu tiba, aku akan muncul dengan gaya favoritku. Aku
suka betisku,” Jang Mi tertawa sambil menunjukkan betisnya yang berkilauan
*halah*.
“Setelah kau menikah kau tak
bisa melakukan apapun yang kau inginkan”
“Jadi itu sebabnya aku mau
mengenakan gaun ini. ini hadiah perpisahan untuk kebebasanku,” sahut Jang Mi.
Ibu mengusulkan gaun itu untuk foto prewed saja, itu terlihat murahan untuk
pernikahan. Jang Mi tak mau, aku mau menikah dengan gaun ini! Dan senyum di
wajah ibu Ki Tae langsung hilang dan wajahnya berubah menyeramkan. Jang Mi
sampe takut, hahaa, asli serem emang :p
Se Ah menghampiri Ki Tae yang
sendirian di gym, dimana Jang Mi? Ki Tae tak mau repot-repot menjawab dan pergi, jadi Se
Ah langsung minta maaf soal kemarin. Se Ah merasa Ki Tae terlihat bingung
belakangan ini, siapa yang benar-benar mencintaimu dan siapa yang ada di
sampingmu untuk alasan palsu. Ki Tae menatap Se Ah. Se Ah lega Ki Tae mau
menatapnya, hanya ada kau di hatiku, aku ingin berhubungan baik denganmu dan
ada di sisimu.
“Kau ingin berlibur bersamaku?
Ayo kita ke pantai,” ajak Se Ah. Ki Tae hanya berkata ia tak suka tempat yang
banyak orang dan pergi mandi. Tanpa sadar Ki Tae meninggalkan ponselnya di
tempat treadmill.
Jang Mi tetap mencoba gaun
pendeknya dan yakin ibu Ki Tae pasti tak akan mau melihatnya seperti ini, lalu
dia akan menghentikan pernikahan. Jang Mi pun berpose saat tirai dibuka, tapi
terus kaget saat melihat ibunya datang. Ibu Ki Tae yang memintanya. Ibu memuji
putrinya sangat cantik, ibu Ki Tae setuju, seperti ibunya ia punya kecantikan
yang alami, tapi sayang seleranya ‘kitschy’. Ibu Jang Mi bingung, kitschy? (Entahlah,
aku nggak ngerti kitschy itu maksudnya apa..)
“Mungkin karena dia belum
berpengalaman dengan merek mewah, dia tak menghargai barang yang cantik,” jelas
ibu Ki Tae. Ibu Jang Mi agak tak terima, “Tunggu sebentar, itu artinya?”
Ibu Ki Tae: “Dia hanya akan
memakai barang bagus mulai sekarang. Aku akan memberikan semuanya, rumah bagus,
pakaian bagus, makanan yang enak, karena dia akan jadi bagian dari keluarga
kami.” Ibu Jang Mi hanya mengiyakan, dan setuju begitu saja dengan niat ibu Ki
Tae membelikan gaun pengantin yang bagus. Jang Mi yang mau menolak jadi kesal.
Ibu kembali memanggil Jang Mi dengan suara lembut, minta Jang Mi melepas gaun
murahan itu.
Jang Mi mau melawan, tapi ibunya
sama sekali tak di pihaknya, malah berkata Jang Mi terlihat seperti pembantu
saja, err, hahaa. Ibu Ki Tae menyuruh Jang Mi mencoba kembali gaun pilihannya.
Jang Mi yang enggan sampai harus diseret ibunya masuk ruang ganti.
Jang Mi yang kesal menelpon Ki
Tae untuk mengadu, tapi yang angkat malah Se Ah. Jang Mi sedikit terkejut,
kalian bersama? Dimana Ki Tae? Se Ah merasa ada yang mendesak dan minta Jang Mi
katakan saja, nanti ia akan memberitahunya. Jang Mi berkata ia dalam situasi
yang canggung dan ingin Ki Tae segera ke sini. “Kau dimana?” tanya Se Ah. Jang
Mi menjawab ibu Ki Tae memilih gaun pengantin untukku. Se Ah mengerti, ia akan
memberitahu Ki Tae saat keluar nanti, dia sedang mandi sekarang.
Jang Mi terdiam, fakta bahwa Se
Ah sedang bersama Ki Tae mengganggunya. Yeo Reum mengiriminya pesan, kau dimana? Harusnya kita pergi bersama.
Yeo Reum membawa mobil Hoon Dong dan melacak keberadaan Jang Mi dari ponselnya.
Saat tau Jang Mi ada di bridal shop, Yeo Reum hanya tertawa miris, dia terjebak
lagi.
Ki Tae masuk ke mobilnya,
diikuti Se Ah. “Apa?” tanya Ki Tae kesal. Se Ah menyodorkan ponsel Ki Tae dan
memberitahu soal Jang Mi yang mencarinya. Se Ah memasang seatbelt dan minta Ki
Tae segera berangkat, aku tau tempatnya. Melihat tatapan tak suka Ki Tae, Se Ah
berkata ia hanya ingin membantu sambil menyodorkan memory card-nya, sudah
kubilang aku ingin berada di sisimu.
Jang Mi mencoba gaun lain. Ibu Ki Tae, “Jang
Mi, kau lebih gemuk dari yang kupikirkan. Kau tak bisa memakai gaun terbuka
ini”
Jang Mi mencoba gaun lain lagi.
Ibu Jang Mi berkomentar kalau gaunnya terlihat tua, tapi ibu Ki Tae bilang itu
gaun paling mahal di sini.
[Aku sering memimpikan bagaimana gaun pengantinku nanti. Aku tak ingin
gaun yang mewah. Gaun sederhana juga tak apa. Aku cuma ingin berdiri di depan
orang yang kucintai. Kau cantik, aku hanya ingin mendengar satu kalimat itu.]
Tapi yang ada di hadapannya
bukan pria yang dicintainya, melainkan calon ibu mertua yang terus mengomentari
banyak hal, tanpa sedikit pun memujinya. Ibunya sendiri pun tak membelanya.
“Jang Mi... Jangan membungkuk. Angkat
dagumu. Perhatikan perutmu.”
“Jang Mi... sikap pengantin
adalah yang paling penting dalam pernikahan.”
“Jang Mi... postur tubuhmu lebih
penting daripada ukurannya.”
[Untuk siapa aku berdiri di sini?]
Jang Mi pusing mendengar ibu Ki
Tae yang terus menerus memanggil namanya. “Cukup!” Jang Mi menyerah, ia meminta
maaf dan berlari pergi.
Jang Mi terus berlari, dan
berhenti saat melihat Ki Tae di hadapannya. Mereka terdiam saling menatap. Se Ah
turun dari mobil dan berdiri di samping Ki Tae. Yeo Reum datang dengan mobil dan
memanggil namanya. Ibunya menyusul dan memanggil Jang Mi. Jang Mi melihat
semuanya bergantian.
Dan terakhir, Ki Tae. “Tunggu
sebentar, aku akan datang padamu.”
Jang Mi menatap Ki Tae ragu,
namun kemudian mengambil keputusan, ia berlari masuk ke mobil Yeo Reum. Ki Tae
hanya menatap kepergian Jang Mi.
“Kau cantik,” puji Yeo Reum.
Tapi satu kalimat itu membuat Jang Mi tak bisa menahan air matanya lagi. Jang Mi
menangis tersedu-sedu. Dan Ki Tae, ia merasakan sakit di hatinya.
Komentar:
Kenapa Jang Mi nangis? Karena perkataan
“kau cantik” keluar dari mulut yang salah. Itu membuat Jang Mi sadar, siapa
orang yang ia harapkan untuk memujinya seperti itu.. Gong Ki Tae. Jang Mi nggak
bisa berlari ke Ki Tae karena ada Se Ah di sampingnya, jadi Yeo Reum adalah
pelarian paling gampang. Ia tak perlu menjelaskan apapun, karena Yeo Reum
bahkan tau lebih dulu dari Jang Mi siapa yang sebenarnya Jang Mi sukai..
Aaah mbaa makin hari ini drama daebak bgt.
ReplyDeleteSemangat mba, si JM uda ada rasa nih ama KT, ayolah cepet si KT buruan nembak JM, hihiii
Sumpah ibunya KT itu nyebelin bgt -,-
Iya..aq selalu nunggu sinopsis nya...semangat...
ReplyDeleteselalu dan selalu nunggu kelanjutannya nih drama
ReplyDeletedira epet ditunggu postingannya yaaa
Daebak...selalu ditunggu sinopsis selanjutx y sist...sehari bs brp kl mampir ke blog ini hehehe...fighting!!!
ReplyDeletembaaa.... gambarnya koq kaya pke kamrea 360 yahh,,,,
ReplyDeletetolong dibuat lebih ceria donk.. kan bacanya jadi semangat....
Maksudnya kayak pake kamera 360? Ini screencaps langsung dari raw-nya. Cuma nggak ngerti kenapa kadang kalo dibuka dari hp gambarnya suka nggak jelas..
Delete