Ki Tae di RS-nya, bosan. Masih
tak ada pasien satu pun. Ki Tae mulai stress, dan saat mendengar seseorang
mengetuk pintu, Ki Tae langsung menyambutnya semangat. Tapi yang datang Se Ah.
Se Ah yang sadar Ki Tae menunggu pasien jadi tak enak, haruskah aku mengisi
filler? Ki Tae senyum dan mengajak Se Ah makan siang saja.
Mereka makan di cafe Hoon Dong.
Se Ah memuji Jang Mi hebat dan bertanya kenapa Ki Tae tak mau bekerja
dengannya? Ayahku selalu memperhatikanmu, kita akan menggunakan teknologi
printer 3D, bagaimana menurutmu? Melihat Ki Tae diam saja, Se Ah komentar kalau
setiap kali ia mengajak Ki Tae bekerja dengannya, Ki Tae selalu tampak
ketakutan. Se Ah menenangkan, “Jangan khawatir, aku tak memikatmu sebagai
seorang gadis, aku memintanya sebagai teman dan dokter.” Ki Tae merasa aneh
bergantung pada Se Ah. Se Ah tau, kau tak akan mampu lagi berpura-pura tenang,
kau harus mengeluarkannya. Ki Tae hanya menghela napas panjang.
Hoon Dong yang mencuri dengar
sepanjang percakapan meneruskan informasi pada Jang Mi. Jang Mi tak percaya,
dia baik-baik saja bekerja di RS-nya. “RS Ki Tae sedang tidak baik-baik saja,”
sahut Hoon Dong, gosip itu sungguh menakutkan, akan butuh waktu untuk pulih setelah
hal besar terjadi, dia butuh bantuan. Jang Mi bergumam kalau ia tak tau, kenapa
ia tak memberitahuku? Hyun Hee berkata itu karena harga dirinya, apalagi
tampaknya unni sukses besar.
“Lagipula apa yang bisa kau
lakukan? Apa kau baik-baik saja Ki Tae bekerja di sana?” tanya Hoon Dong.
“Tentu saja! Untuk masa depan Ki Tae aku harus mengerti,” jawab Jang Mi tak
meyakinkan. Hoon Dong pun tak percaya, benarkah? Joo Jang Mi begitu tenang?
Jang Mi berkata ia bukan gadis yang Hoon Dong kenal dulu, tapi RS Ki Tae sudah
diatur sangat bagus, rasanya sayang untuk menyerah. Semua langsung senyum
memandang Jang Mi. “Maksudku rumah sakitnya, bukan Ki Tae!” ralat Jang Mi
buru-buru.
Ki Tae juga tampaknya sayang
harus menyerah pada rumah sakitnya. Saat Jang Mi menelpon, Ki Tae berbohong
kalau dia sedikit sibuk sekarang, apa ada yang penting? Jang Mi buru-buru
menyangkal dan minta Ki Tae melanjutkan pekerjaannya. Ki Tae minta maaf. Jang
Mi berkata ia tak apa-apa dan menutup telponnya.
“Lihat? Aku sudah bilang tak
akan berhasil,” sahut Yeo Reum yang tau-tau muncul dan mengomentari Jang Mi
yang tampak depresi. Jang Mi berkata lemah kalau Ki Tae menerimanya bekerja
bersama Yeo Reum, ia juga harus menerima, meski Jang Mi kecewa Ki Tae tidak
memberitahu soal pekerjaannya. Yeo Reum berkata Jang Mi benar-benar tampak
bodoh sekarang, kau seperti berusaha keras mengingat sesuatu yang tak kau
mengerti, pergi dan bicaralah dengan Ki Tae hyung. Jang Mi tak mau dan memilih
masuk, pelanggan akan segera datang.
Bibi kembali dengan pekerjaan
spionasenya dan segera lapor pada nenek kalau Jang Mi membuka sebuah bar. Nenek
senang mendengarnya, pancake Jang Mi yang terbaik, akhirnya dia menemukan jati
dirinya. Tapi kita salah, lanjut bibi, tau dia bersama siapa?
“Siapa?” tanya ibu mengagetkan.
Suasana berubah horor. Hyun Hee dan Jang Mi yang tadinya tersenyum melayani
pelanggan, langsung hilang senyumnya. Ibu Ki Tae datang. Yeo Reum jadi tak
enak. Jang Mi menyapa ibu Ki Tae takut-takut dan menyajikan pancake serta
makgulinya. Semua lega saat ibu berkata itu enak. Jang Mi berterimakasih.
Ibu minta maaf karena sudah
salah paham. Jang Mi mengerti, tak akan mudah memahami dalam situasi seperti
ini, seharusnya aku memikirkan urusanku sendiri. Tapi ibu Ki Tae tak bisa
berterimakasih dan minta Jang Mi menjaga jarak dari Ki Tae, kecuali jika kau
benar-benar menyukainya.
Jang Mi mengangguk, ia juga tak
ingin merusak hidup Ki Tae, seperti yang ibu lihat, ia sibuk dengan
kehidupannya di sini. Jang Mi berkata ia belum pernah begitu bersemangat
mengenai hidupnya sebelumnya, semua berkat ibu dan Ki Tae. Jang Mi
mempersilahkan ibu menikmati makanannya dan ia lanjut melayani pelanggan yang
lain.
Ibu minum makgulinya lagi dan
bergumam, 'Ki Tae yang menyedihkan'.
Jang Mi datang saat Ki Tae sibuk
belajar tentang teknologi baru dengan printer 3D. Ki Tae menjelaskan kalau
teknologi ini bisa mencetak wajah pasien, ini bisa merincikan operasi dan
meminimalkan efek samping. Jang Mi hanya memandang tak mengerti, Ki Tae
berhenti dan bertanya, membosankan ya?
Jang Mi tadinya akan bertanya
soal RS, tapi tak jadi dan mengajak Ki Tae minum bersama. Tapi Ki Tae tak bisa
sekarang, ia harus membaca ini. Jang Mi mengerti dan memasukkan minuman yang
dibelinya ke kulkas. Ia memandangi Ki Tae yang begitu serius. Saking seriusnya,
Jang Mi mau ngapain aja juga nggak dihiraukan sama Ki Tae. Nari-nari, senam,
main game dengan berisik, tak ada satupun yang menarik perhatian Ki Tae.
Jang Mi kelelahan sendiri dan
tanya apa Ki Tae tak mau tidur? Ia ngantuk. “Lagi? Kau selalu mengantuk saat di
dekatku?” tanya Ki Tae, tapi ia mengerti dan menyuruh Jang Mi tidur duluan.
Terpaksa Jang Mi masuk kamar duluan, tapi ia mengintip keluar, dan Ki Tae masih
teteep serius dengan bacaannya.
Jang Mi menutup pintu kamar
pelan dan merebahkan diri di kasur, bercerita apa yang ingin ia katakan pada Ki
Tae kalau ibunya datang hari ini. “Aku tak menceritakan hubungan kita,
sebenarnya.. aku tak bisa, sulit untuk percaya diri dengan hubungan kita.”
Di barnya, Jang Mi mengamati Ki
Tae yang asyik mengobrol dengan Se Ah. Jang Mi memasang senyum manis saat
mengantarkan makanan mereka dan bertanya apa yang mereka bicarakan? Belum
sempat menjawab, seseorang yang mereka tunggu datang. Seorang bule bernama
Richard yang akan membantu dengan teknologi printer 3D. Ki Tae menyapanya dan
mereka berbicara dalam bahasa Inggris. Jang Mi tak mengerti dan memilih pergi.
Di sela percakapan, Ki Tae
melihat tak suka ke arah Jang Mi yang sedang tertawa bersama Yeo Reum. Dan Jang
Mi juga saat Ki Tae mengobrol sambil tertawa dengan Se Ah dan tamunya. Jang Mi,
mengapa kita kurang berbicara padahal
kita saling menyukai?
Yeo Reum mendatangi Ki Tae ke
rumahnya, mengembalikan uang 5 juta won dari Ki Tae. Ki Tae tak mau, kau
membual hanya karena bisnismu berjalan dengan baik. “Kau pikir aku membual? Apa
kau tak melihat Jang Mi bekerja keras? Apa kau tak tau dia berusaha keras untuk
tak menyakitimu?” sahut Yeo Reum.
Ki Tae berkata ia juga tau, Jang
Mi ingin melakukannya tanpa bantuannya. Menurut Yeo Reum itu karena Ki Tae tak
memberinya keyakinan, ‘aku bisa mengandalkan orang ini, dia tak akan lari
seperti orang lain’. Ki Tae sedikit kaget, apa yang kau tau tentang dia? Aku
lebih mengenalnya dibandingkan dirimu.
Yeo Reum tau Jang Mi hanya
menginginkan Ki Tae, ia bekerja bersamaku agar bisa menghabiskan lebih banyak
waktu bersamamu, tapi apa kau benar-benar bersamanya sekarang? Yeo Reum
melakukan ini karena ia juga menyukai Ki Tae, sebagai teman, bukan kekasih. Ki
Tae mendengus dan minta Yeo Reum jangan berpura-pura tenang. Meski jelas Ki Tae
tampak terganggu dengan hal yang baru diketahuinya ini.
Ayah Jang Mi memancing
sendirian. Ia berusaha melepas cincin kawinnya, tapi tak bisa. Ayah memutuskan
menulis untuk ibu.
Ibu Jang Mi menerimanya dan
kartu pos yang dikirim ayah hanya bertuliskan, bodoh, idiot, tolol. Ibu jadi kesal. Jang Mi baru
datang dan penasaran, siapa yang mengirim kartu pos itu? Ibu berkata ayahnya
yang mengirim dan memperlihatkannya. Ibu yang kesal menyobek-nyobek kartu pos
itu, ia sudah menghancurkan hidup karena gaya tulisannya. “Setidaknya ia
mengirimimu surat, balaslah ayah untuk mengenang masa lalu,” pinta Jang Mi. Ibu
tak mau dan berbalik masuk rumah.
“Kapan itu dimulai? Ibu dan ayah
tak saling bicara?” tanya Jang Mi. Ibu tak ingat, siapa yang memulainya atau
kapan itu dimulai, kami hanya menutup mulut dan tak pernah terbuka lagi. “Cinta
seperti itu, berakhir saat kau menutup mulutmu,” lanjut ibu. Jang Mi seakan
tersadar, dan buru-buru menuju Ki Tae.
Ki Tae sangat rapi seperti
hendak melakukan sesuatu, dan ia ingat perkataan Yeo Reum kemarin. Jang Mi
menelpon, akan segera ke rumah Ki Tae. Ki Tae mencegahnya, sekarang bukan waktu
yang tepat, ada hal penting, aku akan menemuimu nanti. Jang Mi tak mau, aku
harus bertemu denganmu sekarang dan melajukan sepedanya makin kencang.
Jang Mi berulang memencet bel
dan mengetuk pintu rumah Ki Tae, tapi tak ada jawaban. Jang Mi tak sabar dan
menekan passwordnya. Baru membuka pintu, Ki Tae keluar, sudah kubilang jangan
datang! Jang Mi curiga, aku bilang padamu saat akan bekerja dengan Yeo Reum,
mengapa kau tak mau menceritakan tentang dirimu?
Jang Mi melihat ke dalam dan ada
sepasang heels wanita berwarna merah di situ, kau ada tamu? Ki Tae membenarkan,
jadi.. Jang Mi minta Ki Tae berhenti menyembunyikan sesuatu darinya, ia tau apa
yang Ki Tae lakukan sekarang.
“Kau tau? Bagaimana kau bisa
tau?”
Jang Mi mengomentari penampilan
Ki Tae yang sangat rapi. Ki Tae berkata ia tak ingin sejauh ini, tapi.. Jang Mi
keburu menerobos masuk. Dan Jang Mi terhenti saat melihat banyak orang sibuk
memotret di dalam. Ia memandang Ki Tae bingung. Ki Tae bercerita tentang
karyawannya yang minta Ki Tae melakukan wawancara majalah untuk mengubah citra
RS. Jang Mi baru tau, kenapa kau tak menceritakan ini padaku?
Ki Tae tak melakukannya karena
malu, aku harus berhasil dengan kemampuanku, tapi ibuku malah menggunakan kesan
pretty boy-ku. Barulah Jang Mi
tersenyum mengerti dan menggoda Ki Tae, kau pretty
boy?
“Apa ia pacarmu, dr. Gong?”
tanya pewawancara itu menghampiri mereka. Jang Mi menyangkal, tapi Ki Tae
mengiyakan dan merangkul Jang Mi. Jang Mi menepis tangan Ki Tae, tak bagus
untuk dokter pretty boy punya pacar,
bagaimana kalau ibumu melihatnya? Jang Mi minta pewawancara itu untuk tak
menulis soal ini.
“Sampai mana kita tadi?” tanya
Ki Tae.
“Sampai ia mulai datang ke sini,
kau merasa tak nyaman di rumah sendirian,” wanita itu melihat Jang Mi terdiam
dan tertawa, “Ia ingin bersamamu.” Jang Mi tertawa senang, dan gantian Ki Tae
yang minta soal ini tak perlu ditulis. Keduanya pun tertawa.
Wawancara sudah selesai, Jang Mi
dan Ki Tae duduk santai sambil minum makguli. Jang Mi jujur kalau ia merasa
hubungan yang sungguhan lebih berat, ia lebih nyaman di dekat Ki Tae saat
mereka berbohong, ia bisa mengatakan apapun, tapi sekarang ada begitu banyak
hal yang disembunyikan. Ki Tae tertawa, kau pasti benar-benar ingin menunjukkan
sisi baikmu. Sudah terlambat, ia sudah tau sisi buruk atau memalukan Jang Mi.
Jang Mi membenarkan dan minta Ki Tae mengatakan semua yang ingin dikatakan
padanya.
“Kau.. kenapa tak memberitahuku
RS tak berjalan dengan baik?” tanya Jang Mi.
“Kau pikir hanya dirimu yang
ingin jadi percaya diri? Aku juga. Kau pikir mengapa aku melakukan wawancara
majalah meskipun itu memalukan? Aku ingin kau bergantung padaku, bukannya Han
Yeo Reum.”
Jang Mi tersenyum, aku selalu
bergantung padamu, apa kau tak tau? Jang Mi berterimakasih, setiap ia tidur
bersandar di bahu Ki Tae, ia bisa menyimpan energi untuk membuat pancake dan menyajikan
makguli. Ki Tae tersenyum senang, “Benarkah? Apa lagi? Katakanlah”.
Jang Mi berkata soal Se Ah, ia
bisa mengerti kalian berteman, tapi Jang Mi tak ingin Ki Tae bekerja di sana.
Ki Tae tertawa, bagaimana kau tau? Ki Tae akan tetap di RS-nya, itu sebabnya ia
sedang belajar dan mempromosikannya. Se Ah hanya mengenalkannya dengan Richard.
Gantian Jang Mi yang tersenyum lega, benarkah?
“Aku juga tau kau ingin bekerja
dan menghasilkan uang, tapi jangan tertawa bersama Han Yeo Reum. Aku ingin kau
tak ramah padanya,” ujar Ki Tae. Jang Mi tersenyum mengangguk dan mengajak Ki
Tae bersulang. Jang Mi mengajak Ki Tae mengakhiri hubungan yang tenang, saling
terbuka seperti ini lebih menyenangkan.
Masih ada satu hal lagi yang
ingin Ki Tae katakan, oke saja kau tidur dengan nyaman di sampingku, tapi.. aku
tak ingin kau hanya tidur. Jang Mi langsung tersenyum malu. “Malam ini..
bersamaku tanpa tertidur,” pinta Ki Tae malu-malu. Jang Mi pun memukuli Ki Tae
pelan, ia juga malu. btw, di scene ini sound effectnya juaraa! Hahaa..
Dan malam itu, mereka melaluinya
dengan tak hanya tidur.
Tapi paginya, seseorang datang
menekan password rumah Ki Tae dan masuk. Ia menemukan baju yang bertebaran
dimana-mana, di sofa, di lantai. Jang Mi yang baru bangun keluar hanya dengan
kaus kebesaran milik Ki Tae, dan terkejut melihat.. ibu Ki Tae. Ibu Ki Tae
shock, Jang Mi apalagi.
duhh apa yang bakal terjadi dengan Ki Tae dan Jang Mi????
ReplyDeleteditunggu episode selanjutnya mbaaaa^^
Knp y Bar Ju Jang Mi pelayanx make baju tak berlengan??hehehe g penting sih..tp lhtx ganggu y..aplg Jang Mi kurang cocok pk bj tak berlengan..
ReplyDeleteThx sinopsisx sist..
Ditunggu episode selanjutnya Mba :)
ReplyDeletega sabar lihat reaksi ibunya Ki Tae....Fighting !!!!
penasaran banget episode selanjutnya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
ReplyDeletegong ki tae and jang mi fighting!!!!!!!!!
Mau nanya sist ada yg tau judul lagu apa yg jd backsoudnya di kafenya jang mi..pas ibu gi tae datang mnemui jang mi???
ReplyDelete