Jang Mi merasa lucu sekali kita
semua bisa ada di sini. Yeo Reum tertawa, mari kita bersama mulai sekarang,
hanya kau dan aku. Jang Mi bengong, hah?
“Jang Mi-ah! Joo Jang Mi!”
panggil Ki Tae yang rupanya menyusul mereka. Jang Mi dan Yeo Reum refleks
sembunyi. Se Ah menghampiri Ki Tae, kau sedang apa? Ki Tae beralasan sedang
mencari udara segar. Tapi Se Ah tau, kau bukan mencari Jang Mi dan Yeo Reum
kan? Se Ah heran karena Ki Tae sangat khawatir pada mereka berdua, tak ada yang
mengawasi lagi. Selain itu, Se Ah juga merasa aneh dengan Ki Tae yang suka
tinggal di rumah sendirian, tapi sekarang malah di sini dengan banyak orang,
apa yang membuatmu melakukan ini?
Se Ah menunggu jawaban Ki Tae,
begitu juga dengan Jang Mi yang sembunyi bersama Yeo Reum tapi bisa mendengar
semua percakapan mereka.
“Kaulah yang aneh, kenapa kau
mengikutiku ke sini?” tanya Ki Tae. Se Ah mendekat, aku punya villa dekat sini,
aku tak akan mengancammu lagi, tapi berikanlah satu permintaanku. Ki Tae tak
percaya. Tapi Se Ah serius, ia ingin punya bayi.
Jang Mi kaget dan sadar kalau
itu yang dimaksud dengan hadiah yang diinginkan Se Ah tadi. “Jadi itu
hadiahnya?” gumam Jang Mi tanpa sadar. Yeo Reum buru-buru menutup mulut Jang
Mi. Ki Tae merasa ada suara dan mencarinya, tapi Se Ah menarik Ki Tae dan
menciumnya.
Jang Mi memalingkan pandangannya
shock. [Aku merasa aneh. Mungkin aku jadi
emosional begini karena terlalu serius dalam skenario sialan ini.]
Jang Mi bangkit, tapi yang
dilihatnya barusan terlalu membuatnya terguncang, sampai Jang Mi terjatuh.
Mendengar suara, Ki Tae melepaskan ciuman Se Ah dan menghampiri Jang Mi, kau
baik-baik saja? Kaki Jang Mi terluka cukup panjang, lukamu harus dijahit, ujar
Ki Tae. Jang Mi tak enak sudah mengganggu dan minta maaf, biar kupakaikan
perban nanti, kalian lanjutkan saja. Ki Tae berkata ada klinik dekat sini dan
membantu Jang Mi bangun.
Tapi Jang Mi kesulitan berjalan,
dan Yeo Reum sudah siap siaga menggendong Jang Mi. Ki Tae tampak tak suka, tapi
ia membiarkan Jang Mi bersama Yeo Reum.
Tapi ternyata kliniknya
terkunci. Mereka sudah akan ke UGD saat seorang ibu dengan anak kecilnya lewat
dan mengenali Ki Tae.. dan juga Se Ah, kalian ke sini bersama?
Flashback 3 tahun lalu, ibu itu
datang dengan anaknya yang masih bayi ke operasi bibir sumbing gratis, dengan
Ki Tae dan Se Ah sebagai dokternya. Ia menutupi bayinya rapat dengan selimut.
Se Ah minta ibu membukanya, tapi ibu itu takut dan makin menutupi bayinya. Ki
Tae tersenyum menenangkan, tak apa, ini bukan salahmu.
Saat itu ibu itu tak punya uang
untuk operasi dan orang-orang terus bertanya apa yang dilakukannya saat hamil,
semua selalu menyudutkannya, jadi ia menutup diri di rumah. Kalian benar-benar
baik padaku, jelas ibu itu sambil menangis.
Ibu itu lalu membantu mereka
untuk masuk ke klinik. Di dalam, Ki Tae menjahit luka Jang Mi, dengan Se Ah
sebagai asistennya. Jang Mi menahan sakit, sakit karena lukanya, dan sakit
melihat mereka begitu yang begitu cocok.
Ibu itu berkata Ki Tae dan Se Ah
sangat serasi, kalian belum punya anak? Semua terdiam. “Kau bilang kalian akan
menikah 3 tahun yang lalu, kalian sudah menikah sekarang kan? Segeralah punya
anak,” ujar ibu itu. Ki Tae kebingungan hendak menjawab, tapi Se Ah tersenyum
dan berkata kami sedang berusaha sekarang.
Ki Tae mau mengatakan yang
sebenarnya, tapi tak jadi. Saat Go Eun besar, hidungnya juga butuh dioperasi,
jadi datanglah keklinikku nanti, kami juga akan menyamarkan bekas luka
bibirnya. Ibu itu sangat berterimakasih, Ki Tae benar-benar penyelamat anaknya.
Ki Tae tersenyum merendah. Sementara Jang Mi, daritadi ia hanya diam mendengar
semua percakapan mereka.
Ki Tae dan Yeo Reum di toilet
bersama (wait, kenapa harus bareng sih?). Yeo Reum memuji Ki Tae yang ternyata
baik juga, kupikir kau pria brengsek yang egois, tapi ternyata kau juga bisa
memberi. Ki Tae yang tadinya senang, berubah kesal.
Se Ah menutup luka Jang Mi dan
bertanya, bukankah menurutmu sangat tidak adil hanya pasangan suami istri saja
yang boleh punya bayi. Se Ah tak setuju, mereka bilang aku egois saat aku
bilang aku ingin hidup sendiri, tapi kau tau kapan seseorang jadi benar-benar
egois? Saat mereka menikah. Yang mereka pikirka cuma suami mereka, istri mereka
dan anak-anak mereka. Se Ah tak ingin anaknya tumbuh dengan terus dibatasi.
Jika ia punya anak, ia akan membesarkannya dengan cara yang bebas. Jang Mi
tertawa pelan, ia mengerti tapi tak begitu paham. Se Ah maklum, kau tak perlu
paham, ia hanya ingin Ki Tae yang memahami ini. Jang Mi membenarkan, kalian
berdua sangat mirip.
Ki Tae kembali, apa yang kalian
bicarakan? Se Ah berbohong Jang Mi bertanya padanya soal operasi plastik dan
mereka mulai membahas operasi apa saja yang dibutuhkan Jang Mi, dengan bahasa
medis tentunya. Jang Mi tak mengerti, aku merasa terhina! Aku juga, timpal Yeo
Reum. Se Ah tertawa dan minta Ki Tae ambil mobil, Yeo Reum pasti akan kesulitan
menggendongnya sampai ke penginapan. Melihat Yeo Reum siap menggendong Jang Mi
lagi, Ki Tae yang tadinya enggan buru-buru pergi mengambil mobilnya.
“Kalian ingin berduaan kan?”
tanya Se Ah begitu Ki Tae pergi. Jang Mi bengong, sementara Yeo Reum
mengiyakan. Se Ah berkata ia akan membantu.
Hyun Hee membantu Hoon Dong yang
mabuk masuk ke kamar. Hyun Hee ingin bicara, tapi Hoon Dong malah mau
memeluknya. Hyun Hee melepaskannya dan mengulang, aku ingin bicara. “Kau mulai
lagi,” keluh Hoon Dong, “Oppa, apa hubungan kita?” “Oppa apa artinya aku
bagimu?” Hoon Dong minta Hyun Hee ikuti saja arusnya, kenapa kita harus
berhubungan dengan resmi? Hoon Dong meyuruh Hyun Hee bicara, tapi ia malah
tertidur.
“Duduklah, dengarkan aku dulu.” pinta
Hyun Hee tak sabar. Hoon Dong hanya bergumam ia mendengarkan dalam tidurnya.
Ki Tae kembali dengan mobilnya,
tapi hanya ada Se Ah disana. Lalu di mana Jang Mi dan Yeo Reum? Mereka ada di
villa milik Se Ah. Ki Tae menelpon Jang Mi,tapi tak diangkat. Se Ah minta Ki
Tae membiarkan mereka, ini kesempatan baik untuk mereka berlibur, dan juga ia
disana bersama pria yang ‘hot’. “Itulah masalahnya!” teriak Ki Tae. Se Ah mengingatkan
itu bukan urusan Ki Tae. tapi Ki Tae tetap nggak rela, Jang Mi kan sedang
terluka, aku ingin berada di dekatnya.. seperti kakak.
Ki Tae mulai melacak ponsel Jang
Mi lagi, dan melotot kaget saat tau Jang Mi dimana. Ki Tae sampai di villa yang
sudah sepi. Ki Tae menelpon Jang Mi, tapi rupanya Jang Mi meninggalkan
ponselnya di salah satu kamar. Se Ah masuk, dan menutup pintunya. “Kau tidak..”
duga Ki Tae kaget melihat Se Ah yang tersenyum.
Jang Mi dan Yeo Reum ternyata
duduk di sebuah kapal di pinggir pantai. Jang Mi ragu dengan keputusannya
meninggalkan mereka berdua di villa. “Kenapa? Kau menyesal meninggalkan mereka
berduaan?” tanya Yeo Reum. Jang Mi menyangkal, ia hanya tak pernah bisa
memahami mereka berdua, pasti ada masalah yang hanya mereka berdua yang tau. Tapi,
mereka berdua sangat aneh saat bersama. Yeo Reum berkata Jang Mi tak boleh
menilai hubungan orang lain.
“Ki Tae berbeda saat dia bersama
Kang Se Ah, dia seperti orang asing. Aku bahkan penasaran yang mana sosok Ki
Tae sebenarnya,” gumam Jang Mi muram. Yeo Reum tak tau siapa yang sebenarnya
Jang Mi inginkan. Jang Mi terdiam sebentar, “uh.. kau?” Yeo Reum tak yakin. Jang
Mi hanya tersenyum canggung. Yeo Reum mendekat dan mencium Jang Mi.
Di villa, Se Ah mendekati Ki Tae
dan berkata semua orang pasti membuat kesalahan kecil saat liburan, tak ada
yang akan berubah, kita tetap akan kembali ke kehidupan biasanya nanti. Ki Tae
tak mengerti kenapa Se Ah seperti ini, jika kau inginkan bayi tak harus aku. “Apa
kau bodoh? Kau sungguh tak tau kenapa harus kau?” tanya Se Ah. Ki Tae hanya
diam.
Jang Mi tersadar dan melepaskan
ciuman Yeo Reum. Ia sendiri shock dan buru-buru beralasan kalau ia khawatir
meninggalkan Hyun Hee bersama Hoon Dong. Yeo Reum maklum, dan mengajak Jang Mi
pergi.
Jang Mi yang akan bangkit terduduk lagi, ingat soal Ki Tae yang berkata
menyukai Jang Mi, Ki Tae yang berciuman dengan Se Ah, dan ia yang menarik diri
dari Yeo Reum barusan. Jang Mi merasa kacau, dan Yeo Reum tau itu.
Se Ah terus mendekat, hendak
mencium Ki Tae. Tapi ponsel Jang Mi yang ada di situ berdering, Hyun Hee yang
menelpon. Hyun Hee sedih karena Jang Mi mengabaikan telponnya, dan Hoon Dong
yang masih tertidur karena mabuk. Hyun Hee meremas sedih benda di
tangannya.. test pack.
Se Ah mematikan ponsel Jang Mi,
dan mulai membuka kancing bajunya perlahan. Ki Tae melihat tangan Se Ah yang
gemetar dan menghentikannya. Se Ah sadar, ini karena Joo Jang Mi? Ki Tae hanya
memegang lengan Se Ah, menguatkan, lalu pergi meninggalkan Se Ah yang terisak
dan makin gemetar mengancingkan kembali bajunya.
Jang Mi kembali ke penginapan,
tapi hanya ada Hoon Dong yang masih teler. Hyun Hee tak ada dimanapun, tapi
Jang Mi menemukan sesuatu di kamar mandi. Test pack dengan dua garis merah. Ki Tae
datang, dan Yeo Reum menyindirnya, cepat sekali. “Dan kenapa kau sendirian? Apa
jurusmu tak berjalan lancar malam ini?” sindir Ki Tae balik.
Jang Mi yang shock keluar dan
tanya apa Ki Tae melihat Hyun Hee? Ki Tae tak lihat, tapi ia melihat benda di
tangan Jang Mi dan langsung menebak, Lee Hoon Dong? Jang Mi khawatir, bagaimana
ini? Ki Tae ingat, Hyun Hee menelpon tadi dan menyerahkan ponsel Jang Mi. Ternyata
Hyun Hee mengirim pesan, ia tak tau harus pergi kemana, Hyun Hee berpikir ia
cuma mengganggu mereka semua di sini dan pergi.
Jang Mi panik dan menelpon Hyun
Hee, tapi ponselnya ditinggalkan di dalam. Ki Tae minta Jang Mi tenang, kita
bangunkan Hoon Dong dulu. Yeo Reum tak setuju, kita cari Hyun Hee dulu dan
menarik Jang Mi pergi.
Jang Mi dan Yeo Reum berteriak
mencari Hyun Hee di dermaga. Sementara itu Ki Tae yang lebih cerdas memeriksa
ponsel Hyun Hee dan terakhir kali Hyun Hee mencari tentang Kuil Cheonsu disitu.
Ki Tae tertawa, dia bilang jangan mencarinya, dia seharusnya tak meninggalkan
petunjuk. Hahaa, reaksinya Ki Tae ini lhoo..
Jang Mi kelelahan mencari, dan
Ki Tae datang dengan mobilnya, minta mereka masuk. Ia tau dimana Hyun Hee dan
menyindir Yeo Reum yang hanya berlarian saja, gunakan otakmu.
Hyun Hee benar-benar ada di
sebuah kuil. Dan mobil Ki Tae berada di tengah hutan mencari kuil tersebut,
tapi mereka tersesat. Ki Tae terus masuk ke dalam hutan meski Yeo Reum dan Jang
Mi tak yakin. Ki Tae berkata ada banyak kuil jauh di dalam hutan. Tapi, mereka
salah jalan lagi. Ki Tae memundurkan mobilnya, tapi tak bisa. Ban mobilnya
terjebak di lumpur. Ki Tae menekan gas dalam-dalam, tapi mobil tak mau
bergerak.
Jang Mi tak sabar dan turun
untuk mendorong mobil, Yeo Reum membantunya. Ki Tae terus menekan gas, tapi
mobil tak juga bergerak. Ki Tae tak tega melihat Jang Mi kelelahan dan
celananya kecipratan lumpur. Ia turun dan berkata akan memanggil mobil derek
saja.
Jang Mi khawatir, kita harus
cepat mencari Hyun Hee. Yeo Reum menenangkan Jang Mi dan membersihkan kotoran
di celana dan juga di lukanya. Ki Tae yang sedang menelpon tak suka melihat
mereka. Ki Tae berkata mobil dereknya akan datang satu jam lagi dan minta Yeo
Reum menjemput Hoon Dong, kita harus pergi bersamanya. Yeo Reum awalnya enggan
meninggalkan Jang Mi, tapi ia pergi juga.
Jang Mi jongkok di dekat mobil,
dan terus bergeser saat Ki Tae mendekatinya. Ki Tae melihat Jang Mi kecapekan
dan memintanya tidur di mobil. Ia mendekat hendak memeriksa luka Jang Mi, tapi
Jang Mi tak mau, tinggalkan aku sendiri. Ki Tae heran dengan Jang Mi yang malah
kesal padanya, ia kan juga menderita bersama. Jang Mi menyalahkan Ki Tae, jika
aku menjawab telponnya, dia tak akan menghilang. Ki Tae tak terima, Jang Mi
sendiri yang meninggalkan ponsel di villa. Jang Mi meninggalkannya karena tak
mau Ki Tae melacaknya lagi.
Ki Tae mendesah tak percaya, kau
benar-benar ingin tidur dengannya ya? Jang Mi terkejut, lalu mengiyakan dengan
marah, ia benar-benar gila pria sampai tak tau apa yang terjadi pada Hyun Hee. Jang
Mi sedih, “Dia datang kesini untuk berbicara denganku, jika sesuatu terjadi
padanya aku tak bisa memaafkan diriku sendiri.”
“Aku biasanya tau apa yang
terjadi padanya, tapi ada apa denganku? Dia sedih karena aku mengabaikannya
karena persiapan pernikahan dan semuanya.. padahal ini hanyalah pernikahan
palsu. Kenapa aku malah sangat serius seperti penyihir gila?”
Ki Tae hanya diam menatap Jang Mi.
Jang Mi merasa ia kehilangan sentuhan realitas saat terlalu asyik dengan dunia
virtualnya. Semuanya membingungkan bagi Jang Mi. “Aku kelihangan kebersamaanku
dengan Hyun Hee demi dirimu. Dan saat bersama Yeo Reum pun aku memikirkanmu..
padahal kau bukan siapa-siapa. Aku kehilangan semua hubunganku yang sebenarnya
karena 1 hubungan palsu. Ini semua salahmu!” teriak Jang Mi.
Ki Tae tiba-tiba mendekat dan
mencium Jang Mi. Jang Mi kaget, tapi kemudian ia menutup matanya.
[Apa kita bertindak terlalu jauh? Apa semuanya akan seperti tidak pernah
terjadi saat kita kembali nanti? Bisakah kita kembali?]
Yeo Reum kembali, dan terkejut
melihat apa yang terjadi di hadapannya.
Hanya bilang wqah daebak..
ReplyDeleteEntah knapa romcom yg aku sukai setelah fullhouse adalah drama ini, nggak ngebosenin
ReplyDeleteKocak iya, gokil jg iya, san di drama ni aq jd ngefan ma yoen wo jin, ntah kenapa akting dia disini dpat banget, semula aq tdk mengenal aktor ini yg ternyata dia jg berperan dlm drama when a man love, suka banget ma couple ini,,
To difa lanjutttttttttt, penasaran ma ep selanjutnya, jangmi mengatakn kalau kitae terrible kisss hahhaaaa padahal dia jg menikmatinya ,muna bnget to jangmi
Tq difa,,ditunggu ep
Ep selanju nya ditunggu n previewnya jg
ReplyDeleteTq
minggu ini nggak ada postingan preview ya, soalnya nunggu2 translate-an written previewnya nggak nongol2 sampe sekarang.. :)
Deletedaebak unni..
ReplyDeletemakasih
annyeong... numpang komen ya, berharap banget di respon. kan tadi episode ini baru ditayangin di RTV, tapi kok ada adegan yang gak ada di sinopsis ya? yang waktu Yeoreum bangunin Hoon Dong, dikiss sampe nyemplungin Hoon Dong ke dalam bak air, itu kok gak ada ya???
ReplyDelete