Saturday, August 23, 2014

Sinopsis Marriage Not Dating Episode 14 Part 2


Ki Tae di RS-nya, bosan. Masih tak ada pasien satu pun. Ki Tae mulai stress, dan saat mendengar seseorang mengetuk pintu, Ki Tae langsung menyambutnya semangat. Tapi yang datang Se Ah. Se Ah yang sadar Ki Tae menunggu pasien jadi tak enak, haruskah aku mengisi filler? Ki Tae senyum dan mengajak Se Ah makan siang saja.


Mereka makan di cafe Hoon Dong. Se Ah memuji Jang Mi hebat dan bertanya kenapa Ki Tae tak mau bekerja dengannya? Ayahku selalu memperhatikanmu, kita akan menggunakan teknologi printer 3D, bagaimana menurutmu? Melihat Ki Tae diam saja, Se Ah komentar kalau setiap kali ia mengajak Ki Tae bekerja dengannya, Ki Tae selalu tampak ketakutan. Se Ah menenangkan, “Jangan khawatir, aku tak memikatmu sebagai seorang gadis, aku memintanya sebagai teman dan dokter.” Ki Tae merasa aneh bergantung pada Se Ah. Se Ah tau, kau tak akan mampu lagi berpura-pura tenang, kau harus mengeluarkannya. Ki Tae hanya menghela napas panjang.


Hoon Dong yang mencuri dengar sepanjang percakapan meneruskan informasi pada Jang Mi. Jang Mi tak percaya, dia baik-baik saja bekerja di RS-nya. “RS Ki Tae sedang tidak baik-baik saja,” sahut Hoon Dong, gosip itu sungguh menakutkan, akan butuh waktu untuk pulih setelah hal besar terjadi, dia butuh bantuan. Jang Mi bergumam kalau ia tak tau, kenapa ia tak memberitahuku? Hyun Hee berkata itu karena harga dirinya, apalagi tampaknya unni sukses besar.


“Lagipula apa yang bisa kau lakukan? Apa kau baik-baik saja Ki Tae bekerja di sana?” tanya Hoon Dong. “Tentu saja! Untuk masa depan Ki Tae aku harus mengerti,” jawab Jang Mi tak meyakinkan. Hoon Dong pun tak percaya, benarkah? Joo Jang Mi begitu tenang? Jang Mi berkata ia bukan gadis yang Hoon Dong kenal dulu, tapi RS Ki Tae sudah diatur sangat bagus, rasanya sayang untuk menyerah. Semua langsung senyum memandang Jang Mi. “Maksudku rumah sakitnya, bukan Ki Tae!” ralat Jang Mi buru-buru.


Ki Tae juga tampaknya sayang harus menyerah pada rumah sakitnya. Saat Jang Mi menelpon, Ki Tae berbohong kalau dia sedikit sibuk sekarang, apa ada yang penting? Jang Mi buru-buru menyangkal dan minta Ki Tae melanjutkan pekerjaannya. Ki Tae minta maaf. Jang Mi berkata ia tak apa-apa dan menutup telponnya.


“Lihat? Aku sudah bilang tak akan berhasil,” sahut Yeo Reum yang tau-tau muncul dan mengomentari Jang Mi yang tampak depresi. Jang Mi berkata lemah kalau Ki Tae menerimanya bekerja bersama Yeo Reum, ia juga harus menerima, meski Jang Mi kecewa Ki Tae tidak memberitahu soal pekerjaannya. Yeo Reum berkata Jang Mi benar-benar tampak bodoh sekarang, kau seperti berusaha keras mengingat sesuatu yang tak kau mengerti, pergi dan bicaralah dengan Ki Tae hyung. Jang Mi tak mau dan memilih masuk, pelanggan akan segera datang.


Bibi kembali dengan pekerjaan spionasenya dan segera lapor pada nenek kalau Jang Mi membuka sebuah bar. Nenek senang mendengarnya, pancake Jang Mi yang terbaik, akhirnya dia menemukan jati dirinya. Tapi kita salah, lanjut bibi, tau dia bersama siapa?


“Siapa?” tanya ibu mengagetkan. Suasana berubah horor. Hyun Hee dan Jang Mi yang tadinya tersenyum melayani pelanggan, langsung hilang senyumnya. Ibu Ki Tae datang. Yeo Reum jadi tak enak. Jang Mi menyapa ibu Ki Tae takut-takut dan menyajikan pancake serta makgulinya. Semua lega saat ibu berkata itu enak. Jang Mi berterimakasih.


Ibu minta maaf karena sudah salah paham. Jang Mi mengerti, tak akan mudah memahami dalam situasi seperti ini, seharusnya aku memikirkan urusanku sendiri. Tapi ibu Ki Tae tak bisa berterimakasih dan minta Jang Mi menjaga jarak dari Ki Tae, kecuali jika kau benar-benar menyukainya.


Jang Mi mengangguk, ia juga tak ingin merusak hidup Ki Tae, seperti yang ibu lihat, ia sibuk dengan kehidupannya di sini. Jang Mi berkata ia belum pernah begitu bersemangat mengenai hidupnya sebelumnya, semua berkat ibu dan Ki Tae. Jang Mi mempersilahkan ibu menikmati makanannya dan ia lanjut melayani pelanggan yang lain.

Ibu minum makgulinya lagi dan bergumam, 'Ki Tae yang menyedihkan'.



Jang Mi datang saat Ki Tae sibuk belajar tentang teknologi baru dengan printer 3D. Ki Tae menjelaskan kalau teknologi ini bisa mencetak wajah pasien, ini bisa merincikan operasi dan meminimalkan efek samping. Jang Mi hanya memandang tak mengerti, Ki Tae berhenti dan bertanya, membosankan ya?


Jang Mi tadinya akan bertanya soal RS, tapi tak jadi dan mengajak Ki Tae minum bersama. Tapi Ki Tae tak bisa sekarang, ia harus membaca ini. Jang Mi mengerti dan memasukkan minuman yang dibelinya ke kulkas. Ia memandangi Ki Tae yang begitu serius. Saking seriusnya, Jang Mi mau ngapain aja juga nggak dihiraukan sama Ki Tae. Nari-nari, senam, main game dengan berisik, tak ada satupun yang menarik perhatian Ki Tae.


Jang Mi kelelahan sendiri dan tanya apa Ki Tae tak mau tidur? Ia ngantuk. “Lagi? Kau selalu mengantuk saat di dekatku?” tanya Ki Tae, tapi ia mengerti dan menyuruh Jang Mi tidur duluan. Terpaksa Jang Mi masuk kamar duluan, tapi ia mengintip keluar, dan Ki Tae masih teteep serius dengan bacaannya.


Jang Mi menutup pintu kamar pelan dan merebahkan diri di kasur, bercerita apa yang ingin ia katakan pada Ki Tae kalau ibunya datang hari ini. “Aku tak menceritakan hubungan kita, sebenarnya.. aku tak bisa, sulit untuk percaya diri dengan hubungan kita.”


Di barnya, Jang Mi mengamati Ki Tae yang asyik mengobrol dengan Se Ah. Jang Mi memasang senyum manis saat mengantarkan makanan mereka dan bertanya apa yang mereka bicarakan? Belum sempat menjawab, seseorang yang mereka tunggu datang. Seorang bule bernama Richard yang akan membantu dengan teknologi printer 3D. Ki Tae menyapanya dan mereka berbicara dalam bahasa Inggris. Jang Mi tak mengerti dan memilih pergi.


Di sela percakapan, Ki Tae melihat tak suka ke arah Jang Mi yang sedang tertawa bersama Yeo Reum. Dan Jang Mi juga saat Ki Tae mengobrol sambil tertawa dengan Se Ah dan tamunya. Jang Mi, mengapa kita kurang berbicara padahal kita saling menyukai?


Yeo Reum mendatangi Ki Tae ke rumahnya, mengembalikan uang 5 juta won dari Ki Tae. Ki Tae tak mau, kau membual hanya karena bisnismu berjalan dengan baik. “Kau pikir aku membual? Apa kau tak melihat Jang Mi bekerja keras? Apa kau tak tau dia berusaha keras untuk tak menyakitimu?” sahut Yeo Reum.


Ki Tae berkata ia juga tau, Jang Mi ingin melakukannya tanpa bantuannya. Menurut Yeo Reum itu karena Ki Tae tak memberinya keyakinan, ‘aku bisa mengandalkan orang ini, dia tak akan lari seperti orang lain’. Ki Tae sedikit kaget, apa yang kau tau tentang dia? Aku lebih mengenalnya dibandingkan dirimu.


Yeo Reum tau Jang Mi hanya menginginkan Ki Tae, ia bekerja bersamaku agar bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersamamu, tapi apa kau benar-benar bersamanya sekarang? Yeo Reum melakukan ini karena ia juga menyukai Ki Tae, sebagai teman, bukan kekasih. Ki Tae mendengus dan minta Yeo Reum jangan berpura-pura tenang. Meski jelas Ki Tae tampak terganggu dengan hal yang baru diketahuinya ini.


Ayah Jang Mi memancing sendirian. Ia berusaha melepas cincin kawinnya, tapi tak bisa. Ayah memutuskan menulis untuk ibu.


Ibu Jang Mi menerimanya dan kartu pos yang dikirim ayah hanya bertuliskan, bodoh, idiot, tolol. Ibu jadi kesal. Jang Mi baru datang dan penasaran, siapa yang mengirim kartu pos itu? Ibu berkata ayahnya yang mengirim dan memperlihatkannya. Ibu yang kesal menyobek-nyobek kartu pos itu, ia sudah menghancurkan hidup karena gaya tulisannya. “Setidaknya ia mengirimimu surat, balaslah ayah untuk mengenang masa lalu,” pinta Jang Mi. Ibu tak mau dan berbalik masuk rumah.


“Kapan itu dimulai? Ibu dan ayah tak saling bicara?” tanya Jang Mi. Ibu tak ingat, siapa yang memulainya atau kapan itu dimulai, kami hanya menutup mulut dan tak pernah terbuka lagi. “Cinta seperti itu, berakhir saat kau menutup mulutmu,” lanjut ibu. Jang Mi seakan tersadar, dan buru-buru menuju Ki Tae.


Ki Tae sangat rapi seperti hendak melakukan sesuatu, dan ia ingat perkataan Yeo Reum kemarin. Jang Mi menelpon, akan segera ke rumah Ki Tae. Ki Tae mencegahnya, sekarang bukan waktu yang tepat, ada hal penting, aku akan menemuimu nanti. Jang Mi tak mau, aku harus bertemu denganmu sekarang dan melajukan sepedanya makin kencang.


Jang Mi berulang memencet bel dan mengetuk pintu rumah Ki Tae, tapi tak ada jawaban. Jang Mi tak sabar dan menekan passwordnya. Baru membuka pintu, Ki Tae keluar, sudah kubilang jangan datang! Jang Mi curiga, aku bilang padamu saat akan bekerja dengan Yeo Reum, mengapa kau tak mau menceritakan tentang dirimu?


Jang Mi melihat ke dalam dan ada sepasang heels wanita berwarna merah di situ, kau ada tamu? Ki Tae membenarkan, jadi.. Jang Mi minta Ki Tae berhenti menyembunyikan sesuatu darinya, ia tau apa yang Ki Tae lakukan sekarang.

“Kau tau? Bagaimana kau bisa tau?”


Jang Mi mengomentari penampilan Ki Tae yang sangat rapi. Ki Tae berkata ia tak ingin sejauh ini, tapi.. Jang Mi keburu menerobos masuk. Dan Jang Mi terhenti saat melihat banyak orang sibuk memotret di dalam. Ia memandang Ki Tae bingung. Ki Tae bercerita tentang karyawannya yang minta Ki Tae melakukan wawancara majalah untuk mengubah citra RS. Jang Mi baru tau, kenapa kau tak menceritakan ini padaku? 


Ki Tae tak melakukannya karena malu, aku harus berhasil dengan kemampuanku, tapi ibuku malah menggunakan kesan pretty boy-ku. Barulah Jang Mi tersenyum mengerti dan menggoda Ki Tae, kau pretty boy?


“Apa ia pacarmu, dr. Gong?” tanya pewawancara itu menghampiri mereka. Jang Mi menyangkal, tapi Ki Tae mengiyakan dan merangkul Jang Mi. Jang Mi menepis tangan Ki Tae, tak bagus untuk dokter pretty boy punya pacar, bagaimana kalau ibumu melihatnya? Jang Mi minta pewawancara itu untuk tak menulis soal ini.

“Sampai mana kita tadi?” tanya Ki Tae.


“Sampai ia mulai datang ke sini, kau merasa tak nyaman di rumah sendirian,” wanita itu melihat Jang Mi terdiam dan tertawa, “Ia ingin bersamamu.” Jang Mi tertawa senang, dan gantian Ki Tae yang minta soal ini tak perlu ditulis. Keduanya pun tertawa.


Wawancara sudah selesai, Jang Mi dan Ki Tae duduk santai sambil minum makguli. Jang Mi jujur kalau ia merasa hubungan yang sungguhan lebih berat, ia lebih nyaman di dekat Ki Tae saat mereka berbohong, ia bisa mengatakan apapun, tapi sekarang ada begitu banyak hal yang disembunyikan. Ki Tae tertawa, kau pasti benar-benar ingin menunjukkan sisi baikmu. Sudah terlambat, ia sudah tau sisi buruk atau memalukan Jang Mi. Jang Mi membenarkan dan minta Ki Tae mengatakan semua yang ingin dikatakan padanya.

“Kau.. kenapa tak memberitahuku RS tak berjalan dengan baik?” tanya Jang Mi.

“Kau pikir hanya dirimu yang ingin jadi percaya diri? Aku juga. Kau pikir mengapa aku melakukan wawancara majalah meskipun itu memalukan? Aku ingin kau bergantung padaku, bukannya Han Yeo Reum.”


Jang Mi tersenyum, aku selalu bergantung padamu, apa kau tak tau? Jang Mi berterimakasih, setiap ia tidur bersandar di bahu Ki Tae, ia bisa menyimpan energi untuk membuat pancake dan menyajikan makguli. Ki Tae tersenyum senang, “Benarkah? Apa lagi? Katakanlah”.


Jang Mi berkata soal Se Ah, ia bisa mengerti kalian berteman, tapi Jang Mi tak ingin Ki Tae bekerja di sana. Ki Tae tertawa, bagaimana kau tau? Ki Tae akan tetap di RS-nya, itu sebabnya ia sedang belajar dan mempromosikannya. Se Ah hanya mengenalkannya dengan Richard. Gantian Jang Mi yang tersenyum lega, benarkah?

“Aku juga tau kau ingin bekerja dan menghasilkan uang, tapi jangan tertawa bersama Han Yeo Reum. Aku ingin kau tak ramah padanya,” ujar Ki Tae. Jang Mi tersenyum mengangguk dan mengajak Ki Tae bersulang. Jang Mi mengajak Ki Tae mengakhiri hubungan yang tenang, saling terbuka seperti ini lebih menyenangkan.


Masih ada satu hal lagi yang ingin Ki Tae katakan, oke saja kau tidur dengan nyaman di sampingku, tapi.. aku tak ingin kau hanya tidur. Jang Mi langsung tersenyum malu. “Malam ini.. bersamaku tanpa tertidur,” pinta Ki Tae malu-malu. Jang Mi pun memukuli Ki Tae pelan, ia juga malu. btw, di scene ini sound effectnya juaraa! Hahaa..


Dan malam itu, mereka melaluinya dengan tak hanya tidur.


Tapi paginya, seseorang datang menekan password rumah Ki Tae dan masuk. Ia menemukan baju yang bertebaran dimana-mana, di sofa, di lantai. Jang Mi yang baru bangun keluar hanya dengan kaus kebesaran milik Ki Tae, dan terkejut melihat.. ibu Ki Tae. Ibu Ki Tae shock, Jang Mi apalagi.



5 comments:

  1. duhh apa yang bakal terjadi dengan Ki Tae dan Jang Mi????
    ditunggu episode selanjutnya mbaaaa^^

    ReplyDelete
  2. Knp y Bar Ju Jang Mi pelayanx make baju tak berlengan??hehehe g penting sih..tp lhtx ganggu y..aplg Jang Mi kurang cocok pk bj tak berlengan..
    Thx sinopsisx sist..

    ReplyDelete
  3. Ditunggu episode selanjutnya Mba :)
    ga sabar lihat reaksi ibunya Ki Tae....Fighting !!!!

    ReplyDelete
  4. penasaran banget episode selanjutnya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
    gong ki tae and jang mi fighting!!!!!!!!!

    ReplyDelete
  5. Mau nanya sist ada yg tau judul lagu apa yg jd backsoudnya di kafenya jang mi..pas ibu gi tae datang mnemui jang mi???

    ReplyDelete