Tuesday, August 12, 2014

Sinopsis Marriage Not Dating Episode 12 Part 1


Jang Mi membeku, Ki Tae memanggil namanya. Ia berbalik perlahan dan memandang lurus pria di hadapannya. Keduanya mulai bicara, bersamaan. Ki Tae mempersilahkan Jang Mi bicara duluan. Jang Mi hanya diam dan memandang lekat Ki Tae yang tak tampak tenang seperti biasanya.

Episode 12. Will Sincerity be Understood?


Ki Tae marah karena Se Ah seenaknya memberitahu semuanya pada ibunya dan beralasan hanya itu cara untuk menghentikan Ki Tae. Se Ah ingin mulai kembali dari awal. Selama ini ia terus bertanya-tanya alasan kenapa Ki Tae sangat ingin menyendiri, alasan kenapa Ki Tae benci menikah, alasan kenapa mereka tak bisa bersama. Ki Tae mengingatkan Se Ah yang juga berpikir kalau pernikahan itu sulit dan tidak penting. Tapi itu cara Se Ah untuk melindungi dirinya, ia ingin tinggal di dekat Ki Tae meski sebagai teman. Se Ah minta Ki Tae mengatakan apa yang ingin dikatakan, ia akan mendengarkan.


Se Ah melangkah masuk ke tanda hati yang dibuat Ki Tae dan mengajaknya menikah. Ki Tae merasa ini lucu, bagaimana bisa muncul hal seperti ini di antara kita? Sangat menyenangkan saat kita berpisah, kita tak perlu mengetahui keburukan masing-masing. Se Ah sudah mengabaikan harga dirinya dan sudah sejauh ini, tapi Ki Tae malah berkata Se Ah sudah punya segalanya, apa lagi yang kau inginkan?


Se Ah menangis, ia juga manusia. Ia punya perasaan. Ki Tae tetap tak merasa simpati, jadi hanya karena itu kau bisa lakukan semaumu pada orang lain? Se Ah ingin Ki Tae mengerti kenapa ia memberitahu ibu Ki Tae semua ini, ia sudah melakukan semuanya, tapi yang Ki Tae pikirkan hanya Jang Mi. Se Ah putus asa, aku harus bagaimana lagi?


“Jangan pernah muncul di hadapanku lagi,” pinta Ki Tae. Se Ah makin sedih dan pergi, seakan mengabulkan permintaan Ki Tae.


Jang Mi melepas pelukan Yeo Reum. Ia mengikuti arah pandang Yeo Reum dan terkejut, ada ibu Ki Tae di sana. Ibu hanya memandang Jang Mi kecewa dan berbalik pergi. Jang Mi memandang Yeo Reum tak percaya, kau yang melakukan ini? “Kenapa kau melakukan ini” teriak Jang Mi.


“Karena aku menyukaimu,” jawab Yeo Reum egois. Jang Mi tak ingin berkata apapun lagi dan pergi. Ki Tae menelpon, Jang Mi minta maaf sudah mengacaukan semuanya, ibumu tau semuanya karena aku. Ki Tae menenangkan Jang Mi, ini bukan salahmu dan mengajak Jang Mi bicara, kau di mana sekarang? Tapi Jang Mi yang merasa bersalah tak bisa menemui Ki Tae sekarang. Ki Tae panik dan berlari pergi.


Jang Mi mendatangi ayah di restoran, dan ayah merasa ada yang kurang, mana Gong seobang? Jang Mi ingin mengatakan sesuatu tentangnya, tapi ibu di mana? Ayah berkata ibu ada di rumah calon ibu mertua Jang Mi yang tiba-tiba ingin bertemu. Kebetulan hadiah selimut siap hari ini, jadi ibumu sekalian mengantarkannya. “Tidak..” gumam Jang Mi. Ayah heran dengan reaksi Jang Mi, walau mereka melarang kita bawa hadiah, kita harus membantu sebisa kita. “Tidak..” gumam Jang Mi makin panik dan berlari pergi.


Ibu Jang Mi datang dengan selimut yang berat di punggungnya, nenek dan bibi Ki Tae langsung membantunya. Ibu Jang Mi rela menggotong selimut itu sebagai tanda terimakasih karena ibu Ki Tae telah menyayangi Jang Mi. Nenek mempersilahkan ibu Jang Mi duduk selagi menunggu ibu Ki Tae yang baru pulang dan sedang mandi.


Ki Tae pergi ke restoran ayah Jang Mi. Ayah langsung bertanya kenapa kalian tak bersama. “Jang Mi.. dimana?” tanya Ki Tae sedikit ragu. Ayah memberitahu soal Jang Mi yang baru saja pulang lalu pergi lagi. Ayah bisa menebak mereka sedang bertengkar dan minta Ki Tae lebih memahami Jang Mi, pernikahan kalian sebentar lagi. Ki Tae hanya bisa mengangguk tak enak. Ayah berkata soal istrinya yang tadi pergi membawa hadiah ke rumah Ki Tae. Ki Tae langsung panik dan pamit pergi.


Ibu Ki Tae melamun di kamarnya, sampai tak sadar bibi memanggilnya, memberitahu soal ibu Jang Mi yang sedang menunggu. Ibu Ki Tae keluar dan melirik selimut yang dibawa ibu Jang Mi tadi. Tak ada senyum sedikitpun di wajahnya. Ia merasa kasihan pada ibu Jang Mi, pernikahan ini hanyalah mimpi. Ibu Jang Mi bingung, tepat saat itu Jang Mi datang. “Beraninya kau ke sini lagi?” tanya ibu Ki Tae tak suka. Ibu Jang Mi khawatir kalau putrinya membuat kesalahan. Tapi ibu Ki Tae malah menyuruh ibu Jang Mi memilih, kau ingin dengar darinya atau dariku?


Jang Mi minta maaf dan akan membawa ibunya pulang. Tapi ibu Jang Mi yang tak mengerti apa yang terjadi ingin tau kenapa ibu Ki Tae berkata begini padahal pernikahan sebentar lagi. Jang Mi memohon ibunya ikut dengannya, ia akan menjelaskan di luar, tapi ibu bersikeras menunggu jawaban calon besannya.


“Pernikahan tak akan terjadi,” jawab ibu Ki Tae, ia membatalkannya. Ibu Jang Mi tetap tak paham, kenapa tiba-tiba begini? Ibu Ki Tae berdalih ini bukan karenanya, tapi orang yang mau menikah tak berniat ingin menikah. Anakku membuat skenario ini agar bisa menghindari paksaan menikah dan membuatku menyerah, jelas ibu Ki Tae.


Ibu Jang Mi terkejut. Bibi mengingatkan unni-nya, kau kan sudah memastikan cinta mereka. Tetap saja ibu Ki Tae merasa tertipu. Ibu Jang Mi benar-benar tak percaya, kenapa Gong seobang melakukan itu? Ibu minta Jang Mi meyakinkan kalau itu salah kan? Tapi Jang Mi malah berlutut dan mulai menangis, maafkan aku. Ibu Jang Mi kehabisan kata-kata, kenapa kau?

Nenek menjelaskan kalau awalnya itu cuma skenario, tapi mereka sampai sejauh ini bukan untuk niat jahat. Ibu Ki Tae sadar nenek sudah tau tapi tak berkata apapun, apa lucu melihat Jang Mi mempermainkanku? Ibu Jang Mi memarahi putrinya yang terus menangis, apa yang telah kau lakukan? Nenek mencoba menenangkan ibu Ki Tae, kau terus mengawasi mereka, kau pasti tau hubungan mereka. Ingatlah bagaimana Jang Mi memperlakukanmu?


Ibu Ki Tae malah makin marah, nenek ingin ia menerimanya sebagai menantu padahal ia berpelukan dengan pria lain di depan mataku. Nenek dan bibi terkejut. Saking terkejutnya, ibu Jang Mi terduduk lemas di lantai. Ibunya dan nenek tak percaya, tapi tangisan Jang Mi makin keras dan ia benar-benar minta maaf. Ibu Ki Tae tertawa, Jang Mi memang sangat hebat membodohi orang.

Ibu Jang Mi menarik putrinya bangkit pergi, tapi ibu Ki Tae memintanya membawa lagi selimut itu. Susah payah ibu mengambil selimut itu lagi dan Jang Mi hanya bisa membungkuk sopan sebelum mengikuti ibunya. Ibu Jang Mi begitu marah sampai tak membiarkan Jang Mi yang membawa selimutnya.


Ki Tae lewat dan turun dari mobilnya, tapi ibu Jang Mi malah berteriak histeris saat Ki Tae memanggilnya ibu dan melemparkan selimut tadi pada Ki Tae. Ibu ingin memutuskan hubungan dan minta Ki Tae jangan mendekati Jang Mi lagi lalu pergi. Jang Mi hanya berkata ibunya tak mau mendengarkan apapun saat ini dan juga berlalu pergi. Ki Tae hanya bisa menjatuhkan selimut yang dipegangnya, frustasi.


Nenek merasa ibu Ki Tae terlalu kejam, ibu Jang Mi tak bersalah. Ki Tae datang, nenek sudah menyuruhnya untuk berlutut dan minta maaf pada ibunya, tapi Ki Tae tak mendengarkan dan langsung bertanya apa yang ibu lakukan pada ibu Jang Mi? Ibu hanya bertanya dingin apa skenariomu belum berakhir?

“Ibu, aku tulus menyukai Jang Mi sekarang.”

Ibu benar-benar takjub pada Jang Mi yang juga berhasil membodohi Ki Tae. Ki Tae bingung, bibi memberitahu soal pria lain. Ki Tae langsung sadar ibu melihat Jang Mi bersama Han Yeo Reum, Ki Tae yang tau kebenarannya tak peduli, di rumah kita malah ada pria yang selalu selingkuh seumur hidupnya. Dan plak, tamparan ibu mendarat di pipi Ki Tae.


“Keluar. Jangan menikah. Hiduplah sendiri seperti yang kau inginkan. Lupakan itu. Sekarang, keluarlah!” ucap ibu penuh amarah.


Jang Mi pasrah menghadapi kemarahan ayahnya, sementara ibunya berbaring sedih di kamar. Ayah marah karena ia sudah memperlakukan Ki Tae dengan baik, dia telah minum semua alkohol yang ayah tuangkan dan bersikap seperti menantu, dia telah meminjam pakaian ayah, dan tidur di kamar putrinya. Ayah berteriak minta Jang Mi membawa pria brengsek itu kesini sekarang.


Ki Tae ada di depan restoran orang tua Jang Mi, yang sepi dan gelap. Ia menelpon Jang Mi. Jang Mi berusaha mengabaikan telpon itu, tapi ayah tau itu dari Ki Tae dan mengangkat telponnya. Ayah memarahi Ki Tae yang mempermainkan putrinya. Ki Tae minta maaf dan berkata ia di depan restoran sekarang, ia ingin bicara dengan ayah sekarang. Ayah emosi dan mengambil tongkat baseball, ingin memukul Ki Tae sampai babak belur.

Jang Mi menahannya. Ayah yang terlalu marah bahkan ingin membunuh Ki Tae. Jang Mi memegangi tangan ayahnya, “Ini salahku, aku yang memintanya melanjutkan skenario ini.” Ayah tetap tak habis pikir dengan Jang Mi yang membiarkan Ki Tae menipunya, apa dia memberimu uang?


“Ayah dan ibu sangat mencintainya!” teriak Jang Mi memeluk ayahnya yang hendak pergi penuh kemarahan. Jang Mi tak bisa jujur karena ayah dan ibu sangat menyukainya. Ayah melepaskan Jang Mi, ia tak bisa ditipu selamanya. Tapi Jang Mi hanya ingin ini tetap terjadi walau sebentar, kalian tak pernah saling bicara, tapi kalian jadi saling bicara dan bahkan tertawa bersama. Baru kali ini Jang Mi melihat kedua orang tuanya seperti itu.


Jang Mi menangis lagi, ibu yang mendengar dari kamar juga menangis. Ayah menjatuhkan tongkat baseballnya dan memeluk Jang Mi.


Sementara Ki Tae terus menunggu di depan restoran orang tua Jang Mi.


Hoon Dong pergi mengantar Hyun Hee ke rumah sakit untuk aborsi, tapi ia diam saja saat Hyun Hee mengajaknya masuk untuk melihat bayinya. Hyun Hee terenyuh mendengar detak jantung bayinya, dan minta dokter mengeraskan suaranya. Hoon Dong yang hendak pergi mendengarnya dan tersentuh saat melihat Hyun Hee menangis meminta maaf pada janinnya. Hoon Dong akhirnya masuk dan mengajak Hyun Hee pergi.


Hoon Dong mengingatkan Hyun Hee tentang apa yang dikatakanya di kuil, kau bilang ini hadiah dan kau ingin menjaganya, kenapa kau menyerah begitu saja? Hyun Hee berkata jujur kalau ia tak pernah berencana aborsi. Ia dengar bila pecundang seperti Hoon Dong mendengar detak jantung bayi hatinya akan luluh. Hoon Dong berkedip tak percaya, kau sungguh Hyun Hee kan?


Hyun Hee jujur lagi, tapi inilah dirinya yang sebenarnya. Ia gadis yang membuat kebohongan untuk meluluhkan hati Hoon Dong. Hyun Hee tanya apa Hoon Dong bisa menerimanya, jika ia bisa memutar waktu dan kembali ke malam itu, ia akan tetap memilih Hoon Dong. Hoon Dong terdiam.


Hoon Dong memutuskan untuk meneruskan semua dengan Hyun Hee, dan akibatnya ia diusir untuk kedua kalinya dari rumah hanya dengan celana pendek. Ibunya bahkan tak tersentuh meski Hoon Dong memperlihatkan foto USG bayinya, ia hanya mau melihatnya sampai Hoon Dong melakukan tes DNA. Hoon Dong yakin itu bayinya, denyut jantung kami seirama, tapi ibu tetap tak mau dengar dan masuk ke rumah. Hoon Dong berteriak kalau ia tetap akan menikahi Hyun Hee.


Hoon Dong melangkah lesu, tapi kali ini sudah ada seseorang yang menyambutnya dengan persiapan baju ganti.. Hyun Hee.


Jang Mi yang baru keluar kamar terkejut melihat ibunya sibuk menyiapkan sarapan dan menyuruhnya segera duduk. Jang Mi sampai berpandangan heran dengan ayahnya. Melihat mereka hanya bengong, ibu menyuruh mereka segera makan. “Ibu, kau baik-baik saja?” tanya Jang Mi pelan. Ibu minta Jang Mi diam dan makan saja. Jang Mi tetap tak enak dan minta maaf. Ibu sadar ini semua salahnya, kau tak pernah melihat kami bahagia sejak kecil, kau pasti sangat ingin melihatnya. Ibu berkata pada ayah kalau mereka bukan orang tua yang baik, ini semua salah kita, jadi mari kita bercerai.


Jang Mi lelah dengan ancaman ibunya ini, tapi dengan tenang ibu mengambil surat cerainya dan membubuhkan stempelnya begitu saja. Ibu menyerahkannya pada ayah dan masuk kamar tanpa berkata apapun lagi. Jang Mi berusaha membujuk, ini salahku, maafkan aku. Sementara ayah tetap melanjutkan makan seperti tak terjadi apapun.


Yeo Reum ingin berhenti dari cafe Hoon Dong, ia ingin mencari uang lebih banyak. Hoon Dong tak langsung melepasnya, kau kan bisa minta kenaikan gaji. Tapi Yeo Reum berkata ia tak ingin bekerja di dekat orang yang membuatnya tak nyaman. Hoon Dong penasaran, siapa? Aku? (padahal maksudnya si chef). Yeo Reum hanya tersenyum dan berterimakasih atas semuanya. Hoon Dong mencegahnya, bekerjalah sampai ia menemukan pengganti, tapi Yeo Reum tetap memutuskan pergi.


Hoon Dong mengejarnya, “Kau tak boleh berhenti karena aku memecatmu! Kau dipecat! You’re fire..” Kata-kata Hoon Dong terhenti karena ibunya datang. “Kau sungguh ingin menikahinya?” tanya ibunya. Hoon Dong tak ingin bicara disini, ia CEO dan karyawannya memperhatikan. Tapi ibu berkata Hoon Dong bukan lagi CEO sekarang, kau juga dipecat! Hoon Dong mendadak lemas.


Jang Mi juga bernasib sama seperti Hoon Dong, ia dipecat karena bertengkar dan menjambak rambut pelanggan. Jang Mi tak percaya, cuma karena 1 kesalahan ia dipecat padahal ia sudah bekerja di sini lebih dari 5 tahun. Manajer tak bisa membantu karena semua atasan melihat kejadian itu,dan lagi Jang Mi tak punya sikap pekerja yang baik, bolos untuk alasan pribadi dan selalu ada orang yang berkunjung. Manajer minta maaf dan pergi.


Saat kembali ke toko, Hyun Hee dengan gembira memberitahu Jang Mi kalau ia berhenti kerja hari ini, dan Hoon Dong akan membuat pesta perpisahan. “Kau akan datang kan?” tanya Hoon Dong memastikan. Jang Mi memaksakan diri ceria, tentu saja! Jang Mi berbalik pergi saat Hoon Dong berbicara lagi dengan rekan kerja Hyun Hee yang lain. Melihat dari sudut matanya, Hoon Dong tau ada yang salah dengan Jang Mi.


Hoon Dong menghampiri Jang Mi yang tampak muram, ia tau Jang Mi merasa aneh karena Jang Mi yang ingin menikah dengannya sebelumnya. Jang Mi berkata bukan itu. Hoon Dong tak percaya, aku sudah tau dirimu, wajahmu kelihatan sangat sedih. “Kau belum diberitahu Ki Tae?” tanya Jang Mi yang lalu berkata semua orang sudah tau. Hoon Dong kaget, lalu apa yang terjadi?


“Bagaimana menurutmu? Semuanya hancur berantakan,” jawab Jang Mi mulai menangis. Hoon Dong heran kenapa Jang Mi menangis, kau kan punya Han Yeo Reum? Jang Mi diam saja. Hoon Dong langsung khawatir pada Ki Tae, “Dia pasti sedang menangis sekarang, Ki Tae.. dia tulus menyukaimu.”

Jang Mi menatap Hoon Dong tak percaya. Hoon Dong berkata Ki Tae melarangnya memberitahu ini, tapi yah mulut Hoon Dong kan ember, hahaa. Tak mungkin, Jang Mi tak percaya, bagaimana bisa pria yang menyukaiku memperlakukanku seperti ini? Hoon Dong mengomentari Ki Tae seperti anak kecil yang menyiksa gadis yang disukainya, ia hanya ingin bisa bersamamu.


Air mata Jang Mi mengalir makin deras, “Benarkah? Gong Ki Tae menyukaiku?” Hoon Dong panik, tapi Jang Mi malah memukulinya, “Kau harusnya tak mengatakan ini padaku! Jika aku tak tau, aku bisa melupakan dia dengan mudah!”

Sadarlah Hoon Dong kalau Jang Mi juga suka Ki Tae, tapi apa masalahnya jika kau dan dia saling tulus mencintai? Jang Mi berkata sekarang sudah terlambat, ibunya sudah melihat sesuatu yang tidak seharusnya. Ia tak mau membuat hubungan Ki Tae dan ibunya makin buruk. Hoon Dong tak mengerti, tapi kalian berdua saling mencintai. Jang Mi memohon agar Hoon Dong jangan mengatakan tentang perasaannya pada Ki Tae, ia harus melupakannya sebelum semua ini makin rumit, ini yang terbaik untuk semuanya sekarang.

Hoon Dong ikut pusing, semua makin rumit sekarang, Han Yeo Reum juga sudah berhenti. Jang Mi kaget, dia berhenti? Hoon Dong mengiyakan, dia butuh uang. Hoon Dong khawatir pada Ki Tae dan Yeo Reum, juga pada Jang Mi. Jang Mi minta Hoon Dong jangan mengkhawatirkan orang lain, khawatirkanlah Hyun Hee sekarang.


“Hidup kita menyedihkan, aku ingin kau bahagia,” sahut Hoon Dong. Jang Mi langsung memarahinya, jangan bilang kau tak bahagia menikah dengannya! Tapi bukan itu, Hoon Dong sedih ibunya ingin memutuskan hubungan, ia belum cerita pada Hyun Hee kalau ia juga dipecat dari restoran. Jang Mi menimpali sedih kalau ia juga dipecat hari ini. Keduanya makin sedih, ibu Hoon Dong tak akan datang ke pernikahannya, dan ibu Jang Mi akan bercerai.

Hoon Dong yang menangis malah memukuli Jang Mi, “Kenapa hidupmu menyedihkan sekali? Kau harusnya bahagia!”

Jang Mi balas memukuli Hoon Dong, “Kau yang harusnya bahagia dan bersyukur! Kau akan segera jadi ayah! Tapi kenapa kau malah menangis?”


Dan Hoon Dong makin histeris, “Aku seorang ayah! Tapi bagaimana aku harus membesarkan anakku? Aku selalu menghabiskan setiap sen yang kupunya.” Di tengah suasana mengharukan yang entah kenapa malah lucu, keduanya sadar hujan turun dan berpindah tempat, hahaa.

Bersambung ke Part 2


Komentar:
Wait, temen akrab Jang Mi ini Hyun Hee apa Hoon Dong sih? Kok kayaknya Jang Mi lebih nyaman cerita sama Hoon Dong, hahaa. Thanks to adegan ini, di tengah kesuraman ada juga yang bisa bikin ketawa..

12 comments:

  1. Hyun hee dr awal ngincar hoon dong dan akhirnya mereka menikah hahahhaha. Sedih liat jang mi nangiss��,mudah2an jumat bsk nemo couple banyak adegan sweetunya��. Tq mba Difa buat sinopnya,salam kenal��

    ReplyDelete
  2. Makasih ya mbak, yg udah cepet2 buat sinopsisnya

    ReplyDelete
  3. Part yg menyedihkan terutama lht ortux Jang Mi ��..smg part selanjutx bahagia...hoon dong tu ganteng y wlpun anak mami bgt n wrn rambutx lebih keren kl gelap ��..
    Thx mb difa buat sinopsisx..

    ReplyDelete
  4. Makasih ya mba sinopnya di tunggu ep.selanjutnya

    ReplyDelete
  5. Makasih yah mbak sinopnya. Tpi kok sekarang aku lebih suka yeo reum sma jang mi ketimbang sma ki tae. #abaikan

    ReplyDelete
  6. makasih mbak...
    ditunggu kelanjutannya.. :D

    ReplyDelete
  7. Akhirnya Hon doong jado dewasa juga. Efek jadi ayah sih ya :D

    ReplyDelete
  8. Judul lagu di opening scene episode ini apa ya?

    ReplyDelete
  9. Judul lagu yang han yeo reum ngundurin diri apa yaaa?

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete