Saturday, August 2, 2014

Sinopsis Marriage Not Dating Episode 8 Part 2



“Jang Mi..” panggil ibu Ki Tae. Langkah Jang Mi otomatis terhenti, dan terpaksa tersenyum membalas lambaian tangan ibu.

[Sebelum dia memanggil namaku, aku tak bersikap seperti manusia, tapi saat dia memanggil namaku, aku langsung pergi ke dia.. Dan hidupku kacau]


Jang Mi sedang membuka kakinya lebar-lebar untuk pemeriksaan obsgyn, tapi ia merasa ini berlebihan dan keluar menemui ibu. Aku bukan ayam betina atau sapi yang akan beranak, keluh Jang Mi. “Kau akan melahirkan anak, jadi kau harus lebih berhati-hati,” jawab ibu tenang. Jang Mi mengeluhkan ibu yang hanya mengkhawatirkan bayi dan bukan dirinya yang harus melebarkan kaki seperti ini. Ibu merasa pemeriksaan obsgyn bukan sesuatu yang memalukan, kau hampir berumur 30 tahun tapi belum pernah diperiksa sebelumnya kan? ibumu pasti tak peduli dengan kesehatanmu.

Bagi Jang Mi masalahnya bukan di pemeriksaan obsgyn, tapi ia yang malah pergi dengan orang lain dan bukan ibunya sendiri, ia bahkan belum menikah. “Maka kau harus langsung hamil setelah menikah nanti, lalu kau akan punya 2 anak lagi setelah itu. Dengan jarak 2 tahun kau akan selesai hamil sebelum 35 tahun karena akan beresiko setelah lewat usia itu,” dikte ibu.


“Kenapa aku harus hidup dengan rencanamu? Tubuhku adalah milikku!” jawab Jang Mi berani. Ibu berkata keluarganya tak punya banyak anak, jadi ia tak bisa menerima sikap egois Jang Mi. Dan ya, Jang Mi lagi-lagi kalah, ia sampai mengacak-acak rambutnya frustasi. Gilaa ibu mertua macam ibu Ki Tae ini, pantas lah disebut Monster In Law :p



Yeo Reum sepertinya janjian dengan Jang Mi untuk makan bersama. Tapi Jang Mi sedang menyodorkan tangannya untuk diperiksa dengan muka bosan, ia bahkan tak bisa mengangkat telpon Yeo Reum. Yeo Reum terus menunggu meski harus bermuka tebal karena banyak sekali pengunjung yang mengantri dan ingin ia menyingkir dari kursi itu.

Jang Mi masih diperiksa, kayaknya sih di klinik tradisional gitu, dan mengirim pesan pada Yeo Reum kalau ia akan terlambat. Itu aja diingetin tabibnya, jadi Jang Mi buru-buru naro hpnya lagi.


Yeo Reum masih menunggu, meski sudah pindah ke luar restoran, dari restoran yang tadinya ramai dengan orang yang mengantri, sampai sepi dan restoran tutup. Saat itu, baru Jang Mi datang. Yeo Reum yang tadinya memasang wajah bosan, tersenyum karena Jang Mi mengkhawatirkannya yang sudah menunggu lama dan berkata ia sudah membungkus makanannya. Yeo Reum melihat kotak yang dibawa Jang Mi, apa itu?


Di rumah Ki Tae, Jang Mi meletakkan kotaknya, itu akan membuat ‘tamanku’ yang dingin menjadi subur. Ki Tae tak percaya, “Jadi kau menerimanya begitu saja?” Jang Mi berkata ini bahkan juga hasil negosiasi. Ki Tae menunjuk tumpukan barang di sudut rumahnya, apa itu hasil negosiasi juga?


Jang Mi mendesah kesal, “Ibumu punya kekuatan supranatural. Saat dia memanggilku, dia menguasaiku. Ini sangat aneh.” Jang Mi menunjukkan nota pembelian tempat tidur termal dan minta Ki Tae mengganti uangnya, harganya 12,8 juta won. Ki Tae kaget, “Apa ini, tempat tidur termal? Kau sudah gila?”


“Aku dipengaruhi kekuatan supranaturalnya,” jawab Jang Mi pendek. Ki Tae tak percaya dan memanggil Yeo Reum, sepertinya Jang Mi benar-benar ingin menikah denganku. Jang Mi menyerah, ia akan kembalikan tempat tidurnya saja.


Yeo Reum memanggil keduanya untuk makan, dan seperti biasa Ki Tae berteriak tak suka kalau ada bau di rumahnya. Jang Mi menyalahkan Ki Tae, ibumu selalu datang ke tokoku dan memanggilku ‘Jang Mi... Jang Mi...’. Kehidupan keseharianku saja terganggu, apalagi kehidupan percintaan, aku bahkan tak bisa ke toilet dengan puas. Pernikahan palsu ini sungguh mengacaukan kehidupan nyataku. Ki Tae menyuruh Jang Mi menggunakan bakatnya, buatlah keributan!


“Aku tak akan menurutinya lagi, aku akan melawannya!”

“Seharusnya begitu dari awal.”

“Aku tak bisa memasak atau menjaga rumah, aku akan menyuruh Ki Tae yang melakukannya. Aku juga tak mau punya anak. Hadiah pernikahan my ass, aku akan memutus semua hubungan dengan keluargamu.”


Ki Tae mendukung Jang Mi semangat. Yeo Reum yang melihat keduanya begitu bersemangat jadi cemburu. Saat Ki Tae tak ada, Jang Mi berbisik pada Yeo Reum kalau besok department store tutup dan ia libur. Yeo Reum senang dan mengajak Jang Mi kabur ke tempat yang jauh. Ki Tae kembali dan bertanya curiga, apa yang kalian bicarakan? Tak ada, jawab Jang Mi santai.


Yeo Reum menyiapkan bekal dan dengan santainya mengaku pada chef kalau ia memakai bahan milik cafe Hoon Dong. Ia bahkan berani mengancam chef, ini tak sebanding dengan bahan yang kau ambil dan buru-buru pergi. Chef memanggilnya kesal, tapi Yeo Reum berkata ia cuti hari ini. Ohh, makanya kok enak banget bisa piknik sama Jang Mi, and seriously Yeo Reum nggak merasa bersalah pake bahan restoran buat kepentingannya sendiri?? Err..


Jang Mi tiba di cafe dengan sepedanya. Yeo Reum tersenyum menyambutnya. Ki Tae muncul dan curiga, kalian mau kemana? Jang Mi tak mau jawab, ini bukan urusanmu. “Kalian tak boleh pergi bersama siang bolong begini, kau calon pengantin,” cegah Ki Tae. Jang Mi berkata calon pengantin sedang stress jadi butuh liburan! Yeo Reum pergi mengambil sepedanya dan minta Jang Mi pegang kotak bekalnya.


Ki Tae kesal melihat Jang Mi yang tampak riang tiba-tiba berteriak, ibu! Jang Mi panik, ibu? Ki Tae mengambil alih sepeda Jang Mi dan menyuruhnya buru-buru naik. Yeo Reum yang baru datang dengan sepedanya bingung, teman pikniknya malah dibawa kabur. Hoon Dong keluar dan minta Yeo Reum menemuinya.


Ki Tae terus melajukan sepedanya meski Jang Mi bilang sudah bisa berhenti sekarang, tak ada yang mengikuti kita. Ki Tae tak mau, kita masih diawasi dan minta Jang Mi berpegangan erat, aku akan mengayuh dengan kecepatan penuh! Jang Mi tak mau, jadi Ki Tae sendiri yang menarik tangan Jang Mi untuk memeluk pinggangnya.



“Hei! Seberapa jauh kita akan pergi? Yeo Reum sedang menungguku..” Jang Mi tak sabar dan minta diturunkan. Ki Tae malah makin bersemangat mengayuh, tapi lalu kepayahan karena jalan yang dilewati ternyata menanjak. Ki Tae kelelahan dan menurunkan Jang Mi sesuai permintaannya. Jang Mi tertawa melihat Ki Tae yang napasnya sampai tersengal-sengal, aku berat ya? Hahaa.


Hoon Dong tak suka Yeo Reum terus menggoda Jang Mi. Yeo Reum menyangkal, aku tak pernah menggodanya. Hoon Dong, “Kau tak tau ia akan menikah dengan Ki Tae? Sampai kapan kau mau mengganggu hubungan mereka?” Yeo Reum heran, sejak kapan kau khawatir pada mereka berdua? Bukankah kau tak suka mereka menikah? Hoon Dong menghela napas kesal, ia memang tak suka, tapi tak ada yang bisa ia lakukan, Ki Tae sangat menyukainya dan dia satu-satunya sahabatku. Kalau Jang Mi harus menikah, aku hanya akan merelakannya pada Ki Tae jadi berhenti mengganggunya!


Yeo Reum tertawa, sekarang ini hanya kau yang tak terlibat. Hoon Dong memarahi Yeo Reum, omong kosong apa ini? Dengan santai Yeo Reum berkata dengar saja dari Ki Tae, katanya kalian kan sahabat. Hoon Dong prihatin, belum cukup kau mengganggu Ki Tae dan Jang Mi, sekarang kau mencoba memisahkan aku dan Ki Tae juga? Hoon Dong kesal melihat Yeo Reum yang malah tertawa dan melemparkan kunci mobilnya, cuci mobilku! Dan cuci pikiranmu juga!


Ki Tae mengeluh kepanasan dan seenaknya membuka kotak bekal Yeo Reum tadi. Ia mencomot satu tomat cherry dan menyuapkan satu ke Jang Mi yang siap memarahinya, hahaa, jadi diem deh itu Jang Mi-nya. Jang Mi kesal, demi kau aku berlari meninggalkan pekerjaanku, tapi kenapa kau juga mengacaukan kehidupan cintaku?


“Kehidupan cintamu? Memangnya Han Yeo Reum pacarmu yang sebenarnya?” tanya Ki Tae. Jang Mi sedikit ragu, tapi lalu mengiyakan. Ki Tae menjawil Jang Mi dan bertanya pelan, dia sudah menembakmu secara resmi? Jang Mi tertawa, kau kekanakan sekali, ‘kita adalah kekasih mulai hari ini’ harus begitu? Cinta tak mulai dengan cara seperti itu. Ki Tae penasaran, kalian sudah berciuman? Melihat Jang Mi diam saja, Ki Tae yakin kalau itu tak mungkin, pria seperti dia semuanya sama, mendekatimu cuma untuk memberi harapan palsu lalu akan berakhir sebelum kau mengetahuinya. Ki Tae mencomot satu lagi tomat cherry.


“Kami sudah berciuman..” jawab Jang Mi tak bersemangat. Ki Tae tak percaya, Jang Mi perlu mengiyakan berkali-kali. Saking shocknya itu tomat nggak jadi dikunyah, dan dikeluarkan lagi dari mulut, kalian baru saja bertemu dan sudah secepat itu? Astaga, wanita seperti apa kau mudah sekali begitu?


Jang Mi tak sabar dengan kelakuan Ki Tae dan akan pergi. Ki Tae coba mencegah dengan berkata ibunya masih disitu, tapi Jang Mi tak percaya lagi, ibumu tak ada kan sebenarnya? Jang Mi benar-benar pergi meninggalkan Ki Tae yang super kesal. Btw tomat cherry yang tadi dikeluarin dari mulut, dimakan juga sama Ki Tae, mubazir, haha..



Jang Mi kembali ke cafe dan benar-benar disambut ibu Ki Tae. Ibu datang mencarinya kemari karena departement store tutup hari ini dan bertanya dimana Ki Tae? Jang Mi tertawa canggung, ah itu..



Ki Tae rupanya sudah di gym. Jang Mi menelponnya, tapi Ki Tae tak dengar. Jadi ibu Ki Tae mengajak Jang Mi masuk saja dulu. Kali ini ibu mengajak Jang Mi ke bridal shop yang penuh baju pengantin super cantik. Jang Mi terpana dan memuji baju pilihan ibu cantik, tapi kemudian ia tersadar, ibu yang memilihnya? Ibu mengabaikan ketidaksukaan Jang Mi dan mendorongnya masuk ruang ganti.

Jang Mi lagi-lagi terpana saat gaun itu sudah terpasang dengan cantik di badannya, tapi kemudian ekspresinya berubah, walau gaunnya cantik, sadarlah Jang Mi. Aku harus melawannya!


Tirai ruang ganti dibuka. Ibu berkata gaunnya tidak buruk. Tapi Jang Mi mencoba menentang ibu, kupikir ini sedikit jelek, ini bukan style-ku! Dan sedikit membosankan. Ibu tersenyum, lalu bagaimana style-mu? Jang Mi berlari dan mengambil satu gaun pendek, sekarang musim panas, gaun panjang ini terlalu repot. Ibu tak percaya Jang Mi malah mau menunjukkan seluruh kulitnya pada semua tamu.


“Siapa yang peduli? Ini kan pernikahanku. Saat hari itu tiba, aku akan muncul dengan gaya favoritku. Aku suka betisku,” Jang Mi tertawa sambil menunjukkan betisnya yang berkilauan *halah*.

“Setelah kau menikah kau tak bisa melakukan apapun yang kau inginkan”


“Jadi itu sebabnya aku mau mengenakan gaun ini. ini hadiah perpisahan untuk kebebasanku,” sahut Jang Mi. Ibu mengusulkan gaun itu untuk foto prewed saja, itu terlihat murahan untuk pernikahan. Jang Mi tak mau, aku mau menikah dengan gaun ini! Dan senyum di wajah ibu Ki Tae langsung hilang dan wajahnya berubah menyeramkan. Jang Mi sampe takut, hahaa, asli serem emang :p


Se Ah menghampiri Ki Tae yang sendirian di gym, dimana Jang Mi? Ki Tae tak mau repot-repot menjawab dan pergi, jadi Se Ah langsung minta maaf soal kemarin. Se Ah merasa Ki Tae terlihat bingung belakangan ini, siapa yang benar-benar mencintaimu dan siapa yang ada di sampingmu untuk alasan palsu. Ki Tae menatap Se Ah. Se Ah lega Ki Tae mau menatapnya, hanya ada kau di hatiku, aku ingin berhubungan baik denganmu dan ada di sisimu.


“Kau ingin berlibur bersamaku? Ayo kita ke pantai,” ajak Se Ah. Ki Tae hanya berkata ia tak suka tempat yang banyak orang dan pergi mandi. Tanpa sadar Ki Tae meninggalkan ponselnya di tempat treadmill.


Jang Mi tetap mencoba gaun pendeknya dan yakin ibu Ki Tae pasti tak akan mau melihatnya seperti ini, lalu dia akan menghentikan pernikahan. Jang Mi pun berpose saat tirai dibuka, tapi terus kaget saat melihat ibunya datang. Ibu Ki Tae yang memintanya. Ibu memuji putrinya sangat cantik, ibu Ki Tae setuju, seperti ibunya ia punya kecantikan yang alami, tapi sayang seleranya ‘kitschy’. Ibu Jang Mi bingung, kitschy? (Entahlah, aku nggak ngerti kitschy itu maksudnya apa..)


“Mungkin karena dia belum berpengalaman dengan merek mewah, dia tak menghargai barang yang cantik,” jelas ibu Ki Tae. Ibu Jang Mi agak tak terima, “Tunggu sebentar, itu artinya?”

Ibu Ki Tae: “Dia hanya akan memakai barang bagus mulai sekarang. Aku akan memberikan semuanya, rumah bagus, pakaian bagus, makanan yang enak, karena dia akan jadi bagian dari keluarga kami.” Ibu Jang Mi hanya mengiyakan, dan setuju begitu saja dengan niat ibu Ki Tae membelikan gaun pengantin yang bagus. Jang Mi yang mau menolak jadi kesal. Ibu kembali memanggil Jang Mi dengan suara lembut, minta Jang Mi melepas gaun murahan itu.

Jang Mi mau melawan, tapi ibunya sama sekali tak di pihaknya, malah berkata Jang Mi terlihat seperti pembantu saja, err, hahaa. Ibu Ki Tae menyuruh Jang Mi mencoba kembali gaun pilihannya. Jang Mi yang enggan sampai harus diseret ibunya masuk ruang ganti.


Jang Mi yang kesal menelpon Ki Tae untuk mengadu, tapi yang angkat malah Se Ah. Jang Mi sedikit terkejut, kalian bersama? Dimana Ki Tae? Se Ah merasa ada yang mendesak dan minta Jang Mi katakan saja, nanti ia akan memberitahunya. Jang Mi berkata ia dalam situasi yang canggung dan ingin Ki Tae segera ke sini. “Kau dimana?” tanya Se Ah. Jang Mi menjawab ibu Ki Tae memilih gaun pengantin untukku. Se Ah mengerti, ia akan memberitahu Ki Tae saat keluar nanti, dia sedang mandi sekarang.


Jang Mi terdiam, fakta bahwa Se Ah sedang bersama Ki Tae mengganggunya. Yeo Reum mengiriminya pesan, kau dimana? Harusnya kita pergi bersama. Yeo Reum membawa mobil Hoon Dong dan melacak keberadaan Jang Mi dari ponselnya. Saat tau Jang Mi ada di bridal shop, Yeo Reum hanya tertawa miris, dia terjebak lagi.


Ki Tae masuk ke mobilnya, diikuti Se Ah. “Apa?” tanya Ki Tae kesal. Se Ah menyodorkan ponsel Ki Tae dan memberitahu soal Jang Mi yang mencarinya. Se Ah memasang seatbelt dan minta Ki Tae segera berangkat, aku tau tempatnya. Melihat tatapan tak suka Ki Tae, Se Ah berkata ia hanya ingin membantu sambil menyodorkan memory card-nya, sudah kubilang aku ingin berada di sisimu.


Jang Mi mencoba gaun lain. Ibu Ki Tae, “Jang Mi, kau lebih gemuk dari yang kupikirkan. Kau tak bisa memakai gaun terbuka ini”


Jang Mi mencoba gaun lain lagi. Ibu Jang Mi berkomentar kalau gaunnya terlihat tua, tapi ibu Ki Tae bilang itu gaun paling mahal di sini.

[Aku sering memimpikan bagaimana gaun pengantinku nanti. Aku tak ingin gaun yang mewah. Gaun sederhana juga tak apa. Aku cuma ingin berdiri di depan orang yang kucintai. Kau cantik, aku hanya ingin mendengar satu kalimat itu.]


Tapi yang ada di hadapannya bukan pria yang dicintainya, melainkan calon ibu mertua yang terus mengomentari banyak hal, tanpa sedikit pun memujinya. Ibunya sendiri pun tak membelanya.


“Jang Mi... Jangan membungkuk. Angkat dagumu. Perhatikan perutmu.”

“Jang Mi... sikap pengantin adalah yang paling penting dalam pernikahan.”

“Jang Mi... postur tubuhmu lebih penting daripada ukurannya.”

[Untuk siapa aku berdiri di sini?]



Jang Mi pusing mendengar ibu Ki Tae yang terus menerus memanggil namanya. “Cukup!” Jang Mi menyerah, ia meminta maaf dan berlari pergi.


Jang Mi terus berlari, dan berhenti saat melihat Ki Tae di hadapannya. Mereka terdiam saling menatap. Se Ah turun dari mobil dan berdiri di samping Ki Tae. Yeo Reum datang dengan mobil dan memanggil namanya. Ibunya menyusul dan memanggil Jang Mi. Jang Mi melihat semuanya bergantian.


Dan terakhir, Ki Tae. “Tunggu sebentar, aku akan datang padamu.”


Jang Mi menatap Ki Tae ragu, namun kemudian mengambil keputusan, ia berlari masuk ke mobil Yeo Reum. Ki Tae hanya menatap kepergian Jang Mi.

“Kau cantik,” puji Yeo Reum. Tapi satu kalimat itu membuat Jang Mi tak bisa menahan air matanya lagi. Jang Mi menangis tersedu-sedu. Dan Ki Tae, ia merasakan sakit di hatinya.



Komentar:

Kenapa Jang Mi nangis? Karena perkataan “kau cantik” keluar dari mulut yang salah. Itu membuat Jang Mi sadar, siapa orang yang ia harapkan untuk memujinya seperti itu.. Gong Ki Tae. Jang Mi nggak bisa berlari ke Ki Tae karena ada Se Ah di sampingnya, jadi Yeo Reum adalah pelarian paling gampang. Ia tak perlu menjelaskan apapun, karena Yeo Reum bahkan tau lebih dulu dari Jang Mi siapa yang sebenarnya Jang Mi sukai.. 

6 comments:

  1. Aaah mbaa makin hari ini drama daebak bgt.
    Semangat mba, si JM uda ada rasa nih ama KT, ayolah cepet si KT buruan nembak JM, hihiii
    Sumpah ibunya KT itu nyebelin bgt -,-

    ReplyDelete
  2. Iya..aq selalu nunggu sinopsis nya...semangat...

    ReplyDelete
  3. selalu dan selalu nunggu kelanjutannya nih drama
    dira epet ditunggu postingannya yaaa

    ReplyDelete
  4. Daebak...selalu ditunggu sinopsis selanjutx y sist...sehari bs brp kl mampir ke blog ini hehehe...fighting!!!

    ReplyDelete
  5. mbaaa.... gambarnya koq kaya pke kamrea 360 yahh,,,,
    tolong dibuat lebih ceria donk.. kan bacanya jadi semangat....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maksudnya kayak pake kamera 360? Ini screencaps langsung dari raw-nya. Cuma nggak ngerti kenapa kadang kalo dibuka dari hp gambarnya suka nggak jelas..

      Delete